Produk Hukum • Info Hukum 38 permen kp 2014

PERATURAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 38/PERMEN-KP/2014
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA
MENENGAH KAWASAN MINAPOLITAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

Mengingat

: a.

bahwa
dalam
rangka
mendorong
percepatan
pembangunan kelautan dan perikanan dengan
konsepsi minapolitan, perlu didukung dengan

perencanaan
dan
pengembangan
kawasan
minapolitan;

b.

bahwa
dalam
rangka
efektivitas
pelaksanaan
pengembangan kawasan minapolitan, perlu adanya
pedoman penyusunan rencana program investasi
jangka menengah kawasan minapolitan;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Program Investasi Jangka Menengah Kawasan
Minapolitan;

: 1.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun
2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5073);

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);

3.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Undang-Undang

2


4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4739) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5490);
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman
Pembinaan
dan
Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang
Tatacara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4761);
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 24);

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014;
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon
I
Kementerian
Negara
Republik
Indonesia,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 25);
Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.01/MEN/2009 tentang Wilayah Pengelolaan

Perikanan Republik Indonesia;
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.12/MEN/2010 tentang Minapolitann;
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan;

15. Peraturan

3

15.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);

16.


Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
3/PERMEN-KP/2014 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 20102014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 43);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI
JANGKA MENENGAH KAWASAN MINAPOLITAN.
Pasal 1

Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kawasan
Minapolitan dimaksudkan sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan
penyusunan rencana program investasi jangka menengah kawasan
minapolitan.
Pasal 2
Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kawasan
Minapolitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagaimana tercantum

dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 September 2014
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SHARIF C. SUTARDJO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 15 September 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1307


LAMPI AN
PE A AN MENE I KELAAN DAN PE IKANAN
EPBLIK INDONEIA
NOMO 38/PE MEN-KP/2014
ENANG
ENCANA P OG AM
PEDOMAN PENNAN
INAI
JANGKA
MENENGAH
KAAAN
MINAPOLIAN

PEDOMAN PEN
NAN
CANA P G  IN
A
 JANGKA
MENENGAH KAA

MINAPOLIAN
BAB I
PENDAH L AN
A. L 
K M !"  #$ %% &  w'$ ' ((!%' )%

%( ""( ' #  #  !"#% * !"$* !(
"("#  ! * !' +* #,%   !#%%
 '- P#"( P'%% . P"( I/ J
M$ ( 0JM) K M !"  # %% &
%!'
K(  K% # P  #( ( (!( 
!.  ( !"  y $ # %  #(
. I#% P(& K M !" ,Masterplan
P(& K M !" . D"%( 0JM  (+# .%
#( !("( # ! # K M !" .
M   ' )% # 01, ( %#$ !%' $%
((   %  y &  # #  ! . (!% # !#%
# ( & (% ! $ ' &!  #(
!(& K M !" .

   # &(&' +%($ K M !"  ' #*
!% #' .% '  (+# # & #$ #(
!'%% #"%( 0JM K M !" , $  # #
#( !'%% #"%( 0JM K M !"  # +%'
 ((%#$ #( (% /% $#! #"%( '
# &% "$ #$D #' P#"( P'%% 0JM K M !"   *
# $! P( $ K&%!,2" #! ('%% .
!'#  * !* (& , #
%(& D' M% 
(
3M)  . & $ #  % # &%%$ # ! " 
#$B. P  # 2#%#% 0JM K  !" 

0JM K M !"  #$ #"%( . # !"(
!(&% # Kw M !"  #( ! "# 5 ( () $%* '
#  . !#% "$ P( $* P( $ D$*
(%!% "$ (',* ' (.% !# . I#%
(masterplan) P(& K M !"  # ( % $
# .  % (  ) &%!," . Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) kabupaten/kota.
Dokumen tersebut disusun pada tingkat kabupaten/kota dan bersifat multi
sektoral, multi stakeholder, dan multi pendanaan. Dalam hal ini, yang
dimaksud dengan multi sektor adalah RPIJM Kawasan Minapolitan
meliputi semua sektor pemerintahan yang terlibat. Adapun maksud dari
multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan yang terkait turut
dilibatkan

-2-

4565789:8; 4868< =>?@A@ =A;BC@C;8; 48; 5C@ 459A:8;:8; =848 =>?@A@ =8>95@5=8@5
CJ =A58) N89C8; TA>O8 HA>8;F:89 U8A>8J (NTHU), ;8A;P8;8 5;LA@98@5 @A@C85 :A7C9CJ8; 48;
:A?L5;@5K DVDW
:87C=89A;M:?98, 48; DXWP-3-K :87C=89A;M:?98. NA48;F:8; :A75O8:8;
@A:9?>86 9A>45>5 48>5 DA;P8;8 PA8J =>?L5;@5K 48; DHRS 48A>8J :87C=89A;M:?98G
C. M8:@C4 48; VCOC8;
M8:@C4 48>5 =A;BC@C;8; =A4?COC:8; C98;B8 4?:CA;P8;8 =>?F>8< 48; :AF5898;
=A;FA89C>8; =A>C;48;F-C;48;F8; B8;F 45O845:8; 8PC8; 4868<
=A;BC@C;8; DHIJM K8E8@8; S5;8=?6598;, 84868J @A78F85 7A>5:C9Y
1. [;48;F-[;48;F ([[):
8G [[ N? \] V8JC; ^\\_ 9A;98;F NC48B8 `5>a
7G [[ N?
25 V8JC; 2004 9A;98;F N5@9A< PA>A;P8;88;
PA _c V8JC; ^\09;
4G [[ N?
32 V8JC; 2004 9A;98;F PA5;98J8; D8A>8J ,
@A78F858=8 :865 45C78J, 9A>8:J5> 4A;F8; [[ N?
12 V8JC; ^\\d;
AG [[ N? 33 V8JC; 2004 9A;98;F PA>58
PA5;98J HC@89 48; HA5;98J U8A>8Ja

QG [[

-3-

ef gg Nhihj kl mnopq rsst uvqunqw xnynqf
wf gg Nhihj 17 mnopq 2007 uvqunqw zvq{nqn Pvi|nqwpqnq Jnqw}n
Pnq~nqw n€hqny‚
of gg Nhihj rƒ mnopq rss„ uvqunqw …vqnunnq zpnqw‚
f gg Nhihj 27 mnopq 2007 uvqunqw Pvqwvyhynnq †yn‡no Pv€€j ˆnq
Ppynp-‰pynp Kv{y, €v|nwninqn uvyno ˆp|no ˆvqwnq gg Nhihj 1
mnopq rsŠt‚ ˆnq
~f gg Nhihj 02 mnopq 2012 uvqunqw Pvqwnˆnnq mnqno Bnw
Pvi|nqwpqnq pqup} Kv‰vquqwnq gipi;
2. Pvjnupjnq …vivjquno (PP):
nf PP Nhihj 2 mnopq 2006 uvqunqw mnun Cnjn Pvqwnˆnnq Pq~ninq
ˆnq‹nunp Pvqvjinnq H|no €vjun Pvqvjp€nq Pq~ninq ˆnq‹nunp
H|no Œpnj vwvj‚
|f PP Nhihj 6 mnopq 2006 uvqunqw Pvqwvyhynnq Bnjnqw My} Nvwnjn
nunp nvjno‚
{f PP Nhihj Ž mnopq 2005 uvqunqw nqn …vji|nqwnq‚
ˆf PP Nhihj Žl mnopq 2005 uvqunqw …vqwvyhynnq vpnqwnq nvjnof
vf PP Nhihj
38 mnopq 2007 uvqunqw Pvi|nwnq gjp€nq
Pvivjqunonq nqunjn Pvivjquno Pvivjqunonq Dnvjno Pjh‘q€
ˆnq …vivjqunonq nvjno n|p‰nuvq‹hun‚
ef PP Nhihj tŠ mnopq 2007 uvqunqw ’jwnq€n€ …vjnqw}nu nvjno‚
wf PP Nhihj 07 mnopq 2008 uvqunqw Dv}hq€vqujn€ ˆnq mpwn€
Pvi|nqupnq‚
of PP Nhihj 26 mnopq 2008 uvqunqw zvq{nqn mnun zpnqw †yn‡no
Nn€hqny‚
f PP Nhihj tr mnopq 2008 uvqunqw …vqwvyhynnq “pi|vj n‡n ”j‚
~f PP Nhihj 34 mnopq 2009 uvqunqw Pvˆhinq Pvqwvyhynnq Kn•n€nq
Pvj}hunnq‚
71 mnopq 2010 uvqunqw “unqˆnj A}pqunq€
}f PP Nhihj
Pvivjqunonq‚
yf PP Nhihj ks mnopq 2011 uvqunqw …q~ninq nvjno‚ ˆnq
i. PP Nhihj 81 mnopq 2012 uvqunqw Pvqwvyhynnq “ni‰no zpino
mnqwwn ˆnq “ni‰no “v~vq€ “ni‰no zpino mnqwwn ;
3. Pvjnupjnq …jv€ˆvq (Pvj‰jv€):
nf Pvj‰jv€ Nhihj 05 mnopq 2010 uvqunqw zvq{nqn Pvi|nqwpqnq
Jnqw}n –vqvqwno n€hqny rsŠs -2014;
|f Pjv€ˆvq Nhihj 67 mnopq 2005 uvqunqw Kvj~n€nin Pvivjquno
ˆvqwnq Bnˆnq g€non Dnyni Pvq‡vˆnnq Iqejn€ujp}upj , €v|nwninqn
uvyno ˆp|no ˆvqwnq Pvj‰jv€ Nhihj 13 mnopq rsŠs‚ ˆnq
{f Pvj‰jv€ Nhihj 32 mnopq 2011 uvqunqw Masterplan Pvj{v‰nunq ˆnq
Pvjypn€nq …vi|nqwpqnq —}hqhi ˜qˆhqv€nf
4. Pvjnupjnq –vquvj Kvynpunq ˆnq …vj}nqnq (Pvjivq …):
nf Pvjivq KP Nhihj …Ezf16/MEN/2008 uvqunqw Pvjvq{nqnnq †yn‡no
Pv€€j ˆnq …pynp-Puynp v{y‚
|f Pvjivq KP Nhihj PEzfsŠ‹–EN/2009 uvqunqw †yn‡no Pvqwvyhynnq
Pvj}nqnq zv‰p|y} ˜qˆhqv€n;
{f Pvjivq … hihj …—zfŠr‹–EN/2010 uvqunqw –qn‰hyunq ;
ˆ. Pvjivq

-4-

™š P›œ›ž KP NŸŸœ PE š¡¢£¤EN/2010 ¥›ž¥¦ž§ Oœ§¦ž¨©¦©¨ ™¦ž ª¦¥¦
K›œ«¦ ¬››ž¥›œ¨¦ž ¬›­¦®¥¦ž ™¦ž ¯›œ¨°¦ž¦ž;
›š P›œ›ž KP NŸŸœ PE š¡±£¤EN/2012 ¥›ž¥¦ž§ P›ž²®©®ž¦ž
 ›ž³¦ž¦ ´ž™®° ¯›ž§›µ¦ž§¦ž K¦¶¦©¦ž ¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž; ™¦ž
¸š P¹º»¹¼ KP N½»½º 3/PE¾MEN-KP/2014 ¿¹¼¿À¼Á ¾¹¼ÂÀ¼À ÿºÀ¿¹ÁÄÅ
K¹»¹¼¿¹ºÄÀ¼ K¹ÆÀ¿uÀ¼ ÇÀ¼ P¹ºÄÈÀ¼À¼ ÉÀʼ
u 2010 -2014 (B¹ºÄ¿À N¹ÁÀºÀ
¾¹Ëu
u
2014 N½»½º 43);
ÌÆÄÈ I¼Ç½¼¹ÅÄÀ ÉÀʼ
5. K›·®¥®©¦ž M›ž¥›œ¨ ¬›­¦®¥¦ž ™¦ž ¯›œ¨°¦ž¦ž (K›·›ž ¬¯):
¦š K›·›ž KP NŸŸœ KEP.18/MEN/2011 ¥›ž¥¦ž§ P›™Ÿ¦ž ͝®
M¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž; ™¦ž
µš K›·›ž KP NŸŸœ KEP. 35/MEN/2013 ¥›ž¥¦ž§ P›ž›¥¦·¦ž K¦¶¦©¦ž
M¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž.
E. Pœ¨ž©¨· ¯›ž²®©®ž¦ž  ¯´JM K¦¶¦©¦ž ¤¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž
Pœ¨ž©¨· ™¦©¦œ  ¯´JM K¦¶¦©¦ž ¤¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž ¦™¦­¦ÎÏ
1. «¦ž§°¦ ›ž›ž§¦Î, ²¦ž§ ™¨¶®«®™°¦ž ™¦­¦ °›œ¦ž§°¦ w
¦°¥® 5 (­¨¦)
¥¦Î®ž ®ž¥®° œ›ž³¦ž¦ ·œŸ§œ¦ ¨žÐ›©¥¦©¨ ²¦ž§ ™¨©®©®ž;
2. ®­¥¨ ©›°¥Ÿœ, ²¦¨¥® ›ž³¦°®· ©›®¦ ©›°¥Ÿœ ²¦ž§ µ›œ·›œ¦ž ™¦­¦
·›ž§›µ¦ž§¦ž K¦¶¦©¦ž M¨ž¦·Ÿ­¨¥¦žž ™¨¦ž¥¦œ¦ž²¦ ·›œ¨°¦ž¦žÑ

·›ž§›µ¦ž§¦ž ·›œ®°¨¦žÑ °›©›Î¦¥¦žÑ ·›ž™¨™¨°¦žÑ ·›œ™¦§¦ž§¦žÑ
·›œ¨ž™®©¥œ¨¦žÑ ·›µ›œ™¦²¦¦ž ¦©²¦œ¦°¦¥Ñ °Ÿ·›œ¦©¨, ™¦ž ­¦¨ž
©›µ¦§¦¨ž²¦;
3. ®­¥¨ ©®µ›œ ·›ž™¦ž¦¦ž, ²¦¨¥® ›¦™®°¦ž ©®µ›œ ·›ž™¦ž¦¦ž
·››œ¨ž¥¦ÎÑ ©®µ›œ ·›ž™¦ž¦¦ž ©¶¦©¥¦Ñ ™¦ž ¦©²¦œ¦°¦¥š Ò®µ›œ
·›ž™¦ž¦¦ž ·››œ¨ž¥¦Î ™¦·¦¥ ¥›œ™¨œ¨ ™¦œ¨ Až§§¦œ¦ž P›ž™¦·¦¥¦ž ™¦ž
B›­¦ž«¦ N›§¦œ¦ (APBN), Až§§¦œ¦ž P›ž™¦·¦¥¦ž ™¦ž B›­¦ž«¦ D¦›œ¦Î
(APBD) ·œŸÐ¨ž©¨Ñ ©›œ¥¦ APBD °¦µ®·¦¥›ž/°Ÿ¥¦Ñ ©›™¦ž§°¦ž ™¦ž¦ ©¶¦©¥¦
™¦·¦¥ µ›œ®·¦ ¬›œ«¦©¦¦ ¯››œ¨ž¥¦Î Ò¶¦©¥¦ (KPÒ) ™¦ž Coorporate Social
Responsibility (CÒ ). M¦©²¦œ¦°¦¥ ·®ž ™¦·¦¥ µ›œ°Ÿž¥œ¨µ®©¨ ™¦­¦
·›µ›œ™¦²¦¦ž ¦©²¦œ¦°¦¥Ñ ¨©¦­ž²¦ ™¦­¦ µ›ž¥®° µ¦œ¦ž§ ™¦ž «¦©¦Ó
4. ®­¥¨ ©¥¦°›ÎŸ­™›œ, ²¦¨¥® ›­¨µ¦¥°¦ž ¦©²¦œ¦°¦¥Ñ ·››œ¨ž¥¦ÎÑ ™¦ž
©w
¦©¥¦ ©›µ¦§¦¨ ·›­¦°® ·›µ¦ž§®ž¦ž ™¦­¦  ·œŸ©›© ·›ž²®©®ž¦ž  ¯´JM
K¦¶¦©¦ž ¤¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž ¦®·®ž ·¦™¦ ©¦¦¥ ·›­¦°©¦ž¦¦ž ·œŸ§œ¦;
5. ·¦œ¥¨©¨·¦¥¨¸Ñ ²¦¨¥® ›·›œÎ¦¥¨°¦ž °›µ®¥®Î¦ž ™¦ž °›¦·®¦ž ™¦›œ¦Î
(°¦µ®·¦¥›ž£°Ÿ¥¦ ™¦ž ·œŸÐ¨ž©¨) ©›©®¦¨ °¦œ¦°¥›œ¨©¥¨° ©›¥›·¦¥ (bottomup); ™¦ž
6. µ›œµ¦©¨© I­u P›ž§›¥¦Î®¦ž ™¦ž
ª›°žŸ­Ÿ§¨ (IPªEK), ²¦¨¥® °›§¨¦¥¦ž
·œŸ§œ¦ M¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž ™¨™¦©¦œ°¦ž ¦¥¦© °›¥›œ©›™¨¦¦ž ™¦ž ·›ž§®¦©¦¦ž
IPªEK ·›œ¨°¦ž¦ž ™¦ž °›­¦®¥¦ž .
D›ž§¦ž 6 (›ž¦) ·œ¨ž©¨· ™¦©¦œ ¥›œ©›µ®¥Ñ ™¨Î¦œ¦·°¦ž ¦°¦ž ™¦·¦¥
™¨¶®«®™°¦ž ·›µ¦ž§®ž¦ž ²¦ž§ ›¸›°¥¨¸ ™¦ž ›¸¨©¨›žÑ ©›œ¥¦ ›ž™ŸœŸž§
°›¦ž™¨œ¨¦ž ™¦›œ¦Î ®ž¥®° ›ž²®©®ž ·œŸ§œ¦ ²¦ž§ ­¦²¦° ™¦ž ֞™¦­
©›Î¨ž§§¦ ¦·® ›ž¨ž§°¦¥°¦ž °›©›«¦Î¥›œ¦¦ž ¦©²¦œ¦°¦¥ž²¦.  ¯´ÔM
K¦¶¦©¦ž M¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž ¨ž¨ «®§¦ µ›œ©¨¸¦¥ ™¨ž¦¨©Ñ ™¨¦ž¦ ©›¥¨¦· ¥¦Î®žž²¦
™¨·›œ­®°¦ž œ›Ð¨u ¥›œ°¦¨¥ ™›ž§¦ž ·œŸ§œ¦-·œŸ§œ¦ ·›µ¦ž§®ž¦ž ²¦ž§
¥›œ³¦ž¥® ™¨ ™¦­¦ ™Ÿ°®›ž  ¯´JM K¦w
¦©¦ž M¨ž¦·Ÿ­¨¥¦ž , ©›Î¨ž§§¦ ™¦·¦¥
™¨Î¦©¨­°¦ž œ›ž³¦ž¦ ·›µ¦ž§®ž¦ž ²¦ž§ ©›©®¦¨ ™›ž§¦ž ·›œ°›µ¦ž§¦ž
°›µ®¥®Î¦ž ™¦›œ¦Îš
F.  ®¦ž§

-5-

F. ÕÖ×ØÙ ÚÛØÙÜÖÝ ÞßÛ àáâãä×Ø

ÕÖ×ØÙ åÛØÙÜÖÝ ÛßÛ Ýáâãä×Ø ÛØÛ ßáæ×ç× ÖäÖä äáåÛÝÖèÛé
1. PáØâ×êÖåÖ×Ø;
2. MáÜ×ØÛßäá ÝáØëÖßÖØ×Ø â×Ø ÝáØâ×äÝÛØÙ×Ø ÕàÞJM K×ì×ß×Ø
MÛØ×ÝãåÛè×Ø;
3. ÕÖ×ØÙ åÛØÙÜÖÝ äÖ×è×Ø âãÜÖäáØ ÕàÞJM K×ì×ß×Ø íÛØ×ÝãåÛè×Ø;
4. PçãÙç×ä â×Ø ÜáÙÛ×è×Ø ßáÜèãç×å ;
5. M×èçÛÜß çáØæ×Ø× ÕàÞîí K×ì×ß×Ø íÛØ×ÝãåÛè×Ø ; â×Ø
6. PáØÖèÖÝï

BAB II

-6-

BAB II
MEKANIðñE PENòóðóNAN DAN PENDAMPINGAN
ôõöJM KA÷Aðøù MINAPOLIúAN

ÿ õýûûýÿý ôõöJM Kÿÿwÿý ñýÿ 
ÿý
Pýûûýÿý ôõöJM Kÿ ÿÿý Mýÿ 
ÿý ÿüûÿ


ÿ ÿÿ ÿÿýÿ
 üÿ
ÿý ý
ÿ ûÿ
 ý
ÿ ý ÿý ý
ÿ
ÿüûÿ


ÿ Pý
ÿ ûÿ
 ÿ ÿ ÿ ý Ký
ÿý K ÿû
ÿý
ÿý P ÿýÿý ü
ýÿ üÿþÿ üýÿ ðÿýþ ÿý Pý
ÿ Pý
ÿ ÿ ÿ ý Dýÿ K ÿû
ÿý ÿý P ÿýÿý Pý üÿý üÿþÿ
ÿ 
ÿ
 ÿý Pý
ÿ Kÿüûÿ

K
ÿ ûÿ ÿý ýûûý ÿ
 ûý ôõöJM Kÿÿwÿý Mýÿ 
ÿý.
D ÿ ÿ  ÿý ýûûýÿýÿý ôõIJM Kÿ ÿÿý Mýÿ 
ÿý
ÿÿ

ûý
 ÿ ÿýÿÿý  Pûÿ
ÿý Dÿÿ Pÿÿ
ýþ ÿ
Pûÿ

ÿÿ

K  Kÿ (POKJA) Mýÿ 
ÿý Pûÿ

ÿ ÿýþ-ÿýþ ûý

 ý I ÿýþ ü
ûþÿ ÿ ÿ üýÿÿý ÿý üüýþÿý ÿ ÿ
ýûûýÿý  ûý ôõöJM Kÿ ÿÿý Mýÿ 
ÿý. Pÿÿ
ýþ ÿ
ý
 ÿ û POKJA Mýÿ 
ÿý ý üûýþ ÿ 
ÿ ý
ÿ
ÿüûÿ


ÿ ÿ ÿ ýûûýÿý ôõöñ Kÿ ÿÿý ñýÿ 
ÿý.

A. Hûüûýþÿý

B. Lÿýþ ÿ õýûûýÿý ôõöJM Kÿ ÿÿý ñýÿ 
ÿý

Pýûûýÿý  ûý ôõöJM Kÿ ÿÿý Mýÿ 
ÿý ý  ÿ ÿýÿ ÿý  
Pý
ÿ Dÿÿ ÿ
û ý
ÿý ÿýþ ýÿýþÿý ûûÿý ýÿýÿÿý
ÿ ÿ ÿ ý Bÿÿý Pýÿýÿÿý Püÿýþûýÿý Dÿÿ (Bÿÿ) ÿý
 üÿ
ÿý ûÿ ÿýþ û ý
ýþÿý, ÿ
û ý
ÿ ÿÿ
[instansi pemerintah daerah antara lain Dinas Kelautan dan Perikanan,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Pekerjaan Umum, Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya], Badan Pertanahan Nasional
(BPN), Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) dunia usaha
[antara lain para pelaku usaha perikanan, perbankan], organisasi
masyarakat madani [antara lain akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM)].
Kabupaten/kota memiliki tugas untuk menyusun dokumen RPIJM
Kawasan Minapolitan berdasarkan kebutuhan dan kondisi lokal daerah
masing-masing, sehingga rencana investasi yang diusulkan akan spesifik.
Tahapan penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan:
1. Persiapan
Persiapan sebagai tahap pertama penyusunan dokumen RPIJM
Kawasan Minapolitan adalah termasuk kegiatan penyusunan Kerangka
Acuan Kerja (KAK), dan pelelangan pekerjaan apabila penyusunan
dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan ini akan diserahkan kepada
pihak ketiga (sekurang-kurangnya keahlian yang dibutuhkan,
diantaranya: ahli perencanaan wilayah, ahli ekonomi, ahli sosial
budaya, ahli perikanan, ahli prasarana wilayah).
Untuk memperlancar dan menunjang proses persiapan penyusunan,
sebaiknya dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. penyusunan agenda pelaksanaan;
b. membentuk tim pelaksana yang terdiri dari tim pengarah, tim
teknis, dan tim supervisi;
c. apabila secara disiplin keilmuan dan keahlian diperlukan, maka
sebaiknya menggunakan jasa konsultasi terkait bidang tata ruang
dan pengembangan komoditas unggulan;
d. menyiapkan

-7-

  ! !"#!  $%&$'
 ($( &)#& !&*  % +"  ," ! "!(!
$-& $.!")"'
/ "!(! &$  %!$0 %&(% &(($ $(,$%$ 
%(*( &)#& $-& #&$ ,$&0 # ##(! check list
%0 ( %) "!$0  &"% (!(# #
 &"(!' 
# ($( ##& , ($( )!( 123JM K.$
M )"%.
2. P#(

(" D%  I/)&$ 4&!%
4+  ,&%(*( (%(!  &)"+ #,& !)$ w
" w"+
 )%$ K.$ M )"%, $&% (%(!  &)"+ %
$,# ,+ "$$
D%  I/)&$ # ,(%(+! " ($( )!(
123JM K.$ 5 )"%:
 )!( 1416 !,( %/!)%0 1416 &)7$,  1ZWP-3-K
b.
c.
d.
e.

provinsi/kabupaten/kota;
dokumen RPJM daerah;
dokumen Rencana Induk/Masterplan Pengembangan
Minapolitan;
dokumen Renstra SKPD; dan
data dan informasi kondisi sosial masyarakat sekitar.

Kawasan

3. Identifikasi dan Analisis
Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran investasi
pembangunan yang sesuai dengan prospek dan kebutuhan
pengembangan Kawasan Minapolitan. Secara keseluruhan ada 2 (dua)
tahapan yang perlu untuk dilakukan:
a. identifikasi rencana pembangunan yang akan dilakukan di Kawasan
Minapolitan yang telah masuk dalam dokumen-dokumen
perencanaan
seperti
RTRW/RZWP-3-K,
RPJMD,
rencana
induk/masterplan pengembangan Kawasan Minapolitan (terutama
terkait dengan matrik program pengembangan Kawasan Minapolitan
dan matrik program pengembangan komoditas unggulan), dan
Renstra SKPD;
b. perkiraan kebutuhan pengembangan prasarana sarana serta IPTEK
yang akan dikembangkan sebagai pendukung pengembangan
kawasan.
Analisis ini diperlukan untuk
pengembangan
prasarana
dan
Minapolitan.

melihat
sarana

perkiraan kebutuhan
pendukung
Kawasan

4. Perumusan Dokumen RPIJM Kawasan Minapolitan
Perumusan isi dan substansi rancangan awal RPIJM Kawasan
Minapolitan sangat menentukan kualitas dokumen RPIJM Kawasan
Minapolitan yang akan dihasilkan. Tersusunya rancangan awal RPIJM
Kawasan Minapolitan berfungsi sebagai koridor perencanaan
pembangunan Kawasan Minapolitan selama 5 (lima) tahun yang
disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan partisipatif.
Dokumentasi

-8-

D89:;?@A

B