Pemekatan vitamin minyak sawit dalam isopropanol dengan menggunakan evaporator vakum berputar

PEMEKATAN VITAMIN MINYAK SAWIT DALAM
ISOPROPANOL DENGAN MENGGUNAKAN
EVAPORATOR VAKUM BERPUTAR

Ole11
IRAWAN
V34103095

2008
FAKULTAS TEICNOLOGI PERTANIAN
INSTI'I'UT I'ERTANIAN BOGOR

BOGOR

IRAWAN. F34103095. Pemeltatan Vitamin Minyak Savvit Dalam Isopropanol
Dengan Menggunaltan Evaporator Vakum Berputar. Di bawah bimbingan :.
Setnangat Ketaren dan Prayoga Suryada~ma.
RINGKASAN
Kekurangan vitamin atau yang disebut dengan defisiensi vitamin adalah sebuah
penyakit yang disebabkan karena tubuh kurang mendapatltan asupan vitamin yang
diperlukan. Kekurangan vitamin A merupakan niasalah iltama yang ~nenirnpaanak-anak

di Indonesia. Data dari Departemen Kesehatan tahun 2003 nienyataltan bahwa 10 juta
anak Indonesia pada usia balita (6 bulan hingga 5 tahun) mengalami kekurangan vitamin
A. Jumlah ini berarti setengah atau 50 % dari populasi anak balita di Indonesia
kekurangan vita~ninA.
Fortifikasi merupalcan sebuah solusi untuk mengatasi ltelturangan vitamin A,
karena dengan fortifiltasi bandungan vitamin A suatu maltanan bisa lebih tinggi sehingga
nlampu memenuhi kebutuhan seseorang. Vitamin A dapat dibentuk sendiri oleh tubuh
dengan adanya zat karotenoid. Sumher lcarotenoid yang c u k ~ ~besar
p adalah Illinyak sawit
dengall jumlah karotenoid dan vitamin E (tokoferol dan tokotrienol) masing-masing
sekitar 500 p11111 dan 600 - I000 ppin.
Proses bleacliing pada pembuatan minyak goreng secara tidak langsung merusak
komponen minor seperti betaltaroten dan alfatokoferol. Proses ini dilaltukan karena
konsumen tidak menghe~ldakiminyak goreng yang berwarna kerneraha11 pang berasal
dari pigmen warna. Agar betakaroten dan alfatokoferol tidak n ~ s a k ,malta diperlukan
proses pemisahan ko~nponelltersebut dari minyak sawit.
Proses pelnisahan vitamin dalanl minyak sawit dilakukan dengan cara
tnemeltatltaru~yamenggunakan evaporator vakum berputar (EVB). EVB dipilih karena
mampu menguaplcan larutan dibawah tekanan atmosfer (vakum) sehingga tidak merusak
zat yang mudah terdegradasi pada suhu tinggi seperti vitamin dan dapat lnemutar larutan

-pada labu penguapan dengan baik sehingga luas permukaan dari larutan untuk menyerap
panas lebih besar (seluruh bagian dari zat cair dapat dipanaskan).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap parameter lualitas evaporasi dan n~engetahuipermulaan respon faktor yang
berpengaruh terhadap laju evaporasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah
rancangan faktorial dua tingkat dengan tiga faktor, yaitu tekanan, volume awal, dan lama
evaporasi. Nilai rendah untuk perbandingan tekanan, volume awal, dan lama evaporasi
secara berturut-turut adalah 115 mbar, 150 1111, dan 5 nienit, sedangkan nilai tingginya
adalalx 270 mbar, 250 ml, dan 7 meuit. Metode yang digunakan untuk mengetahui
per~nukaanrespon faktor yang berpengaruh terhadap laju evaporasi adalah rnetode
permukaan respon.
Berdasarkan hasil analisa statistik terhadap laju evaporasi isopropanol, tekanan
( X I ) rne~upakankondisi proses yang paling berpengaruh pada selang ltepercayaan 97.13
%, sedanglian volume awal (X2)dan lama e~aporasi(X;) tidak berpengaruh npata pada
selang kepercayaan berturut-turut 67.72 % dan 50 %. Ketiga kondisi proses yaitu
tekanan, volulne awal, dan lama e\:aporasi tidak berpengaruh nyata terhadap kerusakan

betakaroten pada selang kepercayaan berlu~ut-turut sebesar 64.88 %, 56.52 %, 57.56 %.
Ketiga kondisi proses tersebut juga tidak berpengaruh uyata terhadap kerusalcan
alfatolcoferol pada selang lcepercayaan berturut-turut sebesar 69.07 %, 62.24 %, 60.74 %.

Dari hasil analisa metode permultaan respon, diketahui bahwa model permukaan respon
adalah sadel (suddle poinf). Hal tersebut menyebabkan nilai optimum tidak dapat
ditentukan dari model permukaan respon. Pada penelitian ini, perkiraan laju evaporasi
isopropanol terbaik didapatkan di luar selang tekanan dan volume awal yang digunakan
yaitu 0.41 ml/s dengan tekai~ansebesar 45 mbar dan volume awal sebesar 95 ml.

SEPARATION OF PALM OIL VITAMIN IN ISOPROPANOL USING ROTARY
VACUUM EVAPORATOR

SUMMARY
Vitamin deliciency is a disease where the whole body lacks of vitamin. The
deficiency of vitamin A is the principal problem that descend upon the Indonesian
children. The data of Department of I-Iealth years 2003 stated that 10 million of
I~ldonesianchildren (n~onth6 until year 5) experienced of vitamin deficiency. These
amount were a half or 50 percent from the whole population of the children under five in
Indonesia.
Fortification is a solution to overcollie vitamin A deficiency, because of
fortification, the contents of vitamin A from the foods could be higher. So, somebody
needs would have fullfilled. Vitamin A could be made by the body itself by the existence
of karotenoid substance. The most source of ltarotenoid is from palm oil with the amount

of karotenoid is about 500 ppm and vitamin E is about 600-1 000 ppm.
The bleaching proses on thc oil's production brolte niinor component like
betaltaroten and alfatokofcrol indirectly. These process was done because the consumer
didn't reddish of oil from tlie coloured pigment.
The vitaillin separation process on palm oil is done by using tlie EVB, where the
palm oil is made thick. EVB was chosen b e c a ~ ~ of
s e its ability in steam the liquids under
the atmosphere pressure (vacuum). So, that the liquids that can't be easier get degradation
on the high temperature is like vitamin.
The aim of this research is to find out tlie effect toward evaporation quantities
parameter and find out the response surface factors to the evaporation rate. The
experiment plan that was used by two level factorial with three factors: pressure, initial
volunle, and evaporation time. The low value for tlie ratio of pressure, initial volume, and
evaporation time were 115 mbar, 150 ml, and 5 minutes, meanwhile the high value were
270 mbar, 250 ml, and 7 minutes. The method was used to find out the respond surface
factor that effect toward the evaporation rate was respond surface method.
Based on tlie statistically analysis on evaporation rate of isopropanol, pressure
( X l ) was the process condition that have significant effect with 97.13 %, meanwhile
initial volume (X2) and time of evaporation (X3) haven't significant effect with 67.17 %,
and 50 %. The third of condition process there are pressure, initial volume, and time of

evaporation haven't significant effect toward betakaroten damage with interval of trust
value are 64.88 %, 56.52 %, 57.56 %. The third of process condition also haven't
significant effect toward alfatokoferol damage with interval of trust value are 69.07 %,
62.24 %, and 60.74 %. Based on respon surface method analysis, its found that respon
surface model is saddle point. This condition makes the optimu~il value for the
evaporation rate of isopropanol were not concluded. The d u e of evaporation rate of
isopropanol is suppose fio111 the maximum response; it is 0.41 mlis with pressure is 45
mbar, and initial volume is 95 1111.

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul " Pemekatan Vitamin
Minyak Sawit Dalam lsopropanol Dengan Menggunakan Evaporator Vakum
Berputar " adalah karya saya sendiri dan belum diajukail dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi nlanapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
k s y a yang diterbltkar? dari penulis lain telah disebutkan dalar??teks dan dicantumlcan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

-


NIM F34103095

PEMEKA'I'AN VI'I'ARfIN MINY.AK SAWI'I' DA1,AM ISOPROPANOL
DENGAN MENGGUNAKAN EVAPORAI'OR VAKC.M BERPUTAR

SI