The Amazing of Ramadhan

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
By: Andri Martiana

Marhaban Ya Ramadhan…
Marhaban ya Syahro Shiyam…
Selamat datang bulan yang suci…
Selamat datang tamu yang mulia…

Rasulullah saat Memasuki Ramadhan
‫ اللهم أهله علي ا السامة و اإسام و اأمن و اإمان‬،‫ري و ربك هال خر و رشد‬
Ya Allah, bulan petunjuk dan kebaikan telah datang, Ya Allah, jadikan kami di bulan ini
sebagai hambaMu yang selamat dan tetap dalam keimanan-Mu. (HR. Tirmidzi, Ahmad
dan Ishaq- Hadits Hasan)

Selamat datang wahai bulan puasa...
Selamat datang wahai kekasihku...
Kehadiranmu aku rindukan di setiap saat...
Kami menyambutmu dengan penuh rasa cinta...
Cinta karena selain Allah haram hukumnya...
Wahai Tuhanku, terimalah puasaku dan limpahkan rahmatMu...
Jauhkan kami dari siksaMu...

Cukuplah penderitaan dunia ini menyelimuti hidupku...
Ya Tuhan, jauhkan kami dari gelapnya kebimbangan hidup ini ...

Petunjuk Rasul tentang Puasa
Malaikat jibril mengajarkan Al-Qur’an
dan Rasul menyambutnya dengan penuh
kehangatan.

I’tikaf
‫ و أجود ما يكون ي رمضان‬،‫و كان أجود الناس‬

Memperbanyak
ibadah
(Ibnu al-Qayyim)

Beliaulah orang yang terbaik sikapnya
dalam menyambut bulan suci ini.
(Muttafaq ‘alaih)

Berdzikir

Membaca
Al-Qur’an

Shadaqah

Dalam bulan
Ramadhan, Rasul
selalu
mengistimewakan
dengan
memperbanyak
ibadah baik siang
maupun malam hari.

Suatu ketika ada seorang
sahabat datang ke rumah
Beliau, akan tetapi beliau
menolak untuk bertemu,
beliau bersabda:
‫ إي أبيه عند ري يطعمي و يسقيي‬،‫لست كهيئتكم‬

“Aku tidak seperti kalian, aku
harus memperbanyak ibadah
pada Dzat yang telah
memberiku makan dan
minum”. (HR. Bukhari, Muslim
dan Malik dalam Muwaththa’)

Jiwanya tenggelam
dalam nikmatnya
ibadah ...
Lapar dan haus tak
pernah
dirasakannya...
Lemahnya badan tak
pernah
menghalanginya...
Tatkala menikmati
dekat dengan
Tuhannya


HIKMAH DIBALIK PUASA

ِ ّ‫الصيام اكما ُكتِب اعلاى ال‬
ِّ ‫َ أايّ اها الّ ِذين آمنُوا ُكتِب اعلاْي ُكم‬
‫ين ِم ْن قا ْبلِ ُك ْم لا اعلّ ُك ْم تا تّ ُقو ان‬
‫ذ‬
‫ا ا‬
‫ا‬
‫ا‬
‫ُ اُ ا ا‬
‫ا‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

‫ فإنه أغضب لللبصر و‬،‫ا معشر الشباب من استطاع م كم الباءة فليتزوج‬
‫ ومن فم يستطع فعليه الصوم فإنه وجاء‬،‫أحص ة للفرج‬

“Wahai para pemuda! Barangsiapa mampu menikah maka
menikahlah karena menikah dapat menjaga diri dari

perbuatan maksiat, dan barangsiapa yang tidak mampu
maka berpuasalah karena berpuasa dapat meredam hawa
nafsu.” (HR. Al-Jama’ah)

Puasa dapat mengingatkan pelakunya untuk:
1. meningkatkan kebaikan,
2. Meningkatkan solidaritas sosial antar sesama,
3. Menyayangi fakir miskin dengan memberikan bantuan yang bisa
meringankan bebannya,
4. Meredam emosi yang bergejolak.

Wahai orang yang berpuasa...
Engkau tinggalkan makan demi menjaga diri...
Engkau berteman dengan haus dan dahaga...
Berbahagialah jika engkau kembali kepada Tuhanmu...
Segala rahmat dan kebaikan telah menantimu...

Puasa mendidik jiwa dan membersihkan hati
dari segala sifat buruk serta dapat
membentengi kita dari segala kemaksiatan.


Puasa adalah rahasia Sang Pencipta dan makhlukNya

“setiap amal manusia adalah untuk
mereka, kecuali puasa adalah
untukKu dan Aku sendiri yang akan
membalasnya.” (Hadits Qudsy)

Kebiasaan para Ulama Salaf
Puasa menurut para ulama salaf adalah
cara untuk mendekatkan diri kepada Allah
dan musim untuk mencari pahala dengan
memperbanyak kebaikan.
Mereka gembira ketika puasa tiba dan
menangis sedih ketika bulan puasa
meninggalkan mereka. Mereka
menjadikan malam ramadhan sebagai
tempat untuk bermunajat dengan
memperbanyak dzikir dan sujud, berdoa
dan memohon ampunanNya. Siang hari

mereka isi dengan membaca al-Qur’an
dan mempelajari kandungannya serta
mendakwahkan nilai-nilainya.

Puasa adalah pemersatu umat Islam

Mereka berpuasa bersama dan berbuka bersama.
Merasa lapar di waktu yang sama, makan di waktu
yang sama sehingga timbullah kasih sayang,
persaudaraan dan cinta.

Puasa adalah Perisai yang dipakai untuk
melindungi segala kejahatan
،‫ و رمضان إى رمضان‬،‫ و العمرة إى العمرة‬،‫اجمعة إى اجمعة‬
‫كفارات ما بي هما ما م تؤت كبرة‬

“Jum’at ke jum’at berikutnya, Umroh ke umroh
berikutnya serta ramadhan ke ramadhan
berikutnya adalah melebur dosa dan kesalahankesalahan masa lalu selagi ia tidak melakukan dosa
besar”. (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Nasa’i)


Puasa dan Kesehatan
Puasa dapat menjaga kesehatan
jiwa karena mengosongkan
perut dari makanan yang jelek.
Puasa dapat pula menstabilkan
denyut jantung dengan jiwa
manusia menjadi bersinar dan
akhlaknyapun menjadi mulia.

Puasa dan Terkabulnya Doa
Puasa pada hakekatnya adalah merendahkan diri,
jauh dari kesombongan dan keserakahan.
Dengan berpuasa, nafsu jahat manusia menjadi
berkurang dan doa-doanya dikabulkan Tuhan.

Puasa dan Pengabdian Hamba kepada TuhanNya
Puasa memiliki rahasia yang agung sebagai bentuk
pengabdian seorang hamba kepada TuhanNya dan tunduk
terhadap segala perintah-perintahNya serta menjauhi

segala laranganNya dengan meninggalkan segala bentuk
kemaksiatan, hubungan seksual, makan dan minum hanya
karena ingin mendapatkan ridha Allah Swt.

Puasa adalah Kemenangan Umat Islam
Puasa adalah kemenangan bagi umat
Islam. Barangsiapa tidak mengerjakan
puasa tanpa alasan/udzur syar’i maka ia
telah terjerumus pada kubangan hawa
nafsu yang menyesatkan.

Puasa merupakan Tuntutan Psikologis
Barangsiapa mampu melakukannya
maka ia memiliki kesiapan yang
matang dalam menghadapi goncangan
dan kesulitan hidup. Sebab puasa
melatih kesabaran, pengorbanan dan
perjuangan
dalam
menggapai

kesuksesan duniawi maupun ukhrawi.

Contoh Kisah Thalut
ِْ ‫فَمن َش ِرب‬
‫س ِم ِّن َوَم ْن َمْ يَطْ َع ْمهُ فَِإنّهُ ِم ِّن‬
‫ي‬
‫ل‬
‫ف‬
‫ه‬
‫م‬
َ
َ
ْ ُ َ َْ
َ
ِ ‫ف غُرفَةً بِي ِد‬
ِ
ِ
‫ر‬
‫ت‬
‫غ‬

‫ا‬
‫ن‬
‫م‬
‫ا‬
ْ
َ ْ َ ََ َ ‫إ‬
“...Maka siapa di antara kamu
meminum airnya, bukanlah ia
pengikutku. Dan barang siapa
tiada meminumnya, kecuali
menceduk seceduk tangan,...”
(QS. Al-Baqarah: 249)

HIKMAH PUASA
Meningkatkan
ketaqwaan

Puasa dapat
membentuk jiwa
muslim yang siap
berkorban.

Menjalankan
perintah dan
meninggalkan
laranganNya

Menahan hawa nafsu
dan mengekang
keinginan-keinginan
buruk dalam hati.

Memiliki solidaritas
tinggi

Meningkatkan jiwa
sosial antara sesama
muslim.

Matur nuwun

Semoga Bermanfaat...
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.