731103668.doc 173.47KB 2015-10-12 00:18:11

USULAN PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA

Pengaruh Serat Daun Nanas Terhadap Sifat Mekanik Geopolimer
Berbasis Abu Layang Batubara

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Aisyah Khoirotun Hisan (4311412047 /2012)
Diana Isnaeni
(4311412055 /2012)
Moh Agung Riswanto
(4311412057 /2012)
Tasmuri
(4001413033 /2013 )

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG
2015

USULAN PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA

Pengaruh Serat Daun Nanas Terhadap Sifat Mekanik Geopolimer
Berbasis Abu Layang Batubara

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Aisyah Khoirotun Hisan (4311412047 /2012)
Diana Isnaeni
(4311412055 /2012)
Moh Agung Riswanto
(4311412057 /2012)
Tasmuri
(4001413033 /2013)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG
2015

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat/ no Hp
4.
5.

6.
7.

: Pengaruh serat daun nanas terhadap sifat
mekanik geopolimer berbasis abu layang
: PKM-P

: Aisyah Khoirotun Hisan
: 4311412047

: Kimia S1
: Universitas Negeri Semarang
: Ds. Kauman RT 03 RW 01 Kec Pati Kab
Pati
f. Alamat e-mai
: aisyahkhoirotunhisan@yahoo.co.id
Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN
:
c. Alamat rumah/ no Hp
:
Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
: Rp 10.790.000,00
b. Sumber lain
:Jangka Waktu Pelaksanaan
: 4 bulan
Semarang, 03 September 2015


Menyetujui,
Ketua Prodi Jurusan

Ketua Pelaksana,

Woro Sumarni, M.Si
(NIP. 1965072319930)

Aisyah Khoirotun Hisan
(NIM. 4311412047)

Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan

Dosen Pendamping,

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
RINGKASAN..........................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..........................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang Masalah.............................................................
Rumusan Masalah......................................................................
Tujuan Penelitian........................................................................
Urgensi Penelitian......................................................................
Luaran yang Diharapkan............................................................
Manfaat Penelitian.....................................................................


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................
BAB 3. METODE PELAKSANAAN............................................................
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................
A. Anggaran Biaya..........................................................................
B. Jadwal Kegiatan..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................

DAFTAR TABEL
Lampiran

Hal

1

Anggaran Biaya

2

Jadwal Kegiatan


DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
2
3
4

Hal
Biodata Ketua dan Anggota
Justifikasi Anggaran Kegiatan
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

RINGKASAN
Pemanasan global merupakan suatu fenomena yang disebabkan oleh
pelepasan gas CO2 ke atmosfir. Salah satu penyumbang gas CO 2 terbesar
adalah dari industri semen sekitar 45%. Mengingat fungsi semen Portland
sebagai bahan kontruksi yang digunakan di seluruh dunia dalam kuantitas
sangat besar, maka upaya pengurangan emisi CO2 dari sektor industri ini

sangat layak untuk di upayakan. Berbagai upaya dan inovasi untuk
menciptakan material yang berpotensi sebagai pengganti semen semakin
berkembang, salah satunya penggunaan material abu layang sebagai bahan
pembuatan geopolimer. Geopolimer merupakan suatu polimer anorganik
sebagai alternatif pengganti maupun pelengkap semen portland dalam
kontruksi sipil. Sebagai pengganti semen Portland, geopolimer mempunyai
sifat getas dengan kekuatan tarik yang rendah dan sensitif terhadap retak.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka ditambahkan serat alam yang dapat
memperkuat geopolimer. Serat alami mempunyai beberapa kelebihan
diantaranya ramah lingkungan, densitas yang rendah, ketersediannya
melimpah, lebih murah dan bebas dari emisi CO 2. Salah satu contoh serat alam
adalah serat daun nanas. Keberadaan daun nanas sangat melimpah, namun
daun nanas masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu,
penulis menggunakan serat daun nanas sebagai filler pada geopolimer.. Dalam
serat daun nanas terdapat selulosa 69,5 - 71,5 %, pentosan 17 – 17,8 %, lignin
4,4 – 4,7 %, pektin 1 - 1,2%, lemak dan wax 3 - 3,3 %. Kandungan selulosa
yang tinggi pada serat daun nanas tersebut menyebabkan ikatan rantai
geopolimer semakin meningkat sehingga kekuatan geopolimer meningkat.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh serat daun nanas
terhadap sifat mekanik geopolimer berbasis abu layang batubara. Analisis yang

dilakukan dalam penelitian ini meliputi: mengukur kuat tekan dan kuat tari
geopolimer menggunakan Testing Universal Machine, kristalinitas geopolimer
menggunakan XRD, komposisi abu layang menggunakan XRF dan ikatan yang
terbentuk dalam geopolimer menggunakan FTIR. Setelah pengujian selesai
diharapkan geopolimer mampu menjadi pengganti semen yang lebih ramah
lingkungan sehingga dapat dipublikasikan dan diproduksi dengan jumlah yang
besar.
Kata kunci: abu layang, geopolimer, serat, daun nanas.
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemanasan global merupakan suatu fenomena yang disebabkan
oleh pelepasan gas CO2 ke atmosfir. Salah satu penyumbang gas CO2
terbesar adalah dari industri semen sekitar 45%. Mc.Cafferry (2002)
melaporkan bahwa produksi satu ton semen melepaskan kira-kira satu ton
gas CO2 ke atmosfir. Mengingat fungsi semen Portland sebagai bahan
kontruksi yang digunakan di seluruh dunia dalam kuantitas sangat besar,
maka upaya pengurangan emisi CO2 dari sektor industri ini sangat layak
untuk di upayakan.

Berbagai upaya dan inovasi untuk menciptakan material yang

berpotensi sebagai pengganti semen semakin berkembang, salah satunya
penggunaan material abu layang sebagai bahan pembuatan geopolimer.
Geopolimer merupakan polimer anorganik aluminsilikat yang diyakini
mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika yang baik sebagai bahan pengganti
semen portland (H. Fansuri, 2008).
Abu layang adalah hasil dari pembakaran yang berukuran sangat
halus dan ringan sehingga dapat melayang di udara. Salah satu sumber
abu layang adalah batubara. Konsumsi batubara di Indonesia mencapai 36
juta ton yang umumnya digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) dan menghasilkan 11,5 juta ton abu layang pada tahun 2004
(Badan Pusat Statistik, 2004). Sejauh ini abu layang batubara tidak
dimanfaatkan dan dibiarkan menumpuk sebagai limbah.
Berlimpahnya abu layang sebagai sisa pembakaran batubara di
beberapa PLTU di Indonesia merupakan suatu hal yang menarik untuk
diteliti lebih lanjut, terutama tentang kelayakan penggunaan abu layang
tersebut sebagai material dasar yang berfungsi sebagai pengikat yang
dibutuhkan untuk bahan bangunan (Anwar, 2015).
Geopolimer merupakan suatu polimer anorganik sebagai alternatif
pengganti maupun pelengkap semen portland dalam kontruksi sipil. Alur
produksi geopolimer yang tidak memerlukan temperatur tinggi,

menyebabkan bahan ini mempunyai residu karbon yang jauh lebih rendah
dibanding semen portland. Geopolimer disintesis dari bahan-bahan yang
mengandung silika dan alumina. Bahan baku yang mengandung
aluminosilikat, seperti kaolin dan abu layang mudah didapat di Indonesia.
Hal inilah yang menyebabkan potensi pengembangan geopolimer di
Indonesia sangat besar, apalagi jika dikaitkan dengan komitmen Indonesia
untuk menurunkan emisi karbon sebesar 26% pada tahun 2020 menurut
kerangka kerja UNFCCC (Hilman, 2010).
Sebagai pengganti semen Portland, geopolimer mempunyai sifat
getas dengan kekuatan tarik yang rendah dan sensitif terhadap retak. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut, maka ditambahkan serat alam yang dapat
memperkuat geopolimer. Serat alami mempunyai beberapa kelebihan
diantaranya ramah lingkungan, densitas yang rendah, ketersediannya
melimpah, lebih murah dan bebas dari emisi CO2.
Serat daun nanas merupakan jenis serat yang berkualitas baik dan
merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai filler
pada geopolimer. Doraiswarmy et al (1993) menyatakan bahwa di dalam
serat daun nanas terdapat selulosa 69,5 - 71,5 %, pentosan 17 – 17,8 %,
lignin 4,4 – 4,7 %, pektin 1 - 1,2%, lemak dan wax 3 - 3,3 %. Kandungan
selulosa yang tinggi pada serat daun nanas tersebut menyebabkan ikatan
rantai geopolimer semakin meningkat sehingga kekuatan geopolimer
meningkat.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka pada kesempatan
kali ini penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh serat daun
nanas terhadap sifat mekanik geopolimer berbasis abu layang batubara.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa rasio SiO2/Al2O3 optimal pada geopolimer abu layang batubara
tanpa penambahan serat?
2. Berapakah jumlah optimum serat (b/b) daun nanas yang ditambahkan
dalam sintesis geopolimer?
3. Bagaimana pengaruh penambahan serat daun nanas terhadap sifat
fisika dan strukur kimia geopolimer yang dihasilkan?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui rasio SiO2/Al2O3 optimal pada geopolimer abu layang
batubara tanpa penambahan serat.
2. Mengetahui jumlah optimum serat (b/b) daun nanas yang ditambahkan
dalam sintesis geopolimer.
3. Mengetahui pengaruh penambahan serat daun nanas terhadap sifat
fisika dan strukur kimia geopolimer yang dihasilkan.
D. Urgensi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan untuk meningkatkan pemanfaatan
abu layang dan daun nanas yang selama ini belum dimanfaatkan oleh
masyarakat. Selain itu telah banyak penelitian tentang geopolimer, dengan
adanya penelitian ini dapat menambah referensi bagi pembaca bahwa abu
layang dan daun nanas dapat dijadikan sebagai bahan pembuat geopolimer
yang ramah lingkungan.
E. Luaran yang Diharapkan
Target luaran yang dihasilkan dengan adanya PKMP ini antara lain:
1. Memaksimalkan daun nanas dan limbah abu layang batubara sebagai
bahan pembuat geoplimer.
2. Geopolimer yang dihasilkan sebagai pengganti semen yang lebih
ramah lingkungan.
3. Geopolimer dapat dipublikasikan setelah melalui tahap penelitian.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan didapatkan dengan adanya penelitian ini yaitu:
1. Memberikan kontribusi dalam pengembangan material geopolimer
berbahan dasar abu layang batubara dalam aplikasinya.
2. Dapat menambah nilai ekonomis abu layang batubara dan serat daun
nanas.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Abu Layang

Menurut American Standart Test Methode C618 (ASTM,
1995:304) abu layang (fly ash) didefenisikan sebagai butiran halus hasil
residu pembakaran batubara atau bubuk batubara. Fly ash dari batubara
diyakini merupakan salah satu sumber aluminosilikat untuk membuat
geopolimer (Swanepoel, 2002). Fly ash dianggap menguntungkan karena
reaktivitas partikelnya lebih halus daripada slag. Fly ash mengandung
kalsium lebih rendah dibandingkan slag (Rangan & Rangan, 2005).
ASTM C168 mengklasifikasikan fly ash menjadi 3, yaitu kelas N,
F dan C. Kelas N merupakan pozzolan yang telah dikalsinasi atau sisa
berbagai pembakaran yang mempunyai sifat pozzolan baik. Kelas F
merupakan fly ash yang mengandung CaO 10% yang dihasilkan dari pembakaran
batubara jenis lignite atau sub bitumen.
Abu layang batubara terdiri dari butiran halus yang berbentuk bola
dan berongga. Kerapatan abu layang berkisar antara 2100 – 3000 kg/m3
dan luas area spesifiknya (diukur berdasarkan metode permeabilitas
udara Blaine) antara 170 – 1000 m2/kg (Heri dan Putranto, 2007).
Komposisi kimia abu layang bervariasi tergantung pada jenis
batubara serta proses dan kondisi pembakarannya. Oleh karena itu abu
layang yang dihasilkan dari PLTU atau industri tertentu akan berbeda sifat
dan kandungan kimianya dengan abu layang yang dihasilkan dari PLTU
atau industri yang lain (Rizain, 2008).
Kusumastuti (2012) menyatakan bahwa komposisi bahan awal,
rasio solid/ liquid (S/L), rasio SiO2/Al2O3, dan konsentrasi larutan
pengaktif merupakan parameter penting dalam sintesis geopolimer.
Komposisi bahan awal akan mempengaruhi kekentalan dan rasio S/L, juga
akan mempengaruhi rasio SiO2/Al2O3 . Rasio juga akan mempengaruhi
bahan pengaktif yang dibutuhkan, karena jumlah atau konsentrasi larutan
pengaktif akan mempengaruhi seberapa besar SiO2 dan Al2O3 yang dapat
larut untuk membentuk monomer-monomer aktif, sehingga reaksi
polimerisasi dapat berjalan.
B. Serat Daun Nanas
Serat daun nanas (pineapple-leaf fibres) adalah salah satu jenis
serat yang berasal dari tumbuhan dan diperoleh dari daun-daun tanaman
nanas. Tanaman nanas yang juga mempunyai nama latin Ananas
Cosmosus, (termasuk dalam family Bromeliaceae) merupakan tanaman
semusim. Menurut sejarah, tanaman ini berasal dari Brazilia dan dibawa
ke Indonesia oleh para pelaut Spanyol dan Portugis sekitar tahun 1599.
Bentuk daun nanas menyerupai pedang yang meruncing
diujungnya dengan warna hijau kehitaman dan pada tepi daun terdapat

duri. Tergantung dari spesies atau varietas tanaman, panjang daun nanas
berkisar antara 55 sampai 75 cm dengan lebar 3,1 sampai 5,3 cm dan tebal
daun antara 0,18 samapai 0,27 cm. Disamping spesies atau varietas nanas,
jarak tanam dan intensitas sinar matahari akan mempengaruhi terhadap
pertumbuhan panjang daun dan sifat dari serat yang dihasilkan. Intensitas
sinar matahari yang tidak terlalu banyak (sebagian terlindung) pada
umumnya akan menghasilkan serat yang kuat, halus dan mirip sutera
(Kirby, 1963; Doraiswarmy et al., 1993). Terdapat lebih dari 50 varietas
tanaman nanas didunia, beberapa varietas tanaman nanas yang telah
dibudidayakan di Indonesia antara lain Cayenne, Spanish/Spanyol,
Abacaxi dan Queen. Tabel 2.2 memperlihatkan sifat fisik beberapa jenis
varietas nanas yang sudah banyak dikembangkan.
Doraiswarmy et al (1993) menyatakan bahwa di dalam serat daun
nanas terdapat selulosa 69,5 - 71,5 %, pentosan 17 – 17,8 %, lignin 4,4 –
4,7 %, pektin 1 - 1,2%, lemak dan wax 3 - 3,3 %. Kandungan selulosa
yang tinggi pada serat daun nanas tersebut menyebabkan ikatan rantai
geopolimer semakin meningkat sehingga kekuatan geopolimer meningkat.
Berdasarkan pengamatan dengan mikroskop, sel-sel dalam serat
daun nanas mempunyai ukuran diameter rata-rata berkisar 10m dan
panjang rata-rata 4,5mm dengan rasio perbandingan antara panjang dan
diameter adalah 450 (Doraiswarmy et al., 1993). Serat daun nanas
mempunyai kekuatan tarik rata-rata 1200 MPa. Kekuatan serat nanas yang
begitu tinggi disebabkan oleh strukturnya yang terdiri dari mikrofibrilmikrofibril dengan diameter yang sangat kecil (ISSN 1410-8720).
Pada dasarnya semua jenis serat dapat digunakan sebagai bahan
tambahan yang dapat memperkuat atau memperbaiki sifat-sifat beton.
Penggunaanya bergantung dari maksud penambahan serat ke dalam beton
baik bahan alami maupun buatan, tapi yang harus diperhatikan adalah
bahwa serat tersebut harus mempunyai kuat tarik yang lebih tinggi
daripada kuat tarik beton. Selain itu ketahanan serat terhadap alkali juga
harus diperhatikan karena dalam sintesis geopolimer digunakan alkali
hidroksida untuk melarutkan silika dan alumina (Widi, 2012).
C. Geopolimer
Istilah geopolimer pertmakali dikenalkan oleh Davidovits pada
tahun 1978 untuk menggambarkan jenis pengikat mineral yang memiliki
komposisi kimia menyerupai zeolit tetapi memiliki mikrostruktur amorf
(Adisty. D, 2009). Struktur ini dihasilkan melalui proses polimerisasi yang
melibatkan proses disolusi dan polikondensasi prekursor aluminosilikat.
Geopolimer sendiri juga sering disebut sebagai “mineral
polymers” dan “polymer glasses” (Sidik, 2012).
Menurut Davidovits (1989) geopolimer merupakan material yang
tersusun dari rantai makromolekul yang terdiri atas atom-atom silikon,

aluminium, serta oksigen. Rantai makromolekul silika-aluminat
melibatkan gugus-gugus poli(sialat) yang merupakan rantai dan cincin dari
polimer antara Si4+ dengan Al3+ dalam ikatan koordinasi IV dengan
oksigen yang berstruktur amorf hingga semi kristalin, dengan persamaan
empirik Mn[-(SiO2)z-(AlO2)-]n. wH2O (Davidovits, 1994). Dalam
persamaan tersebut ‘M’ adalah kation monovalen seperti kalium atau
natrium, ‘n’ merupakan derajat polikondensasi, dan ‘z’ merupakan suatu
bilangan sebagai jumlah atau banyak (Hardjito, 2004). Ikatan poli(sialat)
dalam geopolimer, dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu poli(sialat) tipe (-Si-OAl-O-), poli(sialat-silokso) tipe (-Si-O-Al-O-Si-O-), serta poli(sialatdisilokso) tipe(-Si-O-Al-O-Si-O-Si-O-).

Gambar 2.1 Struktur jenis-jenis polysialate (Davidovits, 2008)
Pada awal perkembangannya, geopolimer disintesis dari materialmaterial seperti kaolinit, lempung, metakaolinit dan mineral-mineral
aluminosilikat murni sebagai prekursor (Xu & van Deventer, 2000).
Prekursor geopolimer kemudian lebih dikembangkan lagi dengan
memanfaatkan limbah abu layang dan endapan yang menjadi kerak pada
tungku pembakaran batubara. Reaktivitas material sebagai prekursor
sangat menentukan kecepatan proses aktivasi dalam geopolimerisasi
(Rowles, 2004). Material-material yang terkalsinasi seperti abu layang dan
metakaolin yang sebagian besar bersifat amorf,menunjukkan reaktivitas
yang lebih tinggi selama geopolimerisasi dibandingkan dengan material
yang tidak terkalsinasi (Xu & van Deventer, 2000).
BAB 3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode
eksperimen dan studi pustaka. Eksperimen dilakukan dengan melakukan
pengujian bakteri pada pengawetan ikan. Studi pustaka dilakukan
dengan pemahaman materi dan penelitian.
Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penelitian ini
terbagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap
pelaksanaan, (3) tahap monitoring.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan meliputi persiapan tempat pelatihan untuk
pembuatan, dan persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk

pelatihan.
a. Alat Penelitian:
Alat yang digunakan dalam sintesis geopolimer meliputi
neraca analitik Denver, beker polipropilen Vit Lab 50ml, beaker
gelas pyrex, pengaduk plastik, wadah plastik, cetakan silinder
plastik, loyang dan oven Memmert. Alat yang digunakan dalam
karakterisasi geopolimer meliputi alat penguji kuat tekan
(universal testing machine) ELE, XRD (X-Ray Difraction), XRF
(X-Ray Flourescence) BRUKER, SEM (Scanning Electronik
Microscopy) JEOL
b. Bahan yang Digunakan:
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi abu
layang batubara yang diambil dari PLTU Cilacap, natrium silikat
(Na2SiO3) teknis yang sudah dianalisis dengan metode AAS,
natrium hidroksida (NaOH, Merck), aquades, dan serat daun
nanas.
2. Tahap Penelitian
Tahap pelaksanaan meliputi langkah kerja sebagai berikut:
Pengambilan serat daun nanas dilakukan dengan merendam daun
menggunakan NaOH. Selanjutnya serat daun nanas dibuat serbuk.
Serbuk serat daun nanas yang sudah jadi dicampurkan dengan abu
layang yang telah dipreparasi, kemudian tambahkan larutan NaOH, Na
silikat dan air. Campuran tersebut diaduk selama 2 menit
menggunakan tangan, kemudian kemudian menggunakan mixer
selama 5 menit. Pasta tersebut dituang ke cetakan silinder dengan
perbandingan diameter dan tinggi 1:2. Penuangan dilakukan bertahap
dan divibrasi selama 15 menit. Sampel uji didiamkan sampai
mengering dan dilepaskan dari cetakan (selama 1-3 hari). Sampel uji
yang sudah dilepaskan dari cetakan, kemudian diletakkan dalam
loyang dan ditutup plastik. sampel uji yang masih terbungkus plastik
tersebut dipanaskan dalam oven pada suhu 60oC selama 24 jam lalu
disimpan selama 28 hari.
3. Tahap Monitoring
Pada tahap ketiga atau monitoring, sampel dipantau oleh tim
langsung baik oleh tim pelaksana ataupun tim evaluator dari pusat
dalam kegiatan penelitian pengaruh serat daun nanas terhadap sifat
mekanik geopolimer berbasis abu layang batubara, serta evaluasi
hasil yang telah dilakukan selama penelitian.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Rancangan Biaya
N

Jenis Pengeluaran

Biaya

o
1
2
3
4

Peralatan penunjang, ditulis
sesuai kebutuhan (15–25%).
Bahan habis pakai, ditulis sesuai
dengan kebutuhan (30–40%).
Perjalanan, jelaskan kemana dan
untuk tujuan apa (15–25%).
Lain-lain: administrasi, publikasi,
seminar, laporan, lainnya sebutkan
(Maks. 10%).
jumlah

B. Jadwal Kegiatan
N
o
1

Perijinan,

Rp 3.625.000,00
Rp 2.835.000,00
Rp 2.355.000,00
Rp 1.975.000,00
Rp 10.790.000,00

Bulan

Kegiatan
persiapan

I
tempat,

perlengkapan.

dan

II

III

IV



2

Pengujian sifat geopolimer







3

Evaluasi, dan penyusunan laporan.







DAFTAR PUSTAKA
ASTM 168. 1994. Standart Specification for Fly Ash and Raw or Calcined
Natural Pozzolan For Use as Mineral Admixture in Portland
Cement Concrete, American Society for Testing and Materials,
Annual Book of ASTM Standart Vol. 04.02. United States: West
Conshohocken.
Davidovits, J. 1994. Geopolimers: Man-Made Rock Geosynthesis and the
Resulting Development of Very Early High Strength Cement.
Journal of Materials Education, 16(2&3):91-139.
Duxson, P., S. W. Mallicoat, G.C. Lukey, W. M. Kriven, & J. S. J. Van
Deventer. 2007. The Effect of Alkali And Si/Al Ratio on The
Development of Mechanical Properties of Metakaolin-Based
Geopolymers. Colloids and Surfaces A: Physicochem. Eng.
Aspects, 292:8–20
Fansuri, H., Swastika, N., dan Atmaja, L. 2008. Pembuatan dan Karakterisasi
Geopolimer dari Bahan Abu Layang PLTU Paiton. Journal of
Akta Kimindo, 3(2):61-66.

Kusumastuti, E. 2009. Geopolimer Abu Layang Batubara: Studi Rasio Mol
SiO2/Al2O3 Dan Sifat-Sifat Geopolimer Yang Dihasilkan. Tesis,
Program Magister FMIPA Institut Teknologi Sepuluh November,
Surabaya.
McCaffrey, R. 2002. Climate Change and the Cement Industry. Global
Cement and Lime Magazine (Environmental Special Issue), 15-19.
Rizain. 2008. Pelarutan Aluminium dan Silikon Berbagai Abu Layang Batubara
dari Empat PLTU Menggunakan Variasi Konsentrasi NaOH dan
Temperatur. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: Program Magister
FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Sidik, U. 2012. Sintesis Metakaolin dan Abu Terbang Sebagai Prekursor
Geopolimer. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri ( Ketua )
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Aisyah Khoirotun Hisan
Perempuan
Kimia S1
4311412047
Pati, 09 September 1994
aisyahkhoirotunhisan@yahoo.co.id
08985405651

B. Riwayat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SDN 03 Payang
-

SMP
SMPN 1 Pati
-

SMA
SMA 1 PGRI
IPA

2000-2006

2006-2009

2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No
1

Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
-

Judul Artikel
Ilmiah
-

Waktu dan
Tempat
-

2
3

-

-

-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan

1

Peringkat Paralel ke 5 kelas X

2

Peringkat paralel ke 8 kelas
XI
Peringkat 4 OSN kimia se
Kab. Pati

3

Institusi
Pemberi
Penghargaan
SMA 1 PGRI
Pati
SMA 1 PGRI
Pati
SMA 1 PGRI
Pati

Tahun
2010
2011
2011

A. Identitas Diri ( Anggota I )
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Diana Isnaeni
Perempuan
Kimia S1
4311412055
Rembang, 3 September 1993
isnaenidiana@yahoo.co.id

085641636249

B. Riwayat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SDN 2

SMP
SMPN 1

Babaktulung
-

Sarang
-

2000-2006

2006-2009

SMA
SMAN 1 Kragan
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No
1
2
3

Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
-

Judul Artikel
Ilmiah
-

Waktu dan
Tempat
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2

Peringkat paralel ke 2 kelas XI
Juara Harapan III Lomba
Hadroh Festival Ramadhan
-

3

SMA N 1 Kragan
Kumpulan Muslimah
kota Semarang
-

2010
2013
-

A. Identitas Diri ( Anggota II )
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Mohammad Agung Riswanto
Laki-laki
Kimia S1
4311412057
Rembang, 23 Juni 1993
aprashapd@yahoo.com
085741438801

B. Riwayat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
MI Raudhatul

SMP
MTsN Model

Thalibin
-

Brebes
-

2000-2006

2006-2009

SMA
MAN 1 Brebes
IPA
2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

N
o
1
2
3

Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
-

Judul Artikel
Ilmiah
-

Waktu dan
Tempat
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)

N
o
1
2
3

Jenis Penghargaan
-

Institusi Pemberi
Penghargaan
-

Tahun
-

A. Identitas Diri ( Anggota III )
1
2
3
4
5

Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir

Tasmuri
Laki-laki
Pendidikan IPA S1
4001413024
Rembang, 13 Mei 1995

6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

tasmuriee@gmail.com
085727896633

B. Riwayat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SDN Woro 01
-

SMP
SMPN 2 Kragan
-

SMA
SMAN 1 Kragan
IPA

2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No
1
2
3

Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar
-

Judul Artikel
Ilmiah

Waktu dan
Tempat

-

-

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)

No
1
2
3

Jenis Penghargaan
-

Institusi Pemberi
Penghargaan
-

1. Lampiran Justifikasi Anggaran Kegiatan
a. Peralatan penunjang
Justifikasi
Material
Kuantitas
Pemakaian
Baskom
Wadah pengadukan
4 buah
geopolimer
Sewa
Camdig
Flashdis
K
Card
Rider
Loyang

Dokumentasi
Untuk menyimpan
data penting
Untuk
menghubungkan
memory card ke
dalam laptop
Untuk wadah hasil
cetakan geopolimer

Tahun
-

Harga Satuan
(Rp)

Keterangan

Rp 25.000,00

Rp 100.000,00

1 buah

Rp 350.000,00

Rp 350.000,00

1 buah

Rp 100.000,00

Rp 100.000,00

1 buah

Rp 20.000,00

Rp 20.000,00

3 buah

Rp 50.000,00

Rp 150.000,00

Cetakan
silinder

Untuk mencetak
geopolimer

Untuk
membersihkan
alat
Beker
Untuk
wadah
Glas
campuran
Sewa XRF Untuk
menguji
Komposisi abu layang

15 buah

Rp 30.000,00

Rp 450.000,00

3 buah

Rp 10.000,00

Rp 30.000,00

3 buah

Rp 50.000,00

Rp 150.000,00

3 kali

Rp 250.000,00

Rp 750.000,00

1 buah

Rp 75.000,00

Rp 75.000,00

Serbet

Pengaduk
plastik

Untuk
adonan

mengaduk

Box besar

Untuk wadah
peralatan

1 buah

Rp 150.000,00

Rp 150.000,00

Sewa alat
ASTM

Untuk menguji kuat
tekan dan tarik

4 kali

Rp 150.000,00

Rp 600.000,00

Sewa alat
FTIR

Untuk menguji ikatan
geopolimer

1 kali

Rp 200.000,00

Rp 200.000,00

Sewa alat
XRD

Untuk
menguji
abu layang dan
geopolimer

2 kali

Rp 250.000,00
SUB TOTAL (Rp)

b. Bahan Habis Pakai
Justifikasi
Material
Pemakaian
Bahan
utama
Abu layang
pembuatan
batubara
geopolimer
Penambah larutan
Aquades
Bahan utama
Daun nanas
pembuatan
geopolimer
Larutan NaOH Pelarut geopolimer
Na silikat
Sarung
tangan
Pulsa

Pelarut geopolimer
Untuk pelindung
tangan
Komunikasi

Rp 500.000,00
Rp 3.625.000,00

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Keterangan

5 kg

Rp 50.000,00

Rp 250.000,00

5 liter

Rp 10.000,00

Rp 50.000,00

2 kg

Rp 30.000,00

Rp 60.000,00

100gram

Rp 150.000,00

Rp 150.000,00

100gram

Rp 175.000,00

Rp 175.000,00

4 buah

Rp 10.000,00

Rp 40.000,00

4 orang

Rp 150.000,00

Rp 600.000,00

Box plastik

Konsumsi

Untuk
mengelompokkan
Peralatan
dan
bahanBahan
Konsumsi

Voucher
internet

Untuk online
mencari materi

4 orang

Rp 100.000,00

Rp 400.000,00

Masker

Untuk pelindung
mulut dan hidung

4 buah

Rp 10.000,00

Rp 40.000,00

2 buah

Rp 35.000,00

Rp 70.000,00

4 orang

Rp 250.000,00

Rp. 1.000.000,00

SUB TOTAL (Rp)

c.

Rp 2.835.000,00

Perjalanan
Material

Perjalanan
untuk
pengurusan
perijinan
Transportasi
ke toko
Transportasi
ke percetakan
Trasportasi
Ke Cilacap
Transportasi
ke Semarang
Trasportasi
Ke Batang
Transportasi
ke Semarang

Justifikasi
Perjalanan
Untuk perijinan
dan
persiapan
tempat
Untuk membeli
Perlengkapan
Untuk mencetak
label, laporan dll
Untuk
Pengambilan abu
layang
Untuk kembali
Untuk
Pengambilan daun
nanas
Untuk kembali

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Keterangan

2 orang

Rp 300.000,00

Rp 600.000,00

2 orang

Rp 200.000,00

Rp 400.000,00

2 orang

Rp 117.250,00

Rp 235.000,00

4 orang

Rp 100.000,00

Rp 400.000,00

4 orang

Rp 100.000,00

Rp 400.000,00

2 orang

Rp 80.000,00

Rp 160.000,00

2 orang

Rp 80.000,00

Rp 160.000,00

SUB TOTAL (Rp)
d. Lain-lain
Material
Penyusunan
laporan
Kertas A4
Sewa
komputer

Justifikasi
Pemakaian
Untuk
menyusun
laporan penelitian
Untuk membuat
laporan penelitian

Rp 2.355.000,00

Kuantitas
1 buah

Harga Satuan
(Rp)
Rp 150.000,00

Keterangan
Rp 150.000,00

3 rim

Rp 75.000,00

Rp 225.000,00

50 jam

Rp 2.000,00

Rp 100.000,00

MMT

Publikasi

2 buah

Rp 150.000,00

Rp 300.000,00

Banner

Publikasi

1 buah

Rp 100.000,00

Rp 100.000,00

Cetak foto

Dokumentasi

100 buah

Rp 2.000,00

Rp 200.000,00

Video
+
editing
Pembuatan
artikel

Dokumentasi

2 buah

Rp 200.000,00

Rp 400.000,00

Untuk membuat
artikel penelitian
Untuk membuat
Makalah
penelitian

5 buah

Rp 30.000,00

Rp 150.000,00

10 buah

Rp 35.000,00

Rp 350.000,00

Pembuatan
makalah

SUB TOTAL (Rp)
Total Keseluruhan (Rp)

Rp 1.975.000,00
Rp 10.790.000,00

Dokumen yang terkait