S SOS 1005546 Appendix (2)

HASIL WAWANCARA DENGAN
PEMETIK TEH PTPN VIII MALABAR PANGALENGAN KABUPATEN
BANDUNG
Nama
Pekerjaan
Alamat
Waktu pelaksanaan

: Bapak Irih (IR)
: Pemetik Teh
: Kp.Babakan
: 28 Maret 2014

Pertanyaan

Jawaban

(ketidakseimbangan)
1. Bagaimana peran Pemetik Teh dan

1. Pemetik teh tergolong dalam klasifikasi


pengelola perkebunan dilihat dari

karyawan paling bawah, dibandingkan

perbedaan status, posisi dan kekayaan?

dengan mandor, lalu sinder, kepala

2. Apakah terdapat kesenjangan ekonomi
diantara karyawan PTPN VIII yaitu

afdeling dan pihak administrasi kantor.
2. Kesenjangan ada,

terlihat dari adanya

antara pemetik teh dengan pihak

perbedaan fasilitas yang diberikan oleh


pengelola perkebunan?

pihak

3. Bagaimana kesesuaian antara pekerjaan
yang dilakukan dengan gaji/upah yang
diterima oleh pemetik teh?

perkebunan

seperti

rumah,

kesehatan, tunjangan hidup layak dan
kepemilikan kendaraan.
3. Tidak sebanding karena apabila hasil
petikan pucuk teh yang didapat lebih
banyak biasanya kebijakan mandor selalu

menurunkan harga pucuk teh perkilonya
sehingga terkesan berapaun hasil petikan
yang diperoleh terliat sama saja.

Tatap Muka
1. Bagaimana Pola Hubungan Kerja
antara Pemetik Teh dengan Mandor?
2. Bagaimana Pola Hubungan kerja antara
pemetik Teh dengan pihak pengelola

Jawaban
1. Pola kerja antara bawahan (pemetik)
dengan

mandor

mempunyai

ketergantungan yang cukup tinggi, hal ini
disebabkan


mandor

mempunyai

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkebunan?
3. Bagaimana pola interaksi antara

kewenangan yang cukup besar terutama
dalam menentukan kualitas pucuk daun

pemetik teh dengan mandor ataupun

teh yang berakibat terhadap harga setiap


dengan atasannya?

pucuk daun teh yang dipetik setiap
harinya.
2. Pola

hubungannya

ketergantungan

tinggi

bersifat
karena

setiap

pemetik teh ingin sekali diperhatikan
langsung baik secara kinerja ataupun
secara


materi

pemetik

teh

kinerjanya

karena
ingin

bagaimanapun
dihargai

dengan

hasil
yang


setimpal/simbang. Disisi lain bagi para
pemetik teh yang statusnya

masih

karyawan harian lepas mereka ingin
dinaikkan
sehingga

menjadi

karyawan

berlomba-lomba

meningkatkan kinerjanya
pengelola

agar


perkebunan

tetap
untuk
pihak
bisa

mempertimbangkan untuk merekrutnya
menjadi karyawan tetap.
3. Pola Interaksi antara pemetik teh dengan
mandor biasanya bertatap muka secara
langsung karena setiap hari para pemetik
teh selalu diawasi oleh mandor sedangkan
dengan pengelola perkebunan kadang
kadang, biasanya bertatap muka langsung
pada

saat

tertentu


seperti

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya

pengarahan mengenai proses produksi
teh, sosialiasi kebijeakan perkebunan
kepada para pemtik teh ataupun secara
tidak sengaja bertatap muka apabila
bertemu di jalan.
Sifat luwes dan Meluas

Jawaban

1. Bagaimana ikatan yang terjalin antara 1. Ikatan yang terjalin antara pemetik teh

pemetik teh dengan pihak perkebunan?

dengan pihak perkebunan terbilang sangat

2. Bagaimana tingkat gotong royong yang

erat/tergantung hal ini disebabkan para

dilakukan

oleh

para

karyawan

perkebunan di PTPN VIII Malabar?

pemetik teh menaruh hidupnya dari
bekerja dari memetik teh di perkebunan.


3. Apakah pihak perkebunan memberikan 2. Tingkat gotong royong pada masyarakat
pekerjaan

yang

lain

kepada

para

pemetik teh selain memetik teh?
4. Apakah pemetik teh mempunyai mata
pencaharian sampingan?

pemetik teh sangat erat
3. Ada, yaitu membersihkan rumput yang
tidak bisa disemprot memakai obat kimia.
4. Ada, selain memetik atau berkebun ada
sebagian masyarakat yang berternak,
berdagang, ataupun ngojeg.

Hubungan timbal balik

Jawaban

1. Hubungan timbal balik seperti apa yang 1.Timbal

balik

yang

dilakukan

sesuai

terjadi antara pemetik teh dengan

dengan posisi, status dan peran masing-

pengelola perkebunan?

masing

dimana

melakukan

semuanya

hubungan

timbal

saling
balik

meskipun timbal balik yang mereka terima
tidak seluruhnya sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Norma
1. Apakah

sistem

yang

Jawaban
diterapkan 1. Ya, ada beberapa sistem yang masih

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan

warisan

dari

zaman

kolonial belanda?
2. Peraturan-peraturan seperti apa yang

diterapkan sejak zaman kolonial Belanda
namun telah terjadi penyesuaian dengan
kondisi sekarang dan adapun sistem baru

diterapkan oleh pengelola perkebunan

yang

bagi masyarakat pemetik teh?

pemerintah atau BUMN.

menganut

pada

peraturan

3. Adakah norma yang mengharuskan 2. Sebetulnya secara formal perusahaan
masyarakat bekerja sebagai pemetik

memberikan peraturan yang normatif

teh? Jika ada, seperti apakah norma

terjadi diperusahaan lainnya terutama

tersebut?

pada

perusahan

milik

negara

yang

bergerak bidang perkebunan teh, seperti
tata tertib keselamatan kerja, jam kerja,
sistem upah dsb.
3. Norma

yang

mengharuskan

untuk

menjadi penerus atau bekerja sebagai
pemetik itu sebetulnya tidak ada, tapi
kebanyakan masyarakat di desa banjarsari
menjadikan perkebunan teh ini sebagai
lahan untuk menghidupinya karena faktor
kebutuhan sehingga banyak angapan
bahwa hal seperti ini merupakan norma
yang diwariskan secara turun temurun.
Reward

Jawaban

1. Adakah penghargaan yang diberikan 1. Ada
oleh pihak perkebunan bagi karyawan 2. Seperti bonus kinerja yang melebihi
yang dinilai mempunyai prestasi kerja

target, tunjangan-tunjangan khususnya

yang baik?

bagi karyawan dinas, bonus sembako,

2. Bentuk penghargaan seperti apa yang

ataupun kenaikan jabatan. Hal ini ini

diberikan oleh pihak perkebunan bagi

dinilai dari kinerja atau prestasi yang

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karyawan yang mempunyai prestasi

diraih oleh para karyawan perkebunan.

kerja yang baik?
Jaminan Sosial
1. Jaminan

sosial

seperti

Jawab
apa

yang 1. Jaminan sosial yang diberikan oleh

diberikan oleh pengelola perkebunan

perkebunan seperti bantuan ekonomi

kepada masyarakat pemetik teh?

bentuknya berupa pinjaman bank dari

2. Apakah jaminan sosial yang diberikan
dinilai

layak

bagi

kehidupan

Bank Agro, pinjaman sembako perbulan
ari koperasi perkebunan. Selain itu berupa
kesehatan apabila terdapat karyawan yang

masyarakat pemetik teh?

sakit.
2. Penilaian layak atau tidak tergantung
kebutuhan para karyawan pemetik teh.
Pemberian hak-hak khusus

Jawaban

1. Adakah pemberikan hak-hak khusus 1. Ada, karena terkadang terdapat penilaian
kepada karyawan perkebunan yang

subjektif dari para atasan ataupun para

dinilai sebagai orang kepercayaan atau

pemegang kebijakan perusahaan.

yang memiliki jabatan khusus?

2. Iya, seperti percepatan kenaikan jabatan,

2. Hak-hak khusus seperti apa kepada

ataupun beban pekerjaan yang diberikan

karyawan yang dinilai sebagai orang

lebih ringan kepada beberapa orang

kepercayaan

kepercayaan.

atau

yang

memiliki

jabatan khusus?
Ketergantungan
1. Bagaimana

tingkat

Jawaban

ketergantungan 1. Sangat tergantung, karena perkebunan

antara pemetik teh dengan pihak
perkebunan?

sebagai sumber kehidupan mereka.
2. Utamanya dalam hal pekerjaan yang

2. Ketergantungan seperti apa yang terjadi

merupakan

pendapatan

dalam kehidupan masyarakat pemetik

memenuhi

kebutuhan

teh?

pemetik teh.

yang

dapat

masyarakat

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah ketergantungan ini dijadikan 3. Tergantung, untung ataupun rugi karena
suatu keuntungan atau kerugian bagi

kedua

belah

pemetik teh?

membutuhkan.
Komitmen

pihak

pun

saling

Jawaban

1. Bagaimana komitmen yang terjalin 1. Komitmen yang terjalin secara formal
antara pemetik teh dengan pengelola

tertuang dalam kebijakan perusahaan

perkebunan?

yang harus ditaati oleh seluruh karyawan

2. Apakah komitmen yang terjalin dibuat

perkebunan dan seluruhnya sudah sama-

secara tertulis atau hanya kesepakatan

sama tahu bagaimana komitmen yang

lisan?

terjalin

3. Bagaimana

bila

ada

karyawan

terutama

berkaitan

dengan

pekerjaan.

perkebunan yang menyalahi komitmen 2. Terdapat yang tertulis dan lisan, biasanya
tertulis dikeluarkan secara resmi oleh

yang telah disepakati?

perusahaan. untuk secara komitmen lisan
biasaya lebih ke hal teknis dilapangan.
3. Terdapat

sanksi

tertulis/administrasi

biasanya dilayangkan surat peringatan
bagi para pelanggar komitmen. untuk
sanksi bagi komitmen lisan biasanya
tergantung yang disepakati.
Hubungan Kekerabatan

Jawaban

1. Apakah terdapat hubungan kekerabatan 1. Terdapat, sangat terlihat dari mulai ayah,
diantara

karyawan

PTPN

VIII

Malabar?

karyawan perkebuan baik tetap ataupun

2. Bagaimana

hubungan

kekerabatan

antar sesama pemetik teh?
3. Apakah

ibu, anak mayoritas bekerja sebagai

anak-anak

turut

harian lepas.
2. Cukup erat, apalagi mempunyai koneksi

dilibatkan

kepada pihak intern perkebunan.

dalam aktivitas sebagai pemetik teh di 3. Dilibatkan, terutama yang sudah tamat
Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkebunan? Jelaskan!

sekolah.

Ketidakberdayaan keluarga sebagai

Jawaban

wahana pengembangan diri
1. Hal

apa

saja

yang

menjadikan 1.Pertama

sebagai

upaya

pemenuhan

pekerjaan sebagai pemetik teh tetap kebutuhan hidup karena hanya keahliannya
bertahan? Jelaskan!
2. Apakah

ada

mengembangkan

memetik teh, kedua kondisi lingkungan yang
usaha
diri

agar

untuk mengharuskan bekerja di perkebunan apabila
tidak tidak, mereka harus pindah rumah yang

selamanya bekerja sebagai pemetik diberikan oleh PTPN VIII.
teh?

2. Tentu saja ada, seperti menyekolahkan
anaknya agar tidak senasib dengan orang
tuanya, kedua bekerja lebih giat lagi agar
jabatannya naik tidak hanya sebagai pemetik
teh

terus

menerus,

ketiga

mencoba

berwirausaha agar tidak selalu tergantung
dari pekerjaannnya sebagai pemetik teh.

Sumber : Disusun oleh penulis (2014

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HASIL WAWANCARA DENGAN
PEMETIK TEH PTPN VIII MALABAR PANGALENGAN KABUPATEN
BANDUNG
Nama
Pekerjaan
Alamat
Waktu pelaksanaan

: Ibu Imas (IM)
: Pemetik Teh
: Kp.Sukaratu
: 10 April 2014

Pertanyaan

Jawaban

(ketidakseimbangan)
1. Bagaimana peran Pemetik Teh dan

1. Status pemetik teh sebagai karyawan

pengelola perkebunan dilihat dari

tetap (dines), karyawan harian lepas

perbedaan status, posisi dan kekayaan?

(KHL) dan karyawan musiman, lalu

2. Apakah terdapat kesenjangan ekonomi

mandor, lalu sinder (mandor besar),

diantara karyawan PTPN VIII yaitu

kepala afdeling dan pihak administrasi

antara pemetik teh dengan pihak

kantor, manajer perkebunan.

pengelola perkebunan?
3. Bagaimana kesesuaian antara pekerjaan

2. Kesenjangan ada, terlihat dari adanya
perbedaan

penghasilan/gaji

karena

yang dilakukan dengan gaji/upah yang

semua pemetik teh menggunakan

diterima oleh pemetik teh?

sistem upah borong, selain itu yang
diberikan

oleh

pihak

perkebunan

seperti rumah, kesehatan, tunjangan
hidup

layak

dan

kepemilikan

kendaraan.
3. Kadang sebanding, kadang tidak.
Tatap Muka
1. Bagaimana Pola Hubungan Kerja antara
Pemetik Teh dengan Mandor?
2. Bagaimana Pola Hubungan kerja antara
pemetik Teh dengan pihak pengelola

Jawaban
1. Pola

kerja

pemetik

biasanya

berkumpul di Afdeling, lalu disebar
sesuai dengan arahan mandor setelah
itu

melakukan

perhitungan

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil

perkebunan?
3. Bagaimana pola interaksi antara pemetik

petikan teh dan biasanya penghitungan
hasil petikan teh dilakukan dua kali

teh dengan mandor ataupun dengan

yaitu skitaran jam 10 pagi dan jam 2

atasannya?

siang.
2. Pola kerja antara bawahan (pemetik)
dengan mandor mempunyai ikatan
yang cukup erat. Pola Interaksi antara
pemetik teh dengan mandor biasanya
bertatap muka secara langsung karena
setiap hari para pemetik teh selalu
diawasi

oleh

mandor

sedangkan

dengan pengelola perkebunan kadang
kadang,

biasanya

bertatap

muka

langsung pada saat tertentu seperti
adanya pengarahan mengenai proses
produksi teh, sosialiasi kebijeakan
perkebunan kepada para pemtik teh
ataupun secara tidak sengaja bertatap
muka apabila bertemu di jalan

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sifat luwes dan Meluas

Jawaban

1. Bagaimana ikatan yang terjalin antara 1. Ikatan yang terjalin antara pemetik teh
pemetik teh dengan pihak perkebunan?
2. Bagaimana tingkat gotong royong yang
dilakukan

oleh

para

karyawan

perkebunan di PTPN VIII Malabar?
3. Apakah pihak perkebunan memberikan

dengan pihak perkebunan terbilang
sangat

erat/tergantung

hidupnya dari bekerja dari memetik
teh di perkebunan.
gotong

masyarakat

4. Apakah pemetik teh mempunyai mata

ini

disebabkan para pemetik teh menaruh

pekerjaan yang lain kepada para pemetik 2. Tingkat
teh selain memetik teh?

hal

royong

pemetik

teh

pada
terbilang

bagus
3. Ada, seperti ngored, bantu bantu

pencaharian sampingan?

dirumah

sinder

atau

manajer

perkebunan.
4. Ada, selain memetik atau berkebun
ada

sebagian

masyarakat

yang

berternak, berdagang, ataupun ngojeg.

Hubungan timbal balik

Jawaban

1. Hubungan timbal balik seperti apa yang 1. Timbal balik yang dilakukan sesuai
terjadi

antara

pemetik

pengelola perkebunan?

teh

dengan dengan posisi, status dan peran masingmasing
melakukan

dimana

semuanya

hubungan

timbal

saling
balik

meskipun timbal balik yang mereka
terima tidak seluruhnya sesuai dengan
apa yang diharapkan.
Norma
1. Apakah

sistem

yang

Jawaban
diterapkan 1. Soal itu saya tidak mengetahuinya

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan warisan dari zaman kolonial

namun sampa saat ini segal sistem

belanda?

yang

2. Peraturan-peraturan seperti apa yang
diterapkan oleh pengelola perkebunan
bagi masyarakat pemetik teh?
3. Adakah

norma

yang

mengharuskan

diterapkan

merupakan

kewenangan penuh perusahaan dalam
hal ini Pihak PTPN VIII.
2. Sebetulnya secara formal perusahaan
memberikan peraturan

yang

jelas

masyarakat bekerja sebagai pemetik teh?

terutama pada perusahan milik negara

Jika ada, seperti apakah norma tersebut?

yang bergerak bidang perkebunan teh,
seperti tata tertib keselamatan kerja,
jam kerja, sistem upah dsb.
3. Norma yang mengharuskan untuk
menjadi penerus atau bekerja sebagai
pemetik itu sebetulnya tidak ada, tapi
kebanyakan

masyarakat

di

desa

banjarsari menjadikan perkebunan teh
ini

sebagai

lahan

untuk

menghidupinya

karena

faktor

kebutuhan sehingga banyak angapan
bahwa hal seperti ini merupakan
norma yang diwariskan secara turun
temurun.
Reward

Jawaban

1. Adakah penghargaan yang diberikan oleh 1. Ada
pihak perkebunan bagi karyawan yang 2. Seperti bonus kinerja yang melebihi
dinilai mempunyai prestasi kerja yang

target, tunjangan-tunjangan khususnya

baik?

bagi karyawan dinas, bonus sembako,

2. Bentuk penghargaan seperti apa yang

ataupun kenaikan jabatan. Hal ini ini

diberikan oleh pihak perkebunan bagi

dinilai dari kinerja atau prestasi yang

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karyawan yang mempunyai prestasi kerja

diraih oleh para karyawan perkebunan.

yang baik?
Jaminan Sosial

Jawab

1. Jaminan sosial seperti apa yang diberikan 1. Jaminan sosial yang diberikan oleh
oleh

pengelola

perkebunan

kepada

masyarakat pemetik teh?

perkebunan seperti bantuan ekonomi
bentuknya berupa pinjaman bank dari

2. Apakah jaminan sosial yang diberikan

Bank

Agro,

pinjaman

sembako

dinilai layak bagi kehidupan masyarakat

perbulan ari koperasi perkebunan.

pemetik teh?

Selain itu berupa kesehatan apabila
terdapat karyawan yang sakit.
2. Penilaian layak atau tidak tergantung
kebutuhan para karyawan pemetik teh.

Pemberian hak-hak khusus

Jawaban

1. Adakah pemberikan hak-hak khusus 1. Ada,
kepada

karyawan

perkebunan

karena

terkadang

terdapat

yang

penilaian subjektif dari para atasan

dinilai sebagai orang kepercayaan atau

ataupun para pemegang kebijakan

yang memiliki jabatan khusus?

perusahaan.

2. Hak-hak khusus seperti apa kepada 2. Iya,

seperti

percepatan

kenaikan

karyawan yang dinilai sebagai orang

jabatan, ataupun beban pekerjaan yang

kepercayaan atau yang memiliki jabatan

diberikan

khusus?

beberapa orang kepercayaan.

Ketergantungan

lebih

ringan

kepada

Jawaban

1. Bagaimana tingkat ketergantungan antara 1. Sangat tergantung, karena perkebunan
pemetik teh dengan pihak perkebunan?

sebagai sumber kehidupan mereka.

2. Ketergantungan seperti apa yang terjadi 2. Utamanya dalam hal pekerjaan yang
dalam kehidupan masyarakat pemetik

merupakan pendapatan yang dapat

teh?

memenuhi

kebutuhan

masyarakat

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah ketergantungan ini dijadikan

pemetik teh.

suatu keuntungan atau kerugian bagi 3. Tergantung,
pemetik teh?

untung

ataupun

rugi

karena kedua belah pihak pun saling
membutuhkan.
Komitmen

1. Bagaimana

komitmen

Jawaban
yang

terjalin 1. Komitmen yang terjalin secara formal

antara pemetik teh dengan pengelola

tertuang dalam kebijakan perusahaan

perkebunan?

yang

harus

ditaati

oleh

seluruh

2. Apakah komitmen yang terjalin dibuat

karyawan perkebunan dan seluruhnya

secara tertulis atau hanya kesepakatan

sudah sama-sama tahu bagaimana

lisan?

komitmen

3. Bagaimana

bila

ada

yang

terjalin

terutama

berkaitan dengan pekerjaan.

karyawan

perkebunan yang menyalahi komitmen 2. Terdapat yang tertulis dan lisan,
biasanya tertulis dikeluarkan secara

yang telah disepakati?

resmi oleh perusahaan. untuk secara
komitmen lisan biasaya lebih ke hal
teknis dilapangan.
3. Terdapat sanksi tertulis/administrasi
biasanya dilayangkan surat peringatan
bagi para pelanggar komitmen. untuk
sanksi bagi komitmen lisan biasanya
tergantung yang disepakati.
Hubungan Kekerabatan

Jawaban

1. Apakah terdapat hubungan kekerabatan 1.

Terdapat, sangat terlihat dari mulai

diantara karyawan PTPN VIII Malabar?

ayah, ibu, anak mayoritas bekerja

2. Bagaimana hubungan kekerabatan antar

sebagai karyawan perkebuan baik

sesama pemetik teh?

teteap ataupun harian lepas.

3. Apakah anak-anak turut dilibatkan dalam 2. Cukup

erat,

apalagi

mempunyai

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas

sebagai

pemetik

teh

di

perkebunan? Jelaskan!

koneksi

kepada

pihak

intern

perkebunan.
3. Dilibatkan, terutama yang sudah tamat
sekolah.

Ketidakberdayaan keluarga sebagai

Jawaban

wahana pengembangan diri

1. Hal apa saja yang menjadikan pekerjaan 1.Pertama sebagai upaya pemenuhan
sebagai pemetik teh tetap bertahan? kebutuhan
Jelaskan!
2. Apakah

hidup

karena

hanya

keahliannya memetik teh, kedua kondisi
ada

mengembangkan

usaha
diri

agar

untuk lingkungan yang mengharuskan bekerja
tidak di perkebunan apabila tidak, mereka

selamanya bekerja sebagai pemetik teh?

harus pindah rumah yang diberikan oleh
PTPN VIII.
2. Tentu saja ada, seperti menyekolahkan
anaknya agar tidak senasib dengan orang
tuanya, kedua bekerja lebih giat lagi agar
jabatannya naik tidak hanya sebagai
pemetik

teh

terus

menerus,

ketiga

mencoba berwirausaha agar tidak selalu
tergantung dari pekerjaannnya sebagai
pemetik teh.

Sumber : Disusun oleh penulis (2014

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HASIL WAWANCARA DENGAN
PEMETIK TEH PTPN VIII MALABAR PANGALENGAN KABUPATEN
BANDUNG
Nama
Pekerjaan
Alamat
Waktu pelaksanaan

: Bapak Usman (US)
: Mandor
: Kp.Tanara
: 28 Maret 2014
Pertanyaan

Jawaban

Tatap Muka
1. Bagaimana Pola Hubungan Kerja antara
Pemetik Teh dengan Mandor?

1. Pola hubungan kerja dengan pemetik
berjalan hampir setiap hari kecuali

2. Bagaimana Pola Hubungan kerja antara

hari libur, biasanya berkempul di

pemetik Teh dengan pihak pengelola

afdeling dari pukul 7 pagi dan

perkebunan?

berakhir pukul 2 siang.

3. Bagaimana pola interaksi antara pemetik teh
dengan mandor ataupun dengan atasannya?

2. Pola kerja antara bawahan (pemetik)
dengan

mandor

berjalan

secara

profesional atau sebatas hubungan
kerja hal ini dikarenakan mandor
mempunyai tanggung jawab yang
besar terhadap hasil pemetikan teh
setiap

harinya

kepada

pihak

perkebunan.
3. Pola

interkasi

biasanya

sebelum

memetik dilakukan brifieng atau
pengarahan

baik

dari

mandor

langsung

sebelum

bekerja

memetik

dan

pada

sosialiasi

mengenai

harga

pucuk

teh

kilonya.

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau

per

Sifat luwes dan Meluas

Jawaban

1. Bagaimana ikatan yang terjalin antara pemetik 1. Ikatan yang terjalin antara pemetik
teh dengan pihak perkebunan?
2. Bagaimana

tingkat

gotong

teh
royong

yang

dengan

pihak

perkebunan

berjalan baik

dilakukan oleh para karyawan perkebunan di 2. Gotong royong disini sangatlah erat
dinadingkan dengan daerah di luar

PTPN VIII Malabar?

Desa Banjarsari. Biasanya dalam
melakukan aktivitas gotong royong
pembangunan mesjid, bersih bersih
dsb.

Hubungan timbal balik

Jawaban

1. Hubungan timbal balik seperti apa yang terjadi 1. Timbal balik yang dilakukan sesuai
antara

pemetik

teh

dengan

pengelola dengan status dan peran masing-masing

perkebunan?

dalam
mandor

bekerja

selain

ataupun

itu

sinder

biasanya
terkadang

memebrikan bonus berupa kenaikan
harga pucuk agar lebih memotivasi
pemetik

teh

untuk

melakukan

pemetikan.
Norma

Jawaban

1. Apakah sistem yang diterapkan merupakan 1. Mungkin iya karena perusahaan ini
warisan dari zaman kolonial belanda?
2. Peraturan-peraturan

seperti

apa

beridir sejak zaman kolonial.
yang 2. Banyak, seperti pengaturan sistem

diterapkan oleh pengelola perkebunan bagi

pngupahan, mekanisme bekerja, dan

masyarakat pemetik teh?

yang lainnya yang sesuai dengan

3. Adakah norma yang mengharuskan masyarakat

SOP.

bekerja sebagai pemetik teh? Jika ada, seperti 3. Tidak ada, namun hal ini merupakan
Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apakah norma tersebut?

kebiasaan yang secara turun temurun
dilakukan.

Reward

Jawaban

1. Adakah penghargaan yang diberikan oleh pihak 1. Ada
perkebunan

bagi

karyawan

yang

dinilai 2. Seperti

mempunyai prestasi kerja yang baik?
2. Bentuk penghargaan seperti apa yang diberikan

kenaikan

awalnya

pemetik

jabatan
dapat

yang

diangkat

menjadi mandor, hal ini dilihat dari

oleh pihak perkebunan bagi karyawan yang

lamanya

mempunyai prestasi kerja yang baik?

keuletan

bekerja,
dan

kedisiplinan,

loyalitas

kepada

perusahaan.
Jaminan Sosial

Jawab

1. Jaminan sosial seperti apa yang diberikan oleh 1. Ada,
pengelola

perkebunan

kepada

masyarakat

karyawan perkebunan termasuk pemetik teh?
2. Apakah jaminan sosial yang diberikan dinilai
layak bagi kehidupan masyarakat pemetik teh?

seperti

jaminan

kesehatan,

tunjangan pensiunan, pinjaman dari
koperasi atau Bank Agro serta rumah
yang ditempati.
2. Penilaian layak atau tidak tergantung
kebutuhan para karyawan perkebunan
sehingga tidak bisa dikatakan layak
atau tidak.

Pemberian hak-hak khusus

Jawaban

1. Adakah pemberikan hak-hak khusus kepada 1. Ada saja, karena terdapat penilaian
karyawan perkebunan yang dinilai sebagai

subjektif dari para atasan ataupun

orang kepercayaan atau yang memiliki jabatan

para

khusus?

perusahaan.

2. Hak-hak khusus seperti apa kepada karyawan 2. Iya,

pemegang

kebijakan

seperti percepatan kenaikan

yang dinilai sebagai orang kepercayaan atau

jabatan, ataupun beban pekerjaan

yang memiliki jabatan khusus?

yang diberikan lebih ringan kepada
beberapa orang kepercayaan atau

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang

mempunyai

hubungan

kekerabatan.

Ketergantungan
1. Bagaimana

tingkat

ketergantungan

Jawaban
antara 1.

pemetik teh dengan pihak perkebunan?

karena perkebunan sebagai sumber

2. Ketergantungan seperti apa yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat pemetik teh?

Dipastikan memiliki ketergantungan,

kehidupan mereka.
2. Utamanya dalam hal pekerjaan yang

3. Apakah ketergantungan ini dijadikan suatu

merupakan pendapatan yang dapat

keuntungan atau kerugian bagi pemetik teh?

memenuhi

kebutuhan

masyarakat

pemetik teh.
3. Tergantung, untung ataupun rugi
karena kedua belah pihak pun saling
membutuhkan.
Komitmen

Jawaban

1. Bagaimana komitmen yang terjalin antara 1.

Komitmen

yang

terjalin

secara

pemetik teh dengan pengelola perkebunan?

formal tertuang dalam kebijakan

2. Apakah komitmen yang terjalin dibuat secara

perusahaan yang harus ditaati oleh

tertulis atau hanya kesepakatan lisan?
3. Bagaimana bila ada karyawan perkebunan yang
menyalahi komitmen yang telah disepakati?

seluruh karyawan perkebunan dan
seluruhnya sudah sama-sama tahu
bagaimana komitmen yang terjalin
terutama berkaitan dengan pekerjaan
yang telah disepakati pada saat awal
mereka bekerja.
2. Terdapat yang tertulis dan lisan,
biasanya tertulis dikeluarkan secara
resmi oleh perusahaan. untuk secara
komitmen lisan biasaya lebih ke hal

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknis dilapangan.
3. Terdapat sanksi tertulis/administrasi
biasanya

dilayangkan

peringatan

bagi

komitmen.

para

untuk

surat
pelanggar

sanksi

bagi

komitmen lisan biasanya tergantung
yang disepakati.
Hubungan Kekerabatan
1. Apakah

terdapat

hubungan

Jawaban

kekerabatan 1. Terdapat, sangat terlihat dari mulai

diantara karyawan PTPN VIII Malabar?
2. Bagaimana

hubungan

kekerabatan

ayah, ibu, anak mayoritas bekerja
antar

sebagai karyawan perkebunan baik
sebagai pegawai tetap ataupun harian

sesama pemetik teh?

lepas serta musiman.

3. Apakah anak-anak turut dilibatkan dalam

aktivitas sebagai pemetik teh di perkebunan? 2. Cukup

erat,

apalagi

mempunyai

hubungan khusus kepada pihak intern

Jelaskan!

perkebunan.
3. Dilibatkan, terutama yang sudah
tamat sekolah.
Ketidakberdayaan keluarga sebagai wahana

Jawaban

pengembangan diri
1.

Hal apa saja yang menjadikan pekerjaan 1. Pertama sebagai upaya pemenuhan
sebagai pemetik teh tetap bertahan? Jelaskan!

kebutuhan sehari-hari karena hanya

2. Apakah ada usaha untuk mengembangkan diri

keahliannya memetik teh, pendidikan

agar tidak selamanya bekerja sebagai pemetik

yang masih rendah dan kebiasaan

teh?

secara turun-temurun.
2.

Tentu

saja

ada,

seperti

menyekolahkan anaknya agar tidak
senasib dengan orang tuanya, kedua
Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bekerja

lebih

giat

lagi

agar

jabatannya naik tidak hanya sebagai
pemetik teh terus menerus, ketiga
mencoba berwirausaha agar tidak
selalu tergantung dari pekerjaannnya
sebagai pemetik teh.

Sumber : Disusun oleh penulis (2014

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HASIL WAWANCARA DENGAN
PEMETIK TEH PTPN VIII MALABAR PANGALENGAN KABUPATEN
BANDUNG
Nama
Pekerjaan
Alamat
Waktu pelaksanaan

: Bapak Sarip Suparman (SS)
: Sekretaris Desa Banjarsari
: Kp.Cibolang
: 6 April 2014
Pertanyaan

Jawaban

Tatap Muka

1. Bagaimana hubungan antara pemetik teh 1. Didalam hubungan pekerjaan sejauh ini
dengan pihak perkebunan dilihat dari

berjalan cukup baik, kondusif dan

interaksinya dalam hal pekerjaan?

profesional.

2. Apakah pernah terjadi konflik atau

2. Setau saya tidak ada, karena apapun

gesekan antara pemetik teh dengan pihak

bentuk permasalahan bisa diselesaikan

perkebunan?

secara musyawarah.

Sifat luwes dan Meluas

Jawaban

1. Bagaimana ikatan yang terjalin antara 1.

Ikatan yang terjalin antara pemetik teh

pemetik teh dengan pihak perkebunan?
2. Bagaimana tingkat gotong royong yang
dilakukan

oleh

dengan pihak perkebunan sangat erat
atau tergantung sekali.

karyawan 2. Gotong royong di desa banjarsari ini

para

perkebunan di PTPN VIII Malabar?

berjalan baik apalagi disini masih kuat
dengan nilai-nilai leluhur.

Hubungan timbal balik

Jawaban

1. Hubungan timbal balik seperti apa yang 1. Biasanya timbal balik yang utama ialah
terjadi

antara

pemetik

pengelola perkebunan?

teh

dengan penghasilan yang didapat dalam upaya
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari
yang didpatkan dari perkebunan.

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Norma
1. Apakah

sistem

Jawaban

yang

diterapkan 1. Iya, karena perusahaan ini merupakan

merupakan warisan dari zaman kolonial
belanda?

peninggalan zaman kolonial Belanda.
2. Untuk peraturan tidak tahu

2. Peraturan-peraturan seperti apa yang

spesifik apa saja.

diterapkan oleh pengelola perkebunan 3. Sebetulnya
bagi masyarakat pemetik teh?
3. Adakah

norma

yang

secara

tidak

ada,

namun

kebanyakan masyarakat yang bertempat

mengharuskan

tinggal

disini

merupakan

karyawan

masyarakat bekerja sebagai pemetik teh?

perkebunan yang salah satunya ialah

Jika ada, seperti apakah norma tersebut?

sebagai pemetik teh.

Reward

Jawaban

1. Adakah penghargaan yang diberikan oleh 1. Ada
pihak perkebunan bagi karyawan yang 2. Seperti kenaikan jabatan yang awalnya
dinilai mempunyai prestasi kerja yang

pemetik dapat diangkat menjadi mandor,

baik?

hal ini dilihat dari lamanya bekerja,

2. Bentuk penghargaan seperti apa yang
diberikan oleh pihak perkebunan bagi

kedisiplinan,

keuletan

dan

loyalitas

kepada perusahaan.

karyawan yang mempunyai prestasi
kerja yang baik?
Jaminan Sosial

Jawab

1. Jaminan sosial seperti apa yang diberikan 1. Ada,
oleh

pengelola

masyarakat

perkebunan

karyawan

seperti

jaminan

kesehatan,

kepada

tunjangan pensiunan, pinjaman dari

perkebunan

koperasi atau Bank Agro serta rumah

termasuk pemetik teh?

yang ditempati.

2. Apakah jaminan sosial yang diberikan 2. Penilaian layak atau tidak tergantung
dinilai layak bagi kehidupan masyarakat

kebutuhan para karyawan perkebunan

pemetik teh?

sehingga tidak bisa dikatakan layak atau
tidak.

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemberian hak-hak khusus

Jawaban

3. Adakah pemberikan hak-hak khusus 3. Ada saja, karena terdapat penilaian
kepada

karyawan

perkebunan

yang

dinilai sebagai orang kepercayaan atau
yang memiliki jabatan khusus?

subjektif dari para atasan ataupun para
pemegang kebijakan perusahaan.
4. Iya, seperti percepatan kenaikan jabatan,

4. Hak-hak khusus seperti apa kepada

ataupun beban pekerjaan yang diberikan

karyawan yang dinilai sebagai orang

lebih ringan kepada beberapa orang

kepercayaan atau yang memiliki jabatan

kepercayaan

khusus?

hubungan kekerabatan.

atau

Ketergantungan

yang

mempunyai

Jawaban

1. Bagaimana tingkat ketergantungan antara 1. Dipastikan
pemetik teh dengan pihak perkebunan?
2. Ketergantungan seperti apa yang terjadi

karena

memiliki

perkebunan

ketergantungan,
sebagai

sumber

kehidupan mereka.

dalam kehidupan masyarakat pemetik 2. Utamanya dalam hal pekerjaan yang
teh?
3. Apakah ketergantungan ini dijadikan
suatu keuntungan atau kerugian bagi
pemetik teh?

merupakan

pendapatan

memenuhi

kebutuhan

yang

dapat

masyarakat

pemetik teh.
3. Tergantung, untung ataupun rugi karena
kedua

belah

pihak

pun

saling

membutuhkan.
Komitmen
1. Bagaimana

komitmen

Jawaban
yang

terjalin 1. Komitmen yang terjalin secara formal

antara pemetik teh dengan pengelola

tertuang dalam kebijakan perusahaan

perkebunan?

yang harus ditaati oleh seluruh karyawan

2. Apakah komitmen yang terjalin dibuat

perkebunan dan seluruhnya sudah sama-

secara tertulis atau hanya kesepakatan

sama tahu bagaimana komitmen yang

lisan?

terjalin

terutama

berkaitan

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan

3. Bagaimana

bila

ada

karyawan

perkebunan yang menyalahi komitmen
yang telah disepakati?

pekerjaan yang telah disepakati pada
saat awal mereka bekerja.
2. Terdapat
biasanya

yang
tertulis

tertulis

dan

lisan,

dikeluarkan secara

resmi oleh perusahaan. untuk secara
komitmen lisan biasaya lebih ke hal
teknis dilapangan.
3. Terdapat

sanksi

tertulis/administrasi

biasanya dilayangkan surat peringatan
bagi para pelanggar komitmen. untuk
sanksi bagi komitmen lisan biasanya
tergantung yang disepakati.
Hubungan Kekerabatan

Jawaban

1. Apakah terdapat hubungan kekerabatan 1. Terdapat, sangat terlihat dari mulai ayah,
diantara karyawan PTPN VIII Malabar?
2. Bagaimana hubungan kekerabatan antar
sesama pemetik teh?

sebagai

karyawan

perkebunan

baik

sebagai

pegawai tetap ataupun harian lepas serta

3. Apakah anak-anak turut dilibatkan dalam
aktivitas

ibu, anak mayoritas bekerja sebagai

pemetik

teh

musiman.

di 2. Cukup

perkebunan? Jelaskan!

erat,

apalagi

mempunyai

hubungan khusus kepada pihak intern
perkebunan.
3. Dilibatkan, terutama yang sudah tamat
sekolah.

Ketidakberdayaan keluarga sebagai
wahana pengembangan diri

Jawaban

1. Hal apa saja yang menjadikan pekerjaan 1. Pertama sebagai upaya pemenuhan
sebagai pemetik teh tetap bertahan?

kebutuhan sehari-hari karena

Jelaskan!

keahliannya memetik teh, pendidikan

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hanya

2. Apakah

ada

mengembangkan

usaha
diri

untuk

yang masih rendah dan kebiasaan secara

tidak

turun-temurun.

agar

selamanya bekerja sebagai pemetik teh?

2. Tentu saja ada, seperti menyekolahkan
anaknya agar tidak senasib dengan orang
tuanya, kedua bekerja lebih giat lagi agar
jabatannya naik tidak hanya sebagai
pemetik

teh terus

menerus,

ketiga

mencoba berwirausaha agar tidak selalu
tergantung dari pekerjaannnya sebagai
pemetik teh.

Sumber : Disusun oleh penulis (2014

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEDOMAN OBSERVASI

No
1

Aspek Umum
Pola hubungan patron klien

Aspek Khusus
1. Interaksi

masyarakat

pemetik

teh

dengan pengelola perkebunan
2. Lama aktivitas di perkebunn
3. Kondisi perumahan masyarakat pemetik
teh
4. Aktivitas keseharian pemetik teh di
lingkungan perkebunan
2

Faktor

dominan

penyebab

1. Kebiasaan turun temurun

bertahannya hubungan patron

2. Pendidikan masyarakat perkebunan

klien

3. Pola hidup masyarakat pemetik teh
4. Interaksi masyarakat dengan masyarakat
5. Aktivitas

keseharian di

lingkungan

masyarakat
6. Sarana

dan

prasarana

masyarakat

(sekolah, puskesmas, pemandian, dll)
7. Keterlibatan

anggota

keluarga

(anak) dalam pekerjaan
Sumber : Diolah oleh Peneliti (2014)

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain

PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI

No
1

Aspek
Profil

Sumber data

Desa

Kecamatan

Banjarsari Dokumen, data Profil dan monografi
Pangalengan Desa

Banjarsari

Kecamatan

Kabupaten Bandung

Pangalengan Kabupaten Bandung

2

Jumlah masyarakat pemetik teh

Data pegawai PTPN VIII Malabar

3

Aktivitas keseharian masyarakat Hasil foto dan video
pemetik teh

4

Pembagian golongan pekerja

Dokumen pekerja PTPN VIII Malabar

Sumber : Diolah oleh Peneliti (2014)

Anggi Rizki Permana, 2014
KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA
BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu