Masa Depan Pemikiran Islam

  

M a sa D e pa n Pe m ik ir a n I sla m

Teat er Ut an Kayu, 5 Mar et 2005

  Nara Sum ber: Ulil Abshar- Abdalla, M Jadul Maula, Fachry Ali, Am in Abdullah Moderarat or Lut hfi Assyaukanie

  Lu t h fi Assya u k a n ie

  Tem a diskusi m alam ini adalah m asa depan pem ikiran islam di I ndonesia. Tem a ini m erupakan salah t em a yang sangat seksis dan berbahaya karena di dalam w acana pem ikiran Arab kont em porer m isalnya ist ilah t afkir it u bert ukar kat a dengan t akfir. Jika t afkir berart i pem ikiran, m aka t akfir art inya pengkafiran. Nashr Ham ir Abu Zaid adalah sat u cont oh or ang yang selalu ber fikir yang kem udian dikafirkan karena pem ikirannya it u. I a m enulis buku dengan t it el Al- t afkir fi Zam an al- Takfir ( Pem ikiran pada Zam an Pengkafiran) . Menurut Zaid, zam an pengkafiran t erhadap orang yang m enggerakkan pem ikiran dem ikian kuat .

  Saya pernah m em berikan kat a pengant ar unt uk buku Albert Hourani, “ Pem ikiran Liberal di Dunia Arab” . Saya m enyebut kan bahw a pengkafiran m erupakan sebuah fenom ena belakangan, persisnya t ahun 1930- an yang t erj adi set elah gagalnya era liberal. Hourani m em bagi t iga zam an. Pert am a, aw al abad 19 sam pai t ahun 1920- an, Kedua, dar i t ahun 1920- an sam pai t ahun 1930- an. Ket iga, dari t ahun 1930- an sam pai t ahun 1940- an. Mem asuki t ahun 1940- an m uncul berbagai isu polit ik yang m elanda dunia Arab, t ercipt anya negara I srael, banyaknya t unt ut an kem erdekaan.

  Di sit u t erj adi dist raksi pem ikiran I slam yang bernuansa liberal dan sej ak saat it ulah fenom ena pengkafiran it u m ulai m arak dan puncaknya adalah dua puluh t ahun belakangan. Begit u banyak kasus pengkafiran di dunia Arab dan sudah banyak m em akan korban. Di I ndonesia ini, Ulil Abshar Abdalla m erupakan orang yang t erkena korban pengkafiran, karena dia banyak berfikir m aka dia m asuk dalam perangkap kafir.

  Saudara sekalian saya t idak ingin m em perpanj ang lebar karena kit a m em iliki banyak pem bicara di sini. Sedianya saya ingin m em berikan at au m em bahas sej arah pem ikiran isalam di I ndonesia dan kurang baik kalau kit a t idak m engait kan fakt or sej arah pem ikiran I slam di I ndonesia. Saya akan m em berikan kronologi pem bicara, di m ulai dari Ulil Abshar- Abdalla, M. Jadul Maula, Fachry Ali, dan Am in Abdullah.

  Ulil Absha r - Abda lla Pada m alam hari ini, kit a akan berbicara m engenai m asa depan pem ikiran I slam .

  Ada dua hal yang harus dibedakan, ant ara pem ikiran I slam dan aksi I slam . Kit a di sini berbicara m engenai aspek yang berkait an dengan pem ikiran yait u berkait an dengan perkem bangan int elekt ual dan kit a t idak m em bicarakan t ent ang aksi um at I slam . Mem ang pem ikiran islam t idak bisa dipisahkan dengan aksi um at I slam . Kit a sengaj a m em bat asi pada perkem bangan pem ikiran at au perkem bangan int elekt ual di kalangan I slam , sem ent ara pem bicaraan m engenai perkem bangan aksi um at I slam dalam bent uk organisasi, dalam bent uk gerakan, kit a carikan forum yang lain.

  Kalau kit a lihat kilas balik ke belakang, saya kira pem ikiran I slam di I ndonesia diinspirasikan oleh pem ikiran dari Barat . Mereka ini adalah orang orang yang dididik di dalam pendidikan Barat , dalam pendidikan m odern. Di pihak lain, ada t radisi pem ikiran I slam yang berkem bang di dalam t radisi luar Barat dalam bent uk pesant ren at au t radisi yang t erkait dengan sej arah int elekt ual di Tim ur Tengah. Di dalam sej arah pem ikiran I slam di I ndonesia, ada debat ant ara orang orang t am at an Barat dan yang disebut t am at an Tim ur Tengah. Meskipun polarisasi t idak seseru yang dibayangkan, t et api t et ap ada perbedaan at au sem acam gab di ant ara m ereka. Ada asum si, orang orang belaj ar I slam di Barat dianggap kurang valid. Penget ahuan I slam di Barat bukan penget ahuan I slam yang sesungguhnya karena diaj ar oleh kaum orient alis dan set erusnya. Kem udian, orang orang yang di Tim ur Tengah m erasa unggul karena m ereka belaj ar di pusat penget ahuan I slam yang lebih m urni.

  Sej arah pem ikiran I slam di I ndonesia selain m engalam i pola sem acam it u, j uga ada suat u perkem bangan yang m enarik. Tonggak pem ikiran di I ndonesia dim ulai salah sat unya dengan pem baharuan Cak Nur ( panggilan akrab Nurcholish Madj id) , m eskipun gerakan yang dim ulai Cak Nur sebet ulnya akar- akarnya sudah lam a. Kalau kit a lihat ke belakang, pem ikiran I slam liberal m isalnya sudah m em iliki akar yang cukup panj ang pada int elekt ual I slam didikan Barat pada t ahun 30- an, sepert i Agus Salim . Walau dia t idak pernah sekolah di Barat , dia sangat akrab dengan buku- buku Barat . Sepert i j uga orang- orang yang t ergabung dalam Young

  I slam it t en Bond. Kem udian j uga kaum int elekt ual Muslim t ahun 1930- an yang

  inspirasi pem ikiran I slam nya diam bil dari orang orang Ahm adiyah. Sangat m enarik, pada t ahun 1930- an para int elekt uil I slam it u lebih banyak m em baca buku I slam yang dikar ang Ahm adiyah yang dit ulis dengan bahasa Belanda. Dan m em ang t radisi pem ikiran yang diaj ukan at au dikenalkan oleh kalangan Ahm adiyah j auh lebih rasional ket im bang pem ikiran I slam yang berkem bang di pesant ren m isalnya. Pada t ahun 1930, kit a m elihat buku yang dikarang Maulana Muham m ad Ali, salah sat u penerj em ah Alqur` an dalam bahasa I nggris pert am a oleh seorang Muslim , dengan j udul The Religion of I slam . Buku ini pernah dit erj em ahkan ke dalam bahasa Belanda dan bahasa I ndonesia. Buku ini sangat t erkenal di kalangan int elekt ual pada saat it u. Buku ini m em ber ikan eksposisi at aupun penj elasan t ent ang I slam secara rasional, dan lebih t epat j ika dibaca oleh kalangan t erdidik pada zam an it u. Jadi, akar pem ikiran I slam liberal sudah ada pada zam an it u. Cak Nur kem udian m enandai suat u periode baru ket ika dia m engenalkan gerakan pem baharuan I slam yang cukup kont roversial. Tent u di sini ada dua t okoh pent ing selain Cak Nur, yait u Gus Dur. Kalau boleh kit a bilang, Cak Nur adalah seorang yang m elet akkan landasan t radisi pem ikiran I slam liberal di luar pesant ren, m aka Gus Dur Gus Dur t elah m em buka dat aran pem ikiran baru di kalangan pesant ren. Saya kira ini dua ikon besar yang susah diulang kem bali. Peran m ereka sangat signifikan dan saya kira ham pir sem ua sarj ana I slam belakangan j ika m au m em bahas t ent ang pem ikiran I slam I ndonesia, um um nya m eruj uk pada dua t okoh ini. Tent u di sekit ar m ereka ada t okoh sat elit . Tapi, saya pikir dua t okoh ini yang paling pent ing. Nam un, m enurut saya, ada sat u karakt er pent ing di dalam dua pikiran dua t okoh ini. Apa yang m em bedakan ant ara generasi saya, Jadul dan yang lain lain dengan generasi Cak Nur dan Gus Dur? Salah sat u karakt er pent ing, bahw a pada saat Cak Nur dan Gus Dur m uncul sebagai pem ikir, ruang publik belum bebas sepert i yang kit a nikm at i sekarang ini. Ket ika Cak Nur m elont arkan kr it ik t erhadap fundam ent alism e I slam sebet ulnya kalangan fundam ent alis t idak m enikm at i ruang publik yang sam a, yang bebas sepert i Cak Nur. Salah seorang t em an kalau t idak salah Saiful Muj ani pernah m enulis pada t ahun 1980an di m aj alah Prism a. Saiful m engat ak an t ent ang ket idak- seim bangan ruang publik t ersebut . Cak Nur m enikm at i ruang publik yang disediakan oleh Orde Baru. Sebab, Orde Baru ket ika it u secara im plisit m em berikan endorsem ent pada pem ikiran yang t oleran, m oderat sepert i Cak Nur. Sem ent ara law an- law anya, yang disebut Cak Nur dengan kalangan fundam ent alis, t idak m enikm at i ruang yang sam a. Oleh karena it u, ada sit uasi yang t idak set ara ant ara Cak Nur dan Gus Dur di sat u pihak dengan kalangan fundam ent alis di pihak lain. Gus Dur dan Cak Nur m enikm at i ruang publik yang disediakan Orde Baru. Ruang publik t idak diperbolekhkan dim asuki kalangan fundam ent alis. Mereka dit ekan dan dipinggirkan.

  

Nah, generasi saya dan Jadul sekarang ini berbeda. Kit a m enghadapi ruang publik

  yang berbeda. kalangan fundam ent alis yang dulunya dilarang m asuk ke ruang publik it u, sekarang bebas m enikm at i ruang publik. Orang- orang Hizbut Tahrir, FPI MMI , dll m em punyai st at us legal yang sam a dengan Jaringan I slam Liberal. Bahkan, dalam beberapa hal, m ereka m enikm at i keunt ungan yang lebih baik ket im bang kam i. Saya t idak bisa m em bayangkan orang- orang Hizbut Tahrir dan MMI bisa berdiri pada t ahun 1970- an, 1980- an. Jadi saya kira ada ruang publik yang berbeda at au karakt er yang berbeda ant ara peride saya dengan periode Cak Nur. Sekarang rung publiknya j auh lebih t erbuka, lebih egalit er, dem okrat is. Sem ua kelom pok diberi kesem pat an unt uk berbicara. Oleh karena it u, t ant angan yang dialam i generasi pasca- Cak Nur j auh lebih m enant ang. Saya t idak m engat akan j auh lebih berat , karena Cak Nur dan Gus Dur m enghadapi t ant angannya sendiri dan t ent u j uga berat . Tet api, m enurut saya ruang publik sekarang ini lebih m enant ang ket im bang periode Cak Nur dan Gus Dur. Kit a m enghadapi bukan saj a kelom pok kelom pok yang baw ah t anah t et api j uga kelom pok- kelom pok lain yang sem uanya legal. I su- isunya m akin m angalam i ram ifisasi at au pencabangan kepada hal- hal yang lebih kecil. Kalau boleh saya m em akai suat u periodesasi yang agak longgar, m aka generasi Cak Nur dan Gus Dur berada dalam periode nat ion building. Mereka m enghadapi isu- isu isu besar yang bersifat ideologis. Misalnya, persoalan besar yang m enj adi perhat ian um at I slam pada zam an Cak Nur adalah apakah I slam bisa m enj adi dasar suat u part ai; apakah I slam bisa m enj adi ideologi yang set ara dengan ideologi sosialism e dan yang lain lain. I t u m asalah yang dihadapi Cak Nur. Masalah besar yang kem udian direspon oleh Gus Dur adalah m asalah hubungan I slam dengan ideologi negara. Menurut saya kont ribusi pent ing pada zam an it u adalah ket ika m ereka berhasil m em berikan suat u argum en t eologis keagam aan yang bisa m em ungkinkan orang I slam m enerim a Pancasila. Generasi pasca- Gus Dur dan Cak Nur it u lain. Sekar ang, isu yang kit a hadapi bukan isu besar yang bersifat ideologis. Yang kit a hadapi adalah isu yang j auh lebih kecil, yang bersifat m ikroskopik. Persoalan ideologi I slam t idak ada lagi at au kurang m enj adi perhat ian um at I slam . I su t ent ang hubungan ant ara negara dan agam a t idak m enj adi isu yang serius sepert i pada generasi Gus Dur. I su yang m enj adi debat di kalangan um at I slam adalah lebih det il, m isalnya t ent ang form alisasi syariat I slam , sebuah isu yang m enurut saya benar- benar baru, karena t idak pernah dihadapi oleh generasi Muham m ad Nat sir t ahun 50- an, dan generasi Cak Nur dan Gus Dur pada t ahun 1970- an. Form alisasi syariat I slam adalah isu khas yang kit a hadapi sekarang ini. I su pent ing yang berkait an dengan it u m isalnya adalah Count er Legal Draft yang disusun oleh sej um lah t eam di Depart em en Agam a. I su t ent ang det ail- det ail hukum keluarga. Oleh karena isu- isu yang berkem bang t erkait dengan det ail- det ail agam a, m aka m au t idak m au para pem ikir I slam liberal diharuskan unt uk berbicara pada lefel yang spesifik. Poin inilah yang bisa m enj elaskan kem unculan t em an- t em an sepert i t em an saya sendiri di Jaringan I slam Liber al, Abdul Moqsit h Ghazali. Saudara belakangnya. Dia m encoba berhadapan dengan isu- isu det ail sepert i isu hukum keluar ga it u, Kom pilasi Hukum islam it u. Moqsit h t erpaksa harus m asuk dalam isu- isu yang kecil dan harus m erum uskan suat u kaidah at au ushul fikih baru. Jadi, perkem bangan pem ikiran I slam t erakhir ini m ulai m enyent uh aspek yang ber kait an dengan m et odologi ushul fiqh yang pada generasi Cak Nur dan Gus Dur t idak pernah disent uh. Mem ang Gus Dur at au Cak Nur sering m engunakan kaidah fiqh, t et api ushul fiqh sebagai suat u t radisi legal t eori yang m enj adi landasan hukum I slam t idak pernah disent uh sam a sekali. Baru sekarang ini orang m ulai bicara t ent ang perlunya m em perbaharui Ushul Fiqh.

  Saya kira, kalau saya boleh berbangga bahw a sum bangan pent ing yang diberikan oleh generasi saya dan di baw ahnya sekarang ini adalah t ent ang pent ingnya m erum uskan suat u ushul fiqh baru. I ni isunya sangat det ail sekali, saya t idak bisa m em bicarakan secara det ail disini t et api bukt inya bahw a ushul fiqh inilah yang m enj adi bat u sandungan kenapa hukum I slam yang selam a ini beredar di kalangan um at I slam dianggap sakral dan dianggap sebagai sesuat u yang kedudukannya perm anen dan harus dilaksanak an dalam segala zam an. Abu Bakar Ba’asyir m elalui grupnya MMI pernah m engaj ukan usulan t ent ang syar iat I slam . Am at m engaget kan, sebab ham pir sem ua pasal yang dicant um kan diam bil secara m ent ah dari lit erat ur fiqh lam a, t anpa m elalui penelaahan ulang. I t ulah yang m enj elaskan kenapa m isalnya kalau kit a lihat usulan hukum krim inal yang dibuat oleh MMI it u persis sepert i usulan yang dibuat Malaysia. Hal sem acam ini t idak pernah dihadapi oleh generrasi Gus Dur. Nah, bagaim ana kit a berhadapan dengan it u? Kalau kit a m au m enghadapi kelom pok kelom pok sem acam ini, m aka t idak bisa t idak kkit a harus m enghadapi m asalah ini dengan cara yang m ereka gunakan. Art inya kit a harus berani m elayani m ereka di level yang sam a yait u pada level hukum I slam klasik it u sendiri. Dan ini ber art i kit a harus berani m enelaah ushul fiqh lam a.

  Terakhir, saya akan sam paikan bahw a t ent u m asa depan pem ikiran I slam cukup panj ang. Tet api t ant angan di dalam pem ikiran I slam ke depan lebih banyak berkait an dengan isu- isu kecil sem acam ini. Di dalam parlem en m asih ada banyak sekali undang undang ant ri unt uk disahkan, salah sat unya isu yang akan m enyit a perhat ian di m asa depan adalah isu yang berkait an dengan penyem purnaan KUHP. Di sit u ada pasal t ent ang definisi zina. Juga ada pasal pasal yang berkait an dengan penghinaan at as agam a. Di Aceh ada kanon yang sudah dipersiapkan t et api belum dibahas dan disahkan keburu ada sunam i. Juga t ent ang pornografi. Art inya t ant angan m asa depan I slam adalah bagaim ana m em enangkan pert araungan di level legal form al. I t u pent ing sekali, sebab di era dem okrasi pada akhirnya sem ua kelom pok bebas m enyat akan pendapat nya dan arena pert arungan di arena dem okrasi t idak bisa lain kecuali parlem en. Oleh karena it u, pert arungan paling pent ing adalah pert arungan m enent ukan suat u undang undang at au hukum .

  Lu t h fi Assya u k a n ie

  Tadi Ulil sudah m em berikan banyak sekali nuansa dalam pem ikiran I slam di I ndonesia. Dia m enj elaskan akar- akar hist oris dar i pem ikiran I slam yang di ant aranya bersum ber pada dan Tim ur Tengah. Kalau kit a m elihat pem ikiran I slam sej ak m asa kebangkit an at au aw al abab 19 m isalnya, m aka kit a m enem ukan sebuah keut uhan yang unik. I ni berkait an dengan klaim keislam an dalam pem ikiran I slam it u sendiri.

  Dan saya kira t idak hanya dalam pem ikiran I slam , di dalam pem ikiran Barat pun it u kadang sebuah sum ber pem ikiran m enghasilkan banyak percikan, yang sat u

  Hegel it u m enurunkan dua m azhab yang saling bert olak belakang, Hegel kanan dan hegel kiri. Muham m ad Abduh sebagai ikon pent ing pem ikiran I slam abad 20 j uga m enghasilkan duz m adzhab, yait u Abduh kiri dan Abduh kanan. Abduh kiri diw akili oleh Ali Abdul Roziq yang kem udian m em perkenalkan gagasan gagasan liberal dan t er m asuk gagasan sekuler ism e. Sayyid Qut b sem akin hari sem akin ke kanan. Begit u j uga dalam kont eks I ndonesia, kalau kit a m enganggap Muham m ad Nat sir sebagai salah sat u ikon pem ikiran pem ikir an I slam pada aw al kem erdekaan. Dari Muham m ad Nat sir m isalnya t elah lahir dua m adzhab yang kont r as. Cak Nur yang dahulu dij uluki sebagai Nat sir m uda m ew akili Nat sir kiri dan or ang- orang yang di Dew an Dakw ah yang m ew akili Nat sir Kanan. Pem bica selanj ut nya adalah M. Jadul Maula. Saya berharap ia bisa m engelaborasi at au m enj aw ab pert anyaan ini.

  M . Ja du l M a u la

  Sebelum saya m enj aw ab pert anyaan Saudara Lut hfi, saya ingin m em berikan respons at as apa yang disam paikan Ulil m enyangkut ruang publik yang berbeda ant ara periode Cak Nur- Gus Dur dan generasi Ulil dan kit a sekarang. Ruang publik generasi sekarang m em ang lebih luas dan t erbuka. Generasi sekarang t idak m enghadapi isu dan ideologi besar, m elainkan m enghadapi isu yang m ikroskopik, isu- isu kecil yang seolah olah berdiri sendir i.

  Saya berbeda dengan Ulil. Just ru dalam periode sekarang saya m erasakan bahw a kit a m enghadapi isu besar, m enyangkut nasib m anusia per m anusia yang riil m enyangk ut rasa rasa keadilannya. Kit a m erasa ruang publik dem ikian t erbuka, padahal ada dom inasi pasar di sana. Menurut saya, persoalan kenaikan BBM adalah sesuat u yang m enyangkut rasa keadilan orang per orang. Saya yakin, ket ika SBY kam panye dulu m enyam paikan penaikan harga BBM ini, past i ia t idak akan t erpilih sebagai Presiden. I ni j uga perm asalahan yang dihadapi oleh pem ikir I slam sekarang ini Saya m em punyai isu lain yang cukup pent ing dan perlu didiskusikan, yait u m engenai perkem bangan pem ikiran I slam ke depan. Basis m et odologi dan epist em ologi sej arah pem ikiran I slam I ndonesia harus bet ul- bet ul dicari. Misalnya pert anyaan yang sederhana, kapan sebenarnya m asa pem bent ukan pem ikiran I ndonesia ( ‘ashrut t akwin) . Kalau Tim ur Tengah j elas m em iliki asrut t akw in pada abad ke 6 H- 7 H. at au abad 11 M.- 12M. Sehingga kalau m au m erum uskan sat u nalar I slam Arab, m ereka akan m eruj uk pada t eks t eks ot orit at if yang dit ulis dan dicet ak pada m asa m asa it u. Nah, I slam I ndonesia kapan ‘ashrut t akw innya dan t eks- t eks ot orit at if apa yang m est i diruj uk ket ika kit a ingin m endefinisikan dan m erekont ruksi pem ikiran I slam I ndonesia. Bagaim ana m et odologinya.

  Kit a akan sulit m engem bangkan pem ikiran ke depan ket ika kit a belum berhasil dan m enem ukan kaki pem ikiran I slam I ndonesia. Kaki pem ikiran ini m set i dit em ukan sehingga islam I ndonesia dapat berdialog secara kreat if dan produkt if dengan ilm u ilm u lain, yang m ungkin dari Barat , China, Arab, I ndia, at au lainnya. Ket ika I AI N Jogj akart a m au diubah m enj adi UI N, m aka pengem bangan pem ikiran lebih diarahkan pada dialog ant ara dua sum ber, yait u Barat dan Arab. Selalu dibilang bahw a ram uannya hanya dua it u. Saya bert anya, basis I ndonesianya m ana? Tidak m em punyai kaki ke- indonesia- an. Dan sum bernya pun cukup t erbat as pada Arab dan Barat , t idak dicoba unt uk dicarikan di t em pat - t em pat lain. Padahal, Ham zah Fanshuri yang dari Aceh it u ket ika m enj elaskan hadit s “ ut hlubul ilm a w alau Bisshin” ( t unt unt ulah ilm u w alau ke negeri China) dit andai dengan “ ut hlubul ilm a w alau bisshin w al bulgar ia” ( Carilah ilm u w alau sam api ke negeri China dan Bulgharia) .

  Bulgaria yait u negara dekat Asia Tengah yang m em berikan aspirasi besar buat perkem bangan I slam I ndonesia. Tokoh I slam dari Asia t engah ini salah sat unya adalah Syaih I brahim al- Sham ad at au al- Sham arra. Jadi, sem ej ak abad abad 15 sebenarnya sudah ada dialog yang kuat ant ara pem ikiran nusant ara dan daerah- daerah lain yang m ungkin kit a t idak kenalnya. Dalam kait an it u sebenarnya m enarik, saya ingin m em berikan salah sat u cont oh unt uk m enent ukan ‘ashrut

  t akw in.

  Saya kira, sat u kat a pent ing yang berpengaruh dalam m em bent uk dan m engkreasi gerakan pem ikiran I slam I ndonesia adalah w ihdat ul w uj ud. Saya beberapa w akt u yang lalu m endapat kan sat u naskah yang dit ulis oleh Sam sudin Al- Sum at rani. Kit ab ini m au m enj elaskan t ent ang m uw ahhid ( orang yang bert auhid) dan m ulhid ( yang t idak bert auhid) . Di dalam kit ab it u j uga dij elaskan t ent ang w ihdat ul w uj ud. Wihdat ul w uj ud ini sebenarnya m asuk ke I ndonesia m erupakan inspirasi dari kit ab- kit ab yang dit ulis oleh I bnu Arabi, Abdul Karil Al- Jili dan set erusnya.

  Jadi ket ika al- Jabiri berbicara t ent ang t akw inul aqli al- Arab al- I slam i ( pem bent ukan nalar I slam Arab) , dia m engat akan bahw a abad abad 12 it u m erupakan m asa bangkrut nya spir it j iwa nalar I slam yang t um buh dilingkungan peradaban Arab yang disebut sebagai m asa j at uh. Al Jabiri m engat akan, disebut m asa j at uh karena t erj adi pert ikaian yang berlarut - larut ant ar- berbagai j enis sist em penget ahuaan;

  

bayani, burhani, dan ‘irfani. Sist em bayani yait u sist em penget ahuan yang bekerj a

  unt uk m em aknai t eks m em baca t eks Qur` an, Hadit s, Fikih, Ushul Fikih. Mereka m engam bil m akna dari Qur` an dan Hadit s, lalu bert ikai m erebut m akna it u. Kelom pok bayani ini j uga bert ikai dengan kelom pok burhani, yait u sat u kelom pok yang m engam bil sat u kesim pulan berdasarkan logika. Kedua kelom pok ini kem udian bersit egang dengan kelom pok ‘irfani. Sist em ‘irfani ini m engam bil kesim pulan bukan dari t eks, logika t et api langsung dari Tuhan dengan m enggunakan int iusi at au m ukasyafah. Ket iga sist em ini t erj ebak dalam pert ikaiaan w alau pada akhirnya ada kom prom i. Celakanya, dem ikian al- Jabiri, pada perkem bangan kem udian di Arab t elah t erj adi koalisi ant ar a ‘irfani dan bayani dengan t okohnya al- Ghazali. Al- Ghazali yang m em -

  bayani- kan yang ‘irfani. Tasaw uf dit aklukan dalam sist em bayani. Hasil koalisi ini

  kem udian dapat m engalahkan yang burhani sehingga burhani berpindah ke Eropa yang dikem bangkan oleh orang- orang sepert i I bnu Rusyd. Yang lupa unt uk dibicarakan adalah I bnu Arabi. Bahwa ket ika m enulis kit ab al- Fut uhat al- Makiyah, I bnu Ar abi t elah m elakukan sat u sint ensi yang sangat berani dan kreat if sert a produkt if dan m enurut saya sangat inspirat if t erhadap sem ua pert ikaian nalar it u;

  burhani, bayani dan ‘irfani. Dalam perkem bangannya pem ikiran I bnu Arabi

  m engalam i diaspora hingga sam pai ke Nusant ara. Yang salah sat u bukt inya t erdapat di t eks Sam sudin Al- Sum at rani. Saya akan m engaj ukan sat u t esis bahw a produk eksperim ent asi dari w ahdat ul w uj ud I ndonesia yang berlangsung pada abad 15, 16, dan 17 t elah m engahasilkan kum pulan naskah. Disini kit a bisa m erum uskan nalar I slam I ndonesia.

  Fa ch r y Ali

  Saya m au m enyat akan bahw a yang sebenarnaya m enj adi pelopor dari gagasan gagasan liberal di I ndonesia ini adalah m ereka yang punya basis keislam an dan budaya yang kuat dan harus saya kat akan it u dari kalangan NU at au kaum Nahdhiyin.

  Mem ang saya sering m engat akan bahw a Muham adiyah akar budayanya it u adalah perkot aan dan pert um buhan Muham m adiyah it u j uga m erupakan refleksi dari- - m asyarakat kot a unt uk m enunj ukan sikap paguyuban baru. Muham adiyah it u refleksi dari gagasan it u. Persoalannya bahw a di w ilayah perkot aan selalu saj a budaya it u t idak pernah m endekam lam a. Salah sat u cont ohnya adalah pada budaya Bet aw i yang t idak bisa berkem bang. I nilah yang m enj adi persoalan st rukt ural yang dihadapi Muham adiyah. Sebaliknya, di kalangan nahdhiyin seluruh peradaban I slam it u t ersangkut dan t erpendam lam a di dalam m asyarakat dalam bent uk t radisi dan sebagainya. Mereka yang hidup di dunia nahdhiyyin at au dunia pesant ren pada um um nya sudah m erengguk begit u banyak gagasan spekulat if. Mereka m enguasai bahasa Arab dengan sangat baik sehingga m engalam i persam bungan dengan sej arah pem ikiran I slam yang klasik. I nilah yang kit a lihat pada sosok Nurcholish Maj id, Abdurrahm an Wahid, hingga generasi Ulil Abshar- Abdalla, dan Ahm ad Sahal. I lm u spekulat if yang ada di pesant ren it u kem udian m engalam i pencanggihan set elah m ereka berhij rah ke kot a sepert i Jakart a, m aka m uncullah Jaringan I slam Liberal. Pikiran- pikiran yang berkem bang di kalangan anak- anak NU it u t idak m uncul dalam Muham m adiyah yang m engem bangkan organisasi dengan sangat ket at , m enerapk an daya kont rol t erhadap anggot anya. I ni berbeda dengan NU yang pada dasarnya luw es, ada ot onom i individual. Mereka dapat m enyerap sekian banyak pikiran- pikiran spekulat if dalam sej um lah kit ab kuning, sehingga dapat m em per kaya khazanah, im aj inasi. Maka, ket ika t erj adi perbent uran pem ikiran m ereka sudah m em iliki m odal. I nilah, m enurut saya, m engapa orang sepert i Ulil Abshar - Abdalla yang baru dat ang ke Jakart a it u t iba- t iba ket em u dengan panggung yang pas nan luas.

  I ni yang pert am a yang ingin saya kat akan. Yang kedua, saya sebenarnya ingin j uga m em pert anyakan dasar st rukt ural dari gerakan I slam liberal. Saya t idak sem pat m engikut i perkem bangan pem ikiran I slam yang liber al it u. Di dalam proposal dikat akan bahw a set elah em pat t ahun JI L berdiri sekaranglah saat nya m enunj ukan kepada publik bahw a kelom pok I slam m oderat bisa m engaj ukan gagasan. Gagasan dem okrat isasi dan HAM dikem bangkan. Sayangnya, t okohnya adalah Am erika dan bukan JI L. Dan saya t idak pernah m elihat kom ent ar JI L t ent ang Am erika; apakah ada kom ent arnya t ent ang keadilan.

  Am in Abdu lla h

  Saya t idak akan m em berikan klarifikasi t erhadap pernyat aan Fachry. I t u t idak perlu karena t eks kalau sudah dilem par akan punya kaki sendiri. Fenom ena JI L dan JI MM m erupakan gerakan Post NU dan Post Muham m adiyah. Jadi, kalau uraiannya m asih dalam kaca m at a NU dan Muham m adiyah, saya kira sudah out of dat e. Di benak generasi m uda I slam kini t idak ada lagi ide NU at au Muham m adiyah. Mereka t elah m em baca buku- buku yang t idak pernah dibaca generasi yang lebih t ua, baik di NU m aupun Muham m adiyah. Mereka hidup dalam era post - Muham m adiyah dan NU.

  Hanya m em iliki dua cat at an t erhadap JI L ini, pert am a adalah t erhadap kat a sekuler dan kedua adalah kat a liberal. Dua kat a yang banyak disuarakan anak- anak JI L.

  Pert am a, kat a sekuler pert am a kali diarabisasi oleh Jam aludin Al- Afghani dengan al- dahriyyun yang kem udian dit ent ang oleh Ahm ad Khan dari I ndia. Kat a

  Jam aludin al- Afghani, yang ada it u adalah al- dahriyyun. Dalilnya adalah hal at aa

  ‘ala al- insan hinun m in al- dahri. Lim a puluh t ahun kem udian ket ika m uncul Sayid

  Qut hb, sekuler t idak lagi al- dahriyyun, t et api dit erj em ahkan dengan alla- diniyyah, t idak t erkait dengan agam a. Pert anyaannya, apa benar sekuler it u t idak t erkait dengan agam a? I ni problem . Fakt anya, sebagian orang sekuler it u beragam a. Anehnnya lagi, sekarang t idak lagi al- dahriyyun dan t idak j uga alla- diniyyah kem udian berubah m enj adi al- ‘ilm aniyy ah. Apa art inya? Kit a yang m au m ent ransfer ide sekuler it u bingung m enerj em ahkannya ke dalam kult ur kit a. Unt uk it u saya usul kepada kedut aan Perancis, kar ena dia yang m em punya ide sekuler it u dulu, unt uk m engadakan sem inar yang serius pos- 30 t ahun Cak Nur m enyam paikan t ent ang sekularism e. Sudah t enggang w akt u 30 t ahun, saat nya kit a benar- benar m em aham i it u dengan baik, gim ana sej arah sekularism e.

  Yang kedua, adalah kat a liberal. Saya set uj u saj a dengan t he idea of progress dari JI L ini. The idea of progress it u salah sat u rukun dari liberalism e. Kem udian dem okrasi, dem okarasi it u m em ang problem at ik t api m em ang it ulah kenyat aannya. Dan I ndonesisa dikat akan paling bagus int it usi dem okrasi um at I slam set elah Pakist an. Kem udian hum an right s. Sebenarnya right s dalam I slam t idak ada, yang ada adalah kew aj iban. Pert anyaan saya, kenapa m enggunakan kat a liberal. Saya t idak t ahu, apa it u kesalahan m engam bil dari Binder dan Kurzm an? Karena t it elnya enak, m aka dipakailah I slam liberal. Dalam kat olik t erj em ahnya agak beda. Yait u liberat ion t heology dan bukan liberal t heology.

  Liberat ion it u ber m akna liberat e, m em bebaskan dan t ransform asi. Kit a m est i

  m em bebaskan diri dari dua dom inasi, yait u kapit alism e dan neo- kapit alism e bahkan dom inasi dari lingkungan agam a. I ni unt uk direnungkan oleh t em an- t em an JI L. Kenapa begit u? Arkoun m engat akan, apa ada religious concept , islam ic concept ? Jaw abnya, t idak ada. Sem ua kat a, duluny a adalah polit ical concept . Polit ical

  

concept yang diagam akan, disublim asi sedem ikian rupa sehingga seakan m enj adi

  agam a, biar lebih lebih kharism at ik. Um pam anya t aubat . Taubat it u akar- akarnya supaya kem bali kepada kepem im pinan Nabi. Jangan m enj adi desersi. Jadi harus dikem balikan kepada ket aat an kepada pim pinan. I t u t aubat . Begit u j uga dengan m unafik. Munafik sebenarnya orang yang t idak sepenuhnya sej alan dengan ide kit a, golongan kit a. Jadi sebet ulnnya ada social int eract ions dan polit ical int eract ions.

  Polit ik I slam ini, m ungkin j uga di dalam Kat olik, Prot est an, bahw a yang paling pokok it u adalah akidah. Akidah dalam I slam it u kom binasinya dengan ghanim ah, ekonom i at au m at eri. Baru kem udian persoalan kabilah, sekt e. Pert em uan ant ara akidah ( ideologi) , ghanim ah ( ekonom i) , akan m elahirkan kepem im pinan polt ik yang hegem onik.

  Lu t h fi Assya u k a n ie

  Kit a t elah m endengarkan em pat pem bicara. Kalau saya ringkas dari sem uanya m aka pert anyaan pert am a saya adalah bagaim ana kt a m elihat karakt er I slam . Kit a m elihat dari Ulil bahw a sum ber- sum ber I slam it u ber asal dari Barat dan Tim ur, lebih sefesisfik lagi dari Tim ur Tengah. Kalau kit a m elihat j aw aban Jadul, m aka Jadul m engat akan bahw a sum ber- sum ber it u harus dari ‘ashru t adw in dalam I slam I ndonesia. Bang Fachri m enyebut kan bahw a sum ber- sum ber liberal it u ada di dalam kom unit as NU. Sem ent ara Am in Abdullah m enyanggah dan m eruj uk kepada post Muham adiyah dan post NU. Saya kira post - Muham adiyah dan post - NU m eruj uk kepada unsur unsur yang t elah dij elaskan oleh t iga pem bicara sebelum nya. Silakan yang m au m em berikan t anggapan at au respon.

  Fr a n k y M a r a m is

  Saya dari Front Pem berdayaan I ndonesia Tim ur. Kalau m elihat dari dialog- dialog ini saya ber kesim pulan bahwa m elihat bahw a sist em kem asyarakt an di Madinah it u sist em m odern yang penuh aspirasi. Dem okrat isasi dan penancapan HAM it ulah yang islam i.

  Sa e fu ddin

  Salam dam ai ut uk kit a sekalian. Mem ang m engikut i pem ikiran orang- or ang disini set engah m at i. I nt i yang saya t angkap, m est inya I slam selalu berfungsi sebagai rahm at an lil alam in.

  Ulil Alba b

  Saya dari Ulum ul Qur` an I nst it ut e. Ada beberapa point yang dapat saya t angkap dari beberapa ungkapan yang t adi dipresent asikan oleh para nara sum ber. Tadi ada pandangan- pandangan unt uk m em bongkar epist em ologi, m em buat ushul fikih baru, karena problem yang dihadapi oleh m asyarakat yang hidup belakangan j auh berbeda dengan problem m asyarakat t erdahulu.

  Sa r ifu ddin

  Saya dari Makasar. Pert anyaan saya t uj ukan pada Ulil dan Am in Abdullah; apakah m ungkin m em berikan gam baran yang dapat dij adikan acuan unt uk m enilai aksi at u pem ikiran it u sebagai islam i at au t idak. Cont oh konkr it m isalanya m enaikan BBM. Bagaim ana saya bisa m enangkap persoalan it u I slam i at au t idak.

  Ulil Absha r - Abda lla

  Saya sebenarnya lebih suka sebagai t uan rum ah, m endengarkan para t am u berbicara. Tet api oke lah. Beberapa m inggu lalu, saya m endapat kan sebuah em ail dari seorang m ahasisw i Surabaya j urusan arsit ekt ur int erior. Dia ingin m enulis skripsi t ent ang spa yang I slam i. Belum t ahu spa kan? Spa adalah suat u t em pat sem acam r ileksasi git u. Dia akan m enulis t ent ang spa yang I slam i.Dia bilang, ” t olong Mas Ulil bagaim ana definisi t ent ang spa yang I slam i it u?” Saya t idak t ahu, t api saya j aw ab begini. Apakah pant as kit a ini m eny eret seluruh kat a I slam ke dalam seluruh per soalan ? Mak sud saya, apa ada spa I slam i, HP I slam i, ada JI L yang I slam i ada yang t idak, dan m acam - m acam . Tapi m em ang krit eria sesuat u dianggap sebagai islam i at au t idak m em ang m enj adi obsesi sem ua orang dan m enghant ui banyak orang.

  Nah kit a bisa berdebat t ent ang j aw aban m asalah ini. Tapi m enurut saya, yang m enj adi pokok at au pangkal m asalah, apakah sem ua kelom pok dalam I slam it u bisa m encapai kat a sepakat dengan kat a islam i. Menurut saya, t et ap susah karena set iap kelom pok m engam bil pendekat an dan cara pandang yang berbeda- beda. Misalnya dulu di NU it u, t ahun 1930- an m em akai celana dianggap t idak I slam i, yang I slam i it u sarung. Tet api ket ika put r anya Kiai Hasyim Asy’ari, Wahid Hasyim , m enj adi m ent eri, dia m em aki celana dan berdasi, m aka persoalan m enj adi berubah. Dan sesungguhnya m asalah islam i dan t idak I slam i it u perkara yang kont ekst ual, berkem bang dan m asing kelom pok m em punyai pandangan yang berbeda. Kem udian unt uk m asalah BBM, saya t idak bisa m em bahasnya disini, dan kit a bisa berbeda pendapat t ent ang m asalah ini. I nt inya, krit eria t ent ang islam i dan t idak islam i adalah salah sat u yang m enj adi perj uangan JI L. JI L m em ang m enginginkan bahw a di dalam ruang publik ini, ada kem ungkinan sem ua kelom pok m enyam paikan pendapat nya dan t idak usah khaw at ir disebut t idak I slam i. Just ru yang m enj adi concer n JI L adalah kalau ada suat u kecenderungan dalam suat u kelom pok dengan m udah m engat akan t idak I slam i, dan t adi disebut saudara Lut hfi di aw al pem bukaan diskusi ini, bahw a ada kecenderungan ant ara t afkir dan t akfir, ant ara ber pikir dan kekafiran. I t u yang ingin kira hindari. Perlu dihindari m engident ikan ant ara t afkir dan t akfir ; berfikir dan kekafiran. Yang kedua yang hendak saya j aw ab adalah apakah JI L berkam panye pada liberalism e pem ikiran keagam aan saj a at au j uga berkam panye liberalism e polit ik at au sekaligus liberalism e ekonom i? I ni pert anyaan ynag sering sekali dit uj ukan kepada JI L. Banyak orang m enuduh bahw a dengan m enggunakan nam a liberal JI L berart i t urut m enyet uj ui proyek neoliberaism e I nt ernasional. Saya t adi siang diskusi dengan Rom o Magnis Suseno di Ciput at t ent ang buku yang dit ulis I saiah Berlin. Anda t ahu bahw a Rom o Magnis adalah salah sat u yang ikut m enandat angani iklan pro- kenaikan BBM. Di dalam diskusi it u ia m engat akan bahwa di dalam liber alism e polit ik t erdapat liberalism e agam a. Saya kira perj uangan JI L sebagian besar diarahkan pada isu ini.

  Kit a m endukung liberalism e polit ik yang unsur- unsur nya adalah kebebasan berpendapat , kebebasan berserikat , kebesan berkum pul buat sem ua w arga negara. Dan kalau kit a baca sesungguhnya fokus pem ikiran dari kalangan liberal dunia I slam kebanyakan t ercurah pada liberalism e pem ikiran I slam yang berkait an dengan isu- isu polit ik. Coba perhat ikan pem ikiran- pem ikiran Arkoun dan Abu Zaid, it u banyak m enyangkut kebebasan yang berkait an dengan polit ik. Oleh kaena it u, Abu Zaid m erasa perlu m engar ang buku al- Takfir fiy Zam an al- Tafkir. Dengan buku it u, ia sebenarnya ingin m engat akan bahw a di dunia I slam t elah berlangsung sat u kondisi yang m em bat asi kebebasan berfikir. Alham dulilah kit a di I ndonesia dapat m enikm at i suat u sist em polit ik yang lebih dem okrat is ket im bang Tim ur Tengah. Delapan puluh prosen m em ang dunia I slam m asih dikuasai oleh sist em yang ot orit er. Nam un, ada sedikit berit a gem bira bahw a Mesir akan m engadak an pem ilihan presiden secara langsung, m eskipun kit a sudah t ahu bahw a yang akan t erpilih t et ap Husni Mubarok. Tapi, it u t et ap perkem bangan yang m enarik.

  Di dalam sist em polit ik, saya kir a seluruh pem ikir Muslim liberal bisa berset uj u t ent ang liberalism e polit ik. Kini dem okrasi t elah dit erim a secara konsensus oleh um at I slam . Kalau kit a m elihat hasil survai di I ndonesia, m isalanya yang t erakhir dilakukan oleh Saiful Muj ani, m enuj ukan bahw a 74% populasi Muslim I ndonesia it u m enyet uj ui sist em dem okrasi. Dem okr asi t elah dit erim a sebagai sist em yang paling rasional.

  Sem ent ara di dalam pem ikiran ekonom i ada perbedaaan yang cukup banyak. Lut hfi m isalnya set uj u liber alism e di bidang ekonom i. Kalau anda baca m isalnya t ulisan- t ulisan Nashr Ham id Abu Zaid yang diangap yang m enj adi salah sat u ikon pem ikir I slam liberal saat ini. Saya kira dia m em punyai pem ikiran yang lebih bernuaansa. Dia m em punyai krit ik t aj am t erhaap kapit alism e global. Tapi, ada j uga pem ikir Muslim yang sangat liberal m enyangkut isu- isu keagam aan t api t idak liberal dalam pem ikiran ekonom i. Kalau kit a lihat t ulisan- t ulisan Chandra ham pir sem ua isinya adalah kut ukan t erhadap Am erika. Bahkan, oleh sebagian kalangan ia diposisikan sebagai int elekt ual yang ant i globalisasi, ant i kapit alism e dunia. Farid Esack adalah pem ikir yang sangat liberal ( ia lebih suka disebut pr ogresif) dalam bert afsir, t api t idak liberal dalam ekonom i. Jadi, m elihat I slam liberal t idak bisa digeneralisasi.

  M . Ja du l M a u la

  Kalau kit a m elihat organisasi yang didirikan para orang t ua, NU at au Muham adiyah, m ereka t idak m enyebut kat a I slam . Mereka bikin saj a NU dan Muham m adiyah, t idak sepert i sekarang; ada I slam liberal, I slam kiri, dan sebagainya. I t u kearifan m ereka. Nabi Muham m ad m em bangun ident it as pun dari dalam bukan dari luar. dipent ingnkan bukan ident it as, t api sej auh m ana suat u pikiran it u m engant arkan m anusia kepada Tuhan? Bisa m anunggal at au t idak? Jangan lupa, ini bukan sesuat u yang m ist ik, t et api sesuat u yang sangat m asuk akal. Apakah m anusia bisa m enj adi m anusia yang sem purna at au t idak. I t u ukurannya apakah dia bisa m encapai suat u dzat yang di dalam nya berkum pul sem ua pot ensi at au bagaim ana. Jadi Allah it u ism ul j am i’. I t u luar biasa. Menurut saya, sem akin ia bisa m enyat u dengan Tuhan ia sem akin kreat if, karena syahadat yang m engingkari adanya t uhan- t uhan lain selain Dia. Di dalam babad, aj aran Syeh Sit i Jenar sam a dengan aj aran Sunan Kali Jogo. Syahadat nya, “ saya bersaksi di dalam dzat saya, t idak ada Tuhan selain aku, dan Muham m ad it u ut usanku, dst ” . I ni m enurut saya suat u m aqom kesaksian yang sebet ulnya.

  Jadi ket ika Muham m ad bangkit di Arab lahir suat u bangsa Arab . Ket ika kit a m asuk ke Jawa lahir bangsa Jawa, ket ika kit a m asuk ke Aceh lahir bangsa Aceh. Jadi ada I slam Jaw a, I slam Aceh, ada I slam Bugis, I slam Makassar, dst . Jadi yang dibangun it u adalah ident it as. I dent it as suat u bangsa dibangun dari percipt aan pert am a yang berkualit as insan kam il.

  Fa ch r y Ali Per soalan islam i dan t idak islam i adalah soal bagaim ana kit a m em aknai.

  Mem ainkan logika. Jadi orang- orang yang ada di JI L it u j angan m em andang orang lain sebagai t idak islam i. Begit u j uga sebaliknya. Orang- orang yang t ergabung dalam Front Pem bela I slam m engident ifikasiakn diri sebagai I slam j uga. I ni hanya soal, dim ana sesungguhnya nilai- nilai it u t erint ernalisasikan pada diri seseorang. Ket ika t ahun 1999 dan 1999 hukum banyak yang t idak berj alan, m aka Ja’far Um ar Thalib kem udian m enerapkan hukum raj am t erhadap para pelaku zina, dan banyak orang yang gem bira. Jadi, I slam Afaganist an pun, kalau kit a m au konsist en dengan pem ikiran Ulil yang liberal it u, j uga j enis I slam . Kit a j uga harus m engat akan bahw a orang yang m au m enegakan syariat I slam , dia punya hak asal secara konst it usional. Misalnya, PKS m enang, m aka m ereka punya hak unt uk m engaj ukan klausul hukum t ert ent u.

  Saya ingin kem bali pada soal kekayaan budaya kaum nahdhiyyin. Mereka m em iliki kecerdasan unt uk m enyerap banyak inform asi dari m ana- m ana. Kem unculan LkiS, saya kira adalah bukt i unt uk it u. Lihat lah buku- buku t erbit an LkiS. Hanya orang- orang yang berlat ar budaya yang luar biasa yang yang m am pu m enet ukan pilihan dan t em a- t em a sem acam it u . Di Muham m adiyah pun sudah m uncul JI MM ( Jaringan I nt elekt ual Muda Muham m adiyah) . Walaupun t et ap saj a agak beda, gagasan yang m uncul dari Muham m adiyah lebih kering ket im bang yang m uncul dari NU. I ni t idak t erlepas dari penyikapan Muham m adiyah t erhadap t radisi. Coba perhat ikan t ulisan Abdurrahm an Wahid di Maj alah Prism a t ent ang hukum I slam j auh lebih bernuansa. Tam pak bahw a Gus Dur sangat m enguasai pelbagai khazanah keislam an yang klasik yang kem udian diram u dengan penget ahuannya kem odernan. Belakangan kit a t elah m elihat lahirnya generasi sepert i Masdar F Mas’udi, Ulil Abshar Abdalla, dan lain- lain.

  Am in Abdu lla h

  I a saya kir a nggak ada seleseinya kit a bicara ini, ekonom i saya nggak t au kom ent ar sepert i apa t api fenom ena- fem onom ena kapit alism e sepert i MC Donaald, KFC, dan sebagainya. Mem ang m enarik t ent ang sist em ekonom i dalam I slam . Ada orang sepert i Daw am Raharj o yang m enyat akan bahw a I slam it u sosialis. Ada yang berkat a sebaliknya bahw a I slam it u kapit alis. Ada orang yang m engat akan bahw a I slam berada ant ara kapit alis dan sosialis. Menyangkut pengem bangan ekonom i, dunia I slam sangat t ert inggal j auh dibanding dengan dunia Barat . Karena it u, perlu ada usaha unt uk m engem bangkan perekonom ian dalam I slam .

  Berikut nya, persoalan t ari dan j ilbab. I ni m em ang soal yang t idak kunj ung selesai di dalam t ubuh um at I slam sendiri. Menurut saya, t ari it u nat ural saj a. Tidak ada yang nam anya t ari I slam dan bukan I slam . Kalau diam saj a, t idak bergerak karena khaw at ir m enim bulkan syahw at , it u nam anya bukan t ari lagi. Begit u j uga m enyangkut j ilbab. Orang Aisyiyah Muham m adiyah hanya pakai kerudung saj a, t idak m em akai j ilbab sepert i yang sekarang lagi sem arak. Bahw a belakangan ada fenom ena orang m em akai j ilbab it u lebih karena int eraksi int ernasional um at I slam yang t idak bisa dit unda. Perkem bangan- perkem bangn dan int eraksi I nt ernasional ini j uga t urut m em bent uk cara berpikir kit a dan kit a it u anak j am an dari it u. Dengan it u, m aka selalu dim ungkinkan adanya perubahan- perubahan hukum akibat perubahan sit uasi dan kondisi. Bahkan, secara lebih j auh, Muham m ad Syahrur m engat akan bahw a hukum j uga bisa berubah karena perubahan epist em ologi yang m endasarinya. Wassalam u’alaikum Wr. Wb