Jurnal Arviant Enggar P k7110023

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS VI SEKOLAH ALAM HARAPAN KITA
KABUPATEN KLATEN
Arviant Enggar Prayudhisty1, Usada2, Muhammad Ismail3
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta.
e-mail: arviantenggar@gmail.com
Abstract: The purpose of this research is to knowing the essence and purpose of Harapan Kita Universe School,
learning process in sixth grade, constraint and its handling. The form of this research is qualitative research
with case study approach and implemented in two months. The research subject is sixth grade of Harapan Kita
Universe School consist of 14 students and 1 classroom’s teacher. Its data were gathered through observation,
in-depth interview, documentation, and researchers note. The data were then analyzed by using an interactive
model of analysis. Based on the results of analysis, a conclusion is drawn that the essence of Harapan Kita
Universe School is an alternative school that adopt prophet Muhammad’s education as caliph on earth. The
purpose of Harapan Kita Universe School is produces man that can be mercy to all the worlds. Curriculum that
used is synthesis between universe school’s curriculum and KTSP. Learning plan found on semester plan and
weekly plan without daily plan. Implementation of learning process begins with morning talk, then subjects of
study, and ended with review. The main purpose in sixth grade is cognitive aspect. Learning substance are
subjects of study, character building, and skills training. Model, method, and media that used are variative. The

evaluation’s result found on rapor, liaison book, and portofolio. Special activities are farming, market day, and
outbound. The constraint that found on learning process were the difference of curriculums could be handled by
took a theme to made spiderweb, less at cost for special activities can be handled by concentrate few activities
done in one time. Finally, the result of this research can be used for forming an ideal concept of education.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hakikat dan tujuan Sekolah Alam Harapan Kita, proses
pembelajaran di kelas VI, kendala dan penanganan kendala. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus yang dilaksanakan dalam dua bulan. Subjek penelitian adalah kelas VI Sekolah
Alam Harapan Kita Klaten yang berjumlah 14 siswa dan 1 guru kelas. Penelitian menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan pengumpulan dokumen, dan catatan peneliti. Analisis data yang digunakan adalah analisis
interaktif. Berdasarkan hasil penelitian di kelas VI Sekolah Alam Harapan Kita dapat disimpulkan bahwa hakikat
Sekolah Alam Harapan Kita adalah sekolah yang mengadaptasi pendidikan Nabi Muhammad yaitu sebagai
khalifah di bumi. Tujuan Sahaki adalah mencetak manusia yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Kurikulum
yang digunakan adalah sintesis kurikulum sekolah alam dan KTSP. Perencanaan pembelajaran terdapat pada
semester plan dan weekly plan tanpa adanya daily plan. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan morning talk,
dilanjutkan dengan mata pelajaran, dan diakhiri review. Tujuan pembelajaran mencakup 3 aspek yakni kognitif,
afektif, dan psikomotor yang pada kelas VI mengutamakan aspek kognitif. Materi pembelajaran berupa mata
pelajaran, pembentukan karakter, dan pelatihan keterampilan. Model, metode, dan media pembelajaran yang
digunakan bervariasi. Evaluasi pembelajaran dapat dilihat pada pada rapor, buku penghubung dan lembar
portofolio. Kegiatan khusus yang dilakukan adalah farming, market day, dan outbound. Kendala yang ditemukan
pada proses pembelajaran kelas VI adalah kurikulum yang berbeda dapat diatasi dengan mengambil tema

tertentu sehingga dapat dibuat spiderweb dan biaya untuk kegiatan khusus belum memadai dapat diatasi dengan
menyatukan kegiatan antara satu tema dengan tema lain dalam satu kegiatan. Dengan demikian, hasil penelitian
ini dapat dijadikan referensi untuk membentuk konsep pendidikan dalam proses pembelajaran yang mendekati
ideal.
Kata Kunci: proses pembelajaran, sekolah alam, sekolah alternatif.

Pendidikan di sekolah dasar saat ini ma- hanaan materi pelajaran, sertifikasi guru, dan
sih terdapat banyak permasalahan, di antara- lain sebagainya. Tidak hanya pemerintah,
nya kreativitas berfikir siswa yang masih mi- masyarakat sekarang ini memiliki andil danim, padatnya materi pelajaran yang harus lam memberi kontribusi terhadap pendidikan.
dikuasai, kurang relevan dengan kehidupan Beberapa program dari masyarakat sedikit
nyata, dan terutama kurangnya penanaman banyak memberikan kontribusi positif di
karakter siswa. Permasalahan tersebut mun- bidang pendidikan. Beberapa alternatif sekocul oleh faktor utama yakni sistem pendidik- lah yang dikembangkan oleh lembaga macommit tosyarakat
user ataupun dari organisasi tertentu adaan yang belum ideal.
Pemerintah sudah melakukan perombak- lah Boarding school, Homeschooling, Sekoan seperti perubahan kurikulum, penyeder- lah alam, dan lain-lain. Fokus penelitian
1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS
2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


adalah sekolah alam yang dianggap mampu kan saung bambu dan di sekelilingnya terdamemberikan kebebasan cara belajar siswa se- pat banyak jenis tanaman dan pepohonan.
hingga siswa dapat mengkreasikan cara berSekolah alam dengan paradigmanya bahfikir dan pengetahuannya sendiri.
wa kelas adalah alam itu sendiri mampu
Sekolah alam pertama kali digagas oleh memberikan perbedaan dengan sekolah lain
Lendonovo pada tahun 1998. Sebenarnya yang memberikan pengajaran di dalam kelas.
gagasannya ini sudah sangat lama bahkan se- Kalaupun ada yang sudah melakukan pengmenjak Lendo masih kuliah. Sekolah alam ti- ajaran di luar kelas, itupun tidak signifikan
dak diadopsi dari negara lain, melainkan asli dibandingkan dengan kuota alokasi waktu di
gagasan Lendonovo sendiri. Tujuan Lendo sekolah alam. Pembelajaran di luar kelas damembangun sekolah alam adalah agar siswa pat memberikan warna baru bagi siswa.
dapat menjadi khalifah di bumi dengan penaMengenai pembelajaran di luar kelas,
naman nilai agama yang intensif dan pembe- Sanjaya (2008) berpendapat, “Sesuai dengan
kalan jiwa pengusaha yang ramah lingkungan karakteristik pembelajaran yang berorientasi
(Seprtiana, 2009 : 83).
pada siswa, maka proses pembelajaran bisa
Sekolah alam yang dibangunnya dimulai terjadi di mana saja. Kelas bukanlah satuhanya dengan beberapa siswa saja (awal ta- satunya tempat be-lajar siswa” (hlm. 79).
hun ajaran baru untuk playgroup 13 siswa
Kurniawan dan Hindarsih (2013) menjedan SD 3 siswa), karena para orang tua pada laskan dua tujuan utama dalam sekolah alam
saat itu belum yakin akan kualitas pendidikan yaitu pengembangan karakter dan pengemyang ada di sekolah alam. Sekarang sekolah bangan perilaku. Pengembangan karakter
alam sudah merebak bahkan sudah lebih dari meliputi ikhlas, bersungguh-sungguh, rendah
seribu sekolah alam saat ini di seluruh Indo- hati, mudah menolong, sabar, berpegang tenesia.

guh, pemaaf, bersyukur, menyayangi, bersiKemunculan sekolah alam disebabkan kap adil, amanah, bermanfaat bagi orang lain,
oleh beberapa permasalahan di atas. Siswa toleransi, badan kuat, tegar, teratur, berdituntut untuk mempelajari dan menguasai tanggung jawab, ingin tahu, dan memecahmateri yang disediakan oleh kurikulum. Sis- kan masalah. Pengembangan perilaku meliwa yang tidak mampu menguasai materi dan puti sadar shalat, menghabiskan makan, bergagal dalam ujian akan mengalami masa sih diri, gemar membaca, jujur dalam ucapan,
yang sulit. Kebanyakan dari mereka merasa menepati janji, mendahulukan orang lain,
putus asa karena orang dewasa di sekitar me- wirausaha, menghormati, minta izin dan
reka menuntut agar mereka mendapat nilai mengucapkan salam, jujur dalam perbuatan,
ujian yang tinggi, padahal mereka juga tidak cinta tanah air, peduli lingkungan, menbisa disalahkan apabila mendapat nilai yang dengarkan, menjaga waktu, berargumen, berrendah. Tidak bisa dipungkiri bahwa nilai pikir, dan berkarya (hlm. 24).
memang merupakan hal penting, namun
Lendonovo (2000) dalam Septriana
kebermaknaan pembelajaran itu malah dike- (2009) mengemukakan bahwa sekolah alam
sampingkan dengan alasan kurikulum, sis- tidak memberlakukan seragam, dari kecil hatem, dan standar yang harus dicapai.
rus dilatih hidup dalam keberagaman. Tak
Kebermaknaan pembelajaran adalah pro- ada yang salah dengan perbedaan. Biaya unses siswa memaknai apa yang dia pelajari se- tuk membeli seragam bisa digunakan untuk
suai kemampuannya dan siswa dapat menik- membeli buku yang semua orang bisa memati proses tersebut sehingga pengetahuan rasakan manfaatnya (hlm. 79).
baru yang didapatkan dapat bermanfaat bagi
Sekolah alam adalah sekolah yang mekehidupan siswa maupun lingkungan dan mentingkan proses daripada hasil. Proses
masyarakat. Sekolah alam menawarkan pro- pembelajaran di sekolah alam memaknai seses pembelajaran yang menyenangkan dan tiap kegiatan yang dilakukan siswa secara
mengasikkan. Bangunan sekolah alam mem- alamiah. Paradigma sekolah alam diharapkan
commit tomampu
user memberikan jalan keluar bagi berbuat siswa akan merasa tertarik dan merasa
nyaman untuk belajar karena kelasnya tidak bagai permasalahan di atas.

menggunakan tembok akan tetapi mengguna-

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

hap perencanaan, terdapat semester plan,
weekly plan, tanpa adanya daily plan. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan kegiatan doa dan morning talk. Setelah morning
talk, pembelajaran dengan mata pelajaran.
Mata pelajaran di kelas VI meliputi IPA, IPS,
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa,
Bahasa Inggris, SBK, dan Penjas. Pelaksanaan pembelajaran terdapat sebutan unik untuk
siswa yakni guru memanggil siswa dengan
sebutan teman, bukan anak-anak.
Proses pembelajaran di kelas VI secara
umum mengedepankan kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) dan mengesampingkan kegiatan awal (absen, apersepsi,
penyampaian tujuan) ataupun akhir (konfirmasi dan tindak lanjut). Guru kelas mendapat
nilai tinggi dalam APKG sedangkan guru
pembantu mendapat nilai yang rendah.
Tujuan pembelajaran dibagi dalam tiga

aspek yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.
Aspek kognitif diutamakan di kelas VI terbukti dengan banyaknya alokasi waktu pembelajaran di dalam kelas yang banyak membahas pelajaran untuk ujian nasional. Walaupun diutamakan aspek kognitif, namun aspek
afektif tetap diakomodasi dalam kegiatan
pagi (doa dan morning talk) sedangkan psiHASIL
Hakikat Sahaki adalah sekolah yang komotor dalam SBK dan Penjas.
menganut prinsip pendidikan Nabi MuMateri pembelajaran terbagi dalam tiga
hammad bahwa manusia diciptakan sebagai jenis yakni berupa mata pelajaran, pemkhalifah di bumi. Hakikat tersebut dituang- bentukkan karakter, dan pelatihan keteramkan dalam konsep tata ruang sekolah yang pilan. Model pembelajaran yang digunakan
didesain secara alamiah dengan banyaknya ada model konvensional, kooperatif tipe
pepohonan rindang, terdapat kandang hewan CIRC, kontekstual, project based learning,
peliharaan, ruang kelas menggunakan saung role playing, dan team games. Metode yang
bambu, dan siswa tidak diharuskan meng- digunakan ada metode ceramah, diskusi, tagunakan seragam. Beberapa fakta yang di- nya jawab, kuis, pengamatan video, dril soal,
temukan tersebut menujukkan keadaan dan demonstrasi. Media yang digunakan beSahaki sebagai sekolah alam berbasis Islam.
rupa gambar, video, dan benda-benda di sekiTujuan Sahaki adalah mencetak manusia tar kelas yang dapat digunakan.
yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kegiatan khusus yang dijumpai ada farTujuan ini diimplementasikan dengan pena- ming, yakni kegiatan berkebun yang dalam
naman karakter, logika ilmu pengetahuan, pelaksanaannya kelas VI sudah dapat medan kepemimpinan. Tujuan Sahaki dapat di- ngerjakan secara mandiri. Market day merucapai dengan proses pembelajaran yang ten- pakan kegiatan wirausaha siswa dengan modal sendiri. Outbound dilaksanakan pada petunya mengakomodir ketiga aspek tersebut.
Kurikulum yang digunakan di kelas VI lajaran Penjas. Pelatihan keterampilan dan
adalah sintesis kurikulum sekolah alam dan bersikap seperti kerja sama tim, kekompakcommit
userdan kesabaran dilatih pada kegiatan ini.
KTSP. Proses pembelajaran di kelas VI

me- tokan,
Evaluasi pembelajaran didokumentasimiliki tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Pada ta- kan pada buku rapor, buku penghubung, dan

METODE
Bentuk penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus
yang dilaksanakan dalam waktu dua bulan.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VI
Sekolah Alam Harapan Kita (Sahaki) Klaten
yang berjumlah 14 siswa dan 1 guru kelas
serta 3 guru pembantu.
Sumber data berasal dari guru, siswa,
kepala sekolah, dan dokumen. Penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara,
dan dokumen yang diperkuat dengan catatan
peneliti di lapangan. Pengujian kebsahan data
yang digunakan adalah kredibilitas, transferabilitas, auditabilitas, dan konfirmabilitas.
Analisis data yang digunakan adalah analisis
interaktif dengan tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data yang digunakan adalah
menurut Miles dan Huberman (1992) analisis

data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan
(Sugiyono, 2009 : 337).

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Proses pembelajaran sekolah alam dari
tahap perencanaan sudah sesuai dengan sekolah alam lain yaitu memiliki semester plan,
weekly plan, dan daily plan. Kelas VI tidak
menggunakan daily plan dikarenakan weekly
plan dirasa sudah lengkap oleh guru.
Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan doa yakni membaca Al-Ma’tsurat dan
hafalan ayat untuk menyiapkan mental siswa
sehingga siap menerima pelajaran. Setelah
doa, dilakukan kegiatan morning talk yakni
interaksi guru dan siswa untuk membahas
kegiatan yang lalu. Penanaman karakter diPEMBAHASAN

Hakikat dan tujuan Sahaki sesuai dengan lakukan pada kegiatan ini.
Proses pembelajaran dilakukan di dalam
hakikat dan tujuan sekolah alam pada umumnya yakni berpegang pada ajaran Islam dan kelas dilakukan sebanyak 10 kali dan di luar
berbasis pada alam, namun pada proses pem- kelas sebanyak 5 kali. Tujuan pembelajaran
belajaran yang menggunakan sintesis kuri- yang mengutamakan sisi kognitif menjadi
kulum antara kurikulum sekolah alam dan penyebab pembelajaran dilakukan di dalam
KTSP membuat Sahaki sedikit memiliki ken- kelas yang seharusnya pada banyak sekolah
dala. Sahaki dapat disebut sebagai sekolah alam pembelajaran dilakukan di luar kelas.
alam karena tata ruang yang banyak tanaman Hal ini disebabkan karena siswa kelas VI
dan menggunakan kelas saung bambu. dipersiapkan menghadapi ujian nasional seHakikat pendidikan yang pada dasarnya me- hingga tujuan utama pembelajaran juga
manusiakan manusia mulai berubah menjadi mengutamakan aspek kognitif. Materi pelaajang persaingan kepintaran dan hanya ha- jaran yang masih berupa mata pelajaran sefalan materi semata. Sahaki ingin mengem- harusnya pada sekolah alam lain sudah terbalikan hakikat pendidikan kepada hakikat integrasi pada satu tema (berbasis kegiatan)
pendidikan semula dengan bekal konsep namun dikarenakan menggunakan KTSP
pembelajaran dan paradigma sekolah yang sehingga tema masih berbasis mata pelajaran.
Model, metode, dan media yang digunamemanusiakan manusia. Sesuai dengan pernyataan Kim S. dan Kim K.H (2013 : 12) kan sudah bervariasi guna memberikan suabahwa menurut Konfisius, kehidupan manu- sana yang berbeda dalam belajar. Model dan
sia seharusnya adalah tentang pencapaian ke- metode yang digunakan membuat siswa aktif
harmonisan pendidikan dan belajar seharus- sesuai dengan prinsip sekolah alam bahwa
nya berorientasi untuk mencapai kehar- siswa adalah subjek belajar, bukan objek
monisan. Konsep li dan yi (kepatutan dan ke- belajar. Evaluasi pembelajaran dilakukan nabenaran) adalah pokok untuk menguraikan mun tidak didokumentasikan dengan baik
tujuan utama pendidikan. Artinya bahwa seperti penggunaan buku penghubung yang
pendidikan seharusnya memberikan kehar- hanya dibahas seminggu sekali, lembar pormonisan dalam hidup dan dapat dicapai tofolio yang hanya digunakan di akhir semesdengan tindakan-tindakan yang patut dan ter, dan kurangnya pendokumentasian pada

review pembelajaran.
benar (karakter yang kuat).
Kurikulum yang tidak sepenuhnya
Kendala yang ditemukan berupa permenggunakan kurikulum sekolah alam bedaan kurikulum memang dapat diatasi dediakibatkan karena beberapa faktor yaitu ngan penarikan materi dalam satu tema,
keinginan orang tua siswa yang mengingin- namun dalam pelaksanaannya masih terdapat
kan tetap harus meng-ikuti standar nasional. kesulitan. Kendala berupa biaya untuk keSelain itu, Sahaki juga belum memiliki guru- giatan khusus sudah dapat diatasi dengan
commit tomandiri.
user
guru yang menguasai sepenuhnya konsep
sekolah alam sehingga dalam pelaksanaannya akan mengalami kesulitan.
portofolio, namun penggunaan portofolio hanya digunakan oleh guru pada akhir semester
saja.
Kendala dalam proses pembelajaran berupa kurikulum yang berbeda dapat diatasi
dengan mencocokkan beberapa materi yang
sama dalam satu tema dan dibuat spiderweb.
Kendala biaya untuk pelaksanaan kegiatan
khusus dapat diatasi dengan menyatukan beberapa kegiatan dalam beberapa tema ke dalam satu kegiatan.

perpustakaan.uns.ac.id


digilib.uns.ac.id

SIMPULAN
Hakikat dan tujuan Sekolah Alam Harapan Kita sudah sesuai dengan hakikat sekolah alam pada umumnya namun dalam pelaksanaannya masih belum maksimal. Kurikulum yang digunakan di kelas VI adalah
sintesis kurikulum sekolah alam dan KTSP.
Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas
VI merupakan formulasi dari konsep belajar
sekolah alam dan nasional. Konsep belajar
sekolah alam dapat dilakukan oleh guru yang
juga memahami ciri pembelajaran sekolah
alam. Proses pembelajaran Kelas VI mengutamakan kegiatan inti dan mengesampingkan kegiatan awal dan akhir. Materi berupa
mata pelajaran, pembentukan karakter, dan
pelatihan keterampilan. Model pembelajaran
yang digunakan adalah model konvensional,
kooperatif tipe CIRC, project based learning,
dan team games. Metode yang digunakan
adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, permainan, demonstrasi, dan studi kepustakaan.

Media pembelajaran yang digunakan adalah
gambar, video, dan benda-benda di sekitar.
Evaluasi pembelajaran mencakup kognitif,
afektif, dan psikomotor terdapat pada rapor,
buku penghubung dan lembar portofolio.
Kegiatan khusus yang dilakukan adalah farming, market day, dan outbound.
Kendala perbedaan kurikulum diatasi
dengan penarikan materi pelajaran dalam
satu tema. Kendala biaya untuk melakukan
kegiatan khusus diatasi dengan menyatukan
beberapa kegiatan dalam satu kegiatan.
Konsep pembelajaran yang dilaksanakan
sekolah alam dengan paradigma, kepercayaan, dan tujuan pendidikan yang kembali
pada prinsip utama manusia sebagai khalifah
di bumi untuk pencapaian keharmonisan
dalam hidup dapat dijadikan referensi dalam
menginterpretasi makna pendidikan yang sesungguhnya bagi lembaga pendidikan pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Kim, S. & Kim, K.H. (2013). Reconsidering Education for Sustainable Society: An East
Asian Perspective. Multidisciplinary Journal of Educational Research, 3 (1), 1 -1 8.
doi: 1 0.4471 /remie.201 3.01.
Kurniawan, Y. dan Hindarsih, T.P. (2013). Character Building. Yogyakarta: Pro-U Media.
Miles, M.B., dan Huberman A.M. (1992). Analisa Data Kualitatif. Jakarta : UI Press.
Sanjaya, Wina. (2008). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Septriana. (2009). Lendonovo – Sebuah Novel tentang Dia, Penggagas Sekolah Alam. Bogor:
SoU Publisher.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

commit to user