TRANSFORMASI SISTEM PERKOTAAN DAN STRATEGI MENGHADAPI ERA GLOBAL

BAB 3

TRANSFORMASI SISTEM PERKOTAAN DAN
STRATEGI MENGHADAPI ERA GLOBAL

"l

bahwa baik proses
Pada bab sebelumnya, *.;-ehhat
dihentikan tetapi
bisa
tidak
globalisasi
maupun
urbanisasi
kota-kota akan
lambat'
atau
Cepat
fiantisipasi.
bisa

hanya
adalah
diperebutkan
Yang
langsung'
.""""u
bersaing
saling
sistem global kota-kota dunia'
dalam
baik
y"rrg
porirli
-Bagaimana
kita harus mempersiapkan Jakarta dan kota-kota
pertama
lain fi Indonesia dalam menghadapi era global? Hal
mengpentingnya
yang akan fibahas dalam bab ini adalah
kota

suatu
posisi
uku-r kinerja kota, sehingga kita selalu tahu
melalui
fiukur
dapat
terhadap kota-kota lain. Kinerja kota
kinerja kota
sejurnlal infikator yang biasa disebutindikator
kinermengenai
Pengrrkuran
(urban perfotmance indicator)'
tujuan
dengan
lembaga
banyak
ja kota-kota dilakukan oleh
untuk
yarrg betbeda-beda. Sejumlah pengukuran dilakukan
untuk

terbaik
yang
kota
mengenai
mendapatkan informasi
melakukan investasi. Lembaga resmi biasanya melakukan
keberpengukuran kinerja kota dalam rangka mengukur
pemerintah'
kerja
hasilan program
Bab Tiga ini akan membahas perlunya
Selanjutnya,
bersifat nasional tentang Pedoman
yang
legal
kerangka
yang bisa menjafi payung
Perkotaan
ku*ur"r,
Pengeiolaan

pengelolaan kota-kota di
sistem
pengembangan
bagi
hukum
yang
Indonesia. Mengapa kita memerlukan sebuah pedoman
tidakumum
Sebenarnya secara
mempunyai ,t"to, hoko*?
apa yang harus
lah sulii untuk menjawab pertanyaan
kondisi
memperbaiki
oleh pemerintah kota untuk
filakukan
juga
sering
sudah
itu

umum sekarang' Kata-kata kunci untuk
ootataprinsip-prinsip
kita dengar, yaitu yang biasa disebut
yang baik" (good govetnance)' seperti partisip.m"rirrtahan
demokrasi, akuntabilitas, dan transparanitsi mt.yttakat,
bisa
si. Tetapi, semua slogan itu bersilat ahstrak dan tidak
aplikasi
Bila
kota'
pemerintah
oleh
begitu saja
fit"tupi"o
ritutata pimerintahan yang baik ini hanya fianggap sebagai
politis'
legitimasi
mendapatkan
tujuan
al ideologis dengan

tersebut tidak akan dapat
maka penerapan prinsip-prinsip
sedang fihadapi'
yang
pokok
masalah
memecahkan
goverYang disem-bunyikan oleh para rnisionaris good
sebuah kota
nance ialah kenyataan bahwa keberhasilan
pada
dalam sistem ekonomi global akan sangat bergantung

TRANSFORMASI SISTEM PERKOTAAN DAN STRATEGI
MENGHADAPIERA GLOBAL

kesediaan dan kemampuan kota tersebut menjadi bagian
integral dari sistem global. Selain itu, sistem kehidupan
urban adalah sistem yang sangat canggih. Sistem perkotaan
merupakan superposisi dari berbagai sistem, seperti sistem

ekonomis, sistem teknis, dan sistem sosial budaya. Hulungan
sedemikian rupa agar
antarsistem ini harus fikondisikan
Regulator yang
baik.
berfungsi
dapat
urban
kehidupan
tapi harus
politik,
regulasi
hanya
berupa
bukan
diperlukan
juga mencakup aspek-aspek kehidupan lainnya, terutama
yang menyangkut kemampuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Suatu kerangka legal sebagai payung hukum pun
good governance
agar aplikasi prinsip-prinsip

dibutuhkan
kota
demi kemajuan
dilaksanakan
dapat betul-betul
bersangkutan, dan 6daft rlipakai sebagai alat untuk legitimasi
politis belaka.
Bagian terakhir tulisan ini mencoba memperjelas kesulitan dalam membuat dan menerapkan sebuah payung
hukum bagi pengembangan kota-kota di Indonesia, akibat
ketiadaan kesepakatan bersama dari kelompok-kelompok
yang berkepentingan. Kota-kota kita secara sosiologis belum
merupakan suatu komunitas utuh. Salah satu sebabnya
adalah karena proses urbanisasi telah berlangsung demikian
cepat sehingga kita hanya mengkota tanpa sempat berkota.
Cara berkota yang kita jalankan ternyata tidak mampu menjawab berbagai masalah yang muncul sebagai akibat dari
pemaproses mengkota yang sangat cepat itu. Diperlukan
haman terlebih dahulu bahwa kota-kota di Indonesia sedang
dalam proses transformasi dari sistem perkotaan yang bersimenjadi sistem perkotaan modernfat kolonial-feodalistik,
sistem perkotaan
yang seharusnya menjafikan

kapitalistik,
menjadi lebih demokratis dan egaliter. Pembicaraan mengenai masalah perkembangan kota-kota fi Indonesia harus
dimulai dari kenyataan tentang terhambatnya proses transtersebut'
formasi sistem perkotaan yang kolonial-feodalistik
kotabahwa
mengakui
Kenyataan ini membuat kita harus
kota kita berada dalam sebuah krisis yang berkepanjangan
dan bahwa krisis ini bersifat sistemik. Usaha untuk memahami karakter dasar dari perkembangan kota di Indonesia
sebagai sebuah proses yang bersifat dinamis-transisional
oleh siapa saja yang hendak berusaha untuk
perlu filakukan
meningkatkan kondisi kota-kota Indonesia.

t,,

KOTA TANPA WARGA

INDIKATOR KINERJA KOTA, APA ITU?


"l

yangmengaiukan hipotesis bahwa kondisi
Ka[au adasekelompok ahLs'
fleg r^
kota-kota kita akan dengan senditinya membaik bila ekonomi
cukup
tidak
ini pulih, bisa fadi para ahhitu mengerti ekonomi, tetapi
mengenai perkembangankota'Jelas pula bahwa pata aii'hittr
-.ng.rti
tidak"menge,ti buh-u krisis yang dihadapi kota.kota kita sesungguhpetkonya diseba-bkanoleh terhambatnya pfoses ffansformasi sistem
metaan, bukan karenakegagalan sistem ekonomi saia' Pembahasan
kita
ngenai problematika proses transformasi tersebut akan memberi
dan
ada'
yang
krisis
dari

pf.rg.r.i^r, yang lebih baik mengenai katakter
Tetapr'
perspektif baru dalam mencari pemecahannya'
-.ribok,
dengan usaha untuk memecahkan betbagai masalah
sebelum -.-J"i
tenperkotaan tetsebut, seharusnya pata stakeholdtrrsepakat dahulu
l