Balai Sidang Ditarik Ulur.

-

-..---

.

123
17
OJan

- --

-----.

Pikiran
o Selasa

Senln
4

18


- -

19
f)Peb

5
20

0
6

21

o Mar OApr

Rakyat

Rabu 0 Kamls 0 Jumat
7

8
9
10
11
22
23
24
25
26

OMel OJun

OJul 0 Ags

Balai Sidang Ditaril~ Ulur
,

DPRD Provinsi labar Tolak Pemb.iayaan Lewat APBD
BANDUNG, (PR).Rencana pembangunan Balai
Sidang (Bandung Convention

Centre) di kawasan Sekeloa, Kota Bandung kini masih belum
menemui kemajuan berarti.
Bahkan, masih belum ada kesepahaman antara Univer~itas
Padjadjaran
selaku pemilik
tanah, Pemprov Jabar, Pemkot
Bandoog dengan DPRD Provinsi Jabar dan Kota Bandung.
Ketua Tim Penataan Sekeloa
dari Unpad, Dadi Suryadi
menyatakan,
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) akan membantu
pendanaan studi awal penataan
kawasan Sekeloa.
"Bappenas akan menyiapkan
pendanaan untuk studi awal
yang lengkap dengan pendanaan dari Australia dan
Jepang, semacam grant begi-

tu," kata Dadi saat ditemui di

ruang keIjanya, JIn. Dipati
Ukur Kota Bandung, Kamis
(11/2). Akan tetapi, belum diketahui besaran dana yang akan
dikucurkan.
Rencana penataan Sekeloa
mulai muncul beberapa tahun
lalu. Unpad berni~t memanfaatkan asetnya yang berada di
kawasan Sekeloa, tepatnya di
Kel. Lebakgede Kec. Coblong
Kota Bandoog. Luasnya mencapai 10,5 hektare. "Sekitar 8,1
hektare di antaranya dimanfaatkan masyarakat dalarn bentuk rumah dan permukiman,"
katanya.
Menurut Dadi, dorongan 00tuk membenahi asetnya berasal
dari Inspektorat J~nderal yang
selarna tiga tahun ini memberi
peringatan kepada Unpad karena tidak bisa
menggunakan
"""
-_.,--


asetnya dengan baik. "Unpad
sekarang bentuknya pengelola
Badan Layanan Umum, satu
atau dua tahun lagi menjadi
Badan Hukum Pendidikan
(BHP). Untuk itu, harus bisa
mengoptimalkan aset-aset kita
ootuk kepentingan dan menunjang pendidikan," katanya.
Secara detail belum ada rencana penataan yang bisa ditunjukkan. Akan tetapi, secara garis
besar, area itu akan digunakan
ootuk pusat pendidikan dan budaya, balai pertemuan yang
berskala internasional yang
dilengkapi dengan hotel, sarana
kesenian, museum, ruang pameran, teater terbuka, ruang
terbuka, hijau, masjid, serta
pusat ekonomi kerakyatan.
Belumjelas
Kepala Biro Otonomi Daerah
dan KeIja Sarna Pemprov Jabar
..


~..-

cIII-o

,

Daud Ahmad menyatakan
belum ada kepastian, SKPD
mana yang akan akan menjadi
leader dalam rencana pembangunan kawasan budaya di
Sekeloaitu.
"Masihbelum ada kejelasan,
apakah DinasPermukimandan
Perumahan Provinsi Jawa
Barat atau Dinas Kebudayaan
dan PariwisataJabar," katanya
di Bandoog, Minggu (14/2).
Sementara
itu, anggota

Komisi A DPRD Jabar yangjuga anggota Pangar Irwan Kusandiantoro mengatakan, pembangunan Balai Sidang tidak dianggarkan pada APBD 2010.
"Memang sudah seharusnya
itu tidak dianggarkan. Kalau
untuk pembangunan di sektor
kesehatan dan pendidikan,
dana APBD dapat digunakan.
Akan tetapi, ootuk pembangunan suatu balai sidang, tempat
bersantai, sifat aktivitasnya kan
berleha-Ieha, APBD tidak boleh
dipakai untuk pembangunan
semacam itu," katanya.
Dia menambahkan, saat ini
pihaknya meny~lidiki latar belakang hibah tanah yang
diberikan Unpad kepada pemprov itu. "Meskipun tanah di
Sekeloa itu dihibahkan Unpad
kepada pemprov, tetapi prosesnya bukan sesederhana itu, asal
menghibahkan. Di balik ,itu,
tentunya sudah ada deal-deal
antara Unpad dan pemprov.
Pemprov sendiri selama ini

memberikan
banyak tanah
kepada Unpad, di antaranya sejumlah tanah di Jatinangor. Kami sedang menelusuri deal apa
yang teIjadi di balik hibah itu,"
ujar Irwan menjelaskan. (A133/ A-170/ A-179)***

Kliping Humas Unpad 2010

-

ACEBAYUINDRAj"PR.

.
I

SALAH satu kawasan permukiman

di Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Minggu (14/2). Hingga kini belum uda kesepahaman antara Universitas Pa-

djadjaran selakupemilik tanah,PemprovJabar, Pemkot Bandung dan DPRDProvinsiJabar serta Kota Bandung mengenairencanapembangunan balaisidang (Bandung ConventionCentre)di kawasan tersebut.*