Bab 9. Media Monitoring - Bab 10.Media Monitoring Revisi

  

Evaluasi dan monitoring

media 

  Menghitung media yang mempublikasi 

  Melihat posisi letak halaman 

  Melihat luas kolom publikasi 

  Metode analisis isi Menghitung media 

  Bila seluruh media yang diundang mempublikasikan secara positif acara atau informasi organisasi, maka bisa dikatakan sukses. Posisi berita LOKASI

  DAMPAK

  Kepala berita (head line) Sangat kuat Halaman pertama Sangat kuat

  Halaman kedua s/d delapan Medium Halaman terakhir Sangat kuat

  Surat pembaca Bervariasi

  Olah raga Medium

  Ekonomi Kuat

  Kesehatan Kuat Luas kolom / durasi siaran 

  

Makin luas kolom berita di halaman surat kabar / majalah atau makin lama durasi penyiaran di radio / tv maka akan semakin membuat publik memperhatikan berita dan berdampak cukup kuat. Metode analisis isi 

  Tujuan : 

  Mengetahui kecenderungan opini publik atas informasi di media massa 

  Mengetahui kecenderungan isu yang makin menghangat atau mulai menurun pemberitaannya

   Mengetahui posisi perusahaan di mata publik eksternal. Analisis isi 

  Berelson & Kerlinger : 

  Metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematis, obyektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak.

   Budd :

   Teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan Tujuan Analisis isi (Mc Quail) : 

  Mendeskripsikan dan membuat perbandingan isi media 

  Membandingkan isi media dengan realitas sosial 

  Mendeskripsikan nilai-nilai sosial budaya yang direfeksikan oleh media 

  Mengetahui fungsi dan efek media 

  Mengevaluasi media performance Prosedur analisis isi

  Contoh : “Bagaimana kecenderungan

pemberitaan mengenai kasus Munir”

  2. Merumuskan tujuan dan kegunaan penelitian Contoh : untuk mengetahui kecenderungan atau trend isu mengenai kasus Munir.

  3. Kerangka konsep untuk riset deskriptif atau kerangka teori untuk riset eksplanatif Contoh di atas merupakan riset deskriptif (hanya menggunakan 1 konsep yakni kecenderungan). Sedangkan eksplanatif menggunakan 2 konsep atau lebih (misal : Dampak pemberitaan sakitnya Suharto terhadap pembentukan image di masyarakat).

  4. Penyusunan perangkat metodologi. Konsep

yang telah disusun, lalu dijabarkan dengan

metode pengukuran. Ukuran biasanya dengan istilah kategori yang dibuat

berdasarkan unit analisis atau satuan yang

akan dianalisis. Misalnya kategori tema berita : politik, hankam, ekonomi, olah

raga, hiburan dll. Kemudian dijabarkan lagi

dalam indikator. Misal berita ekonomi

  5. Penentuan unit analisis, kategorisasi dan uji reliabilitas. Pada analisis isi, unit analisisnya adalah

teks, pesan atau medianya. Unit analisis digolongkan

dalam :

  

  

a. Unit tematik : satuan penghitungannya adalah per

berita atau per topik. Unit tematik secara sederhana

berbicara mengenai “teks berbicara tentang apa atau mengenai apa.”Misal : tema apa saja yang muncul dalam setahun, jenis iklan apa saja yang sering muncul dalam setahun.

  

  

c.Unit referens : penghitungannya dilihat pada

rangkaian kata yang memiliki arti sesuai kategori. Misal kategori mendukung, netral dan tidak mendukung. Misal : “Mantan wakil Presiden Try Sutrisno kemarin mengungkapkan perannya dalam upaya mendamaikan sengketa perdata antara

pemerintah dan penguasa orde baru, Suharto.”

Kalimat tsb, masuk dalam kategori mendukung

perdamaian pemerintah-Suharto.

   d. Unit sintaksis : berupa kata atau simbol.

  

Penghitungannya dengan frekuensi kata atau

simbol. Misal : berapa jumlah kata yang

mengandung makna kekerasan dalam sebuah

berita ? Kata yang mengandung makna kekerasan misalnya : memukul, menampar, mencubit, menghina, dll.

  6. Menentukan populasi dan sampel. Dua dimensi yang digunakan untuk menentukan populasi, yaitu topik dan waktu. Misalnya berita politik selama

setahun. Sampelnya adalah bagian dari populasi

yang akan diriset.

  

7. Menentukan metode pengumpulan data. Caranya

dengan mendokumentasikan isi komunikasi yang

akan diriset. Misalnya dengan mengklipping surat

kabar atau majalah, merekam publikasi radio dan

televisi. Kemudian data dimasukkan dalam

  8. Menentukan metode analisis. Bisa

menggunakan tabel frekuensi, tabel silang, atau rumus statistik tertentu. Memilih Unit Analisis Unit Aspek yang Dicatat Unsur dari Teks Analisis yang Dilihat

  Fisik Bagian Fisik teks Teks secara (panjang, luas, durasi) keseluruhan

  Sintaksis Elemen Bahasa dari Teks Kata, kalimat, ayat, (kata, kalimat, ayat) potongan adegan

  (scene) Referensial Elemen bahasa (kata, Kata, kalimat, ayat, (padanan kalimat) yang memiliki potongan adegan kata) referensi yang sama (scene) Memilih Unit Analisis Unit Aspek yang Dicatat Unsur dari Teks Analisis yang Dilihat

  Proposision Pernyataan atau Gabungan al proposisi dalam suatu antarkalimat. Dua atau teks tiga kalimat

  Tematik Gagasan atau ide dari Paragraf suatu teks (surat/berita), babak (drama, novel), Bab (buku pelajaran), surat (kitab suci), plot (flm/ sinetron), teks secara Contoh Analisis Unit Tematik 

  Pemberitaan Surat Surat Kabar Atas Isu Pencabutan Tap. MPRS XXV/1996 tentang PKI oleh Gus Dur.

  

Tabel.1. Jumlah Item Berita Berdasarkan Subyek Pemberitaan. Tema Kompas Republika Media Suara Indonesia Pembahar uan

  Permintaan

  4

  3

  8

  1 Maaf Gus Dur

  Tema Kompas Republika Media Suara Indonesia Pembahar uan

  Ususlan

  9

  22

  12

  12 pencabuta n tap. MPRS Ancaman

  7

  10

  5

  10 SI MPR Lain2

  2

  1 Total

  22

  36

  25

  23

  

Tabel 2. Penggambaran Sikap Atas Isu Komunisme

Berdasarkan Subyek Pemberitaan Tema Kompas Republika Media Suara Indonesia Pembahar uan

  4

  3

  8

  1 Permintaa

  n maaf GusDur

  Positif

  3

  1 Negatif

  3

  6 Positif &

  1

  2 Negatif Tidak Lanjutan Tema Kompas Republika Media Suara Indonesia Pembahar uan Usulan

  9

  22

  12

  12 Pencabuta n Tap.

  MPRS

  Positif

  3

  2

  1 Negatif

  5

  21

  8

  5 Positif &

  1

  1

  2

  1 Negatif Lanjutan Tema Kompas Republika Media Suara Indonesia Pembahar uan Ancaman

  7

  10

  5

  10 SI MPR Positif

  1

  7

  1

  1 Negatif

  5

  3

  8 Positif & Negatif Tidak ada

  1

  3

  1

  1 Contoh Tabel Frekuensi Asal Berita

  Frekuens Persentase i (%)

  Liputan wartawan/media yang 120

  39.3 bersangkutan Mengutip dari jaringan / afliasinya

  45

  14.8 Mengutip dari kantor berita

  80

  26.2 Mengutip dari media luar negeri

  42

  13.8 Mengutip dari media dalam negeri

  12

  3.9 Lainnya

  6

  2.0 Total 305 100 Contoh Tabulasi Silang Penempatan Berita Asal Berita

  Halama Halama Halama TOTA n n Dalam n L Depan Belakan g

  Liputan wartawan/media

  60

  39 21 120 yang bersangkutan Mengutip dari jaringan /

  20

  17

  8

  45 afliasinya Mengutip dari kantor berita

  43

  32

  5

  80 Mengutip dari media luar

  13

  28

  1

  42 negeri

  9. Analisis dan intepretasi data

  10. Uji reliabilitas (keandalan) : 

  Uji reliabilitas Holsti (1969) :

  2 M

  Reliabilitas Antar Coder = N N

   

  1

  2 Dimana : 

  M = jumlah coding yang disetujui masing-masing coder 

  

N1 = jumlah coding yang dibuat coder 1

   Uji reliabilitas Scott

   Reliabilitas antar coder =

   Dimana :

   A = % persetujuan yang diamati

   B = % persetujuan yang diharapkan =

  B B A  

  1

  2 pi Ilustrasi 1 (Formula Holsti) 

  Peneliti membuat analisis isi pemberitaan surat kabar terhadap SBY. Salah satu kategori yang dipakai adalah melihat apakah

liputan terhadap SBY ini berimbang (Cover

Both Side) atau tidak. Ada tiga kategori:

  Kategori Defnisi

  1. Berimbang (cover both side) Berita menyajikan narasumber yang seimbang, baik mendukung atau menentang SBY. Berita menampilkan

  Kategori Defnisi

  2. Tidak berimbang Berita menyajikan narasumber tidak seimbang, hanya menampilkan SBY dari satu sisi saja, sisi positif atau negatif

  3. Tidak jelas Berita sukar dikategorikan sebagai berita yang berimbang (cover both sides0 atau tidak

  Misalnya, 10 berita sampel yang diuji dengan 2 orang coder. Hasil coding atas 10 berita dari 2 coder sbb:

  Berita Coder A (peneliti) Coder B Setuju (S) atau Tidak setuju (TS)

  Berita 1

  2 2 1 (S) Berita 2

  3 1 0 (TS) Berita 3

  2 2 1 (S) Berita 4

  1 1 1 (S) Berita 5

  1 1 1 (S) Berita 6

  3 2 0 (TS) Berita 7

  2 2 1 (S) Berita 8

  2 2 1 (S) Berita 9

  3 3 1 (S) Ilustrs

  Berita Coder A (peneliti) Coder B Setuju (S) atau Tidak setuju (TS)

  Berita 1

  2 2 1 (S) Berita 2

  3 1 0 (TS) Berita 3

  2 2 1 (S) Berita 4

  1 1 1 (S) Berita 5

  1 1 1 (S) Berita 6

  3 2 0 (TS) Berita 7

  2 2 1 (S) Berita 8

  2 2 1 (S) Berita 9

  3 3 1 (S)

  Ilustrasi 1 (Formulasi SCOTT) Ilustrasi 1 (Formulasi Scott) Katego ri FREKUENSI Prporsi total berita Penqua dratan

  Coder A (Penelit i)

  2

  0.1

  2

  1

  1

  0.04 3-

  0.2

  4

  2

  2

  3 0.15 0.0225 3+

  1

  0.04 2-

  Coder B Total A+ B 1 +

  0.2

  4

  2

  2

  0.01 2+

  0.1

  2

  1

  1

  3 5 0,25 0.0625 1-

  2

  0.01 Lanjutan A B

   

  

Reliabilitas antar coder =

  1 B

  Dimana : A = % persetujuan yang diamati

  pi

  diharapkan = Lanjutan 

  Jadi: 

  • 0.185

  Reliabilitas antar coder =

  • 0.185 = 0.75

  =

  0.80

  1 Ilustrasi 1 (Formulasi Cohen Kappa) Kategori FREKUENSI

  Coder A (Peneliti )

  4 2-

  1

  1

  4 3-

  2

  2

  2 3+

  1

  2

  2

  Coder B

  2

  1 2+

  1

  1

  6 1-

  3

  2

  Persilangan (AxB) 1 +

  1 Lanjutan å

   Persetujuan yang diharapkan adalah (1/n2) ( ). pm

  2) 

  Maka = 1(10 (6+1+4+2+4+1) =( 1/100)(19) = 0.19 

  Maka reliabilitas antar coder:

  0.80

  • 0.19 = 0.75

   Reliabilitas antar coder =

  1

  • 0.19
Tugas 

  Buatlah analisis isi , thema bebas, 1 kelompok terdiri dari 3 orang ! Topik ini kemudian dibuat tujuan penelitiannya, unit analisis,

serta kategorisasinya. Buatlah coding sheet

serta perhitungannya kemudian lakukan pula uji reliabilitasnya.