Jaringan Komputer Lanjut 4IA07

  Jaringan Komputer Lanjut UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI Jaringan Komputer Lanjut

  4IA07 TCP/IP NETWORK Kelompok 9 :

  1. Anton Budikusuma - (50410941) -

  2. Ledy Sri Rejeki (53410989) -

  3. Muhammad Rian Arifin (54410788) UNIVERSITAS GUNADARMA 2013

  Daftar Isi Halaman Halaman Judul .................

  …………………............................................................ .

  1 Evolusi TCP/IP ......................................................................................................

  5 o Definisi TCP/IP......................................................................................................

  5 o Layer-layer TCP/IP................................................................................................

  5 Application Layer.....................................................................................................

  5 Transport Layer........................................................................................................

  6 Network Layer..........................................................................................................

  6 ARP, RARP .............................................................................................................

  7 IPv4 dan IPv6...........................................................................................................

  9 Voice over IP...........................................................................................................

  11 o Komponen Fungsional VoIP.................................................................................

  11 CIDR .......................................................................................................................

  12 Contoh Kasus TCP/IP..............................................................................................

  12

  Daftar Gambar Halaman Gambar 1.1 Layer-layer TCP/IP .........................................................................

  6 Gambar 1.2 ARP (Address Resolution Protocol)..................................................

  7 Gambar 1.3 ARP (Address Resolution Protocol)..................................................

  9

  Daftar Tabel Halaman Tabel 1.1 Tabel Format Paket ARP.......................................................................

  8 Tabel 1.2 Tabel Enkapsulasi...................................................................................

  8 Tabel 1.3 Perbedaan antara Ipv 4 dan Ipv 6.........................................................

  10

BAB I PEMBAHASAN 1. TCP/IP NETWORK Evolusi TCP/IP Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an

  yang digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai(IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem- sistem berbeda (seperti untuk membentuk jaringan yang heterogen.

  Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai

  Definisi TCP/IP

  TCP/IP (singkatan dari Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, merupakan gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengaturdalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringanyang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju.

  Layer-layer TCP/IP

  dibentuk dalam beberapa lapisan (layer) untuk mempermudah pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer diatasnya. Pada protokol TCP/IP dibagi menjadi 4 layer, yaitu :

1. Layer Aplikasi (Aplications) Layer aplikasi digunakan pada program untuk

  berkomunikasi menggunakan TCP/IP. Contoh aplikasi antara lain Telnet dan File Transfer Protocol (FTP). Interface yang digunakan untuk saling berkomunikasi adalah nomer port dan socket.

  2. Layer transport memberikan fungsi pengiriman data secara end-to-

  end ke sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat melakukan komunikasi secara serentak (simulaneously). Protokol pada layer transport yang paling sering digunakan adalah(TCP), dimana memberikan fungsi pengiriman data secara connectionoriented, pencegahan duplikasi data, congestion control dan flow control. Protokol lainnya adalah User Datagram Protocol (UDP), dimana memberikan fungsi pengiriman connectionless, jalur yang tidak reliabel. UDP banyak digunakan pada aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan dapat metoleransi terhadap kerusakan data.

  3. Layer Internetwork biasa disebut juga layer internet atau layer

  network, dimana memberikan “vitual network” pada internet. Internet Protocol (IP) adalah protokol yang paling penting. IP memberikan fungsi routing pada jaringan dalam pengiriman data. Protokol lainnya antara lain : IP, ICMP, IGMP, ARP, RARP.

  4. Layer network interface disebut juga layer link atau layer

  datalink, yang merupakan perangkat keras pada jaringan. Contoh : IEEE802.2, X.25, ATM, FDDI, dan SNA.

Gambar 1.1 Layer-layer TCP/IP

2. ARP, RARP a. ARP (Address Resolution Protocol)

  ARP berasosiasi antara alamat fisik dan alamat IP. Pada LAN, setiap device, host, station dll diidentifikasi dalam bentuk alamat fisik yang didapat dari NIC. Setiap host atau router yang ingin mengetahui alamat fisik daripada host atau router yang terletak dalam jaringan lokal yang sama akan mengirim paket query ARP secara broadcast, sehingga seluruh host atau router yang berada pada jaringan lokal akan menerima paket query tersebut. Kemudian setiap router atau host yang menerima paket query dari salah satu host atau router yang mengirim maka akan diproses hanya oleh host atau router yang memiliki IP yang terdapat dalam paket query ARP. Host yang menerima respons akan mengirm balik kepada pengirim query yang berisi paket berupa informasi alamat IP dan alamat fisik. Paket ini balik (reply ini sifatnya unicast.

Gambar 1.2 ARP (Address Resolution Protocol)

  Format Paket

  Pada gambar dibawah memperlihatkan format paket ARP : o Hardware Type : tipe hardware/perangkat keras. Banyak bit dalam field ini adlah 16 bit. o Protocol Type : tipe protokol di mana banyaknya bit dalam field ini 16 bit. o Hardware Length : field berisi 8 bit yang mendefinisikan panjang alamat fisik. o Protocol Length : field berisi 8 bit mendefinisikan panjang alamat logika, dalam satuan byte. o Operation Request & Reply: field berisi 16 bit ini mendefinisikan jenis paket untuk ARP apakah itu berjenis ARP request atau ARP reply. o Sender Hardware Address : banyaknya field adalah variabel yang mendefinisikan alamat fisik dari pengirim. Untuk Ethernet panjang nya 6 byte. o Sender Protocol Address : field ini panjangnya juga variabel dan untuk mendefiniskan alamat logika (alamat IP) dari pengirim. o Target Hardware Address : field ini panjangnya juga variabel yang mendefiniskan alamat fisik daripada target. Pada paket ARP request, field ini isinya 0 semua. o Target Protocol Address : field ini panjangnya juga variabel dan mendefinisikan alamat logika (IP) dari target.

Tabel 1.1 Tabel Format Paket ARP

  Enkapsulasi (pembungkusan) Sebuah paket ARP dienkapsulasi langsung ke frame data link. Lihat Gambar berikut.

Tabel 1.2 Tabel Enkapsulasi b.

   Reverse Address Resolution Protocol (RARP)

  RARP didisain untuk memecahkan masalah mapping alamat dalam sebuah mesin/komputer di mana mesin/komputer mengetahui alamat fisiknya namun tidak mengetahui alamat logikanya. Cara kerja RARP ini terjadi pada saat mesin seperti komputer atauyang baru bergabung dalam jaringan lokal, kebanyakan tipe mesin yang menerapkan RARP adalah mesin yang diskless, atau tidak mempunyai aplikasi program dalam disk. RARP kemudian memberikan request secara broadcast di jaringan lokal. Mesin yang lain pada jaringan lokal yang mengetahui semua seluruh alamat IP akan akan meresponsnya dengan RARP reply secara unicast. Sebagai catatan, mesin yang merequest harus menjalankan program klien RARP, sedangkan mesin yang merespons harus menjalankan program server RARP. Lihat Gambar berikut :

Gambar 1.3 Reverse Address Resolution Protocol (RARP)

  Format Paket Format Paket RARP persis sama dengan format paket ARP. Enkapsulasi (pembungkusan)

  Paket RARP dibungkus secara langsung ke dalam frame data link, formatnya sama dengan enkapsulasi pada paket ARP.

3. IPv4 dan IPv6 a.

   IP versi 4 (IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di

  dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host.

  b.

   IP versi 6 (IPv6) adalah protokol Internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC 791.

  IPv6 yang memiliki kapasitas address raksasa (128 bit), mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang dapat digunakanuntuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan address secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran datasecara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to- end security, ataupun konfigurasi otomatis.

  KELEBIHAN IPv 6 :

   IPv6 Memiliki Aspek Keamanan dan kualitas layanan yang telah terintegrasi (QoS) .

   IPv6 Desain Konfigurasi otomatis IPv6 dan strukturnya yang berhirarki memungkinkan komunikasi bergerak tanpa ada pemutusan komunikasi hingga selesai atau end-to-end.

   IPv6 merupakanyang memberikan solusi baru bagi keterbatasan /limit dari alamat IPv4 dengan konversi 32 bit bilangan biner. IPv6 dengan 128 bit konversi bilangan biner memungkinkan pengalamatan internet protocol yang lebih banyak, yang memungkinkan ip diberikan ke perangkat seperti handphone atau sejenisnya,peralatan rumah tangga bahkan sampai peralatan tidur.

   IPv6 memungkinkan komputer yang menggunakannya melakukan komunikasi peer- to-peer tanpa melalui NAT (Network Address Translation), sehingga memudahkan proses komunikasi end-to-end: human to human, machine to machine, human to machine dan sebaliknya.

   IPv6 Memungkinkan komputer yang menggunakannya dapat melakukan manajemen self komputer dengan sendirinya.

  Perbedaan antara Ipv 4 dan Ipv 6 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.3 Perbedaan antara Ipv 4 dan Ipv 6

4. Voice over IP

  o Komponen Fungsional VoIP :

  1. Voice Calling Device : Peralatan untuk membangkitkan dan menerima call adalah :

  • IP Telephone * Merupakan peralatan berbentuk telepon yang terhubung langsung ke jaringan internet
    • Mempunyai built-in software yang bisa berkomunikasi dengan peralatan VoIP lain di jaringan Internet, dan protokol yang bisa mengirim paket data voice
    • Terhubung ke jaringan menggunakan jack RJ-45 atau wifi VoIP Phone yang terhubung dengan jaringan wireless IEEE 802.11

  • Softphone * Merupakan software yang mengimplementasikan fungsi-fungsi telepon
    • Bisa dipasang di PC atau PDA * Dengan softphone, user VoIP tidak perlu lagi menambahi peralatan telepon di jaringannya.

  • Telepon Analog * Peralatan telepon analog yang terhubung ke PSTN
  • Analog Telephone Adapter (ATA)
    • Peralatan yang digunakan jika sebuah pesawat telepon analog akan dihubungkan langsung ke jaringan internet
    • Peralatan ini mentranslasikan bentuk informasi digital dari jaringan internet ke dalam bentuk informasi analog yang diterima pesawat telepon atau sebaliknya

  2. Gateway Sebagai pembatas dari dua jaringan yang berbeda, dan bertugas membantu agar kedua jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi. Terdiri dari dua komponen utama : a. Gateway Controller

  • Mentranslasikan sebuah informasi ke dalam format yang dapat dimengerti oleh masing- masing jaringan
  • Mentranslasikan SIP signaling di jaringan Internet ke SS7 signaling di jaringan PSTN atau sebaliknya

  b. Media Gateway

  • Melakukan transcoding dari packet-based di jaringan IP ke dalam bentuk frameframe TDM di PSTN atau sebaliknya

  3. Media Server

  • Memproses RTP stream dari VoIP untuk mendekodekan nada DTMF, mencampur beberapa media stream ke dalam bentuk sebuahconference, membunyikan pengumuman, memproses script VoiceXML, speech recognition, konversi text to speech, perekaman audio dll.
  • Media ini bisa diintegrasikan bersama gateway

  4. Session control server - Menyediakan fungsi-fungsi level sesi, seperti otentikasi, otorisasi dan perijinan panggilan.

  • Me-rutekan dan mem-forward panggilan ke jaringan atau service provider yang lain.
  • Meyediakan layanan caller IP, call waiting dan dapat berinteraksi dengan server aplikasi.
  • Merupakan komponen optional pada arsitektur VoIP, bisa menjadi salah satu bagian dari gateway controller.
  • Juga bisa dianggap sebagai SIP erver atau call agent 5.

  CIDR (Classless Inter-Domain Routing)

  Merupakan sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat

  IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

6. Contoh Kasus TCP/IP

  Kebanyakan masalah berhubungan dengan TCP/IP, yaitu bagaimana konfigurasi komputer pada jaringan. Langkah-langkah ini bisa Anda lakukan untuk menganalisa dan memecahkan masalah pada TCP/IP Anda. Langkah 1: Periksa Konfigurasi Tahap pertama pada proses troubleshooting adalah dengan memeriksa konfigurasi TCP/IP. Caranya:

  1. Start -> All Program -> Accessories -> Commad Prompt

  2. Ketik perintah ipconfig /all

  3. Setelah itu akan tampil hasil konfigurasinya. Perhatikan bahwa beberapa komputer mungkin mempunyai beberapa kartu antarmuka jaringan, dan Windows juga bisa mengenali port Firewire sebagai adapter jaringan. Anda harus memperhatikan interface yang akan dikonfigurasi.

  4. Jika konfigurasi masih kosong, maka ada beberapa kemungkinan: * Interface belum memperoleh alamat IP.

  Alamat IP bisa diberikan secara manual, atau via server DHCP. Jika IP diperoleh dari DHCP, coba beberapa perintah berikut untuk melihat apakah computer mampu untuk memperoleh alamat IP: o Ipconfig /release o Ipconfig /renew o Ipconfig /all Jika computer masih belum memperoleh alamat IP, ada kemungkinan beberapa penyebab. Sebagai contoh,

  • Server DHCP telah memberikan semua alamat IP nya (alamat IP habis). Administrator jaringan harus memeriksa log server jika terjadi kemungkinan ini.
  • Kemungkinan lain disebabkan kabel jaringan yang jelek. Coba hubungkan kabel kita ke computer lain untuk memeriksa apakah kabel kita memang bermasalah.
  • Kemungkinan lain yaitu kartu jaringan tidak terpasang dengan benar. Pada kebanyakan kasus, Windows XP akan secara otomatis mendeteksi sebuah kartu jaringan dan memasang driver secara otomatis. Namun demikian, Windows seringkali salah mengidentifikasi kartu jaringan. Jika Anda menemui masalah saat koneksi ke jaringan, coba buka casing komputer Anda dan periksa untuk memastikan model kartu jaringan yang terpasang sesuai dengan driver yang di load oleh windows. Jika drivernya sesuai tapi masih bermasalah, coba download driver kartu jaringan terbaru dari website pabrikannya. Seringkali beberapa situasi dimana driver terbaru mengatasi masalah. Namun, jika Anda telah mencoba berbagai solusi tapi tetap gagal memperoleh alamat IP, cobalah untuk mengganti kartu jaringan Anda. Langkah 2: Kegagalan Komunikasi Jika NIC Anda sudah memiliki alamat IP yang berasosiasi, tapi computer belum bisa berkomunikasi dengan jaringan, maka Anda harus menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang berbeda. Pertanyaan pertama, darimanakah sumber alamat IP anda, apakah diberikan manual atau dari server DHCP? Jika alamat IP diperoleh dari server DHCP, Anda bisa menghilangkan banyak kemungkinan

  penyebab masalah mulai dari sekarang. JIka komputer mampu untuk „menyewa‟ sebuah alamat IP, artinya kartu jaringan sedang berfungsi dan koneksi ke switch tidak ada masalah. Ketika computer „menyewa‟ sebuah alamat dari server DHCP, alamat ini valid untuk periode waktu tertentu. Jika komputer telah sukses „menyewa‟ alamat sebelumnya, namun belum kadaluarsa, kemungkinan Nampak bahwa komputer telah memperoleh IP baru, namun kenyataannya komputer masih mempertahankan IP yang diperoleh sebelumnya. Cara termudah untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi adalah dengan menggunakan perintah ipconfig /release dan ipconfig/renew untuk melepaskan IP yang lama dan untuk mendapatkan

  IP yang baru.

  Jika NIC telah mempunyai alamat IP, tapi alamat telah diberikan secara manual, maka hal pertama yang Anda butuhkan adalah menjalankan beberapa tes konektivitas dasar. Coba untuk menghubungkan komputer yang lain ke koneksi jaringan untuk meyakinkan koneksi bagus. Yakinkan NIC memiliki driver yang benar. Intinya, Anda ingin meyakinkan bahwa hardware berfungsi. Sekali Anda telah mengerjakan tes di atas, buka Command Prompt dan coba ping alamat IP komputer kita sendiri. Jika ping berhasil, artinya stack protkol TCP/IP berfungsi. Jika ANda menerima pesan error „Destination Host Unreachable‟, artinya ada masalah dengan cara komputer di set up, atau file system yang penting telah dihapus atau corrupted. Anda bisa mencoba me-remove dan install ulang kartu jaringan dan drivernya. Jika tidak bekerja, coba lagi Windows Service Pack, karena dengannya akan me-refresh semua file sistem.

  Asumsi komputer anda mampu ping dirinya sendiri, selanjutnya cobalah untuk ping komputer lain pada jaringan. Jika tidak bisa, coba untuk ping komputer-komputer yang lain lagi. JIka anda tidak mampu membangun komunikasi dengan komputer-komputer tersebut, coba perhatikan apakah link jaringan sedang tidak baik atau mungkin kartu jaringan yang jelek. Jika Anda berhasil ping komputer lain di jaringan, coba ping komputer menggunakan nama host-nya. JIka Nada tidak tahu nama hostnya, Anda bisa ping alamat IP untuk mendapatkan nama hostnya. Alternatif lain adalah dengan ping sebuah website.

DAFTAR PUSTAKA