MAKALAH PEGADAIAN

MAKALAH EKONOMI
PEGADAIAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Ekonomi
Guru Pengajar: Intan Murniningsih, S.Pd.

disusun oleh:
Munifatul Aliyah

17

Santi Murtiningsih

25

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL III
MA NEGERI 2 KEBUMEN
2018
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
MAKALAH ekonomi semester genap Tahun Pelajaran 2017/2018 yang
bertemakan Pegadaian, sebagai salah satunya dari materi Ekonomi.
Seiring dengan pesatnya kemajuan yang telah dicapai dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi [IPTEK], maka pendidikan yang berkualitas tinggi
sangat
dibutuhkan
demi
terciptanya
siswa
yang
sehat,mandiri,berbudaya,berakhlak
mulia,beretos
kerja
yang
tinggi,
berpengalaman, menguasai teknologi dan mampu bersaing diera global.
Kami berharap semoga MAKALAH Ekonomi semester genap yang kami
kerjakan benar-benar bermanfaat dalam rangka menyukseskan program
pendidikan nasional.

Kebumen, 26 Januari 2018

Penulis

2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian Pegadaian...................................................................................3
B. Sejarah Pegadaian........................................................................................3
C. Struktur Pimpinan Yang Ada di Perum Pegadaian.......................................4
D. Kegiatan Usaha Yang Dilakukan Pegadaian................................................4
E. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai.................................................7

F. Manfaat Dari Pegadaian...............................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

10

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berawal dari adanya Mata Pelajaran Ekonomi, kami terinspirasi untuk
menyusun makalah ini dengan sub tema “Pegadaian” sesuai dengan pembagian
dari guru pengajar. Pegadaian yang terkenal dengan motto nya ‘Mengatasi
masalah tanpa masalah’ merupakan lembaga keuangan non bank yang sudah
menjamur di Indonesia. Lembaga ini juga berperan dalam mengatasi masalah
keuangan yang ada di masyarakat.
Namun, karena sifat kekurangtahuan kami dalam masalah pegadaian dan
belum pernah kami temui di jenjang sebelumnya. Selain itu, kepercayaan yang

Bapak/Ibu guru berikan kepada kami untuk membahas materi ini. Oleh sebab
itulah, kami ingin mengulas lebih dalam mengenai pegadaian.
B. Rumusan Masalah
Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas dalam
makalah ini:
1. Apa pengertian pegadaian ?
2. Bagaimana sejarah atau awal mula adanya pegadaian ?
3. Bagaimana struktur pimpinan yang ada di perum pegadaian ?
4. Apa saja kegiatan usaha yang dilakukan di pegadaian ?
5. Bagaimana proses pinjaman atas dasar hukum gadai ?
6. Apa manfaat dari pegadaian ?
C. Tujuan
Setelah dilakukan pembahasan dalam makalah ini, adapun tujuan
pembuatan masalah ini sebagai berikut:
1. Memahami pengertian pegadaian
2. Mengetahui sejarah pegadaian
3. Mengetahui struktur pimpinan yang ada di perum pegadaian
4. Menjelaskan kegiatan usaha yang dilakukan pegadaian
5. Memahami proses pinjaman atas dasar hukum gadai


1

6. Mengetahui manfaat dari pegadaian

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pegadaian
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah
hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang
oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang
yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan
kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang
telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat
memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.1
Dengan bahasa mudahnya, gadai merupakan proses meminjam dana oleh
seseorang kepada sebuah lembaga (perum pegadaian) dengan memberikan
jaminan berupa barang bergerak, seperti BPKB sepeda motor, mobil, dan lain

sebagainya.
Sedangkan menurut Kashmir dalam bukunya Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya (2008: 262), secara umum pengertian usaha gadai adalah
kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna
memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali
sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai. Beliau juga
menyimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan.
2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan.
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.
B. Sejarah Pegadaian
Perkembangan lembaga pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu negara-negara
Italia, Inggris, dan Belanda. Pengenalan usaha pegadaian di Indonesia diawali
pada masa awal masuknya kolonial Belanda, yaitu sekitar akhir abad ke-19,
oleh sebuah bank yang bernama Bank Van Lening.2

3

Pada zaman kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih
usaha Dinas Pegadaian dan mengubah status pegadaian menjadi Perusahaan

Negara (PN) Pegadaian berdasarkan Undang-Undang No 19 Prp. 1990.
Perkembangan selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1969 berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI No 7 Tahun 1969 PN Pegadaian berubah menjadi Perusahaan
Jawatan (Perjan). Kemudian pada tanggal 10 April 1990 Perjan Pegadaian
berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian. (Kasmir, 2008).
C. Struktur Pimpinan dalam Pegadaian
Kegiatan usaha perum pegadaian dipimpin oleh sebuah dewan direksi yang
terdiri dari seorang direktur utama dan beberapa direktur. Masa jabatan dari
masing-masing anggota dewan direksi adalah 5 (lima) tahun, dan setelah masa
jabatan tersebut berakhir yang bersangkutan dapat diangkat kembali. Di
samping dewan direksi yang bertugas menjalankan dan mengelola kegioatan
usaha, Perum pegadaian juga mempunyai sebuah dewan pengawas yang fungsi
utamanya adalah untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha Perum
pegadaian agar selalu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat
merealisasikan misinya untuk membantu masyarakat dalam bidang pendanaan
atas dasar hukum gadai. Dewan juga bertanggung jawab untuk mengawasi
pengelolaan keuangan Perum Pegadaian agar badan usaha ini tidak mengalami
kerugian yang dapat memberatkan keuangan negara. Anggota dewan direksi
dan dewan pengawas diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul
Menteri Keuangan. Dalam pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan Perum

Pegadaian, Menteri Keuangan dibantu oleh sebuah Direktorat Jenderal
(Triandaru & Santoso, 2006).
D. Kegiatan Usaha dalam Pegadaian
Kegiatan usaha Perum Pegadaian dapat diklasifikasikan menjadi tiga,
antara lain:
1. Penghimpunan Dana
Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan
usahanya berasal dari:
a. Pinjaman jangka pendek dari perbankan

4

Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80%
dari total dana jangka pendek yang dihimpun)
b. Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang
kepada nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar,
pendapatan diterima di muka, dan lain-lain)
c. Penerbitan obligasi
Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 kali menerbitkan
obligasi yang jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan

pertama adalah pada tahun 1993 sebesar Rp 25 miliar dan
penerbitanyang kedua kalinya adalah pada tahun 1994 juga sebesar Rp
25 miliar, sehingga sampai dengan tahun 1994 total nilai obligasi yang
telah diterbitkan adalah Rp 50 miiliar.
d. Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki Perum Pegadaian terdiri dari:
1) Modal awal; kekayaan negara di luar APBN sebesar Rp 205 miliar
2) Penyertaan modal pemerintah
3) Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak
perusahaan pegadaian ini berdiri pada masa Hindia Belanda.
2. Penggunaan Dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai
kegiatan usaha Perum Pegadaian, di antaranya adalah :
a. Uang kas dan dana likuid lain
b. Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris
c. Pendanaan kegiatan operasional
d. Penyaluran dana
e. Investasi lain
3. Produk dan Jasa Perum Pegadaian
Berikut adalah beberapa produk dan jasa yang disediakan oleh Perum

Pegadaian.
a. Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai

5

Jumlah atau nilai pinjaman yang diberikan masing-masing peminjam
sangat dipengaruhi opleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan.
Pinjaman ini pada dasarnya adalah kredit jangka pendek dengan
memberikan pinjaman uang tunai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000.000
dengan jaminanbenda bergerak (perhiasan emas, alat rumah tangga,
kendaraan, barang elektronik, dan sebagainya) dengan prosedur mudah
dan layanan cepat.
b. Penaksiran nilai barang
Jasa ini diberikan oleh perum pegadaian karena perusahaan ini
mempunyai peralatan penaksir serta petugas-petugas yang sudah
berpengalaman dan terlatih dalam menaksir nilai suatu barang yang akan
digadaikan. Atas jasa penaksiran yang diberikan, perum pegadaian
memperoleh penerimaan dari pemilik barang berupa ongkos penaksiran.
c. Penitipan barang
Perum pegadaian dapat menyelenggarakan jasa tersebut karena

perusahaan ini mempunyai
d. Jasa lain
1) Penjualan koin emas ONH, yaitu emas yang berbentuk koin yang
bisa digunakan untuk tujuan persiapan dana pergi haji bagi
pembelinya.
2) Krasida yaitu Kredit Angsuran Sistem Gadai yang diberikan kepada
para pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka mengembangkan
usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan
melalui angsuran.
3) Kreasi yaitu Kredit Angsuran Fidusia, pinjaman kepada para
pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha)
dengan konstruksi penjaminan secara fidusia dan pengembalian
pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
4) Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman
kepada

pegawai

/

karyawan

dalam

rangka

produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran..

6

kegiatan

5) Galeri 24 yaitu toko emas yang khusus merancang desain dan
menjual perhiasan emas dengan sertifikat
E. Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai
1. Macam-macam Barang yang Dapat Digadaikan
Barang-barang yang dapat digadaikan meliputi:
a. Barang perhiasan
Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan
batu mulia.
b. Kendaraan
Mobil, sepeda motor, sepedda, dan lain-lain
c. Barang elektronik
Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televisi,
dan lain-lain.
d. Barang rumah tangga
Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain.
e. Mesin-mesin
f. Tekstil
g. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.
F. Manfaat Pegadaian
Keuntungan perusahaan pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya adalah:
1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga.
Hal ini disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit;
2. Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk
memenuhinya;
3. Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk
apa aja, jadi sesuai dengan kehendak nasabahnya.
Selain keuntungan tersebut, manfaat yang bisa diperoleh nasabah adalah :
1. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya;

7

2. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang
diberikan kepada nasabahnya adalah:
1. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
peminjam dana;
2. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
pemeroleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian;
3. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan
kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang
relatif sederhana.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh
Perum Pegadaian digunakan untuk:
1. Dana pembangunan semesta (55%)
2. Cadangan umum (20%)
3. Cadangan tujuan (5%)
4. Dana sosial (20%). (Triandaru & Santoso, 2006)

8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas
suatu barang bergerak. Dengan menggadaikan barang-barang bergerak seperti
kendaraan, mesin, peralatan rumah tangga, dll dengan prosedur yang telah
ditentukan kita bisa mendapatkan pinjaman jangka pendek dari perum
pegadaian dengan mudah.
Prosedur peminjaman meliputi:
a. Penggadaian barang
b. Penaksiran oleh petugas penaksiran
c. Pemberian pinjaman oleh perum pegadaian
d. Pelunasan oleh nasabah
e. Pelelangan barang yang digadaikan apabila nasabah tidak melakukan
pelunasan

9

DAFTAR PUSTAKA
Rahmadani. Y et.al. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya “Pegadaian”.
Makalah. Program Study Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Kasmir, S. M. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Triandaru, S., & Santoso, T. B. (2006). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi
2. Jakarta: Salemba Empat

10