IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION DAN STRATEGI QUESTIONS STUDENT HAVE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA (Eksperimen Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMPN 1 Ben

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION DAN STRATEGI
QUESTIONS STUDENT HAVE TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
(Eksperimen Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMPN 1 Bendosari)

SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat
Guna Mencapai Derajat Strata I
Jurusan Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:
GINANJAR PUJIASTUTI
A 410 060 048

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang .
Pemerintah mengadakan pembangunan dalam berbagai sektor untuk menuju
bangsa yang maju. Salah satunya pada sektor sosial khususnya bidang
pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, materiil dan spiritual.
Melalui pendidikan, masyarakat Indonesia dapat meningkatkan
pengetahuan,

kemampuan,

kreatifitas

terhadap

perkembangan


ilmu

pengetahuan dan teknologi. Fungsi lain dari pendidikan adalah mengurangi
penderitaan rakyat dari kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan, karena
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat membawa seseorang
untuk mampu mengatasi problematika kehidupan.
Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk
perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu
masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya. Secara jelas
tujuan Pendidikan Nasional yang dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 khususnya pasal 3, bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

1

2

untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam
Undang-Undang tersebut, harus dipahami dan disadari oleh setiap
pengembang kurikulum. Apapun yang direncanakan dan dikembangkan serta
dilaksanakan dalam setiap proses pendidikan pada akhirnya harus bermuara
pada pengembangan potensi setiap anak agar mereka menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, manusia yang sehat,
berilmu, cakap dan lain sebagainya.
Proses pembelajaran merupakan komponen pendidikan. Kegiatan
tersebut melibatkan peserta didik dan guru. Pada proses pembelajaran terdapat
interaksi antara guru dan siswa sebagai peserta didik. Guru mempunyai peran
penting saat berlangsungnya pembelajaran. Tugas guru tidak hanya
mentransfer ilmu pengetahuan, tidak menjadikan siswa sebagai obyek
pembelajaran melainkan subyek pembelajaran, sehingga siswa tidak pasif dan
dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh
karena itu , guru harus memahami materi yang akan disampaikan kepada
siswa serta dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk
menyampaikan suatu materi.
Matematika merupakan ilmu pasti yang semuanya berkaitan dengan
penalaran . Matematika menjadi salah satu bidang studi yang mempunyai

peranan penting dalam pendidikan . Dilihat dari jam pembelajaran di sekolah,

3

mata pelajaran matematika mempunyai jam yang lebih banyak dibandingkan
dengan mata pelajaran yang lain.
Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsepkonsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan.
Untuk itu, dalam proses pembelajaran guru dapat menyampaikan konsep
tersebut kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya. Pengajaran
pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai
dari yang paling sederhana. Namun sampai saat ini di sekolah-sekolah dasar
sampai sekolah tingkat tinggi matematika masih menjadi masalah bagi
sebagian siswa dan siswa menjadikan matematika sebagai mata pelajaran yang
paling tidak digemari. Oleh karena itu terdapat siswa yang menjadi tidak
antusias dalam proses pembelajaran matematika, sehingga prestasi belajar
matematika siswa cenderung tidak maksimal.
Penggunaan suatu strategi pembelajaran akan membantu kelancaran,
efektifitas, dan efisiensi pencapaian tujuan. Guru dituntut harus dapat
menetapkan strategi pembelajaran apa yang paling tepat dan sesuai untuk
tujuan tertentu, penyampaian bahan tertentu, suatu kondisi belajar peserta

didik, dan untuk suatu penggunaan strategi atau metode yang memang telah
dipilih. Tujuan utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan di
sekolah adalah mengembangkan strategi belajar-mengajar yang efektif.
Pengembangan strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan
keadaan belajar yang lebih menyenangkan dan dapat mempengaruhi peserta
didik, sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan dapat meraih

4

prestasi belajar secara memuaskan. Oleh karena itu, melaksanakan kegiatan
belajar mengajar merupakan pekerjaan kompleks dan menuntut kesungguhan
guru.
Learning Start With A Question (LSQ) merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika. Tipe
Learning Start With A Question (LSQ) merupakan strategi pembelajaran aktif

dalam bertanya. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta untuk
mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca terlebih
dahulu. Di samping itu strategi pembelajaran Questions Student Have juga

dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran matematika. Strategi Question
Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan

anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki.
Strategi ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa
melalui tulisan. Strategi Learning Start With A Question (LSQ) dan Question
Student

Have

dalam

pembelajaran

matematika

diharapkan

dapat


menghilangkan rasa bosan siswa dalam belajar. Siswa dapat saling bertukar
pikiran dengan teman. Hal ini dapat membuat kelas lebih hidup dan
menyenangkan, sehingga siswa akan lebih serius belajar.
Selain strategi pembelajaran yang digunakan, keaktifan siswa akan
mendukung pembelajaran matematika. Keaktifan yang dilakukan seperti
bertanya, mencatat materi, mendengarkan, mengerjakan tugas, dan latihan
soal, akan menambah keterampilan dan kreativitas siswa dalam berfikir. Dari

5

berbagai keaktifan tersebut, diharapkan siswa akan lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran matematika.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti
ingin mengadakan penelitian tentang Implementasi pembelajaran dengan
strategi Learning Start With A Question (LSQ) dibandingkan dengan strategi
Questions Student Have pada pembelajaran matematika ditinjau dari keaktifan

siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi
masalah penelitian antara lain:
1. Masih rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
2. Kurang tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam
penyampaian materi.
3. Kurang diperhatikannya keaktifan siswa oleh guru pada saat kegiatan
pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang dikaji lebih terfokus dan terarah maka penulis
membatasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan
menggunakan strategi pembelajaran Learning Starts With A Question

6

(untuk kelas eksperimen) dan strategi pembelajaran Questions Student
Have (untuk kelas kontrol).

2. Keaktifan siswa meliputi kegiatan bertanya, mendengarkan, mencatat,

mengerjakan soal, memperhatikan dan mempelajari kembali pelajaran
yang diperoleh dari sekolah.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan judul penelitian diatas penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar?
2. Adakah pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi belajar?
3. Adakah efek interaksi antara strategi pembelajaran dan keaktifan siswa
terhadap prestasi belajar?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah pertama untuk menentukan langkah
dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang didinginkan, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh penggunan strategi pembelajaran
Learning Starts With A Question dan strategi pembelajaran Questions
Student Have terhadap prestasi belajar matematika siswa.

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi

belajar matematika siswa.

7

3. Untuk mengetahui adakah efek interaksi antara strategi pembelajaran dan
keaktifan siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
a. Dapat menarik minat belajar, keberanian dan konsentrasi siswa
terhadap matematika
b. Mengoptimalkan kemampuan berfikir, kerjasama, tanggung jawab dan
keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
2. Bagi Sekolah
a. Sebagai informasi dan pertimbangan mengenai penggunaan strategi
pembelajaran Learning Starts With A Question dan strategi
pembelajaran Questions Student Have.
b. Sebagai alternatif kepada guru matematika dalam menentukan strategi

yang tepat digunakan dalam mengajar.
3. Bagi Peneliti
a. Untuk mengetahui efektivitas penggunan strategi pembelajaran
Learning Starts With A Question dan strategi pembelajaran Questions
Student Have.

b. Untuk mendapatkan gambaran tentang hasil belajar matematika
melalui penggunaan strategi pembelajaran Learning Starts With A
Question dan strategi pembelajaran Questions Student Have.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL BERBEDA PADA SISWA SMPN 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 10 16

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF JIGSAW I DAN JIGSAW II DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 1 KALIBAWANG

1 1 6

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

0 2 8

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VII SMP N 2 TEMPURAN TAHUN AJARAN 20132014

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

0 0 6

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN TEAM ACCELERATED INSTRUCTION TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 WONOSARI

0 0 8

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN TGT DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

0 0 10

KOMPARASI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CTL DAN OPEN-ENDED DENGAN MEMPERHATIKAN GAYA BELAJAR DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 0 9

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR SKRIPSI

0 0 14