Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Isolat lokal yang difokuskan dalam penelitian ini merupakan isolat lokal kapang Aspergillus flavus koleksi BCC Bbalitvet Bogor dengan nomor kode F0219. Isolat F0219 itu merupakan kapang hasil screening dari sampel yang dikumpulkan di daerah Jawa Barat dan Jabodetabek. Sebelumnya isolat ini diberi kode S26. Berbagai medium dapat digunakan untuk pertumbuhan dan sintesis aflatoksin. Untuk isolat luar negeri, medium yang sesuai untuk pertumbuhan dan sintesis aflatoksin adalah yeast extract sucrose medium YES, tanpa perlu adanya penambahan nutrisi lainnya, sedangkan untuk isolat lokal medium potato dextrose broth PDB memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan produksi aflatoksin. Medium GAN termodifikasi tidak dapat mendukung pertumbuhan kapang dan produksi aflatoksin. Kondisi lingkungan ikut berperan dalam pertumbuhan dan produksi aflatoksin. Kondisi lingkungan tersebut meliputi pH, suhu inkubasi, dan lama inkubasi. pH 4 merupakan kondisi pH untuk inkubasi kapang. Suhu inkubasi sekitar 25 o C merupakan suhu yang optimum dalam mendukung pertumbuhan terutama isolat lokal kapang, dikarenakan sesuai dengan kondisi lingkungan alami kapang A.flavus. Inkubasi selama kisaran waktu 9 sampai 12 hari merupakan waktu yang optimum dalam menghasilkan aflatoksin dalam jumlah yang maksimal. Setelah dibandingkan dengan kemampuan produksi aflatoksin dari isolat luar negeri, dapat dikatakan bahwa isolat lokal memiliki produktivitas yang lebih rendah. Penurunan kadar yang terukur dari metode ELISA kemudian TLC dan HPLC juga terjadi karena faktor kesalahan positif dan adanya komponen lain yang terukur. Namun, isolat lokal F0219 memiliki potensi untuk menghasilkan aflatoksin yang dapat dijadikan standar alternatif aflatoksin namun perlu adanya perlakuan dan penelitian lebih lanjut seperti purifikasi untuk dapat memenuhi standar. Medium lain seperti YES dan media crude dapat digunakan untuk melihat potensi pertumbuhan isolat lokal dan produksi aflatoksin.

B. Saran