Analisis Penulis ANALISIS PENGUSULAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

anggota DPR, maka pada saat itu partai politik atau gabungan partai politik tersebut bukanlah lagi partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum, karena pemilihan umum yang pesertanya adalah partai politik telah selesai. Kalau hasil pemilihan umum sudah ditetapkan, maka partai politik tersebut bukan lagi partai politik peserta pemilihan umum. Partai politik tersebut lebih tepat untuk disebut partai politik “mantan” peserta pemilihan umum yang sudah selesai dilaksanakan. Maka dengan demikian waktu pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden di dalam ketentuan norma Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden adalah sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum DPR dan DPRD, bukan sebelum Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian Partai Politik Peserta Pemilu yang mengusulkan calon Presiden dan Wakil Presiden menurut norma Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 adalah bukanlah lagi partai politik peserta pemilihan umum melainkan “mantan” partai politik peserta pemilihan umum. Berdasarkan hal tersebut, penulis berpendapat bahwa apabila pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden sebagai Peserta Pemilihan Umum ingin dilaksanakan oleh Partai Politik Peserta Pemilu, maka harus dilaksanakan sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum DPR dan DPRD. 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengkaji dan menganalisa norma Pasal 9 dan norma Pasal 14 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dengan norma Pasal 22E ayat 3 dan norma Pasal 6A ayat 2 UUD NRI 1945, maka bagi penulis terdapat beberapa kesimpulan dari hal tersebut: 1. Calon Presiden dan Wakil Presiden peserta pemilu ialah calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu dalam satu pasangan calon, sebagaimana ketentuan Pasal 6A ayat 1 dan ayat 2 UUD NRI 1945. Partai politik didaftarkan minimal oleh 50 orang warga negara Indonesia dan dengan cara menuangkan keinginan untuk mendirikan partai politik tersebut dalam Akta Notaris, dan partai politik sah berdiri setelah mendapat pengesahan sebagai badan hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, hal tersebut sebagaimana diatur dalam norma Pasal 2 dan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Partai Politik Peserta Pemilu ialah partai politik yang telah: 1 Mendaftarkan diri ke KPU dengan disertai surat permohonan dan dokumen persyaratan umum dan khusus; 2 Melewati tahap verifikasi administrasi dan faktual di lapangan untuk memastikan persyaratan menjadi peserta pemilihan umum sebagaimana diatur oleh undang-undang; 3 Mendapatkan keputusan dari KPU sebagai partai politik peserta pemilihan umum, sesuai dengan norma Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, dan Pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Perwakilan Daera h . 2. Partai politik peserta pemilu dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 bukanlah lagi partai politik peserta pemilihan umum melainkan “mantan” partai politik peserta pemilihan umum. Disebabkan jikalau perolehan kursi masing- masing partai politik peserta pemilihan umum untuk memilih anggota DPR telah diumumkan dan telah diketahui, sebagaimana terdapat di dalam norma Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, maka partai politik tersebut bukanlah lagi partai politik peserta pemilihan umum sebagaimana dimaksud oleh frasa dalam Pasal 6A ayat 2 UUD 1945 dan sebagaimana dirumuskan oleh Pasal 17 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum, karena pemilihan umum yang pesertanya adalah partai politik telah selesai dilaksanakan. 3. Waktu pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 adalah sebelum pelaksanaan pemilihan umum DPR dan DPRD, bukan sebelum Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Disebabkan oleh frasa: “sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden” dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang telah memanipulasi maksud Pasal 6A ayat 2 UUD 1945, karena yang dimaksud dengan istilah “sebelum pelaksanaan pemilihan umum” adalah sebelum pemilihan umum DPR dan DPRD yang pesertanya adalah partai politik sebagaimana dimaksud norma Pasal 22E ayat 3 UUD 1945. 4. Apabila pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden sebagai Peserta Pemilihan Umum ingin dilaksanakan oleh Partai Politik Peserta Pemilu, maka harus dilaksanakan sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum DPR dan DPRD.

B. Saran-saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, penulis akan membuat beberapa saran- saran yang akan penulis berikan kepada semua pihak terkait dalam permasalahan ini, antara lain: 1. Kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR untuk mengamandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 terkait kejelasan mengenai ketentuan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dan ketentuan mengenai Pemilihan Umum Anggota Legislatif DPR, DPD dan DPRD agar tidak menimbulkan multi tafsir. 2. Kepada pihak pemerintah yang berwenang membuat sekaligus mensosialisasikan suatu kebijakan, hendaklah melakukan pembenahan terhadap ketentuan atau peraturan mengenai pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia, agar sesuai dan tidak bertentangan dengan norma Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. 3. Kepada Mahkamah Konstitusi yang berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, agar segera mengambil tindakan dan keputusan terhadap norma UU Pilpres mengenai pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden yang tidak sesuai dan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Pemahaman tentang pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden hendaknya disampaikan kepada masyarakat luas oleh para pengamat, aktifis dan terlebih para pelaku atau elit politik ketika melakukan kegiatan atau sosialisasi berkenaan dengan politik maupun pemerintahan. 5. Perihal pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden bukan menjadi kepentingan para pelaku atau elit politik saja, melainkan menjadi kepentingan seluruh warga Negara Indonesia, yang diatur didalam konstitusi. Maka hendaklah dilaksanakan berdasarkan prinsip HAM dan Demokrasi tanpa harus bertentangan dengan konstitusi. 6. Bagi para calon Presiden dan Wakil Presiden serta Partai Politik hendaknya memahami dengan sebenar-benarnya ketentuan yang mengatur kedudukan hukum dan proses atau mekanisme pengusulan calon Presiden dan Wakil Presiden, agar terciptanya pemilihan umum yang jujur dan adil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS IJIN CUTI KEPALA DAERAH PROVINSI UNTUK MENGIKUTI PEMILIHAN PRESIDEN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

0 2 16

Pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta pemilu menurut undang-undang pilpres

1 8 14

Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Dalam Rangka Pelaksanaan Kedaulatan Rakyat Di Indonesia (Analisis Yuridis Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden)

0 7 118

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14/PUU-XI/2013 TENTANG PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PREDIEN

0 8 55

peran media dalam kampanye di tinjau dari undang-undang no.42 tahun 2008 tentang pemilihan umum presiden dan wakil presiden berdasarkan hukum penyiaran di indonesia.

0 1 1

Persentase Perolehan Suara Sah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada Putaran Pertama Menurut Provinsi dan Nama Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden

0 0 1

Pengusulan Pasangan Calon Presiden Dan W

0 0 14

Konstruksi media terhadap karakteristik kepemimpinan calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pemilu presiden 2009

0 2 249

KUALIFIKASI PELANGGARAN PIDANA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

0 0 10

ANALISIS PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ( Studi terdahap Undang-Undang No 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden) - Raden Intan Repository

0 0 90