T1 132012036 Full text
PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN
PADA SISWA KELAS VII B SMP N 8 SALATIGA
ARTIKEL SKRIPSI
Oleh
Septiana Prastyoningsih
132012036
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA
KELAS VII B SMP N 8 SALATIGA
Pembimbing I : Drs. Tritjahjo Danny Soesilo, M.Si
Pembimbing II : Yustinus Windrawanto, S.Pd., M.Pd
Oleh :Septiana Prastyoningsih 132012036
Program studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan sosial melalui bimbingan
kelompok teknik permainan pada siswa kelas VII B SMP N 8 Salatiga. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa
yang memiliki kategori keterampilan sosial rendah yang dibagi menjadi dua
kelompok secara random yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan
setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
ini adalah inventori keterampilan sosial yang diadaptasi dari Victoria (2008), dari
dasar teori Riggio (1986), dengan jumlah item pernyataan yang semula 70 item
ditambah penulis 10 item pernyatan sehingga total item menjadi 80. Hasil uji
validitas menunjukkan terdapat 71 item valid dan 9 item tidak valid, jadi item
yang dipakai dalam instrumen ini hanya berjumlah 71 . Dalam penelitian ini
kelompok eksperimen diberikan treatment selama 8 kali pertemuan. Teknik
analisis yang digunakan yaitu Mann Whitney dengan bantuan program SPSS for
Windows Relase 16.0. Dari hasil uji beda post test kelompok kontrol dan
eksperimen diperoleh koefisien Asymp. Sig (2-tailed) 0,021 < 0,05. Maka dapat
diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan keterampilan sosial kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil menunjukkan skor mean rank post test
kelompok eksperimen sebesar 6,50 meningkat 4,00 dari skor pre test 2,50. Hasil
uji beda pre test dan post test kelompok eksperimen diperoleh nilai p = Asymp.
Sig (2-tailed) 0,020 < 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan. Disimpulkan
layanan bimbingan kelompok teknik permainan dapat meningkatkan
keterampilan sosial siswa kelas VII B SMP N 8 Salatiga.
Kata Kunci : Keterampilan Sosial, Bimbingan Kelompok Teknik Permainan,
Siswa Kelas VII B SMP N 8 Salatiga
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia itu
tidak bisa berdiri sendiri atau hidup
ialah makhluk sosial atau makhluk
sendiri tanpa bantuan orang lain.
bermasyarakat
Untuk dapat terciptanya hubungan
dimana
manusia
sosial
yang
mempunyai
baik,
maka
keterampilan
perlu
dalam
yang justru dapat merugikan diri
sendiri.
kehidupan sosial. Ketika terampil
Dari hasil wawancara kepada
dalam kehidupan sosial maka akan
Guru BK SMP N 8 Salatiga,
mudah untuk berinteraksi dengan
diketahui bahwa di setiap kelas
lingkungan sekitar, tetapi sebaliknya
masih ada siswa yang pendiam. Jika
jika tidak terampil dalam kehidupan
tidak disuruh berbicara maka siswa
social
tersebut
maka
kita
menyesuaikan
akan
diri
sulit
dengan
lingkungan sekitar.
juga
Dibuktikan
tidak
berbicara.
dengan
observasi
peneliti saat menyebarkan instrumen
Riggio (dalam Fatkhur, 2015)
ada siswa yang pendiam dikelas, ada
mengatakan bahwa “social skill as a
siswa yang sangat cerewet. Siswa
cluster of skill used in decoding,
yang
sending and regulating non-verbal
berbicara
anda verbal information in order to
sebangkunya dan itupun dengan
facilitate
adaptive
berbisik-bisik. Dan ketika peneliti
(keterampilan
mendekati siswa tersebut masih
social
sosial
positive
and
interaction”
sebagai
sekelompok
pendiam
merasa
hanya
berani
dengan
malu-malu
teman
dan
sedikit
keterampilan yang digunakan dalam
berbicara, hal itu berbeda dengan
proses memaknai pesan, mengirim
teman-temannya
dan mengatur informasi non-verbal
berbicara
dan
rangka
didekati peneliti dan ketika peneliti
memfasilitasi interaksi sosial yang
mengajak berbicara bisa merespon
positif dan adaptif).
dengan baik. Selain itu masih ada
verbal
dalam
Keterampilan
sosial
dapat
yang
mereka
banyak
tidak
malu
siswa yang kurang bisa mengontrol
membawa anak untuk lebih berani
emosinya,
menyatakan diri, mengungkap setiap
kejadian perkelahian antar siswa.
Hasil
permasalahan yang dihadapi dan
sehingga
pra
masih
penelitian
ada
juga
sekaligus menemukan penyelesaian
menunjukkan masih adanya siswa
yang adaptif, sehingga anak tidak
yang
mencari pelarian ke hal-hal lain
sosial yang rendah.
mempunyai
keterampilan
Upaya untuk meningkatkan
diharapkan
dapat
mengambil
hubungan antar teman – teman
manfaat
sebaya
pendidikan ini bagi dirinya sendiri
dengan
meningkatkan
kemungkinan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi,
sehingga
mendorong
terbentuknya
dari
(Winkel & Sri Hastuti, 2004).
Tujuan
adalah:
signifikansi
Bermain
keterampilan
digambarkan
dari
penelitian
Untuk
pertemanan yaitu dengan bermain.
kerap
pengalaman
ini
mengetahui
peningkatan
sosial
melalui
kelompok
teknik
mencerminkan kompetensi sosial,
bimbingan
kendati juga ada anggapan bahwa
permainan pada peserta didik kelas
bermain
VII B di SMP N 8 Salatiga.
pada
meningkatkan
dasarnya
kompetensi
sosial
(Creasey, Jarvis & Berk, 1998
dalam Penney Upton, 2012). Di
LANDASAN TEORI
A. Keterampilan Sosial
dalam bermain peseta didik diajak
untuk melakukan beberapa kegiatan
permainan bersama teman-teman
yang
lain.
dilakukan
Permainan
disesuaikan
yang
dengan
konstruk keterampilan sosial Riggio
(1986), dimana beberapa permainan
yang dimainkan dilakukan dalam
layanan
bimbingan
kelompok.
Bimbingan kelompok merupakan
layanan yang diberikan Konselor
atau Guru
BK kepada
peserta
didiknya dalam bentuk kelompok.
Bimbingan kelompok merupakan
sarana
untuk
perkembangan
masing
(dalam
Fatkhur,
2015) mengatakan bahwa “social
skill as a cluster of skill used in
decoding, sending and regulating
non-verbal anda verbal information
in order to facilitate positive and
adaptive
interaction”
social
(keterampilan
sekelompok
sosial
sebagai
keterampilan
yang
digunakan dalam proses memaknai
pesan,
mengirim
dan
mengatur
informasi non-verbal dan verbal
dalam rangka memfasilitasi interaksi
sosial yang positif dan adaptif).
menunjang
optimal
peserta
Riggio
didik,
masingyang
Riggio
berpendapat
(1986)
mengenai
juga
konstruk
keterampilan sosial yang terdiri dari
memperhatikan dan keterampilan
sejumlah subkonstruk. Keterampilan
dengan menginterpretasikan sinyal-
sosial terdiri atas 2 domain yaitu
sinyal emosional orang lain. (c)
yaitu domain emosi dan domain
Emotional control (kontrol emosi),
sosial. Domain emosi terdiri dari 3
Kemampuan untuk mengontrol dan
kategori
mengatur
yaitu
ekspresi
emosi,
penampakan
emosi
kepekaan emosi dan kontrol emosi.
(emotional
display),
Domain sosial terdiri dari 3 kategori
kemampuan
untuk
yang akhirnya berkembang menjadi
dan
4 kategori yaitu ekspresi sosial,
tertentu dalam bentuk “topeng”. (d)
kepekaan sosial, kontrol sosial dan
Social expressitivy (ekspresi sosial),
manipulasi sosial. (a) Emottional
Mengacu pada kemampuan verbal
expresive
(ekspresi
emosi),
termasuk
menunjukkan
menyembunyikan
perasaan
seseorang dalam mengekspresikan
Kemampuan untuk berkomunikasi
dirinya,
non
dalam
dirasakannya dan dipikirkan. Orang
pesan-pesan
yang memiliki kemampuan yang
verbal,
khusus
mengirimkan
emosional
termasuk
tinggi
misalnya
dalam
hal-hal
ekspresi
yang
sosial
mengekspresikan kondisi perasaan,
biasanya terampil dalam memulai,
sikap dan orientasi persoalannya. (b)
mengarahkan dan mengakhiri suatu
(kepekaan
pembicaraan dalam berbagai topik.
Emotional
sensitivy
emosi), Mengacu pada keterampilan
(e)
untuk
sosial),
menerima
menginterpretasikan
dan
Social
sensitivity
(kepekaan
Kemampuan
untuk
komunikasi
menerima dan menginterpretasikan
non verbal, termasuk sikap dan
komunikasi verbal orang lain serta
keyakinan orang lain. Individu yang
sensitif
dan
memahami
norma-
mempunyai
norma
yang
berkenaan
dengan
kepekaan
emosi
dikatakan sebagai individu yang
perilaku sosial yang tepat. (f) Social
memiliki
untuk
control (kontrol sosial), Ditunjukkan
mengempati kondisi orang lain.
dengan kemampuan mengarahkan
Keterampilan ini ditandai dengan
dan memimpin komunikasi dalam
adanya
suatu interaksi sosial. Kontrol sosial
kemampuan
keterampilan
meliputi juga kemampuan bermain
dengan menerapkan konsep-konsep
peran, kemampuan mengatur dan
dinamika
mengontrol
verbal.
sosiodrama, diskusi kecil, diskusi
(g)Social manipulation ( manipulasi
panel, dan teknik kelompok lain,
sosial ) Menunjukkan kemampuan
dengan tujuan untuk memotivasi
individu untuk memanipulasi orang
dan
lain atau mengubah situasi untuk
kelompok.
mendapatkan
digunakan bisa dengan kelompok
kontrak
perilaku
suatu
sosial.
hasil
Sebagai
dari
contoh,
seorang memikul kesalahan atau
tanggung jawab untuk melindungi
orang lain (sikap berkorban untuk
orang lain).
Gazda
(dalam
Romlah,
bahwa
kelompok
pada
umumnya dilakukan dikelas dengan
jumlah dengan jumlah siswa antara
orang,
bimbingan
kegiatan
kelompok
dari
adalah
penyampaian informasi yang tepat
mengenai
masalah
pekerjaan,
pemahaman
penyesuaian
mengembangkan
interaksi
Kelompok
yang
kecil maupun kelompok besar.
C. Teknik
Permainan
merupakan
Media
yang
dipakai dalam Bimbingan dan
Permainan
mengungkapkan
bimbingan
20-35
seperti
Konseling
B. Bimbingan Kelompok
2001)
kelompok
diri,
pendidikan,
dan
pribadi,
masalah
hubungan antar pribadi. Hal ini
bertujuan untuk memperbaiki dan
mengembangkan pemahaman diri
individu dan pemahaman terhadap
orang lain. Pelaksanaan kegiatan ini
merupakan
salah
satu media yang dipakai dalam
bimbingan
konseling
dengan
melibatkan siswa dalam kegiatan
bermain.
Permainan
dapat
dilakukan di luar ruangan maupun
di dalam ruangan. Baik indoor
maupun
out
keterampilan,
kerjasama,
diperlukan
door
pengetahuan,
kerja
keras,
dan
kompetisi konselor agara tujuan
dari
bimbingan
dan
konseling
tercapai. Macam–macam Permainan
yang dimainkan dalam bimbingan
kelompok sesuai dengan Konstruk
Keterampilan Sosial yaitu balik
karpet,
tebak
gerak,
casting,
Ajaran
gangplank, the longest Tie.
Menurut
VII G SMP Negeri 9 Salatiga Tahun
Eliasa
(2012)
permainan dalam bimbingan dan
konseling sebagai sebuah teknik
yang berguna untuk mediasi dalam
memberikan materi kepada siswa,
pembelajaran yang menyenangkan
2011/2012”menunjukkan
bahwa
ada
peningkatan
keterampilan sosial yang signifikan
dari 15 orang siswa yang menjadi
kelompok eksperimen atau yang
menjadi subyek penelitian siswa
kelas VII G.
dengan permainan membuat suasana
Hasil penelitian Sulistiana (2010)
kelas tidak monoton. Gambaran
dengan
tentang bimbingan dan konseling
Keterampilan Sosial Siswa Melalui
akan menjadi positif dikarenakan
Layanan
gurunya menguasai materi dengan
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri
teknik yang menyenangkan. Siswa
3
akan mulai merasakan fungsi BK
2009/2010
setelah pembelajaran bermakna ini.
tingkat keterampilan sosial siswa
Siswa
sebelum
mempunyai
kesan
yang
judul
Meningkatkan
Bimbingan
Juwana
Kelompok
Tahun
Pelajaran
menunjukkan
mendapatkan
hasil
layanan
mendalam atas kegiatan yang terjadi
bimbingan
dalam kelas. Meskipun terkesan
dalam
bermain,
persentase
61,2%.
Setelah
mempunyai learning point dalam
mendapatkan
layanan
bimbingan
pembelajaran. Selain itu kegiatan
kelompok teknik meningkat menjadi
bermain dengan permainan juga
75,9%
dapat dijadikan sebagai terapi atau
Dengan
disebut terapi bermain.
peningkatan sebesar 24%. Hasil uji
Hasil
Kurniawati
“Efektivitas
Kelompok
namun
sebenarnya
penelitian
yang
berjudul
Layanan
Dalam
Eni
Bimbingan
Meningkatkan
Keterampilan Sosial Siswa Kelas
kelompok
kategori
dalam
tergolong
rendah
kategori
demikian
dengan
tinggi.
mengalami
t, menunjukkan t hitung = 5,485 dan
t tabel = 2,262. Jadi nilai t hitung t
tabel demikian, keterampilan sosial
siswa dapat ditingkatkan melalui
bimbingan kelompok.
Teknik
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
yang
analisis
data
yang
di
digunakan yaitu Uji Mann Whitney
gunakan dalam penelitian ini adalah
yaitu untuk melihat perbedaan nilai
eksperimen semu.
test akhir (post test) pada kelompok
Subjek dalam penelitian ini
eksperimen dan kelompok kontrol.
adalah siswa kelas VIIB SMP N 8
Salatiga
yang
mempunyai
keterampilan sosial rendah, yang
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
dibagi menjadi dua kelompok yaitu
Berdasarkan hasil analisis
4 siswa kelompok eksperimen dan 4
data yang menbandingkan hasil post
siswa kelompok kontrol.
test
Teknik
pengumpulan
data
kelompok
kelompok
eksperimen
kontrol
dan
yang
dalam penelitian ini menggunakan
menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed)
alat ukur yang digunakan dalam
sebesar 0,021 < 0,05 sehingga
penelitian
inventori
dinyatakan ada perbedaan yang
keterampilan sosial yang diadaptasi
signifikan antara hasil post test
dari inventori yang dikembangkan
kelompok
kontrol
oleh Victoria (2008) dan disusun
eksperimen.
Selain
berdasarkan konstruk keterampilan
peningkatan
sosial
oleh
yang signifikan yaitu sebesar 4,00,
Inventori
dibuktikan dengan hasil analisis data
semula
mean rank pre test 2,50 dan mean
kemudian
rank post test sebesar 6,50 pada
ini
yang
Riggio
dikemukakan
(1986).
keterampilan
berjumlah
adalah
sosial
70
item,
ini
ditambah penulis 10 item yang
80 item, pernyataan terdapat 52 item
favorable dan 28 item unfavorable
dengan empat kategori jawaban dan
skoring yang sesuai dengan pilihan
jawaban.
itu,
keterampilan
ada
sosial
kelompok eksperimen.
berada di nomor 71 sampai dengan
80. Sehingga inventori ini berjumlah
dengan
Menurut hasil pengamatan
penulis
eksperimen
kepada
selama
kelompok
layanan
bimbingan kelompok dengan teknik
permainan
berlangsung
bahwa
kelompok
eksperimen
dapat
mempraktikan
permainan
berbagai
yang
macam
diberikan
oleh
penulis. Anggota kelompok sangat
antusias,
berpartisipasi
memperhatikan
aktif,
instruktur
diberikan
dalam
permainan,
hal
mendukung
kelancaran
yang
melakukan
inilah
yang
proses
layanan bimbingan kelompok.
Menurut
bimbingan
Romlah
kelompok
sosial
yang
dikemukakan
oleh
Riggio (1986).
Penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Eny
Kurniawati (2012) yang berjudul
“Efektivitas
Layanan
Bimbingan
dan Kelompok dalam Meningkatkan
Keterampilan Sosial Siswa kelas
VIIG SMP N 9 Salatiga Tahun
(2001)
Ajaran
2011/2012
yang
merupakan
menunjukkan hasil Asymp. Sig (2-
salah satu teknik bimbingan yang
tailed) 0,049 < 0,05 yang mana ada
berusaha membantu individu agar
perbedaan yang signifikan antara
dapat mencapai perkembangannya
keterampilan sosial pada kelompok
secara
dengan
eksperimen dan kelompok kontrol.
kemampuan, bakat, minat, serta
Dan mendukung hasil penelitian
nilai-nilai
Sulistiana
optimal
yang
sesuai
dianutnya
dan
(2010)
dengan
judul
situasi
Meningkatkan Keterampilan Sosial
kelompok. Tujuannya adalah untuk
Siswa Melalui Layanan Bimbingan
mencegah timbulnya masalah pada
Kelompok Pada Siswa Kelas VIII
siswa dan mengembangkan potensi
SMP
siswa.
bimbingan
Pelajaran 2009/2010 menunjukkan
kelompok dengan teknik permainan
hasil tingkat keterampilan sosial
yang
siswa sebelum mendapatkan layanan
dilaksanakan
dalam
Layanan
penulis
kelompok
berikan
kepada
eksperimen
dapat
Negeri 3 Juwana Tahun
bimbingan
kelompok
meningkatkan keterampilan sosial
dalam
siswa kelas VII B SMP N 8
persentase
61,2%.
Setelah
Salatiga.
mendapatkan
layanan
bimbingan
kelompok
Layanan
dilakukan
bimbingan
dengan
kesesuaian konstruk keterampilan
kategori
tergolong
rendah
dengan
kelompok teknik meningkat menjadi
75,9%
dalam
kategori
tinggi.
Dengan
demikian
mengalami
keterampilan sosial pada siswa yang
peningkatan sebesar 24%. Hasil uji
mempunyai
t, menunjukkan t hitung = 5,485 dan
rendah.
t tabel = 2,262. Jadi nilai t hitung t
tabel demikian, keterampilan sosial
keterampilan
B. Bagi Siswa
Bagi siswa kelas VII yang
siswa dapat ditingkatkan melalui
membutuhkan
bimbingan kelompok.
sosial
peningkatan
keterampilan sosial dapat mengikuti
PENUTUP
bimbingan
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap siswa kelas VII B SMP N 8
Salatiga, dapat disimpulkan bahwa
ada peningkatan yang signifikan
kelompok
dengan
permainan balik karpet, gangplank,
casting, tebak gerak, the longest tie.
C. Bagi Peneliti Selanjutnya
keterampilan sosial siswa kelas VII
Bagi peneliti selanjutnya, jika
B SMP N 8 Salatiga setelah
ingin meneliti dengan judul yang
mengikuti
hampir
layanan
bimbingan
sama
disarankan
untuk
kelompok dengan teknik permainan.
menghadapkan individu yang diberi
Hasil
treatment pada situasi sosial. Karena
analisis
data
menunjukan
Asymp. Sig (2-tailed) 0,021 < 0,05.
Penulis juga mengemukakan
beberapa saran untuk pihak yang
terkait, yaitu sebagai berikut :
A. Bagi
Guru
Bimbingan
BK
dapat
kelompok dengan teknik permainan
permainan
balik
karpet,
gangplank, casting, tebak gerak, the
longest
tie
sosial
dengan
saling
yang
berinteraksi
lainnya
kelompok
satu
melalui
dan
permainan.
DAFTAR PUSTAKA
menggunakan layanan bimbingan
yaitu
mempunyai masalah keterampilan
bimbingan
Konseling
Guru
di dalam penelitian ini individu yang
untuk meningkatkan
Adi Soenarno. 2005. Ice Breaker :
Permainan Atraktif –
Edukatif.
Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
___________. 2006. Team Building.
Yogyakarta : Penerbit
Andi.
___________.2007.Communication
Games untuk Pelatihan
Manajemen. Yogyakarta :
Penerbit ANDI
___________.2007.
Decision
Making dan Problem
Solving Games untuk
Pelatihan
Manajemen.
Yogyakarta : Penerbit
ANDI
Eliasa,
Eva
Imania.
2012.
Permainan
dalam
Bimbingan
dan
Konseling.
(Online),
(http:
www.staff.uny.ac.id,
diakses pada 15 Juni
2016)
Kurniawati,
Eni.
Efektivitas
Layanan
Bimbingan
Kelompok
dalam
Meningkatkan
Keterampilan
Sosial
Siswa Kelas VII G SMP
Negeri 9 Salatiga Tahun
Ajaran
2011/2012.
Skripsi : Program Sarjana
Fakultas Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan
Universitas Kristen Satya
Wacana
Riggio, Ronald E. 1986. Assesment
of Basic Social Skill. (
Journal of Personality
and Social Psychologi.
Vol 51, 1986)
Rohman, Fatkhur (2015). Manfaat
Musik Sampah Dalam
Mengembangkan
Keterampilan Sosial Anak
Jalanan
di
Rumah
Singgah Dilts Foundation
Pasar Minggu. Skripsi :
Program
Studi
Kesejahteraan
Sosial
Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah
Romlah, T. 2001. Teori dan Praktik
Bimbingan
Kelompok.
Surabaya:
Universitas
Negeri Malang
Santrock, J.W. 2011. Life – span
Development:Perkemban
gan Masa Hidup. Jilid 1,
Jakarta : Erlangga
Sulistiana
(2011). Meningkatkan
Keterampilan
Sosial
Siswa Melalui Bimbingan
Kelompok Pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 3
Juwana Tahun Pelajaran
2009/2010.
Skripsi :
Universitas
Negeri
Semarang.
Upton, Penney. 2013. Psikologi
Perkembangan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
W.S Winkel & M.M Srihastuti.
2004. Bimbingan dan
Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta :
Media Abadi
Yonathan,
Victoria.
2008.
Pengembangan Inventori
Keterampilan Sosial Bagi
Siswa Sekolah Menengah.
Jakarta:
Konvensi
Nasional III IBKIN
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN
PADA SISWA KELAS VII B SMP N 8 SALATIGA
ARTIKEL SKRIPSI
Oleh
Septiana Prastyoningsih
132012036
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN PADA SISWA
KELAS VII B SMP N 8 SALATIGA
Pembimbing I : Drs. Tritjahjo Danny Soesilo, M.Si
Pembimbing II : Yustinus Windrawanto, S.Pd., M.Pd
Oleh :Septiana Prastyoningsih 132012036
Program studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan sosial melalui bimbingan
kelompok teknik permainan pada siswa kelas VII B SMP N 8 Salatiga. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 siswa
yang memiliki kategori keterampilan sosial rendah yang dibagi menjadi dua
kelompok secara random yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan
setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
ini adalah inventori keterampilan sosial yang diadaptasi dari Victoria (2008), dari
dasar teori Riggio (1986), dengan jumlah item pernyataan yang semula 70 item
ditambah penulis 10 item pernyatan sehingga total item menjadi 80. Hasil uji
validitas menunjukkan terdapat 71 item valid dan 9 item tidak valid, jadi item
yang dipakai dalam instrumen ini hanya berjumlah 71 . Dalam penelitian ini
kelompok eksperimen diberikan treatment selama 8 kali pertemuan. Teknik
analisis yang digunakan yaitu Mann Whitney dengan bantuan program SPSS for
Windows Relase 16.0. Dari hasil uji beda post test kelompok kontrol dan
eksperimen diperoleh koefisien Asymp. Sig (2-tailed) 0,021 < 0,05. Maka dapat
diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan keterampilan sosial kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil menunjukkan skor mean rank post test
kelompok eksperimen sebesar 6,50 meningkat 4,00 dari skor pre test 2,50. Hasil
uji beda pre test dan post test kelompok eksperimen diperoleh nilai p = Asymp.
Sig (2-tailed) 0,020 < 0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan. Disimpulkan
layanan bimbingan kelompok teknik permainan dapat meningkatkan
keterampilan sosial siswa kelas VII B SMP N 8 Salatiga.
Kata Kunci : Keterampilan Sosial, Bimbingan Kelompok Teknik Permainan,
Siswa Kelas VII B SMP N 8 Salatiga
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia itu
tidak bisa berdiri sendiri atau hidup
ialah makhluk sosial atau makhluk
sendiri tanpa bantuan orang lain.
bermasyarakat
Untuk dapat terciptanya hubungan
dimana
manusia
sosial
yang
mempunyai
baik,
maka
keterampilan
perlu
dalam
yang justru dapat merugikan diri
sendiri.
kehidupan sosial. Ketika terampil
Dari hasil wawancara kepada
dalam kehidupan sosial maka akan
Guru BK SMP N 8 Salatiga,
mudah untuk berinteraksi dengan
diketahui bahwa di setiap kelas
lingkungan sekitar, tetapi sebaliknya
masih ada siswa yang pendiam. Jika
jika tidak terampil dalam kehidupan
tidak disuruh berbicara maka siswa
social
tersebut
maka
kita
menyesuaikan
akan
diri
sulit
dengan
lingkungan sekitar.
juga
Dibuktikan
tidak
berbicara.
dengan
observasi
peneliti saat menyebarkan instrumen
Riggio (dalam Fatkhur, 2015)
ada siswa yang pendiam dikelas, ada
mengatakan bahwa “social skill as a
siswa yang sangat cerewet. Siswa
cluster of skill used in decoding,
yang
sending and regulating non-verbal
berbicara
anda verbal information in order to
sebangkunya dan itupun dengan
facilitate
adaptive
berbisik-bisik. Dan ketika peneliti
(keterampilan
mendekati siswa tersebut masih
social
sosial
positive
and
interaction”
sebagai
sekelompok
pendiam
merasa
hanya
berani
dengan
malu-malu
teman
dan
sedikit
keterampilan yang digunakan dalam
berbicara, hal itu berbeda dengan
proses memaknai pesan, mengirim
teman-temannya
dan mengatur informasi non-verbal
berbicara
dan
rangka
didekati peneliti dan ketika peneliti
memfasilitasi interaksi sosial yang
mengajak berbicara bisa merespon
positif dan adaptif).
dengan baik. Selain itu masih ada
verbal
dalam
Keterampilan
sosial
dapat
yang
mereka
banyak
tidak
malu
siswa yang kurang bisa mengontrol
membawa anak untuk lebih berani
emosinya,
menyatakan diri, mengungkap setiap
kejadian perkelahian antar siswa.
Hasil
permasalahan yang dihadapi dan
sehingga
pra
masih
penelitian
ada
juga
sekaligus menemukan penyelesaian
menunjukkan masih adanya siswa
yang adaptif, sehingga anak tidak
yang
mencari pelarian ke hal-hal lain
sosial yang rendah.
mempunyai
keterampilan
Upaya untuk meningkatkan
diharapkan
dapat
mengambil
hubungan antar teman – teman
manfaat
sebaya
pendidikan ini bagi dirinya sendiri
dengan
meningkatkan
kemungkinan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi,
sehingga
mendorong
terbentuknya
dari
(Winkel & Sri Hastuti, 2004).
Tujuan
adalah:
signifikansi
Bermain
keterampilan
digambarkan
dari
penelitian
Untuk
pertemanan yaitu dengan bermain.
kerap
pengalaman
ini
mengetahui
peningkatan
sosial
melalui
kelompok
teknik
mencerminkan kompetensi sosial,
bimbingan
kendati juga ada anggapan bahwa
permainan pada peserta didik kelas
bermain
VII B di SMP N 8 Salatiga.
pada
meningkatkan
dasarnya
kompetensi
sosial
(Creasey, Jarvis & Berk, 1998
dalam Penney Upton, 2012). Di
LANDASAN TEORI
A. Keterampilan Sosial
dalam bermain peseta didik diajak
untuk melakukan beberapa kegiatan
permainan bersama teman-teman
yang
lain.
dilakukan
Permainan
disesuaikan
yang
dengan
konstruk keterampilan sosial Riggio
(1986), dimana beberapa permainan
yang dimainkan dilakukan dalam
layanan
bimbingan
kelompok.
Bimbingan kelompok merupakan
layanan yang diberikan Konselor
atau Guru
BK kepada
peserta
didiknya dalam bentuk kelompok.
Bimbingan kelompok merupakan
sarana
untuk
perkembangan
masing
(dalam
Fatkhur,
2015) mengatakan bahwa “social
skill as a cluster of skill used in
decoding, sending and regulating
non-verbal anda verbal information
in order to facilitate positive and
adaptive
interaction”
social
(keterampilan
sekelompok
sosial
sebagai
keterampilan
yang
digunakan dalam proses memaknai
pesan,
mengirim
dan
mengatur
informasi non-verbal dan verbal
dalam rangka memfasilitasi interaksi
sosial yang positif dan adaptif).
menunjang
optimal
peserta
Riggio
didik,
masingyang
Riggio
berpendapat
(1986)
mengenai
juga
konstruk
keterampilan sosial yang terdiri dari
memperhatikan dan keterampilan
sejumlah subkonstruk. Keterampilan
dengan menginterpretasikan sinyal-
sosial terdiri atas 2 domain yaitu
sinyal emosional orang lain. (c)
yaitu domain emosi dan domain
Emotional control (kontrol emosi),
sosial. Domain emosi terdiri dari 3
Kemampuan untuk mengontrol dan
kategori
mengatur
yaitu
ekspresi
emosi,
penampakan
emosi
kepekaan emosi dan kontrol emosi.
(emotional
display),
Domain sosial terdiri dari 3 kategori
kemampuan
untuk
yang akhirnya berkembang menjadi
dan
4 kategori yaitu ekspresi sosial,
tertentu dalam bentuk “topeng”. (d)
kepekaan sosial, kontrol sosial dan
Social expressitivy (ekspresi sosial),
manipulasi sosial. (a) Emottional
Mengacu pada kemampuan verbal
expresive
(ekspresi
emosi),
termasuk
menunjukkan
menyembunyikan
perasaan
seseorang dalam mengekspresikan
Kemampuan untuk berkomunikasi
dirinya,
non
dalam
dirasakannya dan dipikirkan. Orang
pesan-pesan
yang memiliki kemampuan yang
verbal,
khusus
mengirimkan
emosional
termasuk
tinggi
misalnya
dalam
hal-hal
ekspresi
yang
sosial
mengekspresikan kondisi perasaan,
biasanya terampil dalam memulai,
sikap dan orientasi persoalannya. (b)
mengarahkan dan mengakhiri suatu
(kepekaan
pembicaraan dalam berbagai topik.
Emotional
sensitivy
emosi), Mengacu pada keterampilan
(e)
untuk
sosial),
menerima
menginterpretasikan
dan
Social
sensitivity
(kepekaan
Kemampuan
untuk
komunikasi
menerima dan menginterpretasikan
non verbal, termasuk sikap dan
komunikasi verbal orang lain serta
keyakinan orang lain. Individu yang
sensitif
dan
memahami
norma-
mempunyai
norma
yang
berkenaan
dengan
kepekaan
emosi
dikatakan sebagai individu yang
perilaku sosial yang tepat. (f) Social
memiliki
untuk
control (kontrol sosial), Ditunjukkan
mengempati kondisi orang lain.
dengan kemampuan mengarahkan
Keterampilan ini ditandai dengan
dan memimpin komunikasi dalam
adanya
suatu interaksi sosial. Kontrol sosial
kemampuan
keterampilan
meliputi juga kemampuan bermain
dengan menerapkan konsep-konsep
peran, kemampuan mengatur dan
dinamika
mengontrol
verbal.
sosiodrama, diskusi kecil, diskusi
(g)Social manipulation ( manipulasi
panel, dan teknik kelompok lain,
sosial ) Menunjukkan kemampuan
dengan tujuan untuk memotivasi
individu untuk memanipulasi orang
dan
lain atau mengubah situasi untuk
kelompok.
mendapatkan
digunakan bisa dengan kelompok
kontrak
perilaku
suatu
sosial.
hasil
Sebagai
dari
contoh,
seorang memikul kesalahan atau
tanggung jawab untuk melindungi
orang lain (sikap berkorban untuk
orang lain).
Gazda
(dalam
Romlah,
bahwa
kelompok
pada
umumnya dilakukan dikelas dengan
jumlah dengan jumlah siswa antara
orang,
bimbingan
kegiatan
kelompok
dari
adalah
penyampaian informasi yang tepat
mengenai
masalah
pekerjaan,
pemahaman
penyesuaian
mengembangkan
interaksi
Kelompok
yang
kecil maupun kelompok besar.
C. Teknik
Permainan
merupakan
Media
yang
dipakai dalam Bimbingan dan
Permainan
mengungkapkan
bimbingan
20-35
seperti
Konseling
B. Bimbingan Kelompok
2001)
kelompok
diri,
pendidikan,
dan
pribadi,
masalah
hubungan antar pribadi. Hal ini
bertujuan untuk memperbaiki dan
mengembangkan pemahaman diri
individu dan pemahaman terhadap
orang lain. Pelaksanaan kegiatan ini
merupakan
salah
satu media yang dipakai dalam
bimbingan
konseling
dengan
melibatkan siswa dalam kegiatan
bermain.
Permainan
dapat
dilakukan di luar ruangan maupun
di dalam ruangan. Baik indoor
maupun
out
keterampilan,
kerjasama,
diperlukan
door
pengetahuan,
kerja
keras,
dan
kompetisi konselor agara tujuan
dari
bimbingan
dan
konseling
tercapai. Macam–macam Permainan
yang dimainkan dalam bimbingan
kelompok sesuai dengan Konstruk
Keterampilan Sosial yaitu balik
karpet,
tebak
gerak,
casting,
Ajaran
gangplank, the longest Tie.
Menurut
VII G SMP Negeri 9 Salatiga Tahun
Eliasa
(2012)
permainan dalam bimbingan dan
konseling sebagai sebuah teknik
yang berguna untuk mediasi dalam
memberikan materi kepada siswa,
pembelajaran yang menyenangkan
2011/2012”menunjukkan
bahwa
ada
peningkatan
keterampilan sosial yang signifikan
dari 15 orang siswa yang menjadi
kelompok eksperimen atau yang
menjadi subyek penelitian siswa
kelas VII G.
dengan permainan membuat suasana
Hasil penelitian Sulistiana (2010)
kelas tidak monoton. Gambaran
dengan
tentang bimbingan dan konseling
Keterampilan Sosial Siswa Melalui
akan menjadi positif dikarenakan
Layanan
gurunya menguasai materi dengan
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri
teknik yang menyenangkan. Siswa
3
akan mulai merasakan fungsi BK
2009/2010
setelah pembelajaran bermakna ini.
tingkat keterampilan sosial siswa
Siswa
sebelum
mempunyai
kesan
yang
judul
Meningkatkan
Bimbingan
Juwana
Kelompok
Tahun
Pelajaran
menunjukkan
mendapatkan
hasil
layanan
mendalam atas kegiatan yang terjadi
bimbingan
dalam kelas. Meskipun terkesan
dalam
bermain,
persentase
61,2%.
Setelah
mempunyai learning point dalam
mendapatkan
layanan
bimbingan
pembelajaran. Selain itu kegiatan
kelompok teknik meningkat menjadi
bermain dengan permainan juga
75,9%
dapat dijadikan sebagai terapi atau
Dengan
disebut terapi bermain.
peningkatan sebesar 24%. Hasil uji
Hasil
Kurniawati
“Efektivitas
Kelompok
namun
sebenarnya
penelitian
yang
berjudul
Layanan
Dalam
Eni
Bimbingan
Meningkatkan
Keterampilan Sosial Siswa Kelas
kelompok
kategori
dalam
tergolong
rendah
kategori
demikian
dengan
tinggi.
mengalami
t, menunjukkan t hitung = 5,485 dan
t tabel = 2,262. Jadi nilai t hitung t
tabel demikian, keterampilan sosial
siswa dapat ditingkatkan melalui
bimbingan kelompok.
Teknik
METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
yang
analisis
data
yang
di
digunakan yaitu Uji Mann Whitney
gunakan dalam penelitian ini adalah
yaitu untuk melihat perbedaan nilai
eksperimen semu.
test akhir (post test) pada kelompok
Subjek dalam penelitian ini
eksperimen dan kelompok kontrol.
adalah siswa kelas VIIB SMP N 8
Salatiga
yang
mempunyai
keterampilan sosial rendah, yang
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
dibagi menjadi dua kelompok yaitu
Berdasarkan hasil analisis
4 siswa kelompok eksperimen dan 4
data yang menbandingkan hasil post
siswa kelompok kontrol.
test
Teknik
pengumpulan
data
kelompok
kelompok
eksperimen
kontrol
dan
yang
dalam penelitian ini menggunakan
menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed)
alat ukur yang digunakan dalam
sebesar 0,021 < 0,05 sehingga
penelitian
inventori
dinyatakan ada perbedaan yang
keterampilan sosial yang diadaptasi
signifikan antara hasil post test
dari inventori yang dikembangkan
kelompok
kontrol
oleh Victoria (2008) dan disusun
eksperimen.
Selain
berdasarkan konstruk keterampilan
peningkatan
sosial
oleh
yang signifikan yaitu sebesar 4,00,
Inventori
dibuktikan dengan hasil analisis data
semula
mean rank pre test 2,50 dan mean
kemudian
rank post test sebesar 6,50 pada
ini
yang
Riggio
dikemukakan
(1986).
keterampilan
berjumlah
adalah
sosial
70
item,
ini
ditambah penulis 10 item yang
80 item, pernyataan terdapat 52 item
favorable dan 28 item unfavorable
dengan empat kategori jawaban dan
skoring yang sesuai dengan pilihan
jawaban.
itu,
keterampilan
ada
sosial
kelompok eksperimen.
berada di nomor 71 sampai dengan
80. Sehingga inventori ini berjumlah
dengan
Menurut hasil pengamatan
penulis
eksperimen
kepada
selama
kelompok
layanan
bimbingan kelompok dengan teknik
permainan
berlangsung
bahwa
kelompok
eksperimen
dapat
mempraktikan
permainan
berbagai
yang
macam
diberikan
oleh
penulis. Anggota kelompok sangat
antusias,
berpartisipasi
memperhatikan
aktif,
instruktur
diberikan
dalam
permainan,
hal
mendukung
kelancaran
yang
melakukan
inilah
yang
proses
layanan bimbingan kelompok.
Menurut
bimbingan
Romlah
kelompok
sosial
yang
dikemukakan
oleh
Riggio (1986).
Penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Eny
Kurniawati (2012) yang berjudul
“Efektivitas
Layanan
Bimbingan
dan Kelompok dalam Meningkatkan
Keterampilan Sosial Siswa kelas
VIIG SMP N 9 Salatiga Tahun
(2001)
Ajaran
2011/2012
yang
merupakan
menunjukkan hasil Asymp. Sig (2-
salah satu teknik bimbingan yang
tailed) 0,049 < 0,05 yang mana ada
berusaha membantu individu agar
perbedaan yang signifikan antara
dapat mencapai perkembangannya
keterampilan sosial pada kelompok
secara
dengan
eksperimen dan kelompok kontrol.
kemampuan, bakat, minat, serta
Dan mendukung hasil penelitian
nilai-nilai
Sulistiana
optimal
yang
sesuai
dianutnya
dan
(2010)
dengan
judul
situasi
Meningkatkan Keterampilan Sosial
kelompok. Tujuannya adalah untuk
Siswa Melalui Layanan Bimbingan
mencegah timbulnya masalah pada
Kelompok Pada Siswa Kelas VIII
siswa dan mengembangkan potensi
SMP
siswa.
bimbingan
Pelajaran 2009/2010 menunjukkan
kelompok dengan teknik permainan
hasil tingkat keterampilan sosial
yang
siswa sebelum mendapatkan layanan
dilaksanakan
dalam
Layanan
penulis
kelompok
berikan
kepada
eksperimen
dapat
Negeri 3 Juwana Tahun
bimbingan
kelompok
meningkatkan keterampilan sosial
dalam
siswa kelas VII B SMP N 8
persentase
61,2%.
Setelah
Salatiga.
mendapatkan
layanan
bimbingan
kelompok
Layanan
dilakukan
bimbingan
dengan
kesesuaian konstruk keterampilan
kategori
tergolong
rendah
dengan
kelompok teknik meningkat menjadi
75,9%
dalam
kategori
tinggi.
Dengan
demikian
mengalami
keterampilan sosial pada siswa yang
peningkatan sebesar 24%. Hasil uji
mempunyai
t, menunjukkan t hitung = 5,485 dan
rendah.
t tabel = 2,262. Jadi nilai t hitung t
tabel demikian, keterampilan sosial
keterampilan
B. Bagi Siswa
Bagi siswa kelas VII yang
siswa dapat ditingkatkan melalui
membutuhkan
bimbingan kelompok.
sosial
peningkatan
keterampilan sosial dapat mengikuti
PENUTUP
bimbingan
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap siswa kelas VII B SMP N 8
Salatiga, dapat disimpulkan bahwa
ada peningkatan yang signifikan
kelompok
dengan
permainan balik karpet, gangplank,
casting, tebak gerak, the longest tie.
C. Bagi Peneliti Selanjutnya
keterampilan sosial siswa kelas VII
Bagi peneliti selanjutnya, jika
B SMP N 8 Salatiga setelah
ingin meneliti dengan judul yang
mengikuti
hampir
layanan
bimbingan
sama
disarankan
untuk
kelompok dengan teknik permainan.
menghadapkan individu yang diberi
Hasil
treatment pada situasi sosial. Karena
analisis
data
menunjukan
Asymp. Sig (2-tailed) 0,021 < 0,05.
Penulis juga mengemukakan
beberapa saran untuk pihak yang
terkait, yaitu sebagai berikut :
A. Bagi
Guru
Bimbingan
BK
dapat
kelompok dengan teknik permainan
permainan
balik
karpet,
gangplank, casting, tebak gerak, the
longest
tie
sosial
dengan
saling
yang
berinteraksi
lainnya
kelompok
satu
melalui
dan
permainan.
DAFTAR PUSTAKA
menggunakan layanan bimbingan
yaitu
mempunyai masalah keterampilan
bimbingan
Konseling
Guru
di dalam penelitian ini individu yang
untuk meningkatkan
Adi Soenarno. 2005. Ice Breaker :
Permainan Atraktif –
Edukatif.
Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
___________. 2006. Team Building.
Yogyakarta : Penerbit
Andi.
___________.2007.Communication
Games untuk Pelatihan
Manajemen. Yogyakarta :
Penerbit ANDI
___________.2007.
Decision
Making dan Problem
Solving Games untuk
Pelatihan
Manajemen.
Yogyakarta : Penerbit
ANDI
Eliasa,
Eva
Imania.
2012.
Permainan
dalam
Bimbingan
dan
Konseling.
(Online),
(http:
www.staff.uny.ac.id,
diakses pada 15 Juni
2016)
Kurniawati,
Eni.
Efektivitas
Layanan
Bimbingan
Kelompok
dalam
Meningkatkan
Keterampilan
Sosial
Siswa Kelas VII G SMP
Negeri 9 Salatiga Tahun
Ajaran
2011/2012.
Skripsi : Program Sarjana
Fakultas Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan
Universitas Kristen Satya
Wacana
Riggio, Ronald E. 1986. Assesment
of Basic Social Skill. (
Journal of Personality
and Social Psychologi.
Vol 51, 1986)
Rohman, Fatkhur (2015). Manfaat
Musik Sampah Dalam
Mengembangkan
Keterampilan Sosial Anak
Jalanan
di
Rumah
Singgah Dilts Foundation
Pasar Minggu. Skripsi :
Program
Studi
Kesejahteraan
Sosial
Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah
Romlah, T. 2001. Teori dan Praktik
Bimbingan
Kelompok.
Surabaya:
Universitas
Negeri Malang
Santrock, J.W. 2011. Life – span
Development:Perkemban
gan Masa Hidup. Jilid 1,
Jakarta : Erlangga
Sulistiana
(2011). Meningkatkan
Keterampilan
Sosial
Siswa Melalui Bimbingan
Kelompok Pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 3
Juwana Tahun Pelajaran
2009/2010.
Skripsi :
Universitas
Negeri
Semarang.
Upton, Penney. 2013. Psikologi
Perkembangan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
W.S Winkel & M.M Srihastuti.
2004. Bimbingan dan
Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta :
Media Abadi
Yonathan,
Victoria.
2008.
Pengembangan Inventori
Keterampilan Sosial Bagi
Siswa Sekolah Menengah.
Jakarta:
Konvensi
Nasional III IBKIN