Memahami Homeschooling Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Keluarga

  

Memahami Homeschooling

Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Keluarga Homeschooling Usia Dini dan

Kiki Barkiah, ST

  Ibu dari 5 homeschooler yang masih terus belajar tentang homeschooling

  FAQ:

  “Saya ingin menjalankan homeschooling, harus mulai dari mana? Bagaimana kurikulumnya?”

Jawaban Saya:

  Mulai dari mengumpulkan sekian alasan mengapa kita memilih homeschooling Kenapa????? Karena homeschooling itu BERAT!!!!!!

  Lalu kurikulumnya? Tergantung….

  Tergantung kita ingin mengantar anak-anak kita kemana

Apakah target kita….

  ● Agar lulus Kejar Paket A, B, C? ● Agar dapat pekerjaan yang bagus? ● Agar dapat menantu pinter dan kaya? ● Agar bisa membuka usaha sendiri? ● Agar bisa masuk surga?

Karenanya ● Kurikulum kita....

  ● Pelajaran kita.... ● Metode kita..... Disesuaikan dengan ● Cita-cita keluarga kita ● Kemampuan keluarga kita

  Pertanyaan yang Harus Dijawab

  Untuk Apa Anak Kita Belajar?

Bagi Keluarga Kami

  Belajar --> kebahagiaan di

Dunia dan Akhirat Kalo dunia saja..... merugi.....

  Kalo akhirat saja..... tidak beruntung..... Kalau hanya selamat belum tentu bahagia Kalau sudah bahagia dunia akhirat insya Allah sudah selamat

  Kembali ke Pertanyaan:

  Kurikulum yang Seperti Apa?

  Kurikulum utamanya…… Ilmu Apa Saja yang dapat memberikan:

  1. Peningkatan kapasitas intelektual → Semakin mengenal kebesaran Allah → Semakin cinta kepada Allah

  Dengan kata lain: Jika tidak membuat kita semakin cinta dengan Allah malah sebaliknya???? Tinggalkan sajaaaaa!!!

  2. Tambahan pengetahuan yang membuat kita semakin merasa kerdil dihadapan Allah → Semakin tunduk dan khusuk dalam beribadah kepada Allah Dengan kata lain: Jika membuat kita tambah sombong??? Tinggalkan sajaaaaa!!!!!

  3. Tambahan ilmu yang menumbuhkan

  kepekaan diri terhadap sebuah masalah

  → Memunculkan kecerdasan sosial untuk mengambil sebuah peran kekhalifahan Dengan kata lain: Bukan sekedar wawasan/wacana → Ilmunya harus bisa diterapkan untuk

  4. Tambahan informasi yang berbuah keluhuran moral → Bertambah derajat kita di sisi Allah.

  Dengan kata lain: Perbanyak pula wawasan yang menjadikan kita semakin baik

  akhlaknya, semakin suci

  jiwanya

  5. Tambahan pengetahuan yang meningkatkan kualitas

  kinerja dalam profesi

  → Keberkahan mengalir dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

  Dengan kata lain: Mengasah keahlian yang membuat kita semakin

  ahli dalam bidang kita

  6. Proses pembelajaran yang mampu memicu perubahan dalam diri kita → Meningkatkan semangat untuk melakukan perubahan sosial.

  Dengan kata lain: Menjadi

  Agent of Change

  7. Tambahan bekal kehidupan yang membuat kita dapat hidup lebih bermartabat dalam sebuah peradaban → Bersemangat membangun peradaban yang bersendikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Dengan kata lain: Ilmu yang bisa meningkatkan

  kualitas

Kurikulum Tambahannya…

  Ilmu apa saja yang menjadi syarat kelulusan untuk masuk sebuah lembaga yang menjadi sarana meraih kebahagiaan dunia akhirat

Lalu Metode Belajarnya Seperti Apa?

  Apa saja! Yang penting dapat menuntun mereka menjadi....

  1. Seorang manusia pembelajar yang berpikir kritis

  2. Mampu mengatasi masalah secara mandiri

  3. Dapat bekerja secara efektif dalam tim

  4. Dapat berkomunikasi secara jelas, serta memiliki pengaruh dalam berkomunikasi

  5. Memiliki kemampuan untuk memilih informasi serta menilai kualitas informasi

  6. Dengan informasi dan berbagai sarana yang ada murid mampu menggabungkan pengetahuan dan melakukan analisa.

  Catatan Peserta

  Lalu output dari setiap proses belajar yang kita harapkan seperti apa?

  ● Setiap murid dapat menghasilkan sesuatu yang original ● Mengikuti setiap petunjuk dalam proses belajar secara seksama namun mampu melakukan improvisasi. ● Pada akhirnya mereka mampu menciptakan sesuatu yang praktis, relevan dan bermakna bagi ilmu pengetahuan.

  Catatan Peserta

  Output besar apa yang ingin kita capai dengan berpayah-payah homeschooling???

Melahirkan Generasi…

  Sholih, muslih, hafizh, dan produktif melakukan amal yang bermanfaat Sholih yang seperti apa? Muslih yang seperti apa? Hafizh yang seperti apa? Produktif yang seperti apa?

  Generasi yang…... ● berkomitmen dalam akidah dan ideologi Islam ● Mampu melakukan islah pada dirinya dan orang lain ● berkomitmen dalam berakhlak yang sesuai dengan nilai-nilai islam. ● berkomitmen dalam syariah ● Mengenal potensi dan mampu memilih peran dalam peradaban ● Mampu melakukan islah pada dunia islam ● Mampu melakukan islah pada lingkungan dan alam sekitar ● Mengoptimalkan peran kekhalifahan yang di emban untuk memajukan peradaban

  2. Kemampuan mengambil, menggabungkan, membandingkan, dan menggunakan 5. kemampuan untuk memecahkan masalah rasional serta bertindak secara efektif dalam menghadapi lingkungannya

  3. Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan informasi yang dimiliki untuk diterapkan dalam konteks baru dan keterampilan konseptual

  4. Kapasitas intelektual yang dibutuhkan untuk dapat bersikap dan berfikir secara dasar munculnya pengetahuan baru 7. kemampuan untuk menemukan atau menciptakan masalah baru yang menjadi peletak 6. kemampuan untuk menciptakan hal baru

Dalam sebuah hadist disebutkan Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, Cerdas yang hakiki salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba- mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘ ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab

  Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang .’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah) paling cerdas

  Apa yang orang tua lakukan?

  Orang tua sibuk menjejalkan berbagai pengetahuan kognitif pada anak sejak usia dini

  Bagi anak usia dini banyak hal yang lebih penting daripada pengetahuan kognitif

  Sikap hidup yang penting dibangun di awal-awal tahun usianya (1)

  1. Anak dapat menunjukkan semangat dan rasa ingin tahu sebagai seorang pembelajar

  2. Anak memiliki daya tahan dalam mengerjakan tugas sampai tuntas dan bersedia mencari bantuan ketika menghadapi masalah

  4. Anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan satu atau lebih anak-anak

  5. Anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan orang dewasa yang dikenal

Sikap hidup yang penting dibangun (2)

  6. Anak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok

  7. Anak dapat bermain dengan orang lain dengan cara yang baik

  8. Anak bersedia bergiliran dan berbagi mainan

  9. Anak dapat membersihkan dan merapihkan lingkungan setelah menggunakannya

  10. Anak dapat mencari bantuan orang dewasa bila diperlukan untuk menyelesaikan konflik

Sikap hidup yang penting dibangun (3)

  11. Anak dapat menggunakan kata-kata dan cara yang baik untuk menyelesaikan konflik

  12. Anak dapat mendengarkan dengan pemahaman terhadap arahahan, perintah dan percakapan

  13. Anak khususnya usia pra sekolah dapat mengikuti satu sampai dua petunjuk

  14. Anak dapat berbicara dengan cukup jelas untuk dipahami tanpa harus memberikan petunjuk kontekstual

Sikap hidup yang penting dibangun (4)

  16. Anak memiliki minat terhadap kegiatan yang berhubungan dengan membaca

  18. Anak dapat menyampaikan kembali informasi yang didapat dari cerita

  19. Anak dapat menunjukan urutaan cerita melalui gambar secara logis

  20. Anak dapat bermain peran dengan benda-benda 21. anak dapat mengambil peran dalam permainan berpura-pura

  Catatan Peserta

Bagaimana Dengan Membaca?

  Membaca simbolik??? Bisa Ditunda!!!!!!!!

  “iqro!” Membaca, mengkaji, mendalami ilmu, menggali hikmah, mengambil pelajaran.

  Sejak dini!!!!

  Sumber ilmu itu buku…… maka yang penting bagaimana Anak Cinta Buku…. Anak Cinta Ilmu….

  Hal yang jauh lebih penting dari mengajarkan skill membaca adalah:

  1. Proses menamkan kecintaan kepada buku dan ilmu

  2. Melatih kemampuan anak dalam memahami isi bacaan.

  3. Memperluas kosakata melalui kegiatan membaca

  4. Memperluas wawasan melalui kegiatan

  Catatan Peserta

  Apa yang perlu kita lakukan di awal tahun usia mereka agar menghasilkan anak-anak pembelajar yang cerdas?

Apa yang perlu kita lakukan (1)

  1. Perbanyak menyusui secara langsung tanpa bantuan botol

  3. Perbanyak melibatkan mereka dalam pekerjaan sehari- hari

  4. Perbanyak melatih mereka melakukan keperluan dirinya sendiri dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi

Apa yang perlu kita lakukan? (2)

  5. Perbanyak kegiatan membaca buku bersama mereka dan mendiskusikan isi bacaan

  6. Perbanyak olahraga bersama mereka

  7. Perbanyak melakukan kegiatan bermain aktif

  8. Perbanyak cinta dan kasih sayang

  9. Perbanyak membaca al quran sejak dalam kandungan

  10. Perbanyak doa dan sedekah, insya Allah

  Tempat Belajar Itu ……. Begitu Dekat!

Kegiatan Alami

  1. Bicara

  2. Mendengar Bunyi

  3. Membaca

  4. Menulis

  5. Bermain

  6. Olahraga

  7. Melakukan Proyek

Tips Berbicara Pada Bayi dan Balita

  • kegiatan berbicara bukan berarti kita terus berbicara sementara anak mendengarkan. Pastikan kepada kita. - respon setiap kata yang disampaikan seorang anak meski belum fasih pengucapannya dengan anak memiliki banyak kesempatan untuk berbicara . - perkuat perbendaharaan kata bayi kita dengan memperluas pembicaraan - jika kita menggunakan dua bahasa di dalam rumah, dan mengembangkannya pada kalimat

  menyebutnya berulang-ulang . Hal ini akan memberi kesempatan bagi kita bicara pada bayi dengan untuk menjelaskan sesuatu secara lebih fasih. bahasa yang paling kita kuasai

  • - Jadikan sebagai masa depan keluarga Tips Membaca Bersama Bayi Dan Balita(1)
  • - Jadikan kegiatan menjadi kegiatan harian keluarga buku investasi - Buatkan membaca yang nyaman

  membaca - Berikan bayi buku dengan bahan yang area khusus sehingga ia bisa melihat-lihat sendiri. tidak mudah rusak

  menerka

  • Sebelum membaca, ajak anak isi bacaan dari gambar sampulnya.

  Tips Membaca Bersama Bayi Dan Balita (2)

  • - Bacakan ia cerita bergambar dari buku dengan nya.

  menunjukkan - Bacakan buku yang sama secara untuk membangun kosakata gambar mereka dalam berbahasa. berulang

  • Sesekali bacakan ia cerita
  • tanpa buku bergambar.

      yang lebih panjang

    • Kita juga dapat proses membacakan cerita kepada anak- putar kembali untuk mereka.
    • anak berikut respon interaktif mereka sehingga rekaman tersebut dapat kita merekam
    • -Ketika bayi kita beranjak menjadi balita, kita mulai dapat bertanya tentang isi Tips Membaca Bersama Bayi Dan Balita (3)

      sebuah cerita serta membangun

    • - Gunakan buku untuk diskusi sederhana. digunakan dalam pembicaraan sehari-hari

      mengenalkan kosakata yang - Kita juga dapat tidak umum dengan cara membunyikannya. Kita dapat mengenalkan alfabet pada sebuah kata membunyikan huruf-huruf awal

    Tips Menulis (1)

    • orang tua
    • anak-anak untuk melakukan kegiatan menulis atau menggambar.

        tidak perlu memaksa

      • Orang tua dapat
      • yang mendukung dan
        • - Untuk tahap awal anak-anak baru sekedar belajar memegang alat tulis dan menawarkan berbagai pilihan kegiatan positif termasuk menggambar.

          menyediakan fasilitas

          . Coretan dan gambar adalah

          mencoret abstrak yang bermanfaat kedepannya. Apresiasi setiap goresan kegiatan yang mereka buat dengan membahas cerita dibalik gambar yang mereka buat. pra menulis

        Tips Menulis (2)

        • Tulislah
        • mereka bahasa yang diucapkan dengan yang dituliskan. yang mereka buat agar mereka memahami bahwa ada hubungan antara keterangan cerita didalam gambar mampu memegang alat tulis. Kita bisa melatih motorik halus mereka dengan - Kegiatan pra menulis juga dapat dilakukan tanpa perlu menunggu mereka memberikan bahan biarkan anak mencorat-coret dan menggambar abstrak dengan jari mereka. Pengenalan alfabet juga bisa finger paint, dilakukan dengan menggerakan jari kita diatas

            pasir pantai, tanah,

          Tips Bermain (1)

          • Berikan mereka
          • untuk bermain. Terkadang permainan terbaik bagi anak adalah permainan yang tidak terstruktur saat waktu yang cukup mereka dapat mereka dan

              menggunakan imaginasi terhadap permainan yang mereka lakukan. - Ajak anak tentang membuat cerita berdiskusi cerita dibalik , tanpa perlu banyak mengarahkan perminan mereka kecuali bila benar-benar dibutuhkan, misal karena alasan keamanan. permainananya

            Tips Bermain (2)

            • - sebanyak-banyaknya pilihan permainan yang bisa ia
            • mainkan. Berikan ia memilih mainan dan bagaimana cara ia Sediakan ingin memainkannya. Lalu permainan mereka menjadi kebebasan kembangkan yang lebih bermakna dengan matematika. mengkaitkannya dengan materi pelajaran dalam kurikulum seperti sains dan sarana penget
            • Ajak mereka
            • terhadap cerita yang sedang dibahas, baik cerita karangan mereka atau pengembangan dari kegiatan membaca buku bermain drama

                Bagaimana mengajarkan Islam di awal-awal tahun usia mereka?

              Mengajarkan Islam (1)

                1. Membangun yang memberi pengalaman religius bagi anak lingkungan

                2. Memberikan pengamalan agama dan kedekatan kepada Allah didalam rumah teladan 3. sekian banyak

                Mengkaitkan pengalaman dan dengan dan memperdalam pengenalan mereka akan kejadian nilai-nilai Ilahiah sifat-sifat Allah

                Mengajarkan islam (2) 4. cerita yang bernuansa sesuai dengan tahapan usianya Membaca buku islam 5. yang disajikan dalam buku yang dirancang sesuai dengan tahapan usianya Membaca kisah nabi 6. ayat-ayat Al-quran dan

                Memperdengarkan bahwa memuat pesan Allah kepada manusa. Misalnya ketika kita ingin memberi nasihat kepada anak kita, mengenalkan Al-quran

                katakanlah

                "Kata Allah di dalam Al-quran........"

                Catatan Peserta

                Apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih materi dan metode penyampaian dalam homeschooling?

              Hal-hal yang perlu diperhatikan

                1. Tahapan belajar anak

                2. Kecerdasan majemuk yang dimiliki

                3. Temperamen dan kepribadian anak

                4. Gaya belajar anak

              Tahapan Belajar Anak - Trivium

                1. Grammar Stage (usia 0-11)

                2. Logic Stage (11-14)

                3. Rhetoric Stage

                Catatan Peserta

                ● kecerdasan logika ● kecerdasaan musik ● kecerdasan tubuh ● kecerdasan diri

                (kinestetis) (intrapersonal) ● kecerdasan relasi ● kecerdasan bahasa (interpersonal) ● kecerdasan alam.

                ● kecerdasan imaji (spasial),

              Gaya Belajar Anak

                Visual - Saya Melihat Saya Belajar! Audio- Saya Mendengar Saya Belajar! Kinestetik- Saya Melakukan Saya Belajar!