20
Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
melakukan penalaran. Misalnya mengumpulkan informasi atau data tentang Perang Gerilya yang dipimpin Jenderal Sudirman
pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
4. MengasosiasiMengolah informasi
Mengolah informasi atau data yang telah dikumpulkan, baik pengolahan dan analisis data terkait dengan hasil pengamatan
dan kegiatan pengumpulan informasi.data, maupun pengolahan dan analisis informasidata untuk menambah keluasan dan
kedalaman sampai pengolahan atau analisis informasi untuk mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
berbeda bahkan sampai pendapat yang bertentangan, sehinga dapat ditarik kesimpulan. Misalnya mengolah informasi atau
menganalisis tentang Serangan Umum 1 Maret 1949.
5. Membangun jejaring Networking atau mengkomunikasikan. Membangun jejaring dalam konteks pendekatan pembelajaran
scientific dapat berupa penyampaian hasil dan temuan atau kesimpulan berdasarkan hasil analisis, baik secara lisan,
tertulis atau media lainnya. Misalnya hasil diskusi kelompok dipresentasikan, karya tulis dipajang di “Majalah Dinding” atau
dimuat di surat kabar atau majalah sekolah.
d. Kemampuan berpikir sejarah
Di samping beberapa pendekatan tersebut, dalam pembelajaran sejarah Indonesia perlu juga dikembangkan kemampuan berpikir sejarah historical
thinking. Kemampuan berpikir sejarah ini terkait aspek atau kemampuan berpikir kronologis, memperhatikan prinsip sebab akibat dan prinsip
perubahan dan keberlanjutan.
1. Kronologis
Istilah kronologis sangat familier di lingkungan masyarakat. Kronologis, berasal dari sebuah kata dari bahasa Yunani,
chromos yang berarti waktu dan logos diterjemahkan ilmu, jadi kronologis adalah ilmu tentang waktu. Kata kronologis ini
kemudian menjadi istilah yang terkenal dalam sejarah. Salah satu sifat dari peristiwa sejarah itu kronologis. Kronologis merupakan
rangkaian peristiwa yang berada dalam setting urutan waktu. Dalam pembelajaran sejarah setiap peserta didik dilatih untuk
memahami bahwa setiap peristiwa itu berada pada setting waktu yang berurutan. Misalnya dalam peristiwa sekitar Proklamasi kita
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
21
Sejarah Indonesia
susun: tanggal 15 Agustus 1945, tanggal 16 Agustus 1945, dan tanggal 17 Agustus 1945. Tanggal 15 Agustus diketahui Jepang
menyerah, tanggal 16 Agustus peristiwa Rengasdengklok, tanggal 17 Agustus, terjadi peristiwa Proklamasi.
Dalam konsep waktu sejarah di kenal juga ada “waktu lampau” yang bersambung dengan “waktu sekarang” dan “waktu
sekarang” akan bersambung dengan “waktu yang akan datang”. Dengan berpikir secara kronologis akan melatih hidup
tertib dan bekerja secara sistematis.
2. Konsep sebab akibat
Di dalah sejarah juga dikenal prinsip kausalitas atau hukum sebab akibat dari sebuah peristiwa. Kosep sebab akibat ini merupakan
hal yang sangat penting dalam memberikan penjelasan tentang peristiwa sejarah. Setiap peristiwa sejarah terjadi tentu ada
sebabnya. Begitu juga peristiwa itu akan menimbulkan akibat. Akibat dari peristiwa itu akan menjadi sebab pada peristiwa yang
berikutnya demikian seterusnya. Coba lihat diagram berikut ini.
Mengenai sebab dari peristiwa sejarah itu bisa langsung dan sangat dekat dengan peristiwa sejarah. Tetapi sebab itu juga
dapat ditarik jauh dari waktu peristiwanya. Sebagai contoh peristiwa datangnya bangsa Barat ke Indonesia karena ingin
mendapatkan rempah-rempah dari negeri asalnya agar lebih murah sebab yang dekatlangsung dengan peristiwa datangnya
ke Indonesia. Mengapa mereka harus datang ke Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah? rempah-
rempah sulit didapat di Eropa dan kalau pun ada harganya sangat tinggi karena perdagangan di Laut Tengah dikuasai Turki
Usmani setelah berhasil menguasai BizantiumKonstantinopel sebab yang tidak langsung dengan peristiwanya. Pertanyaan
berikutnya juga ditampilkan misalnya mengapa Turki Usmani menduduki Konstantinopel dan menguasai Laut Tengah, dan
begitu seterusnya.
3. Perubahan dan keberlanjutan