Proses Bisnis Penjualan Surat Kabar Proses Bisnis Pemasangan Iklan

BAB VII PEMBAHASAN

7.1. Pembahasan Proses Bisnis

Pembahasan dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi antara proses bisnis sebelum dan setelah dilakukan rekayasa ulang proses bisnis BPR. Simulasi proses bisnis dilakukan dengan menggunakan bantuan program iGrafx Process 2013 dengan memasukkan rangkaian proses bisnis dan waktu yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan sesuai dengan data yang telah ada. Setiap simulasi dilakukan sebanyak 10 kali untuk setiap prosesnya kemudian dilakukan perbandingan antara simulasi proses bisnis sebelum dilakukan BPR dan simulasi proses bisnis setelah dilakukan BPR. Dengan adanya simulasi diharapkan dapat mengetahui sejauh mana dampak BPR terhadap proses yang sedang berjalan.

7.1.1. Proses Bisnis Penjualan Surat Kabar

Simulasi untuk penjualan surat kabar sebelum dilakukan BPR dapat dilihat pada tabel 7.1. Tabel 7.1. Simulasi Penjualan Surat Kabar Sebelum BPR Count Average Service Count Average Service 1 44.59 6 45.56 2 42.71 7 43.72 3 45.01 8 40.05 4 42.93 9 42.88 5 43.29 10 40.03 Universitas Sumatera Utara Sedangkan simulasi untuk penjualan surat kabar setelah BPR dapat dilihat pada tabel 7.2. Tabel 7.2. Simulasi Penjualan Surat Kabar Setelah BPR Count Average Service Count Average Service 1 28.86 6 31.73 2 30.69 7 29.17 3 30.72 8 26.28 4 27.26 9 27.31 5 30.31 10 28.51 Berdasarkan hasil simulasi sebelum dan sesudah dilakukannya BPR, dapat dilihat hasil yang cukup signifikan yaitu adanya perbedaan waktu pelayanan antara keduanya. Waktu pelayanan antara sebelum BPR adalah 43.08 dan sesudah dilakukannya BPR adalah 29.08 dan perbedaan kedua waktu pelayanan tersebut mencapai 32.50. Hal ini membuktikan bahwa dilakukannya BPR dengan perubahan penggunaan teknologi yang berdampak kepada penyederhanaan proses dan pengurangan waktu dalam pengerjaan suatu aktivitas dapat mempengaruhi waktu pelayanan bisnis secara keseluruhan. Sehingga BPR dapat menghasilkan proses bisnis yang lebih baik.

7.1.2. Proses Bisnis Pemasangan Iklan

Simulasi untuk pemasangan iklan sebelum dilakukan BPR dapat dilihat pada tabel 7.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 7.3. Simulasi Pemasangan Iklan Sebelum BPR Count Average Service Count Average Service 1 228.89 6 227.19 2 81.35 7 196.80 3 147.33 8 87.96 4 188.85 9 191.21 5 135.87 10 172.18 Sedangkan simulasi untuk pemasangan iklan setelah BPR dapat dilihat pada tabel 7.4. Tabel 7.4. Simulasi Pemasangan Iklan Setelah BPR Count Average Service Count Average Service 1 189.77 6 179.02 2 64.25 7 192.93 3 146.99 8 68.56 4 135.96 9 116.11 5 145.85 10 184.94 Berdasarkan hasil simulasi sebelum dan sesudah dilakukannya BPR, dapat dilihat hasil yang perbedaan waktu pelayanan antara keduanya. Hasil simulasi untuk pemasangan iklan tidak terlihat begitu signifikan karena adanya aktivitas desain iklan yang memerlukan waktu yang panjang dalam proses pengerjaannya. Waktu pelayanan antara sebelum BPR adalah 165.76 dan sesudah dilakukannya BPR adalah 142.44 dan perbedaan kedua waktu pelayanan tersebut mencapai 14.07.. Universitas Sumatera Utara Walaupun perbedaan waktu pelayanan antara sebelum dan sesudah BPR tidak begitu besar, namun jika dilihat proses bisnis hasil BPR secara keseluruhan, telah banyak mengalami perubahan baik dari segi urutan aktivitas dan waktu pengerjaan setiap aktivitas. Hal ini membuktikan bahwa dilakukannya BPR dengan perubahan penggunaan teknologi yang berdampak kepada penyederhanaan proses dan pengurangan waktu dalam pengerjaan suatu aktivitas dapat mempengaruhi waktu proses bisnis secara keseluruhan. Sehingga BPR dapat menghasilkan proses bisnis yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan