19
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia, antara lain pH netral, tidak mengandung zat kimia beracun, tidak mengandung garam-garam atau
ion-ion logam, kesadahan rendah, tidak mengandung bahan kimia anorganik. Syarat Biologis
Air tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia Sutrisno, 2004.
Berdasarkan PERMENKES RI No. 416MENKESPERIX1990, persyaratan bakteriologis air bersih adalah dilihat dari Coliform tinja per 100 ml sampel air
dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 50.
2.2.3 Menjaga Kebersihan Sumber Air Bersih
Menurut Depkes RI 2009 hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan sumber air bersih yaitu;
Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah, paling sedikit 10 meter
Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air dijaga bangunannya agar
tidak rusak seperti lantai sumur sebaiknya tidak kedap air dan tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup
Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air disekitar sumber air dan dilengkapi dengan saluran pembuangan air, tidak ada bercak-bercak kotoran,
Universitas Sumatera Utara
20
tidak berlumut pada lantaidinding sumur. Embergayung pengambil air harus tetap bersih dan diletakkan di lantai embergayung digantung di tiang sumur.
2.2.4 Penyakit yang Berhubungan dengan Air
Penyakit yang menyerang manusia dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Terjadinya suatu penyakit tentunya
memerlukan adanya agent dan terkadang vektor. Menurut Chandra 2005, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air dapat dibagi dalam kelompok-
kelompok berdasarkan cara penularannya. Mekanisme penularan penyakit sendiri terbagi menjadi empat, yaitu:
Waterborne mechanism Di dalam mekanisme ini, kuman patogen dalam air yang dapat menyebabkan
penyakit ditularkan kepada manusia melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain kolera, tifoid,
hepatitis viral, disentri basiler dan poliomielitis. Waterwashed mechanism
Mekanisme penularan semacam ini berkaitan dengan kebersihan umum dan perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan, yaitu:
infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak infeksi melalui kulit dan mata, seperti skabies dan trakhoma
penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospirosis. Water-based mechanism
Penyakit yang ditularkan dengan mekanisme ini memiliki agent penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai
Universitas Sumatera Utara
21
intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya skistosomiasis dan penyakit
akibat Dracunculus medinensis. Water-related insect vector mechanism
Agent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh penyakit dengan mekanisme penularan semacam ini adalah
filariasis, dengue, malaria dan yellow fever.
2.3 Menggunakan Jamban Sehat