perda no 3 tahun 2008

TAHUN 2OO8

NOMOR

LEMBARANDAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
NOMOR 3 TAHLTN2OO8
T
E
N

T
A
N
G

RENCANA PEMBANGUI\AI\ JANGKA PANJANG DAERAH
- 2025
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2OO5

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2OO8

NOMOR 1

PERATURANDAERAH PROVINSINUSA TENGGARA BARAT
NOMOR J

rnnUN ZOOA

TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2OA5_ 2025
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT.
bahwa untuk menjamin agar kegiatan pembangunanberjalan efektif, efisien,
dan bersasaran, maka diperlukan perencanaan pembangunan daerah yang
disusun secaraberjangka;

Menimbang


b.

bahwa dalam rangka pengintegrasianperencanaanpembangunandaerahdalam
sistem pembangunan nasional, pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat memerlukan perencanaanpembangunanjangka panjang daerah untuk
menentukan arah dan prioritas kegiatan pembangunan yang akan dilakukan
secara bertahap untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraanmasyarakat
sebagaimanadiamanatkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;

c

bahrva Fasal 13 a;'s1 (2) Lindang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
SistemPerencanaanPembangunanNasional mengamanatkanPeraturanDaerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang ditetapkan
denganPeraturanDaerah;
bahwa Pasal 150 ayat (3) huruf a, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4
tentang PemerintahanDaerah mengamanatkanRencanaPembangunanJangka
Panjang(RPJP) Daerahuntuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun memuat visi,
misi, dan arah pembangunandaerahyang mengacupada RPJPNasional;


e.

Mengingat

bahwa berdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf
b, huruf c dan huruf d perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana
PembangunanJangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
2005 - 2025.

: l.

Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang PembentukanDaerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
NegaraTahun 1958Nomor 115,TambahanLembaranNegaraNomor l6a\;

2.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang PenyelenggaraanNegara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran

NegaraTahun 1999Nomor 75, TambahanLembaranNegaraNomor 3851),

v,

J.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuanganNegara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Nomor 4286):
Undang-Undang Nomor I Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Nomor

435s);
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Nomor a389);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2AO4 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
TambahanLembaran Negara Nomor 4421\.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4437) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang PerubahanUndang-Undang Nomor 32
Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4548) ;
8.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 126"TambahanLembaranNegaraNomor 4438);

9.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
JangkaPanjangNasional 2005-2A25(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33
TambahanLembaran Negara Nomor 47OA):

l 0 Undang-Undang Nom or 26 Tahun 20Q7 tentang PenataanRuang (Lembaran
NegaraTahun 2007 Nomor 68, TambahanLembaranNegaraNomor a725);


1 1 .Undang-UndangNomor 27 Tahun 20A7 &ntang PengelolaanWilayah Pesisir
dan Pulau-pulauKecil (LembaranNegara Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Nomor aT9);

72 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan
Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10,
TambahanLembaran Negara Nomor 3373);

1 3 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
NegaraNomor 4578);
Iz+

FeraturanFemeriniahliomor 79 Tahun 2005 tentangPeciomanFembinaandan
PengawasanPenyelenggaraanPemerintahanDaerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor l65,TambahanLembaranNegaraNomor 4593);

i 5 . Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2AA7 &ntang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Nomor aT7);
1 6 Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
PertanggungjawabanKepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor
205, TambahanLembaran Negara Nomor 4027);

t 7 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Nomor aO28):
1 8 PeraturanDaerah Provinsi Nusa TenggaraBarat Nomor 9 Tahun 2000 tentang
PembentukanKedudukan,Tugas,Fungsi, SusunanOrganisasidan Tata Kerja
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sekretariat DPRD
ProvinsiNusa TenggaraBarat (LembaranDaerahTahun 2000 Nomor 9);
1 9 Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 10 Tahun 2000
tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa TenggaraBarat (Lembaran
DaerahTahun 2000 Nomor 10),

20, Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor I I Tahun 2000
tentang pembentukan,Kedudukan,Tugas, Fungsi, Susunan Organisasidan
Tata Kerja Dinas-dinasProvinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah

Tahun2000Nomor l1);
21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2001
tentang pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
(LembaranDaerahTahun 2001 Nomor.63);
22. PeraturanDaerah Provinsi Nusa TenggaraBarat Nomor 7 Tahun 2003 tentang
Rencana StrategisDaerah Nusa Tenggara Barat Tahun 2003-2008 (Lembaran
Daerahtahun 2003 Nomor 7);
23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara tsarat Nomor i i Tahun 2006
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
(LembaranDaerahTahun 2006 Nomor 11).
Dengan persetujuanBersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
dan
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

MEMUTUSKAN:
Menetapkan


PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGT]NAN JANGKA
PANJANG DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHLTN2OO52425.
PasalI
Dalam PeraturanDaerah ini yang dimaksud dengan:
1. DaerahadalahProvinsi Nusa TenggaraBarat.
2. PemerintahDaerahProvinsi adalahPemerintahProvinsi Nusa TenggaraBarat.
3. Gubernur adalah Gubernur Nusa TenggaraBarat.
4. Badan PerencanaanPembangunanDaerah yang selaniutnyadisebut Bappeda
adalah lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas dan fungsi koordinasi
dalam perumusan kebijakan perencanaanpembangunan daerah Provinsi Nusa
TenggaraBarat.

5. PemerintahDaerah Kabupatendan Kota adalahPemerintahDaerah Kabupaten
dan Kota dalam wilayah Provinsi Nusa TenggaraBarat.
6. Perencanaanadalah suatu proses untuk menentukantindakan masa depan yang
tepat,melalui urutan piliharL denganmemperhitungkansumberdaya yang tersedia.
7. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periodeperencanaan.
8. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upayayang akan dilaksanakan
untuk mewujudkanvisi.

9. Arah PembangunanDaerah adalah strategi untuk mencapaitujuan pembangunan
jangka panjangdaerah.
10. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkanvisi dan misi.
11.Kebijakan adalah arah/tindakanyang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah
untuk mencapaitujuan.
12. Program adalah instrumenkebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatanyang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahllembaga untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikanoleh instansipemerintah.
13. Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut
RPJM Daerah adalah dokumen perencanaanpembangunandaerahuntuk periode
5 (lima) tahunan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan RPJM Daerah Kabupaten
dan Kota dalamwilayah Provinsi Nusa TenggaraBarat.
14.Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah Tahun 2005 - 2025 yang
selanjutnya disebut RPJP Daerah adalah dokumen perencanaanpembangunan
daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai
dengantahun2025.
Pasal2
RPJP Daerah Provinsi merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya daerah

otonom sesuai dengan kewenanganpemerintah daerah provinsi yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah, dalam
bentuk visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJP
Nasional.
Pasal3
(1) RPJPDaerahKabupatendan Kota mengacupadaRPJPDaerahProvinsi.
(2) Dalam Penyusunan RPJP Daerah Kabupaten dan Kota sebagaimanadimaksud
pada ayat (l), Kepala BappedaKabupatendan Kota dapatmelakukankonsultasi
dan koordinasidenganBappedaProvinsi.
Pasal4
RencanaPembangunanJangka Panjang (RPJP) Daerah Nusa Tenggara Barat Tahun
2005 - 2025 disusundalam sistematikasebaeaiberikut:
Bab I
: Pendahuluan
Bab II : Kondisi, Analisis, dan Prediksi Kondisi Umum Daerah
Bab III : Visi, Misi dan Arah PembangunanDaerah
Bab IV : Arah, Tahapandan Prioritas PembangunanJangkaPanjangTahun 2OO52425
Bab V

: Penutup.

Pasal5
(1) Pemerintah Provinsi melakukan pengendalian dan evalusi pelaksanaan RPJP
Daerah Provinsi dan RPJP Daerah Kabupaten dan Kota.
(2) Tatacara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
ditetapkan lebih lanjut denganPeraturanGubernur.
Pasal6
(l)PenrbangunanDa€rahProvinsi
Talnrn2ffi5 -2025 dilakmnakanse$ai denganRPJPDa€rah
Provinsi.
(2)Pembangunan Daerah Kabupaten dan Kota Tahun 2005 - 2025 dilaksanakan
sesuaidenganRPJPDaerah Kabupaten dan Kota.
(3)RPJP Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2OO5- 2025 sebagaimana
dimaksud pada ayat (l) tercantum dalam lampiran yang tidak dapat dipisahkan
dari PeraturanDaerah ini.
PasalT
(1) Ketentuan mengenaiRPJM Daerah Provinsi yang telah ada sebelum berlakunya
ini.
PerdranDaerah ini wqiib disesraikandenganRPJPDa€rahmerurutP€,rdrranDa€rah
(2) Ketentuan mengenai RPJM Daerah Kabupden dan Kota yang telah ada sebelum
berlakunya PeraturanDaerah ini wajib disesuaikandengan RPJP Daerah menurut
PeranranDaerahini.
Pasal 8
Hal-hal yang mengatur tentang pelaksanaandan hal lain yang belum diatur dalam
PeraturanDaerahini ditetapkandenganKeputusanGubernur sesuaiperaturanperundang
undanganyang berlaku.
Pasal9
PeraturanDaerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturanDaerah
ini denganpenempatannyadalam Lembaran Daerah Provinsi Nusa TenggaraBarat.
Ditetapkan di Mataram
padatanggal ] Maret 2O0B
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,
ttd.
H LALU SERINATA

Diundangkandi Mataram
padatanggal
SEKRETARISDAERAH
PROVINSINUSA TENGGARABARAT.

(

LEMBARAN DAERAH PROVINSINUSA TENGGARABARAT TAHUN 2OO8NOMOR 3 2

PENJELASAN
ATAS
PERATURANDAERAH PROVINSINUSA TENGGARABARAT
NOMOR

]

TAHLTN 2OO8

TENTANG
RENCANA PEMBANGIINAN JANGKA PANJANGDAERAH
PROVINSINUSA TENGGARABARAT TAHTIN 2OO5
- 2025

I.

LMLM
Provinsi Nusa TenggaraBarat yang terdiri dari dua pulau besar,yaitu pulau Lombok dan
Pulau Sumbawa dan 137 pulau-pulaukecil yang mengelilinginya,dihuni oleh beranekaragam
suku bangsadenganadat istiadatnyayang juga berbeda,namun mempunyaicita-cita dan tujuan
yang sama, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
PemerintahanDaerah. Untuk melaksanakandan mencapaitujuan dan cita-cita tersebut diperlukan
suaturencanayang dapatmerumuskansecaralebih konkrit pencapaintujuannya.
MasyarakatNusa TenggaraBarat telah berjuang keras dalam membangundan memajukan
masyarakatdan daerahnyaselama48 tahun sejak berdiiinya pada tanggal 17 Desember 1958.
Berbagaipengalamanyang diperoleh selamakurun waktu tersebuttelah menjadi pelajaranyang
berhargauntuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik bagi masyarakatdan pemerintah
daerah.
Berdasarkan Pasal 150 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2A04 tentang
Pemerintahan Daerah, dalam rangka penyelenggaraanpemerintahan daerah disusun rencana
pembangunandaerah sebagaisatu kesatuandalam sistem perencanaanpembangunannasional.
PerencanaanPembangunanDaerah disusun secara berjangka. Rencana pembangunan Jangka
Panjang Daerah disingkat RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat
visi, misi, dan arah pembangunandaerahyang mengacupada RPJPNasional.Dalam pasal 5 ayat
(l) Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentangSistemPerencanaanPembangunanNasional,
juga disebutkan bahwa RPJP Daerah memuat visi, misi, dan arah pembangunanDaerah yang
mengacupadaRPJPNasional.Dengandemikian,dokumenRPJPDaerahProvinsi Nusa Tenggara
Barat tahun 2005 - 2025 ini lebih bersifatvisioner dan hanva memuat hal-hal mendasarsehingga
memberi keleluasaanyang cukup bagi pen)rusunanrencanapembangunanjangka menengah5
(lima) tahunandan rencanakerja pembangunandaerahuntuk jangka waktu I (satu)tahun.
PembangunanJangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 - 2025
merupakan kelanjutan dan pembangunan dari tahap pembangunan yang sudah dilakukan
sebelumnya.Dalam RPJP Daerah ini, dilakukan penataankembali berbagai langkah-langkah,
baik di bidang pengelolaansumber daya alam, sumber daya manusia.sumber daya budaya dan
kelembagaannya sehingga masyarakat dan Daerah Nusa Tenggara Barat dapat mengejar
ketertinggalandan mempunyai posisi yang sejajar dengan daerah-daerahlainnya di Indonesia
sertamemiliki daya saingyang kuat.
Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannyaPeraturanDaerah tentang RpJp Daerah
Provinsi Nusa TenggaraBarat Tahun 2005 - 2025 adalahuntuk: (a) mendukung koordinasi antar
pelaku pembangunandan unsur governance dalam pencapaiantujuan pembangunandaerah; (b)
menjamin tercapainyaintegrasi, sinkronisasi,dan sinergi baik antar ruang, antar daerahkabupaten
dan kota, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah, (c)

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,penganggaran,pelaksanaandan
pengawasan;(d) menjamin tercapainyapenggunaansumber daya secara efisien, efektif, adil,
akuntabel,dan berkelanjutan;dan (e) mengoptimalkanpartisipasi masyarakat.
RencanaPembangunanJangka Panjang Daerah diwujudkan dalam visi, misi, dan arah
pembangunandaerah yang mencerminkan cita-cita bersamayang akan dicapai oleh masvarakat
Nusa TenggaraBarat. Visi pembangunanmasyarakatNusa TenggaraBarat untuk 20 (dua puluh)
tahun mendatang,yaitu terwujudnya masyarakatyang beriman, maju, dan sejahtera.Berazaskan
visi tersebut,dirumuskanmisi, yang merupakanupaya-upayaideal untuk mencapaivisi tersebut.
Selanjutnya,misi dijabarkanke dalam arah kebijakan dan strategipembangunanjangka panjang
daerah.
Karena lampiran RencanaPembangunanJangkaPanjangDaerahProvinsi Nusa Tenggara
Barat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanDaerah ini, maka batang tubuh dari
PeraturanDaerah tentang RPJP Daerah Provinsi Nusa TenggaraBarat Tahun 20A5 - 2025 cukup
terdiri dari 9 (sembilan) pasal yang mengatur mengenai pengertian-pengertian,muatan RPJP
Daerah Provinsi, hubungankonsultasi dalam penyusunanRPJP Daerah Provinsi, pemantauandan
evaluasiterhadappelaksanaanRPJP Daerah Provinsi dan RPJP Daerah Kabupaten dan Kota, dan
ruang untuk melakukan perubahanterhadap RPJM Daerah Provinsi dan Daerah KabupaterlKota
dalam wilayah Nusa TenggaraBarat denganberlakunya RPJPDaerah Provinsi.
II PASAL DEMI PASAL
Pasal1
Cukupjelas
Pasal2
Cukupjelas
Pasal3
Yang dimaksud dengan konsultasi dan koordinasi dalam ketentuan ini adalah dalam
rangka menciptakan sinkronisasi antara Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah
Provinsi tahun 2005 - 2025 dengan Rencana pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten dan Kota Tahun 2005 - 2025. Karena itu, Bappeda Kabupaten dan Kota periu
melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Bappeda Provinsi untuk menyusun RPJP
Daerah Kabupatendan atau RPJPKota yang akan ditetapkan denganPeraturanDaerah.
Pasal4
Cukupjelas
Pasal5
Ayat (1)
Pengendalian dan evaluasi dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi terhadap
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Tahun
2005 - 2025 dan oleh Kepala Bappeda Kabupaten dan Kota terhadap
pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten dan
Kota Tahun 2005 - 2025. Hal ini merupakanbagian dari proses perencanaan
pembangunan nasional dan daerah secara keseluruhan dalam rangka
mewujudkan tujuan pembangunan nasional dan daerah. Pengendalian
pelaksanaanrencanapembangunanSatuanKerja PerangkatDaerah oleh masinemasing pimpinan SatuanKerja PerangkatDaerah. Bappedamenyusunevaluasi
rencanapembangunanberdasarkanhasil evaluasi SatuanKerja PerangkatDaerah.
Dari hasil evaluasi secara keseluruhan tersebut, Bappeda Provinsi menyusun
RPJP Daerah berikutnya.
Pengendalian dilakukan dengan maksud untuk dapat menjamin bahwa
pelaksanaanrencanapembangunansesuaidengan tujuan dan sasaranyang telah

ditetapkan. Kegiatan ini meliputi kegiatan pemantauan,pengawasan,dan tindak
lanjut yang merupakansatu kesatuanyang tidak dapat dipisahkan.
Evaluasi yang dilakukan mencakup evaluasi terhadap pelaksanaan substansi
perencanaan, dimaksudkan untuk riapat mengetahui ciengan pasti apakah
pencapaianhasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan
rencana pembangunandapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan pelaksanaan
rencanapembangunandi masa mendatang.Fokus utama evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan diarahkan kepada hasil, manfaat, dan dampak dari
rencanapembangunan,
Ayat (2)
Cukup Jelas
Pasal6
Cukupjelas
Pasal 7
Cukupjelas
Pasal8
Cukup Jelas
Pasal9
Cukupjelas

m
PERATURANDAERAHPROVINSINUSATENGGARABARAT
NOMOR J

TAIIUN 2{N8

TANGGAL

z0og
r MARET

ry.

BAB I
PENDAIIULUAN

1.I. LATAR BELAKANG
Provinsi Nusa Tcnggara Barat yang dibcntuk bcrdasarkanUndang-Undang Nomor 64
Tahun 1958 tentang PembentukanDaerah-DaerahTingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1649) tanggal 14 Agustus 1958, pada awal pembentukannya,penyelenggaraan
pemerintahan masih tumpang tindih, yaitu berdasarkan Undang-Undang (UU) Negara
Indonesia Timur (MT) Nomor 44 Tahun 1950 dan {fU Nomor I Tahun 1957 tentang PokokPokok PemerintahanDaerah. Keadaan ini berlangsung sampai tanggal 17 Desember 1958,
yang menandai terbentuknya Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat secara nyata, yang
kemudian dijadikan sebagai hari lahir Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sampai saat ini
sudahmengisi pembangunanselama48 tahun tahun.
Dalam era sepuluh tahun pertama (1958-1968), masyarakat Nusa Tenggara Barat
menghadapi kesulitan dalam segalabidang, terutama di bidang ekonomi. Hal ini merupakan
rentetan dari persoalan-persoalanyang diwariskan NIT, ditambah dengan kurang cepatnya
D^*^.i-+^1,
D..-^+ l^l^*
-^-.,^l^.^:1,-^--..^.^l^1"^pelmasalanan
r-eliiEi
iiilaii rusai
Ualam menyeieSaiKan

l,^-.^l:J^.i

-^-^*l-+^L^KOnSOtIOaStpemeilniafiiin.

T't^*-^1,-.,'

iJampaKny4

pada akhir tahun 1961, kesulitan ekonomi rakyat begitu mencekik dengan melambungnya
harga-harga kebutuhan pokok terutama beras. Kesulitan tersebut memuncak menjelang
peristiwa G-30-S/PKI tahun 1965, dan terus berlangsungsampai tahun 1968. Pada era ini, di
Lombok Bagian Selatan tidak sedikit penduduk yang menemui ajalnya akibat bencana
kelaparan.
Selanjutnya pada kurun waklu 1969-1984. masyarakat dan pemerintah daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat dengan dukungan penuh Pemerintah Pusat, berhasil menyusun rencana
-^--L^------

Pgrluaugurlafl

l^^-^L

-^^---

-1.-t^---tl-

-^l^l--:

uatrrall sguara srstcruaus r[gralur

r-L----

D---^-^

lr---L-------

railapan r\cnuana rurlrualrBunan

t:---

Llrlra

rrt^L---

rdilun

(Repelita) Daerah yang mengacu pada Repelita Nasional. Tahapan-tahapanpembangunan
yang disusun dalam masa itu telah berhasil meletakkan dasar-dasar bagi suatu proses
pembangunan di daerah, terutama dalam bidang pertanian dan berhasil mengatasi rawan
pangandenganmewujudkan swasembadaberaspada tahun 1984.
Kemudian pada kurun wektu 1985*1997, pembangunan di daerah yang sangat
berorientasi pada hasil, dan kurang memperhatikan proses dan keberagaman daerah,
menjadikan daerah-daerah tidak dapat mengembangkan potensinya secara nyata. Model
perencanaanpembangunandaerah yang sangat sentralistis melalui UU Nomor 5 tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, menjadi salah satu sebab timpangnya hasil
pembangunan dan mengancam tercapainya pemerataan pembangunan di segala bidang.
Dampaknya.daerahNusa TenggaraBarat yang memiliki tingkat keberagamansosial, ekonomi
dan budaya yang relatif tinggi, belum dapat mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah
lain di Indoncsia, terutama dalam kualitas pcmbangunanckonomi, kcschatan, dan pcndidikan
yang ditandai denganrendahnyaIndeks PembangunanManusia (IPM).
Dalam keadaanyang demikian, pada tahun 1997 ketika terjadi krisis moneter dan krisis
ekonomi nasional yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensi, pelaksanaan
pembangunanyang didasarkan pada perencanaanpembangunanjangka panjang yang sangat
sentralistis mencapai puncak kegagalan dan mulai dipikirkan model pembangunan yang
berorientasi pada proses dan penguatankelembagaan.Dengan demikian, dalam kurun waktu
1998
2001, seluruh potensi pembangunan diarahkan pada upaya mengatasi krisis
multidimensi dan memikirkan kembali model perencanaan pembangunan jangka paqjang
nasional dan daerah. Hasilnya adalah keluarnya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang
D^*^-i-+^L^l Elll9l lllf4ll4ll

n^^-^L.,^-^
l-^-.,I;^n