Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008
Sehubungan dengan hal ini Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia telah mengeluarkan pernyataan bahwa falsafah Pancasila harus diakui sebagai dasar utama
kehidupan berbangsa dan bernegara. Bentuk ini merupakan penuntun serta pembimbing kehidupan bernegara dan pribadi seluruh rakyat, oleh karenanya semua
kebijaksanaan serta ketentuan Pemerintah harus dijalankan secara utuh dan konsisten.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008
1. Bahwa perlindungan hukum terhadap anak menurut hukum positif Indonesia tidak menjamin terpenuhinya hak-hak anak, khususnya hak anak untuk mendapatkan
pendidikan. Hal ini didasarkan kepada batas pertanggung jawaban pidana anak yang rendah, sehingga anak yang dimintai pertanggungjawabannya akan
kehilangan hak-haknya. Kewajiban Negara secara yuridis dalam perlindungan anak akan bergantung pada hukum positif yang ada di dalam Negara tersebut untuk
dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap seorang anak, dan usaha perlindungan terhadap anak harus didukung oleh adanya hukum perlindungan anak
yang efektif dan komprehensif. 2. Perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan yang dilakukan keluarga
dikaitkan dengan pembentukan KUHP Nasional harus diatur secara tegas tentang hak-haknya, yang dalam hal ini harus diatur tentang pertanggungjawaban perdata
pelaku tindak kekerasan terhadap anak disamping pertanggungjawaban pidana. Hal ini atas pertimbangan pemahaman bahwa perkembangan menunjukkan bahwa
tindak kekerasan yang dilakukan keluarga pada kenyataannya sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, baik dalam bentuk kekerasan fisik, psikis, seksual maupun
penelantaran terhadap anak. Pengaturan dalam KUHP Nasional bertujuan agar masyarakat luas lebih bisa melaksanakan hak dan kewajibannya dalam lingkup
rumah tangganya sesuai dengan dasar agama yang dianutnya. Dengan pembentukan KUHP Nasional dapat diketahui bahwa hukum yang
berlaku pada dasarnya merupakan wujud atau cerminan masyarakat. Hukum itu
Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008
sendiri adalah sebuah produk kultural, sehingga tidak berlebihan bila hukum yang berlaku merepresentasikan budaya atau nilai yang eksis di masyarakat.
B. Saran
1. Mengingat kekerasan terhadap anak setiap tahunnya meningkat, maka perlu diperhatikan secara serius baik itu Pemerintah, Masyarakat dan Lembaga-
lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang konsen terhadap masalah anak dan untuk itu diperlukan usaha-usaha antara lain :
a Memasyarakatkan Konvensi Hak Anak dan Hak Asasi Manusia pada seluruh lapisan masyarakat, terutama pada pihak yang selama ini sering
melakukan kekerasan terhadap anak. b Meningkatkan kualitas dan kuantitas kampanye perlindungan dan
penegakan hak-hak anak melalui media massa, media elektronik dan cetak, spanduk, poster dan seminar-seminar yang berkaitan dengan
perlindungan anak. c Pelaku kriminal dan pelanggaran hak-hak anak di sektor publik dan
keluarga hendaklah ditegakkan secara tegas dan jelas baik secara fisik maupun materi.
d Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para hakim, jaksa, polisi, advokat dan aparat penegak hukum lainnya terhadap anak dan hak-hak
anak yang dimilikinya, dengan demikian penegakan hukum terhadap
Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008
pelaku kekerasan terhadap anak dapat dilakukan dengan memberi rasa keadilan dan hukuman yang mendidik masyarakat serta pelaku.
2. Dalam kaitannya dengan pembentukan KUHP Nasional, perlu diatur perlindungan hukum yang bersifat langsung terhadap anak korban kekerasan
baik yang bersifat publik maupun yang dilakukan keluarga dengan memberikan ganti rugi kepada si korban dan terhadap pelaku kekerasan
sebaiknya hakim lebih berani untuk menjatuhkan pidana maksimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga mereka tidak
mengulangi perbuatannya kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008
BUKU Arief Gosita, 1989, Masalah Perlindungan Anak, Akademika Presindo, Jakarta.
____________1993, Masalah Korban Kejahatan Kumpulan Karangan, Bhuana
Ilmu Populer, Jakarta.
Bambang Sunggono, 1998, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Bambang Waluyo, 2000, Pidana dan Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakarta
Barda Nawawi Arief, 1996, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya
Bakti, Bandung
_____________________, 1998, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung
_____________________, 2001, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Citra Aditya Bakti, Bandung
Bismar Siregar, 1986, Keadilan Hukum Dalam Berbagai Aspek Hukum Nasional,
Rajawali, Jakarta.
C. S.T. Kansil. 1986. Pengantar Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,