Antihistamin Farmakodinamika Cimetidin Farmakokinetik Cimetidin Efek samping Cimetidin

2.4.2 Antihistamin

Sewaktu diketahui bahwa histamin mempengaruhi banyak proses faalan dan patologik, maka dicairkan obat yang dapat mengantagonis efek histamin. Antihistamin misalnya antergen, neontergan, difenildramin dan tripelenamin dalam dosis terapi efektif untuk mengobati udem, eritem, dan pruritus tetapi dapat melawan efek hipersekresi asam lambung akibat histamin. Anihistamin pengambat reseptor H 1, Kedua jenis antihistamin ini bekerja secara kompetitif, yaitu dengan menghambat interaksi histamin dan reseptor histamin H 1 atau H 2 Ganiswara, 1995.

2.4.3 Farmakodinamika Cimetidin

Cimetidin menghambat reseptor H 2 secara selektif dan reversible. Perangsang reseptor H 2 akan merangsang sekresi cairan lambung, sehingga pada pemberian cimetidin sekresi cairan lambung di hambat pengaruh fisiologi cimetidin terhadap reseptor H 2 lainya, tidak begitu penting. Walaupun tidak lengkap cimetidin dapat menghambat sekresi cairan lambung akibat perangsangan obat muskarinik atau gastrin. Cimetidin mengurangi volume dan kadar ion hidrogen cairan lambung. Penurunan sekresi asam lambung mengakibatkan perubahan pepsinogen menjadi pepsin juga menurunan Ganiswara, 1995.

2.4.4 Farmakokinetik Cimetidin

Bioavaulabilitas oral cimetidin sekitar 70, sama dengan setelah pemberian IV atau IM. Ikatan protein plasmanya hanya 20. Absorbsi cimetidin diperlambat oleh makan, sehingga cimetidin diberikan bersama atau segera setelah makan dengan maksud untuk memperpanjang efek pada periode pasca Universitas Sumatera Utara makan. Absorbsi cimetidin terutama terjadi pada menit ke 60 – 90. Cimetidin masuk ke dalam bentuk asal dalam urin, masa paruh eliminasinya sekitar 2 jam Ganiswara, 1995.

2.4.5 Efek samping Cimetidin

Efek samping pada obat ini umumnya berhubungan dengan penghambat terhadap reseptor H 2 ; bebrapa efek samping lain tidak berhubungan dengan penghambat reseptor. Efek samping ini antara lain nyeri kepala, pusing, mual, diare dan impoten Ganiswara, 1995. 2.4.6 Penetapan Kadar Tablet Cimetidin Tablet Cimetidin dapat ditetapkan kadarnya secara spektrofotometri