S PKO 1203226 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

A.

Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan suatu metode. Metode ini

merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian yaitu
menggambarkan dan menyimpulkan data dengan maksud untuk memecahkan
suatu masalah. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 2) “metode penelitian merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Dengan demikian metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
atau sebab dan akibat dari suatu perlakuan. Mengenai metode penelitian
eksperimen ini Sugiyono (2012, hlm. 72) menjelaskan bahwa “metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan”.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan


tujuan

untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil.
Penelitian seringkali ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua hal,
segi, aspek, komponen atau lebih. Hal, segi, aspek atau komponen tersebut
memiliki kualitas dan karakteristik yang bervariasi sehingga sering disebut
sebagai variabel. Variabel yang memberi pengaruh disebut variabel perlakuan
(treatment variable), variabel bebas (independent variable). Variabel yang diukur
sebagai akibat dari variabel yang memberi pangaruh disebut sebagai variabel
terikat (dependent variable).
Ciri utama penelitian eksperimen adalah adanya pengontrolan variabel dan
pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Untuk menguji pengaruh
atau hubungan sebab akibat antara suatu atau beberapa variabel terhadap variabel
lain minimal diambil dua kelompok sampel yang mewakili suatu populasi.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan
untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil.
Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


25

tujuan

26

Berdasarkan sifat dari metode ini bahwa dalam metode eksperimen ada
dua faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan
variabel bebas dalam Latihan Pliometrik untuk diketahui pengaruh terhadap
kecepatan akselerasi sprint. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh yang signifikan latihan pliometrik terhadap kecepatan
akselerasi atlet sprint.
B.

Desain Penelitian
Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu

penelitian, diperlukan alur yang dijadikan pegangan agar penelitian tidak keluar
dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan

akan sesuai dengan harapan.
Dalam sebuah penelitian perlu adanya suatu desain penelitian yang sesuai
dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis yang akan
diuji kebenarannya. Fokus penelitian yang dikaji adalah pengaruh latihan
pliometrik terhadap kecepatan akselerasi dalam sprint, penelitian ini adalah
penelitian v korelatif yang akan menyelidiki ada tidaknya pengaruh antara
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah
latihan pliometrik dan variabel terikat (Y) adalah kecepatan akselerasi. Sebagai
gambaran berikut bentuk desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada
Gambar 3.1.

R

X

Y

Gambar : 3.1. Paradigma Sederhana Sumber : Sugiyono (2012, hlm. 70)
Keterangan
X

Y
R

:
: Latihan Pliometrik
: Hasil Kecepatan Akselerasi
: Korelasi

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah Pretest
Posttest control Group Design. Jenis Pretest Posttest control Group Design
Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu
desain penelitian. Adapun tabel desain dari Pretest Posttest control Group Design
dapat dilihat pada Gambar 3.2.


R

O1

R

O3

X

O2
O4

Gambar : 3.2. Pretest- Posttest Control Desaign Sumber : Sugiyono (2012,
hlm. 76)
Keterangan
R
X
O1 dan O2
O3 dan O4


:
= Random
= Kelompok yang diberi perlakuan (Treatment)
= Kelompok Eksperimen
= Kelompok Kontrol

Tabel tersebut dibaca sebagai berikut : Terdapat dua kelompok yang
terpilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil
pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Sugiyono (2012, hlm. 76).
Desain penelitian di atas dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh yang siginifikan latihan pliometrik terhadap kecepatan
akselerasi atlet sprint.

C.

Partisipan
Partisipan adalah orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan.


Partisipan dalam penelitian ini adalah atlet sprint jawa barat, atlet sprint yang ada
di jawa barat sangatlah banyak maka dari itu peneliti hanya mengambil beberapa
atlet saja untuk mempersingkat penelitian ini. Atlet yang bersedia mengikuti tes
awal, proses latihan dan tes akhir serta aktif dalam proses latihan dan penelitian
sebanyak 12 orang, cukup untuk mewakili masing-masing atlet yang lain. Terbagi
atas 6 orang dalam kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan (treatment)
dan 6 orang dalam kelompok kontrol, yang tidak diberikan perlakuan (treatment),

Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

jadi hanya melakukan latihan rutin seperti biasanya. Pengambilan partisipan
dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling yaitu teknik
pengambilan sampel secara acak.

D.


Populasi dan Sampel

1.

Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sugiyono (2012, hlm. 80).
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan oleh peneliti adalah atlet sprint
yang ada di jawa barat. Alasan peneliti menggunakan populasi ini, karena berawal
pada kejuaraan Jawa Barat Open, penampilan atlet sprint ini masih belum
memiliki akselerasi yang baik pada saat bertanding. Sehingga salah satu penyebab
yang menghambat tahapan akselerasi dalam sprint adalah power atau kekuatan
maksimal. Dapat disimpulkan bahwa akselerasi atlet sprint jawa Barat kurang
baik.
2.

Sampel

“Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”. Sugiyono, (2012, hlm. 81). Sampel diambil untuk sebagian
dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
peneliti akan menggunakan pengambilan sample berdasarkan purposive sampling.
“Purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data
dengan pertimbangan tertentu”. Sugiyono

(2012, hlm. 85). Penelitian ini

dilakukan kepada atlet sprint yang ada di Jawa Barat yang masih aktif.
Pertimbangan dalam penelitian ini dimaksudkan pada sample yang diambil
peneliti hanya atlet yang aktif berlatih saja. Alasan peneliti memilih purposive
sampling dikarenakan atlet tersebut sering mengikuti perlombaan sprint dan
dianggap sudah menguasai teknik lari sprint, sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi objek/situasi yang akan ditelitinya sehingga purposive sampling
dianggap paling cocok digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini.
Dalam kegiatan latihan atlet nomor sprint yang diikuti sebanyak 30 atlet, peneliti
akan mengambil sample atlet yang sering mengikuti pertandingan dan aktif
Habibah Amelia, 2016

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

latihan saja sebanyak 12 atlet masing–masing 6 atlet laki – laki dan 6 atlet
perempuan. pemilihan tersebut peneliti menggunakan pendekatan random
sampling. Random sampling adalah “pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”.
(Sugiyono, 2012, hlm. 82).

E.

Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan poin penting dalam sebuah penelitian, instrumen

berfungsi untuk memperoleh data yang dinginkan dari sebuah penelitian seperti
yang diungkapkan Sugiyono (2011, hlm. 102) bahwa “instrument penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang
diamati”.

Dalam proses pengukuran diperlukan alat ukur untuk melihat kemajuan
dari suatu penelitian. Nurhasan (2007, hlm. 5) menjelaskan “pengukuran adalah
suatu proses pengumpulan data informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses
pengukuran diperlukan suatu alat ukur”. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bompa dalam buku 101 test
(2005, hlm. 133) mengenai jenis tes akselerasi. Dengan tujuan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan pliometrik terhadap kecepatan
akselerasi atlet sprint.
1. Tes Kecepatan Akselerasi
a. Lari 30m (Flying Start)
Tes yang digunakan adalah tes lari 30m dengan start melayang (Flying Start),
dalam cabang olahraga atletik
Tujuan : untuk mengukur kecepatan akselerasi dengan cara tes lari 30m flying
strat, lebih jelasnya lihat pada Gambar 3.3. Halaman 30.

Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

Gambar 3.3. Start 30m Flying Sumber : Dokumen Pribadi
b. Alat dan Perlengkapan yang digunakan :
1. Testee
Testee adalah responden yang mengerjakan tes. Orang-orang yang akan
dinilai, atau diukur, baik mengenai kemampuan, minat bakat, pencapaian dan
sebaginya. Klasifikasi testee sebagai berikut :
a) Testee mempunyai penguasaan teknik dasar lari sprint.
b) Testee telah atau pernah mengikuti latihan atlet sprint jawa Barat.

2. Tester
Tester adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes
terhadap para responden. Klasifikasi tester yaitu :
a) Mengetahui secara jelas tentang lari sprint.
b) Sudah lulus atau sedang mengikuti mata kuliah tes dan pengukuran.
c) Sudah tingkat 4 atau 5, sudah akan melakukan penelitian/mengontrak
skripsi.
3.

Lapangan atletik

4.

Cones

5.

Peluit

6.

Alat tulis

7.

Stop watch

8.

Meteran.

Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

c.

Petunjuk pelaksanaan :
1)

Testee berbaris dengan rapi, lalu diberi pengarahan oleh peneliti.

2)

Testee pemanasan

3)

Testee dipanggil namanya satu-persatu

4)

Testee berdiri dibelakang garis start 30m

5)

Testee berdiri dengan sikap yang tenang untuk melakukan start
dengan fokus Mengambil posisi lari dengan start melayang (Flying
Start) dan berkonsentrasi untuk melakukan lari sampai garis yang
telah ditentukan yaitu 30m.

6)

Ketika testee akan melewati garis awal 30m penguji memberi aba-aba
dengan tangan atau topi dari atas ke bawah setelah itu baru petugas
pengambil jarak waktu yang telah ditempuh sampai akhir garis finish.

d. Prosedur penilaian :
1)

Proses penilaian diberikan berdasarkan hasil waktu yang diperoleh
dari jarak yang ditempuh.

2)

Waktu yang tercepat yang digunakan untuk menilai waktu akselerasi.
Dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Norma Lari 30m Flying Sumber : Bompa (2005, hlm. 198)
Rank
91 – 100

Female
2.90 – 2.99

Male
2.50 – 2.59

81 – 90

3.00 - 3.09

2.60 – 2.69

71 – 80

3.10 – 3.19

2.70 – 2.79

61 – 70

3.20 – 3.29

2.80 – 2.89

51 – 60

3.30 – 3.39

2.90 – 2.99

41 – 50

3.40 – 3.49

3.00 – 3.09

31 – 40

3.50 – 3.59

3.10 – 3.19

21 – 30

3.60 – 3.69

3.20 – 3.29

11 – 20

3.70 – 3.79

3.30 – 3.39

1 – 10

3.80 – 3.89

3.40– 3.49

Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

F. Prosedur Penelitian
Secara kronologinya, langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan
harus dijabarkan dengan rinci agar pembaca memahami maksud dan tujuan dari
penelitian ini. Berikut prosedur penelitian yang akan dilakukan :
1.

Menentukan populasi yaitu atlet sprint Jawa Barat.

2.

Menentukan sample yaitu atlet sprint Jawa Barat yang sering mengikuti
perlombaan.

3.

Pretest lari 30m dengan menggunakan start melayang (Flying Start) yang
dilakukan di lapangan atletik.

4.

Treatment berupa latihan pliometrik 18 kali pertemuan.

5.

Postest yaitu hasil lari 30m dengan menggunakan start melayang (Flying
Start), yang dilakukan di lapangan atletik.

6.

Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menarik kesimpulan, dan
analisis data.

7.

Adapun langkah-langkah penelitian penulis dideskripsikan pada Bagan 3.1.

Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

Populasi

Sampel

Tes awal lari 30m
(Flying Start)

Kelompok Eksperimen
Menggunakan Latihan
Pliometrik

Kelompok Kontrol
Tanpa Menggunakan
Latihan Pliometrik

Tes awal lari 30m
(Flying Start)

Pengolahan dan Analisis Data

Kesimpulan
Bagan : 3.1. Langkah – langkah penelitian
G. Analisis Data
Setelah seluruh data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya
dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data penelitian. Proses analisis dan
pengolahan data dilakukan dengan perhitungan secermat mungkin, hal ini
dilakukan agar data tersebut dapat memberikan kesimpulan yang benar terhadap
jawaban dari permasalahan yang diteliti.

Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

Dalam pengolahan data nantinya akan menjadi perhitungan, peneliti
mengunakan cara-cara statistik sebagai berikut :
1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel.
Digunakan rumus :

X 

X

1



n

Keterangan :
= Skor rata-rata yang dicari
X
 X 1  Jumlah skor yang diperoleh
n
= Jumlah sampel
2. Menghitung simpangan baku.

Untuk menghitung simpangan baku dari setiap variabel, digunakan rumus :

S

 X

 X

2

1

n 1

Keterangan :
S = Standar deviasi
X 1  Nilai skor sampel
n = Jumlah sampel
X Nilai rata-rata
  Jumlah sampel



3. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengukuran tersebut
normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah normalitas liliefors. Rumus yang
digunakan yaitu :
a.

Pengamatan X1, X 2 ,...,..., X n dijadikan bilangan baku Z1 , Z 2 ,...,..., Z n dengan
menggunakan rumus Z 1 

X1  X
dimana  dan S merupakan rata-rata dan
S

simpangan baku setiap kelompok butir tes.
b.

Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan tabel distribusi normal baku
(tabel distribusi Z), kemudian dihitung peluang masing-masing nilai Z (Fzi)

Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

dengan ketentuan jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi adalah
0,05 luas daerah distribusi Z pada tabel.
c.

Selanjutnya mentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara
melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi
dengan banyaknya sampel.

Z1 , Z 2 ,..., Z n
d.

Hitung selisih F Z1   S Z1  , kemudian tentukan harga mutlaknya.

e.

Ambil harga-harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak
selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini dengan Lo.

f.

Dengan bantuan tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors, maka maka
tentukanlah nilai L dengan taraf nyata   0,05.

g.

Bandingkanlah Nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima
atau ditolak hipotesisnya dengan kriteria :
- Terima Ho jika Lo < L  , yang berarti berdistribusi normal.
- Tolak Ho jika Lo > L  , yang berarti berdistribusi tidak normal.

4. Uji Homogenitas
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah data yang dihimpin
berasal dari sampel atau populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas
variant dilakukan untuk menguji kesamaan varians data kelompok eksperimen pre
test dan post test. Uji homogenitas menggunakan uji F.
Rumus yang digunakan menurut Nurhasan (2002, hlm. 250) adalah
sebagai berikut :
F

Variansi Besar
Variansi Kecil

Langkah-langkah yang ditempuh dalam mencari homogenitas adalah sebagai
berikut:
a.

Menyusun data dari tes

b.

Menghitung jumlah kuadrat dari masing-masing tes

c.

Menghitung varians dari masing-masing kelompok tes dengan rumus

Habibah Amelia, 2016
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KECEPATAN AKSELERASI ATLET SPRINT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

d.

Masukkan nilai-nilai varians kedalam rumus homogenitas.

e.

Menentukan dk=V1=(n- 1), untuk kelompok varians terbesar
V2 =(n- 1), untuk kelompok varians terkecil
Dengan α= 0,10 maka ½α= 0,05

f.

Kriteria tolak hipotesis jika Fhitung ≥ F ½α dengan (V1, V2)

5.

Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan)
Rumus :
̅

Keterangan:
t = Nilai thitung yang dicari
̅ = Rata-rata nilai beda
SB = Simpangan baku
n = jumlah sampel



Kriteria : Penerimaan dan penolakan.
Terima Ho jika thitung < t1 – ½0,05
Tolak Ho jika thitung > t1 – ½0,05
Batas penerimaan dan penolakan hipotesis:
t