HUBUNGAN ADIPOSITAS PADA WANITA LANJUT USIA DENGAN AKTIFITAS FISIK DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN GONILAN Hubungan Adipositas Pada Wanita Lanjut Usia Dengan Aktifitas Fisik di Posyandu Lansia Kelurahan Gonilan.
HUBUNGAN ADIPOSITAS PADA WANITA LANJUT USIA DENGAN
AKTIFITAS FISIK DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN GONILAN
Disusun Sebagai Salah Satu Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusam
Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatn
oleh :
DIAN WULANDARI
J 120 120 033
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
1
1
i
iiiii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 30 April 2016
Dian Wulandari
J120120033
iviii
HUBUNGAN ADIPOSITAS PADA WANITA LANJUT USIA DENGAN
AKTIFITAS FISIK DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN GONILAN
Abstrak
Latar Belakang: Perubahan komposisi tubuh menyebabkan berkurangnya cairan tubuh total
sampai lebih dari 30% dan lemak tubuh meningkat 30-40% pada proses penuaan. Pada manusia,
penuaan dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah,
paru-paru, saraf, dan jaringan tubuh lainnya. Pada wanita lansia yang mengalami penurunan
terutama pada aktifitas fisiknya, dapat menimbulkan berbagai penyakit dan dapat menurunkan
produktivitas dalam menghasilkan karya sehingga dapat menjadi masalah dan beban setiap
anggota keluarga.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Adipositas pada Wanita Lanjut Usia Dengan Aktifitas
Fisik di Posyandu Lansia Kelurahan Gonilan.
Manfaat Penelitian: Untuk mengetahui hubungan Adipositas pada Wanita Lanjut Usia Dengan
Aktifitas Fisik di Posyandu Lansia Kelurahan Gonilan.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasional
dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling
dengan jumlah sample 64 orang. Pengukuranan adipositas menggunakan Body Adiposity indeks
(BAI) dengan mengambil sampel sesuai dengan tekhnik inklusi dak ekslusi. Uji Korelasi
menggunakan Uji Chi Square.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji Fisher Exact test diketahui bahwa nilai p-value 1,00 >
0,005 maka dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan antara adipositas terhadap aktivitas
fisik pada wanita lanjut usia di Keurahan Gonilan.
Kesimpulan: : Tidak ada hubungan antara adipositas terhadap aktifitas fisik pada wanita lanjut
usia di Keurahan Gonilan.
Kata Kunci: Adipositas, Aktifitas Fisik, BAI, Wanita Lanjut Usia
“THE RELATIONS BETWEEN ADIPOSITY AND THE PHYSICAL ACTIVITY
THE ELDERLY WOMEN IN GONILAN”
OF
Abstract
Background: The changes body composition cause a reduction in total body water by more than
30% and 30-40% body fat increases the aging process. In humans, aging is associated with
degenerative changes in the skin, bone, heart, blood vessels, lungs, nerves, and other body tissues.
In elderly women who fell mainly on physical activity, can cause various diseases and can reduce
productivity in producing works that can be a problem and a burden each family member.
Research purposes: to know the relations between adiposity and the physical activity of the
elderly women in gonilan.
Research benefit: to be able to know the relations between adiposity and the physical activity of
the elderly women in gonilan.
Research method: this research is an observational research with cross sectional approach. The
sampling technique used is puspose sampling with 64 samples. Reduction of adiposity using body
adiposity index (BAI) to take samples in accordance with the techniques of inclusion and
exclusion. Correlation using Chi Square test and Fisher exact test.
Research findings: Based on Fisher Exact test, it is known that p-value score is 1,00 > 0,005 so it
can be interpreted that there is a not relations between adiposity and the physical activity of the
elderly women in gonilan.
Conclusion: There is a not relation between adiposity and the physical activity of the elderly
women in gonilan.
Keywords:Adiposity, Physical Activity, BAI, Elderly women
1
PENDAHULUAN
Penduduk lanjut usia (yang disingkat lansia) merupakan salah satu anggota
keluarga dan
masyarakat yang jumlahnya semakin bertambah dari tahun ke
tahun, seiring dengan jumlah angka harapan hidup. Menurut kementerian
kesehatan tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781
juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mancapai 36 juta
jiwa. Dengan meningkatnya jumlah populasi pada lansia, maka
persentase
peningkatan kesehatan lansia juga harus ditingkatkan.
Poses menua pada manusia merupakan peristiwa alamiah yang tidak dapat
dihindari, perkembangan fisik dan fungsi organ tubuh mulai mengalami
penurunan. Perubahan komposisi tubuh menyebabkan berkurangnya cairan tubuh
total sampai lebih dari 30% dan lemak tubuh meningkat 30-40% (Angraini, 2014).
Obesitas merupakan penyebab kematian utama di dunia, sebanyak 3,4 juta
orang dewasa meninggal setiap tahunnya akibat obesitas (Sundari dkk, 2015). Di
Indonesia, lebih dari 40 juta orang mengalami obesitas (Kompas, 21 April 2015).
Hal ini membuat Indonesia menempati peringkat 10 penduduk yang mengalami
obesitas setelah Amerika Serikat, Tiongkok, India, Rusia, Brazil, Meksiko, Mesir,
Jerman, dan Pakistan (Kompas, 21 April 2015). Hasil survei yang dilakukan
peneliti pada bulan November 2015 di salah Posyandu Abadi 6 di Kelurahan
Gonilan, wanita lansia yang mengalami overweight yaitu 16 orang dari 21 orang
wanita. Dari survei pendahuluan yang peneliti lakukan tersebut menunjukkan
masih banyaknya wanita lansia yang mengalami obesitas sehingga dapat terjadi
resiko penurunan aktivitas fisik.
Pada wanita lansia yang mengalami penurunan terutama pada aktifitas
fisiknya, dapat menimbulkan berbagai penyakit dan dapat menurunkan
produktivitas dalam menghasilkan karya sehingga dapat menjadi masalah dan
beban setiap anggota keluarga. Karena dengan itu kemandirian pada wanita lansia
menjadi kurang.
Sehingga permasalahan tersebut dapat dijadikan penelitian, untuk
mengetahui pengaruh kedua variabel, maka peneliti mengangkat judul tentang
2
“Hubungan Adipositas pada Wanita Lanjut Usia Dengan Aktifitas Fisik di
Posyandu Lansia Kelurahan Gonilan”.
LANDASAN TEORI
Lanjut usia adalah dimana seseorang mengalami pertambahan
umur
dengan disertai penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa
otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh,
dan penurunan fungsi otak (Lestyowati, 2015). Menurut Pasal 1 ayat (2), (3),(4),
UU No.13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Pada wanita lanjut usia kandungan lemak dalam tubuh lebih dari 30%
sedang pada laki-laki batas bawahnya lebih rendah yaitu 20-25% (Aldila, 2014
dalam Budiyanto, 2002). Semakin bertambahnya usia maka cenderung kehilangan
massa otot dan mudah terjadi akumulasi lemak tubuh. Hal ini karena penurunan
hormon tiroid yang mengakibatkan lemak susah dicairkan yang membuatnya terus
menumpuk di dalam tubuh dan sulit terbakar karena metabolisme berjalan lambat
(Aldila, 2014).
Menurut Mukhtar (2012), adipositas yaitu jumlah lemak tubuh yang
diekspresikan sebagai massa lemak absolute (kg) atau persentase dari massa tubuh
total. BAI (Body Adiposity Index) dapat digunakan untuk mencerminkan
persentase lemak tubuh untuk pria dan wanita dewasa dari etnis yang berbeda
tanpa koreksi numerik (Bregman et al, 2011).
Selama periode kelebihan kalori dan penggunaan energi yang kurang akan
terjadi ketidakseimbangan energi, ukuran adiposity menjadi membesar atau
hipertropi dan jika berlangsung lama terjadi penambahan jumlah atau hyperplasia.
Terjadi proses diferensiasi dari sel prekursor (preadiposit) menjadi adiposity yang
matang (mature). Jaringan adipose menjadi “radang” dan terdapat infiltrasi
makrofag yang kemudian meningkatkan kondisi proinflmasi sehingga diferensiasi
preadiposit gagal. Diferensiasi adiposity meliputi perubahan morfologi, cell
arrest, akumulasi lipid dan adiposit menjadi resistensi terhadap insulin (Mukhtar,
2012). Perubahan diferensiasi adiposity menyebabkan terjadinya perubahan
aktifitas fisik pada lanjut usia.
3
Aktifitas fisik, yaitu setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Jadi aktifitas fisik adalah gerakan
yang melibatkan komponen tubuh manusia yang memerlukan energi untuk
menggerakkannya (Muzamil dkk, 2014). Menurut Ahmad et al (2015), General
Practice Physical Activity Questionnaire (GPPAQ) adalah tolak ukur pemeriksaan
aktivitas fisik pada pasien usia 16-74 tahun. Dan dapat digunakan pada lansia usia
sampai usia 74 tahun dengan keadaan lansia yang tidak mengalami lupa ingatan.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini akan dilakukan di Posyandu Lansia
Kelurahan Gonilan. Waktu Penelitian dari bulan Maret 2016. Dalam penelitian
kali ini adalah lansia yang terdapat di Posyandu Lansia di Kelurahan Gonilan
dengan total 10 Posyandu Lansia dengan jumlah 156 orang. Teknik pengambilan
sampel secara Purposive Sampling. Jumlah sampel sesuai dengan kriteria inklusi
(penerimaan) dan eksklusi (penolakan) yaitu sebanyak 64 orang.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah adipositas pada Lanjut Usia di
Kelurahan Gonilan. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah aktifitas fisik
pada Lanjut Usia di Posyandu Kelurahan Gonilan.
HASIL PENELITIAN
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 64 orang yang terdapat di
6 posyandu kelurahan gonilan. Pada saat penelitian setiap responden diukur tinggi
badan dan lingkar pinggang setelah itu dimasukkan kedalam rumus Body
Adiposity Indeks. Setelah melihat hasil dari pengukuran tersebut, responden
dengan katagori over weight dan obese diberi kuesioner General Practice
Physical Activity Questionnaire (GPPAQ).
Menurut Ridwan (2015), mengatakan bahwa makin
lanjutnya
usia
seseorang maka kemungkinan terjadinya penurunan anatomik dan fungsional
atas organ organnya makin besar. Perubahan atrofik juga terjadi pada mukosa,
kelenjar,
otot-otot
pencernaan.
Berbagai perubahan morfologik
akan
menyebabkan perubahan fungsional sampai perubahan patologik, diantaranya
gangguan mengunyah dan menelan, perubahan nafsu makan sampai pada
4
berbagai penyakit yang timbul. Dan menurut Muzamil (2013) bahwa faktor usia
sangat berpengaruh terhadap kemampuan beraktifitas fisik. Pemilihan jenis
olahraga dan aktifitas sehari-hari juga sangat bergantung dari kemampuan lansia
tersebut. Semakin meningkat umur, kemampuan aktifitas fisik juga akan
berkurang antara 30-50% .
Pada penelitian ini perhitungan terhadap data dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 23.0 for windows. Data yang diperoleh dari uji
Analisi Fisher exact test yaitu P-Value nya 1,00 yang berarti tidak terdapat
hubungan antara adipositas pada wanita lanjut usia dengan aktifitas fisik.
Dengan adanya perbedaan dalam penelitian dan teori yang ada, bahwa
pada penelitian tidak terdapat hubungan adipositas dengan aktifitas pada wanita
lanjut usia dan menurut teori adipositas dapat mempengaruhi aktifitas fisik. Ada 2
kemungkinan yang dapat mempengaruhi hasil tersebut, yaitu yang pertama
responden yang masuk kategori obese sebanyak 3 orang, berbanding terbalik
dengan kategori over weight yang berjumlah 61 orang. Dengan perbedaan data
yang sangat signifikan ini maka data yang diperoleh kurang seimbang antara
wanita lanjut usia kategori obese dan overweigh, yang dapat mempengaruhi dalam
olah data. Yang kedua Adipositas bukan hanya salah satu faktor yang bisa
menyebabkan penurunan aktifitas pada wanita lanjut usia. Penurunan aktifitas
fisik juga dapat terjadi karena terdapat gangguan pada fungsi fisiologis tubuh
lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
tidak ada hubungan adipositas pada wanita lanjut usia dengan aktifitas fisik.
Saran
1. Bagi Posyandu
Mengadakan pemeriksaan secara rutin berat badan, lingkar pinggang,
dan tinggi badan untuk mencegah terjadinya adipositas pada lanjut usia.
5
Diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga
pola hidup sehat
2. Bagi Fisioterapis
Penelitian ini dapat menjadikan Body Adiposity Index sebagai alat
ukur banding untuk menilai adanya Adipositas.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan
penelitian selanjutnya agar penelitian selanjutnya dapat melakukan
penelitian dengan menambah variabel lainnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Adhi R. 2015. Obesitas dan Ancaman Ekonomi Global. Kompas. 21 April 2015.
Ahmad S, Harris T, Limb E., Kerry S, Victor C, Ekelund U, Iliffe S, Whincup P,
Beighton C, Ussher M,Cook D. 2015. Evaluation of reliability and validit
of the General PracticePhysical Activity Questionnaire (GPPAQ) in 60–
74 year old primary care patients. BMC Family Practice: London.
Aldilla Y. 2014. Hubungan indeks massa tubuh dengan osteoarthritis lutut pada
ibu rumah tangga. Skripsi. Surakarta: UMS.
Angraini RD. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Aktivitas Fisik,
Rokok, Konsumsi Buah, sayur, Dan kejadian Hipertensi Pada Lansia di
Pulau Kalimantan. Skripsi. Jakarta: Universitas Esa unggul.
Bergman RN, tefanovski D, Buchanan TA, Sumner A, Reynolds J, Sebring N,
Xiang A, Watanabe R. A Better Index Of Body Adiposity. Obesity (Silver
Sring). 2011: 19(5):1083-1089.
Kementerian Kesehatn Republik Indonesia. 2014. Pelayanan dan Peningkatan
Kesehatan
Usia
Lanjut.
Diakses:
30
Desember
2015.
http://www.depkes.go.id/article/view/15052700010/pelayanan-danpeningkatan-kesehatan-usia-lanjut.html.
Lestyowati RI. Motivasi Wanita Lansia Dini Terhadap Senam Aerobic Low
Impact di Tempat Arisan Rw 09 Pondok Benowo Indah. Journal kesehatan
olahraga.2009: 1.
Mukhtar D. 2012. Magrofag Jaringan Adiposa Obes Sebagai Penanda Terjadinya
Resistensi Insulin. Jurnal Kedokteran Universitas Yarsi. Nomor 317,
Februari. 2012:30.
Muzamil MS, Afriwardi, Martini RD. 2014. Hubungan Antara Tingkat Aktivitas
Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Usila di Kelurahan Jati Kecamatan
Padang Timur. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014: 203.
Ridwan M. 2015. Hubungan Kehilangan Gigi Dengan Status Gizi Pada Lansia Di
Panti Werdha Salib Putih Salatiga. Jurnal Stikes Ngudi Waluyo.
Sundari E, Masdar H, Rosdiana D. Angka Kejadian Obeitas Sentral Pada
Masyarakat Kota Pekanbaru. JOM FK, Volume 2 No.2, Oktober 2015.
7
AKTIFITAS FISIK DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN GONILAN
Disusun Sebagai Salah Satu Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusam
Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatn
oleh :
DIAN WULANDARI
J 120 120 033
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
1
1
i
iiiii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 30 April 2016
Dian Wulandari
J120120033
iviii
HUBUNGAN ADIPOSITAS PADA WANITA LANJUT USIA DENGAN
AKTIFITAS FISIK DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN GONILAN
Abstrak
Latar Belakang: Perubahan komposisi tubuh menyebabkan berkurangnya cairan tubuh total
sampai lebih dari 30% dan lemak tubuh meningkat 30-40% pada proses penuaan. Pada manusia,
penuaan dihubungkan dengan perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah,
paru-paru, saraf, dan jaringan tubuh lainnya. Pada wanita lansia yang mengalami penurunan
terutama pada aktifitas fisiknya, dapat menimbulkan berbagai penyakit dan dapat menurunkan
produktivitas dalam menghasilkan karya sehingga dapat menjadi masalah dan beban setiap
anggota keluarga.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Adipositas pada Wanita Lanjut Usia Dengan Aktifitas
Fisik di Posyandu Lansia Kelurahan Gonilan.
Manfaat Penelitian: Untuk mengetahui hubungan Adipositas pada Wanita Lanjut Usia Dengan
Aktifitas Fisik di Posyandu Lansia Kelurahan Gonilan.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasional
dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling
dengan jumlah sample 64 orang. Pengukuranan adipositas menggunakan Body Adiposity indeks
(BAI) dengan mengambil sampel sesuai dengan tekhnik inklusi dak ekslusi. Uji Korelasi
menggunakan Uji Chi Square.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji Fisher Exact test diketahui bahwa nilai p-value 1,00 >
0,005 maka dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan antara adipositas terhadap aktivitas
fisik pada wanita lanjut usia di Keurahan Gonilan.
Kesimpulan: : Tidak ada hubungan antara adipositas terhadap aktifitas fisik pada wanita lanjut
usia di Keurahan Gonilan.
Kata Kunci: Adipositas, Aktifitas Fisik, BAI, Wanita Lanjut Usia
“THE RELATIONS BETWEEN ADIPOSITY AND THE PHYSICAL ACTIVITY
THE ELDERLY WOMEN IN GONILAN”
OF
Abstract
Background: The changes body composition cause a reduction in total body water by more than
30% and 30-40% body fat increases the aging process. In humans, aging is associated with
degenerative changes in the skin, bone, heart, blood vessels, lungs, nerves, and other body tissues.
In elderly women who fell mainly on physical activity, can cause various diseases and can reduce
productivity in producing works that can be a problem and a burden each family member.
Research purposes: to know the relations between adiposity and the physical activity of the
elderly women in gonilan.
Research benefit: to be able to know the relations between adiposity and the physical activity of
the elderly women in gonilan.
Research method: this research is an observational research with cross sectional approach. The
sampling technique used is puspose sampling with 64 samples. Reduction of adiposity using body
adiposity index (BAI) to take samples in accordance with the techniques of inclusion and
exclusion. Correlation using Chi Square test and Fisher exact test.
Research findings: Based on Fisher Exact test, it is known that p-value score is 1,00 > 0,005 so it
can be interpreted that there is a not relations between adiposity and the physical activity of the
elderly women in gonilan.
Conclusion: There is a not relation between adiposity and the physical activity of the elderly
women in gonilan.
Keywords:Adiposity, Physical Activity, BAI, Elderly women
1
PENDAHULUAN
Penduduk lanjut usia (yang disingkat lansia) merupakan salah satu anggota
keluarga dan
masyarakat yang jumlahnya semakin bertambah dari tahun ke
tahun, seiring dengan jumlah angka harapan hidup. Menurut kementerian
kesehatan tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781
juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mancapai 36 juta
jiwa. Dengan meningkatnya jumlah populasi pada lansia, maka
persentase
peningkatan kesehatan lansia juga harus ditingkatkan.
Poses menua pada manusia merupakan peristiwa alamiah yang tidak dapat
dihindari, perkembangan fisik dan fungsi organ tubuh mulai mengalami
penurunan. Perubahan komposisi tubuh menyebabkan berkurangnya cairan tubuh
total sampai lebih dari 30% dan lemak tubuh meningkat 30-40% (Angraini, 2014).
Obesitas merupakan penyebab kematian utama di dunia, sebanyak 3,4 juta
orang dewasa meninggal setiap tahunnya akibat obesitas (Sundari dkk, 2015). Di
Indonesia, lebih dari 40 juta orang mengalami obesitas (Kompas, 21 April 2015).
Hal ini membuat Indonesia menempati peringkat 10 penduduk yang mengalami
obesitas setelah Amerika Serikat, Tiongkok, India, Rusia, Brazil, Meksiko, Mesir,
Jerman, dan Pakistan (Kompas, 21 April 2015). Hasil survei yang dilakukan
peneliti pada bulan November 2015 di salah Posyandu Abadi 6 di Kelurahan
Gonilan, wanita lansia yang mengalami overweight yaitu 16 orang dari 21 orang
wanita. Dari survei pendahuluan yang peneliti lakukan tersebut menunjukkan
masih banyaknya wanita lansia yang mengalami obesitas sehingga dapat terjadi
resiko penurunan aktivitas fisik.
Pada wanita lansia yang mengalami penurunan terutama pada aktifitas
fisiknya, dapat menimbulkan berbagai penyakit dan dapat menurunkan
produktivitas dalam menghasilkan karya sehingga dapat menjadi masalah dan
beban setiap anggota keluarga. Karena dengan itu kemandirian pada wanita lansia
menjadi kurang.
Sehingga permasalahan tersebut dapat dijadikan penelitian, untuk
mengetahui pengaruh kedua variabel, maka peneliti mengangkat judul tentang
2
“Hubungan Adipositas pada Wanita Lanjut Usia Dengan Aktifitas Fisik di
Posyandu Lansia Kelurahan Gonilan”.
LANDASAN TEORI
Lanjut usia adalah dimana seseorang mengalami pertambahan
umur
dengan disertai penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa
otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh,
dan penurunan fungsi otak (Lestyowati, 2015). Menurut Pasal 1 ayat (2), (3),(4),
UU No.13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Pada wanita lanjut usia kandungan lemak dalam tubuh lebih dari 30%
sedang pada laki-laki batas bawahnya lebih rendah yaitu 20-25% (Aldila, 2014
dalam Budiyanto, 2002). Semakin bertambahnya usia maka cenderung kehilangan
massa otot dan mudah terjadi akumulasi lemak tubuh. Hal ini karena penurunan
hormon tiroid yang mengakibatkan lemak susah dicairkan yang membuatnya terus
menumpuk di dalam tubuh dan sulit terbakar karena metabolisme berjalan lambat
(Aldila, 2014).
Menurut Mukhtar (2012), adipositas yaitu jumlah lemak tubuh yang
diekspresikan sebagai massa lemak absolute (kg) atau persentase dari massa tubuh
total. BAI (Body Adiposity Index) dapat digunakan untuk mencerminkan
persentase lemak tubuh untuk pria dan wanita dewasa dari etnis yang berbeda
tanpa koreksi numerik (Bregman et al, 2011).
Selama periode kelebihan kalori dan penggunaan energi yang kurang akan
terjadi ketidakseimbangan energi, ukuran adiposity menjadi membesar atau
hipertropi dan jika berlangsung lama terjadi penambahan jumlah atau hyperplasia.
Terjadi proses diferensiasi dari sel prekursor (preadiposit) menjadi adiposity yang
matang (mature). Jaringan adipose menjadi “radang” dan terdapat infiltrasi
makrofag yang kemudian meningkatkan kondisi proinflmasi sehingga diferensiasi
preadiposit gagal. Diferensiasi adiposity meliputi perubahan morfologi, cell
arrest, akumulasi lipid dan adiposit menjadi resistensi terhadap insulin (Mukhtar,
2012). Perubahan diferensiasi adiposity menyebabkan terjadinya perubahan
aktifitas fisik pada lanjut usia.
3
Aktifitas fisik, yaitu setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Jadi aktifitas fisik adalah gerakan
yang melibatkan komponen tubuh manusia yang memerlukan energi untuk
menggerakkannya (Muzamil dkk, 2014). Menurut Ahmad et al (2015), General
Practice Physical Activity Questionnaire (GPPAQ) adalah tolak ukur pemeriksaan
aktivitas fisik pada pasien usia 16-74 tahun. Dan dapat digunakan pada lansia usia
sampai usia 74 tahun dengan keadaan lansia yang tidak mengalami lupa ingatan.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini akan dilakukan di Posyandu Lansia
Kelurahan Gonilan. Waktu Penelitian dari bulan Maret 2016. Dalam penelitian
kali ini adalah lansia yang terdapat di Posyandu Lansia di Kelurahan Gonilan
dengan total 10 Posyandu Lansia dengan jumlah 156 orang. Teknik pengambilan
sampel secara Purposive Sampling. Jumlah sampel sesuai dengan kriteria inklusi
(penerimaan) dan eksklusi (penolakan) yaitu sebanyak 64 orang.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah adipositas pada Lanjut Usia di
Kelurahan Gonilan. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah aktifitas fisik
pada Lanjut Usia di Posyandu Kelurahan Gonilan.
HASIL PENELITIAN
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 64 orang yang terdapat di
6 posyandu kelurahan gonilan. Pada saat penelitian setiap responden diukur tinggi
badan dan lingkar pinggang setelah itu dimasukkan kedalam rumus Body
Adiposity Indeks. Setelah melihat hasil dari pengukuran tersebut, responden
dengan katagori over weight dan obese diberi kuesioner General Practice
Physical Activity Questionnaire (GPPAQ).
Menurut Ridwan (2015), mengatakan bahwa makin
lanjutnya
usia
seseorang maka kemungkinan terjadinya penurunan anatomik dan fungsional
atas organ organnya makin besar. Perubahan atrofik juga terjadi pada mukosa,
kelenjar,
otot-otot
pencernaan.
Berbagai perubahan morfologik
akan
menyebabkan perubahan fungsional sampai perubahan patologik, diantaranya
gangguan mengunyah dan menelan, perubahan nafsu makan sampai pada
4
berbagai penyakit yang timbul. Dan menurut Muzamil (2013) bahwa faktor usia
sangat berpengaruh terhadap kemampuan beraktifitas fisik. Pemilihan jenis
olahraga dan aktifitas sehari-hari juga sangat bergantung dari kemampuan lansia
tersebut. Semakin meningkat umur, kemampuan aktifitas fisik juga akan
berkurang antara 30-50% .
Pada penelitian ini perhitungan terhadap data dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 23.0 for windows. Data yang diperoleh dari uji
Analisi Fisher exact test yaitu P-Value nya 1,00 yang berarti tidak terdapat
hubungan antara adipositas pada wanita lanjut usia dengan aktifitas fisik.
Dengan adanya perbedaan dalam penelitian dan teori yang ada, bahwa
pada penelitian tidak terdapat hubungan adipositas dengan aktifitas pada wanita
lanjut usia dan menurut teori adipositas dapat mempengaruhi aktifitas fisik. Ada 2
kemungkinan yang dapat mempengaruhi hasil tersebut, yaitu yang pertama
responden yang masuk kategori obese sebanyak 3 orang, berbanding terbalik
dengan kategori over weight yang berjumlah 61 orang. Dengan perbedaan data
yang sangat signifikan ini maka data yang diperoleh kurang seimbang antara
wanita lanjut usia kategori obese dan overweigh, yang dapat mempengaruhi dalam
olah data. Yang kedua Adipositas bukan hanya salah satu faktor yang bisa
menyebabkan penurunan aktifitas pada wanita lanjut usia. Penurunan aktifitas
fisik juga dapat terjadi karena terdapat gangguan pada fungsi fisiologis tubuh
lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
tidak ada hubungan adipositas pada wanita lanjut usia dengan aktifitas fisik.
Saran
1. Bagi Posyandu
Mengadakan pemeriksaan secara rutin berat badan, lingkar pinggang,
dan tinggi badan untuk mencegah terjadinya adipositas pada lanjut usia.
5
Diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga
pola hidup sehat
2. Bagi Fisioterapis
Penelitian ini dapat menjadikan Body Adiposity Index sebagai alat
ukur banding untuk menilai adanya Adipositas.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan
penelitian selanjutnya agar penelitian selanjutnya dapat melakukan
penelitian dengan menambah variabel lainnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Adhi R. 2015. Obesitas dan Ancaman Ekonomi Global. Kompas. 21 April 2015.
Ahmad S, Harris T, Limb E., Kerry S, Victor C, Ekelund U, Iliffe S, Whincup P,
Beighton C, Ussher M,Cook D. 2015. Evaluation of reliability and validit
of the General PracticePhysical Activity Questionnaire (GPPAQ) in 60–
74 year old primary care patients. BMC Family Practice: London.
Aldilla Y. 2014. Hubungan indeks massa tubuh dengan osteoarthritis lutut pada
ibu rumah tangga. Skripsi. Surakarta: UMS.
Angraini RD. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Aktivitas Fisik,
Rokok, Konsumsi Buah, sayur, Dan kejadian Hipertensi Pada Lansia di
Pulau Kalimantan. Skripsi. Jakarta: Universitas Esa unggul.
Bergman RN, tefanovski D, Buchanan TA, Sumner A, Reynolds J, Sebring N,
Xiang A, Watanabe R. A Better Index Of Body Adiposity. Obesity (Silver
Sring). 2011: 19(5):1083-1089.
Kementerian Kesehatn Republik Indonesia. 2014. Pelayanan dan Peningkatan
Kesehatan
Usia
Lanjut.
Diakses:
30
Desember
2015.
http://www.depkes.go.id/article/view/15052700010/pelayanan-danpeningkatan-kesehatan-usia-lanjut.html.
Lestyowati RI. Motivasi Wanita Lansia Dini Terhadap Senam Aerobic Low
Impact di Tempat Arisan Rw 09 Pondok Benowo Indah. Journal kesehatan
olahraga.2009: 1.
Mukhtar D. 2012. Magrofag Jaringan Adiposa Obes Sebagai Penanda Terjadinya
Resistensi Insulin. Jurnal Kedokteran Universitas Yarsi. Nomor 317,
Februari. 2012:30.
Muzamil MS, Afriwardi, Martini RD. 2014. Hubungan Antara Tingkat Aktivitas
Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Usila di Kelurahan Jati Kecamatan
Padang Timur. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014: 203.
Ridwan M. 2015. Hubungan Kehilangan Gigi Dengan Status Gizi Pada Lansia Di
Panti Werdha Salib Putih Salatiga. Jurnal Stikes Ngudi Waluyo.
Sundari E, Masdar H, Rosdiana D. Angka Kejadian Obeitas Sentral Pada
Masyarakat Kota Pekanbaru. JOM FK, Volume 2 No.2, Oktober 2015.
7