Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi HPMC dan propilen glikol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI
Hand sanitizer merupakan aplikasi dari gel dengan komponen penting yakni
gelling agent dan humektan. Gelling agent yang digunakan sebagai pembentuk basis
gel adalah HPMC. Humektan yang digunakan untuk menjaga kelembaban gel adalah
propilen glikol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari HPMC dan
propilen glikol terhadap respon sifat fisik dan mendapatkan area optimum dari
komposisi HPMC dan propilen glikol pada gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot.
Penelitian ini merupakan eksperimental murni yang bersifat eksploratif
dengan metode desain faktorial dua tingkat (tinggi dan rendah) dan dua faktor
(HPMC dan propilen glikol). Evaluasi sediaan meliputi pH, organoleptis, respon sifat
fisik (viskositas dan daya sebar) pada 48 jam setelah pembuatan dan uji stabilitas.
Analisis hasil dilakukan dengan statistika dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh HPMC lebih dominan daripada
propilen glikol pada respon sifat fisik dengan HPMC 97,98%; propilen glikol 0,96%
untuk viskositas dan HPMC 88,91%; propilen glikol 0,87% untuk daya sebar. Area
optimum gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot didapatkan pada contour
plot superimposed dengan HPMC 3,61248g; propilen glikol 20,3599g. Gel hand
sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot stabil dengan p-value>0,05 selama uji

stabilitas freeze thaw.
Kata kunci: gel, hand sanitizer, HPMC, propilen glikol, jeruk bergamot, desain
faktorial, freeze thaw

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Hand sanitizer is a gel preparation which has critical components: gelling
agent and humectant. The gelling agent content as the basis of the gel was HPMC.
The humectant used to keep the gel moisture is propylene glycol. The aim of this
research was to observe the influence of HPMC and propylene glycol against the
physical properties response and to obtain the optimum area of HPMC and
propylene glycol composition towards hand sanitizer gel of citrus bergamot essential
oil.
This research was an explorative pristine experimental, using factorial
design method with two levels (high and low levels) and two factors (HPMC and
propylene glycol). The evaluation tests were pH, organoleptic, physical properties
response (viscosity and spread power) in 48 hours after the formulation, and stability
test. The results was analyzed by statistical test at 95% of confidence level.
The result showed that the influence of HPMC was dominant than propylene

glycol in the physical properties response with 97,98% HPMC: 0,96% propylene
glycol on viscosity and 88,91% HPMC; 0,87% propylene glycol on spreadability. The
optimum area of hand sanitizer gel of citrus bergamot essential oil was obtained at
the HPMC of 3,61248g; 20,3599g propylene glycol. Hand sanitizer gel of citrus
bergamot essential oil is stable with p-value>0,05 during test the stability of freeze
thaw.
Keywords: gel, hand sanitizer, HPMC, propylene glycol, citrus bergamot, factorial
design method, freeze thaw

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OPTIMASI FORMULA GEL HAND SANITIZER MINYAK ATSIRI
JERUK BERGAMOT DENGAN KOMPOSISI HPMC
DAN PROPILEN GLIKOL
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh :

Stanislaus Kris Bangkit Tri Putra
NIM : 128114101

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OPTIMASI FORMULA GEL HAND SANITIZER MINYAK ATSIRI
JERUK BERGAMOT DENGAN KOMPOSISI HPMC
DAN PROPILEN GLIKOL
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Stanislaus Kris Bangkit Tri Putra

NIM : 128114101

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN


“Progress is impossible without change, and those who cannot change their
minds cannot change anything” -George Bernard Shaw

Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
yang memberikan kekuatan dan jalan keluar dari segala persoalan,
Bapak-Ibuku dan Kakak
atas doa dan segala perjuangan serta kasih yang telah diberikan,
Martha Giovani Anggasta Paramita atas segala dukungan,
doa dan bantuan yang diberikan,
sahabat, teman dan almamaterku tercinta.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Optimasi Formula Gel Hand Sanitizer
Minyak Atsiri Jeruk Bergamot dengan Komposisi HPMC dan Propilen Glikol”
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mengalami banyaknya kesulitan
dan hambatan. Keberhasilan penulis dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak
terlepas dari dukungan, bantuan, nasehat, bimbingan, kritik dan saran dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan tulus dan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Achmad Fudholi, DEA., Apt., selaku dosen pembimbing
atas bimbingan, arahan, semangat, kritik dan saran selama penyusunan
proposal hingga selesainya skripsi ini.
3. Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas, arahan,
kritik dan saran atas skripsi ini.
4. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas, arahan,
kritik dan saran atas skripsi ini.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Segenap dosen Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, yang telah
membagikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas
Farmasi.
6. Segenap staf laboratorium, staf kebersihan, dan staf keamanan Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Terutama Pak Musrifin,
dan Mas Agung yang telah banyak membantu kelancaran penelitian.
7. Edward Christian, Vicky Wijoyo, Kevien Arditanoyo, dan Jessica, selaku
teman seperjuangan skripsi, atas kerjasama, dukungan, semangat, dan

masukan yang diberikan.
8. Teman-teman penghuni dan ibu Kost DMP atas dukungan dan
semangatnya.
9. Teman, sahabat tempat bertukar pikiran dan kegembiraan serta kesusahan
(Sarjo, Bintang, Gama, Fofo, Yogia, Gotaro, Jabon, Budi, Andrew) atas
kebersamaan dan dukungan.
10. Teman-teman FSM C, FST B, Mas Boy 2012 dan Farmasi angkatan 2012
atas kebersamaan, kerjasama, dan kenangan selama di Fakultas Farmasi.
11. Teman-teman Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi periode
2015-2016 (Keket, Adis, Dara, Utari, Ike) atas dukungan, semangat dan
perhatian yang diberikan.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Seperti pepatah, “tak ada gading yang tak retak”, demikian juga penulis
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat

keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
untuk kebaikan di kemudian hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Yogyakarta, 05 April 2016

Penulis

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................


ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...........................................

vi

PRAKATA ...................................................................................................


vii

DAFTAR ISI ................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
INTISARI ..................................................................................................... xvii
ABSTRACT ................................................................................................... xviii
BAB I. PENGANTAR ..................................................................................

1

A. Latar belakang .............................................................................

1

B. Rumusan masalah ........................................................................

4

C. Keaslian penelitian ......................................................................

4

D. Manfaat penelitian .......................................................................

5

E. Tujuan penelitian .........................................................................

5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ...........................................................

6

A. Gel...............................................................................................

6

B. Hand sanitizer . ...........................................................................

7

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose) .....................................

7

D. Propilen glikol .............................................................................

9

E. Desain faktorial ...........................................................................

9

F. Sifat fisik .....................................................................................

10

a. Uji viskositas .........................................................................

10

b. Uji daya sebar ........................................................................

11

G. Stabilitas ......................................................................................

11

H. Tanaman jeruk bergamot .............................................................

12

a. Sistematika .............................................................................

12

b. Uraian tanaman ......................................................................

12

c. Kandungan kimia ...................................................................

13

I. Minyak atsiri ...............................................................................

13

J. Kulit ............................................................................................

14

K. Landasan teori .............................................................................

14

L. Hipotesis......................................................................................

16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN......................................................

17

A. Jenis dan rancangan penelitian .....................................................

17

B. Variabel dan definisi operasional .................................................

17

a. Variabel penelitian .................................................................

17

b. Definisi operasional ...............................................................

17

C. Bahan penelitian ..........................................................................

19

D. Alat penelitian .............................................................................

19

E. Tata cara penelitian ......................................................................

19

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Spesifikasi minyak atsiri jeruk bergamot ................................

19

b. Formula..................................................................................

19

c. Penentuan rentang viskositas dan daya sebar sebagai kriteria
penerimaan ............................................................................

20

d. Penentuan tingkat HPMC sebagai gelling agent .....................

20

e. Penentuan tingkat propilen glikol sebagai humektan...............

21

f. Pembuatan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot ...

21

g. Uji organoleptis dan pH gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot ...............................................................................

22

h. Uji sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
...............................................................................................

22

Uji stabilitas gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot .

23

F. Analisis hasil ...............................................................................

23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................

25

A. Spesifikasi minyak atsiri jeruk bergamot .......................................

25

i.

B. Penentuan rentang viskositas dan daya sebar sebagai kriteria
penerimaan ...................................................................................

25

C. Penentuan tingkat HPMC sebagai gelling agent ............................

26

D. Penentuan tingkat propilen glikol sebagai humektan .....................

28

E. Pembuatan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot ..........

28

F. Uji organoleptis dan pH gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot .......................................................................................

32

G. Uji sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot .......

32

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Pengaruh penambahan HPMC dan propilen glikol serta interaksinya
dalam menentukan sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk
bergamot .......................................................................................

35

I. Uji stabilitas gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot ........

38

J. Optimasi formula ..........................................................................

42

K. Validasi contour plot superimposed gel hand sanitizer minyak atsiri
jeruk bergamot ..............................................................................

46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

48

A. Kesimpulan ...................................................................................

48

B. Saran.............................................................................................

48

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

49

LAMPIRAN .................................................................................................

53

BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................

76

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel I.

Klasifikasi basis semisolid .......................................................

6

Tabel II.

Rancangan desain faktorial 2n ..................................................

10

Tabel III.

Formula gel ekstrak minyak atsiri galanga acuan 100 mL ........

20

Tabel IV.

Formula gel hand sanitizer minyak atsiri

jeruk

bergamot

100 gram ..................................................................................

20

Tabel V.

Organoleptis dan sifat fisik minyak atsiri jeruk bergamot .........

25

Tabel VI.

Hasil rata-rata viskositas dan daya sebar produk .......................

26

Tabel VII.

Hasil rata-rata viskositas dan daya sebar. ..................................

27

Tabel VIII. Hasil rata-rata viskositas dan daya sebar. ..................................

28

Tabel IX.

Hasil uji organoleptis dan pH 48 jam ........................................

32

Tabel X.

Viskositas rata-rata gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
setelah 48 jam...........................................................................

Tabel XI.

33

Daya sebar rata-rata gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
setelah 48 jam...........................................................................

34

Nilai p-value uji Shapiro-Wilk viskositas ..................................

40

Tabel XIII. Nilai p-value uji Levene dan ANOVA viskositas ......................

40

Tabel XIV. Nilai p-value uji Shapiro-Wilk daya sebar .................................

41

Tabel XV.

42

Tabel XII.

Nilai p-value uji Levene dan ANOVA daya sebar .....................

Tabel XVI. Hasil validasi rata-rata viskositas dan daya sebar contour plot
superimposed ...........................................................................

xiv

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

Struktur HPMC .......................................................................

8

Gambar 2.

Struktur propilen glikol ..........................................................

9

Gambar 3.

Pengaruh penambahan HPMC terhadap viskositas pada propilen
glikol.......................................................................................

Gambar 4.

Pengaruh penambahan propilen glikol terhadap viskositas pada
HPMC .....................................................................................

Gambar 5.

36

Pengaruh penambahan HPMC terhadap daya sebar pada propilen
glikol.......................................................................................

Gambar 6.

35

37

Pengaruh penambahan propilen glikol terhadap daya sebar pada
HPMC .....................................................................................

37

Gambar 7.

Kurva viskositas selama uji stabilitas .......................................

41

Gambar 8.

Kurva daya sebar selama uji stabilitas .....................................

42

Gambar 9.

Contour plot respon viskositas pada sediaan gel hand sanitizer
minyak atsiri jeruk bergamot ...................................................

43

Gambar 10. Contour plot respon daya sebar pada sediaan gel hand sanitizer
minyak atsiri jeruk bergamot ...................................................

44

Gambar 11. Contour plot superimposed sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri
jeruk bergamot ........................................................................

45

Gambar 12. Desirability dari titik yang akan divalidasi...............................

46

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Certificate of analysis (CoA) minyak atsiri jeruk bergamot .....

53

Lampiran 2. Certificate of analysis (CoA) HPMC ......................................

56

Lampiran 3. Certificate of analysis (CoA) propilen glikol ...........................

57

Lampiran 4. Perhitungan respon sifat fisik menggunakan software Design
Expert .....................................................................................

58

Lampiran 5. Data viskositas, daya sebar 48 jam setelah pembuatan .............

60

Lampiran 6. Data viskositas, daya sebar pada uji stabilitas freeze thaw 5
siklus .......................................................................................

61

Lampiran 7. Perhitungan data uji stabilitas freeze thaw menggunakan R
software .................................................................................

63

Lampiran 8. Hasil validasi contour plot sumperimposed ..............................

71

Lampiran 9. Dokumentasi ...........................................................................

72

Lampiran 10. Reologi dari gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot ..

74

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI
Hand sanitizer merupakan aplikasi dari gel dengan komponen penting
yakni gelling agent dan humektan. Gelling agent yang digunakan sebagai
pembentuk basis gel adalah HPMC. Humektan yang digunakan untuk menjaga
kelembaban gel adalah propilen glikol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh dari HPMC dan propilen glikol terhadap respon sifat fisik dan
mendapatkan area optimum dari komposisi HPMC dan propilen glikol pada gel
hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot.
Penelitian ini merupakan eksperimental murni yang bersifat eksploratif
dengan metode desain faktorial dua tingkat (tinggi dan rendah) dan dua faktor
(HPMC dan propilen glikol). Evaluasi sediaan meliputi pH, organoleptis, respon
sifat fisik (viskositas dan daya sebar) pada 48 jam setelah pembuatan dan uji
stabilitas. Analisis hasil dilakukan dengan statistika dengan taraf kepercayaan
95%.
Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh HPMC lebih dominan
daripada propilen glikol pada respon sifat fisik dengan HPMC 97,98%; propilen
glikol 0,96% untuk viskositas dan HPMC 88,91%; propilen glikol 0,87% untuk
daya sebar. Area optimum gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot
didapatkan pada contour plot superimposed dengan HPMC 3,61248g; propilen
glikol 20,3599g. Gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot stabil dengan pvalue>0,05 selama uji stabilitas freeze thaw.
Kata kunci: gel, hand sanitizer, HPMC, propilen glikol, jeruk bergamot, desain
faktorial, freeze thaw

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Hand sanitizer is a gel preparation which has critical components:
gelling agent and humectant. The gelling agent content as the basis of the gel was
HPMC. The humectant used to keep the gel moisture is propylene glycol. The aim
of this research was to observe the influence of HPMC and propylene glycol
against the physical properties response and to obtain the optimum area of
HPMC and propylene glycol composition towards hand sanitizer gel of citrus
bergamot essential oil.
This research was an explorative pristine experimental, using factorial
design method with two levels (high and low levels) and two factors (HPMC and
propylene glycol). The evaluation tests were pH, organoleptic, physical properties
response (viscosity and spread power) in 48 hours after the formulation, and
stability test. The results was analyzed by statistical test at 95% of confidence
level.
The result showed that the influence of HPMC was dominant than
propylene glycol in the physical properties response with 97,98% HPMC: 0,96%
propylene glycol on viscosity and 88,91% HPMC; 0,87% propylene glycol on
spreadability. The optimum area of hand sanitizer gel of citrus bergamot essential
oil was obtained at the HPMC of 3,61248g; 20,3599g propylene glycol. Hand
sanitizer gel of citrus bergamot essential oil is stable with p-value>0,05 during
test the stability of freeze thaw.
Keywords: gel, hand sanitizer, HPMC, propylene glycol, citrus bergamot,
factorial design method, freeze thaw

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1
PENGANTAR

A. Latar Belakang
Gangguan pencernaan merupakan masalah kesehatan yang mempengaruhi
satu atau beberapa organ dari sistem pencernaan secara bersamaan. Salah satu
penyebab yang sering dijumpai adalah mikroba. Pada umumnya mikroba
penyebab gangguan saluran pencernaan masuk ke dalam tubuh manusia melalui
oral. Ribuan mikroba menempel pada tangan manusia yang kemudian ikut masuk
dalam tubuh manusia bersamaan dengan makanan yang masuk dalam mulut
(Maylia dan Novita, 2014). Pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan yang bersih
sangat dibutuhkan. Sederhana saja, pola hidup sehat dapat dimulai dari kebiasaan
mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan atau setelah
beraktivitas untuk meminimalkan jumlah mikroba yang dimungkinkan masuk ke
dalam tubuh.
Mencuci tangan secara benar dan tepat serta menggunakan sabun dapat
mencegah berjangkitnya beberapa penyakit misalnya diare. Di Indonesia, diare
masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Hal ini
disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian
terutama pada bayi dan balita, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa
(KLB). Pada tahun 2010 saja terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah
penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.) (Kemenkes RI, 2011).
Angka kematian akibat diare terus menurun di Indonesia, akan tetapi
angka kesakitan dari penyakit ini masih saja tinggi. Hal ini diiringi dengan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

kebiasaan masyarakat yang selalu ingin hidup praktis sehingga cenderung
melupakan kebiasaan sehat seperti mencuci tangan menggunakan sabun. Dewasa
ini, untuk menanggapi hal tersebut, banyak dikembangkan produk-produk yang
memudahkan masyarakat dalam mencuci tangan tanpa menggunakan sabun yakni
gel pencuci tangan (hand sanitizer). Hand sanitizer dianggap lebih praktis
dikarenakan masyarakat tidak perlu menggunakan air untuk membilas tangan dari
sabun sebab penggunaan hand sanitizer cukup praktis hanya dengan diteteskan
pada telapak tangan, kemudian diratakan pada permukaan tangan.
Hand sanitizer banyak digunakan karena alasan kepraktisan dan pada saat
darurat tidak ada air. Sediaan hand sanitizer merupakan pembersih tangan yang
praktis dan mudah dibawa kemana-mana serta memilik kandungan antiseptik
(Shu, 2013). Kelebihan hand sanitizer diutarakan menurut US FDA (Food and
Drug Administration) adalah dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat
(Benjamin, 2010).
Kandungan antiseptik yang terdapat di dalam hand sanitizer umumnya
berupa ethyl alcohol 62 %, pelembut dan pelembab. Penggunaan bahan kimia
seperti ethyl alcohol dalam hand sanitizer akan memberikan dampak bagi
kesehatan. Dampak yang dapat ditimbulkan seperti infeksi gangguan pencernaan
apabila kandungan kimia tersebut yang masih tertinggal di tangan nantinya
tertelan. Untuk itu muncul ide untuk mengembangkan formulasi hand sanitizer
dari bahan alam. Tujuan dari penelitian ini mencoba menekan penggunaan alkohol
pada hand sanitizer dan mencari alternatif lain yakni menggunakan minyak atsiri.
Kandungan minyak atsiri telah banyak diteliti memiliki aktivitas antimikroba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Salah satu kandungan tanaman yang telah diteliti memiliki aktivitas antimikroba
adalah minyak atsiri dari jeruk bergamot. Minyak atsiri dari jeruk bergamot
memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus cereus,
Escherichia coli, Listeria monocytogenes, dan Campylobacter jejuni. Minyak
atsiri dari jeruk bergamot memiliki Minimum Inhibiton Concentration terhadap
Escherichia coli sebesar 0,5 % (Fisher dan Phillips, 2006).
Pengembangan formulasi hand sanitizer dapat dibuat dalam sediaan
semisolid seperti gel. Sediaan gel adalah sediaan semi padat yang terdiri dari
supensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang
besar dan terpenetrasi oleh suatu cairan (Dirjen POM, 1995). Dalam formulasi
gel, gelling agent dan humektan bertindak sebagai komponen penting. Gelling
agent berperan dalam meningkatkan kekuatan dari matriks gel. Gelling agent
yang digunakan pada penelitian ini adalah HPMC. Keuntungan digunakan HPMC
adalah menghasilkan larutan yang jernih, netral dan stabil (Rowe dkk., 2009).
Humektan bertugas untuk mengikat komponen air yang terdapat di dalam
gel. Humektan yang digunakan dalam penelitian ini adalah propilen glikol.
Keuntungan digunakan propilen glikol adalah cairan tidak berwarna, viskos,
praktis tidak berbau (Rowe dkk., 2009).
Berdasarkan pernyataan di atas, dibutuhkan optimasi dari gelling agent
dan humektan agar didapat formula yang optimal dan sediaan dengan sifat fisik
yang sesuai kriteria serta memiliki stabilitas yang baik. Oleh karena itu peneliti
akan melakukan optimasi berkaitan dengan HPMC sebagai gelling agent dan
propilen glikol sebagai humektan untuk mendapat sediaan yang sesuai kriteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang diambil dalam
penelitian ini sebagai berikut :
a.

Bagaimana pengaruh dari HPMC dan propilen glikol terhadap respon sifat
fisik sediaan gel hand sanitizer dari minyak atsiri jeruk bergamot ?

b.

Apakah didapatkan area optimum dari komposisi HPMC dan propilen glikol
pada sediaan gel hand sanitizer dari minyak atsiri jeruk bergamot ?

C. Keaslian Penelitian
Sejauh penelusuran peneliti, penelitian mengenai optimasi formula gel
hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi gelling agent
HPMC dan humektan propilen glikol dengan aplikasi desain faktorial belum
pernah dilakukan. Adapun penelitian terkait yang pernah dilakukan antara lain :
“Optimasi HPMC sebagai Gelling Agent dalam Formula Gel Ekstrak Kulit
Manggis (Garcinia mangostana L.)” oleh Arikumalasari, dkk., (2013).
Penelitian ini menyebutkan cara optimasi dengan menyajikan variasi konsentrasi
dari HPMC sebagai gelling agent. Penelitian lain yang terkait adalah “Aplikasi
Gel Aloevera dan Gliserin sebagai Pelembab pada Produk Pembersih Tangan
(Hand Sanitizer)” oleh Zetiara (2014). Penelitian ini menggunakan gliserin
sebagai humektan. Penelitian lain yang terkait adalah “Formulation and
effectiveness of antiseptic hand gel preparations essential oils galanga (Alpinia
galanga)” oleh Kurniawan, dkk., (2012). Penelitian ini menggunakan carbopol
sebagai gelling agent dan zat aktif minyak atsiri galanga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian sebagai berikut :
a.

Manfaat bagi Peneliti
Peneliti dapat mengaplikasikan teori-teori yang sudah didapat
sehingga mampu melakukan penelitian tentang optimasi formula gel hand
sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi HPMC dan propilen
glikol.

b. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan
Peneliti menyumbangkan pengetahuan tentang optimasi formula gel
hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan komposisi HPMC dan
propilen glikol.
c.

Manfaat bagi Masyarakat
Peneliti menyumbangkan salah satu solusi alternatif dalam mencuci
tangan yakni berupa sediaan gel hand sanitizer dari minyak atsiri jeruk
bergamot.

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Mengetahui pengaruh dari HPMC dan propilen glikol terhadap respon sifat
fisik sediaan gel hand sanitizer dari minyak atsiri jeruk bergamot.
b. Mendapatkan area optimum dari komposisi HPMC dan propilen glikol
pada sediaan gel hand sanitizer dari minyak atsiri jeruk bergamot.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Gel
Gel merupakan sistem semisolid yang tersusun atas dispersi molekul kecil
atau besar dalam pembawa berair seperti jeli dengan penambah bahan pembentuk
gel. Bahan pembentuk gel yang dapat digunakan merupakan makromolekul
sintetik, seperti karbomer 934, derivat selulosa, seperti karboksimetilselulosa,
hidroksipropil metilselulosa, dan gum alami, seperti tragakan (Allen dkk., 2011).
Gel merupakan sistem penghantaran obat yang sangat baik untuk cara
pemberian yang beragam dan kompatibel dengan banyak bahan obat yang berbeda
(Allen, 2002). Gel harus menunjukkan perubahan viskositas yang kecil pada
berbagai temperatur, baik saat penyimpanan maupun penggunaan. Gel dengan
tujuan penggunaan topikal tidak boleh lengket (less greasy) (Zats dan Kushla,
1996).
Tabel I. Klasifikasi Basis Semisolid

Basis
1. Organogel
a. Tipe hidrokarbon

Contoh
Petrolatum, minyak mineral-gel
polietilen
Lemak babi, minyak nabati
terhidrogenasi, minyak teobroma.
Aluminium stearat, gel minyak mineral.
Basis carbowax, salep polietilen glikol

b. Lemak Hewani dan nabati
c. Basis sabun berlemak
d. Organogel hidrofilik
2. Hidrogel
a. Hidrogel organik
b. Hidrogel anorganik

Pasta pectin, jeli tragakan
Gel bentonit, gel magnesium
aluminium silikat koloidal
(Sinko, 2011).

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

Hidrogel merupakan sediaan semisolid yang mengandung material polimer
yang mempunyai kemampuan untuk mengembang dalam air tanpa larut dan bisa
menyimpan air dalam strukturnya. Salah satu alasan disukainya hidrogel sebagai
komponen dari sistem penghantaran dan pelepasan obat adalah kompatibilitasnya
yang relatif baik dengan jaringan biologis (Zats dan Kushla, 1996).

B. Hand Sanitizer
Hand sanitizer merupakan sediaan paten antiseptik yang banyak dijumpai
di pasaran. Sediaan ini memiliki aktivitas bakterisidal, yakni bekerja terhadap
berbagai jenis bakteri tetapi tidak bekerja terhadap virus dan jamur (Retnosari dan
Isadiartuti, 2006). Sanitizer adalah suatu bahan yang dapat mengurangi mikroba
kontaminan sampai 99,9% yang sedang tumbuh.
Sediaan hand sanitizer merupakan pembersih tangan yang praktis dan
mudah dibawa kemana-mana serta memilik kandungan antiseptik. Hand sanitizer
sering digunakan juga dalam keadaan darurat ketika air tidak dapat ditemukan.
Kandungan antiseptik yang terdapat di dalam hand sanitizer umumnya berupa
ethyl alcohol 62 %, pelembut dan pelembab (Shu, 2013).

C. HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose)
Pada penelitian ini HPMC bertindak sebagai gelling agent. Gelling agent
harus inert, aman dan tidak reaktif terhadap komponen yang lainnya. Peningkatan
jumlah gelling agent dapat memperkuat jaringan struktural gel (matriks gel)
sehingga meningkatkan viskositas. Gel dari polisakarida alam mudah mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

degradasi mikrobia sehingga diformulasikan dengan pengawet untuk mencegah
hilangnya karakteristik gel akibat mikrobia (Zats dan Kushla, 1996).
Gelling agent dapat diperoleh dari alam maupun sintetik dan memiliki
bobot molekul yang tinggi. Gelling agent dapat terdispersi dalam air dan bisa
mengembang, serta meningkatkan viskositas. Perubahan suhu dan pH selama
pembuatan dan penggunaan preservative tidak boleh mengubah rheologinya,
ekonomis, dapat membentuk gel yang tidak berwarna, menimbulkan sensasi
dingin saat digunakan di tempat aplikasi, dan bau yang menyenangkan
(Mahalingam dkk., 2008).
HPMC merupakan turunan dari metilselulosa yang memiliki ciri-ciri
serbuk atau butiran putih, tidak memiliki bau dan rasa. Sangat sukar larut dalam
eter, etanol, dan aseton. Dapat mudah larut dalam air panas dan akan segera
menggumpal dan membentuk koloidal. Mampu menjaga penguapan air sehingga
secara luas banyak digunakan dalam aplikasi produk kosmetik dan aplikasi
lainnya. HPMC bertindak sebagai agen penstabil pada sediaan gel (Rowe dkk.,
2009).

Gambar 1. Struktur HPMC

(Burdock, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

D. Propilen Glikol
Humektan adalah bahan di dalam kosmetik ataupun gel yang ditujukan
untuk menambah jumlah air di atas permukaan kulit. Humektan umumnya larut
dalam air dan mengikat air untuk menjaga kulit tetap basah. Fungsi umum
humektan dalam sediaan adalah untuk memelihara kepadatan dan kelekatan dari
sediaan (Barel dkk., 2001).
Propilen glikol banyak digunakan sebagai pelarut, ekstraktan, dan
pengawet dalam berbagai formulasi farmasi parenteral dan nonparenteral.
Propilen glikol tidak mengiritasi pada sediaan topikal. Propilen glikol adalah
cairan tidak berwarna, viskos, praktis tidak berbau, dengan rasa manis, yang
menyerupai yang gliserin. Larut pada aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin,
dan air; larut 1 dari 6 bagian dari eter; tidak larut dengan minyak mineral ringan
atau minyak tetap, tetapi akan larut beberapa minyak esensial. Sebagai humektan
pada sediaan topikal konsentrasi yang digunakan ≈ 15% (Rowe dkk., 2009).

Gambar 2. Struktur propilen glikol

E. Desain faktorial
Desain faktorial digunakan dalam penelitian untuk melihat efek dari
faktor-faktor yang berbeda, atau kondisi, yang dinyatakan dalam hasil penelitian.
Faktor adalah variabel yang memengaruhi respon seperti konsentrasi, suhu, agen
pelumas, terapi obat atau diet. Pilihan faktor-faktor yang akan disertakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

percobaan tergantung pada tujuan eksperimental dan telah ditentukan oleh
eksperimen. Tingkat merupakan nilai atau tetapan untuk faktor, misalnya tingkat
tinggi atau tingkat rendah. Pengaruh adalah perubahan respon yang disebabkan
karena adanya variasi dari tingkat. Interaksi merupakan penambahan dari faktor.
Respon merupakan sifat atau hasil percobaan yang diamati (Bolton dan Charles,
2010).
Desain faktorial 2 faktor tingkat berarti ada 2 faktor yaitu A dan B yang
masing-masing diuji pada tingkat rendah dan tinggi (Armstrong dan James, 1996).
Tabel II. Rancangan desain faktorial 2n
Interaksi
Formula
Faktor
A
B
AB
1

-

-

+

A

+

-

-

B

-

+

-

ab

+

+

+

Keterangan :
(-)
(+)
Faktor A dan B
AB
Formula 1
Formula a
Formula b
Formula ab

: faktor pada tingkat rendah
: faktor pada tingkat tinggi
: faktor A (HPMC) dan faktor B (propilen glikol)
: interaksi dari faktor
: tingkat rendah HPMC dan tingkat rendah propilen glikol
: tingkat tinggi HPMC dan tingkat rendah propilen glikol
: tingkat rendah HPMC dan tingkat tinggi propilen glikol
: tingkat tinggi HPMC dan tingkat tinggi propilen glikol

F. Sifat fisik
a. Uji viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan pertahanan dari suatu cairan
untuk mengalir, semakin tinggi viskositas akan semakin besar tahanannya
(Martin dkk., 1983). Proses aplikasi sediaan dan penerimaan pasien terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

sediaan farmasi yang berupa semi padat seperti gel, krim, dan salep
bergantung pada sifat alir dari produk tersebut. Pengukuran viskositas
menjadi tahap penting yang harus dilakukan untuk mengetahui sifat alir dan
deformasi, sehingga produk dapat diaplikasikan dan diterima oleh pasien
dengan baik (Herh dkk., 1998).
b. Uji daya sebar
Daya sebar berhubungan dengan sudut kontak antara sediaan
dengan tempat aplikasinya yang mencerminkan kelicinan sediaan tersebut,
yang berhubungan dengan koefisien gesekan. Daya sebar merupakan aspek
yang bertanggung jawab terhadap keefektifan dan penerimaan pasien dalam
penggunaan suatu sediaan serta ketepatan transfer dosis atau melepaskan zat
aktifnya (Garg dkk., 2002).

G. Stabilitas
Dalam formulasi sediaan farmasi harus memenuhi kriteria umum yaitu
stabil, baik secara kimia maupun fisika, serta efektif dan aman dipakai. Stabilitas
obat merupakan suatu keadaan di mana obat dalam kemasan tertentu yang
disimpan dengan cara dan suhu yang sesuai. Selain itu, sediaan harus berbentuk
seperti semula, yaitu tidak ada perubahan bentuk, rasa, dan perubahan lain yang
dapat ditentukan secara fisika atau kimia (Tjiang, 1978).
Pada penelitian ini untuk mengetahui stabilitas dari sediaan yang telah
dibuat digunakan metode freeze thaw. Freeze thaw merupakan salah satu tipe dari
test stabilitas. Pada test ini produk akan disimpan pada suhu beku dan suhu kamar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

dan akan terlihat efek yang ditimbulkan dari produk. Uji ini akan menunjukkan
bahwa produk tersebut stabil pada berbagai kondisi selama life cycle dan pada test
dilakukan minimum 3 siklus (Lee dkk., 2002) .

H. Tanaman Jeruk Bergamot
a. Sistematika
Sistematika tanaman jeruk bergamot adalah sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub kelas

: Rosidae

Ordo

: Sapindales

Famili

: Rutaceae

Genus

: Citrus L

Spesies

: Citrus bergamia
(Rapisarda dan Germanò, 2013)

b. Uraian tanaman
Citrus bergamia adalah pohon cemara kecil yang dapat tumbuh
hingga tinggi 12 m, dengan tegak, silinder, gelap cokelat keabu-abuan batang
dan cabang-cabang tidak teratur yang sangat tipis, dengan atau tanpa duri,
tergantung pada variasinya. Dalam budidaya, pohon dipangkas sampai 4-5 m
tinggi. Tanaman akan berbunga pada bulan April dan Mei dan buah-buahan
matang dari bulan November sampai Maret (Rapisarda dan Germanò, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

c.

Kandungan kimia
Minyak esensial dari bergamot berisi beberapa molekul bioaktif
dengan manfaat kesehatan potensial. Ini terdiri dari volatile (93-96% dari
total) dan sebagian kecil non-volatil (4-7% dari total). Yang pertama adalah
terutama oleh monoterpen dan sesquiterpen hidrokarbon, dan turunannya
oksigen. Aldehida alifatik, alkohol, dan ester termasuk monoterpene limonene
(25 – 53%) dan jumlah yang tinggi dari senyawa oksigen, linalool (2 – 20%),
linalyl asetat (15-40%), -terpinen dan

-pinen. Rasa khas minyak jeruk

terutama disediakan oleh linalool, citral dan linaly lasetat, sedangkan
limonene dan pinen tidak banyak. Mereka adalah senyawa yang relatif stabil
bila terkena panas dan cahaya (Navarra dkk., 2015).

I. Minyak Atsiri
Senyawa minyak atsiri bertindak sebagai pemberi citarasa dan bau buah
dan bunga. Di dalam senyawa atsiri terdapat senyawa trans-2-heksenal (‘aldehida
daun’) yang menjadi penyebab bau khas daun yang diremas-remas. Ada pula
dilaporkan bahwa minyak atsiri memiliki aktivitas antibiotik, dan hormon luka.
Beberapa minyak atsiri di alam terdapat dalam bentuk glikosida yang tidak atsiri
dan hanya dilepaskan perlahan-lahan ketika glikosida itu sendiri terhidrolisis.
Selain itu, senyawa minyak atsiri hanya mengandung karbon, hidrogen, dan
oksigen. Pada bagian buah citrus senyawa atsiri yang banyak dijumpai biasanya
berupa dodekanal, lauraldehida (Robinson, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Minyak

atsiri

mengandung

senyawa-senyawa

hidrokarbon

yang

mempunyai rumus empiris C10H16 dan senyawa-senyawa yang mengandung
oksigen dengan rumus empiris C10H16O dan C10H18O yang disebut terpen
(Robinson, 1991).
J. Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar
16% berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7–3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5–
1,9 meter persegi. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda,
lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ektoderm
sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium
yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat (Perdanakesuma, 2007).
Epidermis dengan epitel yang bertindak membentuk lapisan permukaan
permukaan tubuh. Lapisan epitelium ini berlapis squamou skeratinized epitel, dan
di ada sebagian area tubuh dengan tebal 0,1−0,2 mm. Dermis (atau corium)
memberikan kulit ketahanan terhadap robek dan plastisitas. Ini terdiri dari sebuah
jaringan tebal kolagen dan serat-serat anjal dan berisi pembuluh darah limfatik,
serabut saraf, sel-sel jaringan ikat, dan sel kekebalan (Faller dkk., 2004).

K. Landasan Teori
Hand sanitizer merupakan gel antiseptik yang diaplikasikan secara topikal
dengan manfaat antimikrobial. Salah satu bahan alam yang dapat memiliki
manfaat antimikrobial adalah minyak atsiri jeruk bergamot. Minyak atsiri jeruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

bergamot dapat memberikan aktivitas antibakteri pada E.coli dengan MIC sebesar
0,5% (Rapisarda dan Germanò, 2013).
Di dalam formulasi, hand sanitizer merupakan aplikasi dari gel. Di dalam
gel terdapat dua komponen penting yang harus diperhatikan. Komponen tersebut
adalah gelling agent dan humektan (Zats dan Kushla, 1996). Pada penelitian ini
peneliti menggunakan HPMC sebagai gelling agent karena HPMC mampu
menjaga penguapan air sehingga secara luas banyak digunakan dalam aplikasi
produk kosmetik. Untuk humektan digunakan propilen glikol karena banyak
digunakan sebagai pelarut, ekstraktan dan dapat menjaga air sehingga kelembapan
dari gel dapat terjaga (Rowe dkk., 2009).
Optimasi dari formula gel hand sanitizer menggunakan metode desain
faktorial dua faktor dan dua tingkat (Armstrong dan James, 1996). Dua faktor
tersebut adalah HPMC dan propilen glikol. Kedua faktor ini yang nantinya akan
dilihat pengaruhnya pada tingkat tinggi dan tingkat rendah pada respon fisik yang
dihasilkan dan untuk mendapatkan area yang optimum dari komposisi kedua
faktor tersebut pada gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot. Respon sifat
fisik yang diamati berupa viskositas dan daya sebar. Viskositas merupakan
pertahanan dari suatu cairan untuk mengalir (Martin dkk., 1983). Sedangkan daya
sebar merupakan hubungan dengan sudut kontak antara sediaan dengan tempat
aplikasinya (Garg, 2002). Sediaan yang dibuat akan dilihat stabilitasnya pada suhu
ekstrim dengan menggunakan metode freeze thaw (Lee dkk., 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

L. Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut :
a. Terdapat pengaruh dari HPMC dan propilen glikol terhadap respon sifat fisik
sediaan gel hand sanitizer dari minyak atsiri jeruk bergamot.
b. Terdapat area optimum dari komposisi HPMC dan propilen glikol pada sediaan
gel hand sanitizer dari minyak atsiri jeruk bergamot.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental murni menggunakan metode desain
faktorial dua tingkat dan dua faktor yang bersifat eksploratif, yakni untuk
mendapatkan formula yang optimum dari HPMC dan propilen glikol pada gel
hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot.

B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a.

Variabel bebas : tingkat HPMC dan propilen glikol yang digunakan dalam
formulasi.

b.

Variabel tergantung : sifat fisik (pH, daya sebar dan viskositas) gel hand
sanitizer setelah 48 jam pembuatan.

c.

Variabel pengacau terkendali : lama dan kecepatan pencampuran ketika
pembuatan, kondisi penyimpanan gel hand sanitizer, pemilihan bahan.

d.

Variabel pengacau tak terkendali : suhu dan kelembaban ruangan dan
kemungkinan penguapan minyak atsiri jeruk bergamot.

2. Definisi Operasional
a.

Gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot merupakan sediaan gel
hand sanitizer yang dibuat dari minyak atsiri jeruk bergamot dengan

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

HPMC dan propilen glikol sesuai formula yang telah ditentukan dan dibuat
dengan prosedur pembuatan dalam penelitian ini.
b.

Gelling agent adalah zat pembawa dari gel hand sanitizer yang merupakan
faktor yang akan dioptimasi dalam penelitian dan sangat berpengaruh
terhadap sediaan gel hand sanitizer, dalam hal ini adalah HPMC
(Hydroxypropyl Methylcellulose).

c.

Humektan adalah zat yang digunakan sebagai pelembab dalam sediaan gel
hand sanitizer yang merupakan faktor yang akan dioptimasi dalam
penelitian ini, dalam hal ini adalah propilen glikol.

d.

Sifat fisik adalah parameter yang diamati untuk mengetahui sifat fisik gel
(daya sebar dan viskositas).

e.

Stabilitas fisik gel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perubahan gel dalam penyimpanan.

f.

Viskositas adalah tahanan suatu cairan untuk mengalir.

g.

Daya sebar adalah kemampuan suatu sediaan untuk menyebar pada
permukaan tertentu setelah pemberian tekanan.

h.

Desain faktorial adalah metode optimasi yang digunakan untuk
mengetahui efek yang dominan dalam sifat fisik untuk melihat formula
optimum.

i.

Contour plot adalah grafik yang digunakan untuk memprediksi area
optimum formula berdasarkan suatu parameter kualitas gel.

j.

Formula optimum adalah komposisi HPMC dan propilen glikol yang
memberikan respon sifat fisik yang optimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

C. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak atsiri
jeruk bergamot yang diperoleh dari CV. Nusa Aroma, HPMC (kualitas
farmasetis), propilen glikol (kualitas farmasetis), propil paraben (kualitas
farmasetis), dan aquadest.

D. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : alat-alat gelas, mixer,
neraca analitik, mixer merek Miyako®, Viskometer Rheosys Merlin VR, alat
pengukur daya sebar (kaca bundar dan anak timbang 125g), mistar, kertas
indikator pH universal dan freezer.

E. Tata Cara Penelitian
a.

Spesifikasi Minyak Atsiri Jeruk Bergamot
Informasi berkaitan minyak atsiri jeruk bergamot dinyatakan
spesifikasinya pada CoA.

b. Formula
Formula gel hand sanitizer yang digunakan dalam penelitian ini
adalah formula modifikasi dari penelitian sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Tabel III. Formula gel ekstrak minyak atsiri galanga acuan 100 mL
Bahan
Formula
Minyak atsiri
galanga
Carbopol 940

1 mL
0,5 %

Triethanolamin

0,5 %

Metil paraben

0,18 %

Propil paraben

0,02 %

Propilen glikol

15 %

Aquadest ad

100 mL

(Kurniawan dkk., 2012).
Tabel IV. Formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot 100
gram

Bahan
Minyak atsiri
jeruk bergamot
HPMC
Propilen glikol
Propil paraben
Aquadest ad

Formula (1)
0,5 g

Formula a
0,5 g

Formula b
0,5 g

Formula ab
0,5 g

0,04 g
100g

+
0,04 g
100g

+
0,04 g
100g

+
+
0,04 g
100g

Keterangan :
(-) = tingkat rendah
(+)= tingkat tinggi
c.

Penentuan rentang viskositas dan daya sebar sebagai
penerimaan

kriteria

Penentuan rentang viskositas dan daya sebar dilakukan dengan
melakukan pengambilan sampel produk hand sanitizer yang beredar di pasaran
kemudian diukur viskositas menggunakan instrument Viskometer Rheosys Merlin
VR dan daya sebar diukur menggunakan lempeng kaca bundar dengan diberi
beban 125 g selama 1 menit.
d. Penentuan tingkat HPMC sebagai gelling agent
Penentuan tingkat gelling agent dilakukan dengan membuat sediaan gel
menggunakan 5 konsentrasi berbeda dari HPMC. Konsentrasi yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

yakni 1%, 1,25%, 1,5%, 1,75%, 2%. Sedangkan untuk propilen glikol yang
digunakan konsentrasinya tetap yakni 10%. Pengujian terhadap viskositas dan
daya sebar dilakukan 48 jam setelah pembuatan. Untuk menentukan tingkat
rendah dan tinggi dari gelling agent ditentukan dari hasil pengujian viskositas dan
daya sebar yang masuk dalam rentang yang sudah ditentukan.
e.

Penentuan tingkat propilen glikol sebagai humektan
Penentuan tingkat humektan dilakukan dengan membuat sediaan gel

menggunakan 5 konsentrasi berbeda dari propilen glikol. Konsentrasi yang
digunakan yakni 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, 15%. Sedangkan untuk HPMC yang
digunak

Dokumen yang terkait

OPTIMASI FORMULA GEL ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) MENGGUNAKAN HPMC Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Se

0 3 13

PENDAHULUAN Pengaruh Formulasi Gel Repelan Minyak Atsiri Bunga Mawar (Rosa Damascena Mill.) Dengan Kombinasi Hpmc-Propilen Glikol Terhadap Sifat Fisik Dan Uji Aktivitasnya.

1 6 7

PBU Pengaruh Formulasi Gel Repelan Minyak Atsiri Bunga Mawar (Rosa Damascena Mill.) Dengan Kombinasi Hpmc-Propilen Glikol Terhadap Sifat Fisik Dan Uji Aktivitasnya.

2 7 16

OPTIMASI FORMULA GEL MINYAK ATSIRI BUAH ADAS Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 0 11

PENDAHULUAN Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 0 11

OPTIMASI FORMULA GEL MINYAK ATSIRI BUAH ADAS Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 1 17

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan kombinasi CMC Na dan gliserin.

6 37 110

Optimasi formula gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan eksipien HPMC dan gliserin.

17 44 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106