Cluster Random Sampling TEKNIK PENARIKAN SAMPEL TEKNIK SAMPLING

yang akan diteliti populasi petani tersebut terlebih dahulu dikelompokkan menjadi 3 strata berdasarkan luas lahan usahatani padi sawah, dan selanjunya ditentukan jumlah sampel dari masing-masing strata secara proposional sesuai jumlah populasi dari masing-masing strata Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Populasi dan Sampel berdasarkan Strata luas lahan No Strata Luas lahan Rante Jumlah Populasi KK Jumlah Sampel KK 1 5-15 40 25 x 40 = 10 2 16-26 100 25 x 100 = 25 3 27 60 25 x 60 = 15 Total 200 25 x 200 = 50

b.2.Teknik Random Atas Dasar Strata yang Tidak Proporsional

Jika jumlah anggota sampel untuk masing-masing strata tidak ditetapkan secara proposional tidak dibandingkan dengan jumlah anggota populasi di masing- masing strata yang diwakili, berarti menggunakan teknik pengambilan sampel secara random atas dasar strata yang tidak proposional. Misalnya dari 3 strata luas lahan di atas dipilih masing 30 sampel untuk di teliti, meskipun jumlah populasi penelitian dari masing-masing strata tidak sama. Teknik ini misalnya bisa digunakan untuk membandingkan pendapatan usahatani padi sawah dari masing-masing strata.

c. Cluster Random Sampling

Universitas Sumatera Utara Cara ini biasanya digunakan untuk populasi yang memiliki jumlah unit yang sangat besar dan heterogen, sementara ciri stratumnya tidak mudah dilakukan atau diidentifikasi. Di masyarakat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan merupakan kelas atau strata. Ketika meneliti tentang Pendidikan, kita temuai adanya kelompok SD, SMP, SMU, dan sebagainya Kelompok-kelompok tersebut dapat dipandang sebagai tingkatan atau strata. Akan tetapi jika kita menghendaki perwakilan dari sekolah negeri, bersubsidi, berbantuan, swasta, maka sebenarnya lebih tepat kita sebut kelompok Cluster, dari pada strata. Demikian pula kelompok pegawai negeri, ABRI, pedagang, petani, dan sebagainya, kita tidak dapat memandangnya sebagai strata, tetapi tepatnya Kelompok cluster. Arikunto. 2002 Setelah populasi di kelompokkan lalu sampel diambil secara acak dari kelompok yang telah dipilih. 3.2.Teknik Penarikan Sampel Tidak Acak Non Random Sampling Teknik Penarikan Sampel Tidak Acak Non Random Sampling disebut juga rancangan sampel nonprobabilitas. Berbeda dengan random sampling, didalam teknik sampling ini tidak semua unsur dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. a. Teknik Penentuan Sampel Aksidental accidental sampling Teknik pengambilan sampel aksidental bisa juga disebut pengambilan sampel “asal ambil atau asal pilih” Wirartha. 2006. Universitas Sumatera Utara Pada teknik ini hanya subjek individu-individu yang kebetulan atau yang dapat dijumpai ditemui saja yang diteliti. Dengan demikian generalisasi dari non- random sampling tidak dapat memberikan tingkat keyakinan confidential data yang cukup, kecuali apabila dapat dibuktikan bahwa populasinya relatif sangat homogen, dalam arti ciri, karakter, sifat, macam dan jenis data yang hampir sama atau serupa Anonimus. 2000. Keuntungan teknik aksidental terutama karena mudah dilakukan dan berbiaya murah. Kelemahannya adalah terbatasnya kemampuan untuk menggeneralisasikan populasi penyimpangan yang terjadi Wirartha. 2006.

b. Teknik Pengambilan Sampel Purposif