STRUKTUR BILANGAN KODE 19 DALAM AL QURAN PDF
HASRUL
[Copyright; SQ BLOG
Mukjizat Struktur Bilangan 19
“Solusi dan Penjaga Kemurnian al-Quran”
- – rul-sq.blogspot.com]
Tulisan ini sepenuhnya berdasarkan atas karya-karya Caner Taslaman (TURKI) dan Abdussyakir (INDONESIA)
PENDAHULUAN
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya kepada kita semua. Sehingga kita semua masih dapat menjalani segala aktifitas masing-masing dalam kehidupan ini. Semoga selalu berada dalam karunia-Nya dan dapat menjadi investasi untuk bekal di akhirat kelak, Amin !
Slawat dan salam, semoga senantiasa terhanturkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat-sahabatnya dan semua pengikutnya. Berkat risalahnya dengan bimbingan wahyu al-Quran sebagai kitab suci terakhir hingga kita semua masih dapat mengenal dan menyembah Sang Khalik yang Esa. Dia-lah yang menurunkan al-Quran sebagai bimbingan bagi umat manusia, baik dalam permasalahan ukhrawi, seperti ibadah, amal shaleh, maupun dalam permasalahan duniawi, seperti muamalah, pelestarian lingkungan, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan, serta bidang-bidang kehidupan lainnya.
Beberapa tahun belakangan, bidang ilmu pengetahuan khususnya matematika turut menjadi perbincangan yang serius dalam kitab suci al-Quran. Para ilmuwan mengungkapkan sejumlah kajian dalam ilmu matematika telah disinggung dalam al-Quran dan beberapa konsep lainnya dapat dikembangkan dari informasi kitab suci ini. Sesungguhnya, ini kurang lebih seperti dengan abad awal kejayaan Islam ketika para Ilmuwannya terinpirasi dari informasi-informasi yang disebutkan dalam al-Quran. Keterangan tersebut menujukkan bahwa maju mundurnya umat Islam tergantung atas hubungan komunikasinya dengan al-Quran. Karena kitab suci ini akan selalu memberikan jawaban dalam setiap keadaan manusia, termasuk ilmu pengetahuan dalam kehidupan modern saat ini.
Matematika sebagai satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki peran sangat signifikan dalam hubungannya dengan berbagai ilmu lainnya menjadi satu media sentral untuk menyampaikan pesan-pesan dalam al-Quran. Memang bisa diakui dan tak diragukan lagi bahwa bahasa angka memiliki tingkat universalitas yang lebih tinggi daripada bahasa huruf (verbal). (Aman dkk, 2008) Beberapa ilmuwan dan peneliti yang mendalami kajian ini, yaitu Rashad Khalifa, Ahmed Deedat, Caner Taslaman, Katerina Kullman, Cesar Adib Manjul, Fahmi Basya, Abdussyakir, Edip Yuksel, Arifin Muftie, Abdul Halim, dan lain-lain.
Saat ini, kajian matematika dalam al-Quran memiliki banyak cabang dan bagian-bagian serta akan selalu ada penemuan-penemuan baru terkait hal ini. Adapun dalam tulisan singkat ini, kami hanya fokus pada kajian bilangan 19 dalam al-Quran dengan judul, Mukjizat Struktur Bilangan 19; Solusi dan Penjaga
Kemurnian al-Quran .
TOPIK PEMBAHASAN
Sebenarnya, tulisan ini hanyalah sebuah saduran dari beberapa karya terkait, yaitu, karya Caner Taslaman asal Turki dan Abdussyakir asal Indonesia. Namun, kami menyajikannya dengan memadukan dua karya penulis tersebut untuk keterangan yang lebih lengkap. Walaupun demikian, terdapat beberapa sumber lain turut menjadi pelengkap tulisan ini sebagai keterangan tambahan, seperti kajian Ilmu Rasm, Ilmu Qira’at dan lain-lain. Inisiatif penyusunan tulisan ini semata-mata agar dapat memahami kajian ini secara dasar, yaitu bilangan 19 dalam al-Quran.
Jadi, tulisan ini hanya menyajikan ulasan bilangan 19 secara dasar. Untuk lebih mendalaminya, silahkan rujuk langsung buku Caner Taslaman dan Abdussyakir serta kajian lainnya yang serupa. Namun kami berharap, mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mudah.
Berikut beberapa topik struktur kode 19 dalam pembahasan ini: I. Keajaiban Sejarah Bilangan 19 II. Struktur 19 yang Menakjubkan A.
Bilangan 19 dalam Basmalah B. Bilangan 19 dalam al-Fatihah C. Bilangan 19 dalam Surah Berinisial D. Bilangan 19 dalam Penyebutan Bilangan III. Mengapa 19? IV. Kajian Pelengkap: A.
Nilai Numerik suatu Huruf Hijaiyah B. Masih Ragu; Lihat Probabilitas Kode 19 V. Kajian Tambahan: A.
Umat Nabi Yunus a.s; Estimasi Sang Pencipta B. Tahun Hijriah vs Masehi; Hitungan Tahun yang Keliru
Beberapa tujuan lain atas penulisan kajian ini ialah agar dapat memahami peranan penting struktur kode 19 dalam al-Quran. Peranan tersebut diantaranya; 1.
Memberikan solusi atau jawaban atas beberapa masalah yg sebelumnya tidak dapat dijawab, seperti huruf al-
Muqatha’at.
2. Menjadi aspek pemeliharah dalam kemurnian al-Quran.
BAB I KEAJAIBAN SEJARAH BILANGAN 19 Sobat, boleh dikata setiap sesuatu memiliki sejarah atau paling tidak jalan hidup
masing-masing ! Begitu pun dengan kamu, ehh maksudnya bilangan 19 dalam al- Quran. Sekilas bilangan inilah yang akan menjadi topik kita kali ini sekaligus sebagai postingan pendahuluan dalam kajian ini.
Pertama kali kode 19 dalam al-Quran menarik perhatian orang pada tahun 1974 masehi (M). Setelah penemuan ini, kaum terpelajar melakukan lebih banyak lagi observasi terhadap pola ajaib tersebut. Tak heran jika nama surah yang menyampaikannya adalah
“al-Mudatsir”, surah al-Quran yang ke-74. Jika 74 diletakkan disebelah 19, Anda dapatkan 1974, yaitu tahun penemuan mukjizat bilangan 19 dalam kalender masehi. Ini artinya, mukjizat ini telah tersembunyi selama seribu Sembilan ratus tujuh puluh empat (1974) tahun setelah kelahiran Yesus dan diungkapkan dalam surah al- Mudatsir. Ketika ini terungkap, waktu itu menurut kaleder Hijriah adalah tahun 1393. [Kalender Hijriah dimulai sejak Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah]. Allah mulai menurunkan al-Quran kepada Nabi Muhammad 13 tahun sebelum hijriah. Dengan kata lain dalam hitungan kalender hijriah, mukjizat ini ditemukan tahun 1406 [1393 + 13] setelah Allah mulai menurunkan al-Quran. Lalu ada apa dengan angka 1406? Perkalian 19 dan 74 (19 x 74) sama dengan 1406 ! Apakah ini suatu kebetulan atau sebuah kebenaran yang mulai terungkap?? Admin memberikan sepenuhnya kepada pembaca untuk menentukannya. Admin hanya berbagai kepada segenap pembaca dan mudah-mudahan kita senantiasa berada dalam jalan yang lurus ! Ohh yach, sebenaranya pembahasan ini (angka 19 dan surah al-Mudatsir) masih terdapat beberapa sambungan uraiannya yang semakin menakjubkan. Makin menelaahnya, rasanya semakin manis akan keluarbiasaanya. Admin tidak menguraikannya secara keseluruhan agar konsepsi pembaca tidal keliru. Sebab, uraian ini dapat dipahami sepenuhnya jika telah mengetahui beberapa landasan dasarnya dari awal.
Itulah sebabnya, di awal admin mengatakan bahwa ini, “sebagai Postingan pendahuluan dalam kajian ini”. Hehehe... Uraian lebih lanjut, simak pembahasannya di bawah ini.
BAB II STRUKTUR 19 YANG MENAKJUBKAN Salam semuanya, kembali lagi sobat kita membicarakan bilangan 19 bagian kedua
setelah sebelumnya mengulas mengenai Keajaiban Sejarah 19. Pada pembahasan ini kita akan melangka lebih jauh mengenai keagungan bilangan ini, yaitu Struktur Bilangan 19 yang Menakjubkan. Uraian ini akan mengantarkan Sobat sekalian menyelami secara langsung beberapa strukur bilangan 19 yang ditampilkan dalam al-Quran secara cermat dan tepat. Oh yach, pembahasan sebelumnya; Keajaiban Sejarah 19, baiknya sebelum memasuki pembahasan kedua ini perlu kami review sedikit dan beberapa penambahan. Karena pembahasan tersebut sangat urgen/penting dipahami sebelum memasuki pembahasan kali ini. Bahasan Keajaiban Sejarah 19 sebelumnya menegaskan beberapa bahasan penting, diantaranya: a.
Surat al-Mudatsir telah memberikan kode tahun penemuan rahasia bilangan 19, yaitu tahun 1974. Dan memang demikian bahwa bahasan ini mulai dikaji pada tahun 1974.
b.
Penegasan akan bilangan 19 ditegaskan dalam Surah al-Mudatsir ayat 30:
﴾ ٠٣ : رثدملا ةروس ﴿ اَهْ يَلَع َةَعْسِت َرَشَع Artinya: “Dan di atasnya ada 19 (malaikat penjaga).” (Q.S. al-
Mudatsir [74]: 30) c. Ayat selanjutnya (al-Mudatsir: 31), memberikan penegasan akan maksud bilangan 19 tersebut, yaitu:
1. Menambah keimanan orang-orang mukmin; 2.
Meneguhkan hati para Ahlul Kitab; 3. Menjadi fitnah/cobaan bagi orang-orang kafir.
d.
Terakhir, silahkan pilih anda termasuk bagian mana dari 3 pilihan di atas.
Sekarang pun pilihannya tinggal 1 dan 3, karena golongan 2 (ahlul
kitab/umat yang menerima kitab sebelum al-Quran diturunkan) telah berlalu.
Setelah memahami poin di atas, mudah-mudahan dapat mengantarkan ke pambahasan Selanjutnya. Pembahasan berikutnya sekilas mengenai beberapa struktur kode 19 dalam al-Quran. Untuk memudahkan pembahasan ini, poin-poin uraiannya akan kami paparkan menjadi empat, yaitu: Bilangan 19 dalam Basmalah, Bilangan 19 dalam Surat al-Fatihah, Bilangan 19 dalam Surat Beinisial, dan Bilangan 19 Dalam Penyebutan Bilangan.
A. Bilangan 19 dalam Basmalah
Basmalah memiliki tempat khusus dalam al-Quran dan merupakan kalimat yang pengulangannya paling tinggi di dunia. Oh yach, sudah pada tahu belum kalimat basmalah? Hehe Hanya canda sobat, pasti kan semuanya sudah tahu ! Coba kita lihat lagi kata pembentuk basmalah seperti di bawah ini:
ِميِحَّرلا ِنَمْحَّرلا ِهَّللا ِمْسِب
Seperti terlihat di atas, Basmalah terdiri dari 4 kata, yaitu; Nama (مسإ),
Allah (الله), Pengasih (ِ نَمْحَّرلا), dan
- Penyayang (ِ مي حَّرلا).
- Sobat, mari kita lihat struktur bilangan 19 dalam hubungannya dengan 4 kata di atas yang bersumber dari kata pembentuk basmalah sebagaimana disebutkan dalam al-Quran:
Struktur 1:
(Jumlah Kemunculan 4 kata pada Basmalah)
Kata Jumlah KemunculanNama ( 19 (19 x 1)
مسا) Allah (
2.698 (19 x 142) الله)
Pengasih ( 57 (19 x 3)
نمحرلا) Penyayang ( 114 (19 x 6)
ميحرلا) Total koefesien semua kata ini:
[ 1 + 142 + 3 + 6 = 152 (19 x 8) ]
Struktur 2:
(Kata “مسإ” dikombinasikan dengan “ب” yang
Membentuk kata “مسب”)
Kata nama ( ممممممممسإ) yang dikombinasikan dengan huruf ba (ب), kemudian membentuk kata “مممسب” terdapat pada tiga surah dalam al-Quran, yaitu, Q.S. al-
Fatihah [1]: 1; Q.S. Hud [11]: 41; dan Q.S. al-Naml [27]: 30. Setelah ayat dengan ke tiga kata “مسب” ini diteliti, di dapatkan struktur ajaib sebagai berikut:
Jumlah AYAT antara kata “ممممممممسب” 1.520 (19 x 80) pertama (al-
Fatihah: 1) dan kata “مسب” yang kedua (Hud: 41) adalah 1.520 Jumlah AYAT antara kata “ممممممممسب”
1.691 (19 x 89) kedua (Hud: 41) dan kata “مممسب” yang ketiga (al-Naml: 30) adalah 1.691 Jumlah AYAT antara kata “ممممممممسب”
3.135 (19 x 168) ketiga sampai akhir al-Quran adalah
3.135 Note; Surah al-Alaq, yang merupakan surah ke-96 menduduki tempat khusus. Vokal kata “bism” pada ayat pertamanya berbentuk (
ِ م ْس ا ب), yaitu dengan alif (ا). Kata
ini memiliki ejaan berbeda, tidak seperti ejaan ketiga kata “
مممسب” di atas. Ini
membuktikan bahwa kata “
مسب”, tanpa huruf alif, secara sengaja ditulis berbeda
dengan kata “
مممممساب” pada ayat pertama dalam surat al-Alaq. Maka kode 19
mengajarkan kita pengetahuan mengenai posisi istimewa dalam surah al-Alaq yang tidak dapat diuraikan selama 1.400 tahun silam. Ehh, jadi ingat dengan Ilmu Rasm Usmani, terima kasih Ustadku, Dr. Ahmad Fathoni, Lc, MA yang banyak mengajarkan ilmu ini. Sobat yang mempelajari ilmu ini, pasti tahu betul seluk beluk penulisan al-Quran, di antaranya kata “
مممسا”, ada yang tanpa menggunakan alif (ا) dan ada juga yang menggunakan
alif (
ا) ketika di dahului huruf “ba” (ب). Lalu apa perbedaanya? Apa
rahasianya? Nah, ini akan tercerahkan dengan mengetahui rahasia bilangan 19 pada kata “ مسب” seperti telah di uraikan di atas.
Struktur 3: Kata “Allah” (الله) dan 19
Sebagian oranag mengatakan mukjizat 19 yang berhubungan dengan basmalah muncul secara kebetulan, tetapi kalkulasi probabilitas menggugurkan pernyataan ini. (Uraian probabilitas baca disini). Allah adalah kata yang paling sering disebut dalam al-Quran. Kata ini dan semua derivasinya disebutkan total sebanyak 2.698 (19 x 142) kali dalam al-Quran. Dewasa ini, pemeriksaan jumlah ini dapat dilakukan dengan bantuan komputer dan kalkulasi teliti.
Jumlah kata Allah dan semua 2.698 (19 x 142) derivasinya dalam al-Quran adalah
2.698 Jika kita menelaah ayat pertama (1) semua surah al-Quran yang mengandung kata Allah sebanyak (42) surah. Jika bilangan tersebut disejajarkan, akan didapatkan angka (142) yang merupakan koefisien kata Allah dalam al-Quran. Lebih lanjut, jumlah dari nomor ayat yang mengandung kata Allah adalah 118.123 (19 x 6.217).
Jumlah total nomor ayat yang 118.123 (19 x 6.217)
Mengandung kata Allah ( الله) adalah 118.123.
Struktur 4: Jumlah Ayat yang Mengandung Kata Penyusun Kalimat Basmalah
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa terdapat 4 kata penyusun Basmalah, yaitu nama ( مممسا), Allah (الله), Pengasih (نمحرلا), dan Penyayang (ميحرلا). Semua kata ini digunakan di sepanjang ayat-ayat al-Quran. 4 kata tersebut terkadang digunakan bersamaan selain dalam bentuk basmalah dan terkadang pula secara terpisah ataupun hanya menggunakan salah satu diantaranya. Fenomena ini pertama kali diteliti oleh Katerina Kullman, seorang Muslim Swedia, bahwa jumlah ayat yang mengandung minimal satu dari 4 kata yang membentuk basmalah adalah 1919 (19 x 101).
Jumlah ayat yang mengandung 1919 (19 x 101) minimal satu dari 4 kata yang membentuk basmalah adalah 1919.
Dan lain-lain ! Sobat, masih banyak struktur 19 pada topik ini yang tidak kami uraikan karena akan melibatkan perhitungan yang lebih rumit dan kompleks sehingga kami tidak memasukkannya dalam postingan yang sederhana ini. Karenanya, silahkan rujuk langsung karya-karya Caner Taslaman atau Abdussyakir dan karya-karya lainnya yang serupa. Fahmi Basya juga banyak mengkaji topik ini dan beberapa ilmuwan lainnya, baik timur maupun barat. Kebetulan, postingan ini berdasarkan pada buku kedua ilmuwan di atas, yaitu Caner Taslaman dan Abdussyakir.
B. Bilangan 19 dalam al-Fatihah
Al-Fatihah adalah surah pertama dalam al-Quran. Semua surah dimulai dengan Basmalah, tetapi satu-satunya Basmalah yang bernomor urut berada dalam al- Fatihah. Basmalah di ayat ke-30 surah al-Naml [27] juga bernomor, tetapi letaknya bukan di awal.
﴾ ٠٣ : لمنلا ةروس ﴿ ِهَّللا ِميِحَّرلا ْنِم هَّنِإ ِنَمْحَّرلا ِمْسِب هَّنِإَو َناَمْيَل س
Apa yang telah kita ketahui mengenai kode 19 membuktikan bahwa surah al- Fatihah ini sengaja dibedakan. Maka kode 19 membantu kita memahami keunikan yang membuat sebagian kaum Muslimin bingung selama 1400 sejak al-Quran diturunkan. Sebab, struktur 19 memiliki pola yang berkesesuaan dengan penomoran basmalah di awal hanya terdapat pada basmalah. Dengan kata lain, basmalah dalam surah al-Fatihah terhitung sebagai salah satu ayat, yaitu ayat pertama (1). Adapun basmalah yang terdapat DI AWAL pada tiap- tiap surah dalam al-Quran tidak termasuk dalam ayat dan disebut terletak pada ayat nol (0).
Yuk kita perhatikan dengan seksama surah al-Fatihah di bawah ini dengan beberapa karakteristiknya bilangannya:
Nilai Jumlah Jumlah Ayat dan Nomornya Ket. Numerik Kata Huruf serta Terjemahan Ayat Huruf ﴾ ١ ﴿
786
4 19 ِمي ِهَّللا
ِحَّرلا ِنَمْحَّرلا ِمْسِب
Al-Fatihah
﴾ ٢ ﴿
581
4 17 ِهَّلِل
يِمَلاَعْلا دْمَحْلا َن بَر
adalah surah
﴾ ٠ ﴿
618
2
12
ِميِحَّرلا
dengan
ِنَمْحَّرلا nomor surah ﴾ ٤ ﴿ ِني دلا
241
3
11
ِمْوَ ي ِكِلاَم pertama (1) dalam
﴾ ٥ ﴿
836
4
19
َكاَّيِإ د بْعَ ن نيِعَت ْسَن َكاَّيِإَو
al-Quran 1072
3 18 ﴾ ٦ ﴿
اَنِدْها َميِقَتْس مْلا َطاَر صلا
ص َع َتْمَعْ نَأ ْمِهْيَل َنيِذَّلا َطاَر ِ
6009
9
43
َل ِبو ِرْ يَ غ َو ْمِهْيَلَع وْضَ مْ لا ﴾ ٧ ﴿ َني لاَّولا Jumlah 10.143 29 139
7 Ayat Total
Setelah menyimak tabel di atas, lihatlah beberapa struktur bilangan 19 pada surah al-Fatihah yang terbentuk:
Struktur 1: (Nomor Surah dan Nomor ayat)
Jika nomor surah al-Fatihah ditulis, yaitu (1) kemudian diikuti dengan nomor ayatnya secara berutan (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7), maka kita akan mendapatkan angka;
11234567 = 19 x 591.293
Nomor surah al-Fatihah ditulis 11234567 = 19 x 591.293 kemudian diikuti nomor ayatnya; (11234567)
Struktur 2: (Nomor Surah dan Jumlah Huruf Masing-masing Ayat)
Jika nomor surah al-Fatihah ditulis, yaitu (1) kemudian diikuti dengan jumlah huruf setiap ayatnya secara berutan (19, 17, 12, 11, 19, 18, 43), maka kita akan mendapatkan angka; 119171211191843 = 19 x 6.272.169.010.097
Nomor surah al-Fatihah ditulis
119171211191843 = 19 x
kemudian diikuti jumlah huruf setaip 6.272.169.010.097 ayatnya; (119171211191843)
Struktur 3: (Nomor Surah, Jumlah Huruf Ayat, dan Nilai Numerik Ayat)
Jika nomor surah al-Fatihah ditulis, yaitu (1) kemudian diikuti dengan jumlah huruf setiap ayat (19, 17, 12, 11, 19, 18, 43), dan nilai numerik setiap ayatnya
(786, 581, 618, 241, 836, 1072, 6009) secara berurutan maka kita akan mendapatkan angka; 11978617581126181124119836181072436009 = 19 x 630453556901378 …
Nomor surah al-Fatihah ditulis
119786175811261811241198361810
kemudian diikuti jumlah huruf setiap 72436009 = 19 x 630453556901378 ayat dan nilai numerik ayatnya;
… (11978617581126181124119836181 072436009)
Struktur 4: (Nomor Surah, Nomor Ayat, dan Jumlah Huruf Ayat, dan Nilai Numerik Ayat)
Jika nomor surah al-Fatihah ditulis, yaitu (1) kemudian diikuti nomor ayatnya (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7), jumlah huruf setiap ayat (19, 17, 12, 11, 19, 18, 43), dan nilai numerik ayat (786, 581, 618, 241, 836, 1072, 6009), ditulis secara berutan maka kita akan mendapatkan angka;
111978621758131261841124151983661810727436009 =
19
x 589361167148059 … Nomor surah al-Fatihah ditulis
111978621758131261841124151983
kemudian diikuti nomor ayat dan 661810727436009 = 19 x jumlah huruf setiap ayatnya; 589361167148059 … (11197862175813126184112415198 3661810727436009)
Struktur 5: (Nomor Surah, Total Ayat, Total Jumlah Huruf Ayat, dan Total Nilai Numerik Ayat)
Jika nomor surah al-Fatihah ditulis, yaitu (1) kemudian diikuti total jumlah ayat (7), total jumlah huruf setiap ayat (139), dan total jumlah nilai numerik ayat (10143), maka kita akan mendapatkan angka; 1713910143 = 19 x 90.205.797
Nomor surah al-Fatihah ditulis kemudian diikuti total jumlah ayat,
1713910143 = 19 x 90.205.797
total jumlah huruf ayat dan total jumlah nilai numerik ayatnya; (1713910143)
Struktur 6: (Nomor Surah, Jumlah Ayat, dam Total Jumlah Kata setiap Ayat)
Jika nomor surah al-Fatihah ditulis, yaitu (1) kemudian diikuti total jumlah ayat (7), dan total jumlah kata setiap ayatnya (29), maka kita akan mendapatkan angka; 1729 = 19 x 91
Nomor surah al-Fatihah ditulis kemudian diikuti total jumlah ayat
1729 = 19 x 91
dan total jumlah kata setiap ayatnya; (1729)
Struktur 7: (Nomor Surah, Jumlah Ayat, Jumlah Kata setiap Ayat)
Jika nomor surah al-Fatihah ditulis, yaitu (1) kemudian diikuti jumlah ayat (7) dan jumlah kata dalam setiap ayat (4, 4, 2, 3, 4, 3, 9) ditulis secara berutan maka kita akan mendapatkan angka; 174423439 = 19 x 9.180.181
Nomor surah al-Fatihah ditulis kemudian diikuti jumlah ayat dan
174423439 = 19 x 9.180.181
jumlah kata dalam setiap ayatnya; (174423439)
Struktur ajaib ini mengingatkan kita akan ayat yang memberikan tantangan dan sampai detik ini belum ada yang sanggup menyaiginya:
ِه يِف اَّمِم ِنو د ِلْثِم او تْأَف ىَلَع اَنْلَّزَ ن ْنِم ْنِم اَنِدْبَع او عْداَو بْيَر ْم تْن ك ْنِإَو ْم كَماَدَه ش ةَرو سِب ﴾ ٢٠ : ةرقبلا ةروس ﴿ ِهَّللا ْنِإ َنيِقِداَص ْم تْن ك
Artinya: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar..
” (Q.S. al-Baqarah [2]: 23)
Bagaimana Sobat,.. apakah ini hanya suatu kebetulan, atau Anda termasuk orang yang membenarkannya? Silahkan dipilih, tidak ad paksaan, hehe !! Admin hanya berkewajiban menyampaikan informasi ini. Bagi yang masih ragu, lihat lagi perhitungan probabilitanya disini jika anda masih belum mempercayainya sebagai karya monumentasl Sang Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw ! C.
Bilangan 19 dalam Surah Berinisial
Terdapat 29 surah dalah al-Quran yang dimulai dengan huruf-huruf, disebut juga dengan huruf al-
Muqatha’at (huruf yang terpotong-potong) atau Fawatih Suwar
(pembuka-pembuka surah). Dalam kajian ini, kita menyebutnya dengan surah berinisial. Inisial surah ada yang terdiri dari 1 huruf ( ن), 2 huruf (سي), 3 huruf
( مممملا), 4 huruf (رمممملا), dan 5 huruf ( مممصيمممهك). Inisial surah ada yang menjadi ayat tersendiri dan ada pula yang bergabung dengan kalimat lain dalam satu ayat.
Sebelum kita melihat beberapa struktur kode 19 dan surah yang berinisial dalam al-Quran, berikut kita kenali terlebih dahulu 29 surah berinisial beserta namanya, jumlah ayatnya, huruf inisialnya dan kedudukannya:
No. Jumlah Huruf Nama Surah Kedudukan Inisial Surah Ayat Inisial
2 Al-Baqarah 286 Ayat ملا
3 Al-Imran 200 Ayat ملا
7 Al- 206 Ayat A’raf ملا
10 Yunus 109 Bergabung رلا
11 Hud 123 Bergabung رلا
12 Yusuf 111 Bergabung رلا
13 Al-
43 Bergabung Ra’d رملا
14 Ibrahim
52 Bergabung رلا
15 Hijr
99 Bergabung رلا
19 Maryam
98 Ayat صيهك
20 Thaha 135 Ayat هط
26 Al- 227 Ayat Syu’ara مسط
27 Al-Naml
93 Bergabung سط
28 Al-Qashash
88 Ayat مسط
29 Al-Ankabut
69 Ayat ملا
30 Al-Rum
60 Ayat ملا
31 Luqman
34 Ayat ملا
32 Al-Sajadah
30 Ayat ملا
36 Ya Sin
83 Ayat سي
38 Shad
88 Bergabung ص
40 Al-
83 Ayat Mu’min مح
41 Fushshilat
54 Ayat مح
42 Al-
53 Ayat Syura’ قصعِ.ِمح
43 Al-Zukhruf
89 Ayat مح
44 Al-Dukhan
59 Ayat مح
45 Al-Jatsiyah
37 Ayat مح
46 Al-Ahqaf
35 Ayat مح
50 Qaf
45 Bergabung ق
60 Al-Qalam
52 Bergabung ن
Maksud huruf inisial tersebut selama ini menjadi misteri dan terungkap setelah ditemukannya kode 19. Dengan kata lain, selama hampi 1400 tahun sejak al- Quran ditrunkan, tidak banyak yang diketahui mengenai surah-surah tersebut sampai pada tahun 1974 ketika rahasia kode 19 ditemukan. Ketika kode 19 ditemukan, dipahami bahwa huruf-huruf inisial tersebut berperan penting dalam membentuk struktur kode 19. Berikut beberapa struktur kode 19 yang mengarah pada surah-surah yang berinisial dalam al-Quran:
Struktur 1:
(Jumlah Pembentuk Huruf Inisial, Jumlah Kombinasi,
dan Jumlah Surah Berinisial)
Terdapat (14) huruf hijaiyah yang menjadi inisial surat, yaitu: ( ِ،كِ،رِ،صِ،مِ،لِ،ا
نِ،قِ،حِ،سِ،طِ،عِ،يِ،م ه). Kemudian huruf-hurf hijaiyah tersebut membentuk (14) kombinasi inisial, yaitu: ( ِمحِ،محِ،صِ،سيِ،سطِ،مممسطِ،هطِ، صيهكِ،رملاِ،رلاِ، ملاِ،ملا
نِ،قِ،قمممسع). Selanjutnya, kombinasi inisial tersebut mengawali 29 surah dalam al-Quran. Sehingga, 14 + 14 + 29 = 57 (19 x 3) Terdapat (14) huruf hijaiyah yang menjadi inisial surat dan huruf-hurf hijaiyah tersebut membentuk (14) 57 = 19 x 3 kombinasi inisial yang mengawali (29) surah dalam al-Quran. Jika dijumlahkan akan diperoleh; 57
Struktur 2: (Inisial yang Bergabung dengan Kalimat lain dalam Satu Ayat)
Dari 29 Surah berinisial, (19) diantaranya bergabung dengan kalimat lain untuk menjadi satu ayat. Sisanya, yaitu sepuluh ayat menjadi ayat tersendiri. Sehingga, 19 = 19 x 1
Jumlah Surah dengan Inisial yang bergabung dengan ayat lain dalam satu ayat; 19 19 = 19 x 1
Struktur 3: (Surah tanpa Inisial yang Berada diantara Surah Pertama Berinisial dan Surah Akhir Berinisial)
Antara surah berinisial pertama (Surah al-Baqarah) dan surah berinisial yang terakhir (Surah al-Qalam) terdapat (38) surah tidak berinisial; Sehingga, 38 = 19 x 2.
Antara surah berinisial pertama dan surah berinisial yang terakhir, surah tanpa berinisial terdapat; 38 38 = 19 x 2
Struktur 4: (Kombinasi Inisial Alif-Lam-Mim [ ملا])
Terdapat 6 surah yang dibuka dengan inisial alif-lam-mim ( ملا) saja, yaitu surah 2 (al-Baqarah), surah 3 (al-Imran), surah 29 (al-Ankabut), surah 30 (al-Rum), surah 31 (Lukman), dan surah 32 (al-Sajadah). Ternyata, banyaknya penyebutan huruf alif (
ا), lam (ل), dan mim (م) pada masing-masing surah tersebut merupakan kelipatan 19. Lihat tabelnya berikut:
Nomor Surat Jumlah Penyebutan Total Struktur Alif ( ا) Lam ( ل) Mim ( م)
2 4502 3202 2195 9899 9899 = 19 x 521 3 2521 1892 1249 5662 5662 = 19 x 298 29 744 554 344
1672
1672 = 19 x 88 30 544 393 317 1254 1254 = 19 x 66 31 347 297 173 817 817 = 19 x 43 32 257 155 158 570 570 = 19 x 30
Total Keseluruhan 19874
19874 = 19 x 1046
Struktur 5: (Kombinasi Inisial Alif-Lam- Ra’ [رلا])
Nomor Surat Jumlah Penyebutan Total Struktur Ha ( ح) Mim ( م)
46 36 225 261
45 31 200 231
44 16 150 166
43 44 324 368
42 53 300 353
40 64 380 444 2147 = 19 x 113 41 48 276 324
(19 x 113). Berikut tabel keterangannya:
Terdapat 5 surah yang dibuka dengan inisial alif-lam- ra’ (رلا) saja, yaitu surah 10 (Yunus), surah 11 (Hud), surah 12 (Yusuf), surah 14 (Ibrahim), dan surah 15 (Hijr). Ternyata, banyaknya penyebutan huruf alif (
Jumlah total penyebutan ha ( ح) dan mim (م) pada ketujuh surah tersebut; 2147
(al- Mu’min), surah 41 (Fushshilat), surah 42 (al-Syura’), surah 43 (al-Zukhruf), dan surah 44 (al-Dukhan), surah 45 (al-Jatsiyah), dan surah 46 (al-Ahqaf).
Terdapat 7 surah yang dibuka dengan inisial ha-mim ( مح) saja, yaitu surah 40
Total Keseluruhan 9462 9462 = 19 x 498 Struktur 6: (Kombinasi Inisial Ha-Mim [ مح])
10 1319 913 257 2489 2489 = 19 x 131 11 1370 794 325 2489 2489 = 19 x 131 12 1306 812 257 2375 2375 = 19 x 125 14 585 452 160 1197 1197 = 19 x 63 15 493 323 96 912 912 = 19 x 48
Nomor Surat Jumlah Penyebutan Total Struktur Alif ( ا) Lam ( ل) Ra’ ( ر)
ا), lam (ل), dan ra’ (ر) pada masing-masing surah tersebut merupakan kelipatan 19. Perhatikan tabelnya berikut:
Total Keseluruhan 2147
Struktur 7: (Inisial Ya-Sin [ سي])
Surah Ya Sin adalah salah satu surah yang paling sering dibaca. Surah ini dibuka dengan huruf awal ya ( ي) dan sin (س). Huruf ya (ي) disebut sebanyak (237) kali dan sin (
س) sebanyak (48) kali. Jika 237 dijumlahkan dengan 48, hasilnya adalah 285 (19 x 15) yang tepat kelipatan 19.
To tal kemunculan huruf awal “Ya” dan “Sin” dalam Surah Ya Sin (
سي) Ya ( Sin ( Total
ي) س) 237 + 48 285 (19 x 15)
Struktur 8: (Inisial Kaf-Ha-Ya- ‘Ain-Shad- [صـعيـهك])
Surah Maryam adalah surah ke- 19 dan diawali huruf kaf, ha, ya, ‘ain, dan shad. Ini merupakan surah yang memiliki huruf inisial terpanjang. Kelima huruf inisial tersebut digunakan 798 (19 x 42) sepanjang surah Maryam.
Total huruf awal sepanjang surah Maryam Kaf Ha Ya Shad
‘Ain Total
( ( ( ( ( ك) مه) ي) ع) ص) 137 + 175 + + + 343 117
26 798 (19 x 42)
Struktur 9: (Inisial “Shad” [ص] dalam Surah al-A’raf, Surah Maryam, dan Surah Shad)
Diantara huruf hijaiyah yang digunakan dalam surah berinisial adalah huruf shad (
ص) yang digunakan dalam 3 surah, yaitu surah 7 (al-A’raf), surah 19 (Maryam), dan surah 38 (Shad). Jumlah total kemunculan huruf shad ( ص) dalam ketiga surah ini adalah 152 (19 x 8).
Total huruf Shad ( ص) dari 3 surah berinisial yang mengunakan huruf Shad (
ص) Surah Surah Surah
Total al- Maryam Shad A’raf 97 +
26 + 29 152 (19 x 8) Dari table di atas, Nampak bahwa huruf shad ( ص) dalam surah al-A’raf digunakan sebanyak 97 kali. Namun, apabila Anda menghitung huruf shad dalam sejumlah salinan al-Quran, Anda akan mendapati jumlahnya dalam surah al-
A’raf bukan 97, melainkan 98. Ini karena kata Bastatan ( مممصب) dalam ayat ke-69 ditulis dengan huruf shad ( ص), bukan sin (س) sebagaimana mestinya.
Sehingga, kata ( ممممصب) seharusnya ditulis ( ممممسب). Walaupun pada sebagian mushaf telah mengoreksi kesalahan ini dengan menambahkan huruf sin (
س) di atas/di bawah kata shad ( ص)ِ dengan penjelasan disampingnya; “yuqrau bissani”, artinya Anda harus membacanya dengan Sin (س) walaupun ditulis dengan Shad (
ص), tutur Caner Taslaman dalam bukunya. Perhatikan kata tersebut dalam beberapa versi al-Quran di bawah ini:
1.
2. Al-Quran Versi Indonesia Al-Quran Versi Arab Saudi
3. Al-Quran Versi Turki
Dari uraian struktur ke-9 ini, akhirnya kita dapat memecahkan rahasia kata (
مممصب) yang selama ini di baca dengan ( مممسب) dalam surah al-A’raf ayat 69 dengan menggunakan kode 19 dalam kaitannya dengan surah berinisial. Jika menggunakan kata (
مم ممممصب), kode 19 tidak akan terjadi karena jumlah huruf shadnya ( ص) akan menjadi 98, yang seharusnya 97. Sebab, kalau huruf shad
( ص) dalam surah al-A’raf berjumlah 98, tentu akan mempengaruhi total jumlah kemunculan huruf shad ( ص) pada tiga surah yang disebutkan di atas yang jumlahnya adalah 153, padahal seharusnya 152 (19 x 8). Lihat lagi tabel kemunculannya di bawah ini:
Total huruf Shad ( ص) dari 3 surah berinisial yang mengunakan huruf Shad (
ص) Surah Surah Surah
Total al- Maryam Shad A’raf 97 +
26 + 29 152 (19 x 8) Walaupun demikian, dalam bahasan Qira’atnya memiliki jalur tersendiri, karena pembahasan sebelumnya di atas berkaitan bahasan penulisannya. Dalam praktek Qira’atnya, terdapat juga yang tetap membacanya dengan shad (ص), yaitu صب. Berikut perbedaan Imam Qira’at terkait dengan bacaan kata ( ممصب) dalam ayat ini (Q.S. al-
A’raf [7]: 69):
ْذِإ ْنَأ ىَلَع ْنِم
ْنِم
َماَفَل خ ْم كَلَعَج كْذاَو ْم كْنِم ل جَر ْم ك بَر رْكِذ ْم تْبِجَعَوَأ
او ر ْم كَماَجْم كَرِذْن يِل : فارعلأا ةرو س ﴿ ِهَّللا يِف ِقْلَخْلا حو ن َنو حِلْف ت كَّلَعَل ِمْوَ ق ْم َم َلآ ةَةْ صَب ْم كَداَزَو ِدْعَ ب
او ر كْذاَف
﴾ ٦٦1. Nafi’, al-Bazzy, Ibnu Zakwan, Syu’bah, dan al-Kisa’i membaca dengan memakai ( ص), yaitu ( صب); 2.
Qunbul, Abu Amr. Hisyam, Hafz, dan Khalaf membaca denga memakai (س), yaitu ( سب); 3. Khallad, membaca dengan 2 wajah, yaitu memakai (ص) dan (س), yaitu ( صب) dan (
سب) Demikian beberapa struktur bilangan 19 dalam surah berinisial yang sungguh mengagungkan. Semoga beberapa struktur di atas dapat mengantarkan Sobat sekalian untuk mendalami struktur selanjutnya pada topik ini. Sebab, masih banyak struktur kode 19 terkait bilangan berinisial yang tidak mungkin kami bahas dalam postingan yang singkat ini. Ini hanyalah sebagai pengatar saja dalam satu bagian terkecil dari rahasia kode 19 !
D. Bilangan 19 dalam Penyebutan Bilangan
Dalam al-Quran disebutkan sebanyak 38 bilangan berbeda. Dari 38 bilangan tersebut, 30 adalah bilangan asli dan 8 adalah bilangan pecahan. Sobat, sebelum kita masuk pada struktur ajaib penyebutan bilangan dalam al-Quran dan relevansinya dengan struktur kode 19, berikut tabel bilangan-bilangan tersebut yang disebutkan dalam al-Quran: a.
Penyebutan 30 bilangan asli
No. Bilangan
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
19
14
20
15
30
16
40
17
50
18
60
19
70
20
80
21
99 22 100 23 200 24 300 25 1.000 26 2.000 27 3.000
28 5.000 29 50.000 30 100.000
3
a]
Terdapat 30 bilangan asli berbeda dalam al-Quran. Jika bilangan-bilangan tersebut dijumlahkan akan diperoleh jumlah; 162146 = 19 x 8534. [Lihat Tabel
Struktur 2: (Hasil Jumlah Bilangan Asli dalam al-Quran)
38 = 19 x 2
Dalam al-Quran, penyebutan bilangan sebanyak 38 = 19 x 2 Penyebutan bilangan dalam al-Quran sebanyak; 38
Struktur 1: (Jumlah Penyebutan Bilangan dalam al-Quran)
kode 19:
19 Sekarang, mari kita lihat relevansi penyebutan bilangan di atas dengan struktur
1 Total Penyebutan
1 8 1/10
7 1/8
6 1/6
Total 161.999 b.
1
5 1/5
2
4 1/4
3
3 1/3
5
2 1/2
3
1 2/3
Bilangan Banyaknya Penyebutan
Penyebutan 8 bilangan pecahan No.
Hasil penjumlahan bilangan asli dalam al-Quran; 162146 162146 = 19 x 8534
Struktur 3: (Jumlah Penyebutan Bilangan Pecahan dalam al-Quran)
Terdapat 8 bilangan pecahan dalam al-Quran. Banyaknya penyebutan kedelapan bilangan pecahan ini adalah 19 = 19 x 1 [Lihat Tabel b] Jumlah penyebutan bilangan pecahan dalam al-Quran; 19
19 = 19 x 1
Struktur 4: (Jumlah Surah Letak Penyebutan Bilangan dalam al-Quran)
Terdapat 57 surah dalam al-Quran yang di dalamnya disebutkan bilangan- bilangan berbeda. (57 = 19 x 3).
Jumlah surah letak penyebutan bilangan dalam al-Quran; 57 57 = 19 x 3
Anda dapat melihat tabel di bawah mengenai letak penyebutan bilangan ini dalam 57 surah dalam al-Quran:
No. Nomor Surat No. Nomor Surat
1 2 (Al-Baqarah) 30 34 (Saba) 2 3 (Al-Imran) 31 35 (Fatir) 3 4 (Al-
Nisa’) 32 36 (Ya Sin) 4 5 (Al-Maidah) 33 37 (Al-Shaffat) 5 6 (Al-
An’am) 34 38 (Sad) 6 7 (Al-
A’raf) 35 39 (Al-Zumar) 7 8 (Al-Anfal) 36 40 (Ghafir) 8 9 (Taubah)
37 41 (Fushshilat) 9 10 (Yunus) 38 42 (Al-Shura) 10 11 (Hud) 39 43 (Al-Zukhruf) 11 12 (Yusuf) 40 46 (Al-Ahqaf) 12 13 (Al-
Ra’d) 41 50 (Qaf) 13 14 (Ibrahim) 42 54 (Al-Qamar) 14 15 (Hijr)
43 56 (Al- Waqi’ah) 15 16 (Al-Nahl)
44 57 (Al-Hadid) 16 17 (Al-Isra) 45 58 (Al-Majadalah)
17 18 (Al-Kahf) 46 65 (Al-Tahrim) 18 19 (Maryam) 47 67 (Al-Mulk) 19 20 (Ta-Ha) 48 69 (Al-Haaqa) 20 21 (Al-Anbiya) 49 70 (Al-
Ma’arij) 21 22 (Al-Hajj) 50 71 (Nuh) 22 23 (Al-
Mu’min) 51 73 (Al-Muzzammil) 23 24 (Al-Nur) 52 74 (Al-Mudtsir) 24 25 (Al-Furqan)
53 77 (Al-Mursalat) 25 27 (Al-Naml) 54 78 (AL-
Naba’) 26 28 (Al-Qasas) 55 79 (Al-
Nazi’at) 27 29 (Al-Ankabut) 56 89 (Al-Fajr) 28 31 (Luqman) 57 97 (Al-Qadr) 29 32 (Al-Sajadah)
Struktur 5: (Jumlah Penyebutan Bilangan Pecahan dalam al-Quran)
Bilangan pecahan yang disebutkan dalam al-Quran adalah (1/2, 2/3, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, 1/8, dan 1/10). Macam-macam penyebut pada bilangan tersebut adalah (2, 3, 4, 5, 6, 8, 10) yang jika dijumlahkan (2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 8 + 10) diperoleh; 38 = 19 x 2.
Jumlah penyebutan bilangan pecahan dalam al-Quran; 38 38 = 19 x 2
Demikianlah beberapa struktur bilangan 19 dalam kaitannya dengan penyebutan bilangan yang disebutkan dalam al-Quran ! Moga menjadi bahan renungan bagi kita semua bahwa al-Quran benar-benar otentik. Ayatnya-ayatnya saling terkait satu sama lain dalam menyampaikan pesan dan petunjuk kepada manusia. Kesalahan satu ayatnya saja, tentu akan berakibat pada ayat-ayat yang lain. Sehingga, al-Quran adalah satu kesatuan yang senantiasa terpelihara sepanjang masa dan mustahil untuk melakukan perubahan di dalamnya. Karena Allah yang sendiri yang akan memeliharanya, baik melalui perantara para Khuffadz, yaitu para penghafal al-Quran, ataupun dengan Struktur Kode 19 yang ajaib ini, dan lain-lain.
BAB III MENGAPA 19? Pembahasan ini merupakan satu bentuk pertanyaan yang mungkin masih menjadi
satu sandungan tersendiri setelah membaca kajian-kajian struktur kode 19 dalam al-Quran yang kami posting sebelumnya. Tentunya, postingan tersebut telah memperlihatkan mukjizat kode 19 dalam kitab suci al-Quran bahwa setiap kata, ayat, dan surahnya saling berkaitan dengan struktur bilangan tersebut, yaitu 19. Paparannnya pun memperlihatkan sebuah taman tamasya yang indah dan tak terbatas, nan ajaib dan menakjubkan. Pertayaannya pun muncul, mengapa harus
19? Mengapa bukan yang lain?
Jawaban pertanyaan di ataslah yang akan menjadi topik kita kali ini; mengapa bilangan 19? Bukankah masih banyak bilangan-bilangan istimewa lain, seperti 1 atau 3? Mengapa bukan 13 yang diakui secara internasional sebagai bilangan mengerikan? Mengapa bukan 17 yang diakui kaum muslimin sebagai bilangan istimewa karena adanya 17 raka’at shalat wajib dan 17 ramadhan al-Quran mulai diturunkan? Langsung simak aja uraiannya di bawah Sobat;
Jawaban 1: (Bilangan 19 Menempati Posisi Istimewa dalam al-Quran)
Diantara bilangan-bilangan yang disebutkan dalam al-Quran adalah bilangan 19 yang menempati posisi yang khusus dan istimewa. Keistimewaan bilangan 19 ditegaskan oleh Allah SWT dalam surah al-Mudatsir ayat 30:
﴾ ٠٣ : رث دملا ةروس ﴿ اَهْ يَلَع َةَعْسِت َرَشَع Artinya: “Di atasnya ada 19. (Q.S. al-Mudatsir [74]: 30)
Bilangan 19 dalam ayat di atas ditafsirkan oleh sebagian besar ahli tafsir dengan jumlah malaikat. Menurut Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat. Bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk cobaan bagi orang-orang kafir sebagaimana keterangan yang termaktub dalam ayat selanjutnya.