4. Hubungan sosial yang baik, menumbuhkan dan mempertahanan hubungan
yang memuaskan dengan orang lain dalam berinteraksi, dalam hal ini komunikator mampu dan aktif dalam berinteraksi, karena dengan interaksi
yang harmonis bagi komunikator dan komunikan akan menimbulkan hubungan sosial yang baik dan lebih mudah akrab.
5. Tindakan : membuat komunikan melakukan suatu tindakan yang sesuai
dengan isi pesan yang akan disampaikan.
C. Faktor-faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Ekstrakulikuler Aplikasi
Komputer
Hambatan bisa juga dikatakan gangguan yang terjadi pada komunikasi tetapi tidak menyebabkan komunikasi berhenti, begitupun dalam proses pelaksanaan
kegiatan ekstrakulikuler komputer, untuk mencapai suatu keberhasilan pasti akan mengalami suatu hambatan yang harus di atasi, agar proses tersebut berjalan sesuai
dengan harapan. Adapun hambatan-hambatan yang terjadi dalam kegiatan ekstrakulikuler komputer di Panti Asuhan Al-Andalusia adalah sebagai berikut :
1. Hambatan Non Teknis
Yang dimaksud dengan hambatan-hambatan non teknis disini adalah faktor penghambat eksternal dan internal. Faktor eksternal ketika terjadinya
bunyi suara yang ribut atau kebising dari lingkungan sekitar sekolah. Ketika kebisingan datang hal itu dapat mengganggu terjadinya kegiatan proses
belajar-mengajar pada kegiatan ekstrakulikuler. jika situasi kondusif sudah terbentuk maka proses belajar-mengajar akan berjalan dengan efektif.
43
Sedangkan faktor penghambat non teknis secara internal seperti gangguan psikologis, gangguan status dan murid yang tidak mempunyai kemampuan
dasar mengenai komputer. Yang dimaksud dengan gagguan psikologis ini adalah ketidak mampuan konsentrasi komunikan ketika komunikator sedang
menyampaikan pesan seperti komunikan atau pendengar memikirkan sesuatu yang lain seperti halnya komunikan sedang sedih, bingung, kecewa dan lain
43
Agus, Guru Aplikasi Komputer Al-Andalusia, Hasil Wawancara, 5 April 2008
sebagainya sehingga membuatnya sangat sukar memusatkan perhatian dan pikiran terhadap apa yang sedang dikatakan pembicara.
Sedangkan yang dimaksud dengan gangguan status disini adalah gangguan yang disebabkan karena jarak sosial di antara komunikator dan
komunikan dalam hal ini status antara guru dan murid. Perbedaan seperti ini biasanya menuntut perilaku dalam proses berkomunikasi, karena pendengar
mungkin merasa takut terhadap si pembicara untuk melakukan suatupertanyaan atau pernyataan. dan banyak lagi faktor-faktor psikologis
lainnya yang dapat menjadi hambatan bagi suatu pesan.
44
Sedangkan faktor kemampuan dasar bisa dapat menjadi penghambat
terlaksananya komunikasi yang baik, faktor ini terdapat pada murid yang tidak mempunyai basicskills mengenai komputer, sehingga murid sering
salah mentafsirkan menyalah artikan penyampaian guru.
2. Hambatan Semantik Bahasa
Hambatan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Bahasa merupakan faktor
yang terpenting dalam menjalankan komunikasi, karena dengan bahasa yang mudah dan efektif maka komunikasi akan berjalan dengan efektif dan sesuai
dengan harapan.
Dalam hal ini komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar sangat penting karena komunikasi dapat mempengaruhi dan merubah
pemikiran orang yang dituju. Hambatan ini sering terjadi karena pesan yang disampaikan oleh komunikator guru secara verbal tidak dapat diterima dan
dicerna dengan baik oleh komunikan murid, baik disebabkan oleh ketidakmampuan komunikator dalam menyampaikan pesan atau materi
dengan baik atau ketidakmampuan komunikan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Sering kali salah tanggap disebabkan si komunikator berbicara terlalu cepat sehingga menimbulkan salah pengertian bagi komunikan, misalnya
seorang guru menyuruh muridnya untuk men-save as namun tanggapan murid men-save. Pada hal tersebut dapat menjadikan kesalahan dalam
pembelajaran.
Dalam hal lain sering terjadi dalam proses belajar-mengajar pada kegiatan ekstrakulikuler disebabkan karena komunikator sering sekali
menggunakan bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh komunikan.
44
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi PT : Raja Grafindo Persada : 2006 h. 131
Berkenaan dengan faktor-faktor penghambat pola komunikasi yang bersifat non teknis dan semantik, yang menjadi permasalahan ialah
bagaimana cara upaya untuk mengatasinya. Dalam hal ini, menurut hemat penulis cara mengatasinya ialah untuk
segi non teknis seperti gangguan psikologis dan gangguan status, baiknya bagi seorang komunikator mempunyai kemampuan untuk ber-empaty kepada
komunikan dengan kata lain ialah kemampuan menghayati perasaan orang lain atau merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Adapun menurut hemat penulis dalam mengatasi hambatan semantik hambatan bahasa ialah sebaiknya komunikator dalam segi bahasa
menggunakan kata-kata yang mudah di mengerti dan dapat diterima secara umum oleh komunikan. Jadi untuk menghilangkan hambatan semantis
dalam berkomunikasi, seorang komunikator harus mengucapkan pernyataan dengan jelas dan tegas, memilih kata-kata yang tidak menimbulkan persepsi
yang salah, dan disusun dalam kalimat-kalimat yang logis.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari uraian tentang pola komunikasi antara guru dan murid dalam kegiatan ekstrakulikuler Apalikasi Komputer di yayasan Al-Andalusia, dapat diambil
kesimpulan. 1.
Pola komunikasi yang terjadi dalam kegiatan ekstrakulikuler di Panti Asuhan Al-Andalusia, telah terjadi berbagai macam bentuk komunikasi
Pola Bintang
Pada pola ini menurut teori T. Hani Handoko dikatakan C dapat berkomunikasi langsung dengan A, B, D, dan E. Garis koordinasi ini
melibatkan semua komponen yang dapat berkomunikasi, dimana C sebagai centralnya dapat berkomunikasidengan yang lainnya, begitu juga
sebaliknya. Komunikasi Kelompok, komunikasi antara seseorang komunikator dengan
sejumlah orang komunikan yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. Komunikasi kelompok mempunyai beberapa
karakteristik. Pertama, proses komunikasi terhadap pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara kepada khalayak yang lebih besar
A C
B
D E
53
dan tatap mukan. Kedua, komunikasi berlangsung kontinue dan bisa dibedakan mana sumber dan mana penerima. Ketiga, pesan yang
disampaikan terencana dan bukan spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. Indikasinya ketika komunikator guru akan menyampaikan
materi kepada murid komunikan ketika awal pelajaran. Komunikasi Interpersonal Antar Pribadi adalah komunikasi yang
berlangsung antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam
hal mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis berupa percakapan maka menimbulkan komunikasi dua arah.
Inidikasinya ketika seorang komunikan murid bertanya kepada komunikator guru tentang materi yang telah disampaikan oleh
komunikator.
Faktor Penghambat Hambatan Non Teknis
Faktor penghambat eksternal dan internal. Eksternal seperti bunyi atau suara yang ribut atau bising yang dapat
mengganggu penyampaian atau penerimaan pesan. Internal seperti gangguan psikologis dan gangguan status.
Hambatan Semantik
Hambatan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Komunikan sering kali salah tanggap disebabkan komunikator berbicara terlalu cepat sehingga menimbulkan salah pengertian
bagi komunikan. Dalam hal lain komunikator sering sekali menggunakan bahasa-bahasa asing yang jarang di dengar sehingga sulit dimengerti oleh komunikan.
Faktor Pendukung Sarana yang Mencukupi
Mulai dari komputer, internet, white board, penghapus papan tulis, bangku dan meja yang mencukupi sehingga menimbulkan keefektifan dalam proses belajar
mengajar. Faktor Lingkungan
faktor situasi yang tidak bising dari suara-suara yang dapat menganggu ketenangan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat menciptakan
suasana yang kondusif Faktor Kemampuan Dasar
Faktor ini dapat menjadi pendukung terlaksananya komunikasi yang baik dalam proses belajar mengajar, disebabkan komunikan sudah mempunyai kemampuan dasar basic skills sebelumnya, sehingga komunikator
guru lebih mudah dalam menyampaikan materi kepada komunikan murid.
B. SARAN