Pengungkapan Pihak – pihak yang Berelasi

5. Pihak – pihak Berelasi

 Orang atau entitas yang berelasi dengan “Entitas Pelapor” 1. Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut:  Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama terhadap entitas pelapor.  Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau  Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 2. Suatu Entitas Berelasi dengan Entitas Pelapor jika memenuhi hal – hal berikut;  Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya berelasi dengan entitas lain;  Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.  Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; 3. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal berikut;  Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.  Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor  Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir a  Orang yang diidentifikasi dalam butir a i memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas.

6. Pengungkapan Pihak – pihak yang Berelasi

 Nama entitas induk, jika berbeda dengan entitas anak. Pihak yang paling mengendalikan. Jika entitas induk maupun pihak pengendali utama menghasilkan laporan keuangan yang tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk berikutnya yang paling pertama melakukannya next most senior parent juga harus diungkapkan.  Kompensasi manajemen kunci secara total dan berdasarkan kategori: Imbalan kerja jangka pendek, Imbalan pasca-kerja, Imbalan kerja jangka panjang lainnya, Imbalan pemutusan hubungan kerja, Pembayaran berbasis saham, Transaksi dengan pihak – pihak berelasi meliputi:  Nilai transaksi.  Jumlah saldo outstanding balances,termasuk komitmen dan:  Persyaratan dan ketentuan terkait, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat bahwa imbalan harus diberikan pada saat penyelesaian.  Rincian jaminan yang diberikan atau diterima.  Penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo outstanding balances.  Beban yang diakui selama periode atas piutang ragu – ragu atau penghapusan piutang dari pihak – pihak berelasi.  Pihak – pihak berelasi yang diperlakukan setara dengan pihak dalam transaksi yang wajar arm’s length transaction.  Klasifikasi pengungkapan atas pihak-pihak berelasi: Entitas induk, Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas, Entitas anak, Entitas asosiasi, Ventura bersama dimana entitas merupakan venture, Anggota manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya, Pihak – pihak berelasi lainnya, Entitas yang berelasi dengan pemerintah:  Nama pemerintah dan sifat dari hubungan tersebut dengan entitas pelapor misalnya; pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan.  Informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan entitas memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam laporan keuangannya: a Sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan. b Untuk transaksi lain yang secara kolektif signifikan, yang diindikasikan kualititatif atau kuantitatif. Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut: 1. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional

2. Dalam prinsip kewajaran dan kelaziman usaha arm’s length principle penetapan harga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Transaksi Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

8 133 127

Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hub

0 4 14

PENGARUH TRANSAKSI PIHAK-PIHAK ISTIMEWA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

0 2 14

PENGARUH TRANSAKSI PIHAK-PIHAK ISTIMEWA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGARUH TRANSAKSI PIHAK-PIHAK ISTIMEWA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN.

5 20 14

PENGARUH TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA TERHADAP PENGARUH TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA TERHADAP BEBAN PAJAK PENGHASILAN DAN RETURN ON INVESTMENT.

0 10 15

AKPM07. PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA TERHADAP DAYA INFORMASI AKUNTANSI

0 0 43

Pihak pihak yang terkait dengan zakat (1)

0 0 3

Pengaruh Transaksi Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Transaksi Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bur

0 0 10

Pengaruh Transaksi Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 16