BUPATI ACEH BARAT PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN, PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI

  BUPATI ACEH BARAT PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT NOMOR

  BUPATI ACEH BARAT PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT NOMOR

  Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penetapan Besaran, Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa bagi Gampong dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2017;

  Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara;

  2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh;

  3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

  4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

  5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

  6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

  7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

  88 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN, PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN

  88 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN, PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN

  DANA DESA BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BARAT,

  Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penetapan Besaran, Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa bagi Gampong dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2017;

  Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara;

  2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh;

  3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

  4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

  5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

  6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

  DANA DESA BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BARAT,

  BUPATI ACEH BARAT PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT NOMOR

  88 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN, PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN

  7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

  DANA DESA BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BARAT,

  Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penetapan Besaran, Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa bagi Gampong dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2017;

  Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara;

  2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh;

  3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

  4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

  5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

  6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

  BUPATI ACEH BARAT PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT NOMOR

  7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

  88 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN, PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN

  DANA DESA BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BARAT,

  Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penetapan Besaran, Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa bagi Gampong dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2017;

  Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara;

  2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh;

  3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

  4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

  5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

  6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

  7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

  • - 2 -

  8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157);

  9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57);

  10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;

  11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

  12. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;

  13. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017;

  14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2016 tentang tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa;

  15. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pemerintahan Gampong sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pemerintahan Gampong;

  16. Qanun Kabupaten Aceh Barat Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 -2017;

  MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN,

  PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN ANGGARAN 2017

  BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

  • - 3 -

  12. Keuangan Gampong adalah semua hak dan kewajiban gampong yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban gampong.

  20. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Gampong yang selanjutnya disingkat PTPKG adalah unsur perangkat gampong yang membantu Keuchik Gampong untuk melaksanakan pengelolaan keuangan gampong

  19. Rencana Kerja Pemerintah Gampong selanjutnya disingkat RKP Gampong adalah penjabaran dari RPJM Gampong untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

  18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong, selanjutnya disingkat RPJM Gampong adalah rencana pembangunan gampong untuk jangka waktu 6 (enam) tahun.

  17. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

  16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong, selanjutnya disingkat APBG adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan gampong yang terdiri dari anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan.

  15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten, selanjutnya disingkat APBK adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan kabupaten yang dibahas dan disetujui bersama Pemerintah Kabupaten dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, dan ditetapkan dalam Qanun Kabupaten.

  14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

  13. Pengelolaan Keuangan Gampong adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan gampong sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.

  11. Tuha Peuet Gampong adalah Badan Permusyawaratan Gampong yang anggotanya dipilih dari dan oleh masyarakat gampong setempat yang terdiri dari unsur ulama, tokoh masyarakat setempat termasuk pemuda dan perempuan, pemuka adat dan cerdik pandai/cendekiawan yang ada di gampong.

  1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Barat yang merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat Aceh Barat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  10. Perangkat gampong adalah sekretariat gampong, pelaksana kewilayahan, dan pelaksana teknis fungsional yang bertugas membantu Keuchik dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewajibannya.

  9. Keuchik adalah kepala badan eksekutif gampong yang memimpin penyelenggaraan pemerintahan gampong.

  8. Pemerintah Gampong adalah Keuchik dan Imum Meunasah beserta perangkat gampong sebagai unsur penyelenggara pemerintahan gampong.

  7. Pemerintahan Gampong adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemerintah Gampong dan Tuha Peuet Gampong.

  6. Gampong adalah nama lain desa yaitu kesatuan masyarakat hukum yang berada di bawah Mukim dan dipimpin oleh Keuchik yang berhak menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri.

  5. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten.

  4. Camat adalah Camat di Kabupaten Aceh Barat.

  3. Bupati adalah Bupati Aceh Barat yang merupakan kepala pemerintah daerah Kabupaten Aceh Barat yang dipilih melalui suatu proses demokratis yang dilakukan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

  2. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Aceh Barat yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat.

  21. Qanun Gampong adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh

  • - 4 -

  BAB II KEDUDUKAN DANA DESA Pasal 2 (1) Dana Desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang ditransfer kepada gampong melalui APBK secara bertahap. (2) Besaran Dana Desa yang ditetapkan oleh Pemerintah kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam APBK Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp.

  240.723.173.000,00,- (Dua Ratus Empat Puluh Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Tiga Juta Seratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Rupiah).

  BAB III MAKSUD DAN TUJUAN PENGALOKASIAN DANA DESA Pasal 3 Dana Desa merupakan bagian dari pendapatan transfer gampong yang diterima oleh gampong dari Pemerintah Kabupaten dan digunakan untuk membiayai: a. pelaksanaan kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh Menteri Desa Pembangunan

  Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

  b. pelaksanaan kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten; dan

  c. pemenuhan kebutuhan gampong lainnya sesuai hak asal usul gampong dan kewenangan lokal berskala gampong.

  Pasal 4 Dana Desa bertujuan untuk:

  a. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan kegiatan pada bidang penyelenggaraan pemerintahan gampong, pelaksanaan pembangunan gampong, pembinaan kemasyarakatan gampong, dan pemberdayaan masyarakat gampong;

  b. Meningkatkan motivasi dan kemampuan pemerintahan gampong dalam pelaksanaan kewajibannya melalui peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan gampong dan penguatan lembaga kemasyarakatan gampong;

  c. Mendorong partisipasi, keswadayaan, dan gotong royong masyarakat;

  d. Menumbuhkembangkan kemandirian gampong melalui terwujudnya sumber- sumber pendapatan asli gampong; dan e. Menciptakan peluang pemberdayaan ekonomi gampong dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

  BAB IV PENETAPAN BESARAN DAN PENGELOLAAN DANA DESA Bagian Kesatu Penetapan Besaran Dana Desa Pasal 5 Penetapan Besaran Dana Desa untuk setiap gampong dalam Kabupaten Aceh Barat dialokasikan secara merata dan berkeadilan berdasarkan: a. alokasi dasar; dan

  b. alokasi formula yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis gampong.

  Pasal 6 Alokasi dasar per gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, dihitung

  • - 5 -

  Pasal 7 Alokasi formula yang dihitung berdasarkan data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, bersumber data dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik.

  Pasal 8 Penghitungan alokasi formula setiap gampong sebagaimana dimaksud pada pasal 7 dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut: W = [(0,25 x Z1) + (0,35 x Z2) + (0,10 x Z3) + (0,30 x Z4)] x (DDkab – ADkab) Keterangan: W = Dana Desa setiap Gampong yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis Gampong Z1 = Rasio jumlah penduduk setiap gampong terhadap total penduduk gampong dalam Kabupaten Z2 = Rasio jumlah penduduk miskin setiap gampong terhadap total penduduk miskin gampong dalam Kabupaten Z3 = Rasio luas wilayah setiap gampong terhadap total luas wilayah gampong dalam Kabupaten Z4 = Rasio IKG setiap gampong terhadap total IKG gampong dalam Kabupaten Ddkab = Pagu Dana Desa Kabupaten Adkab = Besaran Alokasi Dasar Kabupaten

  Bagian Kedua Pengelolaan Dana Desa

  Pasal 9 (1) Pengelolaan Dana Desa merupakan satu kesatuan pengelolaan keuangan gampong yang tidak terpisahkan dengan pengelolaan sumber-sumber pendapatan gampong lainnya dan berpedoman pada peraturan bupati yang mengatur tentang pengelolaan keuangan gampong.

  (2) Pengelolaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban.

  Bagian Ketiga Perencanaan

  Pasal 10 (1) Perencanaan jenis-jenis kegiatan yang dibiayai dengan sumber Dana Desa ditetapkan oleh gampong pada dokumen RKPG.

  (2) Dokumen RKPG menjadi dasar bagi gampong untuk menyusun APBG. (3) Dalam dokumen APBG, sumber Dana Desa dianggarkan pada rincian kelompok Pendapatan Transfer dengan nama Dana Desa.

  (4) Gampong mencantumkan besaran Dana Desa sesuai dengan pagu Dana Desa yang diterima masing-masing gampong sebagaimana tercantum pada Lampiran I peraturan bupati ini.

  Pasal 11 (1) Prioritas penggunaan Dana Desa yang ditetapkan oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagaimana. (2) Prioritas penggunaan Dana Desa yang ditetapkan oleh Menteri Desa

  Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal desa di bidang Pembangunan Gampong dan

  • - 6 -

  (3) Prioritas penggunaan Dana Desa sesuai arah kebijakan Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal desa di Bidang Pemberdayaan Masyarakat Gampong. (4) Penggunaan Dana Desa untuk prioritas yang ditetapkan oleh Menteri dan

  Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) disepakati dan diputuskan melalui Musyawarah Gampong. (5) Gampong dapat menggunakan Dana Desa untuk kegiatan selain kegiatan prioritas apabila telah diputuskan melalui Musyawarah Gampong dan mendapat persetujuan dari Bupati atau satuan kerja perangkat daerah yang telah ditunjuk dan diberikan wewenang oleh Bupati. (6) Dana Desa tidak dapat digunakan untuk membiayai program dan kegiatan yang telah dibiayai oleh sumber dana lainnya. (7) Rincian contoh kegiatan prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3) dan (4) tercantum pada Lampiran II peraturan bupati ini.

  Bagian Keempat Pelaksanaan

  Pasal 12 (1) Pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari Dana Desa terintegrasi dengan pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana lainnya dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan bupati yang mengatur tentang pengelolaan keuangan gampong. (2) Mekanisme pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari proses Penyaluran, Pencairan dan Pelaksanaan.

  Pasal 13 (1) Proses penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 ayat (2) dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah

  (RKUD) ke Rekening Kas Gampong (RKG). (2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, dengan ketentuan sebagai berikut: a. tahap I, pada bulan Maret sebesar 60% (enam puluh persen); dan b. tahap II, pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh persen).

  (3) Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan setelah Bupati menerima:

  a. Permohonan Keuchik;

  b. Rekomendasi Camat;

  c. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya;

  d. Qanun Gampong tentang RKPG dan Qanun Gampong tentang APBG; dan e. Foto Copy Rekening Kas Gampong. (4) Penyaluran Dana Desa tahap II dilakukan setelah Bupati menerima:

  a. Permohonan Keuchik;

  b. Rekomendasi Camat;

  c. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa tahap I;

  d. Lembar Konfirmasi Transfer Dana Desa tahap I; dan e. Foto Copy Koran Rekening Kas Gampong. (5) Atas dasar kelengkapan berkas administrasi yang disampaikan oleh Keuchik kepada Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4), maka Bupati melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong menerbitkan Rekomendasi kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah untuk dilakukan penyaluran Dana Desa tahap I dan Dana Desa tahap II dari RKUD ke RKG. (6) Bagi gampong yang menerima perubahan berupa tambahan Dana Desa pada tahun anggaran berjalan, maka penyaluran besaran Dana Desa Perubahan bagi gampong tersebut dilakukan sekaligus dengan penyaluran Dana Desa tahap II dengan syarat telah menganggarkan besaran tambahan Dana Desa pada Perubahan Qanun Gampong tentang RKPG dan APBG.

  • - 7 -

  (7) Penyaluran Dana Desa tahap II dapat diproses apabila laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap I menunjukkan paling kurang Dana Desa tahap I telah digunakan sebesar 50% (lima puluh persen).

  Pasal 14 (1) Proses pencairan Dana Desa dari Rekening Kas Gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dilakukan dengan mempersiapkan: a. Rincian Anggaran Biaya (RAB) kebutuhan pelaksanaan kegiatan;

  b. Dokumen pengadaan barang dan jasa;

  c. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

  d. Pernyataan Tanggung Jawab Belanja; dan e. Bukti Transaksi yang lengkap dan sah. (2) Persiapan proses pencairan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh PTPKG.

  Pasal 15 (1) Proses pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) diselenggarakan oleh perangkat gampong yang bertindak selaku pelaksana kegiatan, dalam hal ini adalah kepala urusan, atau nama lain sesuai bidang urusannya masing-masing. (2) Pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengadministrasian pada Buku Kas Pembantu Kegiatan.

  Bagian Kelima Penatausahaan

  Pasal 16 (1) Penatausahaan keuangan gampong dengan sumber Dana Desa terintegrasi dengan penatausahaan keuangan dengan sumber dana lainnya dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan bupati yang mengatur tentang pengelolaan keuangan gampong. (2) Penatausahaan keuangan gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Bendahara Gampong dengan melakukan pengadministrasian atau pencatatan pada:

  a. Buku Kas Umum;

  b. Buku Kas Pembantu Pajak; dan c. Buku Bank.

  Bagian Keenam Pelaporan dan Pertanggungjawaban

  Pasal 17 (1) Pelaporan dan pertanggungjawaban Dana Desa terintegrasi dengan pelaporan dan pertanggungjawaban sumber dana lainnya dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan bupati yang mengatur tentang pengelolaan keuangan gampong. (2) Keuchik wajib menyampaikan Laporan Realisasi APBG Semester I paling lambat pada minggu keempat bulan Juli dan Laporan Realisasi APBG Semester II paling lambat pada minggu keempat bulan Januari tahun anggaran berikutnya. (3) Keuchik Gampong juga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dan laporan konsolidasi Dana Desa tahun sebelumnya paling lambat minggu keempat bulan Februari, dan laporan realisasi penggunaan dan laporan konsolidasi Dana Desa tahap I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggaran berjalan. (4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) disampaikan kepada Bupati melalui camat.

  • - 8 -

  BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 Petunjuk teknis dan pelaksanaan Dana Desa secara keseluruhan menjadi satu kesatuan dengan petunjuk teknis dan pelaksanaan sumber dana lainnya yang tertuang dalam APBG, serta berpedoman pada peraturan bupati tentang pedoman pengelolaan keuangan gampong.

  BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Aceh Barat. Ditetapkan di Meulaboh pada tanggal 30 Desember 2016 M

  30 Rabiul Awal 1438 H

  Plt. BUPATI ACEH BARAT, cap/dto RACHMAT FITRI. HD

  Diundangkan di Meulaboh pada tanggal 30 Desember 2016 M

  30 Rabiul Awal 1438 H SEKRETARIS DAERAH

  KABUPATEN ACEH BARAT, d t o B U K H A R I

  BERITA DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2016 NOMOR:

  • - 9 -

  Lampiran II Rancangan Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor

  02

  88 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan Besaran, Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa bagi Gampong dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2017

  I. Program dan Kegiatan Prioritas Penggunaan Dana Desa yang ditetapkan oleh Menteri Desa PDT dan Transmigrasi

A. Bidang Pembangunan Gampong

  1. Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrasruktrur dan lingkungan gampong. Contoh kegiatan: a. Tambatan perahu;

  b. Jalan permukiman;

  c. Jalan Gampong antar permukiman ke wilayah pertanian/perkebunan;

  d. Pembangkit listrik tenaga mikro hidro;

  e. Lingkungan permukiman masyarakat gampong;

  f. Tembok laut kawasan wisata laut;

  g. Rehabilitas pemeliharaan;

  h. Saluran irigasi tersier; i. Pusat pembibitan gampong; j. Infrastruktur lainnya sesuai kondisi gampong

  2. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan gampong. Contoh kegiatan: a. Air bersih berskala gampong (sumur bor);

  b. Sanitasi lingkungan;

  c. Pelayanan kesehatan desa seperti gedung posyandu/polindes/poskesdes;

  d. Pengadaan tambahan peralatan darurat (emergency); e. Sarana dan prasarana lainnya sesuai kondisi gampong.

  3. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan gampong. Contoh kegiatan: a. Taman bacaan masyarakat atau perpustakaan gampong;

  b. Pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);

  c. Balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;

  d. Pengembangan dan pembinaan sanggar seni;

  e. Pengadaan Alat Permainan Edukatif (APE) bagi PAUD; f. Sarana dan prasaranan lainnya sesuai kondisi gampong.

  4. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi gampong. Contoh kegiatan: a. Pasar gampong;

  b. Toko/kios gampong;

  c. Pembentukan dan pengembangan BUMG;

  d. Pembibitan tanaman pangan;

  e. Penggilingan padi;

  f. Lumbung gampong;

  g. Pembukaan lahan pertanian/perkebunan;

  h. Pengelolaan usaha hutan gampong; i. Kolam ikan dan pembenihan ikan; j. Kapal penangkap ikan; k. Gudang pendingin; l. Tempat pelelangan ikan; m. Tambak garam; n. Kandang ternak;

  • - 10 -

  q. Sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi gampong.

  5. Pelestarian lingkungan hidup gampong. Contoh kegiatan:

  a. Penghijauan;

  b. Pembuatan terasering;

  c. Pemeliharaan hutan bakau;

  d. Perlindungan mata air;

  e. Pembersihan daerah aliran sungai;

  f. Perlindungan terumbu karang;

  g. Sarana pengolahan minyak jarak, minyak kelapa sawit mini, minyak goreng kelapa, dan beragam pemanfaatan sumber nabati gampong; h. Kegiatan pelestarian lingkungan hidup lainnya sesuai kondisi gampong.

B. Bidang Pemberdayaan Masyarakat 1. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan gampong.

  Contoh kegiatan:

  a. Pelatihan benih kerapu, nila, lele, dan sebagainya;

  b. Kursus/pelatihan kerajinan tangan berbahan baku limbah laut (misalnya kerang laut, kayu, bakau, atau cemara laut) c. Pelatihan membuat barang-barang kerajinan berbahan baku lokal

  (misalnya sabut kelapa, tempurung kelapa, ukiran kayu, anyaman bambu atau daun, alat penangkap ikan tradisional) d. Pelatihan kuliner dan pengembangan makanan lokal sebagai komoditas strategi ekonomi-wisata (misalnya ikan asin, sirup jamblang, tepung ikan, kue tradisional khas lokal, dan lain sebagainya)

  e. Pelatihan kewirausahaan desa bagi BUMG atau pemuda gampong;

  f. Pengembangan bisnis dan pemetaan kelayakan BUMG;

  g. Pelatihan peningkatan investasi dan permodalan bagi BUMG;

  h. Pelatihan pengemasan dan pemasaran produk unggulan gampong; i. Kegiatan pelatihan lainnya sesuai kondisi gampong.

  2. Pelatihan teknologi tepat guna. Contoh kegiatan:

  a. Pelatihan perakitan alat teknologi tepat guna untuk pengolahan produk unggul berbasis pertanian, perikanan, atau potensi gampong lainnya; b. Pelatihan pemasaran dan promosi alat teknologi tepat guna;

  c. Pelatihan Pos Pelayanan Teknologi Gampong;

  d. Pelatihan kerja sama perencanaan dan perakitan alat teknologi tepat guna; e. Kegiatan pelatihan lainnya sesuai dengan kondisi gampong.

  3. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bagi Keuchik, Perangkat Gampong dan Tuha Peuet Gampong. Contoh kegiatan: a. Pelatihan manajemen pemerintahan gampong;

  b. Pelatihan perencanaan pembangunan gampong;

  c. Pelatihan pengelolaan keuangan gampong;

  d. Pelatihan penyusunan produk hukum di gampong;

  e. Pelatihan pengadaan barang dan jasa di gampong;

  f. Pelatihan teknologi dan informasi gampong; g. Pelatihan lainnya sesuai dengan kondisi gampong.

  4. Peningkatan kapasitas masyarakat gampong. Contoh kegiatan:

  a. Pelatihan kepada Kader Pemberdayaan Masyarakat Gampong;

  b. Pelatihan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif;

  c. Pelatihan Kelompok Perempuan;

  d. Pelatihan Kelompok Tani;

  e. Pelatihan Kelompok Masyarakat Miskin;

  f. Pelatihan Kelompok Nelayan;

  g. Pelatihan Kelompok Pengrajin;

  h. Pelatihan Kelompok Pemerhati dan lerlindungan Anak; i. Pelatihan Kelompok Pemuda;

  • - 11 -

  II. Program dan Kegiatan Prioritas Penggunaan Dana Desa yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten

  1. Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu Gampong. Adapun besaran Dana Desa yang dapat dianggarkan disesuaikan dengan kategori jumlah penduduk gampong dengan rincian alokasi biaya sebagai berikut:

  a. Jumlah penduduk di bawah 500 jiwa : Rp. 15.000.000 s.d Rp. 20.000.000;

  b. Jumlah penduduk 501 s.d 1.500 jiwa : Rp. 20.000.000 s.d Rp. 25.000.000;

  c. Jumlah penduduk lebih dari 1.500 jiwa : Rp. 25.000.000 s.d Rp. 35.000.000;

  2. Pengelolaan dan Pembinaan PKK gampong. Adapun besaran dana Desa yang dapat dianggarkan disesuaikan dengan kategori jumlah penduduk gampong dengan rincian alokasi biaya sebagai berikut:

  a. Jumlah penduduk di bawah 500 jiwa : Rp. 15.000.000 s.d Rp. 20.000.000;

  b. Jumlah penduduk 501 s.d 1.500 jiwa : Rp. 20.000.000 s.d Rp. 25.000.000;

  c. Jumlah penduduk lebih dari 1.500 jiwa : Rp. 25.000.000 s.d Rp. 35.000.000;

  3. Pengelolaan dan Pembinaan PAUD gampong, dengan alokasi biaya maksimal sebesar Rp. 6.000.000.

  4. Pemberdayaan Ekonomi Gampong

  a. Jumlah penduduk di bawah 500 jiwa : Rp.100.000.000 s.d 150.000.000;

  b. Jumlah penduduk 501 s.d 1.500 jiwa : Rp.150.000.000 s.d 175.000.000;

  c. Jumlah penduduk lebih dari 1.500 jiwa : Rp.175.000.000 s.d 200.000.000; Ketentuan Penggunaan Dana:

  1. Dana harus dikembalikan

  2. Kegiatan Pelatihan sebesar: 10% untuk BOK (biaya operasional kegiatan) -

  • 10 % Pelatihan Sisa 80% untuk modal pemberdayaan ekonomi (alat kerja) -

  III. Program dan Kegiatan Non Prioritas (Urusan Pilihan) yang dapat dibiayai dengan Dana Desa

  A. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong

  1. Penetapan dan penegasan batas gampong;

  2. Pendataan gampong;

  3. Penyusunan tata ruang gampong;

  4. Penyelenggaraan musyawarah gampong;

  5. Pengelolaan informasi gampong melalui Profil Gampong berbasis Internet;

  6. Penyelenggaraan perencanaan gampong dan penyusunan dokumen RPJMG dan RKPG oleh Tim Penyusun;

  7. Partisipasi Lomba Desa Tingkat Kabupaten;

  8. Kegiatan Pendataan Kependudukan (Akte Kelahiran dan Akte Kematian);

  9. Penyelenggaraan kerjasama antar gampong; 10. Kegiatan lainnya sesuai kondisi gampong.

  B. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

  1. Pembinaan lembaga kemasyarakatan;

  2. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

  3. Pembinaan kerukunan umat beragama;

  4. Pengadaan sarana dan prasarana olah raga;

  5. Pembinaan lembaga adat;

  6. Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat;

  Lampiran I

NO. NAMA KECAMATAN NAMA GAMPONG DANA DESA

  2

  15 JOHAN PAHLAWAN SUAK INDRAPURI 736.079.000,00

  28 KAWAY XVI BATU JAYA 735.575.000,00 Peraturan Bupati Aceh Barat Nomor 88 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan Besaran, Pengelolaan dan Penggunaan Dana Desa bagi Gampong dalam Kabupaten Aceh Barat Tahun

BESARAN DANA DESA SETIAP GAMPONG TAHUN 2017

  27 KAWAY XVI BABAH MEULABOH 744.488.000,00

  26 KAWAY XVI ALUE TAMPAK 768.313.000,00

  25 KAWAY XVI ALUE PEUDEUNG 751.031.000,00

  24 KAWAY XVI ALUE ON 740.216.000,00

  23 KAWAY XVI ALUE LHOK 742.526.000,00

  22 KAWAY XVI ALUE LHEE 752.413.000,00

  21 JOHAN PAHLAWAN UJUNG KALAK 781.108.000,00

  20 JOHAN PAHLAWAN UJONG BAROH 834.829.000,00

  19 JOHAN PAHLAWAN SUAK SIGADENG 737.754.000,00

  18 JOHAN PAHLAWAN SUAK RIBEE 764.051.000,00

  17 JOHAN PAHLAWAN SUAK RAYA 745.415.000,00

  16 JOHAN PAHLAWAN SUAK NIE 732.270.000,00

  14 JOHAN PAHLAWAN SEUNEUBOK 803.521.000,00

  3

  1

  12 JOHAN PAHLAWAN PASAR ACEH 731.574.000,00

  11 JOHAN PAHLAWAN PANGGONG 751.505.000,00

  10 JOHAN PAHLAWAN PADANG SEURAHET 757.409.000,00

  9 JOHAN PAHLAWAN LEUHAN 831.584.000,00

  8 JOHAN PAHLAWAN LAPANG 805.561.000,00

  7 JOHAN PAHLAWAN KUTA PADANG 792.157.000,00

  6 JOHAN PAHLAWAN KAMPUNG PASIR 733.980.000,00

  5 JOHAN PAHLAWAN KAMPUNG BELAKANG 760.018.000,00

  4 JOHAN PAHLAWAN GAMPONG DARAT 743.372.000,00

  3 JOHAN PAHLAWAN GAMPA 798.849.000,00

  2 JOHAN PAHLAWAN DRIEN RAMPAK 786.756.000,00

  1 JOHAN PAHLAWAN BLANG BEURANDANG 858.505.000,00

  4

  13 JOHAN PAHLAWAN RUNDENG 764.723.000,00

NO. NAMA KECAMATAN NAMA GAMPONG DANA DESA

  

53 KAWAY XVI PASI TEUNGOH 760.358.000,00

  

47 KAWAY XVI PALIMBUNGAN 745.354.000,00

  

48 KAWAY XVI PASI ARA 741.848.000,00

  

49 KAWAY XVI PASI JAMBU 743.526.000,00

  

50 KAWAY XVI PASI JEUMPA 757.244.000,00

  

51 KAWAY XVI PASI KUMBANG 749.960.000,00

  

52 KAWAY XVI PASI MEUGAT 757.330.000,00

  

54 KAWAY XVI PEUNIA 753.946.000,00

  

45 KAWAY XVI PADANG MANCANG 736.550.000,00

  

55 KAWAY XVI PUCOK PUNGKIE 741.624.000,00

  

56 KAWAY XVI PUNGKIE 755.902.000,00

  

57 KAWAY XVI PUTIM 743.484.000,00

  

58 KAWAY XVI PUUK 746.874.000,00

  

59 KAWAY XVI SAWANG TEUBEI 761.297.000,00

  

60 KAWAY XVI SIMPANG 747.461.000,00

  

61 KAWAY XVI TANJONG BUNGONG 747.591.000,00

  

46 KAWAY XVI PADANG SIKABU 750.402.000,00

  1

  2

  

34 KAWAY XVI KEUDE ARON 738.864.000,00

  3

  4

  

29 KAWAY XVI BEUREUGANG 753.646.000,00

  

30 KAWAY XVI BLANG DALAM 738.510.000,00

  

31 KAWAY XVI BLANG GEUNANG 759.383.000,00

  

32 KAWAY XVI DRIEN CALEUE 748.301.000,00

  

33 KAWAY XVI KAMPUNG MASJID 752.828.000,00

  

35 KAWAY XVI KEUDE TANJONG 736.808.000,00

  

43 KAWAY XVI MEUNUANG TANJONG 743.026.000,00

  

36 KAWAY XVI KEURAMAT 739.030.000,00

  

37 KAWAY XVI MAREK 749.249.000,00

  

38 KAWAY XVI MEUNASAH ARA 743.713.000,00

  

39 KAWAY XVI MEUNASAH BULOH 735.819.000,00

  

40 KAWAY XVI MEUNASAH GANTUNG 750.369.000,00

  

41 KAWAY XVI MEUNASAH RAMBOT 741.708.000,00

  

42 KAWAY XVI MEUNASAH RAYEUK 765.727.000,00

  

44 KAWAY XVI MUKO 746.036.000,00

NO. NAMA KECAMATAN NAMA GAMPONG DANA DESA

  

86 WOYLA ALUE SIKAYA 751.736.000,00

  

80 SUNGAI MAS TANOH MIRAH 746.122.000,00

  

81 SUNGAI MAS TUNGKOP 746.906.000,00

  

82 SUNGAI MAS TUTUT 743.656.000,00

  

83 SUNGAI MAS TUWI SAYA 742.912.000,00

  

84 WOYLA ALUE BLANG 735.738.000,00

  

85 WOYLA ALUE PANYANG 740.130.000,00

  

87 WOYLA ALUE SUNDAK 737.204.000,00

  

78 SUNGAI MAS SARAH PERLAK 747.744.000,00

  

88 WOYLA ARON BAROH 737.713.000,00

  

89 WOYLA ARON TUNONG 741.966.000,00

  

90 WOYLA BAKAT 756.490.000,00

  

91 WOYLA BLANG ME 749.823.000,00

  

92 WOYLA COT KEUMUDEE 745.056.000,00

  

93 WOYLA COT LAGAN BUBON 745.465.000,00

  

94 WOYLA COT MURONG 744.051.000,00

  

79 SUNGAI MAS SIPOT 756.673.000,00

  1

  2

  

67 SUNGAI MAS GASEU 756.329.000,00

  3

  4

  

62 KAWAY XVI TANJONG MEULABOH 749.627.000,00

  

63 KAWAY XVI TEULADAN 740.947.000,00

  

64 KAWAY XVI TEUPIN PANAH 753.481.000,00

  

65 KAWAY XVI TUMPOK LADANG 754.350.000,00

  

66 SUNGAI MAS DRIEN SIBAK 746.352.000,00

  

68 SUNGAI MAS GEUDONG 747.504.000,00

  

76 SUNGAI MAS RAMITIE 750.827.000,00

  

69 SUNGAI MAS GLEENG 755.292.000,00

  

70 SUNGAI MAS GUNONG BULOH 748.651.000,00

  

71 SUNGAI MAS KAJEUNG 745.803.000,00

  

72 SUNGAI MAS LANCONG 755.979.000,00

  

73 SUNGAI MAS LEUBOK BEUTONG 750.096.000,00

  

74 SUNGAI MAS LUENG BARO 748.959.000,00

  

75 SUNGAI MAS PUNGKIE 756.146.000,00

  

77 SUNGAI MAS SAKUY 743.365.000,00

NO. NAMA KECAMATAN NAMA GAMPONG DANA DESA

  1

  2

  3

  4

  

95 WOYLA COT SITUAH 737.667.000,00

  

96 WOYLA DARUL HUDA 746.408.000,00

  

97 WOYLA DRIEN MANGKO 742.750.000,00

  

98 WOYLA GEMPA RAYA 745.995.000,00

  

99 WOYLA GLEE SIBLAH 745.976.000,00

100 WOYLA GUNONG RAMBONG 739.577.000,00

101 WOYLA GUNUNG HAMPA 735.597.000,00

102 WOYLA

  IE ITAM BAROH 746.045.000,00 103 WOYLA

  IE ITAM TUNONG 743.994.000,00

104 WOYLA JAWA 740.369.000,00

105 WOYLA JAWI 748.934.000,00

106 WOYLA KEULEUMBAH 745.147.000,00

107 WOYLA KUALA BHEE 748.919.000,00

108 WOYLA LUENG BULOH 741.069.000,00

109 WOYLA LUENG JAWA 737.920.000,00

110 WOYLA LUENG TANOH THO 750.038.000,00

111 WOYLA LUENG TEUNGKU YAH 740.003.000,00

112 WOYLA PADANG JAWA 741.481.000,00

113 WOYLA PANTON 741.226.000,00

114 WOYLA PASI ACEH 766.880.000,00

115 WOYLA PASI ARA KUALA BATEE 741.111.000,00

116 WOYLA PASI BIRAH 738.677.000,00

117 WOYLA PASI LUNAK 747.491.000,00

118 WOYLA PASI PANDAN 739.904.000,00

119 WOYLA PAYA DUA 744.675.000,00

120 WOYLA PAYA LUAH 756.470.000,00

121 WOYLA PULO IE 736.495.000,00

122 WOYLA RANTO PANYANG 746.085.000,00

123 WOYLA SEUMANTOK 740.268.000,00

124 WOYLA SUAK TRIENG 740.446.000,00

125 WOYLA TEUMAROM 745.534.000,00

Dokumen yang terkait

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

0 0 24

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

0 0 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

0 0 32

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

0 0 29

TENTANG PENETAPAN DESA PERSIAPAN MENJADI DESA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

0 1 25

SOSIALISASI PERATURAN BUPATI ACEH BARAT TERKAIT ANGGARAN GAMPONG

0 0 37

TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN ALOKASI DANA GAMPONG DAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2019 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka perencanaan p

0 0 17

BUPATI ACEH BARAT PERATURAN BUPATI ACEH BARAT NOMOR 65 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP GAMPONG DI KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN ANGGARAN 2019 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BARAT, Menimbang

0 0 23

BUPATI ACEH BARAT PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT NOMOR 89 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN DAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA GAMPONG DAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2018 DENGAN

0 1 25

BUPATI ACEH BARAT PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BESARAN DAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA GAMPONG DAN DANA BAGI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2017 DENGAN

0 0 35