Agus Susanto Sanan Kulon-Blitar

KETUA UMUM KETUA UMUM

pembaca.

Drs. Gunawan Susilo

Kehadiran majalah sekolah Mekosi Sagansa ini

KETUA MAJALAH KETUA MAJALAH

diharapkan menjadi media aspirasi, inspirasi, dan

Dra. Kesi Widowati

komunikasi warga sekolah. Diharapkan majalah ini dapat WAKIL KETUA MAJALAH WAKIL KETUA berlanjut sesuai dengan perkembangan zaman.

Frengki & Laiza

Akhirnya, segenap tim redaksi hanya bisa berharap

SEKRETARIS SEKRETARIS

semoga sajian informasi edisi pertama ini bermanfaat dan

Supriadi & Ahmad Niko

menginspirasi para pembaca. Apabila ada sajian rubrik yang BENDAHARA

kurang berkenan di hati pembaca, perkenankan tim redaksi

BENDAHARA Permata Kumala & Oping

memohon maaf. Tak lupa, kami tim redaksi menanti kritik dan saran para pembaca agar tampilan maupun isi majalah

REPORTER REPORTER

Mekosi Sagansa ke depan lebih baik dan berkualitas.

Oping, Yunita, Nuryasin,

Selamat membaca!

Renanda, Ilma Beni, Della A, Kartika P, Deserly, Cipta M.

Akhirulkalam, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KONTRIBUTOR KONTRIBUTOR

Siswa, Guru & Karyawan

ISI

by Samuji

<Edisi Semester Genap 2014/2015>

SMP Negeri 1 Gandusari mulai ada sejak tahun 1981 / 1982, statusnya filial ( kelas jauh ) dari SMPNegeri 1 Wlingi dengan Kegiatan Belajar Mengajar menumpang di SDN 1 Semen Gandusari. Baru pada tahun pelajaran 1982/1983, tepatnya Oktober tanggal 9 tahun 1982 SMPN 1 Wlingi filial di Semen diresmikan berdiri sendiri dengan nama SMP Negeri 1 Gandusari yang sering dikenal dengan sebutan SMP SEMEN. SMP Negeri 1 Gandusari saat ini memiliki gedung yang dapat menampung 900 siswa, terdiri 9 kelas

VII, 9 kelas VIII dan IX kelas IX.Yang terletak Jalan Kelud No 1 Semen Gandusari. Dari gedung inilah para siswa digembleng, dibina , dididik dan dibentuk agar menjadi manusia-

manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa. SMP N 1 Gandusari termasuk sekolah yang berpotensi dan berprestasi dengan bukti berbagai

macam piala kejuaraan maupun piagam penghargaan yang diraih oleh siswa- siswinya diantaranya atletik, Pramuka, PMR, Pelajar Teladan,Lomba Lingkungan Sekolah Sehat (LLSS) bisa berprestasi di tingkat Kabupaten, Propinsi bahkan di Tingkat Nasional.

1982 - 1990 1990 - 1992

Iskak Purwito Talun - Blitar

Siswaji Suharjo

Karjani

Sakun Siswo H.

Kajan

Kota - Blitar

Ngunut – T.Agung Udanawu –Blitar Srengat - Blitar Talun - Blitar

Juli-Sept. 2002 2002 - 2008

2008 - 2012

Pebr-Sept 2012 2012 - Sekarang

Soegiyat Hari Suko S.

Suroyo

Agus Susanto

Samuji

Lodoyo - Blitar Wlingi - Blitar Wlingi - Blitar Sanan Kulon-Blitar Garum - Blitar

< e-MEKOSI Sagansa > 03

VISI:

Blog Sekolah: smpgandusari1.wordpress.com

Unggul dalam mutu Email Sekolah: smp1gandusari@yahoo.co.id

(IPTEK) dan berkepribadian

berdasarkan Iman 1 1 . . U U n n g g g g u u l l d d a a l l a a m m p p e e n n c c a a p p a a i i a a n n r r a a t t a a - - r r a a t t a a n n i i l l a a i i U U N N . .

dan Taqwa (IMTAQ) 2 2 . . U U n n g g g g u u l l d d a a l l a a m m l l o o m m b b a a O O S S N N . .

berbudaya dan

berwawasan

4 4 . . U U n n g g g g u u l l d d a a l l a a m m l l o o m m b b a a k k e e p p r r a a m m u u k k a a a a n n lingkungan.

Jumlah Pegawai: 63 orang Jumlah Siswa: 840 siswa

Luas Lahan 10.000 m 2

Listrik PLN: > 15.000 watt Air: PDAM Kurikulum :

KTSP

Jumlah Rombel: 3 x 9 rombel Ruang Kelas: 25 ruang Rata-rata NUN terakhir: Bahasa Indonesia: 7.21 Bahasa Inggris: 6.71 BERPIKIR MATANG Matematika : 5.72 SEBELUM BERTINDAK Ilmu Pengetahuan Alam : 6.93

MERUPAKAN LANGKAH YANG TEPAT SEBELUM MENGAMBIL

KEPUTUSAN SAHABAT SEJATI ADALAH SAHABAT YANG SELALU ADA DALAM by Sulistyaningati

KEHIDUPAN KITA

by Sulistyaningati

< Edisi Semester Genap 2014/2015>

Oleh: Samuji

Tahukah anda bahwa ternyata sesama hewan Landak tidak mungkin saling merapat satu dengan lainnya. Duri duri tajam yang mengitari tubuh mereka adalah penghalang utama mereka untuk melakukan hal di atas. Bahkan kepada anak kandungnya sendiri, landak sulit untuk merapatkan tubuhnya sendiri dengan tubuh anaknya yang masih kecil atau barusan dilahirkan. Ketika musim dingin tiba, membawa hembusan badai salju susul menyusul, serta cuaca dingin yang menggigit tulang, dalam kondisi kritis seperti ini, maka para landak itu terpaksa saling merapat satu dengan lainnya, demi menghangatkan tubuh mereka ; meskipun mereka harus berjuang menahan perih dan sakitnya terkena duri-duri landak lain yang menusuk dan melukai kulit-kulit mereka. Jika sekawanan landak itu telah merasakan sedikit kehangatan, maka segera saja mereka saling menjauh. Namun jika rasa dingin kembali merasuk ke dalam tubuh mereka, maka mereka akan segera merapat lagi… dan demikianlah seterusnya sepanjang malam, landak-landak itu disibukan oleh kegiatan saling menjauh dan saling mendekat. Merapat terlalu lama akan membuat mereka banyak luka. Sementara jika mereka saling menjauh dalam waktu yang lama, maka rasa dingin bisa menewaskan mereka. Nah teman, itu binatang landak! Sekarang bagaimana dengan kita manusia? Sering saya dengar pernyataan oran g yang lagi konseling tentang luka hatinya. “Tapi kalau saya dekat-dekat lagi ama dia, saya sudah trauma dengan sikapnya, dengan kata-katanya yang kasar dan penuh makian. Saya ga’ mau lagi tinggal bersamanya. Saya ga’ mau lagi bersahabat dengannya. Saya susah untuk bisa mengampuninya sekali lagi.” Kata-kata itu selalu saya dengar dengan nada greget yang amat sangat, bahkan kemudian diakhiri dengan tetesan air mata.

Realita kehidupan kita membentangkan gesekan demi gesekan satu sama lain. Tanpa sadar gara- gara terlalu dekat dengan seseorang, kita sudah kurang kepekaan dalam mengucapkan perkataan. Tapi dari gesekan itu mestinya kita belajar lagi sebuah cara baru untuk tetap mengasihi tapi tak melukai, Selalu ada pilihan diantara 2 sikap. Menjauh dan tak terluka lagi oleh kata-kata dan sikap yang seperti duri landak itu. Tapi akhirnya kita menjadi pribadi yang anti sosial, menjauh dari berbagai macam pergaulan sampe akhirnya kita menjadi pribadi yang “dingin”.

Ataukah kita mau mendekatkan kembali hubungan kita, agar kehangatan kasih itu kita dekap kembali, tapi dengan resiko mungkin suatu hari nanti “duri” nya menusuk dan menyakiti lagi. Anda pilih yang mana teman ?

” Sebagaimana baja mengasah baja, begitu pula manusia belajar dari sesamanya.”

< e-MEKOSI Sagansa > 05

Oleh: Samuji

Di Jepang dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya. Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya kehutan, karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya disepanjang jalan yang mereka lalui.

Sesampai didalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap ibunya. Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata, " Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah. ”

Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si ibu pulang kerumah.

BIYUNG OH............BIYUNG

Oleh: Sulistyaningati Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.

NALIKA BAYI AKU TANSAH NGREPOTI NALIKA CILIK AKU TANSAH DI DIDIK NB : "Orang Tua" bukan barang rongsokan yang

NALIKA BOCAH AKU TANSAH DIGULAWENTAH bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat NALIKA DEWASA AKU DIWULANG URIP PRASAJA

tidak berdaya. Karena pada saat engkau

sukses atau saat engkau dalam keadaan BIYUNG......TRESNAMU TAN ANA GINANTI susah, hanya "Orang Tua" yang mengerti

BIYUNG......KEPINGIN DADI PUTRA KANG BEKTI

kita dan batinnya akan menderita kalau kita BIYUNG.....AKU DURUNG BISA susah. "Orang Tua" kita tidak pernah

NYENENGAKE ATI meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan

BIYUNG.....AKU DURUNG BISA MBALES kita, walaupun kita pernah kurang ajar

BUDI

kepada orang tua. Namun "Orang Tua" kita KAYA NGIPI ING TENGAHING RINA akan tetap mengasihi kita. Mulai sekarang

RASANE ATI KAYA SINAMBER BLEDHEG mari kita lebih mengasihi "Orang Tua" kita

BIYUNG KAPUNDHUT ING ASTANE GUSTI selagi mereka masih hidup.- Saya yakin

BIYUNG.....AJA SUMELANG, AKU TANSAH BEKTI sekali kalian pasti akan mengingat ini. Juga

LAN

utk mengingatkan teman" dan sanak TRESNA TAN ANA WINATES saudara.

< Edisi Semester Genap 2014/2015>

Catatan kami selama semester ganjil tahun 2014/ 2015 di SMPN 1 Gandusari telah dilaksanakan kegiatan:

1. Penerimaan peserta didik baru, meliputi:

Kontributor

Elinda Vita Sari (9H)

a.

Pengumuman penerimaan peserta didik baru.

Dian Novita (9I)

b.

Pendaftaran calon peserta didik baru.

Khofifa Nurlaili (8I)

c.

Pengambilan dan Pengolahan data peserta didik

Santi Ningrum (9I)

baru.

d. Pendaftaran (registrasi/ daftar ulang) peserta didik baru yang mendapat kesempatan menjadi murid SMPN 1 Gandusari.

Diklat K13

2. Masa orientasi siswa baru (MOS), meliputi:

Tahun 2014

a. Pengarahan tentang MOS pada semua siswa baru oleh Pengurus Osis.

b. Pengurus Osis memberikan perlengkapan MOS, menyelenggarakan kegiatan untuk mengasah otak, mengenal lingkungan sekolah. Misal melalui teka-teki.

c. Kegiatan MOS dilaksanakan selama 3 hari dan diberikan materi oleh Bapak/ Ibu Guru sesuai jadwal kegiatan MOS.

3. Workshop penilaian kurikulum 2013 yang dipandu oleh Waka Kurikulum dan Tim Penilaian Sekolah, serta melibatkan nara sumber kabupaten (diantaranya Pengawas Pendidikan Kabupaten Blitar).

Akriditasi

4. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan

Tahun 2014

akreditasi sekolah diantaranya:

a. Semua warga sekolah mempersiapkan dengan sebaik mungkin.

b. Acesor dilakukan oleh BAP Propinsi Jawa Timur.

c. Semua siswa menerapkan prinsip 3S (senyum, salam, sapa) setiap saat, termasuk pada saat pelaksanaan

Workshop

akreditasi sekolah.

Aplikasi

5. Validasi perangkat pembelajaran dilakukan Penilaian oleh Pengawas Pendidikan Kabupaten Blitar pada semua guru dan karyawan untuk

melihat dan menindak lanjuti persiapan sekolah dalam melaksanakan kegiatan.

6. Silaturahmi wali murid dengan warga sekolah:

Jalan Sehat

a. Wali murid diundang dalam acara HUT

Tahun 2014

sekolah untuk mengikuti jalan sehat.

< e-MEKOSI Sagansa > 07 < e-MEKOSI Sagansa > 07

Idul Kurban

menghadiri rapat setiap awal tahun

Tahun 2014

pembelajaran untuk mengenalkan program sekolah, pejabat sekolah, guru serta karyawan sekolah.

c. Kegiatan-kegiatan diatas dilakukan untuk mempererat tali kekeluargaan, sebagai warga besar SMPN 1 Gandusari.

7. Kegiatan Pondok Ramadan:

a. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian selama tiga minggu untuk semua kelas (kelas 7, kelas 8, dan kelas 9).

b. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan akhlak siswa-siswa.

Halal Bihalal

c. Tahun 2014 Serangam yang digunakan berupa busana muslim.

8. Halal Bihalal oleh seluruh warga SAGANSA:

a. Setiap kelas menyiapkan makanan ringan.

b. Setiap kelas bergilir untuk melakukan silaturahmi ke kelas lain.

c. Di lapangan upacara, semua warga sekolah berkumpul dan melaksanakan jabat tangan tanda saling memaafkan.

9. Perayaan HUT RI ke 69:

a. Warga sekolah melaksanakan upacara untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke

69 di sekolah dan sebagian di lapangan kecamatan Gandusari.

b. Diadakan beberapa kegiatan seperti berbagai perlombaan untuk siswa,

HUT RI

misalnya lomba berbaris. Tahun 2014

c. Pengurus Osis sebagai perancang, pemandu pelaksanaan kegiatan, mencakup persiapan hadiah bagi pemenang lomba.

10. Acara Diesnatalis SMP 1 Gandusari:

a. Diadakan jalan sehat bersama wali murid.

b. Warga sekolah, melalui panitia diesnatalis menyiapkan doorpize, diantaranya 2 (dua) sepeda gunung.

c. Puncak acara dihadiri oleh Bapak Rijanto selaku Wakil Bupati Blitar.

11. Diklat aplikasi penilaian kurikulum 2013:

a. Diklat dilaksanakan siang hari setelah siswa pulang.

< Edisi Semester Genap 2014/2015>

Wakil Bupati

b. Diklat melibatkan nara sumber lokal

di HUT ke 32

yaitu Bapak Edy Sujoko, S.Pd.,M.Pd.

12. Diklat K13 bagi guru mata pelajaran:

a. Beberapa guru (mayoritas) mengikuti diklat pelaksanaan kurikulum 2013.

b. Kegiatan dilanjutkan dengan proses pendampingan dalam melaksanakan kurikulum 2013 dilapangan oleh Instruktur Nasional.

c. Bapak Samuji, S.Pd.,MM dan Bapak Sidiq Sutiadi. S.Pd. M.Pd. menjadi Instruktur Nasional Kurikulum 2013.

13. Ulangan Tengah Semester Ganjil:

a. Dilaksanakan dimasing-masing kelas oleh masing-masing guru sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh Waka Kurikulum.

b. Soal dibuat oleh masing-masing guru.

c. Setiap siswa menerima laporan penilaian tengah semester yang harus

Istiqosah

disampaikan pada wali murid masing- di HUT 32 masing.

14. Diklat Osis dan Pelantikan Osis Baru:

a. Dilaksanakan 2 (dua) hari, yaitu hari sabtu dan minggu.

b. Diberikan materi kepemimpinan oleh guru Pembina Osis atau personal yang berkewajiban sesuai jadwal kegiatannya.

c. Pelantikan dilaksanakan pada saat upacara bendera.

Jalan Sehat

15. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah tahap di HUT 32 pertama.

16. Persami:

a. Dilaksanakan hari sabtu dan hari minggu.

b. Beberapa materi kepramukaan diberikan pada peserta oleh Pembina dan Dewan Galang.

c. Dilakukan kegiatan upacara api unggun dan beberapa permainan

Pelantikan

seru. OSIS 2014

Persami

Tahun 2014

< e-MEKOSI Sagansa > 09

17. Diklat Palang Merah Remaja

a. Dilakukan hari sabtu dan hari Diklat minggu.

PMR 2014

b. Diberikan 7 (tujuh) materi kepalang merahan oleh Pembina.

c. Pelantikan dilaksanakan di lapangan basket.

18. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tahap 2 (dua)

a. Penilaian dilakukan oleh Pengawas Pendidikan Kabupaten Blitar.

b. Saat pelaksanaan penilaian proses pembelajaran tetap berjalan.

19. Ulangan Akhir Semester Ganjil

a. Kegiatan dilakukan selama satu minggu.

b. Pelaksanaan dibagi menjadu dua Diklat tahap. Kelas 9 masuk pagi, sedang

PMR 2014

kelas 8 dan kelas 7 masuk siang.

c. Masing-masing siswa diberi nomer peserta dan didistribusikan untuk masing-masing ruangan. Setiap ruang ujian maksimal berisi 20 siswa untuk masing-masing kelas parallel.

20. Pembagian Raport:

a. Dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Desember 2014 (sesuai rencana sekolah).

UAS

b. Siswa yang bermasalah tetap dapat Kelas 7 & 8 menerima raport, dam masalahnya

diselesaikan setelah kegiatan penerimaan raport.

c. Raport diambil oleh wali murid.

21. Libur Semester Ganjil:

a. Dilaksanakan tanggal 22 Deember 2014 sampai dengan 4 Januari 2015 (2 minggu).

b. Liburan digunakan untu refreshing. Rubrik ini mencoba

menyertakan media pembelajaran

pada file yang terpisah dari file majalah

Untuk

MEKOSI Sagansa edisi elektronik.

mencoba

Kali ini kami menyertakan 2 hal yaitu:

rubric

Fungsi

Istimewa clik

Tryout Ujian Nasional 2010/2011

fungsinya.

Mata Pelajaran Matematika Trayout Ujian Nasional 2011/2012 Mata Pelajaran Matematika

< Edisi Semester Genap 2014/2015>

Dengan :

Kepala Sekolah (Samuji, S.Pd.,MM.)

Oleh :

Oping Setya Noarista dan Yunita Dwi Lestari

: Siapakah nama : Apa saja pekerjaan yang telah lengkap Bapak?

Bapak jalani?

: Samuji : Pekerjaan :

: Dimana dan kapan

+ 1987-1989, guru di SMPK

GARUM : Blitar, 30 Maret 1966

Bapak lahir?

+ 1989-1996, guru di SMPN 1

: Apakah agama yang

PANGGUNG REJO BLITAR

+ 1996-2008, guru di SMPN 2 : Katholik

Bapak anut?

GARUM

: Siapa nama orang tua

+ 2008-2010, Kepala SMPN 2

Bapak?

DOKO

: Ayah : Kartowiryo + 2010-2012, Kepala SMPN 1 dan Ibu : Basinah

DOKO

: Siapa nama istri

+ 2012-sekarang, Kepala

SMPN 1 GANDUSARI : Valentinalilik

Bapak?

: Pengalaman apa saja yang : Berapa dan siapa

mengesankan ketika beliau nama anak Bapak?

berada di SMPN 01 : Jumlah anak 3

GANDUSARI?

masing-masing : Pengalaman di SMPN 1 + Gabriela Ersandika

GANDUSARI : (semester 7 UM)

+ Siswanya ramah-ramah + Cornelius Ersandika (kelas 3 SMAN 1 TALUN)

+ Gurunya banyak yang + Maria Novena (kelas 1 SMPN 3 BLITAR)

pintar

+ Prestasi siswa cukup : Jln. Raya No.5 Ngebrak Garum-Blitar

: Dimana alamat tempat tinggal Bapak?

membanggakan

: Apakah hobi Bapak dalam mengisi waktu : Apa saja penghargaan dan prestasi luang?

yang Bapak raih?

: Olahraga dan menyanyi : Prestasi dan penghargaan :

: Apa saja pendidikan yang telah Bapak

+ Satya Lancana Kesetiaan

tempuh?

+ Sepuluh tahun sebagai PNS dari Presiden Megawati

: Riwayatpendidikan : + Juara 3 guru prestasi Kab. Blitar dari + SDN GARUM 01(lulus 1979)

Bupati Blitar

+ SMPN 5 BLITAR (lulus 1982) + Juara 1 Kepala Sekolah berprestasi + SMA WIGNESWARA

dari BupatiBlitar BLITAR (lulus 1985)

+ Intruktur Nasional Kurikulum 2013 + Perguruan tinggi :

: Pernah menjadi apa saja pada saat

• Diploma 2 IKIP SURABAYA

bersekolah?

(lulus tahun 1987) : Jabatan pada saat bersekolah : • Sarjana S1 STKIP PGRI BLITAR

+ Ketua Kelas

(lulus tahun 2000) + Sekretaris osis di SMA • Pascasarjana

: Rintangan dan masalah apa yang

S2 UNIVERSITAS ISLAM KEDIRI (lulus

Bapak hadapi untuk menuju

tahun 2008)

kesuksesan?

: Ketika ada masalah Puji Tuhan, saya mengatasinya pasti lancar.

< e-MEKOSI Sagansa > 11

Oleh :

NURYASIN dan PERMATA KUMALA SARI

SMP Negeri 1 Gandusari, patut berbangga dengan adanya guru yang berprestasi. Beliau bernama Sidiq Sutiadi, lahir di Blitar, 9 November 1967.

Nama orang tua beliau adalah Bapak Mukadi dan Ibu Sutiah. Nama Sidiq Sutiadi diambil dari nama Bapak Mukadi dan Ibu Sutiah sehingga menjadi Sidiq Sutiadi.

Bapak Sidiq Sutiadi, S.Pd.,M.Pd. lulus Sekolah Dasar pada tahun 1980 di SDN Ngadirenggo 1, lulus Sekolah Menengah Pertama pada tahun 1983 di SMP Negeri 2 Wlingi, lulus Sekolah Menengah Atas pada tahun 1986 di SMAN 1 Talun, lulus D3 pada tahun 1989 di IKIP Negeri Malang, lulus S1 pada tahun 2000 di STKIP PGRI Malang, dan lulus S2 pada tahun 2013 di Universitas Darul Ulum, Jombang

Diklat

Bapak Sidiq PMR 2014 Sutiadi, memiliki pengalaman yang menyenang- kan dan juga pengalaman menyedihkan. Pengalaman yang menye-

dihkan adalah melihat siswa didiknya putus ditengah jalan untuk menggapai impiannya. Pengalaman yang menyenangkan adalah melihat siswa didiknya berhasil di lingkungan masyarakat yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa didiknya.

Pengalaman yang pernah didapat oleh beliau antara lain, Peringkat ke 2 Guru Prestasi tingkat Kabupaten Blitar pada tahun 2008, Peringkat 1

Sidiq dan

Olimpiade Guru IPA tingkat teman-temannya Kabupaten Blitar tahun 2013,

Inovasi Pembelajaran MGMP pada tahun 2009, dan IN Mata Pelajaran IPA. Beliau juga sebagai inisiator dan motivator kegiatan Palang Merah Remaja di SMP 1 Gandusari hingga mencapai prestasi yang menggembirakan.

Itulah sekilas cerita serta pengalaman dari Bapak Sidiq Sutiadi yang semoga dapat menginspirasi pembaca agar menggapai keinginannya dengan selalu bersemangat.

BERBAKTILAH PADA KEDUA ORANG TUAMU SELAMA ENGKAU MASIH BISA DAN MASIH ADA WAKTU

by Sulistyaningati

< Edisi Semester Genap 2014/2015>

Novel

: Jokowi Si Tukang Kayu

Pengarang

: Gatotkoco Suroso

Tebal Buku

: 246 halaman

Pelaku Utama : Joko Widodo Penerbit

: PT Ufuk Publishing House

Joko Widodo dilahirkan di Bantaran Kali Pepe, utara Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah. Bapaknya, Notomiharjo merupakan pedagang kayu dan bambu. Ibunya Sujiatmi. Ia adalah anak sulung dari 3 adik perempuan, Iit Sriyantini, Hidayati, dan Titik Ritawati. Bantaran Kali Anyar menjadi tempat tinggal ketiga keluarganya.

Sebelumnya mereka pernah tinggal di daerah Bantaran Kali Pepe kemudian pindah ke Srambatan sampai ia selesai sekolah TK. Kini ia tinggal di Pasar Gilingan di Bantaran Kali Anyar ini. Menjadi penghuni liar bantaran kali serba tidak enak, harus siap jika sewaktu- waktu digusur paksa. Itulah yang dialami ia dan keluarganya. Sehari-hari, saat ia kecil, ia dihadapkan pada kehidupan yang keras. Setiap pulang sekolah, ia membantu bapaknya bongkar-muat gerobak kayu dan bambu. Begitu juga di hari libur, hanya ada waktu sedikit untuk bermain. Sebagai sulung dari empat bersaudara, dipundaknya ada tanggung jawab yang harus dipikul, membantu dan menggantikan peran bapaknya dalam berbagai hal. Dan, seperti tradisi pada umumnya, anak pertama diharapkan dapat mewarisi dan meneruskan apa yang telah diperjuangkan orangtua: menjadi tukang kayu.

Waktu begitu cepat berlalu , liburan panjang sebentar lagi datang. Hari ini adalah hari terakhir ia masuk sekolah serta hari penerimaan raport kenaikan kelas 3 SMP. Semester lalu ia memang selalu juara kelas lantaran ia rajin belajar. Namun akhir – akhir ini, ia lebih sering bermain daripada belajar. Pak Jumadi wali kelasnya mengumumkan bahwa ia mendapat rangking satu walaupun nilainya sama dengan Dewi, teman sekelasnya. Ia segera memberitahukannya pada orang tuanya. Orang tuanya senang dengan apa yang didapatnya. Liburannya diisi dengan bermain bersama Giman dan Harno, temannya. Dan ia juga membantu

bapakknya. Pernah suatu ketika, Giman mengajaknya melihat pentas musik rock Trenchem di lapangan Jebres samping Kelurahan Jebres. Akhirnya ia pun menyukai musik rock.

Ini hari pertamanya masuk sekolah setelah pembagian kelas. Ia masuk kelas 3A bersama Giman, sementara Harno berada di kelas 3C. Namun mereka tetap saling berhubungan saat jam istirahat. Senin kemarin Jokowi mendapat teman baru yang bernama Rudi. Anak sekampung dengan Giman itu mulai akrab dengannya. Tak terasa tiga bulan lagi akan ada ujian kelulusan. Semua anak diliputi rasa ketengangan. Tiap saat diisi dengan belajar. Sebagai anak Surakarta, Jokowi akrab dengan Terminal Tirtonadi. Disana ia sering membeli poster grup band rock favoritnaya.

Mencangklong tas slempang bersisi berkas pendaftaran ke SMA, Jokowi dengan semangat menuju SMA 1 Surakarta. Meskipun ia berprestasi di sekolah namun untuk menjadi siswa SMA 1 memang harus punya DANEM (Daftar Nilai Ebtanas Murni) yang mencapai angka yang ditetapkan, dan angka itu masih di atas angka yang dipetiknya di ujian kelulusan SMP. Dengan nekat ia mendaftar ke SMA 1 Surakarta dengan harapan ada bangku cadangan. Sesampainya di SMA 1 Surakarta ia langsung ditolak. Setelah gagal di SMA 1 Surakarta ia kemudian mendaftar di SMA 6. Di sekolah itu nilainya kelebihan, yang artinya ia akan diterima menjadi siswa di sekolah itu.

Tak terasa waktu terus berlalu. Sebentar lagi ujian kelulusan. Jokowi lebih sering belajar daripada bermain dan membantu bapaknya. Akhirnya ujian kelulusan bisa ia lalui ia memperoleh nilai yang memuaskan dan ia berhasil lulus dengan menjadi juara umum di sekolahnya. Ia ingin melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi. Orang tuanya menyetujuinya meskipun orang tuanya sempat berpikir – pikir karena masalah biaya.

< e-MEKOSI Sagansa > 13

Masa perploncoan telah usai. Ia diterima menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dengan segala

keterbatasan ia sementara tinggal di Asrama Putra Darmaputra. Usai perploncoan selama

1 minggu, pada Sabtu siang usai penutupan masa orientasi, ia pulang ke Surakarta. Libur

akhir pekan telah usai ia kembali ke asrama. Karena suasana asrama kurang mendukung ia dan teman - temannya memutuskan untuk indekos.

Di akhir pekan ia pulang ke Surakarta. Setelah sampai di Terminal Tirtonadi ia

bertemu Rudi teman SMP dan SMAnya dulu. Rudi pun mengantarnya untuk pulang. Sesampai di rumah ia melihat adiknya, Iit sedang belajar bersama seorang gadis cantik yang bernama Iriana. Di kamarnya Jokowi selalu terbayang wajah Iriana. Setelah setahun lebih saling kenal Jokowi menyatakan perasaan perasaannya kepada Iriana. Iriana pun menerima Jokowi sebagai pacarnya. Sejak berpacaran dengan Iriana, banyak hal yang mereka lewati bersama. Meskipun Jokowi kuliah di jogjakarta dan Iriana di Surakarta mereka tetap saling berkomusikasi hampir setiap akhir pekan.

Setelah lulus kuliah Jokowi menerima tawaran bekerja di pabrik kertas di Aceh.

Jokowi saling berkomunikasi dengan Iriana lewat surat. Setelah satu setengah tahun hanya saling kirim surat, isi surat terakhir Jokowi akan segera melamar Iriana. Setelah melamar Iriana, dengan rembuk keluarganya dan keluarga Iriana, ditentukan tempat pernikahan, yaitu di Turisari, rumah keluarga Iriana. Mereka pun menikah pada hari Rabu,

24 Desember 1986. Usai pernikahan Jokowi membawa istrinya ke Aceh. Setelah berada selama satu setengah tahun dan Iriana hamil, Jokowi berencana pulang ke Surakarta.

Sesampainya di Solo, untuk sementara mereka tinggal di Turisari. Jokowi bekerja di Toko Roda Jati milik pakdhenya. Beberapa bulan kemudian anak pertamanya lahir yang diberi nama Gibran Rakabuming. Kurang lebih setelah setahun bekerja di toko Pakdhenya, Jokowi ingin membuka usaha sendiri. Setelah berkonsultasi dengan bapaknya, akhirnya sertifikat tanah ia agunkan ke bank dengan nilai riga puluh juta rupiah. Dengan modal itu ia menyewa lahan senilai satu setengah juta rupiah di daerah Sekip, Kadipiro. Bangunan untuk memajang

hasil dagangannya masih terbuat dari gedek dan hanya memperkerjakan 3 orang karyawan. Lambat laun, seiring bergantinya hari, usaha yang dirintisnya mengalami kemajuan.

Pada suatu hari Jokowi mendapat banyak pesanan. Tapi setelah barang itu dikirim ia tidak menemukan alamat pemesannya. Ternyata ia ditipu oleh seorang pemesan. Ia memutuskan berhenti produksi. Tetapi setelah delapan bulan tidak produksi ia memutukan untuk produksi lagi. Banyak pembeli datang dari luar negeri. Bisnisnya pun menggeliat kembali.

Setelah beberapa hari ia memutuskan terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai wali kota. Ia memberitahukan niatnya itu kepada istrinya. Walaupun awalnya istrinya tidak menyetujuinya akhirnya dengan banyak diskusi istrinya pun menyetujui niatnya tersebut. Ia juga memberi tahukan niatnya tersebut kepada ibunya. Ibunya menyetujuinya dengan syarat jika ia ia terpilih dia tidak boleh mengecawakan rakyatnya.

Dikutip dari: http://aindraprat.blogspot.com/

PANTAI

Oleh: Oping Setya Noarista

Fajar mulai menampakkan wajahnya Burung-burung menyanyi menyambut

datangnya mentari Ombak laut seakan-akan menghibur hati Tebing, karang, perahu menjadi saksi

keindahan alam ini Kau sungguh menawan hati

Pantai indah idaman bangsa Sungguh bangga daku menjadi bagianmu Kau adalah martabat bangsa

Pantai, oh, pantai Pasir suci berseri-seri Sungguh indah ciptaaan-Mu Daku kagum dengan keagungan-Mu

< Edisi Semester Genap 2014/2015> 14

Oleh

SMPN 1 Gandusari Blitar berdiri pada

Sidiq Sutiadi

tahun 1982 tepatnya tanggal 9 Oktober 1982 Sedangkan Palang Merah Remaja mulai

BARAPAMERA UIN 2008

terbentuk 1988 dengan Pelatih Bapak Purwadi dan Ibu Nunung yang merupakan anggota Korp Sukarela IKIP Malang sekarang menjadi Universitas Negeri Malang. Dilanjutkan oleh para pembina dan pelatih pada periode berikutnya secara berkesinambungan antara lain :

Bapak Minto S,Pd, Lomba MAN Wlingi 2009 Bapak Rio Bahari,

Bapak Sidiq Sutiadi, S.Pd.M.Pd, Ibu Mugen Mangastuti,M.Pd,

Ibu Dwiarsih sintha, S.Pd, Bapak Mashadi, S.Pd,

Ibu Susmiati, Ibu Nurhanik, S.Pd, Ibu Dra. Mg. Retno,

Ibu Asriningsih, S.Pd Bapak Syarifudin Zuhri

Bapak Mansyuri.

Mulai saat itulah kegiatan Kepalang merahan dilaksanakan di

Laga Praja UNAIR 2010 Smanta 2010

SMPN 1 Gandusari yang terletak di Jalan Kelud no 32 Semen Gandusari

Blitar, latihan rutin,pelantikan anggota baru bakti sosial didaerah yang terjadi bencana seperti membantu masyarakat dilanda Banjir / Tsunami di daerah Tambak Rejo di Blitar Selatan, Baksos Kelud Biru membersihkan sampah Plastik di sekitar Gunung Kelud, baksos di daerah Semen dan sekitarnya akibat letusan gunung Kelud pada tahun 1990 Bakti sosial di lingkungan sekolah dll.

PMR unit SMPN 1 Gandusari juga sering mengikuti kegiatan lomba baik yang diadakan oleh PMI Cabang, SMA / MAN tingkat Kabupaten Maupun Tingkat JawaTimur dan banyak prestasi yang diukir oleh Anggota PMR SMPN 1 Gandusari diantaranya :

< e-MEKOSI Sagansa > 15

1. Juara I HUT Pemuda Panca Marga X Kab. Blitar tahun 1991.

2. Juara I HUT Pemuda Panca Marga XI kab. Blitar tahun 1992

3. Juara III Regu Tangkas PMR, Kab. Blitar tahun 1992

4. Juara III Jaya Praja SMAN 1 Talun tahun 1993

5. Juara I HUT Pemuda Panca Marga XII tahun 1994

Jagapraga MAN Kota 2011

6. Juara I Putra, III Putri HUT MAN Tlogo Kab. Blitar 1994

7. Juara I Putra, Juara I Putri Lomba PPPK tahun 1995

8. Juara III Lomba PMR Madya tahun 1995

9. Juara II HUT Pemuda Panca Marga XV tahun 1996

10. Juara III (DU) dan Juara

III (mars PMI) Jumbara Barapamera UIN 2011 tahun 1996

11. Juara I (PBT) Jumbara tahun 1998

12. Juara I(umum), Juara II (tandu), Juara III (PP), Juara III (PK), Juara I (LCT) Lomba P3K HKN Kab. Blitarke 30 tahun 1998

13. Juara I Lomba P3K Dinas Pendidikan Kab. Blitar tahun 1998

14. Juara III (PBT) SATGANA Cup I tahun 1999

15. Juara II (Drama SaptaPrinsip), Juara II (Mars PMI) Jumbara

Barapamera UIN 2013 tahun 2002

16. Juara III (PBB), Juara II (PP), Juara II (LCT) Uji Trampil PMR tahun 2006

17. Juara I (PP) LOKA PRAJA I MAN Wlingi tahun 2006

18. Juara II (PBT), Juara III (PP), Juara I (PK), Juara II (LCT) GATRA PRADYA TAMA IV SMAN 1 Srengat tahun 2006

19. Juara umum II Uji Trampil PMR di PMI Cab. Blitar tahun 2008

20. Juara I (PBB), Juara II (PBT), Juara I ( Mars PMI) Lomba HKN tahun 2008

21. Juara I (PP), Juara II(PBT) LOKA PRAJA MAN Wlingi tahun 2008

22. Juara II (PK) BARATA MADYA SMAN 1 Talun tahun 2009

< Edisi Semester Genap 2014/2015>

23. Juara II (karaoke), Juara

II (PBT), Juara III (Puisi), UIN Tulung Agung 2014 Juara III (PK) LOKA PRAJA

II MAN Wlingi tahun 2009

24. Juara I (Mars PMI), Juara

I ( PRS), Juara II (Mading) BARA PAMERA UIN Maliki Malang tahun 2009

25. Juara II (CerdasCermat) LAGA PRAJA Universitas Erlangga tahun 2010

26. JUARA UMUM, JUARA I (PRS), JUARA I (PentasSeni), JUARA II (PP), JUARA II (The Mummi) JAGA PRAJA MAN Kota Blitar tahun 2011

27. JUARA UMUM, JUARA I PP, JUARA I PK, JUARA I PAMERAN MINI, JUARA I PADUAN SUARA, JUARA II PADUAN SUARA, JUARA II SPPU, JUARA III ASB BARAPAMERA XI UIN MALIKI MALANG tahun 2011 memperoleh Piala Bergilir Gubernur Jawa Timur. Pembina dan peserta:

a. Pimkon : Sidiq Sutiadi, S.Pd.,M.Pd, Sarifudin Zuhri, Nurwahyuni S,Pd, Edy Santoso, S.Pd, Mashadi,S.Pd, Dwiarsih Sintha, Andoyo, S.Pd.

b. Anggota Tim A : Hermanto, Catur Nuari, Dwiki Wijaya, Mirawati, Yufilatul M, Wiji Lestari, Febrina D. A, Aqueenes Forsa P.S., Sisfi Risma A., Ari Irawan, Dwi Cepir R,M. Nurhadi

c. Anggota TIM B : Miranika, Tri S, Kharisma, Eka P, Fera Ariyas Bela, Sagita Radhitia

E, Antika Wahyu S, Dewangga Galuh O., Bayu Dewa A, Ide Ventina R. Imam Ahmad H., Nanik Cahyorini, Trisniani Marini, Dwi Agus S

28. JUARA II CIPTA BACA PUISI, JUARA II DAN III CERDAS CERMAT, JUARA III P P BARATA MADYA VII SMANTA TALUN tahun 2013 peserta:

a. Anggota TIM A : WAHYU N, MOCH ATIM, DIAN NOVITA, MOCH. FATONI M, RIAN ADIANTO, TITIS HANDAYANI, LILIS WAHYUNINGSIH, HIMATUS YULVA AS, WAHYU SRI UTAMI, EILYN NUR SAFIKA, ABABILIA NURJANAH, MUJI RAHMAWATII, LIDIA ARUM

b. Anggota TIM B : NANIK YULIANTIKA, SANDY DWI CAHYONO, RISKA NURANGGRAENI, DINDA DAYU , SUTRISNO HADI, HIMATUS YULVI AS, RINA YULIAWATI, DIAN AFIFATUL K, DEWI NOVASARI, EVI RUSDIANA, PUJI RAHAYU, MARIANI, PUPUT KRISTALIA

29. JUARA 1 GALERI FOTO, JUARA 1 TUJUH PRINSIP PALANG MERAH, JUARA II TUJUH PRINSIP PALANG MERAH, JUARA HARAPAN II PP BARAPAMERA XII UIN MALIKI MALANG tahun 2013 dengan peserta:

a. Anggota TIM A : WAHYU N, MOCH ATIM, DIAN NOVITA, MOCH. FATONI M, RIAN ADIANTO, TITIS HANDAYANI, LILIS WAHYUNINGSIH, HIMATUS YULVA AS, WAHYU SRI UTAMI EILYN NUR SAFIKA, ABABILIA NURJANAH, MUJI RAHMAWATII, LIDIA ARUM

b. Anggota TIM B : NANIK YULIANTIKA, SANDY DWI CAHYONO, RISKA NURANGGRAENI, DINDA DAYU , SUTRISNO HADI, HIMATUS YULVI AS, RINA YULIAWATI, DIAN AFIFATUL K, DEWI NOVASARI, EVI RUSDIANA, PUJI RAHAYU, MARIANI, PUPUT KRISTALIA

< e-MEKOSI Sagansa > 17

PAK GIMAN DAN SEPEDA TUANYA

Oleh: Hanif

(Berdasarkan cerpen Pak Giman dan Sepeda Tuanya karya Andini Lailatul P.)

Sudah seminggu Pak Giman tak datang merawat tanaman-tanaman di rumahku. Halaman rumahku yang biasa dipuji-puji tetangga kini tak lagi hijau. Bunga dan rumput itu nampak tak bergairah. Mereka seperti kehilangan tuan yang selalu telaten merawat mereka.

Ayah pun tak tahu mengapa Pak Giman tidak datang seminggu ini. Biasanya pagi-pagi sebelum berangkat sekolah, selalu kudengar bel sepeda tua yang menandakan kedatangannya.

Pak Giman orang yang sangat menyenangkan. Saat sedang berdua dengannya, ia bercerita tentang pengalaman- pengalamannya bersama si sepeda. Menurutnya, sepeda itu seperti istri keduanya. Ia pernah mengatakan bahwa ia tak bisa berpisah dari sepedanya. Waktu itu aku tertawa mendengar ucapannya. Mana ada yang yang seperti itu, pikirku waktu itu.

Tiba-tiba kudengar suara Pak Giman. Nampaknya suaranya berasal dari beranda. Benar saja. Ternyata ia sedang berbincang serius dengan ayah. “… betul, Pak. Saya sudah mencarinya ke mana-mana, tapi belum ada hasilnya. Itu kan hanya sepeda tua, barang rongsokan, kok ya tega bener orang yang ngambil itu.” ujar Pak Giman sedih

“Hilang di mana, Pak?” kataku menyela. “Hush! Ndak sopan itu. Jangan asal potong gitu, dong!” jawab ayah menasihatiku. “Hehehe, maaf, Yah. Habis aku penasaran, sih. Pak Giman udah nyari sepedanya di mana

saja?” tiba-tiba naluri Sherlock Holmes-ku keluar. Aku jadi penasaran dengan sepeda tua Pak Giman itu.

“Saya seminggu ini keluar masuk pasar sana itu, Nak Rudi.” katanya sambil menunjuk pasar desa yang letaknya sekitar satu kilometer dari rumahku. “Tiap pedagang sepeda itu saya tanyain. Saya malah sampai dimaki-maki sama salah satu pedagang itu. Rencananya hari ini saya mau

minta izin ke Bapak kalau beberapa ke depan saya belum bisa kerja lagi. Saya mau coba cari ke pasar yang di kota. Ya, siapa tahu bisa ketemu.”

“Gimana kalau saya bantu, Pak?” “Ah, ndak usah, Nak Rudi.” “Nggak apa-apa, Pak. Mumpung hari minggu. Boleh kan, Yah?” “Iya. Boleh-boleh saja. Bantulah Pak Giman cari sepedanya.” “Tu kan, Pak.” “Ya udah kalau gitu. Saya senang sekali. Tapi pulang ke rumah dulu, ya. Saya mau pamit

sama istri dulu.” “Oke, Pak. Saya ambil sepeda motor dulu.” “Hati-hati lo, ya.” pesan Ayah. “Beres, Yah.” jawabku senang. Aku tak sabar membantu Pak Giman mencari sepeda

tuanya. Jarak rumahku dengan rumah Pak Giman kira-kira sekitar 30 menit bila ditempuh dengan sepeda, tapi bila dengan sepeda motor hanya 10 menit. Sampai di rumah Pak Giman, ternyata

< Edisi Semester Genap 2014/2015> < Edisi Semester Genap 2014/2015>

“Mau ke mana, Mas?” tanyanya dingin. “Ke kota. Nyari sepedaku.” “Ya ampun. Menyerah saja! Lupakan saja sepeda rongsokan itu!” “Seenaknya kamu ngomong! Itu kan sepeda warisan dari bapak!” Pak Giman tak terima

dengan ucapan adiknya. “Tapi kan sudah hilang. Aku belikan lagi, gimana?” “Uang dari mana kamu? Wong, buat beli beras saja kamu masih ngutang, kok!” “Ya, eneklah pokoknya.” Tiba-tiba terdengar bunyi hp dari saku adik Pak Giman. Ia

tersenyum setelah membaca pesan yang baru diterimanya. “Eh, hp siapa itu?” Pak Giman keheranan. “Lho, lho... Ini kan zaman modern, siapa saja perlu hp sekarang ini. Udahlah, Mas, beli

sepeda lagi aja, ” Adiknya itu masih berusaha membujuk Pak Giman. “Eh, Mas, aku pergi dulu, ya. Ada kerjaan. ”

“Kerjaan apa?” Pak Giman tampak tak percaya. “Ya, eneklah. Wes, ya. Aku pamit.” Adik Pak Giman berlalu meninggalkan Pak Giman dan aku. Hm, sepertinya ada yang aneh dengan adik Pak Giman ini. Bukankah tadi Pak Giman bilang kalau untuk beli beras saja masih ngutang? Kenapa tiba-tiba ia malah menawari mau membelikan sepeda baru buat Pak Giman? Aneh.

“Pak, gimana kalau kita ikuti adik Bapak. Saya merasa ada yang aneh, Pak.” kataku terus terang. “Iya, Nak Rudi. Saya juga merasa aneh. Ya sudah, ayo!” Akhirnya kami berdua diam-diam mengikuti adik Pak Giman. Ternyata ia pergi ke sebuah

rumah yang sangat besar. Aku dan Pak Giman hanya bisa mengintai dari jauh. Tidak berani terlalu dekat. Satu jam kemudian, adik Pak Giman keluar dari rumah itu. Ia terlihat senang sekali. Di tangannya ada sebuah amplop warna coklat yang cukup tebal.

Ternyata adik Pak Giman itu pulang ke rumahnya. Sepeda motorku belum sempat kumatikan saat tiba-tiba Pak Giman meloncat dari sepeda motor dan langsung menerobos masuk rumah. Ia langsung menuduh adiknya telah menjual sepedanya pada pemilik rumah besar itu.

“Siapa yang menjual sepedamu, Mas? Mana ada yang mau sama sepeda tua kayak gitu.” “Itu buktinya! Uang yang ada di tanganmu itu,” kata Pak Giman sambil berteriak. Belum

pernah kulihat Pak Giman kelihatan semarah itu.

“Ya Allah. Ini uang Pak Dhe yang minta dijualkan tanahnya. Orang yang tinggal di rumah besar itu yang membelinya.” “Lantas, ke mana sepedaku?” “Kalau itu Mbak Lastri, istrimu, yang bawa ke bengkel. Diganti bannya. Rencananya buat

kejutan ulang tahunmu yang ke- 60.” “Ya Allah…,” Pak Giman bersimpuh dan ia menangis. “Maafkan aku, Dek, karena berprasangka buruk padamu.” “Jangan minta maaf. Aku juga salah, Mas, karena menyembunyikan semua ini.” Jadi, begitulah. Ternyata sepeda itu tidak hilang atau dicuri. Istri Pak Giman membawa

sepeda itu ke bengkel untuk diganti bannya yang memang telah tipis. Rencananya sepeda itu akan diserahkan sebagai kejutan untuk ulang tahun Pak Giman yang ke-60. Kalau diingat-ingat rasanya aku ikut salah juga karena akulah yang mengajak Pak Giman untuk mengikuti adiknya. Ya, untunglah, Pak Giman tidak marah padaku. Ia malah berterima kasih padaku karena telah berniat baik membantunya mencari sepeda tua kesayangannya.

< e-MEKOSI Sagansa > 19

Wong Jawa ing

Suriname

Republik Suriname (Surinam) yaiku negara ing Amerika Kidul lan tilas jajahane

Belanda. Negara iki wewatesan karo Guyana Prancis ing sisih wetan lan Guyana

Oleh

ing sisih kulon. Ing sisih kidul wewatesan

Hanif S.

karo Brasil dan ing sisih lor wewatesan karo

Samudra Atlantik. Tlatah iki sinebut Suriname utawa “Indonesia Sisih Kidul”.

Wong Jawa uga ana ing Suriname. Wong Jawa iku wis ana ing kono wiwit

pungkasane abad 19. Wong-wong Jawa iku digawa dening Belanda saka Indonesia. Nganti saiki, wargane tetep migunakake

basa Jawa kanggo komunikasi. Wong Jawa sumebar ing Suriname, saengga ana desa kang jenenge Tamanredjo lan Tamansari. Uga ana kang dadi siji ing Marienburg. Senajan kepisah dening samudra, wong Jawa iku isih duwe dulur aneng Jawa, mula iku basa Jawa isih lestari ing Suriname. Nalika Indonesia wis merdeka, akeh wong Jawa sing “mumpuni” mbalik menyang Indonesia. Ing tahun, 1975 nalika Suriname merdeka saka Belanda, wong-wong Jawa iku diwenehi pilihan, tetep ing Suriname utawa pindah menyang Belanda. Akeh wong Jawa kang pindah menyang Belanda lan liyane tetep ing Suriname. Rata-rata agamane wong Jawa Suriname Islam, nanging uga ana kang liya agamane.

Kang aneh saka wong Jawa Suriname iki, yaiku ana larangan rabi karo anak putu sak-kapal utawa sedulur. Dadi, wong Jawa kang digawa sak-kapal menyang Suriname iku wis dianggep dulur dewe. Akehe wong Jawa Suriname iku kurang luweh 15% saka

total warga Suriname.

Sumber: www.wikipedia.org

New Caledonia isih ana Basa Jawa

< Edisi Semester Genap 2014/2015>

UNGGAH-UNGGUHING BASA JAWA

Oleh: Dwiarsih Sintha Priandari

Ana ing wewengkon bebrayan Jawa wis kawentar luhuring tata kramane lan sapanunggalane ing tindak solah bawaning bangsa. Mangkono uga ing bab basa Jawa. Basa Jawa uga duwe tata krama sin g diarani “unggah-ungguh” utawa “undha-usuking basa”. Unggah-ungguh utawa undha-usuking basa iku kanggone manut wong kang guneman (wong kapisan), karo wong kang diajak guneman (wong kapindho), sarta wong kang digunem (wong katelu). Miturut cak- cakane, basa Jawa kaperang dadi loro, yaiku:

A. BASA NGOKO

Basa ngoko yaiku basane wong kang ora pati ngurmati kang dijak guneman. Dene panganggone basa ngoko yaiku:

menyang sapadha-padha kang wis kulina banget

menyang wong kang kaprenah nom (marang anak, putu, murid, pramu wisma,

bojo, wong cilik, sedulur nom) yen ngunandika, yaiku guneman dhewe

utawa celathu sajroning ati.

Basa ngoko ana rong werna, yaiku :

1. ngoko lugu

Wujude tembung ngoko, ora ana tembung kang krama inggil tumrap wong kang dijak guneman. Yen ana, mung tumrap marang wong sing digunem. Kanggone: omongane bocah karo bocah sing kulina, omongane wong tuwa karo wong enom, yen lagi ngunandika.

Tuladha :  omongan bocah karo bocah sing wis

kulina → ”Kowe arep menyang ngendi, Di?”

 wong tuwa marang anak → ”Nik, j upukna buku iku!”  yen lagi ngunandika → ”Kapan ya aku duwe sepedha mini?”

2. ngoko alus

Basa ngoko kang alus utawa luwih ngajeni. Wujude yaiku basa ngoko kanthi tembung krama inggil tumrap wong kang dijak guneman.

Titikane basa ngoko alus :

 Tembunge ngoko kacampur tembung krama inggil. Kang dikramakake inggil yaiku perangane awake sing diajak guneman utawa wong sing digunem; lan sandhangane wong sing diajak guneman utawa wong sing digunem.

 Kriyane (kata kerjane) wong sing diajak guneman utawa wong sing digunem.  Tembung aku tetep dadi aku.  Tembung kowe owah dadi panjenengan utawa sliramu (panjenengan menawa sing

diajak guneman mau tuwa; sliramu menawa sing diajak guneman mau luwih enom.  Atur-atur lan panambange tetep ngoko. Kanggone: ibu marang bapak, adhi marang kangmase utawa mbakyune, bisa uga kangmas utawa mbakyu marang adhi kang diajeni marga pangkate luwih dhuwur, anak marang wong tuwa, guru padha guru kang wis akrab/kulina. Tuladha :

a) ibu marang bapak → ”Pak, yen arep dhahar wis daktata ana ing meja!”

b) adhi marang kang mase → ”Mas, yen kersa mengko dakampiri mriksani bioskup.”

c) kangmas marang adhine → ”Dhik, iki lo dakcaosi oleh-oleh saka Sala.”

d) anak marang wong tuwane → ”Bu, yen arep tindak dakterake.”

e) guru padha guru kang wus akrab/kulina → ”Lo Bu, astane ki kena apa kok nganggo dibuntel karo digendhong barang.”

B. BASA KRAMA

1. BASA KRAMA LUGU

Basa Krama Lugu yaiku basa kang tetembungane krama kabeh tanpa kecampuran karo

< e-MEKOSI Sagansa > 21 < e-MEKOSI Sagansa > 21

a. wong enom marang wong tuwa

b. wong sing lagi tetepungan anyar

c. murid marang gurune

d. abdi marang bendarane Tuladha:

a. Menawi sampeyan purun tumbas reginipun inggih mekaten punika!

b. Kula inggih mboten badhe meksa menawi sampeyan mboten purun tumut Pak Dhe. Wujude tembung krama lugu .

 Panganggone tumrap bocah karo bocah sing durungkulina, wong tuwa marang

wong enom, nanging ngajeni sawetara tumrap wong kapindho diganti peprenahan, kabeh dikramake, mung panambang –e utawa –ake tetep ngoko

 Tuladhane: Bukune sampun dipunbetake.

2. BASA KRAMA ALUS

Basa Krama alus yaiku basa kang digunakake kanggo pacaturan, nggunakake basa krama kang alus, nanging yen kanggo awake dhewe ora dikramakake. Gunane tembung basa krama alus yaiku:

a. anak marang wong tuwa

b. murid marang guru

c. wong enom marang wong tuwa

d. wong kang lagi tetepungan Tuladha:

a. panjenengan punapa sios tindak dhateng Malang?

b. Pak guru dhaeuh, menawi benjing kelas VII A ulangan basa jawi.

Krama inggil/ alus iku basa kang ngajeni banget. Wujude kaya basa mudha krama, kaceke panambang –mu owah dadi panjenengan utawa panjenengan

dalem. Tembung aku diowahi dadi abdi

dalem, dalem, kawula, kula, lan sapanunggalane.

ATER LAN PANAMBANG KRAMA di-

kok/ko- →

panjenengan

-e/ne →

-ipun

-ake/ke →

-aken

-a/na/ana →

kula aturi

Gunane: kanggo guneman marang wong sing kudu dikurmati/diajeni, guneman bocah enom marang wong tuwa, wong enom marang wong enom sing diajeni, sapadhane wong tuwa kang padha ngajeni, pawongan kang padha-padha ngajeni. Tembung kang dikramakake inggil kayata peranganing awak, kriya, solah bawa panganggo

PANGKUR

( Laras Pelog athet 6 )

I - ki ka - beh a - ran kem - bang

Kem - bo - ja ne kang nggan - da a - rum wa - ngi

Me - la - thi li - li lan kem - bang - e se - pa - tu

Nam - bah - I seng - sem a - ti - ku

1 2 3 1 2 3 3 2 1 2 1 Mu - ji syu - kur mrang I - LA -

Hi…..

< Edisi Semester Genap 2014/2015>

TEMBANG MACAPAT

APA TA KANG DIARANI

Oleh: Dwiarsih Sintha Priandari

TEMBANG MOCOPAT IKU?

Tembang Macapat uga diarani tembang cilik yaiku tembang kang duwe paugeran pupuh (bait), guru gatra (cacahing

larikan), guru wilangan (cacahing wanda = suku kata), lan guru lagoon (tibaning swara saben pungkasaning gatra (larikan) tembang utawa dong ding. Tembang macapat kaiket ing paugeran-paugeran yaiku

a. guru lagu yaiku aksara vokal sing manggon ana ing paling mburi saben gatra/dhong-dhinge swara

b. guru wilangan yaiku cacahe/jumlahe wanda utawa suku kata ing saben gatra

c. guru gatra yaiku cacahe baris/gatra ing saben pada/gatra

Watak lan pangangone tembang macapat

a. Pocung watak kendho tanpa greget saur, bisa kanggo medharake sembrana, lsp

b. Maskumambang watak nalangsa, kanggo medharake rasa prihatin.

c. Gambuh watak wani, wanuh, rumaket lan kulina. Prayogi kanggo paring pitutur, utawi sesorah ingkang ngemu raos radi sereng.

d. Magatruh watak Sedih kanggo medharake rasa memelas, getun, lan prihatin.

e. Kinanthi watak seneng, tresna, asih, grapyak, prayogi kagem suka pitutur raos tresna.

f. Asmaradana watak Watak

sedhih prihatos , sengsem gandhrung. Mathuk kanggo cariyos sedhih lan asmara.

g. Mijil watak gandrung, prihatin anggone golek ilmu, metuning ras pitutur, medharake bukaning crita, mangayubagya.

h. Pangkur watak watak sereng, kejem, nantang, mathuk kanggo pitutur sereng, crita perang.

i. Durma watak Galak nantang, nesu lan muntab j. Sinom watak grapyak, sumanak, renyah. k. Dhandhanggula watak kewes ,luwes, resep prayoga kanggo apa wae.

<e-MEKOSI Sagansa> 23

Oleh: Tim Sagansa

R Candi Rambut Monte merupakan tempat pemujaan bagi R A A M M B B U U T T penganut agama Hindu pada jaman Kerajaan Majapahit yang

terletak di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

M Candi ini terbuat dari batu andesit dan berbentuk segi empat. Kini, M O O N N T T E E

bagian yang tersisa dari candi ini hanyalah Kamadathu atau kaki Candi dan Rupadathu atau badan Candi. Pada bagian samping candi terdapat artefak yang menyerupai lingga yoni yang merupakan lambang kesuburan. Artefak yang menyerupai lingga yoni itu berukir sulur-sulur gelung.

Di depan artefak yang menyerupai lingga yoni, terdapat kepala kala. Kala adalah anak Dewa Siwa yang disimbolkan dengan raksasa berwajah menyeramkan. Uniknya kepala Kala ini bentuknya tidak seperti Kala yang digambarkan pada umumnya, yaitu kepala raksasa yang berambut gimbal bertanduk dengan taring yang tajam. Jika diamati, kepala kala ini seperti kepala manusia dalam posisi merangkak.

Candi Rambut

Monte ini pada sekitar tahun 1952 sebagian di antaranya masih tertimbun tanah, kemudian masyarakat Desa Krisik berinisiatif untuk mengadakan gugur gunung atau kerja bakti. Mereka menggali tanah, kemudian menata batu-batu candi sesuai dengan kemampuan mereka. Jika diamati dengan seksama, tampak penataan ulang candi terkesan dipaksakan. Penyusunan ulang batu-batu candi banyak yang dislokasi. Hal tersebut dapat dimaklumi karena batu-batu candi memang sudah tidak lengkap lagi. Meskipun demikian, bukan berarti Candi Rambut Monte tidak menyisakan keunikan sama sekali. Keunikan tersebut masih ada dan tercermin pada figur kalanya yang tidak digambarkan seperti kala pada umumnya.

Daya tarik lain Candi Rambut Monte adalah sebuah sumber mata air. Mata air ini sangat besar dan membentuk sebuah telaga. Airnya sangat jernih sehingga kita dapat melihat makhluk hidup yang ada di dalamnya. Tepian telaga berwarna hijau yang berasal dari pantulan pepohonan yang mengelilingi pusat mata air yang biru. Telaga ini dihuni ratusan spesies ikan langka yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar. Masyarakat menyebutnya ikan sengkaring atau ikan dewa. Kesan mistis tersemat pada ikan ini, tetapi hal itu tidak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini.

Menurut masyarakat sekitar, jumlah ikan sengkaring ini dari dulu hingga sekarang tidak berubah, tidak berkurang, dan tidak bertambah. Oleh karena itu, meskipun ikan-ikan itu nampak jinak, tetapi tidak seorang pun yang berani menangkapnya. Kepercayaan masyarakat sekitar mengenai ikan-ikan keramat itu berdasarkan legenda yang beredar sejak dahulu kala. Konon, dulu di lokasi ini terjadi perkelahian antara Rahwana dan Naga melawan Mbah Rambut Monte, keturunan Kerajaan Majapahit. Pertarungan itu dimenangkan oleh Mbah Rambut Monte. Mbah Rambut Monte mengutuk Rahwana dan Naga menjadi candi berbentuk monyet dan relief Naga. Mbah Rambut Monte berpesan kepada sejumlah muridnya agar menjaga batu candi yang berwujud Rahwana dan relief Naga. Namun, sebagian muridnya tidak mematuhi perintahnya, sehingga Mbah Rambut Monte marah besar dan mengutuk muridnya-muridnya menjadi ikan sengkaring yang hingga saat ini masih mendiami telaga.

Dokumen yang terkait

KOSAKATA TANAMAN OBAT TRADISIONAL MASYARAKAT MELAYU SAMBAS: PENDEKATAN ETNOLINGUISTIK Wani Yustira, Amriani Amir, Agus Syahrani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak Email : wyustira 779gmail.com Abstrak: Bahasa Melayu

0 0 20

SOSIOLEK KOMUNITAS WARIA DI KOTA PONTIANAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOSIOLINGUISTIK Nila Sari, Agus Syahrani, Henny Sanulita

0 0 8

PERAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MGMP IPA) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU IPA SMP Asep Agus Sulaeman Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA agus_p3gyahoo.com ABSTRAK - P

0 1 10

Aris Susanto Heru Susilo Riyadi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Abstrak - PENGGUNAAN WEB SEBAGAI SALAH SATU PENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLEH PERUSAHAAN KUSUMA AGRO INDUSTRI BATU

0 0 11

PENERAPAN MODEL JUDD OFELT DALAM PERANGKAT LUNAK UNTUK MENGANALISA SPEKTRUM KACA TELURITE YANG DIDADAH ERBIUM Rudi Susanto

0 0 6

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN UMKM TERINTEGRASI BERBASIS CLOUD SERVER Anastasya Latubessy Dosen Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika Universitas Muria Kudus Email: anastasyalatubessygmail.com Wiwit Agus Triyanto Dosen Fakultas Tekn

0 0 10

TS-13 OPTIMASI JARINGAN DAN EVALUASI DIMENSI SALURAN PRIMER IRIGASI BANGSALSARI Setiyo Ferdi Yanuar 1) , Agus Suhardono 2) , dan Medi Effendi 3)

0 1 12

PENINGKATAN KEKUATAN TARIK MATERIAL FCD – 50 DENGAN PROSES AUSTEMPER,CRYOGENIC AND TEMPER DUCTILE IRON (ACTDI) Suriansyah Sabarudin 1) , Agus Suyatno 2) , Dadang Hermawan 3)

0 0 9

TS-85 INOVASI TEKNOLOGI BANTALAN REL KERETA API BERBAHAN BAKU LIMBAH PLASTIK Bambang Sugiyono Agus Purwono1 , Heru Purnomo2 , Awan Setiawan3 , Masroni

0 0 12

Agus Abdul Rahman Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung email: a_abdurrahman72yahoo.com Abstrak - Pengaruh Regulasi Perilaku Islami dan Kesadaran Moral terhadap Kemunafikan

0 0 9