Sekilas PP 46 2011 untuk RKU
Sekilas
Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2011
Sekilas
Peraturan
Pemerintah No 46
Tahun 2011
Isu Strategis Penilaian Kinerja PNS
1.
Obyektivitas Penilaian
2.
Penilaian Terbuka
3.
Pengukuran Kinerja
4.
Tindak Lanjut Hasil Penilaian
5.
Kompetensi
6.
Pengembangan Potensi
7.
Pengembangan Karir
8.
Pendidikan dan Pengembangan
9.
Kompensasi
KEBIJAKAN
PENYEMPURNAAN PP
NOMOR 10 TAHUN
1. Amanat UU No. 43 Th. 1999 Psl 12 dan Psl. 20. Penilaian Prestasi
Kerja dilaksanakan untuk mewujudkan PNS yang profesional,
bertanggungjawab, jujur dan adil, melalui pembinaan yang
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem
karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, serta
untuk menjamin obyektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat.
2. Penyempurnaan DP3-PNS secara umum diarahkan sesuai
dengan perkembangan tuntutan kualitas dalam pembinaan
SDM-PNS untuk membangun dan mendayagunakan perilaku
kerja produktif.
3. Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat kendali agar setiap
kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja
Organisasi.
4.
Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan antara
penetapan Sasaran Kerja Pegawai dengan penilaian perilaku kerja.
5.
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang telah disusun dan disetujui
bersama antara atasan langsung dengan PNS yang bersangkutan,
ditetapkan sebagai kontrak prestasi kerja, selanjutnya pada akhir
tahun SKP tersebut digunakan sebagai standar/ukuran penilaian
prestasi kerja.
6.
Penilaian prestasi kerja berdasarkan SKP ini bersifat objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif dan transparan.
•
Objektif artinya penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subjektif pribadi
dari pejabat penilai
•
Terukur artinya penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara kuantitatif dan
kualitatif
•
Akuntabel artinya seluruh hasil penilaian prestasi
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang
•
Partisipatif artinya seluruh proses penilaian melibatkan secara aktif antara penilai
dengan PNS yang dinilai
•
Transparan artinya seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja bersifat terbuka
dan tidak bersifat rahasia
kerja
harus
dapat
7. Penilaian prestasi kerja dilakukan berdasarkan ukuran tingkat
capaian SKP yang meliputi aspek: kuantitas, kualitas, waktu
dan/atau biaya.
Kuantitas: ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai
Rumus =
Kualitas: ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai
Rumus =
Waktu: ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai
Rumus =
Biaya: besaran jumlah anggaran yang digunakan setiap hasil kerja
Rumus =
8. Penilaian tidak terbatas pada Penilaian SKP tetapi juga penilaian
melalui pengamatan perilaku kerja meliputi: orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, kerja sama, dan kepemimpinan.
Orientasi Pelayanan = sikap dan perilaku kerja PNS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain
masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, atau
instansi lain
Integritas = kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai,
norma, dan etika dalam organisasi
Komitmen = kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan
sikap dan tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan organisasi
dengan mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan
Disiplin = kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan
Kerja sama = kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja sama
dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya
serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
tanggung jawab yang ditentukan sehingga mencapai daya guna
dan hasil guna yang sebesar-besarnya
Kepemimpinan = kemampuan dan kemauan PNS untuk
memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain yang
PENILAIAN
KINERJA
PEGAWAI
A. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Bobot 60%
♦ Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan
pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan sesuai dengan
rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai
dengan struktur dan tata kerja organisasi.
♦ SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana
operasional pelaksanaan tugas pokok jabatan dengan
mengacu pada Renstra dan Renja.
♦ Setiap kegiatan tugas pokok ditetapkan target sebagai
hasil output yang diwujudkan dengan mempertimbangkan
aspek kuantitas, kualitas,waktu dan/atau biaya.
UNSUR-UNSUR SKP
a.
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
Tugas pokok yang dilakukan harus didasarkan pada rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang
ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi.
b.
Angka Kredit
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang PNS dalam rangka pembinaan karier dan
jabatannya.
c.
Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan
harus ditetapkan target yang diwujudkan dengan
jelas sebagai ukuran prestasi kerja, baik dari aspek
kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya.
Tugas Tambahan dan/atau Kreativitas
Selain melakukan kegiatan tugas pokok jabatan
apabila ada tugas tambahan terkait dengan jabatan dapat
ditetapkan menjadi tugas tambahan dan/atau kreatifitas
dalam pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan.
Tugas tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang
ada
hubungannya
dengan
tugas
jabatan
yang
bersangkutan dan tidak ada dalam SKP yang telah
ditetapkan.
Kreativitas adalah kemampuan PNS untuk menciptakan
suatu gagasan/metode pekerjaan yang bermanfaat bagi
organisasi.
FORMULIR SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO
I. PEJABAT PENILAI
NO
II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI
1
Nama
1
Nama
2
NIP
2
NIP
3
Pangkat/Gol.Ruang
3
Pangkat/Gol.Ruang
4
Jabatan
4
Jabatan
5
Unit Kerja
5
Unit Kerja
NO
III. KEGIATAN TUGAS POKOK
JABATAN
ANGK
A
KRED
IT
TARGET
KUANT/
OUTPUT
KUAL/ MUTU
WAKT
U
BIAYA
Jakarta, …. Januari 20…
Pejabat Penilai
(
Nama
NIP. ...............................
Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
)
(
Nama
)
NIP. .............................
13
PENILAIAN SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
Jangka waktu penilaian ….Januari s/d 31 Desember 20……
TARGET
NO
I. Kegiatan Tugas
Pokok Jabatan
A
K
1
2
3
REALISASI
Kuan
t/out
put
Kual/
Mut
u
Wak
tu
Biaya
4
5
6
7
AK
8
NILAI
CAPAIA
N
SKP
Kuan
t/
outp
ut
Kua
l/
Mut
u
Wakt
u
Biaya
PENGHITUN
GAN
9
10
11
12
13
14
II.
Tugas
Tambahan
dan Kreativitas/Unsur
Penunjang :
10,0
0
a. Tugas Tambahan
-
-
-
-
-
-
30,0
0
b. Kreativitas
-
-
-
-
-
-
Jakarta, ……. Desember 20…
Pejabat Penilai
NILAI CAPAIAN SKP
(
Nama
NIP.
)
14
PROSEDUR PENYUSUNAN SKP
PNS YANG DINILAI
ATASAN LANGSUNG
(Pejabat Penilai)
Penetapan
Bidang Prestasi
Negosiasi
Tugas Pokok
Jabatan
• Kegiatan tugas pokok
jabatan
• Target (Aspek kuan, kual,
wkt, dan/atau biaya)
• Tugas Tambahan dan/atau
Kreativitas
Tidak
Setuj
u
Tanda Tangan
SKP
Setuju
Tanda Tangan
SKP
ATASAN
PEJABAT
PENILAI
Penetapan
Renstra/Renja
B. Perilaku Kerja Pegawai (Bobot 40 %)
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan
SKEMATIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
••
OBYEKTIF
OBYEKTIF
••
TERUKUR
TERUKUR
••
AKUNTABEL
AKUNTABEL
••
PARTISIPASI
PARTISIPASI
••
TRANSPARAN
TRANSPARAN
PRESTASI
PRESTASI
KERJA
KERJA PNS
PNS
SKP
SKP
PERILAKU
PERILAKU
KERJA
KERJA PNS
PNS
••
••
••
••
••
••
KINERJA
KINERJA
PNS
PNS
ORIENTASI
ORIENTASI PELAYANAN
PELAYANAN
INTEGRITAS
INTEGRITAS
KOMITMEN
KOMITMEN
DISIPLIN
DISIPLIN
KERJASAMA
KERJASAMA
KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
MINAT
MINAT
BAKAT
BAKAT PNS
PNS
POTENSI
POTENSI
PNS
PNS
REKOMENDASI
REKOMENDASI
PSIKOTES
PSIKOTES
ASSESMENT
ASSESMENT CENTER
CENTER
SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
TUPOKSI
ORGANISASI
RENJA
TUPOKSI
INDIVIDU PNS
TUPOKSI UNIT
RENJA
•
OBYEKTIF
•
TERUKUR
•
AKUNTABEL
•
PARTISIPASI
•
TRANSPARAN
SKP
SKP
•
•
PENILAIAN
PENILAIAN
KINERJA
KINERJA
ASS-CEN
PSI-TEST
BAIK
REKOMENDASI
FEEDBACK
FEEDBACK
HASIL
HASIL
PENILAIAN
PENILAIAN
HASIL
HASIL
PENILAIA
PENILAIA
N
N
PRESTASI KERJA
PERILAKU KERJA
- ORIENTASI PELAYANAN
- INTEGRITAS
- KOMITMEN
- DISIPLIN
- KERJASAMA
- KEPEMIMPINAN
REWARD
BURUK
•
PEMBINAAN
•
PUNISHMEN
T
TINDAK
TINDAK LANJUT
LANJUT
HASIL
HASIL PENILAIAN
PENILAIAN
REKOMENDASI
ASS-CEN
PSI-TEST
Mekanisme Penilaian Kinerja
Ukuran Kinerja
Uraian
Pekerjaan
tidak
Membuat
SKP
Pegawai
Rencana kerja
Organisasi
Perilaku
Orientasi Pelayanan
Integritas
Komitmen
Disiplin
Kerjasama
Kepemimpinan
Persetujuan
Atasan
Kualitas
Kuantitas
Waktu
Biaya
Ya
Prestasi
Pelaksanaan
Pemantauan
Bimbingan
Nasehat
Kinerja
PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMERINTAH NON
KEMENTERIAN
1.
YANG DINILAI
a. N a m a
b. NIP
c. Pangkat, Golongan ruang, TMT
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
2.
PEJABAT PENILAI
a. N a m a
b. N I P
c. Pangkat, Golongan ruang
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
3.
ATASAN PEJABAT PENILAI
a. N a m a
b. N I P
c. Pangkat, Golongan ruang
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
JANGKA WAKTU PENILAIAN
BULAN Januari s/d Desember 20...
4.
Unsur yang dinilai
............
a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
....... x 60%
b. Perilaku
Kerja
1. Orientasi Pelayanan
......
(sebutan)
2. Integritas
......
(sebutan)
3. Komitmen
......
(sebutan)
4. Disiplin
......
(sebutan)
5. Kerjasama
......
(sebutan)
6. Kepemimpinan
......
(sebutan)
Jumlah
......
Nilai rata-rata
.......
............
x 40%
Nilai Prestasi Kerja
5. KEBERATAN DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL
YANG DINILAI (APABILA ADA)
Tanggal, ..........................................
...............
(Sebutan)
6. TANGGAPAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN
Tanggal ..........................
7. KEPUTUSAN ATASAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN
Tanggal ......................................
8. REKOMENDASI
9. DIBUAT TANGGAL,
PEJABAT PENILAI
(....................................................)
NIP.
10. DITERIMA TANGGAL,
PEGAWAI NEGERI SIPIL YANGDINILAI
(...........................................................)
NIP.
11. DITERIMA TANGGAL,
ATASAN PEJABAT YANG MENILAI
(.......................................................)
NIP.
Nilai prestasi kerja PNS dinyatakan dengan
angka dan sebutan sebagai berikut:
91 ke atas = sangat baik
76 – 90 = baik
61 – 75 = cukup
51 – 60 = kurang
50 ke bawah = buruk
PEJABAT PENILAI
• Pejabat penilai wajib melakukan penilaian
prestasi kerja terhadap PNS di lingkungan unit
kerjanya
• Pejabat penilai yang tidak melaksanakan
penilaian prestasi kerja dijatuhi hukuman disiplin
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
• Pejabat pembina kepegawaian sebagai pejabat
penilai dan/atau atasan pejabat yang tertinggi di
lingkungan unit kerja masing-masing
• Hasil penilaian prestasi kerja diberikan secara
langsung oleh pejabat penilai kepada PNS yang
dinilai
• PNS yang dinilai wajib menandatangani dan
mengembalikan kepada pejabat penilai paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak tanggal
diterimanya hasil penilaian prestasi kerja
• Dalam hal PNS yang dinilai atau pejabat penilai
tidak menandatangani hasil penilaian prestasi
kerja maka hasil penilaian prestasi kerja
ditetapkan oleh Atasan Pejabat Penilai
• Dalam hal PNS yang dinilai keberatan atas hasil
penilaian maka PNS yang dinilai dapat
mengajukan keberatan disertai dengan alasanalasannya kepada atasan pejabat penilai secara
hierarki paling lama 14 (empat belas) hari sejak
diterima hasil penilaian prestasi kerja
KEWAJIBAN DAN LARANGAN PNS
(PP 53 TH 2010)
Setiap PNS antara lain wajib
• Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat
untuk kepentingan negara
• Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan material
• Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
• Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan
PELANGGARAN DAN JENIS HUKUMAN
(PP 53 TH 2010)
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
• Teguran lisan bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 5 (lima) hari kerja
• Teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 6 (enam) sampai 10 (sepuluh)
hari kerja
• Pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS yang
tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11
(sebelas) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja
HUKUMAN DISIPLIN SEDANG
• Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun bagi
PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16
(enam belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja
• Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun bagi PNS
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21 (dua
puluh satu) sampai dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja
• Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun
bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama
26 (dua puluh enam) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja
• Apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya
mencapai 25% (dua puluh lima persen) sampai dengan 50%
(lima puluh persen)
HUKUMAN DISIPLIN BERAT
• Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31
(tiga puluh satu) sampai dengan 35 (tiga puluh lima) hari kerja
• Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional
tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36
(tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) hari kerja
• Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45
(empat puluh lima) hari kerja
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS bagi PNS yang
tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 (empat puluh
enam) hari kerja atau lebih
• Apabila pencapaian sasaran kerja pegawai pada akhir tahun kurang
dari 25% (dua puluh lima persen)
Terimakasih Atas Perhatiannya
Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2011
Sekilas
Peraturan
Pemerintah No 46
Tahun 2011
Isu Strategis Penilaian Kinerja PNS
1.
Obyektivitas Penilaian
2.
Penilaian Terbuka
3.
Pengukuran Kinerja
4.
Tindak Lanjut Hasil Penilaian
5.
Kompetensi
6.
Pengembangan Potensi
7.
Pengembangan Karir
8.
Pendidikan dan Pengembangan
9.
Kompensasi
KEBIJAKAN
PENYEMPURNAAN PP
NOMOR 10 TAHUN
1. Amanat UU No. 43 Th. 1999 Psl 12 dan Psl. 20. Penilaian Prestasi
Kerja dilaksanakan untuk mewujudkan PNS yang profesional,
bertanggungjawab, jujur dan adil, melalui pembinaan yang
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem
karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, serta
untuk menjamin obyektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat.
2. Penyempurnaan DP3-PNS secara umum diarahkan sesuai
dengan perkembangan tuntutan kualitas dalam pembinaan
SDM-PNS untuk membangun dan mendayagunakan perilaku
kerja produktif.
3. Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat kendali agar setiap
kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja
Organisasi.
4.
Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan antara
penetapan Sasaran Kerja Pegawai dengan penilaian perilaku kerja.
5.
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang telah disusun dan disetujui
bersama antara atasan langsung dengan PNS yang bersangkutan,
ditetapkan sebagai kontrak prestasi kerja, selanjutnya pada akhir
tahun SKP tersebut digunakan sebagai standar/ukuran penilaian
prestasi kerja.
6.
Penilaian prestasi kerja berdasarkan SKP ini bersifat objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif dan transparan.
•
Objektif artinya penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subjektif pribadi
dari pejabat penilai
•
Terukur artinya penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara kuantitatif dan
kualitatif
•
Akuntabel artinya seluruh hasil penilaian prestasi
dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang
•
Partisipatif artinya seluruh proses penilaian melibatkan secara aktif antara penilai
dengan PNS yang dinilai
•
Transparan artinya seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja bersifat terbuka
dan tidak bersifat rahasia
kerja
harus
dapat
7. Penilaian prestasi kerja dilakukan berdasarkan ukuran tingkat
capaian SKP yang meliputi aspek: kuantitas, kualitas, waktu
dan/atau biaya.
Kuantitas: ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai
Rumus =
Kualitas: ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai
Rumus =
Waktu: ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai
Rumus =
Biaya: besaran jumlah anggaran yang digunakan setiap hasil kerja
Rumus =
8. Penilaian tidak terbatas pada Penilaian SKP tetapi juga penilaian
melalui pengamatan perilaku kerja meliputi: orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, disiplin, kerja sama, dan kepemimpinan.
Orientasi Pelayanan = sikap dan perilaku kerja PNS dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain
masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja terkait, atau
instansi lain
Integritas = kemampuan untuk bertindak sesuai dengan nilai,
norma, dan etika dalam organisasi
Komitmen = kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan
sikap dan tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan organisasi
dengan mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan
Disiplin = kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan
Kerja sama = kemauan dan kemampuan PNS untuk bekerja sama
dengan rekan sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya
serta instansi lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
tanggung jawab yang ditentukan sehingga mencapai daya guna
dan hasil guna yang sebesar-besarnya
Kepemimpinan = kemampuan dan kemauan PNS untuk
memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain yang
PENILAIAN
KINERJA
PEGAWAI
A. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Bobot 60%
♦ Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan
pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan sesuai dengan
rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai
dengan struktur dan tata kerja organisasi.
♦ SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana
operasional pelaksanaan tugas pokok jabatan dengan
mengacu pada Renstra dan Renja.
♦ Setiap kegiatan tugas pokok ditetapkan target sebagai
hasil output yang diwujudkan dengan mempertimbangkan
aspek kuantitas, kualitas,waktu dan/atau biaya.
UNSUR-UNSUR SKP
a.
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
Tugas pokok yang dilakukan harus didasarkan pada rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang
ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi.
b.
Angka Kredit
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang PNS dalam rangka pembinaan karier dan
jabatannya.
c.
Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan
harus ditetapkan target yang diwujudkan dengan
jelas sebagai ukuran prestasi kerja, baik dari aspek
kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya.
Tugas Tambahan dan/atau Kreativitas
Selain melakukan kegiatan tugas pokok jabatan
apabila ada tugas tambahan terkait dengan jabatan dapat
ditetapkan menjadi tugas tambahan dan/atau kreatifitas
dalam pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan.
Tugas tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang
ada
hubungannya
dengan
tugas
jabatan
yang
bersangkutan dan tidak ada dalam SKP yang telah
ditetapkan.
Kreativitas adalah kemampuan PNS untuk menciptakan
suatu gagasan/metode pekerjaan yang bermanfaat bagi
organisasi.
FORMULIR SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO
I. PEJABAT PENILAI
NO
II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI
1
Nama
1
Nama
2
NIP
2
NIP
3
Pangkat/Gol.Ruang
3
Pangkat/Gol.Ruang
4
Jabatan
4
Jabatan
5
Unit Kerja
5
Unit Kerja
NO
III. KEGIATAN TUGAS POKOK
JABATAN
ANGK
A
KRED
IT
TARGET
KUANT/
OUTPUT
KUAL/ MUTU
WAKT
U
BIAYA
Jakarta, …. Januari 20…
Pejabat Penilai
(
Nama
NIP. ...............................
Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
)
(
Nama
)
NIP. .............................
13
PENILAIAN SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
Jangka waktu penilaian ….Januari s/d 31 Desember 20……
TARGET
NO
I. Kegiatan Tugas
Pokok Jabatan
A
K
1
2
3
REALISASI
Kuan
t/out
put
Kual/
Mut
u
Wak
tu
Biaya
4
5
6
7
AK
8
NILAI
CAPAIA
N
SKP
Kuan
t/
outp
ut
Kua
l/
Mut
u
Wakt
u
Biaya
PENGHITUN
GAN
9
10
11
12
13
14
II.
Tugas
Tambahan
dan Kreativitas/Unsur
Penunjang :
10,0
0
a. Tugas Tambahan
-
-
-
-
-
-
30,0
0
b. Kreativitas
-
-
-
-
-
-
Jakarta, ……. Desember 20…
Pejabat Penilai
NILAI CAPAIAN SKP
(
Nama
NIP.
)
14
PROSEDUR PENYUSUNAN SKP
PNS YANG DINILAI
ATASAN LANGSUNG
(Pejabat Penilai)
Penetapan
Bidang Prestasi
Negosiasi
Tugas Pokok
Jabatan
• Kegiatan tugas pokok
jabatan
• Target (Aspek kuan, kual,
wkt, dan/atau biaya)
• Tugas Tambahan dan/atau
Kreativitas
Tidak
Setuj
u
Tanda Tangan
SKP
Setuju
Tanda Tangan
SKP
ATASAN
PEJABAT
PENILAI
Penetapan
Renstra/Renja
B. Perilaku Kerja Pegawai (Bobot 40 %)
1. Orientasi pelayanan
2. Integritas
3. Komitmen
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan
SKEMATIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
••
OBYEKTIF
OBYEKTIF
••
TERUKUR
TERUKUR
••
AKUNTABEL
AKUNTABEL
••
PARTISIPASI
PARTISIPASI
••
TRANSPARAN
TRANSPARAN
PRESTASI
PRESTASI
KERJA
KERJA PNS
PNS
SKP
SKP
PERILAKU
PERILAKU
KERJA
KERJA PNS
PNS
••
••
••
••
••
••
KINERJA
KINERJA
PNS
PNS
ORIENTASI
ORIENTASI PELAYANAN
PELAYANAN
INTEGRITAS
INTEGRITAS
KOMITMEN
KOMITMEN
DISIPLIN
DISIPLIN
KERJASAMA
KERJASAMA
KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
MINAT
MINAT
BAKAT
BAKAT PNS
PNS
POTENSI
POTENSI
PNS
PNS
REKOMENDASI
REKOMENDASI
PSIKOTES
PSIKOTES
ASSESMENT
ASSESMENT CENTER
CENTER
SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
TUPOKSI
ORGANISASI
RENJA
TUPOKSI
INDIVIDU PNS
TUPOKSI UNIT
RENJA
•
OBYEKTIF
•
TERUKUR
•
AKUNTABEL
•
PARTISIPASI
•
TRANSPARAN
SKP
SKP
•
•
PENILAIAN
PENILAIAN
KINERJA
KINERJA
ASS-CEN
PSI-TEST
BAIK
REKOMENDASI
FEEDBACK
FEEDBACK
HASIL
HASIL
PENILAIAN
PENILAIAN
HASIL
HASIL
PENILAIA
PENILAIA
N
N
PRESTASI KERJA
PERILAKU KERJA
- ORIENTASI PELAYANAN
- INTEGRITAS
- KOMITMEN
- DISIPLIN
- KERJASAMA
- KEPEMIMPINAN
REWARD
BURUK
•
PEMBINAAN
•
PUNISHMEN
T
TINDAK
TINDAK LANJUT
LANJUT
HASIL
HASIL PENILAIAN
PENILAIAN
REKOMENDASI
ASS-CEN
PSI-TEST
Mekanisme Penilaian Kinerja
Ukuran Kinerja
Uraian
Pekerjaan
tidak
Membuat
SKP
Pegawai
Rencana kerja
Organisasi
Perilaku
Orientasi Pelayanan
Integritas
Komitmen
Disiplin
Kerjasama
Kepemimpinan
Persetujuan
Atasan
Kualitas
Kuantitas
Waktu
Biaya
Ya
Prestasi
Pelaksanaan
Pemantauan
Bimbingan
Nasehat
Kinerja
PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN/LEMBAGA PEMERINTAH NON
KEMENTERIAN
1.
YANG DINILAI
a. N a m a
b. NIP
c. Pangkat, Golongan ruang, TMT
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
2.
PEJABAT PENILAI
a. N a m a
b. N I P
c. Pangkat, Golongan ruang
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
3.
ATASAN PEJABAT PENILAI
a. N a m a
b. N I P
c. Pangkat, Golongan ruang
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
JANGKA WAKTU PENILAIAN
BULAN Januari s/d Desember 20...
4.
Unsur yang dinilai
............
a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
....... x 60%
b. Perilaku
Kerja
1. Orientasi Pelayanan
......
(sebutan)
2. Integritas
......
(sebutan)
3. Komitmen
......
(sebutan)
4. Disiplin
......
(sebutan)
5. Kerjasama
......
(sebutan)
6. Kepemimpinan
......
(sebutan)
Jumlah
......
Nilai rata-rata
.......
............
x 40%
Nilai Prestasi Kerja
5. KEBERATAN DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL
YANG DINILAI (APABILA ADA)
Tanggal, ..........................................
...............
(Sebutan)
6. TANGGAPAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN
Tanggal ..........................
7. KEPUTUSAN ATASAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN
Tanggal ......................................
8. REKOMENDASI
9. DIBUAT TANGGAL,
PEJABAT PENILAI
(....................................................)
NIP.
10. DITERIMA TANGGAL,
PEGAWAI NEGERI SIPIL YANGDINILAI
(...........................................................)
NIP.
11. DITERIMA TANGGAL,
ATASAN PEJABAT YANG MENILAI
(.......................................................)
NIP.
Nilai prestasi kerja PNS dinyatakan dengan
angka dan sebutan sebagai berikut:
91 ke atas = sangat baik
76 – 90 = baik
61 – 75 = cukup
51 – 60 = kurang
50 ke bawah = buruk
PEJABAT PENILAI
• Pejabat penilai wajib melakukan penilaian
prestasi kerja terhadap PNS di lingkungan unit
kerjanya
• Pejabat penilai yang tidak melaksanakan
penilaian prestasi kerja dijatuhi hukuman disiplin
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
• Pejabat pembina kepegawaian sebagai pejabat
penilai dan/atau atasan pejabat yang tertinggi di
lingkungan unit kerja masing-masing
• Hasil penilaian prestasi kerja diberikan secara
langsung oleh pejabat penilai kepada PNS yang
dinilai
• PNS yang dinilai wajib menandatangani dan
mengembalikan kepada pejabat penilai paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak tanggal
diterimanya hasil penilaian prestasi kerja
• Dalam hal PNS yang dinilai atau pejabat penilai
tidak menandatangani hasil penilaian prestasi
kerja maka hasil penilaian prestasi kerja
ditetapkan oleh Atasan Pejabat Penilai
• Dalam hal PNS yang dinilai keberatan atas hasil
penilaian maka PNS yang dinilai dapat
mengajukan keberatan disertai dengan alasanalasannya kepada atasan pejabat penilai secara
hierarki paling lama 14 (empat belas) hari sejak
diterima hasil penilaian prestasi kerja
KEWAJIBAN DAN LARANGAN PNS
(PP 53 TH 2010)
Setiap PNS antara lain wajib
• Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat
untuk kepentingan negara
• Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan material
• Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
• Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan
PELANGGARAN DAN JENIS HUKUMAN
(PP 53 TH 2010)
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
• Teguran lisan bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 5 (lima) hari kerja
• Teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 6 (enam) sampai 10 (sepuluh)
hari kerja
• Pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS yang
tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11
(sebelas) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja
HUKUMAN DISIPLIN SEDANG
• Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun bagi
PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16
(enam belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja
• Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun bagi PNS
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21 (dua
puluh satu) sampai dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja
• Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun
bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama
26 (dua puluh enam) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja
• Apabila pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya
mencapai 25% (dua puluh lima persen) sampai dengan 50%
(lima puluh persen)
HUKUMAN DISIPLIN BERAT
• Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 31
(tiga puluh satu) sampai dengan 35 (tiga puluh lima) hari kerja
• Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional
tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 36
(tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) hari kerja
• Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45
(empat puluh lima) hari kerja
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS bagi PNS yang
tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 (empat puluh
enam) hari kerja atau lebih
• Apabila pencapaian sasaran kerja pegawai pada akhir tahun kurang
dari 25% (dua puluh lima persen)
Terimakasih Atas Perhatiannya