Keywords : Value BOR, Genesis Round Forced Bibliography : 13 (2007-2014)

HUBUNGAN NILAI BOR DENGAN KEJADIAN PASIEN PULANG PAKSA BANGSAL MELATI DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2013-2015

Siti Khotijah¹, Tri Lestari² STIKes Mitra Husada Karanganyar

khodijah05@yahoo.com 1 , fitri.apikesmitra@yahoo.co.id 2

ABSTRACT

Based on the results of a preliminary survey in dr. Moewardi, BOR value data and the incidence of forced return Bed ward in the period 2013-2015 there were 86.44% and 1,377 events with the percentage of patients forced return of 5.55%. According to the Minister of Health Decree No. 129 / Menkes / SK / II / 2008 on the SPM forced discharge is ≤ 5%, each year the value of BOR and the incidence of forced return Melati ward has increased and decreased. The aim of research to determine their relationship with the occurrence value BOR forced discharge ward Melati in dr. Moewardi year 2013-2015.This study was descriptive analytic time series. BOR value of independent variables and the dependent variable incidence of forced discharge. Subjects are jasmine ward clerk and medical records clerk in dr. Moewardi and the object is a data SIM-RS. The data collection instrument with observation and interview guides. The analysis used bivariate analysis using chi square. The results showed that a forced return characteristics of patients in the ward bud- get 2013-2015 has forced patients go home the highest class III class care to cancer diagnosis, long cared for >12 days and in 2013 the highest use how to pay Jamkesnas, in 2014-2015 the highest use BPJS payment method. BOR Value per month wards Bed in dr. Moewardi years 2013-2015 the average was 86.44%, with the number of occurrences of forced return are 1,377 patients and chi square test results showed that the value 6,013 > χ² tabel and the p-value 0,049 < 0,05. This means there is a significant correlation between the value of BOR with the incidence of forced discharge ward jasmine in dr. Moewardi years 2013-2015. Based on the research, suggested the officer needs to provide information about health insurance the government, especially BPJS detailed Health and clearly before patients get the service, that in case of incident patients return force and conduct inpatient returned within 7 days with the same diagnosis can not

be guaranteed by BPJS Health and officer should report incidents of forcible return the patient in writing in order to be monitored and can be lowered incidence of forced return

Keywords : Value BOR, Genesis Round Forced

Bibliography : 13 (2007-2014)

ABSTRAK

Berdasarkan hasil survey pendahuluan di RSUD dr. Moewardi, data nilai BOR dan kejadian pulang paksa bangsal Melati dalam periode tahun 2013-2015 terdapat 86,44% dan 1.377 kejadian pasien pulang paksa dengan persentase 5,55%. Menurut KepMenKes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM pasien pulang paksa adalah ≤ 5%, tiap tahun nilai BOR dan kejadian pulang paksa bangsal Melati mengalami kenaikan dan penurunan. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan nilai BOR dengan kejadian pasien pulang paksa bangsal Melati di RSUD dr. Moewardi tahun 2013-2015. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan time series. Variabel bebas nilai BOR dan variabel terikat kejadian pasien pulang paksa. Subyek adalah petugas bangsal melati dan petugas rekam medis di RSUD dr. Moewardi dan obyek adalah data SIM-RS. Instrumen Pengumpulan data dengan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Analisis yang digunakan analisa bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati pada tahun 2013-2015 memiliki pasien pulang paksa tertinggi pada Berdasarkan hasil survey pendahuluan di RSUD dr. Moewardi, data nilai BOR dan kejadian pulang paksa bangsal Melati dalam periode tahun 2013-2015 terdapat 86,44% dan 1.377 kejadian pasien pulang paksa dengan persentase 5,55%. Menurut KepMenKes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM pasien pulang paksa adalah ≤ 5%, tiap tahun nilai BOR dan kejadian pulang paksa bangsal Melati mengalami kenaikan dan penurunan. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan nilai BOR dengan kejadian pasien pulang paksa bangsal Melati di RSUD dr. Moewardi tahun 2013-2015. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan time series. Variabel bebas nilai BOR dan variabel terikat kejadian pasien pulang paksa. Subyek adalah petugas bangsal melati dan petugas rekam medis di RSUD dr. Moewardi dan obyek adalah data SIM-RS. Instrumen Pengumpulan data dengan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Analisis yang digunakan analisa bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati pada tahun 2013-2015 memiliki pasien pulang paksa tertinggi pada

pasien dan hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai 6,013 > χ² tabel dan nilai p 0,049 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara nilai BOR dengan kejadian pasien pulang paksa bangsal melati di RSUD dr. Moewardi tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan petugas perlu memberikan informasi mengenai jaminan ke- sehatan pemerintah khususnya BPJS Kesehatansecararincidanjelas sebelum pasien mendapatkanpelayanan, bahwa jika terjadi kejadian pasien pulang paksa dan melakukan rawat inap kembali dalam jangka waktu 7 hari dengan diagnosis yang sama tidak dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan dan sebaiknya petugas melaporkan kejadian pasien pulang paksa secara tertulis agar terpantau dan dapat diturunkan angka kejadian pulang paksa.

Kata Kunci : Nilai BOR, Kejadian Pulang Paksa Kepustakaan : 13 (2007-2014)

PENDAHULUAN pulang paksa 5%, rumah sakit yang memiliki standar

pelayanan minimal >5% maka mutu pelayanan rumah Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan yang

sakitnya kurang baik.

sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat. Rumah Sakit tidak dapat lagi

Berdasarkan hasil survey pendahuluan di RSUD dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus

dr. Moewardi, data nilai BOR dan kejadian pulang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang muncul

paksa bangsal Melati dalam periode tahun 2013-2015 akibat berbagai perubahan (Hatta, 2013).

terdapat 86,44% dan 1.377 pasien pulang paksa dengan persentase 5,55%. Tiap tahun nilai BOR dan kejadian

Dalam pelayanan kesehatan peningkatan mutu pelayanan pulang paksa mengalami kenaikan dan penurunan, tahun diperlukan untuk memberikan kepuasan kepada pasien,

2013 terdapat 83,41% nilai BOR dan kejadian pulang petugas profesi kesehatan, manajer kesehatan maupun

paksa 463 (5,56%) pasien, tahun 2014 87,25% nilai pemilik institusi kesehatan. Mengukur mutu pelayanan

BOR, 563 (6,75%) pasien pulang paksa, dan tahun 2015 dapat dilakukan dengan indikator-indikator mutu

terdapat 88,67% nilai BOR dan 351 (4,31%) pasien pelayanan yang ditetapkan pemerintah yaitu Standar

pulang paksa.

Pelayanan Minimal.

Kasus pasien pulang paksa dapat mempengaruhi mutu

pelayanan rumah sakit.Pulang paksa adalah pulang

METODE PENELITIAN

atas permintaan pasien atau keluarga pasien sebelum

diputuskan boleh pulang oleh dokter. Tujuannya adalah Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas

analitik, yaitu penelitian yang mengambarkan ada pelayanan rumah sakit (Depkes RI, 2008).

tidaknya hubungan nilai BOR dengan kejadian pasien pulang paksa bangsal melati di Rumah Sakit Umum

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 129/ Daerah dr. Moewardi tahun 2013-2015.Pendekatan yang Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal

digunakan penelitian ini adalah time serie. Rumah Sakit (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib

Variabel bebas nilai BOR dan variabel terikat kejadian daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara

pasien pulang paksa. Subyek adalah petugas bangsal minimal. Rumah sakit dipersyaratkan standar kejadian

melati dan petugas rekam medis di rsud dr. moewardi dan melati dan petugas rekam medis di rsud dr. moewardi dan

Januari

II

III

37 analisis Chi Square. 2 Februari 10 7 20

3 Maret 13 1 22

4 April 12 3 16

5 Mei 8 1 23 HASIL 6 Juni 21 3 24

7 Juli 20 7 25

1. Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal 8 Agustus 12 3 21 Melati di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013-2015. 9 September 8 5 25

10 Oktober 8 17 31

a. Karakteristik Berdasarkan Kelas Perawatan.

11 Nopember 7 5 32

12 Desember 13 2 35 Jumlah 147 57 311

No

Bulan Kelas Perawatan

I II III

1 Januari 11 1 34

2 Februari 3 2 25

3 Maret 4 3 19

4 April 3 0 25

5 Mei 2 2 18

6 Juni 6 1 16

7 Juli 1 2 25

1 Januari 2 1 36 dari 515 pasien pulang paksa.

2 Februari 0 2 21

3 Maret 7 3 32 Tabel 3 Karakteristik Pasien Pulang Paksa

4 April 5 1 42 Bangsal Melati Berdasarkan Kelas Perawatan

5 Mei 1 3 24 di RSUD dr. Moewardi Tahun 2015

6 Juni 9 0 37

7 Juli 4 2 34

8 Agustus 10 0 50

9 September 10 4 31

10 Oktober 5 13 27

11 Nopember 9 9 29

12 Desember 9 2 37

Jumlah 71 40 400

obyek adalah data sim-rs. instrumen pengumpulan data dengan pedoman observasi dan pedoman wawancara. sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berisi data nilai bor dan pasien pulang paksa per bulan bangsal melati, dan cara pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara tidak terstruktur, teknik pengolahan data melalui tahap pengumpulan, edit, klasifikasi, tabulasi, enter dan penyajian data. Analisis yang digunakan analisa bivariatyaitu data yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua

tahun 2013 tertinggi pada kelas III yaitu 400 pasien dan pada bulan Agustus mencapai 50 pasien, serta terendah pada kelas II yaitu 40 pasien.

Tabel 2 Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Kelas Perawatan

di RSUD dr. Moewardi Tahun 2014

NO Bulan Kelas Perawatan

Tabel 1 Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Kelas Perawatan

di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013

Kelas Perawatan

NO Bulan

I II III

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa karakteristik pasien pulang paksa berdasarkan kelas perawatan tahun 2014 tertinggi pada kelas III yaitu 311 pasien dan terendah pada kelas II yaitu 57 pasien

Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa karakteristik pasien pulang paksa berdasarkan kelas perawatan

Kelas Perawatan No Diagnosis Tahun No Bulan

I II III 2013 2014 2015

8 Agustus 3 0 16 ∑ ∑ ∑

9 September 7 3 23 19 Gangguan Sendi 7 0 0

10 Oktober 4 15 27 20 Hemofili

11 Nopember 6 1 20 21 Septicemi

12 Desember 4 3 16 22 Tuberculosis 5 10 2

Jumlah 54 33 264 23 Fever

4 0 3 Tabel 3 dapat diketahui bahwa karakteristik

24 Hypoglicaemia

25 Thypoid 3 0 2 pasien pulang paksa berdasarkan kelas perawatan

26 Liver 3 2 19 tahun 2015 tertinggi pada kelas III yaitu 264

27 Abortus Iminie 2 0 0 pasien terendah pada kelas II yaitu 33 pasien dari

28 Anorexia 2 4 0 351 pasien pulang paksa.

29 Gizi Buruk 2 0 2

30 Skizoprenia

b. Karakteristik Berdasarkan Diagnosis

31 Hernia

Tabel 4 Karakteristik Pasien Pulang Paksa

32 Hepar

Bangsal Melati Berdasarkan Diagnosis di

33 Penyakit Kulit 0 6 8

RSUD dr. Moewardi Tahun 2013-2015

34 Febrile Convul-

sion

No Diagnosis Tahun

35 Tetanus

36 Penyakit Kela-

3 Gangguan Sistem

39 Luka Bakar 0 0 2

2 DM 50 50 34

40 Dyspnoe 0 0 1

4 Gangguan Sistem 32 29 18

41 Helminthiases 0 0 1

Pernafasan

5 Diarrhea 31 12 13 42 Intonaksi Alko-

hol

6 CKD 27 0 21

43 Otitis 0 0 1

7 KelainanBawaan 27 4 9

44 Thyrotoxicosis 0 0 1

8 Hipertensi 26 21 8

jumlah 511 515 351

9 Anemia

10 Gangguan Jan-

22 7 6 Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa pada tahun tung 2013 pasien pulang paksa bangsal Melati

11 Gangguan Syaraf 19 36 15 berdasarkan karakteristik diagnosis terdapat 30

12 Injury & Frac-

17 25 11 jenis diagnosis dan jumlah pasien pulang paksa ture tertinggi pada diagnisis cancer yaitu 61 pasien dari

13 ISK 14 48 9 511 pasien pulang paksa. Tahun 2014 terdapat 27

14 HIV 13 17 5 jenis diagnosis dan jumlah pasien pulang paksa

15 Talasemia 10 4 0 tertinggi pada diagnosis cancer yaitu 88 dari 515

16 Hepatitis 19 7 0 pasien pulang paksa dan tahun 2015 terdapat 35

17 Keracunan 9 4 0 jenis diagnosis dan jumlah pasien pulang paksa

18 DHF 8 19 5 tertinggi pada diagnosis cancer yaitu 61 pasien dari 351 pasien pulang paksa bangsal melati.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 >12 Januari 4 4 2 0 6 3 3 2 1 0 1 4 9 Februari 1 3 2 6 0 2 0 2 0 3 1 0 3 Maret 4 3 3 2 5 7 4 5 1 2 1 1 4

April 7 9 2 4 1 3 2 1 3 2 1 1 12 Mei 3 4 3 2 1 1 3 2 4 2 0 1 2 Juni 5 8 2 10 3 1 1 3 5 1 3 1 3 Juli 3 5 6 1 6 3 1 2 5 1 1 2 4

Agustus 3 7 11 4 7 5 3 4 1 1 3 1 10 September 5 3 5 8 3 6 3 2 1 2 1 0 6 Okttober 11 7 0 1 2 3 1 5 1 2 2 2 8 Nopember 9 4 7 6 5 4 2 0 6 2 1 0 1 Desember 6 7 7 3 2 3 1 3 5 2 4 0 5

Jumlah 61 64 50 47 41 41 24 31 33 20 19 13 67

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 >12 Januari 7 9 9 4 8 2 6 1 2 3 1 1 2 Februari 7 8 5 5 2 0 3 2 3 0 1 0 1

Maret 5 2 3 2 2 2 4 3 5 1 1 0 3 April 4 5 1 4 3 3 3 2 0 0 2 1 4 Mei 1 3 5 5 1 2 2 2 0 4 2 0 5 Juni 2 9 4 5 6 3 0 2 7 0 2 1 7 Juli 9 7 5 8 1 1 3 5 4 0 0 2 7 Agustus 6 4 3 5 3 1 2 1 1 2 1 0 7 September 3 4 5 4 4 6 3 0 0 0 3 1 5 Okttober 13 6 2 4 4 1 2 3 1 3 1 1 3

Nopember 6 8 2 2 6 1 2 2 0 1 0 2 10 Desember 6 6 8 5 5 0 1 3 0 2 2 5 7 Jumlah 69 71 52 53 45 22 31 26 23 16 16 14 61

c. Karakteristik Berdasarkan Lama Dirawat

Tabel 5 Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Lama Dirawat di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013

Lama Dirawat (hari)

Bln

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa pasien pulang paksa berdasarkan karakteristik lama dirawat bangsal Melati di RSUD dr. moewardi tahun 2013 terdapat pasien yang mempunyai lama dirawat tinggi yaitu >12hari sebanyak

67 pasien.

Tabel 6 Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Lama Dirawat di RSUD dr. Moewardi Tahun 2014

Lama Dirawat (hari)

Bln

Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa pasien pulang paksa berdasarkan karakteristik lama dirawat bangsal Melati di RSUD dr. moewardi tahun 2014 mempunyai lama dirawat tertinggi pada lama dirawat 2 hari yaitu 71 pasien dan terendah 2 hari yaitu 14 pasien.

Tabel 7 Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Lama Dirawat

di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2015

Lama Dirawat (hari)

Bln

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > 12 Januari 6 5 7 7 1 1 3 1 2 1 0 1 9

Februari 4 1 2 5 2 2 2 2 1 0 0 1 9 Maret 2 4 3 6 6 0 2 1 1 3 1 3 2

April 2 3 4 3 1 3 2 2 0 1 0 0 4 Mei 3 3 2 1 0 1 2 1 0 2 2 2 1

Juni 4 0 3 2 3 3 1 1 1 0 0 1 4 Juli 6 5 3 2 2 3 0 1 0 1 1 0 3

Agustus 3 3 2 3 2 1 0 0 0 1 1 0 3 September 2 6 0 1 3 2 1 0 3 1 0 3 7

Okttober 8 5 5 4 5 4 2 0 2 2 2 0 10 Nopember 6 2 1 3 5 0 5 4 0 0 0 0 1

Desember 2 3 2 3 2 3 4 0 1 1 0 0 2 Jumlah 48 40 34 40 32 23 24 13 11 13 7 11 55

Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa pasien pulang paksa berdasarkan karakteristik lama dirawat bangsal Melati di RSUD dr. moewardi tahun 2013 terdapat pasien yang mempunyai lama dirawat tinggi yaitu >12hari sebanyak

55 pasien dan terendah pada lama dirawat 11 hari yaitu 7 pasien.

d. Karakteristik Berdasarkan Cara Bayar.

Tabel 8 Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Cara Bayar di RSUD Dr. Moewardi Tahun

Cara Bayar

Bln PKMS PKMS Kerja Jamsos Dinas

Silver

Jamkesda Jamkesmas Umum Askes

BRI Gold Sos- sama tek ial

Jan 4 0 0 5 16 14 0 0 0 0 Feb 1 0 0 0 15 5 2 0 0 0 Mar 0 0 0 4 21 9 7 1 0 0 Apr 1 0 0 3 27 16 1 0 0 0 Mei 2 1 0 4 8 12 1 0 0 0 Jun 6 1 0 2 21 20 8 0 1 0 Jul 4 0 0 1 19 11 3 1 0 0 Agu 3 0 0 3 36 12 5 0 0 1 Sep 0 0 0 20 23 13 5 0 0 0 Okt 0 0 7 9 16 11 5 0 0 0 Nop 0 0 0 1 24 11 7 0 0 0 Des 1 0 0 2 24 15 4 0 1 0 Jml 22 2 7 54 250 149 48 2 2 1

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati tahun 2013 berdasarkan karakteristik cara bayar, terdapat 10 jenis cara pembayaran yang digunakan dan cara pembayaran tertinggi menggunakan jamkesmas yaitu 250 pasien dan terendah mengunakan BRI yaitu 1 pasien.

Tabel 9 Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Cara Bayar di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014

Cara Bayar

Bln PKMS PKMS

BPJS Kerja Jamkesda Jamkesmas Umum Askes Jam sostek In Healt Silver Gold sama Jan 2 1 26 0 2 7 13 0 1 2 Feb 1 0 18 0 0 0 17 0 0 0 Mar 2 0 21 0 0 0 10 0 0 0 Apr 1 1 22 0 1 0 8 0 0 0 Mei 2 0 18 0 0 0 11 0 1 0 Jun 1 0 38 0 0 0 9 0 0 0 Jul 0 1 43 0 0 0 8 0 0 0 Agu 0 0 34 0 0 0 2 0 0 0 Sep 1 0 32 1 0 0 4 0 0 0 Okt 1 1 31 12 1 0 9 0 0 0 Nop 0 0 29 2 0 0 12 0 0 0 Des 1 0 29 0 1 0 19 2 0 0 Jml 12 4 341 15 5 7 122 2 2 2

Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati tahun 2014 berdasarkan karakteristik cara bayar, terdapat 10 jenis cara pembayaran yang digunakan dan cara pembayaran tertinggi menggunakan BPJS yaitu 341 pasien.

Tabel 10 Pasien Pulang Paksa Bangsal Melati Berdasarkan Cara Bayar

di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2015

Cara Bayar

Bln

PKMS Silver PKMS Gold BPJS Kerjasama Jamkesda Umum

Jan

4 0 28 0 2 12 Feb 0 0 22 0 0 7 Mar 0 0 15 0 0 11

Apr 1 0 22 0 1 5 Mei 1 0 8 0 2 10

Jun 0 0 10 0 0 13 Jul 0 0 17 0 0 10

Agu 0 0 9 0 2 8 Sep 0 0 21 0 1 11

Okt 0 0 20 14 0 14 Nop 0 1 11 0 0 18

Des 2 1 7 0 0 13 Jmlh 8 2 190 14 8 132

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa karakteristik pasien pulang paksa bangsal melati tahun 2015 berdasarkan karakteristik cara bayar, terdapat 6 jenis cara pembayaran yang digunakan dan cara pembayaran tertinggi menggunakan BPJS yaitu 190 pasien dan terendah menggunakan PKMS Gold yaitu 2 pasien.

2. Nilai BOR per bulan bangsal Melati di RSUD Dr. Moewardi tahun 2013-2015

RSUD Dr. Moewardi pada bangsal melati dibagi menjadi 3 bangsal yaitu bangsal melati 1, melati 2, dan melati 3 dengan nilai BOR yang berbeda-beda tiap bulannya. Nilai BOR bangsal melati pada tahun 2013-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 11 Nilai BOR perbulan bangsal melatidi RSUD Dr. Moewardi 2013-2015

Thn Bln Melati I Melati II Melati III Jml 2013 Jan 93,16 89,48 71,03 84,55 Feb 93,66 98,95 74,11 88,90 Mar 95,83 100,26 85,14 93,74 Apr 96,15 86,12 73,44 85,24 Mei 92,88 87,47 73,56 84,64 Jun 84,08 70,38 59,64 71,37 Jul 95,88 74,93 78,86 83,23 Agu 94,55 79,85 62,38 78,93 Sep 86,03 85,19 69,76 80,33 Okt 95,66 79,69 73,56 82,97 Nop 79,13 78,03 76,13 83,76 Des 93,44 81,07 75,17 83,23 2014 Jan 79,76 68,69 69,35 72,60 Feb 96,12 88,41 86,10 90,21 Mar 97,39 84,77 84,04 89,07 Apr 95,06 89,89 87,86 90,94 Mei 93,55 89,90 90,73 91,06 Jun 94,54 90,16 89,52 91,41 Jul 85,98 75,62 83,53 81,71 Agu 91,82 78,32 84,56 84,90 Sep 91,15 86,99 90,42 89,51 Okt 94,83 86,83 91,42 90,87 Nop 81,09 87,16 88,04 85,43 Des 93,16 86,41 88,27 89,28 2015 Jan 93,72 91,12 86,41 90,41 Feb 92,67 89,23 89,99 90,63 Mar 93,21 92,07 89,40 91,56 Apr 93,33 90,05 90,54 91,31 Mei 95,33 87,47 89,57 90,79 Jun 94,94 80,71 87,50 87,72 Jul 86,82 74,14 81,16 80,71 Agu 90,75 86,72 86,90 88,12 Sep 98,79 75,79 85,83 86,81 Okt 92,66 82,28 56,37 87,09 Nop 95,23 90,94 91,07 92,26 Des 93,94 83,45 82,55 86,64 Rata-rata 92,12 84,68 81,22 86,44

Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa nilai BOR

Mela- Melati Jmlh bangsal melati 2013-2015 secara keseluruhan

Thn Bln Mela-

ti II III terdapat 86,44% dengan rata-rata tertinggi pada

ti I

2015 Jan 14 20 12 46 melati I yaitu 92,12% .

Feb 16 9 5 30 Mar 14 5 7 26

3. Jumlah Kejadian Pulang Paksa Perbulan Bangsal

Apr 15 10 3 28

Melati Di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2013-2015

Mei 8 10 4 22 Jun 12 4 7 23

Bangsal Melati di RSUD dr. Moewardi setiap Jul 11 14 3 28

bulanya terdapat kejadian pulang paksa. Berikut Agu 11 5 3 19 jumlah kejadian pasien pulang paksa perbulan Sep 18 5 10 33 bangsal Melati dari tahun 2013 sampai tahun 2015.

Okt 21 6 19 46

Tabel 12 Jumlah Kejadian Pasien Pulang Paksa

Nop 13 7 7 27

Bangsal Melati di RSUD Dr. Moewardi tahun

Thn Bln Mela-

Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa kejadia ti I

Mela-

Melati Jmlh

pasien pulang paksa pada tahun 2013-2015 secara 2013 Jan 26 10 3 39

ti II

III

keseluruhan bangsal melati terdapat 1.377 pasien, Feb 13 8 2 23

dengan jumlah tertinggi pada melati I yaitu 642 Mar 24 8 10 42

pasien dan tiap bulannya terdapat kejadian pasien Apr 27 13 8 48 pulang paksa tertinggi.

Mei 11 13 4 28

Jun 24 13 9 46 4. Hubungan Nilai BOR dengan Kejadian Pulang Paksa Bangsal Melati.

Jul 20 14 6 40

Agu 35 15 10 60

Sep 20 9 16 45

a. Kategori nilai BOR bangsal melati

Okt 19 7 19 45

Tabel 13 Kategori nilai BOR perbulan bangsal

Nop 16 13 18 47 melati tahun 2013-2015

Des 22 14 12 48

2014 Jan 24 13 18 55

No

Bulan

Tahun BOR Kategori

Feb 16 4 17 37 (%) Mar 14 8 14 36 1 Januari 2013 84,55 Sedang Apr 11 5 15 31 2 Februari 2013 88,90 Tinggi Mei 17 5 10 32 3 Maret 2013 93,74 Tinggi Jun 19 5 24 48 4 April 2013 85,24 Tinggi

Jul 21 4 27 52 5 Mei 2013 84,64 Sedang Agt 16 5 15 36 6 Juni 2013 71,37 Rendah

Sep 17 8 13 38 7 Juli 2013 83,23 Sedang Okt 25 6 25 56 8 Agustus 2013 78,93 Sedang Nop 20 12 12 44 9 September 2013 80,33 Sedang Des 24 11 15 50 10 Oktober 2013 82,97 Sedang

11 November 2013 83,76 Sedang

12 Desember 2013 83,23 Sedang

No Bulan Tahun BOR (%) Kategori No Bulan Tahun BOR (%) Kategori

13 Januari 2014 72,60 Rendah 27 Maret 2015 91,56 Tinggi

14 Februari 2014 90,21 Tinggi 28 April 2015 91,31 Tinggi

15 Maret 2014 89,07 Tinggi 29 Mei 2015 90,79 Tinggi

16 April 2014 90,94 Tinggi 30 Juni 2015 87,72 Tinggi

17 Mei 2014 91,06 Tinggi 31 Juli 2015 80,71 Sedang

18 Juni 2014 91,41 Tinggi 32 Agustus 2015 88,12 Tinggi

19 Juli 2014 81,71 Sedang 33 September 2015 86,81 Tinggi

20 Agustus 2014 84,90 Sedang 34 Oktober 2015 87,09 Tinggi

21 September 2014 89,52 Tinggi 35 November 2015 92,26 Tinggi

22 Oktober 2014 90,87 Tinggi 36 Desember 2015 86,64 Tinggi

23 November 2014 85,43 Tinggi

24 Desember 2014 89,28 Tinggi

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa nilai BOR

25 Januari 2015 90,41 Tinggi

dengan kategori tinggi terdapat 23 periode,

26 Februari 2015 90,63 Tinggi

sedang 11 periode dan rendah 2 periode.

b. Kategori Pasien Pulang Paksa

Tabel 14 Kategori Pasien Pulang Paksa bangsal melati perbulan tahun 2013-2015

No Bln Thn ∑ RI ∑ PP Persentase (%) Kategori

1 Jan 2013 403 39 9,68 Tidak Standar

2 Feb 2013 610 23 3,77 Standar

3 Mar 2013 741 42 5,67 Tidak Standar

4 Apr 2013 724 48 6,63 Tidak Standar

5 Mei 2013 748 28 3,74 Standar

6 Jun 2013 671 46 6,86 Tidak Standar

7 Jul 2013 741 40 5,40 Tidak Standar

8 Agu 2013 665 60 9,02 Tidak Standar

9 Sep 2013 766 45 5,87 Tidak Standar

10 Okt 2013 756 45 5,95 Tidak Standar

11 Nov 2013 720 47 6,53 Tidak Standar

12 Des 2013 779 48 6,16 Tidak Standar

13 Jan 2014 660 55 8,33 Tidak Standar

14 Feb 2014 710 37 5,21 Tidak Standar

15 Mar 2014 691 36 5,21 Tidak Standar

16 Apr 2014 665 31 4,66 Standar

17 Mei 2014 678 32 4,72 Standar

18 Jun 2014 709 48 6,77 Tidak Standar

19 Jul 2014 656 52 7,93 Tidak Standar

20 Agu 2014 661 36 5,45 Tidak Standar

21 Sep 2014 794 38 4,79 Standar

No Bln Thn ∑ RI ∑ PP Persentase (%) Kategori

22 Okt 2014 723 56 7,75 Tidak Standar

23 Nov 2014 684 44 6,43 Tidak Standar

24 Des 2014 712 50 7,02 Tidak Standar

25 Jan 2015 732 46 6,28 Tidak Standar

26 Feb 2015 631 30 4,75 Standar

27 Mar 2015 711 26 3,66 Standar

28 Apr 2015 677 28 4,14 Standar

29 Mei 2015 723 22 3,04 Standar

30 Jun 2015 655 23 3,51 Standar

31 Jul 2015 588 28 4,76 Standar

32 Agu 2015 697 19 2,73 Standar

33 Sep 2015 671 33 4,92 Standar

34 Okt 2015 721 46 6,38 Tidak Standar

35 Nov 2015 649 27 4,16 Standar

36 Des 2015 689 23 3,34 Standar

Ket : PP = Puang Paksa

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa pasien Sehingga nilai BOR dengan kejadian pulang pulang paksa dari tahun 2013-2015 terdapat

paksa bangsal melati di RSUD Dr. Moewardi

21 periode yang melebihi Standar Pelayanan 2013-2015 dapat diketahui dengan menggunakan Minimal yang disarankan dan 15 periode yang

rumus chi squere yang dibantu program SPSS memenuhi Standar Pelayanan Minimal.

diperoleh hasil sebagai berikut :

Berdasarkan hasil perhitungan nilai BOR dikategorikan menjadi tinggi, sedang dan rendah.

Tabel 15 Hasil Perhitungan Hubungan Nilai BOR dengan Kejadian Pulang Paksa Bangsal Melati 2013-2015

Kejadian Pulang Paksa Tingkat Nilai BOR P x Standar % Tidak standar % hitung

Tinggi 13 36,1 2 2,6 0,049 6.013

Sedang 2 5,6 9 25 Rendah 0 0 10 27,8

Jumlah 15 41,7 21 58,3

Berdasarkan tabel 15 diperoleh bahwa tingkat paksa bangsal melati di RSUD Dr. Moewardi nilai BOR pada kategori tinggi pada pasien

dengan menggunakan uji chi square diperoleh yang terjadi pasien pulang paksa yang standar

nilai signifikan asymp.sig (p) sebesar 0.049 dan sebanyak 36,1% kategori sedang 5,6% dan untuk

6,013 dan kemudian dibandingkan dengan . kategori rendah 0%, sedangkan yang tidak standar

Berdasarkan hasil diatas bahwa nilai signifikan kategori tinggi 2,6%, kategori sedang 25%,

p ≤ 0,05 dan maka H0 tolak dan H1 diterima. Hal dan kategori rendah 27, 8%. Hasil uji statistik

ini berarti terdapat hubungan yang signifikan hubungan nilai BOR dengan kejadian pulang

antara nilai BOR dengan kejadian pulang paksa antara nilai BOR dengan kejadian pulang paksa

perhatian yang optimal daripada memaksimalkan pelayanan kepada pasien dan masyarakat. Petugas

akan memberikan pelayanan yang terbaik dengan PEMBAHASAN sumber daya yang dimiliki.

1. Karakteristik Pasien Pulang Paksa Bangsal

Cara pembayaran pasien pulang paksa tahun 2013

Melati di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013-2015.

tertinggi menggunakan cara bayar Jamkesmas

karena kelas perawatan bangsal melati I dan melati Pasien pulang paksa bangsal melati tertinggi pada

II digunakan khusus kelas III sehingga penggunaan kelas perawatan kelas III, di RSUD dr. Moewardi

Jamkesmas sangat berpengaruh dan pada tahun bangsal melati dibagi menjadi 3 bangsal dengan

2014-2015 tertinggi menggunakan cara bayar kekhususan SMF dan kelas perawatan masing-

BPJS Kesehatan, karena pada tahun 2014 sudah masing yaitu melati I khusus SMF penyakit dalam

diberlakukan kebijakan peraturan presiden RI dengan kelas perawatan kelas III, melati II kesehatan

nomor 111 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan anak kelas perawatan III dan melati III digunakan

nasional yaitu BPJS Kesehatan. Banyaknya pasien untuk campuran dengan kelas perawatan I dan

BPJS Kesehatan baik PBI maupun Non PBI karena

II, namun jika ada bangsal lain yang sudah penuh RSUD Dr. Moewardi merupakan salah satu dan bangsal melati masih tersedia maka pasien

rumah sakit rujukan tingkat 3 dan kejadian pasien dapat dirawat dibangsal melati walaupun tidak

pulang paksa dengan jaminan BPJS Kesehatan sesuai dengan SMF bangsal melati. Berdasarkan

biaya perawatannya tetap akan ditanggung BPJS karakteristik diagnosis pasien pulanng paksa

Kesehatan akan tetapi apabila pasien tersebut tertinggi yaitu cancer. Penanganan penyakit cancer

melakukan rawat inap kembali dalam jangka waktu 7 diantaranya adalah dengan terapi dan operasi, tetapi

hari dengan diagnosis yang sama tidak dapat dijamin terdapat pasien yang tidak bersedia menjalankan

oleh BPJS Kesehatan dan pasien harus membayar terapi atau tidak mau menunggu kamar operasi

secara umum serta akan dimonitoring oleh BPJS tersedia sehingga hal tersebut menyebabkan

Kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan Surat BPJS terjadinya kejadian pasien pulang paksa.

Kesehatan Nomor 2321/VI.06/0715 hal penjaminan kasus APS poin 2.a bahwa pasien yang pulang rawat

Rata-rata lama dirawat pasien pulang paksa inap atas permintaan sendiri /APS (pulang paksa), cukup panjang yaitu >12 hari. Lama dirawat yang

maka apabila pasien tersebut rawat inap kembali lama dipengaruhi kondisi pasien tersebut seperti

dalam ±7 hari dengan diagnose yang sama baik pada keaadaan yang kronis, berdasarkan hasil wawancara

Rumah Sakit yang sama maupunpada Rumah Sakit dengan petugas bangsal melati fakor penyebab

yang berbeda dan yang masuk melalui IGD maupun pasien pulang paksa salah satunya adalah keadaan

poli rujukan, maka tidak dijamin BPJS Kesehatan / pasien yang kronis. Sesuai dengan Sudra (2010)

tidak dibuatkan SEP.

mengatakan bahwa rata-rata lama dirawat yang

lebih dari 12 hari disebabkan karena pasien kronis

2. Nilai BOR per bulan bangsal Melati di RSUD dr.

dirawat di rumah sakit.Kejadian pasien pulang

Moewardi tahun 2013-2015

paksa karena lama dirawat yang cukup panjang juga

disebabkan karena kurangnya efisinsi pelayanan Bangsal Melati di RSUD Dr. Moewardi dibagi yang diberikan, menurut Bustami(2011) mengatakan

menjadi 3 bangsal yaitu bangsal melati I, melati bahwa efisiensi pelayanan kesehatan merupakan

II, dan melati III. Nilai BOR bangsal melati tahun dimensi yang penting dari mutu karena efisiensi

2013 sampai 2015 cukup tinggi yaitu 86,44 dan akan mempengaruhi hasil pelayanan, apalagi

rata-rata tertinggi tiap bulannya terjadi pada bangsal sumber daya pelayanan kesehatan pada umumnya

melati I dengan rata-rata dalam 3 tahun mencapai 92,12%. Hal ini dikarenakan pada banngsal melati I melati I dengan rata-rata dalam 3 tahun mencapai 92,12%. Hal ini dikarenakan pada banngsal melati I

kesehatan pasien tercapai sesuai dengan Kepmenkes di melati I lebih tinggi daripada melati II dan

RI No. 129 tahun 2008 mengenai dimensi mutu melati III. Nilai BOR yang tinggi akan berpengaruh

pasien pulang paksa yaitu tercapainya efektivitas terhadap kesibukan dan beban kerja petugas dalam

dan kesinambungan pelayanan. memberikan pelayanan, sehingga rumah sakit perlu meningkatkan dimensi mutu agar tetep terjaga mutu

Hal ini relevan dengan penelitian dari Menap (2012) pelayanannya. Menurut Bustami (2011) dimensi

yang mengatakan bahwa alasan pasien pulang mutu terdiri dari kompetensi teknis, akses terhadap

paksa yaitu biaya, ingin pindah rawat ketempat pelayanan, efektifitas, hubungan antar manusia,

lain, kecewa dengan pelayanan yang diberikan RS, efisiensi, kelangsungan pelayanan, keamanan,

tidak ada keluarga yang menunggu di RS, tidak ada kenyamanan dan kenikmatan.

harapan untuk sembuh. Dan penelitian Wulandari (2014) yang mengatakan bahwa penyebab pasien

3. Jumlah Kejadian Pulang Paksa Perbulan Bangsal

pulang paksa adalah pindah rumah sakit, keadaan

Melati Di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2013-2015

pasien sudah kritis dan tidak punya biaya.

Rumah Sakit Umum dr. Moewardi pada tahun 2013

4. Hubungan Nilai BOR dengan Kejadian Pulang

sampai 2015 terdapat kejadian pasien pulang paksa

Paksa Bangsal Melati.

bangsal melati sebanyak 1.377 pasien dan tertinggi

terjadi pada melati I yaitu 642 pasien. Kejadian Berdasarkan hasil perhitungan rumus chi squere pasien pulang paksa bangsal melati memiliki

dengan program SPSS menunjukan bahwa H0 persentase melebihi standar yang disarankan oleh

ditolak dan H1 diterima sehingga ada hubungan Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 yaitu

antara nilai BOR dengan kejadian pasien pulang ≤ 5% sedangkan bangsal melati pada tahun 2013-

paksa pada nilai p = 0,049. Bangsal melati merupakan 2015 terdapat 5,5%. Dari hasil wawancara dengan

bangsal dengan kelas perawatan tertinggi kelas III, petugas bangsal melati I, II, dan III dapat diketahui

semakin tinggi penggunaan tempat tidur dibangsal berbagai faktor alasan dari pasien pulang paksa yang

kelas III akan berpengaruh pada keamanan dan sering muncul yaitu karena faktor kondisi pasien itu

kenyamanan pasien. Hal ini dapat mempengaruhi sendiri.

kejadian pasien pulang paksa, menurut Bustami (2011) keamanan merupakan salah satu dimensi

RSUD Dr. Moewardi merupakan pelayanan kesehatan dari mutu, keamanan berarti mengurangi risiko rujukan tingkat ke-3 rata-rata adalah pasien rujukan

cedera, infeksi, efek samping atau bahaya lain yang dengan jaminan kesehatan, akan tetapi untuk pasien

berkaitan dengan pelayanan,keamanan pelayanan kelas perawatan I dan II kebanyakan adalah pasien

melibatkan petugas dan pasien. Sedangkan umum sehingga biaya sangat berpengaruh untuk

kenyamanan berkaitan dengan pelayanan kesehatan pasien meminta dirawat dirumah, sedangkan kelas III

yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas dengan rata-rata pasien memiliki jaminan kesehatan

klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien pemerintah maka faktor yang paling berpengaruh

dan tersedianya untuk kembali ke fasilitas kesehatan bukan faktor biaya akan tetapi kondisi pasien yang

untuk memperoleh pelayanan berikutnya. tidak ada perubahan, kritis atau dokter sudah angkat tangan, tidak ada yang mengunggu pasien, dan juga

Menurut penelitian Widiarti (2013) faktor pasien inggin pindah ketempat pelayanan kesehatan

penyebab pasien pulang paksa meliputi kurangnya yang lain. Untuk menekan angka kejadian pasien

ketanggapan dokter dalam pelayanan. Tingginya pulang paksa petugas perlu memberikan informasi

nilai BOR akan mempengaruhi tingkat kesibukan mengenai jaminan kesehatan pemerintah dan

dokter sehingga ketangapan dokter terhadap pasien memotivasi pasien agar mau dirawat secara utuh dari

dapat terganggu, menurut Sudra (2010) semakin awal sampai akhir dengan harapan pulang sembuh.

tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi pula tinggi nilai BOR berarti semakin tinggi pula

DAFTAR PUSTAKA

namun semakin banyak pasien yang dilayani berarti

semakin sibuk dan semakin berat pula beban kerja Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan petugas kesehatan di unti tersebut. Akibatnya,

Praktik. Jakarta : Renika pasien bisa kurang mendapat perhatian dan pada

Cipta

akhirnya, peningkatan BOR yang terlalu tinggi ini justru bisa menurunkan kualitas kinerja tim medis dan

Bustami. 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan menurunkan kepuasan serta keselamatan pasien. Hal

Akseptabilitasnya. Jakarta: tersebut dapat mempengaruhi kejadian pasien pulang

Erlangga

paksa, kejadian pasien pulang paksa di RSUD dr.

Moewardi hanya diketahui dari hasil wawancara yaitu Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. kondisi dari pasien, akan tetapi tidak diketahui kepuasan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik pelayanan yang diberikan maka perlu ada keterangan

Indonesia No.269/MENKES/PER/III/2008 alasan pasien pulang paksa secara tertulis untuk

tentang Rekam Medis. Jakarta: Direktorat mengevaluasi dan menekan angka kejadian pasien

Jendral Pelayanan Medik pulang paksa kedepannya. Menurut pohan (2007)

kepuasan pasien adalah salah satu tingkat perasaan . 2008. Standar Pelayanan Minimal pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan

Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral kesehatan

yang diperoleh

setelah

pasien

Pelayanan Medik

membandingkan dengan apa yang diharapkan. . 2013. Peraturan Presiden RI Nomor 111 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan .

Jakarta: Sekertariat Kabinet Republik Indonesia

SIMPULAN

1. Karakteristik pasien pulang paksa bangsal Erkadius dan Suswardjo. 2013. Butiran Data Asuhan melati pada tahun 2013-2015 memiliki pasien

Kesehatan dalam Gemala R Hatta (ed). pulang paksa tertinggi pada kelas perawatan kelas

Pedoman

Manajemen Informasi

III dengan diagnosis cancer, lama dirawat > 12 Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. hari dan tahun

Jakarta: UI Press

Menap, 2012. Analisis Alasan Pasien Pulang Paksa di Jamkesmas, pada tahun 2014-2015 tertinggi

menggunakan cara bayar BPJS Kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah Praya

Kabupaten Lombok Tengah. [Karya Tulis

Ilmiah]. Yogyakarta: Universitas Gadjah

2. Nilai BOR per bulan bangsal Melati di RSUD dr.

Mada

Moewardi tahun 2013-2015 rata-rata adalah 86,44%.

Pohan, Imbalo S. 2007. Jaminan Mutu Layanan

Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian dan

3. Jumlah kejadian pulang paksa per bulan bangsal Penerapan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Melati di RSUD dr. Moewardi Tahun 2013-2015 terdapat 1.377 pasien.

Safitri, Mentari Mariana. 2012. Analisa Deskriptif

Lama Perawatan (LOS) Pasien RI

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai Jamkesmas pada Kasus Penyakit Kanker BOR dengan kejadian pasien pulang paksa bangsal

Payudara (CA Mammae) dengnan Tindakan melati di RSUD dr. Moewardi tahun 2013-2015.

Mastektomi yang Diriwayatkan di RSI Sultan Agung Semarang Tahun 2012 . [Karya Tulis Ilmiah]. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro

Sudra, Rano Indradi. 2010. Statistik Rumah Sakit Dari Sensus Pasien & Grafik Barber-Johnson Hingga

Statistik Kematian & Otopsi. Yogyakarta: Graha Ilmu

. 2013. Rekam Medis. Tangeran

Selatan : Universitas Terbuka Widiarti, Anis Sumi. 2013. Analisis Kejadian Pulang Paksa di Rumah Sakit TNI Lanud Iswahjudi Tahun 2013. [Karya Tulis Ilmiah]. Karanganyar: Mitra Husada

Wulandari, Ika Ribut. 201 Analisis Trend Kejadian Pasien Pulang Paksa di RSUD dr. Sayidiman Magetan Tahun 201 [Karya Tulis Ilmiah]. Karanganyar: Mitra Husada