Prosedur Penyusunan Anggaran Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Medan)

1. Giro BSM EURO 2. Giro BSM 3. Giro BSM Valas 4. Giro BSM Singapore Dollar

B. Prosedur Penyusunan Anggaran

Anggaran pendanaan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Medan mulai disusun pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2008. Prosedur penyusunan anggaran pendanaan pada PT Bank Syariah Mandiri terdiri atas beberapa langkah, sebagai berikut : 1. Penerimaan surat perintah dari Direksi di Kantor Pusat perihal penyusunan rencana kerja dan anggaran untuk semua kantor wilayah. 2. Kantor wilayah I membentuk satu tim anggaran untuk menyusun anggaran pendanaan. Tim ini terdiri dari Kepala seksi performance and budgeting, pelaksana performance and budgeting, kepala bagian bisnis, kepala bagian operasional, dan kepala kantor wilayah I. 3. Setiap bagian dalam perusahaan melaporkan kinerjanya masing-masing kepada bagian bisnis dilanjutkan ke kepala kanwil. 4. Tim anggaran menyusun dan mengajukan rancangan anggaran pendanaan. Kemudian rancangan anggaran pendanaan dibahas dalam rapat tim anggaran. Bila nggaran pendanaan dianggap telah tepat dan realistis, maka tidak akan Universitas Sumatera Utara dilakukan koreksi. Namun, bila ternyata anggaran pendanaan tersebut dianggap kurang realistis maka tim anggaran akan melakukan koreksi. 5. Anggaran diajukan oleh tim anggaran kepada Kepala Wilayah untuk mendapatkan persetujuan. 6. Anggaran yang telah disusun oleh kantor wilayah dikirim ke kantor Pusat. 7. Pembahasan anggaran seluruh cabang wilayah dilakukan dalam rapat direksi C. Analisis Hasil Penelitian 1. Penyusunan Anggaran Pendanaan Sebelum menyusun anggaran pendanaan PT. Bank Syariah Mandiri Kanwil I cabang Medan melakukan peramalan pendanaan dengan menggunakan metode peramalan secara kuantitaif dan kualitatif. Metode yang digunakan perusahaan adalah metode least square, metode ini yang digunakan sebagai cara peramalan yang utama. Sedangkan cara peramalan yang bersifat kualitatif sebagai pelengkap penunjang. PT. Bank Syariah Mandiri Kanwil I cabang Medan dalam menyusun anggaran pendanaan menggunakan metode participative budgeting. Metode ini menganjurkan agar dalam menyusun anggaran, terdapat partisipasi dari karyawan perusahaan tersebut. Melalui partisipasi yang tercipta antara Kepala seksi performance and budgeting, pelaksana performance and budgeting, kepala bagian bisnis, kepala bagian operasional, dan kepala kantor wilayah I dalam penyusunan anggaran pendanaan maka akan terjalin suatu komunikasi yang baik dalam perusahaan. Sehingga memungkinkan pimpinan perusahaan untuk mengetahui situasi dan perkembangan perusahaan secara lebih Universitas Sumatera Utara baik serta mengetahui kondisi persaingan maupun peluang usaha yang dihadapi perusahaan. Partisipasi dalam penyusunan anggaran pendanaan tersebut, juga akan menghasilkan suatu anggaran pendanaan yang lebih realistis, serta mendatangkan komitmen dan motivasi yang lebih besar dari setiap kepala bagian, dan karyawan dari semua bagian dalam perusahaan untuk berusaha mencapai target dalam anggaran. Hal ini terjadi karena dalam penyusunan anggaran pendanaan tersebut, setiap bagian yang terlibat mengetahui dengan pasti sumber daya dan kemampuan yang dimiliki oleh masing- masing bagian, sehingga setiap bagian tidak beranggapan bahwa anggaran yang pendanaan yang telah disusun melampaui kemampuan mereka. Menurut penulis perusahaan belum dapat memaksimalkan keuntungan dari metode ini, karena anggaran yang telah disusun kurang baik atau tidak realistis. Hal ini terlihat dalam analisi varians anggaran pendanaan yang menggambarkan bahwa terdapat varians pendanaan melebihi 100 . 1. Anggaran pendanaan sebagai alat pengawasan Perusahaan menggunakan anggaran pendanaan sebagai alat pengawasan yaitu dengan melakukan evaluasi anggaran pendanaan setiap bulan , semester dan setiap akhir tahun. Perusahaan juga menyusun laporan realisasi anggaran, laporan ini memuat perbandingan realisasi pendanaan dengan anggaran pendanaan yang telah ditetapkan serta penyimpangan varians diantara keduanya. Universitas Sumatera Utara Dalam analisis penyimpangan, perusahaan menghitung penyimpangan varians kuantitas pendanaan. Analisis terhadap varians pendanaan diperlukan untuk menunjukan adanya penyimpangan antara anggaran pendanaan dengan hasil actual yang diperoleh. Dari hasil perbandingan tersebut maka manajemen perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan untuk menentukan tindakan- tindakan korektif apa yang akan diambil agar penyimpangan yang bersifat negatif dan merugikan tidak berulang pada periode yang berikutnya. Menurut penulis, PT Bank Syariah Mandiri belum menggunakan anggaran pendanaan sebagai alat pengawasan dengan baik. Hal ini dikarenakan terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan dalam perusahaan melebihi batas yang ditentukan yaitu 10. Oleh karena itu prestasi dan kinerja bagian pemasaran belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari anggaran pendanaan yang tidak tercapai. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan