Pergub No 40 Tahun 2016 Sali
GUBERNUR RIAU
PDRATURAN GVBERNUR RIAU
Nomor Tahun 2016
TENTANG
PERUBAIIAN ATAS PDRATURAN GUBERNUR NOMOR 59 TAHVN 2015
TENTANG PDDOMAN BELAN.'A BANTUAN KEUANGAN KEPADA
KABUPATEN/KOTA YAiIA BERSUMBDR DARI ANGGARAN PENDAIATAN
DAN BELANJA DAERA1T PROVINSI RIAU
DENGAN MHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
CUBERNUR RIAU,
:a. bah{a
be.dasarkan hasil analisa dan evaluasr atas
Kabuprren/Kora dalam
pelaksanaan Bantuan (euangan sefta untuk optimalisasi
belanja bantuan keudngan aga. repar sasdan, efektii dan
ellsien, maka Peraiuran Cubernur Nomor 59 'fahun 2015
renrang Pedoman Belanja bantum Keuanga. Kepada
Kabupaten/Kota Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daelan Provinsi Riau perlu
dilakukan perubahan:
b.
bahq'a bedasa.kan letimbangan sebagaimana dimaksud
pada hu.ui a, perlu menetapkan Pe€tu.an Gube.nu.
Riau tentang Perubahan Pe.atuEn Gube.nu. Nomo. 59
Tahun 201s teniang Pedonan Belanja banrua. (euangan
(cpada Kabuparen/(ota Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dae.ah P.ovinsi Riau.
Undang-Undang Nomo. 61 Tahun 1958 tentang
P€netapan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun
1957 tentang PembeDtukan Dacrah-daerah Swatanira
Tinskat I Sumate.a Barat, Jambi, dan Riau (Lembaran
Negara Republik lndoncsia Tahun 1957 Nomor 75) sebagai
Undang unddg (Lemba.an Nega.a Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor tt2, Tambahan Irmbard Negara
Republik Indonesia Nomor l646Jl
2.
3.
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tenta.g Sistem
Perencanaan PembanguDan Nasional (Lembaran Necara
Repubiik Indonesia 'lahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lehbaran Negara R€publik Indonesia Nomor 4421);
undang-Unddg Nomor
23 Tahun 2014
tentang
Peme.intahan Daerah (Lembaran Negara Republik
lndonesla Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lemba.m
Ne8"i. Pcpubl.k l.donF".a Nomo, sJ8/). seoa8€ Tzr.
tclah diubah beberapa kali re.alhir dengan Undang
Undang Nomor 9 Tanun 2015 Mtang Perubanan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Peme.intahan Dae.ah (lembaran Negara Rcpublik
lndonesia Tahun 2015 Nomor 5a, Tambahan rfftbaran
Negara Republik Indonesia Nomof 5679);
4.
Peraturan Pemerinbn Nomor 5a TahuD 2005 tentang
Penselolaan Keuancan Daerah (Llmbaran
Neeara
Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4570);
5.
Peraturan Petuerintah Nomoi 79 'faiun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan Da. Pengawasan Penyelengga.aan
P€merintahan Daerab (Lembamn Nega.a
RepubLik
lndonesia Tahun 2005 Nomor 165, 'fambahan Lembaran
Nega.a Republik Indonesia Nomo. 4737);
6-
Pe.atu.an Pemedntah Nomor 39 Tahu. 2007 tenrang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah (r€mbara. Negara
Republik lndonesia Tahun 2007 Noftor 83, ?ambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nooor 4734);
7.
8.
7r
Tahun 2010 rentang
Standar Akuntansi Pemeintaban (Lembaran Negara
Republik Indonesia'fahun 2010 Nomor 123, Tmbah@
Lembdan Nega.a Republik lndonesia Nomor 5l65)i
Pe.atu.an Pemeiintah Nomo. 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lemba.an
Negda Republik lndonesia Tahun 201:l Nomor 92,
Peraturan Pemerintah Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republjk Indonesia Nomor
ss33)j
9.
Peraruran Piesiden Nomo. 54 Tahun 2010 tentdg
Pengadun Barang/Jasa Pefte.intah sebagaihana telah
dlubah beberapa kali terakhir d€ngan PeratuEn Presiden
Nomo. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraruran P.esiden Noftor 54 Tahun 2Or0 Tentang
Pengadaan Ba.ans/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 20ls Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655);
10. PeEturan Menleri Dalam Negeri Nomor
t3 Tanun
2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keudgm Daerah
sebagaimana telah diubah bebeEpa kali terakhir dengan
P.raturan Menteri Dalam Nege.i Nomor 21 Tanun 20rr
rentang Perubahan (edua Atas Pcraturan Menterj Dalam
N€se.i Nomor 13 Tahun 2006 Fntang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negei Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolan Ba.ang Milik Daerah.
MEMUAUSKAN:
PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN GVBERNUR NOMOR 59 TAI]UN 2015
TENTANG PEDOMAN BELAN\'A BANTUAI{ KEUANGAX
KEPADA I{TIBUPATEN/KO,I]A YANG BERSUMBER DARI
ANOOARAN PENDAPATAN DAN BELAN.'A DAERAH
Pasal I
Beberapa ket€ntuan dalam Peraturan Cubemur Riau Notuor 59 Tahun 20i5
tenrang Pedoman Belanja Bantuan Kelrangan &pada Kabupaten/Kota yang
Be.sunber dari Anscaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah
Provinsi Riau'fahun 2015 Nomor 59), diubah sebagaiberikut:
Pasal I angka t3 diubah dan ditambah I (satu) aneka baru
yakni angka 14, sehingga Pasal I berbunyisebagai be.ikuti
l. (etentud
Pasal
I
1. Provinsi adaiah Petue.intah Provinsl Riau.
2
3
Pemerintahan Daerah adalah Pemedntah Provinsi Riau.
Oubernur adalah cubernu Riau.
.1 Dewan Peflakilan Rakyat Daerah yans selanjutnya disingkal
DPRD
adalah Dewan PeNakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau.
5. Kabupaten/(oia adalah (abupaten/Kota di P.orinsi Riau.
6. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota di Provinsi Riau.
7. Keuansan Dae.ah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka lenyelenggaraan petue.intahan daerah yang dapat dinilai dengan
uang aermasuk didalamnya segala bentuk kekayao ydg berhubungm
dengd hak dan kewajibd daerah tersebui.
a. AnggaEn Pendapatan Dan Belanja Daeian yang selanjutnya disingkat
APBD adalah Anggaran Pendapatan Dd Belanja DaeEh Provinsi Riau
yang merupakan rencana keuangan tahunan peme.intalan dae.ah yaDg
dibahas dan diserujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dd
dnetapkan dengaD Peraturan Daerah.
9. Petabat Pengelola Keuangan Dae.sh yane selanjutnya disingkat PPKD
adalah kepala saiuan kerja pengelola keuangan daerah ydg mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan be.tindak sebagai
bendahda uhum dae.ah.
10. Saruan Kerja Perangkat Daemh yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
perangkar dae.ah pada pemerintah daerah selak! pengguna anegaran/
11. Badan Perencanaan Pembangunan DaeEh yang seLanjutnya disingkat
BAPPEDA adalah Badan Perencanaad Pembangund Dae.ah Provinsi
12. Dokumen Pelaksdaan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat DPAPPKD merupakan dokunen pelaksanMn anggaran pada satuan kerja
pengelola keuanga. dae.ah selaku Bendahara Umum Dae.ah.
adalah belanja yang digunakan untuk
menganggdkan bantuan keuanga!
dari Provinsi k€pEda
Kabupaten/(oia dalam rdgka pememtaan dan/atau peningkatan
13. Banruan Keuanean
kemampuan keuangan.
14. Proposal usulan adalah dokunen yang disusun oleh Satuan Kerja
PeEngkat Daerah (SKPD) (abupaten/Kota selaku pengusul kegiatan
yang menguraikan lalar belakang dan rencana kegiatan yang dilengkapi
dengan data dan dokumen pendukuns s€cda lenekap.
2- (etenluan Pasal 6 ayat {3) dihaPus, sebingga Pasal 6 berbunvi sebagai
Pasal 6
(t)
(2)
Bantuan Keuangan yang bersifat khusus sebagaimana dituaksud
daid Pasal 4, petuntukan dan peDeelolamnya dia.ahkan/ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah.
Banium Keuangan bersilat khusus sebagaimana dimal{sud pada avat
(1) dapat mensyaratkd penyediaan dana Pendamping dalam APBD
Kabupaten/(ota pene.ima bantuan.
3. Ketenlud Pasal a ayat (1) dan (2) diuban, sehingsa Pasal a beibunvi
Pasal A
(tl
Perencanaan kegiatan bantuan keuangan merupakan bagian ddi
proses perencanaan pembangunm Daerah Provinsi yang mencakup
kegiatan strategis Pemerintah Daeran, usul@ P€merintah
lada rangkaian Must6rv.rah Perencaraan
Pembangund (MUSRENBANG) P.ovinsi, usulan keciatan strategis
Peherintan Kabupaten/kota kepada Pemerintah DaeEh setelan
MUSRENBANG Provinsi, usulan da.i DPRD hasil reses/kunjungan
(2)
kerja berdasarkan hasil sidang Paripurna.
Perencanaan kesiatan bantud keudgan sebacaimma dimaksud ayat
(I) didankan pada kegiatan yang bersifat mendesak dan strategis
yang pelaksanaannya selesai pada Tahun Anggaran be.kenad.
13 ayat (2), (a), (5) diubah, dan ayat (3)dihapus, sehingga
Pasal 13 berbunyi sebagai berikut:
4. Ketentuan Pasal
Pasal 13
(l) Pengusuld
(2)
dana bdtuan keuangan sebaeaimana dimaksud dalam
Pasal 12 disatupaikan kepada Cubernuf c.q. Kepala Bappeda Protiosi
oleh Bupati/walikota.
Pengusuid bdluan keudgan sebagaimana dinaksud pada ayat (1)
wajib dilenskapi dengan p.oposal usulan serta ditembuskan ke SKPD
reknis Provinsi.
(a)
P.oposal usulan scbagaimana dimaksud pada ayat (2), diverinkasi
kelengkapan administrasinya oleh SKPD teknis Provinsi dan hasil
verifikasi disampaikd kepada Cubeaur dengan fomat sebagaimda
tercantum pada lampiran
I dan merupakan bagid ydg
terpisahkan da.i Pemturan Gube.nu. ini.
tid€1<
ts)
P.oposal usulan yang telah dive.iikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) digunakan sebagai acuan dalam pelalsdaan kegiatan dan
sebasai lampiian dalam pengajuan pencaird dana.
s. Ketentuan Pasal 16 ayat (5) dan (6) diubah, serta ayat (7) diubah dan
ditambah I {sa!u) hurul baru yaitu huruI s, sehingea Pasal 16 berbunyi
Pasal 16
dengd cda
Umum
Daerah
dai Rekening Bendahara
Penyaluran dana Bantuan Keuangan dilaksanakd
pemindahbukuan
t2l
Pedenntah Provinsi Riau ke Rekening Kas Umum Daerah masrngmasing Pemeintah (abupaten/ Kotaj
Penyaluran dana Bantuan Keuangd sebaeaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk
pembangunan
fisik infrastruktur
dan
(Lima
gedung/ bdgunan deDgo niLai diatas Rp. 500.ooo.o00,0o
htus
(tiga)
ketentuan
sebagai
rupiah)
diatuf
dalam
3
tahap,
denga!
lura
I sebesar 30% (tiga puluh persen) da.i alokasi bdtud
keudgan un.uk penbanglnan nsik infrastruktur dan
kontrak diuada 3_Sd1',
C"d InB banC tn"n
"'ldh
b. 'aahap II sebesd proglees nsik dari alokasi bdtuan keuangan
a.
Tahap
untuk pembangunan nsik inlrastruktur dan gedung/bangunan
serelah progress pekerjmn minimal sebesa. 55%;
c.
(3)
Tanap selanjutnya sesuai dedsan prcg€ss hasil pekerjaan dari
alokasi baniuan keudgan untuk pembangunan nsik infrastruktu.
dan gedung/bansunan, dilaksanakan setelan Bupati/walikota
menyerahkan laporan pensculaan dana (progtss repo.tl TanaP L
Penyaluran dana bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (ll
untuk pembanguna. fisik infrastruktu.
dan
cedune/bansuan dengan nilai R!. 200.000.000,00 (Dua ratus juta
rupiah) sampai Rp. 500.000.000,00 (Lima .atus juta rupiah) diatu.
dalam 2 (dua) tahap, dengan ketentuan sebasai berikut:
a. Tahap I sebesa. 30% (Tiga puluh pe.sen) dari alokasi
keuangan
b
bdtuan
untuk lembangunan fisik infrastruktur
dan
kontrak
sctclah
ditandatangani;
eedunc/bangunan
Tahap selanjutnya sesuai densan p/ogless hasil pekerjaan dari
alokasi bantuan keuangan untuk pembangunan fisik infrastruktur
dan gedung/bangunan, dilaksanakan setelan Bupati/walikota
menyerahkan laporan penggunaan dana (progress report) Ta:hap l.
{41
Penyaluran dana bartuan keuangan sebagaimana dimaksud pacla
(5)
gedung/bangunan dengan nilai smpai Rp. 200.000,000,00 (Dua
ratus juta rupiah) dilaksanakan sekaligus.
Penyaluran dana banean keuangan sebasaimana dihaksud pada
ayat (1) untuk pensadaao sarara dan prasarana dengan nilai diatas
Rp. 200.000.000,00 (Dua raius juta rupiahl diarur dalM 2 (dua)
tahap, dengan ketentuan sebagai beikut:
ayat (l) untuk
pembangunan
jisik infrast.uktur dm
a,
(6)
(7)
I sebesd 30% (lima puluh persen) dari alokasi bantuan
keuangan untuk pengaden sarana dan prasarana setebn
kontral ditddatanganij
b. 'rahap selanjutnya sesuai dengd progress hasll pekerjaan dari
alokasi bdtuan keuangan untuk pengadaan sarana dd
pQsarana dilal{smalan setelah Bupati/Walikota nenyerahke
laporm penggunaan dana (progress report) Tahap L
Pen!€rurd dana bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk pengadaan sarana dd p€sdda dengan nilai sampai
Tdnap
Rp. 200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah) dilaksanal
PDRATURAN GVBERNUR RIAU
Nomor Tahun 2016
TENTANG
PERUBAIIAN ATAS PDRATURAN GUBERNUR NOMOR 59 TAHVN 2015
TENTANG PDDOMAN BELAN.'A BANTUAN KEUANGAN KEPADA
KABUPATEN/KOTA YAiIA BERSUMBDR DARI ANGGARAN PENDAIATAN
DAN BELANJA DAERA1T PROVINSI RIAU
DENGAN MHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
CUBERNUR RIAU,
:a. bah{a
be.dasarkan hasil analisa dan evaluasr atas
Kabuprren/Kora dalam
pelaksanaan Bantuan (euangan sefta untuk optimalisasi
belanja bantuan keudngan aga. repar sasdan, efektii dan
ellsien, maka Peraiuran Cubernur Nomor 59 'fahun 2015
renrang Pedoman Belanja bantum Keuanga. Kepada
Kabupaten/Kota Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daelan Provinsi Riau perlu
dilakukan perubahan:
b.
bahq'a bedasa.kan letimbangan sebagaimana dimaksud
pada hu.ui a, perlu menetapkan Pe€tu.an Gube.nu.
Riau tentang Perubahan Pe.atuEn Gube.nu. Nomo. 59
Tahun 201s teniang Pedonan Belanja banrua. (euangan
(cpada Kabuparen/(ota Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Dae.ah P.ovinsi Riau.
Undang-Undang Nomo. 61 Tahun 1958 tentang
P€netapan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun
1957 tentang PembeDtukan Dacrah-daerah Swatanira
Tinskat I Sumate.a Barat, Jambi, dan Riau (Lembaran
Negara Republik lndoncsia Tahun 1957 Nomor 75) sebagai
Undang unddg (Lemba.an Nega.a Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor tt2, Tambahan Irmbard Negara
Republik Indonesia Nomor l646Jl
2.
3.
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tenta.g Sistem
Perencanaan PembanguDan Nasional (Lembaran Necara
Repubiik Indonesia 'lahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lehbaran Negara R€publik Indonesia Nomor 4421);
undang-Unddg Nomor
23 Tahun 2014
tentang
Peme.intahan Daerah (Lembaran Negara Republik
lndonesla Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lemba.m
Ne8"i. Pcpubl.k l.donF".a Nomo, sJ8/). seoa8€ Tzr.
tclah diubah beberapa kali re.alhir dengan Undang
Undang Nomor 9 Tanun 2015 Mtang Perubanan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Peme.intahan Dae.ah (lembaran Negara Rcpublik
lndonesia Tahun 2015 Nomor 5a, Tambahan rfftbaran
Negara Republik Indonesia Nomof 5679);
4.
Peraturan Pemerinbn Nomor 5a TahuD 2005 tentang
Penselolaan Keuancan Daerah (Llmbaran
Neeara
Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4570);
5.
Peraturan Petuerintah Nomoi 79 'faiun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan Da. Pengawasan Penyelengga.aan
P€merintahan Daerab (Lembamn Nega.a
RepubLik
lndonesia Tahun 2005 Nomor 165, 'fambahan Lembaran
Nega.a Republik Indonesia Nomo. 4737);
6-
Pe.atu.an Pemedntah Nomor 39 Tahu. 2007 tenrang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah (r€mbara. Negara
Republik lndonesia Tahun 2007 Noftor 83, ?ambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nooor 4734);
7.
8.
7r
Tahun 2010 rentang
Standar Akuntansi Pemeintaban (Lembaran Negara
Republik Indonesia'fahun 2010 Nomor 123, Tmbah@
Lembdan Nega.a Republik lndonesia Nomor 5l65)i
Pe.atu.an Pemeiintah Nomo. 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lemba.an
Negda Republik lndonesia Tahun 201:l Nomor 92,
Peraturan Pemerintah Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republjk Indonesia Nomor
ss33)j
9.
Peraruran Piesiden Nomo. 54 Tahun 2010 tentdg
Pengadun Barang/Jasa Pefte.intah sebagaihana telah
dlubah beberapa kali terakhir d€ngan PeratuEn Presiden
Nomo. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraruran P.esiden Noftor 54 Tahun 2Or0 Tentang
Pengadaan Ba.ans/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 20ls Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655);
10. PeEturan Menleri Dalam Negeri Nomor
t3 Tanun
2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keudgm Daerah
sebagaimana telah diubah bebeEpa kali terakhir dengan
P.raturan Menteri Dalam Nege.i Nomor 21 Tanun 20rr
rentang Perubahan (edua Atas Pcraturan Menterj Dalam
N€se.i Nomor 13 Tahun 2006 Fntang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negei Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengelolan Ba.ang Milik Daerah.
MEMUAUSKAN:
PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN GVBERNUR NOMOR 59 TAI]UN 2015
TENTANG PEDOMAN BELAN\'A BANTUAI{ KEUANGAX
KEPADA I{TIBUPATEN/KO,I]A YANG BERSUMBER DARI
ANOOARAN PENDAPATAN DAN BELAN.'A DAERAH
Pasal I
Beberapa ket€ntuan dalam Peraturan Cubemur Riau Notuor 59 Tahun 20i5
tenrang Pedoman Belanja Bantuan Kelrangan &pada Kabupaten/Kota yang
Be.sunber dari Anscaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah
Provinsi Riau'fahun 2015 Nomor 59), diubah sebagaiberikut:
Pasal I angka t3 diubah dan ditambah I (satu) aneka baru
yakni angka 14, sehingga Pasal I berbunyisebagai be.ikuti
l. (etentud
Pasal
I
1. Provinsi adaiah Petue.intah Provinsl Riau.
2
3
Pemerintahan Daerah adalah Pemedntah Provinsi Riau.
Oubernur adalah cubernu Riau.
.1 Dewan Peflakilan Rakyat Daerah yans selanjutnya disingkal
DPRD
adalah Dewan PeNakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau.
5. Kabupaten/(oia adalah (abupaten/Kota di P.orinsi Riau.
6. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota di Provinsi Riau.
7. Keuansan Dae.ah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka lenyelenggaraan petue.intahan daerah yang dapat dinilai dengan
uang aermasuk didalamnya segala bentuk kekayao ydg berhubungm
dengd hak dan kewajibd daerah tersebui.
a. AnggaEn Pendapatan Dan Belanja Daeian yang selanjutnya disingkat
APBD adalah Anggaran Pendapatan Dd Belanja DaeEh Provinsi Riau
yang merupakan rencana keuangan tahunan peme.intalan dae.ah yaDg
dibahas dan diserujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dd
dnetapkan dengaD Peraturan Daerah.
9. Petabat Pengelola Keuangan Dae.sh yane selanjutnya disingkat PPKD
adalah kepala saiuan kerja pengelola keuangan daerah ydg mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan be.tindak sebagai
bendahda uhum dae.ah.
10. Saruan Kerja Perangkat Daemh yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
perangkar dae.ah pada pemerintah daerah selak! pengguna anegaran/
11. Badan Perencanaan Pembangunan DaeEh yang seLanjutnya disingkat
BAPPEDA adalah Badan Perencanaad Pembangund Dae.ah Provinsi
12. Dokumen Pelaksdaan Anggaran PPKD yang selanjutnya disingkat DPAPPKD merupakan dokunen pelaksanMn anggaran pada satuan kerja
pengelola keuanga. dae.ah selaku Bendahara Umum Dae.ah.
adalah belanja yang digunakan untuk
menganggdkan bantuan keuanga!
dari Provinsi k€pEda
Kabupaten/(oia dalam rdgka pememtaan dan/atau peningkatan
13. Banruan Keuanean
kemampuan keuangan.
14. Proposal usulan adalah dokunen yang disusun oleh Satuan Kerja
PeEngkat Daerah (SKPD) (abupaten/Kota selaku pengusul kegiatan
yang menguraikan lalar belakang dan rencana kegiatan yang dilengkapi
dengan data dan dokumen pendukuns s€cda lenekap.
2- (etenluan Pasal 6 ayat {3) dihaPus, sebingga Pasal 6 berbunvi sebagai
Pasal 6
(t)
(2)
Bantuan Keuangan yang bersifat khusus sebagaimana dituaksud
daid Pasal 4, petuntukan dan peDeelolamnya dia.ahkan/ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah.
Banium Keuangan bersilat khusus sebagaimana dimal{sud pada avat
(1) dapat mensyaratkd penyediaan dana Pendamping dalam APBD
Kabupaten/(ota pene.ima bantuan.
3. Ketenlud Pasal a ayat (1) dan (2) diuban, sehingsa Pasal a beibunvi
Pasal A
(tl
Perencanaan kegiatan bantuan keuangan merupakan bagian ddi
proses perencanaan pembangunm Daerah Provinsi yang mencakup
kegiatan strategis Pemerintah Daeran, usul@ P€merintah
lada rangkaian Must6rv.rah Perencaraan
Pembangund (MUSRENBANG) P.ovinsi, usulan keciatan strategis
Peherintan Kabupaten/kota kepada Pemerintah DaeEh setelan
MUSRENBANG Provinsi, usulan da.i DPRD hasil reses/kunjungan
(2)
kerja berdasarkan hasil sidang Paripurna.
Perencanaan kesiatan bantud keudgan sebacaimma dimaksud ayat
(I) didankan pada kegiatan yang bersifat mendesak dan strategis
yang pelaksanaannya selesai pada Tahun Anggaran be.kenad.
13 ayat (2), (a), (5) diubah, dan ayat (3)dihapus, sehingga
Pasal 13 berbunyi sebagai berikut:
4. Ketentuan Pasal
Pasal 13
(l) Pengusuld
(2)
dana bdtuan keuangan sebaeaimana dimaksud dalam
Pasal 12 disatupaikan kepada Cubernuf c.q. Kepala Bappeda Protiosi
oleh Bupati/walikota.
Pengusuid bdluan keudgan sebagaimana dinaksud pada ayat (1)
wajib dilenskapi dengan p.oposal usulan serta ditembuskan ke SKPD
reknis Provinsi.
(a)
P.oposal usulan scbagaimana dimaksud pada ayat (2), diverinkasi
kelengkapan administrasinya oleh SKPD teknis Provinsi dan hasil
verifikasi disampaikd kepada Cubeaur dengan fomat sebagaimda
tercantum pada lampiran
I dan merupakan bagid ydg
terpisahkan da.i Pemturan Gube.nu. ini.
tid€1<
ts)
P.oposal usulan yang telah dive.iikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) digunakan sebagai acuan dalam pelalsdaan kegiatan dan
sebasai lampiian dalam pengajuan pencaird dana.
s. Ketentuan Pasal 16 ayat (5) dan (6) diubah, serta ayat (7) diubah dan
ditambah I {sa!u) hurul baru yaitu huruI s, sehingea Pasal 16 berbunyi
Pasal 16
dengd cda
Umum
Daerah
dai Rekening Bendahara
Penyaluran dana Bantuan Keuangan dilaksanakd
pemindahbukuan
t2l
Pedenntah Provinsi Riau ke Rekening Kas Umum Daerah masrngmasing Pemeintah (abupaten/ Kotaj
Penyaluran dana Bantuan Keuangd sebaeaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk
pembangunan
fisik infrastruktur
dan
(Lima
gedung/ bdgunan deDgo niLai diatas Rp. 500.ooo.o00,0o
htus
(tiga)
ketentuan
sebagai
rupiah)
diatuf
dalam
3
tahap,
denga!
lura
I sebesar 30% (tiga puluh persen) da.i alokasi bdtud
keudgan un.uk penbanglnan nsik infrastruktur dan
kontrak diuada 3_Sd1',
C"d InB banC tn"n
"'ldh
b. 'aahap II sebesd proglees nsik dari alokasi bdtuan keuangan
a.
Tahap
untuk pembangunan nsik inlrastruktur dan gedung/bangunan
serelah progress pekerjmn minimal sebesa. 55%;
c.
(3)
Tanap selanjutnya sesuai dedsan prcg€ss hasil pekerjaan dari
alokasi baniuan keudgan untuk pembangunan nsik infrastruktu.
dan gedung/bansunan, dilaksanakan setelan Bupati/walikota
menyerahkan laporan pensculaan dana (progtss repo.tl TanaP L
Penyaluran dana bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (ll
untuk pembanguna. fisik infrastruktu.
dan
cedune/bansuan dengan nilai R!. 200.000.000,00 (Dua ratus juta
rupiah) sampai Rp. 500.000.000,00 (Lima .atus juta rupiah) diatu.
dalam 2 (dua) tahap, dengan ketentuan sebasai berikut:
a. Tahap I sebesa. 30% (Tiga puluh pe.sen) dari alokasi
keuangan
b
bdtuan
untuk lembangunan fisik infrastruktur
dan
kontrak
sctclah
ditandatangani;
eedunc/bangunan
Tahap selanjutnya sesuai densan p/ogless hasil pekerjaan dari
alokasi bantuan keuangan untuk pembangunan fisik infrastruktur
dan gedung/bangunan, dilaksanakan setelan Bupati/walikota
menyerahkan laporan penggunaan dana (progress report) Ta:hap l.
{41
Penyaluran dana bartuan keuangan sebagaimana dimaksud pacla
(5)
gedung/bangunan dengan nilai smpai Rp. 200.000,000,00 (Dua
ratus juta rupiah) dilaksanakan sekaligus.
Penyaluran dana banean keuangan sebasaimana dihaksud pada
ayat (1) untuk pensadaao sarara dan prasarana dengan nilai diatas
Rp. 200.000.000,00 (Dua raius juta rupiahl diarur dalM 2 (dua)
tahap, dengan ketentuan sebagai beikut:
ayat (l) untuk
pembangunan
jisik infrast.uktur dm
a,
(6)
(7)
I sebesd 30% (lima puluh persen) dari alokasi bantuan
keuangan untuk pengaden sarana dan prasarana setebn
kontral ditddatanganij
b. 'rahap selanjutnya sesuai dengd progress hasll pekerjaan dari
alokasi bdtuan keuangan untuk pengadaan sarana dd
pQsarana dilal{smalan setelah Bupati/Walikota nenyerahke
laporm penggunaan dana (progress report) Tahap L
Pen!€rurd dana bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk pengadaan sarana dd p€sdda dengan nilai sampai
Tdnap
Rp. 200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah) dilaksanal