tegakan horizontal distribusi pohon berdasarkan kelas diameter cukup terandalkan untuk menjelaskan persediaan karbon R² = 80 untuk tegakan
agroforestri murni.
5.3.2 Simpanan Karbon Berdasarkan Kelompok Jenis
Pengelompokan jenis Dipterocarpaceae dan non Dipterocarpaceae berdasarkan jenis-jenis pohon yang ditebang atau diproduksi oleh PT. Ratah
Timber. Kelompok jenis Dipterocarpaceae yang ditemukan di plot penelitian sebanyak 14 jenis 1299 individu pohon dan non Dipterocarpaceae sebanyak 24
jenis 411 individu pohon. Simpanan karbon yang terdapat pada tiap kelompok jenis disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27 Simpanan karbon berdasarkan kelompok jenis petak Q37 blok tebangan RKT 2011 PT. Ratah Timber
No Kelompok jenis
Volume m³ha
Lbds m²ha
Biomassa tonha
Karbon tonha
1 Dipterocarpaceae 42,58
2,81 39,13
19,56 2 Non
Dipterocarpaceae 10,24 0,72 9,26 4,63
Jumlah 52,82 3,52
48,38 24,19
Nilai karbon pada kelompok jenis Dipterocarpaceae sebesar 19,56 tonha dan non Dipterocarpaceae sebesar 4,63 tonha. Kelompok jenis Dipterocarpaceae
menyimpan karbon lebih banyak dibandingkan kelompk jenis non Dipterocarpaceae, sehingga untuk mendapatkan hutan lestari yang mampu
mengembalikan kondisi hutan seperti kondisi aslinya kurang tercapai. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengayaan untuk kelompok jenis non Dipterocarpaceae pada
areal petak tebangan untuk kelestarian pengelolaan selanjutnya.
5.3.3 Simpanan Karbon Total
Pendugaan cadangan karbon dalam penelitian ini dengan mengasumsikan 50 dari biomassa pohon tersusun atas karbon Brown 1997. Sehingga cadangan
karbon berkorelasi positif dengan besarnya biomassa yang berarti semakin besar simpanan biomassa maka cadangan karbon akan semakin tinggi. Total simpanan
karbon pada areal petak tebangan merupakan penjumlahan dari simpanan karbon pada pohon inti, pohon lindung, pohon layak tebang yaitu sebesar 24,19 tonha.
Simpanan karbon pada tingkat pohon layak tebang lebih memberikan kontribusi terbesar terhadap simpanan karbon total di lokasi penelitian dibandingkan
komponen hutan lainnya. Pohon komersil layak tebang dengan diameter ≥ 50 cm
ini nantinya akan dilakukan penebangan, dengan kata lain sediaan simpanan karbon potensial yang hilang akibat penebangan pada areal penelitian ini sebesar
16,08 tonha. Perbedaan simpanan karbon dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi
lingkungan, sistem silvikultur, ukuran diameter dalam menduga simpanan karbon dan penggunaan kadar karbon serta kerapatanjumlah individu per hektar. Peta
sebaran karbon di daerah penelitian disajikan pada Gambar 13.
Gambar 13 Sebaran karbon total petak Q37 blok tebangan RKT 2011 PT. Ratah Timber.
Berdasarkan Gambar 13, dari total karbon sebesar 24,19 tonha yang terdapat di petak penelitian di bagi menjadi tiga kelas, yaitu: rendah, sedang, dan
tinggi. Jumlah pohon terbanyak terdapat pada kelas A rendah dengan kisaran diameter antara 20 – 97 cm. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28 Nilai sebaran karbon per pohon yang dibagi ke dalam tiga kelas di petak Q37 blok tebangan RKT 2011 PT. Ratah Timber
Kelas Nilai karbon per pohon ton C
Kisaran diameter cm Jumlah pohon
A rendah 0,1 – 6,4
20 – 97 1655
B sedang 6,4 – 12,7
98 – 128 51
C tinggi 12,7 – 18,9
130 – 150 4
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan