FATHUR RAHMAN WICAKSONO MAKALAH PANCASIL

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

DOSEN PEMBIMBING : Drs Anwar Aulia, M.Pd

DISUSUN OLEH :

FATHUR RAHMAN WICAKSONO (P27903117064)
1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANTEN
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada penulis sehingga atas berkat dan rahmat
serta karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pancasila Sebagai Ideologi Nasional” ini sesuai dengan waktu yang penulis
rencanakan.
Terimakasih penulis sampaikan juga kepada dosen Kewarganegaraan yang
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengerjakan tugas ini, sehingga

penulis menjadi lebih mengerti dan memahami tentang ideologi, tak lupa penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang
baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya
penyelesaian makalah ini baik mendukung secara moril maupun materil.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian
mata kuliah Kewarganegaraan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Banten Jurusan Teknologi Laboratorium Medik. Penyusunan makalah ini tidak
berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih
pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama
dari berbagai referensi. Dan semoga bisa memberi tambahan pengetahuan bagi kita
semua.
Ibarat pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, maka begitu pulalah
dengan halnya makalah ini, walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin,
akan tetapi penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan
dan kehilapan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap penulis
harapkan demi perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Tangerang, 22Maret 2018


Penulis

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. Pengertian Ideologi .....................................................................................6
B. Makna Ideologi Bagi Negara .....................................................................9
C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain .......................11
D. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka .......................................................12
E. Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Hubungannya dengan Masalah
Bangsa ........................................................................................................14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 18

A. Kesimpulan ................................................................................................18
B. Saran ..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pancasila merupakan dasar Negara Repupblik Indonesia secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang
menjadi alas untuk berpijak dan mampu memberikan kekuatan untuk berdiri
menjadi Negara yang kokoh. Pancasila sebagai dasar Negara bearti
pancasila dijadikan dasar, pedoman, dan petunjuk dalam mengatur
kehidupan bersama serta mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Pancasila sebagai ideologi bangsa berakar pada pandangan hidup dan
budaya bangsa. Oleh karena nilai-nilai pancasila harus direalisasikan dalam

aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. hal ini
berdasarkan pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa
bangsa indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara mendasarkan pada
nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila.
Pengamalan nilai pancasila sangat penting dalam kehidupan
bernegara, karena pancasila merupakan sendi, asas dan aturan hukum
tertinggi. Namun, pada saat sekarang ini pengamalan nilai-nilai pancasila
tidak tertanam pada jati diri bangsa indonesia, kesetian warga Negara
Indonesia terhadap negaranya terlihat sangat kurang terutama dalam tingkah
laku dalam melakukan pelanggaran hukum, dan rasa nasionalisme yang
mulai memudar. Dengan demikian pancasila sebagai ideologi bangsa
diharapkan mampu untuk menyaring pengaruh dari luar dan memperkokoh
kekuatan bangsa.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 4

B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Ideologi Pancasila dapat bertahan dari tantangan globalisasi di era

jaman sekarang ini?”
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui karakteristik ideologi Pancasila sebagai ideologi nasional

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 5

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan

"sains tentang ide".

Ideologi

dapat


dianggap

sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu
(bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam
kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis),
atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah
sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang
diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
(definisi ideologi Marxisme).
Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang
ideologi:


Drs. Moerdiono
Ideologi berarti a system of ideas, akan mensistematisasikan

seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini dan melengkapinya
dengan sarana serta kebijakan dan strategi dengan tujuan
menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam filsafat yang menjadi induknya.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 6



Gunawan Setiardjo :
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah
(akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan
aturan-aturan dalam kehidupan



Destutt de Tracy:
Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2 april

2004



Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004



Machiavelli:
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh
penguasa. 1 agustus 2006



Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah
agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004




Francis Bacon:
Ideologi adalah sintesis pemikiran mendasar dari suatu konsep
hidup. 5 januari 2007



Moh. A Safaudin
"Ideologi adalah pemikiran menuju keadilan, kesetaraan dan
kesejahteraan bersama yang melalui proses berfikir manusia untuk
menentukan aturan-aturan dalam kehidupan."



Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL


Page 7



Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22
desember 2003



Muhammad Ismail:
Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu
Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun
(disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran
mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari
mana, untuk apa dan mau ke mana alam, manusia dan kehidupan
ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan
kehidupan setelahnya? 24 april 2007




Dr. Hafidh Shaleh:
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa
konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi
atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus
mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan
ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode
menyebarkannya ke seluruh dunia. 12 november 2008



Taqiyuddin An-Nabhani:
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan.
Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang
alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada
sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan
Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini.
Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai
alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu,
fikrah dan thariqah. 17 juli 2005

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 8

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah
pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan
memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta,
metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari
pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.
B. Makna Ideologi Bagi Negara
Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil reflesi manusia
berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya.
Maka terdapat suatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat
negara. Di suatu pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang
lain mendorong masyarakat mendekati bentuk yang ideal. Idologi
mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun negara, namun
juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu
bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi
pembangunan. Hal ini disebabkan dalam ideologi terkandung suatu
oreantasi praktis.
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah sitem pemikiran yang memiliki ciri-ciri,
sebagai berikut:
a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan
masyarakat

(falsafah).

ideologissekelompok

Jadi,

orang,

bukan

melainkan

keyakinan
kesepakatan

masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam
masyarakat sendiri. Ia adalah milik seluruh rakyat dan bisa
digali dan ditemuksn dalam kehidupan mereka.
c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga setiap generasi
baru dapat dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan
mencari implikasinya dalam situasi ke-kini-an mereka.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 9

d. Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab
masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk
berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsadah
itu.
e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga
masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya
dan agama.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah suatu sistem emikiran tertutup dan
sifatnya mutlak yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam
masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang
digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat.
b. Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara,
ideologinya itu akan dipaksakan kepada masyarakat. Nilainilai, norma-norma, dan berbagai segi kehidupan masyarakat
akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.
c. Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua
bidang kehidupan. Ideologi tertutup ini cenderung cepatcepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan.
Oleh karena kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif
untuk mempengaruhi perilaku masyarakat.
d. Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi
tidak dihormati.
e. Menuntut nasyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan
kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
f. Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi
tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras,
mutlak, dan total.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 10

3. Ideologi Komperenhensif
Ideologi Komprehensif didefinisikan sebagai suatu system
pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan sosial.
Dalam ideologi ini terdapat suatu cita-cita yang bertujuan untuk
melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk
tertentu.
4. Ideologi Partikular
Ideologi Partikular didefinisikan sebagai suatu keyakinankeyakinan yang tersususn secara sistematis dan terkait erat dengan
kepentingan satu kelas sosial tertentu dalam masyarakat.
C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain
1. Ideologi Pancasila
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (BP7 Pusat,1991
: 192), Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka
khususnya di Negara Republik Indonesia. Sebagai ideologi terbuka
Pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya
untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan
dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan
dunia dalam segala bidang. Pancasila sebagai ideologi terbuka
memiliki dimensi – dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
2. Liberalisme
Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara
khusus norma-normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar
1945, maka dapat dikatakan bahwa hal-hal yang terdapat di dalam
Liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi
Pancasila menolak Liberalisme sebagai ideologi yang bersifat
absolutisasi dan determinisme.
Liberalisme merupakan paham yang memberikan penekanan
kebebasan individu ssehingga kesejahteraan bukan menjadi
tanggung jawab negara.
3. Komunisme

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 11

Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem
Sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah
milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat
secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada
rakyatnya sehingga Komunisme juga disebut anti Liberalisme.
Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran
Partai Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun
pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di
bawah dominasi partai.
4. Sosialisme

Sosialisme merupakan ideologi yang lebih mengedepankan
persamaan / pemerataan derajat antar masyarakatnya. Ideologi
Sosialisme berpandangan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri
– sendiri. Kerja sama atau gotong royong akan membuat kehidupan
dalam bermasyarakat menjadi lebih baik.
Sosialisme

mencita-citakan

sebuah

masyarakat

yang

didalamnya semua orang hidup dan dapat bekerja sama dalam
kebebasan dan solidaritas dengan hak-hak, yang sama. Tujuannya
ialah mengorganisir buruh dan menjamin pembagian merata hasilhasil yang dicapai, memberikan ketenteraman dan kesempatan bagi
semua orang.

D. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah idiologi yang tidak dimutlkakkan di mana
nilainya tidak dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi
merupakan realita masyarakat itu.
Adapun ciri-ciri ideologi terbuka adalah :
1. Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.
2. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari hidup
masyarakat itu.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 12

3. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh
menafsirkannya menurut zamannya.
4. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
5. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat
diterima oleh berbagai latar belakang agama atau budaya.
Pancasila sebagai idiologi terbuka adalah Pancasila merupakan
ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa
pengubahan nilai dasarnya. Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi
terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. tetapi semangatnya sudah
tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar Negara.
Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia menggunakan
sistem pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap
masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai
keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai
ideologi terbuka adalah yang paling tepat digunakan Indonesia.
Selain itu, Pancasila memang memiliki syarat sebagai ideologi
terbuka,sebab:
1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita
bangsa Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari
luar atau bukan pemberian negara.
2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti
UUD 45, UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll
3. Memiliki

nilai

praksis

yang

merupakan

penjabaran

nilai

instrumental. Nilai Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari
yaitu bagaimana cara kita melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup
sehari-hari, seperti toleransi, gotong-royong, musyawarah, dll.
Moerdiono menyebutkan beberapa fakta yang mendorong pemikiran
Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu :
Dalam proses pembangunan

nasional berencana,

dinamika

masyarakat kita berkembang amat cepat. Dengan demikian tidak semua

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 13

persoalan kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara ideologis dalam
pemikiran ideologi-ideologi sebelumnya
Kenyataan

bangkrutnya

ideologi

tertutup

seperti

marxismeleninisme/komunisme. Dewasa ini kubu komunisme dihadapkan
pada pilihan yang amat berat, menjadi suatu ideologi terbuka atau tetap
mempertahankan ideologi lainnya.
Pengalaman sejarah politik kita sendiri dengan pengaruh komunisme
sangat penting. Karena pengaruh ideologi komunisme yang pada dasarnya
bersifat tertutup, Pancasila pernah merosot menjadi semacam dogma yang
kaku. Pancasila tidak lagi tampil sebagai acuan bersama, tetapi sebagai
senjata konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik. Kebijaksanaan
pemerintah di saat itu menjadi absolute. Konsekuensinya, perbedaanperbedaan menjadi alasan untuk secara langsung dicap sebagai anti
pancasila.
Tekad kita untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai catatan,
istilah Pancasila sebagai satu-satunya asas telah dicabut berdasarkan
ketetapan MPR tahun 1999, namun pencabutan ini kita artikan sebagai
pengembalian fungsi utama Pancasila sebagai dasar Negara.
Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila harus dijadikan
jiwa (volkgeits) bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara terutama dalam pengembangan Pancasila sebagai Ideologi
terbuka. Di samping itu, ada faktor lain, yaitu adanya tekad bangsa
Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai alternative ideologi dunia.
E. Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Hubungannya dengan Masalah
Bangsa
Ideologi yang berseberangan dengan Pancasila merupakan ancaman
serius bagi keberadaan Negara Indonesia. Ini harus menjadi perhatian
pemerintah. Sudah menjadi harga mati dan tidak dapat ditawar bahwa
Pancasila merupakan asas tunggal yang berlaku di negara ini.Tergerusnya
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 14

pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat
Indonesia pun semakin terlihat jelas. Termasuk, yang ditunjukkan oleh para
pejabat negara maupun elite politik negeri ini. Di satu sisi, dalam masa
keterbukaan sekarang, sangat memungkinkan masuknya pengaruh beragam
'ideologi baru'. Namun, nyatanya kondisi itu tidak diimbangi adanya
landasan yang kuat lewat penanaman nilai-nilai Pancasila, terutama dalam
jiwa generasi muda. Ini dapat diterapkan melalui pengajaran Pendidikan
Pancasila dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Pancasila sebagai
ideologi negara masih sangat mampu untuk mengatasi masalah bangsa
dewasa ini. Untuk itu perlu dilakukan antara lain: 1. Pengembangan politik
kenegaraan untuk menjaga keutuhan dan keberlangsungan bangsa Bangsa
Indonesia dipersatukan bukan karena kesamaan budaya, agama, dan
etnisitas, melainkan karena adanya negara persatuan, yang menampung citacita politik bersama, mengatasi segala paham golongan dan perseorangan.
Jika negara merupakan faktor pemersatu bangsa, negara pula yang menjadi
faktor pemecah belah bangsa. Dengan demikian, lebih dari negara mana pun
di muka bumi ini, politik kenegaraan bagi Indonesia sangatlah vital untuk
menjaga keutuhan dan keberlangsungan bangsa.
Arsitektur politik kenegaraan yang secara tepat guna sanggup
mempertautkan kemajemukan Indonesia sebagai nations-in-nation adalah
desain negara kekeluargaan. Secara bertepatan, pendiri bangsa, dengan
keragaman garis ideologisnya, memiliki pertautan dalam idealisasi terhadap
nilai kekeluargaan. Dengan demikian, semangat gotong royong merupakan
cetakan dasar (archetype) dan karakter ideal keindonesiaan. Ia bukan saja
dasar statis yang mempersatukan, melainkan juga dasar dinamis yang
menuntun ke arah mana bangsa ini harus berjalan. Dalam istilah Soekarno,
kekeluargaan

adalah

"meja

statis"

dan

"leitstar

dinamis"

yang

mempersatukan dan memandukan. Karena kekeluargaan merupakan
jantung

keindonesiaan,

kehilangan

semangat

kekeluargaan

dalam

kehidupan kenegaraan dan kebangsaan Indonesia merupakan kehilangan
segala-galanya. Kehilangan yang membuat biduk kebangsaan limbung,
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 15

terombang-ambing gelombang perubahan tanpa jangkar dan arah tujuan.
Jika demokrasi Indonesia kian diragukan kemaslahatannya, tak lain karena
perkembangan demokrasi itu cenderung tercerabut dari jiwa kekeluargaan.
Peraturan daerah berbasis eksklusivisme keagamaan bersitumbuh menikam
jiwa ketuhanan yang berkebudayaan. Lembaga-lembaga finansial dan
korporasi internasional dibiarkan mengintervensi perundang-undangan
dengan mengorbankan kemanusiaan yang adil dan beradab. Tribalisme,
nepotisme, dan pemujaan putra daerah yang menguat dalam pemilu kepala
daerah melemahkan persatuan kebangsaan. Anggota parlemen bergotong
royong menjarah keuangan rakyat, memperjuangkan "dana aspirasi" seraya
mengabaikan aspirasi rakyat, melupakan kegotongroyongan berdasarkan
hikmah kebijaksanaan. Ekspansi neoliberalisme, kesenjangan sosial, dan
tindak korupsi melebar, menjegal keadilan sosial. Demokrasi yang
dijalankan justru memutar jarum jam ke belakang, membawa kembali
rakyat pada periode prapolitik, ketika terkungkung dalam hukum besi
sejarah survival of the fittest dan idol of the tribe. Ada jarak yang lebar
antara voices dan choices, antara apa yang diargumentasikan dengan pilihan
institusi dan kebijakan yang diambil. Demokrasi yang diidealkan sebagai
wahana untuk memperjuangkan kesetaraan dan persaudaraan lewat
pengorganisasian kepentingan kolektif justru menjadi instrumen bagi
kepentingan

privat.

mempertimbangkan

Demokrasi

sistem

yang

pencernaan

dikembangkan

kebudayaan

dan

tanpa
karakter

keindonesiaan seperti biduk yang limbung. Dalam satu dekade terakhir, kita
seakan-akan telah mengalami begitu banyak perubahan. Namun perubahan
yang terjadi tidak membawa kita ke mana pun. Ibarat pohon, sejarah
perkembangan bangsa yang sehat tidak bisa tercerabut dari tanah dan akar
kesejarahannya,

ekosistem

sosial-budaya,

sistem

pemaknaan,

dan

pandangan dunianya tersendiri. Pancasila dirumuskan oleh pendiri bangsa
sebagai dasar dan tuntutan bernegara dengan mempertimbangkan aspekaspek itu,

lewat usaha penggalian, penyerapan,

kontekstualisasi,

rasionalisasi, dan aktualisasinya dalam rangka menopang keberlangsungan

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 16

dan

kejayaan

bangsa.

ketidakmampuan kita

Dapat

dikatakan

bahwa

memecahkan masalah hari

sebagian

besar

ini disebabkan

ketidakmampuan kita merawat warisan terbaik dari masa lalu. Adapun
warisan termahal para pendiri bangsa yang merosot pada saat ini adalah
karakter. Karena itu, marilah kita hidupkan kembali karakter Pancasila,
sebagai jalan kemaslahatan dan kemajuan Indonesia! Dalam Konteks ini,
Habibie (Mantan Presiden RI) dalam Peringatan Lahirnya Pancasila 1 Juni
1945 (Kompas 3 Juni 2011) menyatakan “Tak kalah penting adalah peran
para penyelenggara negara dan pemerintahan untuk secara cerdas dan
konsekuen serta konsisten menjabarkan implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam berbagai kebijakan yang dirumuskan 7 dan program yang
dilaksanakan. Untuk sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, implementasinya yang dilakukan, antara lain,
dengan meningkatkan kesempatan kerja bagi rakyat atau mengupayakan
kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Pancasila itu bukan
untuk disakralkan.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah
pikiran(science des ideas). Ideologi mencerminkan cara berpikir
masyarakat, bangsa maupun Negara, namun juga membentuk masyrakat
menuju cita-citanya. Ideologi berfungsi sebagai pemberian identitas
nasional dan fungsi pemersatu.
Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia menggambarkan jati
diri bangsa indonesia serta karakteristik bangsa indonesia. Sebagai sebuah
ideologi, pancasila adalah sebuah gagasan yang berorientasi futuristik yang
berisi keyakinan yang jelas yang membawa komitmen untuk diwujudkan
atau berorientasi pada tindakan.
.
B. Saran
Pengamalan nilai-nilai pancasila hendaknya diterapkan secara utuh
oleh masyarakat indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
terutama dikalangan mahasiswa karena mahasiswa agent of change dalam
kehidupan bermasyarakat yang mampu membawa perubahan ke arah yang
lebih baik. Dengan penerapan nilai-nilai pancasila dapat meminimalisir
konflik perbedaaan dan menyatukan bangsa indonesia dalam kesatuan yang
utuh sehingga menggambarkan identitas suatu bangsa.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 18

DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia

Jeremi, Radi Anky.2006 Penerapan Ideologi dan Konstitusi Negara Republik
Indonesia Dewasa Ini. Law Review, Fakultas Hukum, Universitas Pelita
Harapan, Volume IV Nomor 2

Al Marsudi, Subandi. 2008. Pancasila dan UUD 1045 dalam paradigm reformasi.
Jakarta: Rajawali Press
Kaelan, 2010. Pendidikan Pancasila. Yoyakarta ; Paradigma

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Page 19