ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH
DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

I Gusti Bagus Aditia Laksana1, I Ketut Dunia2, I Wayan Bagia2
Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {Bagoezt_adhitzz@rocketmail.com, ketutdunia1949@yahoo.co.id,
Wayan.Bagia@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi investasi bisnis
biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra Kencana, dan (2) kelayakan bisnis biodiesel dari
minyak jelantah pada UD Samudra Kencana. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, dan
dokumentasi serta dianalisis eksploratif dengan kriteria investasi NPV, IRR, dan Net BC. Hasil penelitian
yang menunjukan bahwa (1) faktor yang mempengaruhi investasi bisnis yaitu peluang usaha, anggaran
modal, tenaga kerja, dan tekologi, (2) kelayakan bisnis berdasarkan kriteria investasi menunjukan bisnis
layak dijalankan dengan hasil NPV, IRR, Net BC, bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada UD Samudra
Kencana pada tahun 2012 layak untuk dikembangkan.


Kata Kunci: biodiesel, minyak jelantah, studi kelayakan bisnis.
Abstract
This research aim to know (1) the affecting factors investment business of biodiesel oil by used
oil at UD Samudra Kencana, (2) business feasibility of Biodiesel oil by used oil at UD Samudra Kencana.
Data collected with interview technique, and documentation and also exploration analysed with
invesment criterion of NPV, IRR, and Net BC. Result of research which is showing that (1) the affecting
factors investment business that is in the form of business opportunity, capital budget, labour, and
technology, (2) business feasibility pursuant to investment criterion of showing a competent business run
with result of NPV, IRR, Net BC, business biodiesel oil by used oil at UD Samudra Kencana in the year
2012 competent to be developed.

Keywords: biodiesel, used oil, business feasibility study.

PENDAHULUAN
Kehidupan manusia di dunia ini
tidak akan pernah lepas dari kebutuhan
energi, salah satu energi yang dimaksud
adalah energi bahan bakar. Sumber bahan
bakar minyak bumi semakin berkurang
seiring dengan tingginya pertumbuhan

penduduk dan semakin berkurangnya

deposit minyak bumi serta semakin
meningkatnya pencemaran udara akibat
polusi
yang
dikeluarkan
dari
sisa
pembakaran bahan bakar minyak.
Minyak nabati merupakan sumber
bahan
baku
alternatif
yang
dapat
menggantikan penggunaan minyak bumi
yang berasal dari fosil karena jumlahnya

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014


yang dapat diperbarui, misalnya dalam
penggunaan
bahan
baku
biodiesel.
Beberapa bahan baku pembuat biodiesel
yang dinilai potensial di Indonesia adalah
minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit
dinilai potensial karena berdasarkan
kelanjutannya saat ini sudah tersedia
banyak perkebunan kelapa sawit dan
industri pengolahan buah sawit.
Salah satu bentuk pemanfaatan
minyak goreng bekas atau minyak jelantah
agar dapat bermanfaat dari berbagai
macam aspek ialah dengan mengubahnya
secara proses kimia menjadi biodiesel.
Penggunaan
minyak

goreng
bekas
merupakan alternatif untuk mendapatkan
harga yang lebih murah. Biaya yang harus
dikeluarkan untuk bahan mentah mencapai
60-70 persen total biaya produksi, sehingga
untuk menekan biaya produksi maka
dengan menggunakan minyak goreng
bekas atau Jelantah yang secara ekonomis
stidak bernilai tinggi.
Menurut Husnan (2004), Minyak
jelantah sebagai bahan baku biodiesel
dapat dikumpulkan dari beberapa sumber
yaitu rumah tangga, restoran, hotel, industri
pengolahan makanan, dan pedagang kaki
lima. Berdasarkan potensi besarnya minyak
jelantah yang ada di Indonesia, dapat
dijadikan
acuan
untuk

dilakukannya
pemanfaatan
yang
bertujuan
untuk
mensubsitusi akan kebutuhan bahan bakar
dari fosil yang cukup tinggi, yaitu dengan
mengolah minyak jelantah menjadi bahan
bakar biodiesel.
Bisnis biodiesel merupakan suatu
usaha atau bisnis baru yang berkembang
seiring dengan adanya perningkatan
permintaan terhadap biodiesel. Menekan
biaya produksi yang tinggi menggunakan
bahan baku berupa minyak kelapa sawit
maka bebrapa perusahaan menggunakan
minyak goreng bekas atau jelantah untuk
mengganti minyak kelapa sawit sebagai

bahan baku biodiesel. Dengan demikian

perlu adanya analisis studi kelayakan
usaha bisnis biodiesel dari minyak goreng
bekas atau jelantah tersebut. Studi
kelayakan menurut Husnan (2004), adalah
penelitian tentang dapat tidaknya suatu
proyek (Biasanya merupakan proyek
investasi) dilaksanakan dengan berhasil.
Sejalan dengan penelitian ini,
terdapat beberapa penelitian yang meneliti
kelayakan bisnis, yaitu penelitan Rina Yanti
(2011)
penelitian
bertujuan
untuk
mengetahui kelayakan bertani anggur di
desa Dencarik, kelayakan bertani padi di
desa Dencarik, dan perbedaan keuntungan
bertani anggur dan bertani padi. Penelitian
Sundusiyah (2009) penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui studi kelayakan bisnis

pada investasi usaha budidaya ikan kakap
pada keramba di Suri Tani Pemuka (STP)
Tambak Ikan Bali di Desa Goris kecamatan
Gerokgak Kabupaten Buleleng pada tahun
2009. Penelitian Shavitri Anis (2008)
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kelayakan bisnis biodiesel di PT. Bumi
Energi Equatorial dilihat dari aspek teknis,
aspek manajemen dan hokum, aspek
sosial, aspek ekonomi dan budaya, serta
aspek lingkungan. Untuk mengetahui
kelayakan bisnis biodiesel di PT. Bumi
Energi Equatorial dilihat dari aspek
finansial.
Berdasarkan temuan penelitian
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
studi kelayakan merupakan hal yang
penting untuk dilakukan pada suatu
perusahaan karena analisis kelayakan
dlakukan untuk melihat apakah suatu

proyek memberikan manfaat atas investasi
yang ditanamkan, sesuai dengan teori
Ibrahim (2003) menyatakan studi kelayakan
merupakan suatu penelitian tentang layak
atau tidaknya suatu proyek investasi
dilaksanakan. Hasil kelayakan merupakan
perkiraan kemampuan suatu proyek
menghasilkan keuntungan yang layak bila

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

telah dioperasionalkan. Menurut Husnan
(2004) menyebutkan dalam penelitian
kelayakan bisnis untuk melihat dana yang
di investasikan layak atau tidak untuk
mengukur melalui kriteria investasi NPV,
Net BC, dan IRR
Pada perusahaan UD Samudra
Kencana yang beralamat pada Dusun
Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan

Negara, Jembrana, Bali terdapat unit bisnis
baru
yaitu
bisnis
biodiesel
yang
memanfaatkan minyak sisa pakai atau
minyak jelantah sebagai bahan bakunya.
Pemilik
perusahaan menginvestasikan
modal terhadap bisnis biodiesel dari minyak
jelantah tersebut, namun belum pernah
adanya
penelitian
kelayakan
bisnis
biodiesel dari minyak jelantah pada UD
Samudra Kencana. Sedangkan penelitian
kelayakan bisnis merupakan hal yang
seharusnya dilakukan perusahaan untuk

mengetahui investasi modal pada bisnis
tersebut layak atau tidak dilakukan.
Penelitian ini disesuaikan dengan
permasalahan yang terjadi pada UD.
Samudra Kencana, yaitu adanya investasi
terhadap bisnis biodiesel dari minyak
jelantah serta belum pernah ada analisis
kelayakan terhadap bisnis Biodiesel dengan
menggunakan bahan baku minyak sisa
pakai atau jelantah. Oleh karena hal
tersebut perlu adanya penelitian terhadap
kelayakan bisnis biodiesel dari minyak
jelantah pada UD Samudra Kencana pada
tahun 2012, untuk mengetahui kelayak
bisnis biodiesel dari minyak jelantah apakah
layak atau tidak untuk dilaksanakan.
Sehingga adanya relevan latar belakang di
atas dan permasalahan yang ada, maka
diangkat
judul

penelitian
”Analisis
Kelayakan Bisnis Biodiesel Dari Minyak
Jelantah Ditinjau Dari Aspek Finansial Pada
UD Samudra Kencana Tahun 2012”.
Berdasarkan uraian pada latar
belakang,
maka
dapat
dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut;

(1) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
investasi bisnis Biodiesel dari minyak
jelantah pada UD Samudra Kencana? (2)
Apakah bisnis biodiesel dari minyak
jelantah layak dijalankan berdasarkan
kriteria investasi pada UD Samudra
Kencana?
Penelitian ini diharapkan agar dapat
memberikan manfaat bagi mahasiswa, UD
Samudra Kencana, dan lembaga baik dari
segi teoritis maupun praktis. (1) Secara
teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi tambahan untuk memperkuat teori
yang ada, yang berhubungan dengan studi
kelayakan bisnis pada perusahaan. (2)
Secara
praktis
hasil
penelitian
ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak manajemen UD
Samudra kencana dalam merumuskan
kebijakan yang berhubungan dengan
kelayakan bisnis biodiesel. (3) Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran peneliti-peneliti lainnya yang
akan melakukan penelitian yang bekaitan
dengan masalah studi kelayakan bisnis.
Studi kelayakan menurut Husnan
(2004), adalah penelitian tentang dapat
tidaknya suatu proyek biasanya merupakan
proyek investasi dilaksanakan dengan
berhasil. Apakah menerima atau menolak
dari
suatu
gagasan
usaha
yang
direncanakan. Pengertian layak dalam
penilaian ini adalah kemungkinan dari
gagasan
suatu
usaha
yang
akan
dilaksanakan memberikan manfaat, baik
dalam arti finansial maupun dalam arti
sosial. Husnan dan Suwarsono (2004)
menyatakan bahwa aspek-aspek yang
harus diperhatikan dalam studi kelayakan
adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen aspek keuangan, dan aspek
ekonomi Negara. Sutarman (2001) menilai
bahwa keberhasilan suatu proyek dalam
satu keseluruhan sehinga semua faktor
harus dipertimbangkan dalam suatu analisis
terpadu yang meliputi aspek teknis, pasar

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

dan pemasaran, keuangan, manajemen,
hukum, serta manfaat proyek bagi ekonomi
nasional.
Analisis finansial diawali dengan
analisis biaya dan manfaat dari suatu
proyek, Husnan (2004). Analisis finansial
bertujuan
untuk
membandingkan
pengeluaran uang dengan revenue earning
proyek, apakah proyek itu akan terjamin
atas dana yang diperlukan, apakah proyek
akan mampu membayar kembali dana
tersebut dan apakah proyek akan
berkembang sedemikian rupa sehingga
secara finansial dapat berdiri sendiri.
Menurut Husnan dan suwarsono
(2004), pada umumnya ada lima metode
yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai
dalam penilaian investasi. Metode tersebut
diantaranya metode average rate return,
pay back periode, present value, internal
rate return, serta profitability indeks.
Disebutkan
bahwa
dana
yang
di
investasikan itu layak atau tidak akan diukur
melalui kriteria investasi net present value,
gross benefit cost ratio dan internal rate
return.
Net present value atau manfaat
sekarang neto adalah nilai sekarang dari
arus pendapatan yang ditimbulkan oleh
penanaman investasi, Husnan (2005).
Proyek akan menguntungkan jika NPV
bernilai positif. Jika nilai NPV bernilai
negatif, maka akan timbul masalah, dimana
pada tingkat diskonto yang diasumsikan,
manfaat sekarang arus manfaat menjadi
lebih kecil daripada manfaat sekarang arus
biaya.
Hal
ini
mengakibatkan
ketidakcukupan untuk mencakup kembali
investasi. Lebih baik menanamkan uang di
suatu bank pada tingkat diskonto tertentu
(atau menginvestasikannya pada proyek
lain
yang
lebih
baik)
dari
pada
menginvestasikan di dalam proyek tersebut.
Perhitungan IRR digunakan untuk
mengetahui persentase keuntungan dari
suatu proyek tiap tahunnya dan untuk
menunjukan kemampuan proyek dalam
mengembalikan pinjaman. Jika dengan
tingkat diskonto tertentu, nilai NPV menjadi
sebesar
nol,
maka
proyek
yang
bersangkutan berada dalam posisi pulang
modal
yang
berarti
proyek
dapat

mengembalikan
modal
dan
biaya
operasional yang dikeluarkan serta dapat
melunasi bunga penggunaan uang.
Menurut Husnan (2004), Rasio
manfaat dan biaya diperoleh bila nilai
sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai
sekarang arus biaya. Suatu keuntungan
dari Net BC adalah bahwa ukuran tersebut
secara langsung dapat mencatat berapa
besar
tambahan
biaya
tanpa
mengakibatkan proyek secara ekonomis
tidak menarik. Net BC menunjukan
besarnya tingkat tambahan manfaat pada
setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah.
Faktor-faktor
penentu
investasi
sangat tergantung pada situasi dimasa
depan yang sulit untuk diramalkan, maka
investasi merupakan komponen yang paling
mudah berubah. Menurut Simanjuntak
(2002)
ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi investasi dalam bisnis suatu
negara antara lain berupa pengaruh nilai
tukar, modal awal, tenaga kerja, pengaruh
infrastruktur dan teknologi, serta peluang
usaha.
Penelitian ini dilandasi oleh suatu
kerangka
pemikiran
yaitu
timbulnya
permasalahan
tentang
bagaimana
kelayakan usaha bisnis Biodiesel dari
minyak goreng bekas atau jelantah ditinjau
dari aspek Finansial pada UD Samudra
Kencana. Sehingga perlu diketahui faktor
apakah yang mempengaruhi investasi
bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada
UD Samudra Kencana, serta apakah bisnis
biodiesel dari minyak jelantah layak
dijalankan berdasarkan kriteria investasi
pada UD Samudra Kencana.
Sesuai dengan rumusan masalah
dan kerangka pemikiran maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah “bisnis biodiesel
dari minyak jelantah ditinjau dari aspek
finansial layak untuk dilaksanakan pada UD
Samudra Kencana
METODE
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian ekploratif kelayakan bisnis
dengan menggunakan 3 indikator kriteria
kelayakan investasi yaitu NPV dengan
kriteria kelayakan investasi berdasarkan
nilai NPV adalah NPV > 0, maka proyek

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

atau bisnis tersebut layak untuk didirikan,
BC Ratio dengan kriteria kelayakan
investasi berdasarkan nilai Net BC > 1
maka
usaha
tersebut
semakin
menguntungkan dan layak dijalankan, serta
IRR,
kriteria
kelayakan
investasi
berdasarkan nilai IRR > i maka proyek
tersebut
menguntungkan
dan
layak
dilaksanakan.
Subyek
penelitian
ini
adalah
manajer dan karyawan pada UD. Samudra
Kencana. Sedangkan obyeknya adalah
bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada
UD. Samudra Kencana di Jembrana, Bali.
Berdasarkan sumbernya, data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan dokumentasi.
Pada penelitian ini, jenis wawancara
yang digunakan adalah tatap muka
langsung dan tanya jawab langsung
dengan
pimpinan
dan
karyawan
perusahaan UD. Samudera Kencana
mengenai kelayakan usaha bisnis biodiesel
dengan menggunakan daftar pernyataan
terstruktur yang telah dipersiapkan.
Dalam penelitian ini, data akan
dianalisis dengan menggunakan analisis
ekploratif kelayakan bisnis dengan kriteria
NPV, IRR, Net BC
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Faktor-faktor yang mempengaruhi
investasi bisnis
Faktor
No mempengaruhi
Subjek
investasi
1
Peluang Usaha
Pemilik
perusahaan
2
Anggaran Modal
Dokumen
keuangan
perusahaan
3
Tenaga Kerja
Pemilik
perusahaan
4
Teknologi
Lingkungan
internal
perusahaan

Hasil
penelitian
kelayakan
bisnis
berdasarkan kriteria investasi pada bisnis
biodiesel dari minyak jelantah pada UD
Samudra Kencana
No

Indikator

Koefisien

Keputasan

1

NPV

Rp
597,720,8
82.93

Layak

2

IRR

55%

Layak

3

Net BC

1.38

layak

Faktor
yang
Mempengaruhi
investasi pada Bisnis Biodiesel Dari Minyak
Jelantah Pada UD Samudra Kencana
Ditinjau dari ruang lingkup usahanya,
investasi pada bisnis Biodiesel dari minyak
jelantah merupakan jenis investasi pada
aktiva nyata (real assets atau real
investment). Sedangkan jika ditinjaudari
kepastian memperoeh keuntungannya,
investasi pada bisnis biodiesel dari minyak
jelantah termasuk jenis investasi yang
berisiko (risk investment), yaitu investasi di
bidang aktiva nyata yang bisa berfluktuasi,
artinya bias untung dan bisa juga rugi.
Adapun hasil penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi pada
bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada
UD Samudra Kencana, Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan kepada bapak
Hendarto selaku pemilik perusahaan UD
Samudra kencana bahwa adanya peluang
usaha yang cukup besar dilihat dari potensi
alam yang tersedia. Hasil dari dokumentasi
langsung terhadap dokumen yang diberikan
oleh pemilik perusahaan UD Saudra
kencana menunjukan bahwa perusahaan
merencanakan anggaran modal atau
jumlah dana yang ditargetkan akan
digunakan untuk membeli berbagai aktiva
seperti bangunan, mesin-mesin, dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk
proyek jangka panjang. Berdasarkan hasil
wawancara kepada beberapa karyawan

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

pada UD Samudra Kencana menyatakan
bahwa pada penggunaan dan penerimaan
tenaga kerja UD Samudra Kencana tidak
menetapkan tingkat pendidikan. Namun
dalam menggunakan dan penerimaan
tenaga
kerja
perusahaan
hanya
menetapkan tenaga kerja yang memiliki
keahlian atau keterampilan serta ke
disiplinan dalam bekerja untuk mengolah
minyak sisa pakai atau minyak jelantah
untuk di jadikan sebagai bahan baku
pembuatan biodiesel. Berdasarkan hasil
observasi langsung yang dilakukan pada
lingkungan
internal
perusahaan
UD
Samudra Kencana, perusahaan dalam
melakukan bisnis biodiesel dari minyak
jelantah menggunakan teknologi yang
sangat mendukung, ramah lingkungan,
tidak menimbukan pencemaran pada
lingkungan sekitar usaha, selain itu
teknologi ini sangat mudah dioperasikan
dan efisiensi terhadap biaya serta memiliki
umur ekonomis yang cukup lama yaitu 10
tahun.
Dalam
mencari
ukuran
yang
menyeluruh sebagai dasar penerimaan
atau penolakan suatu proyek atau bisnis,
telah dikembangkan berbagai cara yang
dinamakan dengan kriteria investasi. Dalam
hal ini, untuk menentukan apakah investasi
dibidang bisnis biodiesel dari minyak
jelantah di UD Samudra Kencana layak
atau tidak untuk dilaksanakan, maka
digunakan perhitungan dengan tiga kriteria
investasi yaitu NPV, IRR, dan Net BC.
Sebelum menghitung dengan kriteria
investasi ada beberapa komponen yang
harus dianalisis, yaitu biaya investasi dan
biaya operasional usaha tersebut.
Hasil penelitian mengenai kelayakan
bisnis berdasarkan kriteria investasi pada
bisnis biodiesel dari minyak jelantah pada
UD Samudra Kencana Biaya operasional
bisnis biodiesel dari minyak jelantah, terdiri
dari modal awal (initial cost), biaya tetap
(fixed cost), dan biaya tidak tetap (variabel
cost).
Modal awal yang dikeluarkan untuk
investasi pada bisnis biodiesel dari minyak
jelantah terdiri dari modal investasi untuk

membeli tangky penyimpanan bahan baku,
tungku perebusan untuk mengolah bahan
baku berupa minyak jelantah, serta untuk
pembelian drum minyak dan ongkos
pemasangan alat alat tersebut.
Asumsi uji kelayakan finansial
dengan kriteria investasi ditetapkan Umur
usaha ditetapkan selama 10 tahun
berdasarkan
umur
ekonomis
dari
komponen utama bisnis biodiesel dari
minyak jelantah. Benefit dari kegiatan
industri ini adalah jumlah produksi terhadap
hasil bisnis biodiesel dari minyak jelantah.
Diskon faktor sebesar 14%.
Berdasarkan rumus perhitungan
kriteria investasi NPV, net BC, dan IRR,
dapat dihitung kelayakan investasi bisnis
biodiesel, dan diperoleh hasil bahwa
berdasarkan 3 kriteria tersebut bisnis
biodiesel dari minyak jelantah pada UD
Samudra Kencana tahun 2012 layak untuk
dilaksanakan.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
penelitian,
dapat
ditemukan ada beberapa faktor yang
melatar belakangi investasi pada bisnis
biodiesel dari minyak jelantah pada UD
Samudra Kencana yaitu: 1) peluang usaha,
2) anggaran modal, 3) tenaga kerja, 4)
teknologi. Temuan ini sesuai dengan teori
yang
dikemukakan
oleh
Menurut
Simanjuntak (2002) yang menyatakan
bahwa ada beberapa faktor
yang
mempengaruhi investasi dalam bisnis suatu
negara antara lain: 1) pengaruh nilai kukar;
2) modal awal, 3) tenaga kerja, 4) pengaruh
Infrastruktur dan teknologi, 5) peluang
usaha.
Kelayakan bisnis Biodiesel dari minyak
jelantah berdasarkan kriteria investasi pada
UD Samudra Kencana menggunakan 3
indikator kriteria investasi bisnis yaitu NPV
(net present value), Net BC (net benefit cost
and ratio), dan IRR (internal rate of return),
menunjukan bahwa bisnis bisnis biodiesel
dari minyak jelantah pada UD Samudra
Kencana layak untuk dijalankan sesuai
dengan hasil perhitungan 3 indikator kriteria
investasi bisnis. Temuan ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Husnan dan

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

suwarsono (2004), bahwa pada umumnya
ada
lima
metode
yang
biasa
dipertimbangkan untuk dipakai dalam
penilaian investasi. Metode tersebut
diantaranya metode average rate return,
pay back periode, present value, internal
rate return, serta profitability indeks.
Disebutkan
bahwa
dana
yang
diinvestasikan itu layak atau tidak akan
diukur melalui kriteria investasi NVP, Net
BC dan IRR.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian maka dapat
disimpulkan sebagai berikut. (1) faktorfaktor yang melatar belakangi investasi
pada bisnis biodiesel dari minyak jelantah
yaitu (a) peluang usaha, (b) anggaran
modal, (c) tenaga kerja, dan (d) teknologi.
(2) berdasarkan hasil perhitungan kriteria
investasi menunjukkan bahwa pendapatan
yang diperoleh dalam satu tahun masa
produksi biodiesel dari minyak jelantah
yaitu sebesar Rp. 1.819.459.800,00.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan tabel perhitungan NPV, IRR,
Net BC, menunjukan jika usaha dikatakan
layak untuk dijalankan.
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut. (1) Bagi UD Samudera Dalam
upaya menganalisis kelayakan usaha bisnis
biodiesel dari minyak jelantah pada UD
Samudera Kencana maka diharapkan
perusahaan melakukan dan memperhatikan
kelayakan usaha ditinjau dari aspek
finansial sehingga usaha tersebut mampu
untuk dijalankan dan ditingkatkan sesuai
dengan tujuan perusahaan dan mampu
bersaing, serta perusahaan sebaiknya
memahami
faktor
faktor
yang
mempengaruhi investasi bisnis biodiesel
dari minyak jelantah. (2) Bagi Akademik
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
mengembangkan penelitian selanjutnya
dengan
topik
yang
sama
tetapi
mempertimbangkan variabel lain yang
dapat mempengaruhi kelayakan bisnis.

DAFTAR PUSTAKA
Anandaputra, Nova Yahya. 2010. Analisis
Kelayakan
Keuangan
Pembangunan Pabrik Biodiesel
Studi Kasus Pada PT ABC. Skripsi
(tidak
diterbitkan).
Universitas
Diponegoro Semarang.
Hasan,

Iqbal. 2004. Analisis
Penelitian. Jakarta: PT.
Aksara.

Data
Bumi

Husnan, Suad dan suwarsono. 2004. Studi
kelayakan Proyek. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Ibrahim, Yacob. 2003. Studi Kelayakan
Bisnis. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.
Kasmir, dan Jakfar. 2007. Study kelayakan
Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan ke-6.
Jakarta: Predana Media Group.
Shavitri, Anis. 2008. Kelayakan Bisnis
Biodiesel Dilihat Dari Aspek Non
Finasial Dan Finansial Di PT. Bumi
Energi Equatorial. Skripsi (tidak
diterbitkan). Institute Pertanian
Bogor
Simanjuntak, Payaman. 2002. Pengantar
Evaluasi Proyek. Jakarta: PT.
Gramedia.
Sutarman. 2001. Studi Kelayakan Proyek.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Suharsimi, Arikunto. 2000. Manajemen
penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: CV Alfabeta
Sundusiyah. 2009. Studi Kelayakan Bisnis
Dilihat Dari Aspek Finansial Pada
Usaha Budidaya Ikan Kakap Di
Desa Goris Kecamatan Gerokgak
Kabupaten Buleleng Tahun 2009.
Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan
pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu
Sosial
Univesitas
Pendidikan
Ganesha.

Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014

Yanti, Ni Putu Rina. 2011. Studi Komparatif
Kelayakan Usaha Bertani Anggur
dan Padi di Desa Dencarik
Kecamatan
Banjar
Kabupaten
Buleleng Pada Tahun 2010. Skripsi
(tidak
diterbitkan).
Jurusan
Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu
Sosial
Univesitas
Pendidikan
Ganesha.