44
Ekonomi SMA Kelas X
Kamaruzzaman mengimbau, dengan keharmonisan serta pelayanan yang baik serta pembinaan yang berkesinambungan kepada nasabah, diharapkan pihak
perbankan akan lebih berperan dalam membantu Pemda. ”Pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2003 sebesar 2,96 persen atau meningkat
0,72 persen dibanding tahun 2002 sebesar 2,24 persen, sedangkan tahun 2004 diasumsikan 3,23 persen,” ujarnya.
Bank sebagai lembaga intermediasi mengemban amanah pemilik dana sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, yaitu menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito serta menyalurkannya dalam bentuk kredit, di samping berperan serta dalam meningkatkan kegiatan gemar
menabung pada masyarakat Kalbar.
Di satu pihak, peran sebagai penyalur kredit bagi sektor usaha produktif juga perlu lebih ditingkatkan. Berdasarkan data Bank Indonesia, sampai Desember 2003
dari Rp 7,9 triliun dana yang berhasil dihimpun hanya Rp 4,3 triliun atau 54,43 persen yang baru disalurkan.
Dikutip dengan pengubahan dari http:www.equator-news.com
A Manfaat dan Nilai Barang
Alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa yang telah kita bahas pada bab sebelumnya jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak setiap orang
mampu memilikinya, padahal barang dan jasa tersebut dibutuhkan dan bermanfaat bagi manusia.
Barang yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan bahwa barang itu memiliki nilai bagi manusia. Dengan kata lain, barang-barang yang memiliki
nilai berarti barang itu mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, nilai barang diartikan sebagai kemampuan barang
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
1. Penggolongan Nilai
Nilai barang dapat digolongkan sebagai berikut. a.
a. a.
a. a.
Nilai Pakai Nilai Pakai
Nilai Pakai Nilai Pakai
Nilai Pakai V
V V
V Value in Use
alue in Use alue in Use
alue in Use alue in Use
Suatu barang dikategorikan memiliki nilai pakai apabila barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya secara langsung. Nilai
pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1.
Nilai pakai objektif Nilai pakai objektif
Nilai pakai objektif Nilai pakai objektif
Nilai pakai objektif, yaitu kemampuan suatu barang dalam memenuhi kebutuhan setiap orang. Misalnya, air memiliki nilai
pakai yang tinggi bagi setiap orang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
45
Perilaku Konsumen dan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi
2. Nilai pakai subjektif
Nilai pakai subjektif Nilai pakai subjektif
Nilai pakai subjektif Nilai pakai subjektif, yaitu nilai yang diberikan seseorang karena
barang tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya, kursi roda bagi orang yang tidak dapat berjalan memiliki nilai pakai yang
tinggi, tetapi bernilai pakai rendah bagi orang yang sehat.
b. b.
b. b.
b. Nilai T
Nilai T Nilai T
Nilai T Nilai Tukar
ukar ukar
ukar ukar
V V
V V
Value in Exchange alue in Exchange
alue in Exchange alue in Exchange
alue in Exchange Suatu barang dapat dikatagorikan memiliki nilai tukar apabila
mempunyai kemampuan untuk ditukarkan dengan barang lain. Nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai tukar objektif
Nilai tukar objektif Nilai tukar objektif
Nilai tukar objektif Nilai tukar objektif, yaitu kemampuan suatu barang apabila
ditukarkan dengan barang lain sering disebut harga. Misalnya, semua orang mengakui bahwa berlian memiliki nilai tukar yang
tinggi maka berlian akan memiliki harga yang tinggi di setiap tempat.
2. Nilai tukar subjektif
Nilai tukar subjektif Nilai tukar subjektif
Nilai tukar subjektif Nilai tukar subjektif, yaitu nilai tukar yang diberikan oleh
seseorang terhadap suatu barang. Misalnya, bagi seseorang nilai tukar sebuah lukisan tertentu lebih tinggi dari nilai tukar sebuah
mobil baru, tetapi tidak demikian bagi yang lain.
c. c.
c. c.
c. Paradoks Nilai
Paradoks Nilai Paradoks Nilai
Paradoks Nilai Paradoks Nilai
Barang yang memiliki nilai tukar yang tinggi seharusnya memiliki nilai pakai yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, akan tetapi pada
kenyataannya tidak demikian. Dua nilai yang telah diuraikan di atas berbeda sudut pandangnya
sehingga hal ini dapat menyebabkan pertentangan penilaian pada suatu barang yang sama disebut Paradoks nilai
Paradoks nilai Paradoks nilai
Paradoks nilai Paradoks nilai. Bisa jadi nilai guna suatu
barang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah, atau sebaliknya. Seperti pada contoh di atas, air memiliki nilai guna yang sangat tinggi,
tetapi nilai tukarnya rendah. Begitu juga dengan berlian yang memiliki nilai guna rendah, tetapi memiliki nilai tukar yang sangat tinggi.
2. Teori Nilai