UKM Sebagai Komponen Pengembangan Desa Wisata yang Berkelanjutan

The 2nd University Research Coloquium 2015

ISSN 2407-9189

UKM SEBAGAI KOMPONEN PENGEMBANGAN DESA WISATA YANG
BERKELANJUTAN
Danang Yudhiantoro1, Eny Endah Pujiastuti2
1

UPN “Veteran”Yogyakarta,emailbirudyudhiantoro@yahoo.com
2
UPN “Veteran” Yogyakarta,email eny_endah@yahoo.co.id

Abstrak

Community service performed in SMEs snacks Pentingsari tourist village, because SMEs are
an important component for the tourist village pentingsari. Mentoring Approach used was
developed bisnis.mentoring program, the increase in productivity of SMEs, improving
product quality, packaging, distribution channels. In general, community service shows that
the improved performance of SMEs will increase incomes, consumers become satisfied, the
emergence of a good business climate. With the community service activities by the college

will create partnerships between SMEs and universities.
Keywords: UKM, Mentoring, partnerships, distribution Channels, tourist village

1. PENDAHULUAN
Desa wisata Pentingsari adalah desa
wisata nomer satu di DIY saat ini. Inilah desa
wisata di Sleman yang tak pernah sepi
pengunjung
setiap
bulannya.
Para
pengunjung ini berasal dari banyak kota di
Jawa maupun luar Jawa seperti Jakarta,
Bandung, Riau juga Kalimantan. Selain itu,
wisatawan luar negeri seperti dari Eropa,
Asia dan Amerika mengunjungi Desa Wisata
Pentingsari. Kunjungan wisatawan di desa
wisata Pentingsari selama tahun 2012
sebanyak 29.949 orang. Berdasarkan hasil
observasi tanggal 17 Maret 2014, diketahui

sampai bulan Juni 2014. Desa Wisata
Pentingsari sudah penuh dengan pengunjung
yang sudah memesan tempat.
Dusun Pentingsari memang dikaruniai
alam pegunungan yang asri dan alami,selain
itu desa wisata Pentingsari memiliki
keunggulan desa wisata ini karena memiliki 3
aspek yang sangat diandalkan, antara lain
keunikan alamnya, sistem kerja dan
pemberdayaan
masyarakat.
Kunjungan
wisatawan yang banyak merupakan peluang
pasar yang dapat dimanfaatkan untuk
menjual hasil industri rumah tangga, selain
itu masyaraakat umumnya dan wisatawan
khususnya sangat menyukai camilan yang
ringan dan sehat. Selain itu makanan ringan
dapat digunakan sebagai oleh-oleh untuk
dibawa pulang.

Usaha rumah tangga seperti makanan
ringan ceriping ubi unggu, bakpia dari ubi
unggu, aneka olahan dari jamur yang
merupakan budidaya masyarakat desa
262

Umbulharjo, olahan kopi merapi, handycraf
dan masih banyak lagi. Usaha rumah tangga
ini di pasarkan di Desa Wisata Pentingsari
sehingga dapat meningkatkan pendapatan
rumah tangga.Oleh karena itu penulis melihat
bahwa, usaha rumah tangga tersbeut
merupakan bagian penting dari desa wisata,
seperti desa wisata pentingsari.
2. KAJIAN LITERATUR
1). Desa wisata
Desa wisata
menurut Darsono.
(2005). adalah suatu wilayah
pedesaan yang menawarkan keaslian

baik dari segi sosial budaya, adat–
istiadat,
keseharian,
arsitektur
tradisional, struktur tata ruang desa
yang disajikan dalam suatu suatu
bentuk
integrasi
komponen
pariwisata antara lain seperti atraksi,
akomodasi dan fasilitas pendukung.
Desa wisata adalah sebuah kawasan
pedesaan yang memiliki beberapa
karakteristik khusus untuk menjadi
daerah tujuan wisata. Di kawasan ini,
penduduknya masih memiliki tradisi
dan budaya yang relatif masih asli.
Selain
itu,
beberapa

faktor
pendukung seperti makanan khas,
sistem pertanian dan sistem sosial
turut mewarnai sebuah kawasan desa
wisata. Di luar faktor-faktor tersebut,
alam dan lingkungan yang masih asli
dan terjaga merupakan salah satu
faktor terpenting dari sebuah
kawasan tujuan wisata (Yoeti,
Oka;1996).

The 2nd University Research Coloquium 2015
2). Atribut Produk
Menurut Kotler dan Keller (2008),
produk adalah elemen kunci dalam
keseluruhan
penawaran
pasar.Menurut Kotler dan Armstrong
(2008) beberapa atribut yang
menyertai dan melengkapi produk

(karakteristik atribut produk) adalah:
a.Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah,
tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang
dimaksudkan
untuk
mengidentifikasi produk atau jasa
dari satu atau kelompok penjual dan
membedakannya
dari
produk
pesaing.
b.Pengemasan (Packing)
Pengemasan
(packing)
adalah
kegiatan merancang dan membuat
wadah atau pembungkus suatu
produk. Pengemasan melibatkan

merancang dan membuat wadah
atau pembungkus suatu produk.
c. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality)
adalah kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya
meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan
perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya.
3). Bauran Pemasaran Retail
Bauran pemasaran ritel menurut Utami
(2010) adalah strategi pemasaran yang
mengacu pada beberapa variabel,
dimana peritel dapat mengombinasikan
variabel-variabel tersebut menjadi
jalan alternatif dalam upaya menarik
konsumen. Variabel tersebut pada
umumnya
meliputi

faktor-faktor
seperti variasi barang dagangan dan
jasa yang ditawarkan, harga, iklan,
promosi dan tata ruang, desain toko,
lokasi toko , dan pengeolaan barang
dagangan.
Menurut
Foster
(2008)
berikut ini merupakan bauran dari
retail mix (penjualan eceran) yaitu
terdiri dari:
a.Lokasi toko (store location)
Lokasi akan mempengaruhi jumlah
dan jenis konsumen yang akan
tertarik untuk datang ke lokasi yang
strategis, mudah dijangkau oleh

ISSN 2407-9189
sarana transportasi yang ada, serta

kapasitas parkir yang cukup memadai
bagi konsumen.
b.Pelayanan (operation prosedur )
Pelayanan eceran bertujuan untuk
memberikan kemudahan kepada
konsumen potensial dalam belanja
atau mengenal tempat barang atau
jasa yang disediakan, kemudahan
pelaksanaan transaksi pada saat
konsumen
berusaha
melakukan
pembelian dan kepuasan pelanggan
terhadap jasa atau barang setelah
transaksi.
c.Merchandise (Produk atau barang
yang ditawarkan)
Merupakan grup produk yang
sangat berhubungan satu sama lain
yang ditujukan untuk kegunaan

akhir yang dijual kepada group
konsumen yang sama atau dengan
kisaran harga yang hampir sama.
d.Harga (pricing tactics)
Harga merupakan faktor utama
penentuan posisi dan harus
diputuskan sesuai dengan pasar
sasaran, bauran ragam produk, dan
pelayanan, serta persaingan.
e.Karyawan toko (costumer service)
Pramuniaga yang berkualitas akan
menunjang suatu perusahaan untuk
dapat
mempertahankan
konsumenya, perusahaan yang
mampu
membayar
lebih
pramuniaganya, akan mendapatkan
keuntungan yang lebih dari

kompetitornya.
f.Promosi (promotion)
Aktivitas yang dibutuhkan penjual
eceran
untuk
menarik
dan
membujuk
konsumen
untuk
membeli barang.
g.Suasana toko (store atmosphere)
Suasana (atmosphere) setiap toko
mempunyai tata letak fisik yang
memudahkan atau menyulitkan untuk
berputar-putar di dalam toko. Store
atmosphere mencangkup, eksterior,
general interior, store layout, dan
interior display.
4).Kepuasan konsumen
Menurut Kotler (2009) kepuasan
pelanggan adalah hasil yang dirasakan
oleh pembeli yang mengalami kinerja
sebuah perusahaan yang sesuai dengan
263

The 2nd University Research Coloquium 2015
harapannya. Pelanggan merasa puas
kalau harapan mereka terpenuhi, dan
merasa amat gembira kalau harapan
mereka terlampaui. Pelanggan yang
puas cenderung tetap loyal lebih lama,
membeli lebih banyak, kurang peka
terhadap perubahan
harga
dan
pembicaraannya
menguntungkan
perusahaan.Konsumen yang merasa
puas adalah konsumen yang menerima
nilai tambah yang lebih dari
perusahaan. Memuaskan konsumen
tidak hanya berarti memberikan
tambahan produk atau jasa, pelayanan
ataupun sistem yang digunakan (Kotler
dan
Keller,
2008).
Kepuasan
pelanggan merupakan suatu hal yang
sangat berharga demi mempertahankan
keberadaan pelanggan tersebut untuk
tetap berjalannya bisnis atau usaha
(Alma, 2011).
5).strategi pemasaran
Assauri
(2007)
mengemukakan
pendapat, strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan
serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan
perusahaan
dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan
persaingan
yang
selalu
berubah.Strategi pemasaran memegang
peranan penting dalam rencana
pemasaran suatu perusahaan untuk
mencapai
tujuan
pemasarannya.
Dengan demikian, strategi pemasaran
harus dapat memberi gambaran yang
jelas dan terarah tentang apa yang
dilakukan
perusahaan
dalam
menggunakan
setiap
kesempatan
ataupeluang pada beberapa pasar
sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan
dunia bagian yang sangat penting dan
saling berkaitan, untuk mencapai
keberhasilan kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu
sasaran pasar yang dituju (target
market) dan acuan pemasaran yang
dijalankan (marketing mix) untuk
sasaran pasar tersebut.Salah satu unsur
dalam strategi pemasaran terpadu
adalah Strategi Bauran Pemasaran,
yang
merupakan
strategi
yang
264

ISSN 2407-9189
dijalankan perusahaan, yang berkaitan
dengan
penentuan
bagaimana
perusahaan menyajikan penawaran
produk pada segmen pasar tertentu,
yang merupakan sasaran pasarnya.
Menurut Assauri (2007) Marketing
Mix merupakan “kombinasi variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran, variabel yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi reaksi para pembeli
atau konsumen”.
3. METODOLOGI
Pengabdian kepada masyarakat ini
dilakukan pada UKM makanan ringan
yaitu Kelompok Usaha Putri 81 dan
Kelompok Usaha Jamur Hidayah.
Pendekatan yang digunakan adalah
pendampingan bisnis. Metode ini
dirasakan paling tepat untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan. Melalui pendampingan
bisnis maka aspek-aspek strategis dan
teknis dapat dilakukan. Pendampingan
juga diharapkan mampu memastikan
program-program
perbaikan
dilaksanakan secara konsisten. Dosen
dibantu oleh mahasiswa dapat lebih
intens membantu mitra untuk keluar dari
permasalahan-permasalahan utama.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pariwisata merupakan kegiatan
ekonomi yang semakin menjanjikan
karena kebutuhan luas untuk bersantai di
masyarakat saat ini, yang pada tuntutan
umum rutin ditandai oleh aktivitas kerja
yang intensif (Organisasi Pariwisata
Dunia -WTO, 2003). Pariwisata adalah
salah satu bagian atas dan sektor-sektor
yang paling cepat berkembang dan layak
diberikan perhatian yang serius. Katalis
pertumbuhan yang kuat yang dapat
menghasilkan efek pengali lebih tinggi,
pariwisata memainkan peran yang sangat
penting dalam ekonomi dan merangsang
pertumbuhan
ekonomi
lainnya.Desa
wisata jika dikembangkan juga dapat
meningkatkan ekonomi lokal karena
konsep dari desa wisata itu pada intinya
adalah pemberdayaan masyarakat atau
melibatkan masyarakat dalam semua
kegiatan yang ada di lokasi desa wisata.
Ekonomi lokal dapat dikembangkan

The 2nd University Research Coloquium 2015
melalui
pengembangan
kemampuan
masyarakat untuk membuat usaha rumah
tangga, homestay, kuliner maupun
menjadi pemandu wisata. Pengembangan
pariwisata yang di dasarkan pada
kekayaan alam, budaya, kuliner dapat
menjadi deferensiasi serta menjadi
keunggulan kompetetif pariwisata di
Indonesia. Dengan demikian pariwisata
dilihat sebagai kekuatan pendorong untuk
pembangunan daerah Pariwisata juga
dilihat sebagai kekuatan pendorong untuk
pembangunan daerah.
Desa wisata merupakan salah satu
bentuk pariwisata yang dikembangkan
oleh pemerintah daerah.Pengembangan
pariwisata perdesaan merupakan dampak
dariadanya perubahan minat wisatawan
terhadap
daerah
destinasi
wisata.Tumbuhnya tren dan motivasi
perjalanan wisata minat khusus yang
menginginkan wisata yang kembali ke
alam, interaksi dengan masyarakat lokal,
serta tertarik untuk mempelajari budaya
dan keunikan lokal sehingga mendorong
pengembangan
wisata
perdesaan.Pariwisata
perdesaan
merupakan model pariwisata baru, sering
juga dikenal dengan periwisata minat
khusus (special interest tourism).Obyek
wisata perdesaan merupakan suatu desa
yang mempunyai sarana atau obyek yang
mendukung kegiatan kepariwisataan dan
mempunyai potensi besar dalam sektor
pariwisata,
sehingga
layak
untuk
dijadikan dan dikembangkan menjadi
objek wisata baru.
Desa Wisata merupakan "Suatu
kawasan pedesaan yang menawarkan
keseluruhan suasana yang mencerminkan
keaslian pedesaan baik dari kehidupan
sosial ekonomi, sosial budaya, adat
istiadat, keseharian, memiliki arsitektur
bangunan d.an struktur tata ruang desa
yang khas, atau kegiatan perekonomian
yang unik dan menarik serta mempunyai
potensi untuk dikembangkannya berbagai
komponen kepariwisataan, misalnya :
atraksi, akomodasi, makanan-minuman,
cindera-mata, dan kebutuhan wisata
lainnya.Pengembangan dari desa wisata
harus direncanakan secara hati-hati agar
dampak
yang
timbul
dapat
dikontrol.Dalam kegiatan desa wisata,
komponen-komponen desa wisata akan

ISSN 2407-9189
saling
terkait
dalm
pendukung
pengembangan suatu kawasan.Khususnya
untuk desa wisata pentingsari kabupaten
Sleman DIY, usaha rumah tangga (UKM)
merupakan salah satu komponen penting
dari desa wisata, selain komponen atraksi
dan akomodasi. Alasan UKM menjadi
salah satu komponen, karena desa wisata
pentingsari merupakan desa wisata yang
berbasis
pada
komunitas
atau
pemberdayaan masyarakat setempat.
Dengan demikian, jika UKM yang
dikelola oleh masyarakat setempat
berkembang
maka
kesejahteraan
masyarakat setempat meningkat. Oleh
karena itu, pengelola desa wisata
pentingsari
sangat
memperhatikan
kualitas produk yang dihasilkan oleh
UKM.
UKM yang ada memiliki banyak
permasalahan, antara lain a). Peralatan
produksi yang belum memadai,b)
Kemasan yang masih sederhana, c)Belum
adanya tempatnya untuk menjual hasil
produksi (outlet penjualan). Oleh karena
itu, agar peluang penjualan makanan
ringan dapat terpenuhi serta pendapatan
masyarakat meningkat maka solusi yang
dapat
diambil
adalah
dengan
meningkatkan
kemampuan
produksi
UKM serta saluran distribusinya. Fokus
produk UKM yang di produksi adalah
makanan khas dan bahan baku yang ada
di desa cangkringan dan sekitarnya
terutama memanfaatkan hasil pertanian.
Program
penyelesaian
permasalahan yang di angkat adalah 1).
Mengembangkan
kemasan
yang
menarik,2).
Penambahan
peralatan
produksi untuk meningkatkan kapasitas
produksi,
3).pengadaan
outlet
penjualan,4).
Membuat
rak
display,5).Menata
layout
outlet
penjualan,6).Meningkatkan kemampuan
pelayanan di ritel,7) meningkatkan
kualitas produk. Untuk mencapai kualitas
produk yang diinginkan maka diperlukan
suatu standarisasi kualitas. Cara ini
dimaksudkan untuk menjaga agar produk
yang dihasilkan memenuhi standar yang
telah ditetapkan sehingga konsumen tidak
akan kehilangan kepercayaan terhadap
produk yang bersangkutan. Pemasar yang
tidak memperhatikan kualitas produk
yang ditawarkan akan menanggung tidak
265

The 2nd University Research Coloquium 2015
loyalnya konsumen sehingga penjualan
produknya pun akan cenderung menurun.
Jika pemasar memperhatikan kualitas,
bahkan diperkuat dengan periklanan dan
harga yang wajar maka konsumen tidak
akan berpikir panjang untuk melakukan
pembelian terhadap produk (Kotler dan
Amstrong, 2008).
Produktivitas UKM menjadi
perhatian untuk ditingkatkan karena
Produktivitas merupakan salah satu aspek
yang menentukan keberhasilan suatu
UKMdalam persaingan dunia usaha yang
semakin ketat. Tingkat produktivitas yang
dicapai UKM merupakan indikator
seberapa efisien UKM tersebut dalam
mengkombinasikan
sumber
daya
ekonomisnya
saat
ini.
tingkat
produktivitas menjadi sebuah patokan
dalam UKM agar kegiatan UKM berjalan
lancar, tetapi hal itu juga perlu
ditindaklanjuti dengan pemasaran karena
strategi
pemasaran
yang
baik
menyebabkan posisi UKM menjadi kuat
dalam kegiatan ekonomi nasional yang
akhirnya membawa keuntungan bagi
usaha tersebut sehingga kesejahteraan
masyarakat menjadi lebih terjamin karena
mereka memiliki tingkat pendapatan yang
layak. Oleh karena itu, program
peningkatan
produktivitas
dengan
penambahan peralatan.juga dilakukan
kegiatan pemasaran seperti perbaikan
kemasan,peningkatan kualitas produk
serta pembuatan toko sebagai tempat
display dan tempat penjualan hasil
produksi UKM. Strategi pemasaran
merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan karena strategi pemasaran
merupakan suatu cara mencapai tujuan
dari sebuah perusahaan sehingga dalam
menjalankan usaha kecil diperlukan
adanya pengembangan melalui strategi
pemasarannya.
Bagi pemilik UKM harus lebih
inovatif, sistematis dan kreatif dalam
menyusun dan mengembangkan strategi
pemasaran produk UKM masing-masing.
Pemilik
UKM
dituntut
dalam
meningkatkan nilai jual yang tinggi
dengan
komoditas
produk
yang
berkualitas. Selama kita tahu, bahwa tidak
semua
pemilik
UKM
memliki
kemampuan untuk menyusun strategi
pemasaran dengan baik. Oleh karena itu,
266

ISSN 2407-9189
perlu
adanya
pelatihan
ataupun
pendampingan
untuk
meningkatkan
kemampuan
pemilik UKM
untuk
meingkatkan kemampuannya.Para pelaku
UKM
telah
mengadopsi
strategi
pemasaran praktis menjadi lebih teoritis
dimana dilakukan dengan melakukan
inovasi strategi pemasaran. Keberhasilan
dari model inovasi strategi pemasaran ini
tergantung pada pembaharuan sumber
yang
dijadikan
informasi
dalam
melakukan strategi pemasaran, seberapa
banyak adobsi dan penyesuaian yang
dilakukan pelaku UKM sendiri, dan
bagaimana pemahaman pelaku UKM
terhadapa informasi tersebut. Dengan
demikian beberapa strategi pemasaran
yang
digunakan
untuk
mengatasi
permasalahan di UKM makanan ringan
yaitu kemasa,kualitas produk, toko
(saluran distribusi).
Berkaitan dengan kualitas produk
dan inovasi menjadi sangat penting untuk
diperhatikan. Hal ini dikarenakan rasa dari
produk belum konsisten atau belum
standar dari waktu ke waktu. Inovasi yang
tinggi baik itu inovasi proses mau-pun
inovasi produk akan meningkatkan
kemampuan perusahaan menciptakan
produk yang berkualitas. Kualitas produk
yang
tinggi
akan
meningkatkan
keunggulan bersaing perusahaan yang
pada akhirnya berdampak pada kinerja
perusahaan.Adapun tujuan utama proses
inovasi
adalah
memberikan
dan
menyalurkan nilai pelanggan yang lebih
baik.Kualitas produk akan memberikan
kontribusi besar terhadap kepuasan
pelanggan. Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif
kebaikan suatu produk atau jasa yang
terdiri atas kualitas desain dan kualitas
kesesuaian.
Kemasan menjadi salah satu
masalah utama yang dihadapi usaha kecil
dan menengah (UKM), kemasan masih
jauh dari standar keamanan, estetika, dan
praktis.Dengan adanya kemasan yang
menarik maka konsumen akan membeli
mproduk tersebut sebagai oleh-oleh
setelah
mengunjungi
desa
wisata
pentingsari.
Kemasan sebuah produk
merupakan salah satu unsur yang
mempengaruhi banyaknya penjualan atau
minatnya konsumen terhadap produk

The 2nd University Research Coloquium 2015
tersebut.Kemasan merupakan kunci bagi
produk untuk lebih "menjual" dan
memiliki nilai tambah.Dengan kemasan
yang baik, produk yang dijualkan akan
menghasilkan keuntungan lebih besar
karena bisa dijual dengan harga yang
lebih tinggi.Akan tetapi kemasan juga
harus menyesuaikan dengan produknya.
Di antaranya, dengan melihat jenis
produk, tujuan produk.Kemasan produk
merupakan hal pertama yang dilihat oleh
konsumen sehingga desain kemasannya
harus dibuat menarik.
Selain itu, dengan adanya toko, maka
kesempatan untuk memasarkan produk
lebih luas, keuntungan pun akan berlibat.
dengan adanya outlet penjualan yang rapi
dan menarik, maka konsumen akan
mudah mendapatkan produk yang
diinginkan. UKM dalam membuat toko
harus juga memperhatikan strategi untuk
ritel seperti strategi pemasaran yang
mengacu pada beberapa variabel, dimana
peritel dapat mengombinasikan variabelvariabel tersebut menjadi jalan alternatif
dalam upaya menarik konsumen. Variabel
tersebut pada umumnya meliputi faktorfaktor seperti variasi barang dagangan dan
jasa yang ditawarkan, harga, iklan,
promosi dan tata ruang, desain toko,
lokasi toko , dan pengeolaan barang
dagangan.Selain itu dalam membuat toko
yang baik, maka UKM juga harus
memberikan pelayanan yang berkualitas.
Kualitas layanan yang baik bukanlah
berdasarkan pada sudut pandang atau
persepsi pihak penyedia jasa, melainkan
berdasarkan pada sudut pandang atau
persepsi konsumen.Layanan pelanggan
(customer service) adalah satuan aktivitas
dan program yang dikerjakan oleh ritel
untuk membuat pengalaman berbelanja
pelanggan lebih bersifat memberikan
penghargaan untuk pelanggan mereka
(Utami, 2010)
Semua ini harus dilakukan oleh
UKM agar konsumen merasa puas. Hal
ini karena, kepuasan pelanggan dapat
memberikan
beberapa
manfaat,
diantaranya hubungan antara perusahaan
dan konsumennya menjadi harmonis,
memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya kepuasan
pelanggan, dan rekomendasi dari mulut ke
mulut
(word-of-mouth)
yang

ISSN 2407-9189
menguntungkan
bagi
perusahaan
(Tjiptono, 2002).Kepuasan pelanggan
merupakan
faktorkunci
dalampembentukan keinginan pelanggan
untuk pembelian masa depan (Mittal
&Kamakura,2001). Selain itu, pelanggan
yang puas mungkin akan berbicara
dengan orang lain tentang pengalaman
baik mereka.
Selain itu, dengan adanya
kegiatan ini maka dapat berkontribusi
pada penumbuhan iklim usaha menjadi
lebih kondusif. Dalam iklim usaha yang
kondusif, keberhasilan usaha semata-mata
dipengaruhi oleh kemampuan pengusaha
untuk bersaing dengan pengusaha lain
dalam memanfaatkan peluang. Dalam
kondisi persaingan usaha yang semakin
mengglobal dewasa ini, UKM dituntut
untuk terus memperbaharui produknya
dengan berbagai inovasi dan adaptasi agar
selalu up to date, sesuai dengan trend dan
selera pasar.
Dampak dari kegiatan ini bagi
UKM adalah terciptaan kemitraan antara
UKM dengan perguruan tinggi. Dengan
adanya
kemitraan
maka
banyak
kesempatan yang bisa diperoleh seperti
pemodalan, pelatihan, sehingga UMKM
akan mempunyai kekuatan dalam bersaing
dengan pelaku bisnis lainnya. Pelatihan
ini sebagai bentuk untuk peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui
pengembangan
individu.
Hal
ini
agarsumberdaya UKM dapat bersaing,
karena dalam kaitannya dengan MEA
2015 maka sumber daya manusia tersebut
harus
memiliki
karakteristik
sumber daya manusia yang dibutuhkan
dalam menghadap era global itu adalah ;
1). Manusia yang dapat bersaing, yaitu
manusia yang dapat mengembangkan
potensinya dan dengan potensinya itu
dapat menghasilkan sesuatu yang
berkualitas dan dapat mengadakan
pilihan-pilihan yang tepat, sehingga
mampu bersaing dan ber-sanding sejajar
dengan bangsa-bangsa lain. 2). Manusia
yang berpikir kreatif, yaitu ma-nusia yang
dapat bersaing dan me-munculkan kreasikreasi baru.
Dengan potensi ini, dalam
Perguruan Tinggi mempunyai peluang
yang cukup besar dalam kerjasama
kemitraan dengan UMKM dalam bentuk
267

The 2nd University Research Coloquium 2015
Joint VentureProfit Sharing (JVPS).
Dengan kemitraan ini, Perguruan Tinggi
bisa berperan memberikan masukan dan
ide-ide untuk pengelolaan usaha dengan
lebih terarah dan terencana. Bentuk
seperti ini bukan semata bentuk
Pengabdian Masyarakkat dengan UMKM
sebagai Obyeknya, namun lebih dari itu,
Perguruan Tinggi melalui sebuah unit
pegembangan UMKM menjadi partner
usaha bagi UMKM. Atas kontribusi
pengelolaan (dan kotribusi penyertaan
dana), Pergurun Tinggi mempunyai hak
untuk mendapatkan bagian keuntungan
nyang dihasilkan dari kerja sama tersebut
KESIMPULAN
Pendampingan bisnis yang
dilakukan oleh perguruan tinggi terhadap
UKM makanan ringan, berhasil untuk
meningkatkan
produktivitas
UKM,
meningkatkan kualitas produk,kemasan
serta meningkatkan penjualan dengan
adanya toko/gerai. UKM merupakan
salah satu komponen penting bagi desa
wisata, karena selain meningkatkan
pendapatan masyarakat setempat, maka
dapat menyediakan oleh oleh bagi
konsumen.selain itu dengan adanya
kegiatan pendampingan bisnis ini
menjadikan iklim usaha menjadi lebih
kondusif serta membuka kemitraan
antara
UKM
dengan
perguruan
tinggi.Keberlanjutan
program
DAFTAR PUSTAKA
Arif Wibowo, Optimalisasi Peran
Inkubator Wirausaha Perguruan Tinggi
dalam Pemberdayaan UMK melalui
Kerjasama Joint Venture Profit
Sharing,http//:staff.uny.ac.id/.../Optimalisasi
%20Peran%20Perguruan%20Tinggi%20da.
Assauri, Sofjan, 2007. Manajemen
Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta
Buchari Alma. 2011. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :
Penerbit Alfabeta.
Bob Foster. 2008. “Manajemen
Ritel”. Alfabeta, Bandung
Christina Widya Utami. 2010.
Manajemen Ritel (edisi 2). Jakarta:Salemba
Empat
Darsono. (2005). Pengertian Desa.
Diunduh tanggal 10 Maret 2014 dari:
http://desasentonorejo.wordpress.com/bab-ii/
Angkasa.Bandung
268

ISSN 2407-9189
(Arif Wibowo,UNY). Selain itu, Peranan
perusahaan-perusahaan
besar
untuk
memberikan
suatu
dukungan
dan
menyisihkan sebagian dari keuntungan
bersih mereka guna pengembangan
UMKM uang dikenal dengan Corporate
Social Responsibility (CSR) mungkin
juga perlu dilanjutkan. Pembinaan CSR
untuk pengembangan UMKM telah
menjadi salah satu pilihan strategis
banyak negara berkembang agar supaya
memperkuat dan meningkatkan daya
saing UMKM (I Wayan Dipta,2008).

pendampingan lebih fokus pada strategi
pemasaran
seperti
:produk,promosi,saluran
distribusi,kualitas pelayanan.Apabila ada
kemitraan dengan perguruan tinggi yang
berbeda,
diharapkan
program
pendampingan maupun pelatihan tidak
jauh berbeda dan tumpang tindih.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan yang telah memberikan
bantuan dana pengabdian kepada masyarakat
melalui program Hibah Ipteks bagi
masyarakat (IbM) pada tahun anggaran 2015.
Kotler, Philip & Kevin L Keller. 2008.
Marketing Management. New Jersey:
Prentice Hall.
Kotler, Philip & Garry Armstrong.
2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran 1, Edisi
keduabelas. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. 2009. Manajemen
Pemasara,Jakarta : Erlangga
Mittal, V., & Kamakura, W.A. (2001).
Satisfaction, Repurchase Intent, and
Repurchase
Behavior:
Investigatingthe Moderating Effect of
Customer Characteristics, Journal of
Marketing Research, Vol. 38(1), 131142
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi pemasaran.
Yogyakarta, Andi Offset
Yoeti,
Oka.(1996).
Pengantar
Ilmu
Pariwisata .
Penerbit