LPSE Kota Tegal Spek Teknis PJU

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PEMASANGAN JTR/JTM DAN LAMPU DI WILAYAH
PANTAI MUARAREJA TEGAL BARAT
1. Spesifikasi Teknik
1.1.

Tiang Beton
Pemilihan tiang berlandaskan kepada empat hal :
-

Posisi fungsi tiang (tiang awal, tiang tengah, tiang sudut)

-

Ukuran penghantar

-

Jarak andongan

-


Tiupan Angin
Spesifikasi Beton Bulat

Panjang
(m)

9

Tinggi titik
Tumpu/ba
tas tanam
(m)
1,5

11

1,9

12


2,0

Diameter
(cm)

Beban Kerja
(daN)

Panjang (m)

Tinggi titik
Tumpu/batas
tanam (m)

Diameter
(cm)

Beban
Kerja (daN)


15,7
15,7
19
19
22
22
19
19
19
22
22
19
19
19
22
22

100
200

350
500
800
1200
200
350
500
800
1200
200
350
500
800
1200

13

2,2

19

19
19
22
22

200
350
500
800
1200

14

2,4

19
19
19
22
22


200
350
500
800
1200

Tiang beton yang digunakan adalah tipe tubular sesuai SPLN 93 : 1991.

1.2.

Tiang LPJU

1.2.1.

Tiang Oktagonal

-

Tiang harus tahan karat dan tidak mudah keropos


-

Tiang yang disyaratkan adalah: Tiang oktagonal + pipa bulat lengkung parabole
cabang 1 (Single Parabolic) 7 meter bahan SPCC standard ASTM A-36. Ketebalan

minimal 2,8 mm. Dimensi, bentuk dan ukuran sesuai gambar kerja. Tipe Baseplate
(pemasangan menggunakan angkur). Diproses dengan hot dipped galvanized.
-

1.2.2.
-

Angkur dan murnya harus diproses dengan proteksi hot dipped galvanized

Persyaratan tambahan
Produsen tiang telah menerapkan manajemen mutu ISO 9001, ISO 14001 dan
sistem manajemen mutu keselamatan kerja OHSAS 18001 semua softcopy
sertikat tersebut wajib dilampirkan dalam penawaran.


1.3.

Transformator

Transformator terpasang adalah jenis CSP (Completely Self Protected Transformer)
yaitu peralatan switching dan proteksinya sudah terpasang lengkap dalam tangki
transformator.
Perlengkapan perlindungan transformator tambahan LA (Lightning Arrester)
dipasang terpisah dengan Penghantar pembumiannya yang dihubung langsung
dengan badan transformator. Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHBTR) maksimum 2 jurusan dengan saklar pemisah pada sisi masuk dan pengaman
lebur (type NH, NT) sebagai pengaman jurusan. Semua Bagian Konduktif Terbuka
(BKT) dan Bagian Konduktif Ekstra (BKE) dihubungkan dengan pembumian sisi
Tegangan Rendah.

1.4.

Kabel

1.4.1.


-

AAAC
Konduktor dengan bahan utama tembaga(Cu) atau alluminium (Al) yang di pilin

bulat padat , sesuai SPLN 42 -10 : 1986 dan SPLN 74 : 1987.
-

Penggunaan penghantar telanjang harus diperhatikan faktor yang terkait dengan
keselamatan ketenagalistrikan.

1.4.2.
-

Twisted 2 x 16 mm2
Bahan konduktor kabel terbuat dari aluminium sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Kabel mampu menahan tegangan isolasi 500 Volt

-


Kabel yang ditawarkan harus telah lolos uji dari LMK (S-PLN) dan pabrikan kabel
memiliki SPM (Sertifikat Perjanjian Mutu) antara pabrikan dengan PLN. Salinan
sertifikat perjanjian mutu harus dilampirkan dalam dokumen teknis penawaran.

1.4.3.
-

NYY 3 x 1,5 mm2
Bahan konduktor kabel terbuat dari copper atau aluminium sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan. Kabel mampu menahan tegangan isolasi 500 Volt

-

Kabel yang ditawarkan harus telah lolos uji dari LMK dan pabrikan kabel
memiliki SPM (Sertifikat Perjanjian Mutu) antara pabrikan dengan PLN.

1.5.

Panel Kontrol Distribusi Tipe APP-1Phase


1.5.1.
-

Housing
Panel terbuat dari plate baja yang difinishing dengan powder coating. Warna
panel ditetapkan oleh pengguna barang sebelum pemasangan.

-

Bidang pertemuan antar tutup panel dan bodi panelnya harus dirancang
sedemikian rupa sehingga air hujan tertahan di bidang temu dan mengalir ke
bawah secara sempurna.

-

Proses penyambungan antar plate baja harus dilakukan dengan cara spot
welding.

-

Harus tersedia sarana pendukung kabel dan busbar untuk pentanahan
(grounding) yang berfungsi untuk dudukan ujung kabel pentanahan.

-

Pada dinding samping harus tersedia lubang ventilasi udara secukupnya.
Konstruksi ventilasi sedimikian rupa sehingga tusukan benda logam lurus tidak
dapat langsung menyentuh komponen bertegangan.

-

Pintu panel dilengkapi dengan kunci gembok.

-

Ukuran panel sebagaimana sesuai gambar. Ukuran panel harus mampu
menampung seluruh komponen Kontrol dan KWH meter

-

Bagian sisi depan pada terdapat kaca bening dengan luasan secukupnya untuk
pembacaan stand meter.

-

1.5.2.
-

Panel type outdoor, dilengkapi dengan plat nama PJU TA 2016.

Gawai

Miniatur Circuit Breaker (MCB)
MCB yang digunakan wajib bersertifikat SNI dengan besaran kapasitas arus 6A,
10A,16A, 20A, 25A, 32A, atau sesuai dengan kebutuhan daya lampu yang
dibutuhkan. Standard SNI/SPLN/IEC

-

Magnetik Kontaktor
Magnetik kontaktor digunakan untuk saklar otomatis yang dikontrol dengan timer
switch dan time delay.
a. Standard SNI/SPLN/IEC
b. 3 kutub (phase)
c. Masing-masing phase/kutub mampu dialiri sampai dengan minimal 60 A
d. Tegangan kumparan 220-240V

-

Timer
Timer Switch dilengkapi dengan back up power dari baterai. Berfungsi untuk
menyalakan dan mematikan lampu (beban). Spesifikasi teknis sebagai berikut:
a. Standard SNI/SPLN/IEC
b. Tegangan nominal 220-240 Volt
c.

Temperature ambient yang diijinkan -20C - + 50C

d. Kosumsi daya max. 2,5 A
e. Akurasi time = 1 detik/hari pada temperature 20C

f.

Material high temperature resistant fireproof thermoplastic.

g. Dengan power reserve (backup battery) minimum 72 jam dalam kondisi penuh
h. Minimum switching interval 30 menit
i.

Override manual switching on/off tanpa mempengaruhi sequence

j.

Terdapat permanent switching on/off

k. Mempunyai indicator switching status
l.

Mempunyai fasilitas indicator operasi

m. Mempunyai korektor waktu musim panas/dingin
n. IP penutup (enclosure): IP 20 sesuai dengan EN 60529
o. Protection Class: II sesuai dengan EN 60730-1
p. Analog

1.6.

KWH Meter
-

Tipe 1 phase dengan arus menyesuaikan beban 220V

-

Bahan dasar terbuat dari plat baja yang tahan segala cuaca

-

Cover meter dari kaca transparan yang tahan segala cuaca.

-

Terminal blok terbuat dari phenolic resin, tahan api dengan warna hitam.

-

Terminal terbuat dari kuningan dan memiliki 2 baut untuk mengencangkan kabel
eksternal

-

Konstruksi bingkai meter dibuat dari paduan aluminium dengan kekuatan yang
cukup, dilapisi lapisan antikarat

-

1.7.

Standard SNI/SPLN/IEC

Asesoris

1.7.1.
-

Box MCB 1P komplit terminal

Box MCB terbuat dari plate BJLS tebal 0,5 mm yang difinishing dengan powder
coating atau wet paint. Warna box mcb menyesuaikan dengan yang sudah
terpasang.

-

Harus tersedia sarana pendukung koneksi kabel twisted, rel omega untuk
pemasangan dan penempatan MCB 1 phasa.

-

Ukuran box MCB sebagaimana sesuai gambar.

-

Panel type outdoor

1.7.2.
-

Jointing Connector Bimetal

Konektor Bimetal Al/Cu adalah Accessoies kabel dipergunakan untuk menyambung
kabel Aluminium (Al) dengan kebel tembaga (Cu) pada jaringan distribusi atau pada
peraltan listrik lainnya

-

Berbahan dasar aluminium (Al) dan tembaga (Cu)

-

Kinerja jointing konektor bimetal Al/Cu harus sama dengan kinerja kabel :

-

Pada saat dipress, badan jointing konektor bimetal Al-Cu tidak retak / tiadak pecah,
begitu juga pada titik sambungan Al-Cu tidak boleh lepas.

-

Resistensi kabel penghantar yang dipasang jointing bimetal harus lebih kecil dari
penghantar kabel tanpa jointing konrktor bimetal Al-Cu pada panjang yang sama.

-

Suhu tembaga (Cu) pada bagian jointing konektor dan kabel penghantarnya harus
lebih kecil dari suhu pada bagian jointing konektor aluminium (Al) dan kabel
penghantarnya

-

Memenuhi standart PLN

1.7.3.
-

Konektor Tembus Kedap Air

Kontruksi harus dibuat sedemikian rupa sehingga mutu kontak antara konektor dan
penghantar kabel yang disambungkan harus dapat dipertahankan tetap dalam
keadaan baik selama penggunaan.

-

Gigi penerus arus dari konektor harus tegak dan tajam serta diberi gemuk yang
dapat melindungi bagian dari kontak antara gigi penerus arus dan penghantar dari
pengaruh yang dapat menimbulkan korosi.

-

Jumlah gigi penerus arus minimal 2 buah

-

Isolasi kedap air harus menutup celah-celah antara isolasi kabel pilin dan badan
isolasi konektor.

-

Memenuhi standar SPLN

1.7.4.
-

Service Wedge Clamp

Service wedge clamp badan isolasi dengan bahan-bahan berikut
a. Bahan Kawat Baja dilapisi galvanis
b. Badan terbuat dari termoplastik
c. Pasak terbuat dari termoplatik
d. Kekuatan jepit terpasang minimum 160 kg

e. Tahan terhadap tegangan AC 3 kV selama 1 menit
f.

Harus tahan terhadap cuaca panas dan tidak terjadi perubahan bentuk

Memenuhi standard SPLN 83 : 1991

-

1.7.5.
-

Suspension Clamp

Bahan dasar alumunium campuran berlapiskan bahan berisolasi atau terbuat dari
plastik.

-

Minimum bisa menahan beban patah vertikal sebesar 700 kg

-

Minimum daya pegang/kekuatan jepit horisontal 30 kg.

-

Harus tahan terhadap tegangan AC 3 kV selama 1 menit.

-

Memenuhi standard SPLN 98 : 1992

1.7.6.

Stainless Steel Strip

-

Terbuat dari bahan stainless steel (non magnectic)

-

Tahan terhadap tekanan mekanis dan perubahan cuaca yang buruk atau panas yang
timbul sebagai akibat material tersebut dalam keadaan fungsi.

-

Tahana terhadap pengaruh bahan-bahan yang dapat menimbulkan karat (korosi)

-

Berfungsi pegangan atau pengikat pada tiang beton atau tiang besi.

1.7.7.

Stopping Buckle

-

Terbuat dari plast stainless (non magnetic)

-

Tahan terhadap tekanan mekanis dan perubahan cuaca yang buruk atau panas yang
timbul sebagai akibat material tersebut dalam keadaan berfungsi.

-

Tahan terhadap pengaruh dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan karat (korosi)

-

Berfungsi sebagai bahan pegangan atau pengunci stainless steel yang dikaitkan
pada tiang beton/besi.

1.8.

Grounding
-

Terdiri atas bahan Kabel BC6, pipa PVC, Ground Copper Rod dia 5/8 Inchi,
sepanjang 1,5 mtr, dan Cincin.

-

Hasil pengukuran tahanan pentanahan minimal 5 Ohm.

1.9.

Pondasi

1.9.1.

Pekerjaan galian pondasi
-

Pekerjaan galian pondasi dimulai dengan setelah mendapatkan titik
peletakan tiang PJU atas arahan dari pengawas lapangan.

-

Dimensi pondasi disesuaikan dengan ketentuan pada gambar teknis baik
tiang tipe base plate maupun tiang tipe tanam.

-

Tanah bekas galian harus dibuang jauh dari lokasi proyek sesuai petunjuk
dari pengawas lapangan.

-

Pengangkutan tanah bekas galian tidak boleh tercecer, tumpah disepanjang
jalan yang dilalui menuju lokasi pembuangan.

1.9.2.

Pondasi tiang PJU base plate
Pekerjaan Pondasi beton tiang PJU base plate menggunakan Mutu Beton K225 ;
Bahan :
-

Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan pada umumnya jenis semen Portland
dari perusahaan Dalam negeri dan memenuhi Standar Nasional Indonesia.

-

Bahan Batuan dan Pasir
a. Pasir dan kerikil harus bersih dan bebas dari gumpalan tanah bebas tanah
kosong bahan-bahan organik tanah dan lain-lain yang dapat merusak
beton.
b. Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan bergradasi dari
ukuran nominal yang dipersyaratkan kelas beton yang dikehendaki.

-

Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan adukan beton harus
terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotorkan air.

-

Tulangan
a. Tulangan baja untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambargambar.
b. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan bebas dari
kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas.

-

Cetakan (bekisting)
a. Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas-batas
dan ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana tercantum pada
gambar spesifikasi.
b. Cetakan untuk mencetak beton dalam pembuatannya harus sesuai
dengan yang tercantum pada gambar spesifikasi.

-

Pengecoran.
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan
beton, pemasangan instalasi yang harus ditanam, penyekangan dan
pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Direksi.
b. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sedemikian sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar.

-

Tulangan Baja
a. Pembengkokan
Penyedia Jasa harus menentukan sendiri dari penjelasan yang diberikan
dalam gambar-gambar dan spesifikasi, kebutuhan-kebutuhan akan
tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam pekerjaan.
Tulangan baja harus dipotong dari batang-batang yang lurus, yang bebas
dari belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokkan
dalam keadaan dingin oleh tukang yang berpengalaman.
b. Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan
tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar
dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukan
itu pada waktu pengecoran beton
c. Pemasangan angkur PJU harus disesuaikan dengan gambar kerja.

Gambar Konstruksi Jaringan

Tegal,
2016
Pejabat Pembuat Komitmen
ttd