ART Andreas Ardian Febrianto Interkoneksi IC Digital Full text

JNTERKONEKSJJC DIGITAL BERBAHAN GALLIUM ARSENIDE (GaAs)
Andreas Ardian Febrianto

INTERKONEKSI IC DIGITAL BERBAHAN GALLIUM ARSENIDE
(GaAs)
Andreas Ardian Febrianto
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer- UKSW
Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711

Intisari
Tata letak keping JC Digital berbahan GaAs memerlukan interkoneksi untuk keperluan
konsumsi daya dan transmisi sinyal. Interkoneksi bahan GaAs perlu perhatian khusus
karena transisi dengan kecepatan tinggi akan menghasilkan derau pada interkoneksi. Derau
dari transisi dengan kecepatan tinggi ini disebabkan adanya gelombang ー。ョエオャセ@

cakap silang

diantara jalur interkoneksi, efek induktansi, pelaifan dan distorsi yang disebabkan rugi- rugi
resistansi.
Kata Kunci : Interkoneksi, IC Digital, GaAs


1. Kontak- Kontak dan Interkoneksi pada Proses Pembuatan IC Digital

GaAs
Kontak- kontak pada JC Digital GaAs adalah kontak ohmik dan kontak schottky. Kontak
ohmik

pada

germanium

/C Digital GaAs secara tipikal dibuat dari kombinasi logam emas--·
nikel yang dicampur pada wafer dengan temperatur kurang-lebih 450°C.

Kontak schottky secara tipikal dibuat dari kombinasi titan - platina
kombinasi titan

emas atau dari

wolfram - emas. Lapisan titan pada sistem ini menyediakan kontak


schottky dengan halangan tinggi yang baik. Kelemahan bahan titan ini adalah dapat

menimbulkan resistansi parasitik yang tinggi pada gerbang jika digunakan terpisah.
Resistansi parasitik ini dapat dikurangi oleh lapisan atas kontak yang berupa emas. Emas
mempunyai sifat amphoteric dopant yaitu sifat yang dapat mengubah kontak schottky
menjadi kontak ohmik jika terjadi kontak antara emas dengan bahan GaAs. Hal ini diatasi
63

Techne .!urnaJ llrniilh

ャ」ォオッエセZョゥ。@

\:vi.

l

1'-iv.

April 20 i


1

l:lai

O..l-

74

dengan penyisipan lapisan tengah berupa platina atau wolfram yang mencegah perubahan
kontak tersebut dengan menjadi penghalang yang mcncegah difusi emas ke permukaan
bahan GaAs.
Interkoneksi peranti - peranti pada IC Digital GaAs umumnya membutuhkan
paling sedikit dua lapisan logarn yang memungkinkan teriadinva
- over.

Lap1san iogam ke dua atau bagtan atas

オュョケ\Zセ@


Teballapisan logam ke dua ini secara tipikal adalah 0, 7

cross

over

mcnggunakan titan
I ,0

セMエュ@

1-ros,·

emas.

dan lebih tebal daripada

lapisan logam pertama atau bagian bawah, karena lapisan logam ke dua ini digunakan
sebagai jalur sinyal. Sedangkan tebal lapisan Iogam pertama secara tipikal adalah 0,3
0,5


セMエュ@

dan digunakan sebagai jalur daya.
Isolas1

secara

elektrik

antara

dua

jalur interkoneksi

dilakukan

dengan


penggunaan sebuah lapisan dielektrik penghalang atau intervening dielectric layer. Lubang
- lubang Via dietsa melalui dielektrik ini pada lokasi
interkoneksi

antara

dua

lapisan

logam

dibutuhkan,

lokasi
seperti

yang benar saat
ditunjukkan


dalam

Gambar 1.

M2

fJriesi1t

_

____,___M1
セ@

MGKlZセ@

lla
i
i

Gambar l . Skema Diagram Koneksi Cross

Metalisasi [ 1].

64

Over dan Via antara Dua Aras

JNTERKONEKSJJC DIGITAL BERBAHAN GALLIUM ARSENIDE (GaAs)
Andreas Ardian Febrianto

Analisis Interkoneksi /C Digital GaAs

2.

Interkoneksi kabel pada keping /C Digital GaAs secara umum berupa metal strip
yang diendapkan pada bahan GaAs ( E r
Si02 (

E r =

2,9) atau pada lapisan dielcktrik seperti


3,9 ), silikon nitride atau oxynitride ( 4

uan pacta lltclektnk uan

s

E r

s

8 ), polymide ( E

r

=

3 - 3.5)

alas oanan '-.Jat\s oerupa leKanan uuara l.J 1. j com menli

ーセZイュオォ。ョ@

strip lebih tipis dibandingkan landasan semi-insulating. Landasan semi-insulating
mempunyai resistivitas tinggi sehingga memudahkan isolasi diantara beberapa

peranti

yang tersusun dalam landa.;;;an tunggal.
Interkoneksi pada bahan GaAs terdiri dari dua atau lebih lapisan berupa
logam. Pada

bahan

rcsitivita-;

tinge;d

scpcrti

.>etnimetur\


.. emiumJuctul

atau

terjadi jatuh tegangan yang akan mempersulit perancangan. Jatuh tegangan ini dihasilkan
dari arus peralihan yang diperoleh dari induktansi seri pada interkoneksi untuk
pendistribusian daya.
Peralihan dengan kecepatan tinggi pada interkoneksi diantara untai elemen
aktif akan menyebabkan derau pada

interkoneksi distribusi daya dan interkoneksi

transmisi sinyal. Derau akibat transisi cepat ini disebabkan adanya gelombang
pantul,

cakap

silang

diantara

jalur

interkoneksi,

efek

induktansi

akibat

arus transient, pelaifan dan distorsi akibat rugi- rugi resistansi.

2.1.

Catu Daya dan Perancangan Pembumian
Tujuan distribusi daya adalah untuk menyediakan catu daya dan potensial

bumi konstan dan sama untuk setiap untai pada sebuah keping /C.

tセゥオ。ョ@

distribusi

daya dan transmisi sinyal akan lebih sulit dicapai dengan adanya beberapa masalah berikut
1111.

1.

Efek resistansi

resitivitas yang terbatas diatasi dengan penerapan v

Elektromigrasi

proses migrasi logam yang menghasilkan arus lebih pada

H.

penghantar diatasi dengan mematuhi batas kerapatan arus.
"'

j.

Efek induktansi

perubahan nilai induktansi menyebabkan perubahan tegangan
diatasi dengan penerapan V= L dl I dt.

65

TechneJurnai llmiah Llektrotekr11ka Voi. 10 No.1 Apnl201 i HalbJ-74

2.1.1.

Efek Resistansi
Faktor ini dijelaskan dengan Persamaan (1 ). Resistivitas logam tergantung pada

temperatur dan sejumlah keeil elektron dalarn logam dengan pola getaran molekul
geometri. Resitivitas logam dan jatuh tegangan akan naik sebanding dengan kenaikan

penurunan ternperatur ruangnya dan akihat kenaikan tegangan, arus dapat mcningkat
sehingga tidak terjadi jatuh tegangan pada konduktor yang berupa logarn.
R=

Lp -

Ps

wt

L

(1)

w
[Q/em2 ];

dengan R adalah resistansi konduktor
w adalah lebar resistansi konduktor

[em];

L adalah panjang resistansi kondukor

[em];

t

adalah ketebalan resistansi kondukor [em];

p

adalah resistivitas

[Q emj; dan
[ Q/ em].

Ps adalah sheet resistans

Resistansi pada interkoneksi distribusi daya dari satu jalur ke jalur lainnya
perlu diperhitungkan menggunakan Persamaan (1) untuk menghitung jatuh tegangan pada
sebuah konduktor. Arus untuk jalur daya pada jalur interkoneksi pendek sehingga dianalisis
menggunakan distribusi seragam. Distribusi seragam arus fungsi posisi x sepanjang jalur
dijelaskan pada persamaan berikut.
l(x)

Jatuh tegangan pada ujungjalur

セ@ y
J

i

66

HセvI@

X

:oc

Jr (1- - )

(2).

L

adalah sebagai berikut.

=

!._)dx = lrLP

lrP 'r( 1 _
A セ@ス
L

2A

(3).

INTERKONEKSI IC DIGITAL BERBAHAN GALLIUM ARSENIDE Hg。aセI@
Andreas Ardian Febrianto

2.1.2. Elektromigrasi
Elektromigrasi adalah satu proses migrasi logam yang saat terjadi akan
rnenghasilkan arus lebih pada penghantar dalam untai hubung buka. Proses ini menggangu
kinerja keping JC tempat untai pokok terdapat. Aturan perancangan secara elektrik

yang diperbolehkan pada sistern yang dirancang. Batas kerapatan
) untuk

sistem -- sistern

logam

yang

arus maksimum (J

dikehendaki adalah J

Pengetahuan tentang nilai ketebalan logam diperlukan

max =

max

2 x 10 5 Alcm2 •

sebab perhitungan kerapatan arus

memerlukan luas penampang lintang yang diketahui. Nilai ketebalan logam untuk proses
セᄋ・ャ」エゥカM

implant depletirm-mnde adalah sebagai berikut

Pada schottky metal 0,3
pada second-metal 0,6

セュ[@

dan

セュN@

Nilai arus pada lapisan- lapisan dengan lebar tertentu (dengan J

max

=

2 x 105 A/cm 2 )

adalah:
arus pada schottky metal
arus pada second-metal

セ@

300 flA untuk Iebar sebesar 1 jセ[@
セ@

dan

600 flA untuk Iebar sebesar 1 A.

Aturan perancangan akan dinyatakan dalam A yang dibuat tetap yaitu 0,5 fliD.
Aturan secara elektrik yang lain berhubungan dengan ukuran maksimum sembarang
transistor MESFET tunggal.

2.1.3.

Efek induktansi
Faktor

adalah

ke

induktansi

perubahan

tegangan

tiga
diri
jika

yang

menyebabkan

pada

jalur

arus

pada

kesulitan

transmisi.
jalur

dalam

lnduktansi

berubah

dengan

distribusi
L
rata-

daya

menyebabkan
rata

dlldt,

menurut persamaan berikut :
V =L dl

dt

(4).

67

\' .;L i

\lu. ; April 20 i i Hal 63

Induktansi pada jalur dihitung dengan

Eeff

=

c,

2.2.

=

c

dan

Co =

セ@

Z
c 0

dengan

dengan C2 adalah total kapasitansi konduktor dalam lapisan dielektrik dan C 1
>

E •Jf

Lo

zofo:;

74

•: • Gcッセ@

I
•.._;

セ@



セ@

maka lebih efisien dan tepatjikajalur berada dalam ruang hampa

(Er =Eeff

1).

Delay Estimation
Total waktu tunda perambatan untuk lC digital GaAs frekuensi tinggi dibuat cepat

sehingga diperoleh kecepatan yang tinggi. Efek yang perlu dipertimbangkan adalah
kapasitansi jalur interkoneksi, perambatan gelombang elektromagnetik, dan distribusi
waktu tunda kapasitif.

2.2.1. Crossover Capacitance
Total kapasitansi beban interkoneksi meliputi kapasitansi jalur interkoneksi
dan kapasitansi yang muncul akibat crossing over. Crossing over terjadi jika jalur
pada satu lapis berada di bawahjalur pada lapisan lain.

ex

8,854xl0-

18

E,

サセ@

+ 1,393(Z + W)

(5)
2

dengan Cx adalah total kapasitansi crossover;
Ei

adalah konstanta dielektrik relatif isolator;

h adalah jarak metal 2 dengan permukaan GaAs pada Gam bar 2 [1-1m ] ;
J

68

Z adalah Iebar metal 1 pada Gambar 2

[)Jm );dan

W adalah Iebar metal 2 pada Gambar 2

[ )Jm).

/NTERKONEK/;'1 IC /JIG/TAL BERBAHAN GALLIUM ARSENIDE (GaAs)
Andreas Ardian Febrianto

Persamaan yang digunakan untuk menganalisis kapasitansi crossover

diperoleh dari

Persamaan (5). Suku pertama Persamaan (5) adalah kapasitansi paralel lapisan logam,
sedangkan suku ke dua Persamaan (5) adalah kapasitansi tambahan yang tidak diinginkan,

microstrip.

didekati dengan model

_____2_
w

M

e ta I 2

Gambar 2. Gambar penampang lintang lapisan logam pertama dan lapisan ke dua logam

crossover [3].
Tambahan berupa kapasitansi beban yang tidak diinginkan dihasilkan dari
bidang pengikat dan bidang probe. Bidang pengikat biasanya I 00 x I 00 J.lm 2 berupa
keping JC. Bidang probe

bidang logam pada landasan semi insulating pada tepi

berguna karena dipakai untuk pengujian probe. Bidang berukuran 20 x 20 セMエュ
menjadi probe

jika berada di sekitar untai. Pendekatan microstrip

R@

dapat

digunakan untuk

menghitung kapasitansi dari bidang dijelaskan dengan persamaan berikut.
Cp
dengan 2n£o

=

2 1t€o

z£_e

1iW)
-----

[ ln(8h IW)

+ w・セエイHコIャM

ln(8h/ z) J

(£,Wz)

(6)

Eo - -

.

h

17

5559 X 10" fOセMエュ[@

Cp adalah kapasitansi diri (model microstrip)
W adalah Iebar dari bidang

[m];

z adalah panjang dari bidang

[m];

dan h adalah teballandasan

[m].

Pada

kondisi

kapasitansi

jalur

microstrip

konduktor pertama dengan Iebar W dan panjang z,

berupa

dua

konduktor

yaitu

paralel dengan konduktor kedua

69

tcchneJurnallilmah hlektrotekr11ka Vol. iU No.1 Apni2Uil Hal 63- 74

dengan Iebar z dan panjang W.

Konstanta dielektrik effektif konduktor pertama dan

konduktor kedua dengan h/W ;::: 1 dan hlz ;::: 1dijelaskan dengan persamaan berikut.
Eetr(W)

dan

E efT

(Z) =

&, + 1
--+

2

+J

Dr

!1 + 12(; !T
··1

2 2

+--

I

(7)

(8)

[1+12mJ'

Jalur transmisi sebaiknya cukup pendek dan Iebar agar propagasi gelombang pada
jalur interkoneksi tidak mengalami rugi- rugi. Konduktor sebaiknya dibuat tipis untuk
interkoneksi sinyal kecepatan tinggi.

J
I

70

INTERKONEKSJ JC DIGITAL BERBAHAN GALLIUM ARSENIDE (GaAs)
Andreas Ardian Febrianto

2.2.2. Waktu Tunda Interkoneksi
Beberapa model interkoneksi yang cocok dipakai.
1
ッセMR@

l



Gambar 3. Model C.f3]



Gambar 6. Model TRL. f3l
R

R

1

r···-

Oe

T

1 0.

o•

ャ」セᄋ@

4

eo

Gambar 4. Model L.[3]

-R3

z.--T

z.4

Gambar 7. Model TRL4.[3]

R
3

-

イᄋセ@

イᄋセ@

-R

lc

I6 I3 T3 I6
c

c

eo 2

..0

Gambar 5. Model P3. [3]

Model sederhana celah kapasitor (bersumber dari model C) dan impedansi
karakteristik digunakan untuk menganalisis struktur jalur transmisi. Kapasitansi beban
meliputi jumlah kapasitansi jalur, kapasitansl cross-over dan kapasitansi yang menyebar.
Model C secara akurat dibatasi dua kondisi sebagai berikut.
R

__Q_

z.,

>> 1

dan T