Palopokota | Website Resmi Pemerintah Kota Palopo LAKIP 2015

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

1

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

RINGKASAN EKSEKUTIF
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan penyelenggara Pemerintahan pusat dan
daerah untuk menyusun LAKIP setiap akhir tahun anggaran mulai tahun anggaran 2000. Untuk
itu, Pemerintah Kota Palopo telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 yang
mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 atas hasil pelaksanaan Program kegiatan tahun
anggaran 2014, yang berisikan tentang keberhasilan, kegagalan, kegiatan yang belum sempat
dilaksanakan, faktor pendukung keberhasilan dan hambatan pelaksanakan kegiatan.
Kinerja yang diukur dalam LAKIP ini didasarkan atas dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palopo tahun 2013-2018 dan RKPD (Rencana Kerja
Pembangunan Daerah) Kota Palopo tahun 2014.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Palopo berhasil
mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari
persentase capaian hasil kinerja sasaran, yaitu dengan tingkat capaian kinerja sasaran secara
keseluruhan adalah sebesar 98,01% yang dihitung berdasarkan persentase rata-rata capaian

kinerja dari 42 (empatpuluh dua) sasaran yang ditetapkan 17 (tujuhbelas) sasaran yang mencapai
100% dan 25 (duapuluh lima) sasaran yang capaiannya diabawah 100%, Capaian kinerja sasaran
tersebut diukur dari tercapainya kondisi yang ingin diwujudkan pada tingkat outcome yang
berkaitan erat dengan indikator sasaran.
Secara umum hambatan pencapaian target kinerja sasaran adalah keterlambatan
pencairan anggaran pada program dan kegiatan tersebut ,serta pelaksanaan pekerjaan yang
sifatnya pisik mengalami keterlambatan dalam proses penyusunan tender.
Untuk meningkatkan capaian kinerja di masa mendatang Pemerintah Kota Palopo telah
menetapkan beberapa strategi, antara lain dengan meningkatkan kualitas perencanaan,
memgoptimalkan sistim pencairan keuangan dengan mengacu pada alur kas, guna
mengantisipasi kejadian yang mungkin terjadi akibat keterlambatan tersebut dengan
memperhatikan sumber daya yang ada dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait;
meningkatkan

profesionalisme

aparatur

pegawai


pemerintah

dan

pengawasan;

dan

mengembangkan sistem informasi pengumpulan data kinerja dalam rangka penyempurnaan
penetapan indikator kinerja.

2

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

Penerbitan LAKIP ini diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean government)
menuju pemerintahan yang baik (good governance).


Palopo, 30 Maret 2015
WALIKOTA PALOPO

Drs. H. M. JUDAS AMIR, MH

DAFTAR ISI
Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF

i

DAFTAR ISI

iii

BAB I

BAB II


BAB III

PENDAHULUAN

1

1. GAMBARAN UMUM KOTA PALOPO
2. STRUKTUR ORGANISASI
3. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP 2013
4. SISTEMATIKA LAKIP 2013

1
7
10
11

PERENCANAAN STRATEJIK

12


1. RENCANA STRATEJIK
2. RENCANA KINERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2013

12
28

AKUNTABILITAS KINERJA

35

1. METODOLOGI PENGUKURAN KINERJA 2013
35
2. EVALUASI DAN ANALISIS ATAS PENCAPAIAN KINERJA 2013 36
3. ANALISIS ATAS CAPAIAN KEUANGAN 2013
50

3

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO


BAB IV

PENUTUP

52

LAMPIRAN
1. Rencana Stratejik 2013 -2018 ( Form PS )
2. Rencana Kinerja Tahun 2013 ( Form RKT )
3. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2013 ( Form PKK )
4. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2013 ( Form PPS )

4

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

BAB I

PENDAHULUAN


Kota Palopo merupakan salah satu Kota di Sulawesi Selatan yang dibentuk dengan
Undang-undang No. 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Palopo (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4168).
1. GAMBARAN UMUM KOTA PALOPO
Geografis
Kota Palopo secara gegrafis terletak antara 20 53’ 15” dan 30 04’ 08” Lintang Selatan dan
1200 03’ 10” BT dan 1200 14’ 34” Bujur Timur. Di sebelah Utara, Kota Palopo berbatasan dengan
Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone, sebelah
Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu dan sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Tondon Nanggala Kabupaten Toraja Utara. Kota Palopo memiliki luas
wilayah sekitar 247,52 km2 yang terbagi atas 9 kecamatan dan 48 kelurahan.
Kota Palopo sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah di daerah pesisir
pantai, Luas Kota Palopo sekitar 62,85 % merupakan daerah dengan ketinggian 0–500 m dari
permukaan laut, 24,76 % terletak pada ketinggian 501-1,000 m dan sekitar 12,39 % yang terletak
diatas ketinggian lebih dari 1,000 m.
Demografi
Berdasarkan data BPS, penduduk Kota Palopo Tahun 2013 sejumlah 160.819, secara
rinci menurut jenis kelamin masing-masing 78,509 jiwa laki-laki dan 82.310 jiwa perempuan
dengan rasio jenis kelamin sebesar 95,38%. Pertumbuhan penduduk mencapai 2,88 persen
pertahun, misalnya dari 105.703 jiwa pada Tahun 2012 menjadi 160.819 jiwa pada tahun 2013.

Jumlah rata – rata anggota dalam satu rumah tangga pada keadaan akhir tahun 2013 tercatat
sebesar 4,59 atau dengan kata lain setiap rumah tangga di Kota Palopo beranggotakan 4 - 5
orang.
Jika dicermati dari aspek kelompok usia, struktur penduduk Kota Palopo didominasi oleh
kelompok usia produktif, dari 160.819 jiwa penduduk sekitar 32,35 persen berada pada usia
muda (0-14 tahun) dan 4,09 persen pada kelompok usia tua (65 tahun keatas), selebihnya 63.56

5

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

persen yang berada pada kelompok usia produktif (15 – 64 tahun). Ini berarti Beban Tanggungan
(Dependency Ratio) Kota Palopo Tahun 2013 sebesar 51,33 persen. Artinya, penduduk Kota
Palopo yang berusia produktif (usia 15 – 64 tahun) menanggung beban bagi penduduk yang
belum dan atau tidak produktif sekitar 51-52 orang dari jumlah penduduk secara total.
sebagaimana dapat dilihat pada grafik jumlah Penduduk berikut ini :

63.56
32.35
2013

4.09

(0-14)

(15-64)

> 65

Sumber : Data BPS Kota Palopo 2014

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang paling penting dalam pembangunan ekonomi,
karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. Masalah kesempatan kerja dan
pertumbuhan ekonomi baik dalam skala nasional maupun regional mendapat perhatian banyak
orang. Penduduk Usia Kerja (PUK) didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun
keatas. Penduduk tersebut terdiri dari angkatan kerja. Angkatan kerja adalah mereka yang
bekerja atau sedang mencari pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja adalah mereka yang
sedang bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Bekerja adalah kegiatan melakukan
pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh keuntungan paling sedikit
satu jam berturut – turut selama seminggu.
Berdasarkan data BPS (Palopo dalam Angka 2014) jumlah pencari kerja sampai dengan

tahun 2013 tercatat sebanyak 6.848 orang yang terdiri dari 2.767 laki – laki dan 2.081 perempuan,
pencari kerja yang telah ditempatkan dirinci menurut jenjang pendidikan yang ditamatkan dari
178 orang pencari kerja yang berhasil ditempatkan sekitar 1,69% berpendidikan S1 keatas, 0,59%
berpendidikan Sarjana Muda/D3, 33,71% berpendidikan SLTA Kejuruan dan D1/D2 64,04%
berpendidikan SLTA Umum.
3.

Kondisi Ekonomi dan Sosial Budaya

a.

Potensi Unggulan Daerah
Potensi unggulan Kota Palopo dapat dilihat dari konstribusi sektor atau lapangan usaha

terhadap pembentukan PDRB dan pertumbuhannya. Hingga tahun 2013, sektor Pertanian masih
menjadi penopang perekonomian Kota Palopo, namun seiring perkembangan sektor lain,

6

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO


peranan sektor ini menurun. Jika pada tahun 2011, sektor pertanian memberikan kontribusi
sebesar 18,03 persen terhadap PDRB Kota Palopo, pada tahun 2012 menjadi sebesar 17,12
persen hingga sebesar 15,86 persen pada tahun 2013.
Berdasarkan kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB, struktur perekonomian Kota
Palopo ditopang oleh empat sektor terbesar yakni sektor Perdagangan, Hotel & Restoran 23,64
%, Jasa-Jasa 19,42 %, Petanian 15,86 % dan Keuangan, Persewaan 15,70%, Perkembangan
presentase kontribusi sektor-sektor terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo

dapat dilihat

pada tabel berikut :
Tabel 2
Distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha tahun 2010 – 2013
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

LAPANGAN USAHA
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan,Hotel dan Restoran
Angkutan dan Komunikasi
Keuangan , Persewaan
Jasa – Jasa
PDRB

2010
21,96
0,15
3,80
1,65
11,29
20,11
8,99
13,12
18,92
100,00

2011
18,03
0,14
3,65
1,71
12,11
21,42
9,21
14,16
19,58
100,00

2012
17,12
0,14
3,45
1,73
11,01
22,85
9,13
14,94
19,64
100,00

2013
15,86
0,11
3,40
1,80
10,74
23,64
9,33
15,70
19,42
100,00

Sumber : Data BPS Kota Palopo Tahun 2014

Gambaran perkembangan struktur ekonomi Kota Palopo ini tidak jauh berbeda dengan
struktur ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan hingga tahun 2013, sektor-sektor tersier merupakan
sektor penopang perekonomian Sulawesi Selatan dengan menyumbang sebesar 51,17 persen
terhadap total PDRB.

Kemudian disusul oleh sektor primer dan sekunder secara berurutan

sebesar 29,89 persen dan 18,95 persen. Sektor pertanian masih merupakan sektor penyumbang
terbesar (23,90 persen) terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan. Hal tersebut sejalan dengan
predikat Sulawesi Selatan sebagai salah satu sentra pertanian di Indonesia Timur.
Pertumbuhan riil beberapa sektor sejalan dengan kontribusi pada PDRB yang juga
berpengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Palopo antara lain sektor
Listrik/gas dan Air, sektor Perdagangan, dan sektor Bank Lembaga Keuangan. Secara rinci
pertumbuhan masing - masing sektor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3
Pertumbuhan Riil Per Sektor Kota Palopo Tahun 2010 – 2013
NO

LAPANGAN USAHA

2010

2011

2012

2013

7

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pertanian
Pertambangan/Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Restoran, Hotel
Angkutan & Komunikasi
Bank & Lembaga Keuangan
Jasa – Jasa
PDRB

-4,63
-5,12
4,47
13,91
9,89
18,54
9,99
14,97
5,86
7,29

-8,37
4,21
5,88
17,04
17,11
16,01
14,36
15,85
7,78
8,16

5,60
4,90
5,76
7,11
-1,69
14,04
11,19
16,40
3,84
8,68

3,04
-10,57
6,03
11,55
6,62
13,35
9,42
16,14
4,16
8,99

Sumber : Data BPS Kota Palopo Tahun 2014

b. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Palopo tahun 2013 sebesar 8,99% mengalami percepatan
pertumbuhan dibanding dengan tahun 2012 sebesar 8,68%, pemicu percepatan pertumbuhan
ekonomi tersebut dari sektor keuangan dan sektor perdagangan yang mengalami pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi Kota Palopo terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4
Pertumbuhan ekonomi Kota Palopo 2010-2013
No

Tahun

PDRB (milyar)

Pertumbuhan

1
2
3
4

2010
2011
2012
2013

925,08
1.000,56
1.087,42
1.185,21

7,29
8,16
8,68
8,99
8,28

Rata – rata
Sumber : Data BPS Kota Palopo 2014

Pertumbuhan ekonomi kota palopo kurun waktu 3 tahun terakhir bergerak di atas angka 8
persen. Jika pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kota Palopo mencapai 7,29 persen, dan
tahun 2011 menguat sekitar 8,16 persen hingga tahun 2012 yakni sebesar 8,68 persen. Hingga
Tahun 2013 masih menguat di 0,31 poin menjadi 8,99 persen.
Pencapaian pertumbuhan ekonomi ini melampaui target yang menjadi salah satu sasaran
stratejik dalam pembangunan bidang ekonomi di daerah pada RPJMD Tahun 2008-2013 yaitu
upaya untuk mempertahankan rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata 8 %. Sementara jika dilihat pada nilai PDRB Atas dasar harga berlaku
pada tahun 2013 mencapai Rp.3.081.642,00 (juta rupiah) atau meningkat sekitar 444,10 (juta
rupiah) dari keadaan tahun sebelumnya 2012 yakni sebesar 2.637.545,42 (juta rupiah) nilai
tambah bruto barang dan jasa yang dihasilkan meningkat hampir 7 kali lipat dibanding keadaan

8

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

pada tahun 2000, hal ini terlihat dari indeks perkembangan yang mencapai 688,75 persen pada
tahun 2013 sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5
Perbandingan PDRB harga berlaku dan konstan Kota Palopo
Tahun 2010 – 2013
Tahun
2010
2011
2012
2013

Atas Dasar Harga Berlaku
(juta Rp)
1.946.847,34
2.284.801,89
2.637.545,42
3.081.642,00

Atas Dasar Harga Konstan
(juta Rp)
925.082,15
1.000.569,31
1.087.419,80
1.185.210,25

Sumber : Data BPS Kota Palopo 2014

C.

Inflasi
Laju Inflasi Kota Palopo (inflasi umum) dari tahun 2011 hingga tahun 2013 tercatat

sebesar 5,25 dimana nilai inflasi tertinggi pada bulan Juli 2013 sebesar 2,98 sementara pada
periode yang sama inflasi di beberapa Kota di Sulawesi Selatan cukup merata kecuali Kota Parepare 3,04 sedangkan inflasi Nasional tercatat sebesar 3,71 dan inflasi Sulawesi Selatan sebesar
3,81. Perkembangan inflasi Kota Palopo dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6
Inflasi Umum Kota Palopo Tahun 2011 – 2013
Tahun

Inflasi

2011
2012
2013

3,35
4,42
5,25

Inflasi Tertinggi
Bulan
Nilai Inflasi
Agustus
0,90
Agustus
1,14
Juli
2,98

Sumber data : BPS Kota Palopo 2014

d.

Sosial Masyarakat
Gambaran kondisi sosial masyarakat dapat dicermati antara lain

dari Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) dan angka kemiskinan. IPM merupakan indikator pokok dalam
melihat perkembangan pembangunan manusia di suatu daerah sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. IPM Kota Palopo menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan,
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7

9

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

Perkembangan IPM Kota Palopo 2011 - 2013
No
1.
2.
3.

Tahun
2011
2012
2013

IPM
76,85
77,28
77,70

Sumber : Data BPS Kota Palopo Tahun 2014

Perkembangan

IPM

tersebut berkaitan

erat

dengan

kinerja penyelenggaraan

pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Merujuk pada data

tahun 2011 hingga 2013 perkembangan IPM Kota Palopo melaju lebih cepat jika dibandingkan
dengan rata-rata IPM Provinsi Sulawesi Selatan. IPM Kota Palopo bahkan berada pada peringkat
ke tiga setelah Kota Makassar dan Pare - Pare di Sulawesi Selatan.
Perkembangan ini ditunjang oleh kebijakan sektor pendidikan, kesehatan dan
perekonomian masyarakat.

Semakin terbukanya akses masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan khususnya setelah dilaksanakannya program pendidikan gratis Propinsi Sulawesi
Selatan bekerjasama dengan Kabupaten/Kota, telah memberikan dampak yang sangat besar
terhadap peningkatan akses pelayanan pendidikan di tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah.
Angka rata-rata lama sekolah di Kota Palopo mengalami peningkatan, dari tahun 2011
sebesar 10,04 tahun, tahun 2012 telah mencapai 10,16 tahun, dan tahun 2013 telah mencapai
10,19. Angka ini menandakan bahwa pada umumnya penduduk Kota Palopo telah bersekolah di
atas rata-rata 10 tahun atau telah menyelesaikan pendidikan minimal di tingkat Sekolah
Menengah Pertama, ini juga berarti bahwa Kota Palopo dapat dinilai telah menuntaskan wajib
belajar sembilan tahun.

Jika dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah Propinsi yang pada

tahun 2012 baru mencapai angka 7,10 tahun.
Perkembangan angka rata-rata lama sekolah seiring sejalan peningkatan pada Angka
Melek Huruf, yakni kemampuan membaca dan menulis untuk penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Jika pada tahun 2011 angka melek huruf di Kota Palopo mencapai 97,34 dan pada tahun 2013
telah mencapai angka 97,45 %, ini berarti bahwa sisa 2 % lebih dari penduduk Kota Palopo yang
berusia 15 tahun ke atas yang belum dapat membaca dan menulis huruf latin, jika dibandingkan
dengan angka melek huruf Sul-Sel yang pada tahun 2012 baru mencapai 87,02%.
Perkembangan jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan di Kota Palopo tahun 2011
– 2013 dapat dicermati dari pergeseran angka garis kemiskinan dan persentase jumlah penduduk
miskin Kota Palopo. Kondisinya
mencermati

belum mengalami perubahan yang cukup berarti, jika

keadaan angka kemiskinan antara tahun 2011 dan 2013 terlihat bahwa angka

10

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

kemiskinan menunjukkan perubahan yang relatif baik karena menurun sekitar 0,65% yaitu dari
angka 10,22% pada tahun 2011 menurun menjadi 9,57% tahun 2013 meskipun sedikit fluktuatif
ditahun 2012. Hal ini menunjukkan secara umum adanya kinerja yang baik dari sinergi kebijakan
dan berbagai program pengentasan kemiskinan yang telah dilaksanakan.
Tabel 8
Persentase Kemiskinan Kota Palopo 2011 - 2013
Tahun

Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk
Miskin

Persentase

2011

149.419

15.300

10,22

2012

152.703

14.800

9,46

2013

160.819

15.500

9,57

Sumber : BPS Kota Palopo 2014

e.

Pendidikan
Status Pendidikan Kota Palopo usia 7-24 tahun keadaan akhir 2013 sebanyak 61.281 dari

jumlah tersebut ada 236 orang diantaranya yang tidak/belum pernah sekolah, 25.126 orang yang
berstatus sekolah dan yang tidak bersekolah lagi tercatat sebanyak 14.381 orang. Jika dilihat dari
penduduk usia 10 tahun keatas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan sebanyak 108.804
orang, masih terdapat 11.504 orang yang tidak mempunyai ijazah, 23.532 memiliki ijazah setara
SD, 19.836 orang memiliki ijazah setara SLTP, 38.677 orang memiliki ijazah setara SMU, 3.407
memiliki ijazah D1/D2/D3 dan selebihnya yaitu 11.848 orang yang memiliki ijazah DIV/S1/S2/S3.
Jika dilihat dari kemampuan baca tulis maka sebanyak 105.152 orang dapat membaca
dan menulis dan sisanya sebanyak 3.652 tidak dapat membaca dan menulis. Dari sisi jumlah
sekolah di tingkat pendidikan dasar jumlah SD Negeri/Swasta yang tersedia di Kota Palopo pada
Tahun 2013-2014 berjumlah 76 Sekolah, masing-masing 64 SD negeri dan 12 SD Swasta,
Sekolah lanjutan atas Tingkat pertama (SLTP) Negeri/Swasta sebanyak 20 unit sedangkan
sekolah lanjutan atas (SLTA) Negeri/Swasta sebanyak 13 unit dan SMK Negeri/Swasta sebanyak
19 unit.
Selain fasilitas pendidikan yang disebut diatas terdapat pula MI sebanyak 4 unit sekolah,
MTs Negeri/swasta sebanyak 7 unit dan juga MA Negeri sebanyak 1 unit. Sedangkan untuk
Universitas/Perguruan Tinggi pada tahun ajaran 2013-2014 yang mana jumlahnya cukup banyak
yaitu 9 unit Universitas

Perguruan Tinggi dan 5 unit sekolah jenjang pendidikan

akademik/diploma.

11

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

f.

Kesehatan
Tersedianya sarana kesehatn yang cukup memadai seperti Rumah Sakit, Rumah bersalin,

Pusat Kesehatan Masyarakat, Poliklinik dan balai kesehatan ibu dan anak (BKIA) tentu sangat
menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Pemerintah yang ada di Kota
Palopo tahun 2012 sebanyak 2 unit dengan tenaga medis tercatat sebanyak 495 orang yang
bertugas pada dinas kesehatan dan puskesmas.

g. Agama
Kota Palopo adalah daerah yang mayoritas penduduknya menganut Agama Islam,
sejalan dengan hal tersebut maka tempat peribadatan bagi penganut agama Islam terlihat jauh
lebih banyak daripada agama yang lain, sampai dengan keadaan akhir tahun 2013 jumlah masjid
sebanyak 172 unit, musholla 38 sehingga jumlah tempat ibadah untuk umat muslim sebanyak
210, sementara tempat ibadah umat nasrani masing-masing tercatat hanya 68 unit gereja
protestan dan 5 unit gereja katolik berikut untuk umat budha 2 unit dan hindu 1 unit.

12

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

2. STRUKTUR ORGANISASI KOTA PALOPO
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi kepemerintahan, Pemerintah Kota Palopo
telah menetapkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) instansi pemerintah di lingkungan
Pemerintah Kota Palopo dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 14 Tahun 2008,

yang

menetapkan kewenangan dan tugas dari masing-masing organisasi perangkat daerah sebagai
berikut :
Sekretariat Daerah
Sekretariat

Daerah Kota Palopo mempunyai tugas membantu walikota dalam

melaksanakan tugas pokok penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan
tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah, dengan
susunan organisasi sebagai berikut :
1.

Asisten Administrasi Pemerintahan
1) Bagian Tata Pemerintahan
2) Bagian Hukum
3) Bagian Organisasi dan Bina Aparatur

2.

Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan
1) Bagian Pembangunan
2) Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal
3) Bagian Kesejahteraan Rakyat

3.

Asisten Administrasi Umum dan Keuangan
1) Bagian Keuangan
2) Bagian Humas dan Infokom
3) Bagian Umum dan Perlengkapan

Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada
anggota DPRD dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangannya, dengan struktur organisasi
sebagai berikut:
1. Sekretariat DPRD
2. Bagian Umum
3. Bagian Persidangan dan Risalah
4. Bagian Keuangan
Dinas-Dinas Daerah

13

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah kota yang dipimpin oleh seorang
kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris
daerah. Dinas daerah ini melaksanakan tugas dan fungsi operasional untuk bidang-bidang
tertentu. Jumlah dinas yang ada di Kota Palopo ada 16 dengan rincian sebagai berikut :
1.

Dinas Pendidikan,

2.

Dinas Pemuda dan Olahraga

3.

Dinas Kesehatan

4.

Dinas Pekerjaan Umum

5.

Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya

6.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi

7.

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman

8.

Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana

9.

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

10.

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

11.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah

12.

Dinas Pertanian dan Peternakan

13.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

14.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

15.

Dinas Kelautan dan Perikanan

16.

Dinas Pertambangan dan Energi

Badan – Badan
Badan sebagai lembaga teknis daerah merupakan unsur penunjang pemerintah kota,
dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
walikota melalui sekretaris daerah. Badan-badan daerah di Kota Palopo berjumlah 9 dengan
rincian sebagai berikut :
1.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

2.

Badan Kepegawaian Daerah ( BKD)

3.

Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

4.

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan KB

5.

Badan Pengelola RSUD

6.

Badan Lingkungan Hidup Daerah

7.

Badan Penanaman Modal Daerah

14

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

8.

Badan Ketahanan Pangan dan IPP

9.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kantor – Kantor
Kantor sebagai lembaga teknis daerah merupakan unsur penunjang pemerintah kota,
dipimpin oleh seorang kepala kantor yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
walikota melalui sekretaris daerah. Kantor-kantor di Kota Palopo berjumlah 5 dengan rincian
sebagai berikut :
1. Inspektorat
2. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
3. Kantor Pemadam Kebakaran
4. Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
5. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kecamatan
Kecamatan merupakan perangkat daerah yang dipimpin seorang camat yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Jumlah kecamatan di
Kota Palopo ada 9 kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Wara Selatan;
2. Kecamatan Sendana;
3. Kecamatan Wara;
4. Kecamatan Wara Timur;
5. Kecamatan Mungkajang;
6. Kecamatan Wara Utara;
7. Kecamatan Bara;
8. Kecamatan Tellu Wanua
9. Kecamatan Wara Barat.
3. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun berdasarkan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perjanjian Kiinerja, Pelaporan
Kinerja dan tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mulai terbangun di Kota

15

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

Palopo telah memungkinkan Pemerintah Kota Palopo untuk menetapkan suatu Rencana
Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dijabarkan dalam visi; misi; agenda; dan
sasaran strategik, dan Rencana Kinerja (Renja) sebagai strategi untuk mencapai rencana stratejik
yang dijabarkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Sistem ini juga telah
memungkinkan Pemerintah Kota Palopo untuk melakukan pengukuran kinerja untuk menilai
sejauh mana capaian kinerja Pemerintah Kota Palopo yang berhasil diperoleh dalam suatu
periode tertentu. Hasil pengukuran capaian kinerja tersebut dikomunikasikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholders) dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Pemerintah
Kota Palopo Tahun 2014 mencakup hal-hal berikut ini :
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi dengan menjadikan LAKIP 2014
sebagai sarana pertanggung jawaban Pemerintah Kota Palopo atas
capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2014. Esensi
capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sejauh mana visi, misi
dan tujuan/sasaran stratejik telah dicapai selama tahun 2014.
Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi dengan menjadikan LAKIP 2014
sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen
Pemerintah kota Palopo bagi upaya perbaikan kinerja di masa
datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen
Pemerintah Kota Palopo dapat merumuskan strategi pemecahan
masalahnya sehingga capaian kinerja Pemerintah Kota Palopo dapat
ditingkatkan secara berkelanjutan.
4. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerja
Pemerintah Kota Palopo selama tahun 2014. Capaian kinerja (performance results) 2014 tersebut
diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2014 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan
kinerja di masa datang. Dengan demikian, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Kota Palopo tahun 2014 disajikan sebagai berikut ini :

16

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan secara umum tentang penjelasan organisasi dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (Strategic issued) yang sedang dihadapi
organisasi.
BAB II PERENCANAAN KINERJA

Menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan sebagaimana
yang telah diuraikan dalam RPJMD Pemerintah Kota Palopo periode 2013 - 2018 dan rencana
kinerja tahun 2014.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Memuat hasil pengukuran kinerja Pemerintah Kota Palopo Tahun 2014 serta analisis dan
evaluasi atas capaian kinerja Pemerintah Kota Palopo untuk masa 2014 dalam kaitannya dengan
sasaran stratejik.
BAB IV PENUTUP

Memuat simpulan LAKIP Pemerintah Kota Palopo tahun 2014 dan rekomendasi yang
diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

17

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

BAB II
RENCANA STRATEJIK
Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistimatis dan
berkesinambungan dengan memperhatikan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang
mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Stratejik Instansi Pemerintah, yang
setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program serta menyediakan
ukuran keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaannya.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan
langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan stratejik
instansi pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber
daya lain agar mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategis baik nasional maupun global. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik
internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan
kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan/kendala
(threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar
bagi perwujudan visi dan misi serta strategi instansi pemerintah.
Dengan demikian, rencana stratejik yang disusun oleh suatu instansi pemerintah
setidaknya

mengandung

visi,

misi,

tujuan,

sasaran,

program

yang

realistis

dengan

mengantisipasi dan mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan tentang
masa depannya, membangun operasi dan prosedur untuk mencapainya, dan menentukan
ukuran keberhasilan/kegagalannya. Dengan visi, misi, dan strategi yang jelas dan tepat, maka
diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan
kendala yang dihadapi. Perencanaan stratejik bersama pengukuran, penilaian,

dan evaluasi

kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari suatu sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Perencanaan stratejik setidaknya digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: (1)
dimana kita berada sekarang, (2) kemana kita akan menuju, dan (3) bagaimana kita menuju ke
sana. Dengan melakukan analisis internal dan eksternal, para perencana stratejik mendefinisikan
misi organisasi untuk menggambarkan posisi organisasi saat ini. Kemudian, visi dirumuskan

18

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

untuk menjabarkan kemana organisasi akan dibawa. Penjabaran dari visi dituangkan dalam
tujuan dan sasaran stratejik organisasi, yang merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai oleh
organisasi di dalam memenuhi visi misinya. Pertanyaan “bagaimana kita menuju ke sana”
dijawab dengan merumuskan strategi pencapaian tujuan/sasaran dalam wujud menetapkan
program dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh organisasi.
Sebagai sebuah instansi sektor publik, Pemerintah Kota Palopo telah menyusun rencana
Pembangunan Jangkah Menengah daerah untuk kurun waktu 5 tahun (2013-2018) sebagaimana
termuat dalam Peraturan Daerah Kota Palopo No. 13 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palopo Tahun 2008-2013. Rencana
Stratejik Pemerintah Kota Palopo mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta strategi untuk
mencapai agenda dan sasaran.

1. PERNYATAAN VISI

Dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Kota Palopo yang dapat
dipertanggugjawabkan kepada publik, maka visi Kota Palopo dirumuskan berdasarkan nilai-nilai
luhur yang ada pada masyarakat, potensi sumberdaya yang ada, tantangan yang akan dihadapi
serta hasil yang diharapkan dalam priode tertentu pada masa mendatang.
Dengan memperhatikan gagasan dan harapan dari berbagai lapisan masyarakat dan
stakeholders dalam pembangunan Kota Palopo ke depan, visi Pemerintah Kota Palopo
dirumuskan sebagai berikut :
“Terwujudnya Palopo Sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga dan Agroindustri yang
Berwawasan Agama, Budaya dan Lingkungan yang Terkemuka di Indonesia”.
Visi ini mengandung makna :
Terwujudnya Palopo, adalah pernyataan semangat, yakni semangat mewujudkan
gagasan untuk mengantarkan Kota Palopo pada kondisi yang lebih baik, semangat untuk
mengangkat harkat dan martabat daerah agar dapat berkonstribusi lebih besar terhadap
pencapaian tujuan pembangunan nasional pada semua aspek, sehingga dapat disejajarkan
dengan daerah-daerah yang terkemuka di Indonesia.
Kota Palopo sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga dan Agroindustri yang Berwawasan
Agama, Budaya dan Lingkungan, adalah pernyataan penggambaran mengenai keadaan yang

19

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

akan dicapai pada tahun perencanaan 2018, pokok-pokok gambaran tersebut dideskripsikan
sebagai berikut :
Kota Pendidikan,

gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana

penyelenggaraan pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah, berlangsung
sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP), serta penyelenggaraan pendidikan
tinggi menjadi salah satu tujuan pendidikan bagi masyarakat di wilayah regional
sulawesi.
Kota Jasa, gambaran

mengenai keadaan

yang

dicapai pada tahun

2018,

dimana

penyelenggaraan pelayanan public berlangsung sesuai dengan Standard, Norma,
dan Prosedur (SNP), dan pelayanan pada sektor swasta memenuhi standar mutu
pelayanan, sehingga memperkuat citra Kota Palopo sebagai Kota Jasa.
Kota Niaga, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana Kota palopo
menjadi sentra distribusi barang dan logistic untuk wilayah regional Sulawesi, dan
aktifitas perniagaan berlangsung nyaman dan aman karena didukung oleh
infrastruktur perniagaan yang tertata dan memenuhi standar.
Kota Agroindustri, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana
sektor industri khususnya yang berbasis rumah tangga tumbuh dan berkembang
menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat, di sisi lain produk-produk
industry pangan berbahan lokal menjadi salah satu produk unggulan daerah,
memiliki brand kuat, sehingga menjadi icon Kota Palopo.
Berwawasan Agama, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana
kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama
berlangsung dalam toleransi yang harmonis, terciptanya kesadaran masyarakat
dalam bertoleransi intra dan inter umat beragama menjadi salah satu barometer
toleransi kehidupan umat beragama di Indonesia.
Berwawasan Budaya, Gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018,
dimana berlangsungnya interaksi dalam berbagai aspek dalam masyarakat yang
beragam budaya berlangsung dalam interrelasi yang harmonis, berkembangnya
keadaan interrelasi yang harmonis menjadi salah satu barometer dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Berwawasan Lingkungan, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018,
dimana aktifitas masyarakat pada semua aspek dilaksanakan dengan kesadaran

20

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

untuk menjaga dan memeliharan keberlanjutan lingkungan hidup, sehingga
kesadaran

tersebut

dapat

mendorong

terpenuhinya

kriteria

ketersediaan

lingkungan hidup Kota Palopo.
Terkemuka di Indonesia, merupakan pernyataan komparasi terhadap keadaan yang dicapai
dengan capaian daerah-daerah lainnya, terkemuka di Indonesia adalah komparasi
Kota Palopo yang mensejajarkannya dengan Kota yang telah maju dan
berkembang dari aspek penyelenggaraan pendidikan, mutu pelayanan public,
sentra distribusi barang dan logistic regional, industry rumah tangga. Sedangkan
dari aspek berwawasan dimaknai sebagai komparasi Kota Palopo sebagai salah
satu barometer di Indonesia dalam hal kerukunan umat beragama, interrelasi
keragaman budaya, dan kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.

2. PERNYATAAN MISI
Untuk

memenuhi

dan

merealisasikan

visi

tersebut,

Pemerintah

Kota

Palopo

mencanangkan misi. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi
Pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan
Misi yang ditetapkan ini, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat
mengenal Pemerintah Kota Palopo dan mengetahui alasan keberadaan dan perannya lebih
dalam. Misi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Palopo adalah sebagai berikut :
Untuk merealisasikan visi tersebut maka dirumuskan misi sebagai pernyataan tindakan
strategis dan sekaligus menjadi rumusan agenda pembangunan yang akan dijabarkan melalui
kebijakan umum anggaran, sebagai pola dasar pembangunan lima tahun ke depan, adapun
rumusan misi sebagai berikut :
(1)

Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan
mengedepankan supremasi hukum.
Untuk memperkuat citra Kota sebagai Kota Jasa, maka penyelenggaraan
pemerintahan daerah diarahkan pada tata pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan
demokratis. Upaya yang dilakukan mencakup peningkatan kualitas sistem perencanaan,
pengawasan dan evaluasi pembangunan yang : terbuka, transparan, akuntabel,
partisipatif, berkeadilan yang dibingkai oleh regulasi, penguatan kelembagaan dan
peningkatan kapasitas aparatur.

(2)

Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di
berbagai sektor.

21

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

Salah satu ciri Kota Jasa adalah berkembang dan berkualitasnya pelayanan publik
yang melibatkan berpartisifasi masyarakat dalam menjaga kualitas layanan. Untuk
mencapai hal tersebut

diperlukan peningkatan

pemberdayaan masyarakat

dan

peningkatan pelayanan, melalui upaya-upaya peningkatan kualitas pemberdayaan
masyarakat dan perbaikan pelayanan umum.
(3)

Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya sandang, pangan bagi
masyarakat Kota Palopo.
Pemenuhan ketersediaan kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan dan
sandang, dilakukan melalui pengembangan agroindustri berbasis rumah tangga. Upayaupaya untuk pengembangan agroindustri berbasis rumah tangga antara lain mencakup
Penyediaan

kebutuhan

pangan,

Pengembangan

Tanaman

Pangan;

Hortikultura;

Peternakan; Perkebunan; Perikanan; Kelautan dan pengembangan industri rumah tangga.

(4)

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan
non-formal.
Pendidikan adalah investasi yang menjadi salah satu kunci pokok dalam
pembangunan manusia. Upaya untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota Pendidikan
dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, upaya-upaya ini
mencakup optimalisasi penyelenggaraan PAUD, memelihara akses pendidikan dasar
dan menengah, meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, mendukung
dan akselerasi pengembangan pendidikan tinggi.

(5)

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Salah satu upaya penting yang dilakukan untuk mewujudkan Palopo sebagai
Kota Jasa adalah mengembangkan pelayanan publik dalam bidang kesehatan, upayaupaya yang dilakukan mencakup peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan dan
perbaikan mutu pelayanan kesehatan

(6)

Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong
secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang
perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa,
serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang
memadai.
Upaya

meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi

kerakyatan

dilakukan

untuk

mendukung Kota Palopo menjadi Kota Niaga, upaya-upaya ini mencakup penguatan

22

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

simpul kelembagaan koperasi, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan
jasa yang bermuara pada distribusi barang dan logistik; memperkuat daya tarik destinasi
wisata; dan mendorong interrelasi keragaman budaya.
(7)

Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif,
serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan.
Salah satu ciri kota jasa adalah berlangsungnya pelayanan yang mudah dan
efektif yang dapat mendorong kondusifnya iklim berinvestasi. Dalam rangka menjamin
berkembangnya iklim investasi yang kondusif, maka upaya-upaya yang dilakukan
mencakup : Penguatan kualitas pelayanan untuk mendorong (kemudahan) investasi dan
terciptanya lapangan kerja baru dan Peningkatan kompetensi tenaga kerja

(8)

Penataan kota yang berwawasan lingkungan.
Untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota berwawasan lingkungan melalui
penataan

kota

yang

berwawasan

lingkungan,

maka

dilakukan

upaya-upaya

:

Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang ; Pengembangan ruang terbuka
hijau ; penguatan fungsi kawasan ; Penanggulangan bencana
(9)

Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta
mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan
ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis.
Untuk mewujudkan Kota Palopo sebagai salah satu barometer nasional dalam
kehidupan beragama, maka upaya yang dilakukan adalah mengembangkan kesadaran
berbangsa dan bernegara, upaya-upaya ini mencakup Penguatan kesadaran berbangsa;
toleransi (kerukunan) beragama; menjaga ketertiban dan keamanan serta harmonisasi
sosial.

3. TUJUAN
Berdasarkan visi dan misi tersebut dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan,
peluang,

ancaman

serta

faktor-faktor

penentu

keberhasilan,

maka

ditetapkan

tujuan

pembangunan Pemerintah Kota Palopo. Tujuan menggambarkan arah strategik organisasi dan
perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan, serta merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam
jangka waktu lima tahun. Tujuan pembangunan Pemerintah Kota Palopo kurun waktu 2008 - 2013
secara umum adalah meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih merata dan adil
serta berkembangnya susana kehidupan masyarakat yang religius, demokratis dan harmonis.
Adapun tujuan strategik untuk masing-masing misi ditetapkan sebagai berikut :

23

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

Misi 1
dengan tujuan (1) Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya
aparatur, (2) Memperkuat sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan
Misi 2
dengan tujuan (3) Memperkuat peran serta dan keswadayaan masyarakat, (4) Meningkatkan
kualitas pelayanan umum

Misi 3
dengan tujuan (5) Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan,
(6) Mendorong Perkembangan industri rumah tangga.
Misi 4
dengan tujuan (7) Optimalisasi akses dan mutu PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah serta
Pendidikan Non Formal Kemaritiman, (8) Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan
tinggi
Misi 5
dengan tujuan (9) Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat, (10) Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan, (11) Meningkatkan pembinaan olah raga
Misi 6
dengan tujuan (12) Memperkuat kelembagaan keuangan mikro, UMKM dan Koperasi, (13)
Membangun simpul distribusi barang dan logistik, (14) Mempertahankan pola relasi keragaman
budaya, (15) Optimalisasi potensi destinasi wisata, (16) Meningkatkan kapasitas infrastruktur
transportasi dan perhubungan, (17) Mengembangkan kawasan industri
Misi 7
dengan tujuan (18) Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong investasi, (19)
Meningkatkan kompetensi tenaga kerja.
Misi 8
dengan tujuan (20) Meningkatkan efektivitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang
serta mengembangkan kawasan baru, (21) Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan
penanggulangan lokasi rawan bencana
Misi 9

24

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

dengan tujuan (22) Meningkatkan wawasan kebangsaan, toleransi beragama, ketertiban,
keamanan dan harmonisasi sosial
4. SASARAN STRATEJIK
Sasaran stratejik merupakan penjabaran dari misi dan tujuan sebagaimana yang
tercantum dalam Rencana Stratejik (RPJMD) Kota Palopo 2013-2018 yang menggambar kan
hasil yang akan dicapai secara bertahap dalam lima periode tahunan melalui serangkaian
kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu rencana kinerja yang memadukan
program dan kegiatan. Sasaran Pemerintah Kota Palopo untuk masing-masing tujuan
dijabarkan sebagai berikut :
Tujuan 1
Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya aparatur dengan
sasaran :
1) Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efisien
2) Meningkatnya kompetensi aparatur
Tujuan 2
Memperkuat sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan dengan
sasaran :
1) Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengendalian program pembangunan daerah
2) Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel
3) Meningkatnya efektivitas pembinaan dan pengawasan.
Tujuan 3
Memperkuat peran serta dan keswadayaan masyarakat dengan sasaran :
1) Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat.
Tujuan 4
Meningkatkan kualitas pelayanan umum dengan sasaran :
1) Meningkatnya efektivitas pelayanan terpadu pada Kantor yang mengelola perizinan dan
pelayanan umum lainnya
2) Terwujudnya standar pelayanan umum yang berkualitas pada semua SKPD
Tujuan 5
Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan dengan sasaran :
1) Meningkatnya produksi dan produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura

25

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

2) Meningkatnya produksi dan produktivitas Perkebunan
3) Meningkatnya produksi dan produktivitas Peternakan dan turunannya
4) Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil kayu dan non kayu
5) Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan darat dan perikanan laut
6) Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat
7) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh
Tujuan 6
Mendorong Perkembangan industri rumah tangga dengan sasaran :
1) Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produk pangan dan non pangan
Tujuan 7
Optimalisasi akses dan mutu PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Non
Formal Kemaritiman dengan sasaran :
1) Meningkatnya akses dan mutu PAUD
2) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah
3) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman
Tujuan 8
Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan tinggi dengan sasaran :
1) Bertambahnya dukungan pengembangan pendidikan tinggi
Tujuan 9
Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat dengan sasaran :
1) Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat
Tujuan 10
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan sasaran :
1) Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan medis
Tujuan 11
Meningkatkan pembinaan olah raga dengan sasaran :
1) Terlaksananya pembinaan olah raga pendidikan, Prestasi dan Rekreasi
Tujuan 12
Memperkuat kelembagaan keuangan mikro, UMKM dan Koperasi dengan sasaran :
1) Berfungsinya kelembagaan keuangan mikro secara lebih profesional
2) Terbentuknya lembaga koperasi syariah

26

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

Tujuan 13
Membangun simpul distribusi barang dan logistik dengan sasaran :
1) Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik
Tujuan 14
Mempertahankan pola relasi keragaman budaya dengan sasaran :
1) Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis antar budaya yang berbeda-beda
Tujuan 15
Optimalisasi potensi destinasi wisata dengan sasaran :
1) Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi
Tujuan 16
Meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi dan perhubungan dengan sasaran :
1) Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan
2) Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar
muat barang dan manusia
Tujuan 17
Mengembangkan kawasan industri dengan sasaran :
1) Terwujudnya Kawasan Industri Palopo (KIPA)
Tujuan 18
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong investasi dengan sasaran :
1) Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi
Tujuan 19
Meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan sasaran :
1) Bertambahnya tenaga kerja terlatih
Tujuan 20
Meningkatkan

efektivitas

perencanaan,

pemanfaatan

dan

pengendalian

ruang

serta

mengembangkan kawasan baru dengan sasaran :
1) Meningkatnya kepatuhan terhadap perencanaan penataan ruang
2) Terwujudnya kawasan Baru
Tujuan 21
Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan penanggulangan lokasi rawan bencana dengan
sasaran :
1) Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya

27

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

2) Bertambahnya luas RTH
3) Meningkatnya kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana
4) Penyediaan dan Peningkatan Infrastruktur Perkotaan Lainnya

Tujuan 22
Meningkatkan wawasan kebangsaan, toleransi beragama, ketertiban, keamanan dan harmonisasi
sosial dengan sasaran :
1) Meningkatnya kesadaran lembaga atau individu terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam bingkai NKRI
2) Berkembangnya fungsi forum lembaga lintas agama
3) Meningkatnya

harmonisasi

sosial,

ketentraman

dan

ketertiban

dalam

kehidupan

bermasyarakat
Apabila dilihat dari metodologi Balanced Scorecard yaitu salah satu teknik atau
pendekatan yang digunakan dalam merumuskan tujuan stratejik, maka gambaran peta stratejik
maupun tujuan stratejik Kota Palopo telah menggambarkan suatu keseimbangan yang wajar dari
masing-masing perspektif utama sebagaimana diuraikan dalam matriks berikut ini :
Perspektif

Tujuan/Sasaran Stratejik Pemerintah Kota Palopo

Masyarakat/ Citizen

Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat

Keuangan/ Ekonomi

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
sektor-sektor andalan

Proses Bisnis Internal

Pemberdayaan kelembagaan
menghasilkan pelayanan prima

Pembelajaran/ Pertumbuhan

Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur
daerah

pemerintah

yang

dapat

pemerintah

5. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN
Dalam rangka memberikan arah, dorongan, dan kesatuan pandang dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran, Pemerintah Kota Palopo menetapkan strategi pencapaian
agenda dan sasaran. Strategi tersebut merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu yang
meliputi penetapan kebijakan, program operasional, dan kegiatan dengan memperhitungkan
sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang dihadapi.

28

LAKIP TAHUN 2014 KOTA PALOPO

Kebijakan
Sebagai pedoman yang memberikan petunjuk, prinsip dasar, rambu-rambu penting
dalam menyusun program dan kegiatan, sekaligus sebagai jembatan penghubung antara
sasaran dan program, Pemerintah Kota Palopo menetapkan kebijakan sebagai sebagai berikut :
1)

Penyesuaian struktur kelembagaan;

2)

Peningkatan kualitas sumber daya aparatur

3)

Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan

4)

Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan

5)

Peningkatan kualitas pengawasan daerah

6)

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

7)

Pengembangan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

8)

Peningkatan evektivitas pengelolaan perizinan dan pelayanan umum

9)

Pemenuhan standar pelayanan pemerintah upaya penangglangan masalah kesejahteraan
sosial secara simultan dan berkesinambungan

10) Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan holtikultura
11) Peningkatan Produksi dan produktivitas tanaman perkebunan
12) Peningkatan produksi dan produktivitas peternakan dan turunannya
13) Peningkatan produksi hasil hutan
14) Peningkatan produksi dan produktivitas hasil perikanan
15) Pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan hak atas pangan
16) Peningkatan koordinasi penyuluh
17) Fasilitasi ma