PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA PITA-JAMAK FRACTAL PLANAR INVERTED-F UNTUK HANDSET GPS, GSM, UMTS, LTE DAN WIFI DESIGN AND REALIZATION OF MULTIBAND FRACTAL PLANAR INVERTED-F ANTENNA FOR GPS, GSM, UMTS, LTE AND WIFI HANDSET
PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA PITA-JAMAK FRACTAL PLANAR
INVERTED-F UNTUK HANDSET GPS, GSM, UMTS, LTE DAN WIFI
DESIGN AND REALIZATION OF MULTIBAND FRACTAL PLANAR INVERTED-F
ANTENNA FOR GPS, GSM, UMTS, LTE AND WIFI HANDSET
1
2
3 Linda Ulifaturrosyidah Purnamasari , Heroe Widjanto , Bambang Setya Nugroho
1 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
1
2 Lindaup@students.telkomuniversity.ac.id, heroe@telkomuniversity.ac.id,
3
bambangsetianugroho@telkomuniversity.ac.id
Abstrak
Perangkat seluler saat ini ditutut untuk memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat. Teknologi seluler nirkabel yang saat ini sedang berkembang di Indonesia adalah Wi-Fi
(Wireless Fidelity), GPS, 3G/UMTS (Universal Mobile Telecommunications System), 3,5G/HSPA (High-
Speed Packet Access), dan 4G/LTE (Long Term Evolution). Masing-masing teknologi tersebut memiliki
frekuensi kerja yang berbeda-beda. Wi-Fi bekerja pada frekuensi 2400 MHz – 2.483,5 MHz dan 5.725 MHz – 5.825 MHz, 3G/UMTS dan 3,5G/HSPA bekerja pada frekuensi 1.910 – 2.110 MHz, 2.100 MHz – 2.170 MHz, serta 4G/LTE akan bekerja pada frekuensi 1.805 MHz – 1.880 MHz. Salah satu jenis antena yang dapatdigunakan pada perangkat mobile adalah antena planar Inverted-F (PIFA) karena mereka memiliki desain
yang ringan, biaya produksi sederhana dan relatif rendah. Dalam penelitian ini ini telah dirancang dan
direalisasikan antena Fractal PIFA dikombinasikan dengan dua slot paralel terhadap Groundplane sehingga
strip berbentuk antena bekerja di masing-masing frekuensi GPS L2, GSM, UMTS, LTE dan WIFI.Fractal
PIFA ini dibentuk dari bahan cooper setebal 0,3 dan substrat yang digunakan adalah udara. . Pada frekuensi
1.227 MHz nilai VSWR yang dihasilkan adalah 1,37 dan nilai Gain 1,37 dB ,Pada frekuensi 1.842,5 MHz nilai
VSWR yang dihasilkan adalah 1,7 dan nilai Gain 2,734 dB, pada frekuensi 1960 MHz nilai VSWR yang
dihasilkan adalah 1,4 dan nilai Gain 3,5 dB, pada frekuensi 2140 MHz nilai VSWR yang dihasilkan adalah
1,95 dengan nilai Gain sebesar 3,23 dB, pada frekuensi 2.442,5 MHz nilai VSWR yang dihasilkan adalah 2,99
nilai Gain 3,89 dB dan pada frekuensi 5.775 MHz nilai VSWR yang dihasilkan adalah 1,53 dengan nilai Gain
4,227 dB Sementara pola radiasi yang dihasilkan masing-masing frekuensi adalah omnidirectional dan
polarisasi Linear.Kata Kunci : Planar, PIFA, fractal,Ground plane, VSWR dan Gain Abstract
Mobile devices today are required to have features that fit the needs and desires of the community. Wireless
cellular technology that is currently being developed in Indonesia is Wi-Fi (Wireless Fidelity), GPS, 3G /
UMTS (Universal Mobile Telecommunications System), 3.5G / HSPA (High-Speed Packet Access), and 4G /
LTE (Long Term Evolution ). Each of these technologies has a working frequency is different. Wi-Fi works at
a frequency of 2.400 MHz – 2.483.5 MHz and 5.725 MHz – 5.825 MHz, 3G / UMTS and 3.5G / HSPA worksat frequencies from 1910 to 2110 MHz, 2100 MHz - 2170 MHz, and 4G / LTE will work on frequency of 1.805
MHz- – 1.880 MHz. One type of antenna that can be used on mobile devices is a planar inverted-F antenna
(PIFA) because they have a lightweight design, simple and production costs are relatively low. In this study
has been designed and realized Fractal PIFA antenna combined with two slots parallel to the ground plane so
that the strip-shaped antenna is working at each frequency GPS L2, GSM, UMTS, LTE and WIFI. . At a
frequency of 1.227 VSWR value generated is 1,575 and Gain value of 1,37 dB and at a frequency of 1842.5
MHz VSWR value generated is 1,7 and 2,734 dB is the Gain value, at a frequency of 1960 MHz VSWR value
generated is 1.4 and 3.5 dB is Gain value, at a frequency of 2140 MHz VSWR value generated was 1.95 with
the value of a gain of 3.23 dB, at a frequency of 2442.5 MHz VSWR value generated is from 2.99 and 3.89 dB
Gain value and at a frequency of 5775 MHz VSWR value generated was 1.53 with a value of 4.227 dB Gain.
While the radiation patterns produced each frequency is omnidirectional and Linear polarization.Keyword : Planar, PIFA, fractal,Ground plane, VSWR dan Gain
1. Pendahuluan
Salah satu komponen penting yang dibutuhkan pada device ini adalah Antena dan terutama antena pada handset
dimana antena ini merupakan antena yang compatible dan dapat beroperasi pada multiband baik pada spectrum G,
2G 3G ,HSPA dan LTE [2]. Sehingga dengan antena multiband ini dapat mencover spektrum-spektrum
komunikasi wireless yang digunakan.. Teknologi LTE memiliki kecepatan 50Mbps pada uplink 100Mbps pada
downlinknya. Sedangkan bandwidthnya bisa mencapai 20MHz . Tujuan utama dari pengembangan LTE adalah
untuk meningkatkan efisiensi spektrum jaringan dan karakteristik perkembangan teknologi selular menurut standart
3GPP [3]. maka dari itu metode yang cocok untuk spesifikasi multiband yang diperlukan adalah Planar Inferted-F
antena (PIFA) yang dapat digunakan pada antena device seperti handset dengan desain yang simple serta biaya
yang rendah. PIFA ini memiliki radiasi yang attractive dan nilai return loss yang kecil sehingga sangat cocok
digunakan untuk telknologi 4G. [4] Berdasarkan permasalahan diatas, pada tugas akhir ini telah dirancang dan
direalisasikan antenna Fractal PIFA yang dikombinasikan dengan slot pada ground plane berbentuk strip sehingga
antenna bekerja pada masing masing frekuensi GPS, GSM, UMTS, LTE dan WIFI. Dan hasil realisasi antenna telah
mencapai spesifikasi yang diinginkan yaitu pada masing-masing ferkuensi nilai Gain yang dihasilkan ≥0 dB, VSWR
≤3, polaradiasi Omnidireksional dan polarisasi linier.2. Dasar Teori
2.1. Antena
Antena adalah sebuah komponen yang dirancang untuk bisa memancarkan dan atau menerima gelombang
elektromagnetik. Antena sebagai alat pemancar (transmitting antenna) yaitu sebuah transduser (pengubah)
elektromagnetis, yang digunakan untuk mengubah gelombang tertuntun di dalam saluran transmisi menjadi
gelombang yang merambat di ruang bebas, dan sebagai alat penerima (receiving antenna) mengubah gelombang ruang
bebas menjadi gelombang tertuntun [4]2.2. GSM Global System for Mobile (GSM) pertama dikenal tahun 1982 dan pertamakali diluncurkan pada tahun 1991 di
Eropa. Sebuah jaringan GSM terdiri dari beberapa elemen subsystem yaitu : Network Switching Subsytem (NSS),
Base Station Subsystem (BTS), Network Management Subsystem (NMS) yang merupakan jaringan yang diperlukan untuk membenruk sebuah panggilan terdiri atas NSS dan BSS. [6]2.3. UMTS Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) merupakan salah satau evolusi generasi ketiga (3G) dari jaringan mobile. UMTS juga memenuhi permintaan yang makin berkembang dari aplikasi mobile dan aplikasi
internet untuk kapasitas baru sehinga dunia komunikasi mobile makin ramai. UMTS disebut juga sebagai Wideband
- Code Division Multiple Access (W-CDMA). [7]
2.4. LTE
3GPP LTE adalah nama yang diberikan untuk standar teknologi komunikasi baru yang dikembangkan oleh 3GPP
untuk mengatasi peningkatan permintaan kebutuhan akan layanan komunikasi, LTE adalah lanjutan serta evolusi 2G
dan 3G yang memiliki sistem dan juga untuk menyediakan layanan tingkat kualitas yang sama dengan jaringan wired. LTE ini merupakan pengembangan dan teknologi sebelumnya, yaitu UMTS (3G) dan HSPA (3.5G) yang mana LTE disebut sebagai generasi ke-4 (4G). [9]2.5. WiFi
Wi-Fi adalah istilah yang digunakan untuk link yang menghubungkan dua atau lebih perangkat dalam satu jaringan
secara nirkabel. Dalam dunia telekomunikasi, Wi-Fi yang biasa juga disebut WLAN (Wireless Local Area Network)
mengacu pada keluarga standar IEEE 802.11. Standar yang umum digunakan di Indonesia adalah 802.11b dengan frekuensi kerja 2.40 - 2.4835 GHz, jangkauan maksimum mencapai 100m di indoor dan 300m di outdoor sertakecepatan maksimum 11 Mbps, sedangkan Wi-Fi 802.11g dan Wi-Fi 802.11n merupakan teknologi yang lebih baru
dari Wi-Fi 802.11b dengan frekuensi kerja yang sama namun kecepatan yang lebih tinggi dan jangkauan yang lebih
luas. [10]2.6. PIFA Menurut jurnal “An Empirical Equation for Predicting the Resonant Frequency of Planar Inverted-F Antenna” [11], frekuensi resonan dari antena PIFA dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (2.5) sebagai berikut
� (2.1) ��
= � ( + ) dengan: f = Frekuensi resonan (Hz)
O
8 c = Kecepatan cahaya (3 x 10 m/s) W = Lebar patch (m) L = Panjang patch (m) Namun persamaan tersebut tidak terlalu tepat karena banyak faktor lain yang mempengaruhi frekuensi resonan, seperti tinggi antena, lebar feed, lebar short, posisi feed, dan posisi short. Menurut jurnal yang sama [13] , untuk menentukan frekuensi resonan dapat digunakan persamaan (2.2) sebagai berikut:
� (2.2) ��
= � + �, � + �,� − � − �,� − �,� � − �,� dengan: = f O Frekuensi resonan (Hz)
8 c =
Kecepatan cahaya (3 x 10 m/s) W = Lebar patch (m) L = Panjang patch (m) h = Tinggi antena (m)
2.7. Fraktalisasi Antena Sierpinski Carpet juga dapat dilakukan dengan mencari panjang sisi persegi terbesar terlebih dahulu kemudian
menguranginya dengan iterasi selanjutnya seperti yang dilakukan pada jurnal Multiband Fractal Planar Inverted F
Antenna (F-PIFA) For Mobile Phone Application [14] Pada penelitian ini, penentuan dimensi patch dilakukan dengan merancang dimensi persegi terbesar sebagai iterasi ke-0.(A) (C)
(B)
Gambar 2. 1 (a) Fractal iterai ke-0 (b) Fractal Iterasi ke-1 (c) Fractal Iterasi ke-2 Iterasi 0 didapat dengan menggunakan rumus [14]: �
(2.3 )
� = �Keterangan: x = sisi persegi
8 c = Kecepatan cahaya 3 m/s ��10 f = Frekuensi
3. Perancangan dan Simulasi
3.1 Perancangan Antena PIFA
Untuk merealisasikan suatu antenna dibutuhkan perancangan yang sistematis. Perancangan dilakukan dengan maksud agarantena yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Antenna yang dirancag adalah antenna PIFA dengan slot berbentuk Fractal pada Patch. Teknik pencatuan yang digunakan adalah prob koaksial. Proses perancangan ini dilakukan dengan software berbasis FIT. Berikut Diagram alir perancangan Antena PIFA
Mulai Penentuan Spesifikasi Antena Penentuan Dimensi Awal Anten Pemodelan Dimensi Dasar (PIFA) pada simulator Optimasi Dimensi
Spesifikasi Antena Sesuai? tidak Antena ya Fractalisas i pada simulator Mulai
(Fractalisais i) Optimasi Dimensi Spesifikasi Antena Sesuai? tidak Pemodelan iterasi ke-0 /
Antena Dimensi dasar PIFA ya Apakah sudah s esuai yaitu frekuensi
Realisas i Prototype tidak Optimasi Dimensi Fratal resonan 1.842,5 MHz? ya tidak
Pengukuran Antena Pemodelan iterasi ke-1 Apakah sudah mengahsilkan frekuensi tidak Optimasi Dimensi Fratal resonan 5.5775 MHz? Apakah Hasil Pengukuran sama dengan hasil Simulasi? ya ya
Pemodelan iterasi ke-2 Analisis Apakah sudah menghasilkan frekuensi resonan tidak Optimasi Dimensi Fratal
2.000 MHz dengan BW 900 MHz? Kes impulan ’ Seles ai
(Fractalisais i) Seles ai Gambar 3. 1 Diagram Alir Fraktalisasi Gambar 3. 2 Diagram Alir Perancangan antena PIFA
3.2 Hasil simulasi antenna PIFA dengan slot fractal dan dua slot sejajar pada Groundplane Hasil optimasi antena PIFA dengan 2 Slot fractal pada Patch dan 2 Slot pada Ground plane dapat ditunjukkan
Gambar 3.3 berikut
Gambar 3. 3 Grafik nilai return loss terhadap frekuensi akibat 2 slot pada ground plane
3.3 Hasil Perancangan dan simulasi Dimensi Hasil Perancangan dapat ditunjukkan oleh table 3.1 berikut
Tabel 3. 1 Dimensi PIFA setelah Optimasi
Dimensi Sebelum Dimensi Setelah Optimasi ParameterKeterangan Optimasi (mm) (mm) W 28 25,5 Lebar patch L 32,5
35 Panjang patch H
4
5 Tinggi antena 1,2 1,2 Lebar feed W f
22
10 Lebar short W
L 4,5 6,9 Jarak antara short dan feed
bL Jarak short dari ujung patch s
30
34 Lebar ground plane W g
60
60 Panjang ground plane L g
F 17,85
9 Lebar slot iterasi 1
1 F 17,85
5 Lebar slot iterasi 2
2 1 10,5 Jarak Horizontal Feeder dari short J
1
1
18 Jarak vertical Feeder dari short J
2
1
10 Jarak vertical slot 1 dari short D
1
1
10 Jarak Horizontal slot 1 dari short D
2 m 15,625
3 Jarak antara slot 1 dan slot 2 tcp 0,3 0,3 Tebal Cooper
1
2 Jarak Slot 1 ground plane ke slo2 Sd
2
- 20 Panjang Slot 1 SP
1
3
30 Jarak slot 2 dari ujung patch SP
2
1
1 Lebar slot 1 ground plane SL
1 SL
1
3 Lebar slot 2 ground plane
2 Sj
1
27 Jarak Slot 1 ground plane dari short
3.4 Realisasi Antena
Realisasi antena adalah tahap pembuatan antena. Antena Fractal PIFA ini di buat secara manual dengan spesifikasi
yang telah ditentukan sebelumnya. Realisasi antena dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.4 berikut
Gambar 3. 4 Realisasi Antena
3.5 Perbandingan Hasil Pengukuran dengan hasil simulasi
Perbandingan antara nilai return loss pada simulasi dan pada hasil pengukuran ditunjukkan oleh grafik pada Gambar
3.5 berikut ini.0.000000
- 10.000000
- 20.000000
- 30.000000
- 40.000000
Hasil Simulasi Hasil Pengukuran
Gambar 3. 5 Perbadingan nilai return loss pada simulasi dengn nilai hasil pengukuran
Dan untuk perbandingan nilai VSWR hasil simulasi dan pengukuran dapat ditunjukkna Gammbar 3.6 berikut.3.6 Polaradiasi Hasil Simulasi dan Pengukuran
130 290 280 270 260 250
32
3
30
0.00 310 -2.00 300
2030
40
50
60 290 280 270 260 250
240 230
70
80
90 100 110 120
240 230
50
70
80
90 100 110 120
130 290 280 270 260 250
240 230
70
80
90 100 110 120
130
22
2
10 190 180 140
60
40
22
Simulasi Pengukuran Simulasi Pengukuran
290 280 270 260
250 240
70
80
90 100 110 120
22 21 20 18 17
16
19
230 220 201090
180
130 140 171060 230
220 201090 180 130
140 171060 Simulasi Pengukuran
(a) (b) (c) 343050 10 343050 10 343050 10
2030
32
3
30
0.00 310 -2.00 300
2030
40
50
60
32
3
30
0.00 310 -2.00 300
171060
2
80
230 220
50
60
70
80
90 100
110 120
130 140
150 320
310 300
290 280
270 260
250 240
210
220 210
0.00
40
50
60
70
80
90 100
110 120
130 140
150
21 200190
17016 150 200190 170160 200190 170160
40
240 230
10 190
180
140290 280 270 260
171060
22
2
10 190 180 140
171060 Simulasi Simulasi Simulasi Pengukuran Pengukuran Pengukuran
(d) (e) (f)
Gambar 3. 7 Hasil Pengukuran pola radiasi azimut pada masing-masing frekuensi (a)1.227 MHz (b)1.842,5 MHz,
(c) 1.960 MHz, (d) 2.140 MHz, (e) 2.4415 MHz, (f) 5.775 MHz
Pola radiasi elevasi untuk masing-masing frekuensi kerja berdasarkan hasil pengukuran dari antena PIFA yang telah
direalisasi ditunjukkan pada Gambar 3.8 berikut ini.340305.000 330 10 20
3400 3.5000 330 10 20
30 3405 3.5000 330 10 20
30 320
310 300
250 240
260 250
230 220
30
40
50
60
70
80
90 100
110 120
130 140
320 310
300 290
280 270
90 100 110 120
70
3
5
2
7
5
2
4
2
5
2
5
2
6
2
5
7
7
5
2
9
3
2
5
2
1
5
2
1
2
5
1
5
1
2
7
5
1
4
1
5
2
1
2
6
5
1
7
7
5
1
9
2
2
5
3
7
5
40
Gambar 3. 6 Nilai VSWR Hasil Simulasi dan Pengukuran
Pola radiasi azimuth untuk masing-masing frekuensi kerja berdasarkan hasil pengukuran dari antena PIFA yang telah direalisasi ditunjukkan pada Gambar 3.7 berikut ini.
1
34 350.3060 2 3
4
3043.00500 1020 3043.00500 1020
33 -1.00 5 32 -2.00 6 31 -3.00 7 30 -4.00 8
32
3
30 310 -2.00 300
30
50
5 540 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000
60
32
3
30 310 -2.00 300
30
40
50
60
29 -5.00 9 28 -6.00 10 27 11 26 12
1
290 280 270 260
0.000
Hasil Simulasi Hasil Pengukuran
5 490 502 5 515 527
5
7
3
4
3
5
2
5
3
6
5
3
7
5
5 440 452 5 465 477
3
9
4
2
5
4
1
5
4
2
7
1
- 4.00
- 6.00
- 4.00
- 6.00
- 4.00
- 6.00
- 4.00
- 6.00
- 4.00
- 6.00
250 240
25 13 24 14 23 15
200 150 200 150
210 150 200 150
- 1.00
- 2.00
- 3.00
- 4.00
- 5.00
- 6.00
- 5.00
- 10.00
- 15.00
- 20.00
- 5.00
- 10.00
- 15.00
- 20.00
- 5.00
Simulasi Pengukuran 210 150
Simulasi Pengukuran Simulasi Pengukuran
180 180 180
- 5.00
- 10.00
- 15.00
- 20.00
- 10.00
- 10.00
- 15.00
- 20.00
- 20.00
- 20.00
- 30.00
- 40.00
- 20.00
- 30.00
- 40.00
- 20.00
- 30.00
- 40.00
30
150
21 200190
180 17016
150
Simulasi Pengukuran Simulasi Pengukuran
Simulasi pengukuran (a) (b) (c)
330 4003.5000 320 -10.00
10 10 20
40
21 200190
50 330
4003.5000 320 -10.00 10 10 20
30
40
50 330
4003.5000 320 -10.00 10 10 20
30
40
50 300
180 17016
150
270 260
280 270
220
60
70
80
90 100
110 120
130 140
300 290
260 250
180 17016
240 230
220
60
70
80
90 100
110 120
130 140
21 200190
290 280
250 240
260 250
21 200190
70
80
90 100
110 120
130 140
21 200190
180 17016
150
180 17016
220
150
21 200190
180 17016
150
Simulasi Pengukuran Simulasi Pengukuran
Simulasi Perancangan (d) (e) (f)
Gambar 3. 9 Polarisasi pada masing-masing frekuensi (a)1.227 MHz (b)1.842,5 MHz, (c) 1.960 MHz, (d) 2.140
MHz, (e) 2.4415 MHz, (f) 5.775 MHz
3.7 Hasil Pengukuran Gain Nilai gain berdasarkan hasil simulasi dan hasil pengukuran ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2 Perbandingan antara nilai gain pada simulasi dan pada hasil pengukuran Tabel 3. 2 Hasil Pengukuran Gain60
240 230
230 220
260 250
60
70
80
90 100
110 120
130 140
300 290
280 270
240 230
260 250
220
60
70
80
90 100
110 120
130 140
300 290
280 270
240 230
280 270
Frekuensi Gain Simulasi (dB) Gain Pengukuran (dB) 1.227 1,26 1,37
290 280 270
320 40 310 50
32
3
30 310
3040 320 310
40
50
30
260 250
330 10 20
240 230
60
70
80
90 100
110 120
130
300 290 280 270 260 250
240 230
30
.0
60
3
150
3
3
3
3
3
3
3
3
5
3
3
3
33 .
3 40350 10 20
30
3430
5 .
1020 3403
50
70
300 290
50 300
50 330
4003.5000 320 -10.00 10 10 20
30
40
50 330
4003.5000 320 -10.00 10 10 20
30
40
290 280
30
270 260
250 240
230 220
60
70
80
90 100
110 120
130 140
40
10 10 20
80
220 140
90 100 110 120
130 300 290
280 270 260 250
240 230
60
70
80
90 100 110 120
130
222010 190 140 171060
330 4003.5000 320 -10.00
220 140
21 200190
180 17016
150
200
180
21 200190180 17016 150
Simulasi Pengukuran Simulasi Pengukuran
Simulasi Pengukuran (d) (e) (f)
Gambar 3. 8. Hasil Pengukuran pola radiasi elevasi pada masing-masing frekuensi (a)1.227 MHz (b)1.842,5 MHz,
(c) 1.960 MHz, (d) 2.140 MHz, (e) 2.4415 MHz, (f) 5.775 MHz Polarisasi
Polarisasi hasil simulasi dan hasil Pengukuran langsung dapat ditunjukkan oleh Gamber 3.9 berikut- 20.00
- 30.00
- 40.00
- 20.00
- 30.00
- 40.00
- 20.00
- 30.00
- 40.00
2.441,5 2,5 3,7 5.775 4,28 4,227
4. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh proses perancangan dan realisasi antenna Fractal PIFA ini adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan slot pada patch antena PIFA dapat berfungsi untuk menghasilkan frekuensi resonan baru, sedangkan
slot pada ground plane berfungsi untuk memperlebar bandwidth.. Penambahan satu slot baru pada patchberfungsi untuk menambah satu frekuensi resonan baru, 2 slot pada patch untuk frekuensi resonan berikutnya
dan seterusnya. Untuk penambahan slot pada ground plane berfungsi untuk memperlebar bandwidth pada
frekuensi tertentu sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan2. Antena yang dirancang dapat bekerja secara pada frekuensi yang telah ditentukan, yaitu pada frekuensi1.227 MHz, 1.805 MHz – 1.880 MHz,1.910 – 2.110 MHz, 2.110 MHz – 2.140 MHz, 2.400 MHz – 2.483,5 MHz, dan 5.725 MHz
- – 5.825 MHz. Terdapat pergeseran frekuensi setelah antena direalisasikan. Akan tetapi antena masih
dapat bekerja pada frekuensi kerja yang telah ditentukan. Pergeseran frekuensi tersebut disebabkan karena
kurang presisi
5. Referensi [1] T. A. R. A. A. 6. Nassrin IbrahimMohamed Elamin, " ”New Adjustable Slot Meander Patch Antenna for 4G Handheld Devices"," IEEEANTENNASANDWIRELESSPROPAGATIONLETTERS, p. 12, 2013.
[2] c.-J. park, "a study on fan type PIFA for LTE band Handy-Phone Applcation," proceeding of the asia-pacific microwave conference, p. 1, 2011.
[3] "modified wideband planar inverted-F antenna with double shorting stubs for potable device," the 8th european
conference on antennas and propagation (EuCAP), p. 1, 2014.[4] R. Sanusi, "IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ANTENA PIFA MIMO 4 X 4 UNTUK APLIKASI HANDSET
TDD-LTE PADA FREKUENSI 2.3 GHZ - 2.6 GHZ," in IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ANTENA PIFA MIMO
4 X 4 UNTUK APLIKASI HANDSET TDD-LTE PADA FREKUENSI 2.3 GHZ - 2.6 GHZ , bandung, telkom university, 2013.
[5] A. A. H. A. R. B. A. P. J. S. N. A. Saidatul, "MULTIBAND FRACTAL PLANAR INVERTED F ANTENNA,"
Progress In Electromagnetics Research B, Vol. 14, 127 –148, 2009. [6] H. Setyawan, "Prinsip Kerja Telpon Seluler," USU reporsitory, 2008. [7] K. Suhari, "Global System for Mobile," GSM, no. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Kasman%20Suhari%202.pdf, p. 10, 2009. [8] Y. Sugiyanto, "Arsitektur Jaringan UMTS," in Arsitektur Jaringan UMTS, Jakarta, mobileIndonesia. [9] R. S. Saidah Suyuti, "STUDI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 4G- – LTE," Jurnal Ilmiah “Elektrikal
Enjiniring ” UNHAS, p. 62, 2011.
[10] H. F. Assidiq, "Kupas Tuntas Wifi," SuryaUniv-Kupas-Tuntas-Wifi, p. 2013.
[11] T. University, "digilab.tes.telkomuniversity.ac.id," [Online]. Available: www.digilab.tes.telkomuniversity.ac.id.
[Accessed Monday December 2015]. [12] Y. H. X. Z. Y. L. Hassan Tariq Chatta, "An Empirical Equation for Predicting the Resonant Frequency of Planar Inverted-F Antennas," IEEE Antennas and Wireless Propagation Letters, vol. 8, pp. 856 - 860, 2009.[13] S. a. S. P. Kumar, "On Investigation of A Sierpisnki's Carpet Microstrip Fractall Antenna," International Journal of Engineering Science and Advanced Technology, no. 2, pp. 200-203, 2012.
[14] M. K. d. I. R. Indonesia, "Peraturan menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No.25 Tahun 2014," in Alokasi Frekuensi Radio Republik Indonesia, 2014, p. 129.