HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DAN MINUMAN KEMASAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMAN 57 JAKARTA BARAT
DAFTAR REFERENSI
Widiasarana.Aini, S. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Lebih pada Remaja di Perkotaan. Journal of Public. UNNES. Semarang. Almatsier, S. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Arisman. (2007). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Ashurst, P. R. (2005). chemistry and technologi of minuman kemasan and fruit juice.
USA: Blacwell Publicing. Asrin, T., Arnisam, & Salfiady, T. (2013). Pengaruh Konsumsi Minuman kemasan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Remaja Putri SMAN 2 Kota Banda Aceh.
Idea Nursing Journal, Vol IV No.3 , 60-65.
Astuti & Handasari. (2010). Usia Menarche, Indeks Masa Tubuh, Frekuensi
Konsumsi dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua pada Siswa SLTP di Pinggir dan Pusat Kota Semarang. Skripsi. UMS. Semarang.
Baliwati, Y. F. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya. Barasi, M. (2007). Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga. Barre, A. (2009). Hubungan Antara PengetahuanDan Kebiasaan Konsumsi Makanan
Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri
jajanan Sudirman I Makassar. Skripsi Universitas Hasanuddin.
Basrowi, B. K. (2006). Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan . Surabaya: Yayasan Kampusina. Bowman, S. A. (2004). Effect of Makanan jajanan Consumption on energi intake and diet quality among children in a national household survey. Pediatrics, Vol.113
No. 1, 112-118.
Depkes, RI. (2007). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI. Do Went; Min Hoang. (2009). Economic,Enviromental,and Edowment Effect Of
Childhood Obesity and School Performance [Thesis]. The Faculty Of The Graduate School of The University Of Minnesota.
Effendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. fathonah. (2006). Pencegahan dan Media Obesitas. Bandung: Elex Media Komputindo. Fisher, J. O. Maternal Milk Consumption Predicts the Trade of Between Milk and
Minuman kemasan in Younger Girls Diet. Journal Of Nutrition, Vol.131, 246- Foster, H. (2007). Diet Bebas Lapar resep langsing dengan 6 kali sehari . Jakarta: Erlangga. Gibney, J, M., Margetss, M, B., Kearney, M, J., et al. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Grosvenor& Smolin. (2004). Nutrition From Science to Life. USA: Hourcourt Collage Publisher. Handari, S. R., & Loka, T. (2016). Hubungan aktifitas Fisik dan Kebiasaan Konsumsi
Makanan jajanan dengan Status Gizi lebih Pada Remaja SMA Labschool Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol.13 No.2 , 153-162.
Harrington, Susan, 2008, The Role Of Sugar Sweetened Beverage Consumption in Adolescents Obesity: A Review Of The Literature, PubMed Journal, Vol. 24 no.1.
Hastono. (2007). Analisa Data Kesehatan.Jakarta: FKM UI. Heriyanti. (2009). Kebiasaan makan cepat saji (makanan jajanan modren, aktifitas
fisik, dan fakor lainnya dengan status gizi pada mahasiswa penghuni asrama UI Depok. Skripsi,Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia:
Jakarta. Hudha. (2006). Hubungan Pola Makan dan Aktifitas Fisik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Imtihani TR & Noer ER. (2013). Hubungan Pengetahuan, Uang Saku, dan Peer
Group dengan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja Putri di SMA Theresiana 1 Semarang. Journal of Nutrition , 162-169, Vol 2. UNDIP.
Semarang. Imtihani TR & Noer ER. (2013). Hubungan Pengetahuan, Uang Saku, dan Peer
Group dengan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja Putri di SMA Theresiana 1 Semarang. Journal of Nutrition , 162-169, Vol 2.
UNDIP. Semarang. Istiany, Ari, & Rusilanti. (2013). Gizi Terapan. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Kartono & Soekatri. (2004). Angka Kecukupan Mineral: Besi, Yodiuym, Seng,
Mangan, Selenium. Jakarta: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII.
Kaushik A, Pineda C, Kest H. (2010). Diagnosis and Management of Dangue Fever and Children. Peds in Review , Vol 2, 30-31. Khomsan, A. (2003). Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo.
Khomsiyah. (1998). Pola Konsumsi makanan jajanan dan status Gizi Remaja Pengunjung Beberapa Restoran di semarang. Skripsi FKM UNDIP: Semarang.
Kompas. Khomson, A. (2000). Tehnik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Jurusan Gizi Masyarakat dan sumber daya Keluarga: IPB.Bogor.
Lakshita. (2012). Gizi dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Mahdia, HamamHadi, & Susetyowati. (2004). Prevalensi Obesitas dan Hubungan
Konsumsi Makanan jajanan dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja SLTP Kota dan Desa di daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol.1 No.2 , 77-85.
Makolensang, O. G., Manampiring, A. E., & Fatimawali. (2016). Hubungan Pola Makan dan Obesitas Pada Remaja di Kota Balitung. jurnal e-Biomedik, Vol.4 No. 1 , 128-135.
Malik, V. S., Schulze, M. B., & Hu, F. B. (2006). Intake Of Sugar -Sweetened beverages and Weight Gain: A systematic Review. American Journal of
Clinical Nutrition, Vol.84 No. 2 , 274-288.
Misnadiarly. (2006). Diabetes Melitus Gangren, Ulcer, Infeksi, Mengenali Gejala, Menanggulangi, dan mencegah Komplikasi.
Jakarta: Pustaka Obor populer. Muliyani, R. (2005). Daftar Kandungan Zat Gizi, serat dan Indeks Glikemik Dalam
Penukaran Berbagai Hidangan Indonesia dan Makanan Siap Santap Barat [Thesis]. Semarang: Program Studi Ilmi Gizi Diponegoro.
Muniroh. (2008). Hubungan Antara Pengetahuan dan Kebiasaan Konsumsi Makanan jajanan dengan Kejadian Gizi Lebih pada Siswa. Skripsi, UNY. Yogyakarta. Mustofa, A. (2010). Solusi Ampuh Mengatasi Obesitas. Yogyakarta: Hanggar Kreator. Napitu. (1994). Perilaku Jajan di Kalangan Siswa SMA di Kota di Pinggiran Kota DKI Jakarta.
[Thesis]. IPB. Bogor. Nurhanifah, R. (2008). Hubungan Antara Konsumsi Minuman kemasan Dengan
Resistensi Insulin Pada Remaja SMP Obesitas. [Skripsi]. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Oktaviani, W. D., saraswati, L. D., & Rahfiludin, M. Z. (2012). Hubungan Kebiasaan
Konsumsi Makanan jajanan, Aktifitas Fisik, Pola Konsumsi, Karakteristik Remaja dan Orang Tua Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol.1 No.2 , 542-553.
Prihanto, D. I. (2017). Hubungan Antara Konsumsi Makanan jajanan, Aktifitas Fisik,
VII, VIII dan IX di Mts Budi Dharma, Wonokromo, Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Vol.5 No.3 , 766-773. Nuhamedika. Purwati, S. (2011). Perencanan Menu Untuk Penderita Kegemukan. Jakarta : PT Swadaya. Rachmalia, & Fitri, E. D. (2012). Faktor Resiko obesitas dan Tingkat Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar Banda Aceh. Idea Nursing Journal, Vol.III No.2, 69-77. Rafiony, A., Purba, M. B., & Pramantara, I. D. (2015). Konsumsi Makanan jajanan dan Minuman kemasan Sebagai Faktor Risiko Obesitas Pada Remaja. Jurnal
Gizi Klinik Indonesia, Vol.11 , 170-178.
RI, K. (2010). Standar Antropometri Status Gizi Anak. Jakarta: Kemenkes RI. Riskesdas. (2010). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Rustiningsih, W. (2014). Perbedaan Karakteristik Orang Tua, Uang Saku, dan
Frekuensi Konsumsi Makanan jajanan Antara Remaja Overweight dan Non Overweight di SMK Batik 1 Surakarta. Skripsi, UMS. Surakarta.
Salam, A. (2010). Faktor Risiko Kejadian Obesitas Pada Remaja. Jurnal MKMI, , 185-190.
Vol.6 No.3 Sarwono, S. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Sastroasmoro, sudigdo, & ismail. (2008). Dasar-dasar metodologi Penelitian Klinis.
Edisi ke-3. Jakarta: Sagung Seto.
Sediaoetama, A. D. (2000). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi . Jakarta: Dian Rakyat. Soegeng, S. (2004). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Renika Cipta. Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: PT.
Rhineka Cipta. Subardja, D. (2004). Obesitas Pada Anak. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendekatan kuantitatif,kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Suhardjo. (2003). berbagai cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi, A. (2002). Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.
Yogyakarta:Graha Ilmu. Surya, A. (2013). Faktor Determinan dalam Menentukan Frekuensi Konsumsi Fast
Food Modern pada Siswa-Siswi SMA Negeri Kecamatan Tangerang Kota
Suryaalamsyah. (2009). Konsumsi makanan jajanan dan Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kegemukan anak Sekolah di SD Bina Insani Bogor [Thesis] . Bogor: Sekolah Pascasarjana. Institut Pertannian Bogor.
Titis Rakhma Imtihani& Etika ratna Noer. (2013). Hubungan Pengetahuan,Uang saku dan peer Group dengan frekuensi Konsumsi Makanan Cepat saji Pada Remaja Putri. Journal of Nutrition Collage, Vo.2 No.1, 162-169. Virgianto,Purwaningsih.(2005).Konsumsi Makanan jajanan Sebagai Faktor
ResikoTerjadinyanObesitas Pada Remaja Usia 15-17 Tahun. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang. Wahlqist, M. (2012). Food and Nutrition. 2 end ed. Australia: Allen and Fuwin. Wirakusumah, E. S. (1994). Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan .
Jakarta: PT. Gramedia. Wulandari, Y. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi Mahasiswa Universitas Indonesia Program S1-Reguler Angkatan 2006.
[Skripsi]. FKM UI. Depok. Zulfa, F. (2011). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan jajanan Moederen Dengan Status Gizi. [Skripsi]. Universitas Siliwangi, Jawa Barat.