Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bambang - Kecamatan Tembuku - Kabupaten Bambang.

(1)

i

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA / KELURAHAN : BANGBANG

KECAMATAN : TEMBUKU

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA : DESAK PUTU AYU FEBI PURWANI

NIM : 1301305021

FAKULTAS / PS : ILMU BUDAYA/ SASTRA INGGRIS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ( LPPM )

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 yang berlokasi di Desa Bangbang ini dapat berjalan dengan lancar. KKN PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan masyarakat serta pendampingan keluarga kurang mampu di Desa Bangbang. Kegiatan pendampingan keluarga merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN PPM untuk mendampingi serta membantu keluarga miskin/pra-Keluarga Sejahtera dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Masalah-masalah yang menjadi sasaran kegiatan pendampingan keluarga ini seperti masalah kebersihan lingkungan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga dan lain sebagainya.

Semoga laporan pendampingan keluarga ini dapat bermanfaat bagi segala pihak yang terlibat dalam program ini, sehingga mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang berperan selama pelaksanaan program ini. Saya juga memohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan terkait dengan laporan ini.

Bangbang , 25 Agustus 2016

Penulis


(3)

ii

DAFTAR ISI LAPORAN

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan ... 5

1.2.1Pendapatan Keluarga ... 5

1.2.2Pengeluaran Keluarga ... 6

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1Permasalahan Keluarga ... 8

2.2Masalah Prioritas ... 8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 10

3.2 Jadwal Kegiatan ... 12

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu Pelaksanaan ... 15

4.2 Lokasi Pelaksanaan ... 15

4.3 Pelaksanaan Kegiatan ... 15

4.4 Kendala ... 16

4.5 Hasil ... 16

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 19


(4)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM UNUD periode XIII di Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Desak Putu Ayu Febi Purwani

NIM : 1301305021

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM UNUD periode XIII tahun 2016 di Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

Mengetahui/Menyetujui

Dr.dr. A.A. Ngurah Subawa,M.si DPL Desa Bangbang

Bangli, 23 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui

Ni Nengah Sumantri KK Dampingan Mengetahui/Menyetujui

I Komang Sudianta, SE Kepala Desa Bangbang


(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang dilakukan oleh setiap mahasiswa di beberapa desa yang telah ditentukan. KKN-PPM Universitas Udayana merupakan kegiatan yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut. Segala kegiatan yang berlangsung didalamnya dimaksudkan guna meningkatkan sensitivitas mahasiswa terhadap realita yang ada dilapangan serta menumbuhkan jiwa sosial masing-masing peserta. Dan salah satu program unggulan dari pelaksanaan KKN PPM adalah program pendampingan keluarga atau biasa disebut dengan KK dampingan.

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra-sejahtera (pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan. Selama kurun waktu 5 minggu, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut serta mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di Desa Bangbang, KecamatanTembuku, Kabupaten Bangli. Berdasarkan administrasi desa, Desa


(6)

Bangbanag terdiri dari 7dusun /banjar dan dapat dikatakan kalau di desa ini masih banyak terdapat keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan yang dapat menjadi sasaran program ini. Terdapat kurang lebih 120 keluarga pra-sejahtera (pra-KS) di Desa Bangbang yang terdapat di tujuh dusun / banjar yakni di Dusun/ Banjar Nyanglan Kaja, Dusun/Banjar Bangbang, Dusun/Banjar Bangbang Kawan, Dusun/Banjar Bangbang Tengah, Dusun/ Banjar Bangbang Kaja, Dusun/Banjar Cepunggung, dan Dusun/Banjar Bangkiangsidem. Berdasarkan rekomendasi dari Bapak kepala Dusun/Banjar Cepunggung,. I Ketut Adnyana, pada KKN PPM periode XIII ini,penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang bertempat tinggal di Dusun / Banjar Cepunggung yaitu Keluarga I Ketut Suaka yang tergolong sebagai keluarga kurang mampu di dusun tersebut. Ni Nengah Sumantri dalam kartu keluarga yang diperoleh penulis merupakan anggota keluarga lain dari I Ketut Suaka. Berdasarkan informasi dari kepala Dusun, I Ketut Suaka merupakan adik dariI Nyoman Renteb ( Alm) yang merupakan ayah dari Ni Nengah Sumantri.

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Ketut Suaka

( Alm)

Menikah 78 Tahun

Tamat SD Petani/ Pekebun

Kepala Keluarga

2 Ni Nyoman Silib Belum Menikah 83 Tahun Tidak Sekolah Tidak Bekerja Famili Lain ( Kakak dari Kepala Keluarga) 3 Ni Nengah

Sumantri

Belum Menikah

48 Tahun

Tamat SD Petani/Pek ebun

Famili Lain (Keponakan dari Kepala Keluarga)

Ni Nengah Sumantri adalah keponakan dari Bapak I Ketut Suaka. Ketika masih duduk di sekolah dasar kelas 1, Ni Nengah Sumantri ditinggal meninggal oleh ayahnya , I Nyoman Renteb (Alm). Sejak ditinggal meninggal oleh ayahnya , beliau memutuskan untuk selesai bersekolah dan membantu ibunya,Ni Nyoman Sasih( Alm) untuk berjualancanang dan semat karena pada saat itu ibu beliau sedang sakit. Beliau membantu ibunya untuk berjualan di pasar dan membantu pamannya, I Ketut Suaka untuk menggarap lahan sawah yang dimiliki oleh ayah beliau. Pada saat ditinggal ayahnya meninggal, beliau masih berumur 8 tahun. Beliau memiliki dua adik laki- laki yang bernama Komang Supartra dan Ketut Balik. Pada saat itu umur kedua adik beliau masih 3 tahun dan 5 tahun. Beliau mengurus kedua adiknya dibantu oleh bibinya, Ni


(7)

Nyoman Silib. Ketika beliau berumur 9 tahun , ibu beliau meninggal dan paman beliau I Ketut Suaka yang mengurus beliau dan adik- adiknya.I Ketut Suaka pernah menikah sebelumnya dan istrinya meninggal ditahun yang sama dengan meninggalnya ibu beliau. Semenjak itulah, I Ketut Suaka bertanggung jawab untuk mengasuh dan mengurus beliau , adik- adiknya, dan bibinya. Oleh karena itu I Ketut Suaka yang merupakan paman beliau memasukkan nama beliau, adik- adiknya, dan bibinya ke dalam anggota keluarga dan menjadi tanggungan dari I Ketut Suaka sendiri. Ni Nyoman Silib juga menjadi tanggungan I Ketut Suaka karena Ni Nyoman Silib tidak menikah.

Sehingga dalam kartu keluarga I Ketut Suaka menanggung empat orang. Ketika adik – adik beliau yang bernama Komang Supartra dan Ketut Balik menikah maka kedua adik beliau membuat kartu keluarga baru dan sekarang di kartu keluarga inti beliau, hanya terdapat tiga orang yaitu beliau, pamannya, dan bibiknya. Beliau sekarang tinggal berdua dengan bibiknya, Ni Nyoman Silib karena pamannya I Ketut Suaka telah meninggal. Sejak menikah kedua adik beliau tinggal di Denpasar bersama istri dan anaknya. Kedua adik beliau bekerja sebagai buruh. Beliau mengatakan bahwa adik beliau setiap 2 minggu sekali pulang bersama keluarganya dan membantu beliau untuk menjual semat. Beliau juga memiliki keterampilan untuk membuat hiasan penjor dan semat . Oleh karena itu adik- adik beliau membantu beliau untuk menjualnya di Denpasar.

Beliau tinggal di area lahan seluas 5 are yang dimiliki oleh ayah beliau I Nyoman Renteb ( Alm). Dimana area tanah seluas 5 are tersebut terdiri dari 2 rumah, yaitu satu diperuntukkan sebagai dapur dan tempat tinggal Ni Nyoman Silib dan satu rumah diperuntukan untuk beliau. Rumah yang khusus untuk beliau terdiri dari 3 kamar, dimana 1 kamar untuk beliau dan 2 kamar lainnya untuk adik- adik beliau yang pulang setiap 2 minggu sekali, namun kadang- kadang kamar tersebut dipergunakan oleh beliau untuk menyimpan barang dagangan seperti anyaman dari ental dan semat. Rumah yang diperuntukan untuk bibi beliau, Ni Nyoman Silib terdiri dari 2 kamar yaitu dapur dan sebelahnya adalah kamar tidur untuk bibinya. Di Rumah beliau tidak ada tempat mandi yang layak sehingga beliau membuat tempat mandi yang sederhana. Tempat mandi tersebut terbuat dari anyaman bambu. Beliau lebih sering untuk mandi disungai, mengingat terbatasnya air. Beliau hanya mandi dirumah ketika saat hujan atau pulang dari sawah terlalu sore.


(8)

Kondisi halaman rumah beliau cukup luas, sehingga beliau memanfaatkanya untuk menanam pisang, singkong, dan cabai. Ketika beliau tidak mempunyai biaya untuk makan sehari

– hari beliau memanfaatkan daun singkong untuk membuat sayuran. Terdapat pula tetangga di sekitar rumah yang berdekatan. Dalam kesehariannya, beliau merupakan seorang petani, karena beliau mempunyai tanah persawahan yang cukup luas sehingga beliau memanfaatkannya untuk menanam padi dan ubi. Selain itu beliau juga memiliki keterampilan untuk membuat semat dan anyaman dari ental, mengingat beliau juga mempunyai lahan yang ditanami bambu. Sebenarnya bibi beliau Ni Nyoman Silib tidak bekerja dikarenakan usia dan mengalami kebutaan dari tahun 2013. Namun untuk melakukan kegiatan seperti makan dan mandi Ni Nyoman Silib dapat melakukannya sendiri. Oleh karena itu, Ni Nyoman Silib sekarang menjadi tanggungan beliau. Di rumah beliau sudah terdapat listrik, namun untuk air masih terbatas. Beliau mendapatkan air dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang, sehingga beliau harus menampung air.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Keadaan perekonomian dari Ibu I Nengah Sumantri dapat dikategorikan pra-sejahtera (pra-KS). Untuk membiayai kebutuhan dan pengeluaran sehari-harinya, beliau bekerja serabutan. Selain itu beliau mempunyai tanah kurang lebih seluas 20 are. Tidak semua tanah beliau dapat dimanfaatkan dengan baik, karena lokasi tanah tersebut di dekat jurang dan sungai sehingga hanya sebagian yang dapat ditanami. Di sawah tersebut beliau hanya menanam padi dan ubi. Di samping tanah beliau juga terdapat pohon bambu yang dipergunakan oleh beliau untuk membuat semat. Untuk menambah penghasilan, beliau juga menjual anyaman dari ental, namun beliau hanya membuat anyaman tersebut jika ada pesanan atau menjelang hari raya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, beliau memanfatkan hasil panen padinya dan memanfaatkan sayuran yang ditanam di sekitar halaman rumah beliau, yaitu tanaman singkong. Di rumah tersebut beliau hanya tinggal bersama bibinya ,sehingga untuk kebutuhan makanan tidak terlalu banyak.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga hanya mengandalkan hasil dari pekerjaan Ibu Ni Nengah Sumantri sebagai petani, pembuat anyaman dari ental , dan pembuat semat. Penghasilan beliau dari pembuatan anyaman tidak menentu karena beliau hanya membuatnya ketika hari raya besar atau mendapat pesanan. Anyaman yang beliau buat adalah hiasan untuk di penjor dan hiasan untuk pernikahan. Jika pada hari raya dan mendapat pesanan, beliau bisa mendapat penghasilan kurang lebih sebesar Rp. 2.500.000,- per bulan, sudah dipotong biaya produksi. Untuk


(9)

pembuatan semat yang dimana beliau mempunyai bahannya sendiri yaitu kurang lebih sekitar Rp. 400.000,- per/2 minggu. Selanjutnya untuk hasil panen setiap 3 bulan sekali, beliau dapat menghasilkan sekitar Rp.550,000 untuk hasil panen ubi. Untuk hasil panen padi, beliau tidak menjualnya karena dipergunakan untuk keperluan sehari - hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa penghasilan beliau tidak menentu.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri lumayan besar, jika dibandingkan dengan pendapatan yang beliau terima tidak begitu besar. Beliau sebisa mungkin mengatur keuangan agar semua kebutuhan terpenuhi.

1.2.2.1Kebutuhan sehari-hari dan Bulanan

Pengeluaran keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri perhari sekitar Rp 20.000,- Pengeluaran tersebut sudah termasuk uang makan beliau dan bibinya, uang untuk perlengkapan mandi dan perlengkapan lainnya.Pengeluaran beliau perharinya untuk makan kurang lebih sekitar Rp l0.000,- itu sudah termasuk, lauk, dan nasi untuk 2 anggota keluarga.Untuk sayurannya didapat dari halaman rumah beliau. Selanjutnya, untuk keperluan lainnya seperti mandi dan lain-lain sebagainya sekitar Rp 70.000,- per bulannya. Beliau juga mengikuti kegiatan PKK, yang dimana setiap bulannya beliau harus membayar arisan sebesar Rp. 25.000,-. Terkadang juga terdapat keperluan yang tidak terduga hal ini membuat beliau harus dapat menyisihkan uangnya untuk keperluan tersebut. Jadi, total pengeluaran sehari-hari, kebutuhan MCK dan listrik keluarga Ibu I Nengah Sumantri dalam satu bulan adalah Rp. 670.000/bulan.

1.2.2.2 Listrik dan Air

Keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri memakai listrik dengan daya 450 kwh. Biasanya beliau membayar uang listrik sebesar Rp. 25.000,- per bulannya namun tergantung juga seberapa besar pemakaiannya.Dan untuk keperluan air beliau mengeluarkan biaya Rp.15.000,- perbulan. Air tersebut hanya dipergunakan untuk MCK dan memasak, karena persediaan air sangat terbatas.

1.2.2.3 Pendidikan

Untuk masalah pendidikan, pengeluaran Ibu Ni Nengah Sumantri secara pribadi tidak ada karena memang tidak memiliki tanggungan anak.


(10)

Keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri tidak mengeluarkan uang banyak untuk berobat, karena jika sakit beliau memeriksakan diri di Puskesmas yang terletak diDusun/Banjar Bangbang Tengah. Maka untuk biaya obat bisa diperoleh secara gratis karena beliau memiliki Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).Dan untungnya beliau dan bibinya tidak memiliki penyakit tertentu. Beliau hanya mengeluh sakit kepala dan pegal- pegal karena kelelahan bekerja. Pengeluaran lainnya di bidang kesehatan keluarga beliau tidak terlalu rutin tiap bulannya, jadinya hal ini tidak terlalu memberatkan perekonomian dari keluarga beliau.

1.2.2.5 Rohani

Pengeluaran Ibu Ni Nengah Sumantri dibidang rohani yaitu pengeluaran untuk membeli bahan canang dan dupauntuk kegiatan persembahyangan sehari-hari yaitu sekitar Rp 5.000/hari.Namun terkadang juga bisa lebih dari nominal tersebut apalagi jika pada saat tertentu seperti Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon dan Rahinan lainnya.Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani lainnya yaitu pada saat ada odalan dirumah yaitu sekitar Rp. 500.000-,. Biaya tersebut ditanggung oleh kedua adik beliau.

1.2.2.6 Sosial

Hidup di daerah pedesaan tidak dapat terlepas dari kegiatan adat dan kehidupan bermasyarakat. Biaya yang dikeluarkan antara lain uang peturunan setiap ada kegiatan adat bersama-sama, dan suka duka bila ada warga atau kerabat yang mengadakan upacara adat atau kematian. Biaya tersebut ditanggung oleh kedua adik Beliau. Biaya tersebut kurang lebih sekitar Rp. 150.00,- per bulan.


(11)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Permasalahan yang dihadapi oleh Ibu Ni Nengah Sumantri diperoleh setelah melakukan pendekatan secara langsung yaitu beberapa kali mengadakan kunjungandan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hasil pendampingan yang telah dilakukan selama 5 minggu penuh maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan diantaranya :

 Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik serta tempat MCK yang tidak layak.

 Ibu Ni Nengah Sumantri sering mengeluh pusing dan pegal setelah beraktifitas  Pengolahan lahan yang kurang maksimal

 Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik  Pendapatan yang tidak menentu.

 Kurangnya manajemen alokasi biaya kebutuhan sehari-hari.

Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yaitu masalah Ekonomi dan masalah Kesehatan

2.2 Masalah Prioritas

Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan beberapa kali kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu yaitu pada pagi hari sebelum Ibu Ni Nengah Sumantri berangkat ke sawah, siang hari ketika beliau kembali dari sawah dan sore ketika beliau membuat semat. Penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu secara tidak langsung menanyakan masalah yang ada dan secara langsung, tetapi bertahap mengidentifikasi dan menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga. Selain itu , penulis juga mendapatkan informasi tambahan dari kepala dusun tentang permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau. Hal ini dilakukan agar keluarga dampingan tidak terkejut karena penulis menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi dan intern. Dari hasil pendampingan tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan permasalahan yang menjadi prioritas yang dihadapi Ibu Ni Nengah Sumantri yaitu yang pertama tentang perekonomian dari keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri, sebab pendapatan yang diterima sebenarnya sudah dapat menutupi kebutuhan, namun beliau belum dapat menyusun skala prioritas dan belum dapat


(12)

melakukan manajemen keuangan dengan baik. Masalah kedua yaitu tentang permasalahan pengelohan lahan pertanian dari beliau. Lahan yang dimiliki sebenarnya cukup luas, namun tidak sepenuhnya dapat digarap dengan baik karena masalah permodalan yang kurang. Dan permasalahan yang terakhir adalah dari segi kesehatan terutama masalah MCK yang kurang layak dan pekarangan sekitar rumahnya yang kurang bersih serta penggunaan pakaian yang dalam kondisi yang tidak baik .


(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Masalah yang telah diprioritaskan kemudian dianalisis dan dicarikan solusi terbaik, sehingga dapat membantu meningkatkan taraf hidup KK yang didampingi sebagaimana tujuan dari program pendampingan KK ini. Pemecahan masalah dan motivasi yang diajukan disesuaikan dengan kemampuan dari KK dampingan sehingga diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan secara berkelanjutan, dengan memberikan motivasi dan bantuan sesuai kemampuan.Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri diantaranya melakukan penyuluhan tentang wirausaha, melakukan penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan keluarga serta pemberian bantuan pangan dan sandang.

3.1.1 Penyuluhan Tentang Wirausaha

Dalam kegiatan ini, penulis melakukan penyuluhan mengenai keadaan keuangan dalam keluarga. Pendapatan keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri berasal dari penjualan semat, penjualan anyaman dari ental serta sebagai petani sebenarnya sudah mencukupi untuk keperluan sehari-hari maupun tiap bulannya dari keluarga beliau ini. Namun terkadang karena belum terbiasanya dalam membuat skala prioritas dan melakukan manajemen keuangan keluarga, maka jika terdapat keperluan mendadak terkadang beliau akan mengalami kesulitan. Oleh sebab itu penulis menyarankan diperlukannya adanya pembuatan skala prioritas dan pembuatan manajemen keuangan yang baik. Disini penulis mendapatkan informasi bahwa keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri tidak memiliki tabungan. Sehingga, penulis juga menyarankan agar beliau membuat tabungan untuk keperluan mendadak sehingga terdapat dana yang tersimpan dan dapat digunakan sewaktu-waktu. Disini penulis juga menyarankan agar beliau melakukan wirausaha seperti berjualan canang untuk menambah penghasilan beliau. Selain itu penulis juga memberikan saran tentang pengelolahan lahan beliau supaya dapat berfungsi maksimal. Penulis menyarankan beliau untuk menanam sayuran dan bunga di lahan persawahan yang dimilikinya, berhubung lahan tersebut sangat luas dan tempatnya dekat dengan sungai sehingga mempermudah beliau untuk mengairi sawahnya. Penulis menyarankan beliau untuk menanam sayur hijau dan menanam bunga gemitir dan bunga pacar air. Penulis membantu dengan memberikan bibit bunga pacar dan gemitir serta memberikan bibit sayur hijau. Ketika panen


(14)

diharapkan dapat dijual dan dapat memberi penghasilan lebih kepada beliau. Selain itu, berhubung halaman rumah beliau luas, penulis juga menyarankan untuk menanam singkong yang lebih banyak di halaman belakang untuk nantinya dipergunakan sebagai bahan makanan untuk beliau.

3.1.2 Penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan keluarga

Pada penyuluhan ini, penulis lebih menekankan pada pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga. Perilaku hidup bersih dan sehat perlu diperhatikan oleh keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri, karena berdasarkan pengamatan tempat MCK ditempat beliau kurang dirawat dan kurang diperhatikan. Penulis menyarankan untuk selalu membersihkan tempat MCK dan lingkungan disekitar rumah beliau. Penulis juga ikut serta membantu membersihkan lingkungan disekitar rumah beliau dan tempat MCK keluarga beliau. Penulis juga menyarankan beliau jika memiliki penghasilan lebih agar membuat kamar mandi yang layak untuk keluarga beliau.

3.1.3 Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang

Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri.Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk pangan dan sandang yang diharapkan dapat membantu. Seperti identifikasi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya maka kebutuhan keluarga yang sangat diperlukan adalah kebutuhan akan sandang karena untuk pakaian sehari-hari yang digunakan sudah tergolong lusuh. Selain itu diberikan juga kebutuhan sesehari-hari-sehari-hari seperti beras, gula, kopi, mie, minyak goreng, telor, dupa, dan roti.

3.2 Jadwal Kegiatan

Berikut adalah kegiatan pendampingan keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri yang sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM UNUD 2016 PeriodeXIII di Desa Bangbang, Kabupaten Bangli.

Tabel jadwal kegiatan

No Hari /Tanggal Jenis Kegiatan Waktu

1. Rabu, 27 Juli 2016 Survey KK Dampingan ditemani oleh Kepala Dusun Cepungung (4jam)

14.00- 18.00

1. 2. Jumat, 29 Juli 2016 Berkunjung ke KK Dampingan dan berkenalan dengan anggota keluarga serta memberi informasi tentang program kk dampingan (2jam)

13.00-15.00


(15)

kk dampingan (2jam) 3. 4. Jumat,5Agustus 2016 Melakukan diskusi guna

mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi. (5 jam)

09.00-14.00

4. 5. Sabtu, 6 Agustus 2016 Berkunjung guna

mengidentifikasi kembali permasalahan yang dihadapi sambil membantu membuat semat.(5 jam)

13.30-18.30

5. 6. Minggu, 7Agustus 2016 Diskusi ringan tentang

perekonomian beliau dan kegiatan sehari- hari beliau (5 jam)

13.00-18.00

6. 7. Selasa, 9 Agustus 2016 Melakukan Penyuluhan tentang pembuatan skala prioritas, dan pembuatan tabungan(4 jam)

13.00 – 17.00 7. 8. Rabu, 10 Agustus 2016 Berbincang – bincang tentang

hasil pertanian dan pemanfaatan lahan, serta memberi saran pemanfaatan lahan yang lebih maksimal seperti menanam sayuran dan bunga (5 jam)

11.00-17.00

8. 9. Kamis,11 Agustus 2016 Memberikan bibit sayur hijau, bunga pacar & gumitir.

Selanjutnya melakukan diskusi tentang penanaman bibit tersebut (4 jam)

11.00- 15.00

9. 10. Jumat, 12 Agustus 2016 Berkunjung dan membantu mencari bambu untuk pembuatan semat serta survey ke lahan yang akan dipergunakn untuk menanam sayur dan bunga (5 jam)

09.00-14.00

10.11. Sabtu, 13Agustus 2015 Membawa pangan dan melakukan diskusi tentang wirausaha yaitu menjual canang (4 jam)

14.00-18.00

11.12. Senin,15 Agustus 2016 Berdiskusi tentang pentingnya kesehatan dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan. Kemudian membantu beliau membuat canang untuk dijual. (4 jam)

15.00-19.00

12.13. Selasa,16 Agustus 2016 Berkunjung dan membantu beliau membersihkan tempat MCK dan pekarangan rumah, serta memberi informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri seperti rajin mandi dan mengganti pakaian. (4 jam)


(16)

13.14. Rabu,17 Agustus 2016 Membantu untuk membuat canang dan berbincang- bincang tentang pemanfaatan lahan dipekarangan rumah seperti menanam singkong yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pangan (6 jam)

10.30-16.30

14.15. Kamis,18 Agustus 2016 Berkunjung sambil membawakan makan siang. Selanjutnya

membantu beliau membersihkan halaman belakang rumah untuk ditanam pohon singkong (6 jam)

09.00 -15.00

15.16. Jumat, 19 Agustus 2016 Menemani beliau untuk membawa canang ke warung disekitar rumah dan selanjutny membantu untuk membuat semat (4 jam)

10.00-14.00

16.17. Minggu,21Agustus2016 Menemani beliau ke sawah untuk memanen ubi dan selanjutnya mengantar beliau menjual hasil panen ubi dan pisang dirumah tetangganya (4 jam)

09.00-13.00

17.18. Senin, 22 Agustus 2016 Menemani beliau ke sawah untuk menyiapkan lahan untuk

menanam sayur hijau, bunga pacar dan bunga gumitir. (6 jam)

09.00- 15.00

18.19. Selasa,23 Agustus 2016 Berkunjung dan berbincang tentang penghasilan yang beliau peroleh dari menjual canang dan pisang serta membantu

membersihkan halaman dan tempat MCK. (6 Jam)

10.00-16.00

19.20. Rabu, 24 Agustus 2016 Memastikan bahwa solusi yang telah disiapkan dan diberikan melalui diskusi telah memberikan pengaruh positif terhadap

keluarga beliau serta

bercengkrama mengingat waktu kkn segera berakhir(4 jam)

10.00-14.00

20.21. Kamis,25 Agustus 2016 Melakukan perpisahan dengan keluarga beliau sekaligus

menyerahkan bantuan pangan dan sandang (6 jam)


(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN

KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Jenis Kegiatan

Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampinganadalah sebagai berikut 4.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK dampingin ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Kegiatan KK dampingan yang telah penulis lakukan ini dilakukan selama 21 kali kunjungan yang dimulai dari tanggal 27 Juli 2016 sampai 25 Agustus 2016.

4.2Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi lingkungan desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desayang dimaksud adalah Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Sedangkan secara spesifiklokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat tinggal KK dampingan dari keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri di Dusun Cepunggung, Desa Bangbang, serta di sawah milik Ibu Ni Nengah Sumantri di Dusun Cepunggung,Desa Bangbang,Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 21 kali kunjungan dan total pertemuan 95 jam.

Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program KK Dampingan N

o Kegiatan Volume JKEM

1. Pembagian KK Dampingan dan berkunjung ke tempat KK Dampingan

4 2 Perkenalan dengan keluarga sekaligus memberikan pemahaman

tentang program KK Dampingan

2 3 Mengidentifikasi masalah – masalah yang dihadapi KK Dampingan 15 4 Membantu keluarga damingan dan membantu kegiatan sehari – hari 3 5 Pemecahan masalah dan pemberian solusi yang dihadapi keluarga

dampingan


(18)

6 Perpisahan dengan KK Dampingan 6 Total 95 jam 4.4 Kendala

Identifikasi kendala yang dihadapi saat mendampingi keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri adalah sebagaiberikut :

1. Susahnya bertemu dengan Ibu Ni Nengah Sumantri karena pekerjaan beliau yang serabutan membuat waktu bertemunya tidak tentu.

2. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menabung dan belum pahamnya Ibu Ni Nengah Sumantri tentang bagaimana membuat skala prioritas dan melakukan manajemen dalam keuangan keluarga.

3. Kurang kesadaran tentang pemanfaatan lahan yang dimiliki beliau sehingga harus bertahap memberi pemahaman dan memberikan dukungan kepada beliau.

4. Kebersihan MCK dan lingkungan disekitar rumah yang kurangdiperhatikanoleh Ibu Ni Nengah Sumantri .

5. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan diri.

Secara garis besar tidak ada kendala yang terlalu serius yang dihadapi oleh penulis karena keramahan dari keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri dan juga kendala waktu sudah dapat diatasi dengan melakukan janji sebelumnya agar tidak mengganggu aktivitas dari keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri.

4. 5 Hasil

Hasil yang diperoleh selama melakukan survey, mengidentifikasi masalah KK Dampingan, membantu KK Dampingan dan melakukan diskusi serta penyuluhan yaitu sangat baik. Keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri sangat ramah dan komunikatif sehingga dapat membantu dalam pendampingan. Dari hasil pendampingan maka didapat beberapa kemajuan di bidang ekonomi dan kesehatan. Dari segi ekonomi dimana permasalahan kk dampingan adalah pendapatan yang tidak menentu yang membuat taraf hidup kk dampingan yang tidak baik. Adapun beberapa saran yang diberikan yaitu diskusi dan penyuluhan tentang pembuatan skala prioritas dan tabungan, dimana itu akan membantu beliau untuk mengatur keuangan keluarga beliau. Dari hasil penyuluhan tersebut didapatkan hasil yang baik karena beliau sangat antusias untuk membuat skala prioritas dan komunikatif untuk menanyakan tentang tabungan. Selain itu adapun hasil lain yang di peroleh dari bidang ekonomi yaitu diskusi tentang pemanfaatan lahan


(19)

secara maksimal disawah dan pekarangan rumah beliau. Dari hasil diskusi ini mendapat hasil yang baik, dimana dari sebelumnya beliau tidak peduli tentang pemanfatan lahan dipekarangan rumah serta disawah, sekarang beliau memiliki keinginan untuk memanfaatkanya karena dari dulu beliau masih binggung tentang tanaman apa yang bisa ditanam di lahan beliau. Penulis memberikan saran untuk menanam sayur hijau, bunga dan singkong karena kondisi tanah beliau sangat bagus untuk ditanami sayur dan bunga dan beliau menerima saran. Beliau mulai menanam sayur, bunga dan singkong dilahanya. Penulis ikut serta membantu menyiapkan bibit sayur hijau dan bunga serta menemani beliau menanamnya. Kemudian untuk menambah pendapatan beliau, penulis menyarankan membuat usaha seperti menjual canang, dan saran tersebut dapat diterima dan terapkan langsung oleh beliau. Sekarang beliau setiap hari berjualan canang. Maka dapat disimpulkan hasil pendampingan di bidang ekonomi baik karena beliau dapat menerapkan semua saran yang telah diberikan. Kedepan diharapkan taraf hidup ibu Ni Nengah Sumantri semakin baik dan berdampak pada kesejahteraan keluarga beliau.

Dari hasil pendampingan dibidang kesehatan juga baik dimana beliau mulai menjaga kebersihan diri seperti rajin mandi dan mengganti baju. Sebelum melakukan pendampingan, beliau nengatakan malas untuk mandi dan mengganti baju dikarenakan persediaan air yang sedikit dan kadang- kadang malas untuk pergi kesungai. Hasil lain yang didapat dari diskusi dan penyuluhan kebersihan diri, lingkungan dan kesehatan yaitu beliau bersemangat untuk membersihkan pekarangan rumah dan membersihkan tempat MCK. Tempat MCK beliau kurang layak sehingga akan lebih bagus jika dibersihkan setiap hari. Perubahan prilaku dari segi kebersihan sangat baik yaitu dari sebelumnya tidak pernah peduli tentang kebersihan tempat MCK dan kebersihan lingkungan, sekarang beliau membersihkan tempat MCK dan membersihkan halaman setiap hari dipagi dan sore hari, sehingga terbentuklah kehidupan yang sehat dan bersih. Maka dapat disimpulkan bahwa semua diskusi dan penyuluhan yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh kk dampingan, sehingga mendapatkan hasil yang baik.


(20)

(21)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Dari segi ekonomi keluarga Ibu Ni Nengah Sumantri sebenarnya sudah mencukupi untuk keperluan sehari-harinya maupun perbulannya yang berasal dari pendapatan berjualan semat, anyaman dari ental serta pendapatan hasil sawah namun karena belum adanya pembuatan skala prioritas dan manajemen keuangan yang belum baik maka terkadang Ibu Ni Nengah Sumantri juga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Solusi yang ditawarkan adalah mulai untuk belajar membuat skala prioritas dan menyisihkan pendapatannya beliau setiap bulan untuk ditabung untuk keperluan mendadak ataupun keperluan nantinya di masa depan. Selain itu solusi lain yang ditawarkan untuk menambah pendapatan beliau yaitu dengan membuat usaha seperti berjualan canang, serta pemanfaatan lahan sawah beliau yng lebih dimaksimalkan dengan menanam sayuran dan bunga.

2. Dari segi kesehatan dan kebersihan rumah Ibu Ni Nengah Sumantri tergolong kurang bersih sehingga rentan menjadi penyebab penyakit. Kondisi tempat MCK beliau yang kurang layak dan lingkungan di sekitar pekarangan rumah beliau pun dapat dikatakan kurang terawat. Solusi yang ditawarkan adalah memberi saran kepada Ibu Ni Nengah Sumantri untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap harinya. 5.2 Rekomendasi

Saran yang diberikan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Ibu Ni Nengah Sumantri diharapkan dapat membantu kehidupan KK dampingan. Selain itu diharapkan diadakannya penyuluhan yang lebih maksimal dari kantor desa tentang kehidupan sehat dan bersih terhadap warga, sehingga warga mendapatkan pengetahuan lebih baik tentang kesehatan. Selanjutnya rekomendasi kepada kepala


(22)

desa untuk membantu Ibu Ni Nengah Sumantri supaya mendapatkan bantuan dalam bentuk modal untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan sawahnya. Diharapkan beliau mendapatkan bantuan yang semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan taraf hidup beliau. Kemudian rekomendasi kepada kepala dusun cepunggung dan kepala Desa Bangbang untuk pengajuan bedah rumah, dimana tempat MCK Ibu Ni Nengah Sumantri tidak layak sehingga beliau sangat membutuhkan bantuan tersebut. Rekomendasi selanjutnya yaitu supaya Ibu Ni Nengah Sumantri mendapat bimbingan dan pendampingan selanjutnya jika ada program KKN PPM periode berikutnya untuk dapat membantu keluarga tersebut dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya serta untuk memantau keberlanjutan pembelajaran dan saran yang sudah diberikan oleh mahasiswa pendamping sebelumnya.


(23)

(24)

(25)


(26)

LAMPIRAN


(27)


(28)

(1)

(2)

(3)


(4)

LAMPIRAN


(5)


(6)