Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Dimana N adalah jumlah sampel, jika nilai Z hitung Z tabel, maka distribusi tidak normal. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji normalitas non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K – S. Uji K – S dilakukan dengan membuat hipotesis : H o : Data residual berdistribusi normal H a : Data residual tidak berdistribusi normal Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan Kolmogrov – Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat nilai signifikansi, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H o ditolak, yang berarti data tidak berdistribusi normal b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H o diterima, yang berarti data berdistribusi normal 3. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi data panel, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi yang digunakan layak digunakan atau tidak. Pengukuran uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ini dilakukan dengan mengukur besarnya korelasi antar variabel independen, jika dua variabel independen terbukti berkorelasi secara kuat, maka dikatakan terdapat multikolinearitas pada kedua variabel tersebut Santoso 2014:183. Menurut Santoso 2014:186, analisis untuk mendeteksi adanya multikolinearitas menggunakan dua besaran, yaitu 1 Besaran VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance Pedoman untuk suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah : - Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 - Mempunyai angka tolerance mendekati 1 Dalam hal ini tolerance = 1 VIF atau VIF = 1 tolerance 2 Besaran korelasi antar-variabel independen Pedoman untuk suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah : - Koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah di bawah 0,5. Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multikolinearitas. Jika terjadi multikolinearitas, langkah – langkah yang dapat dilakukan adalah : a Mengeluarkan salah satu variabel b Menggunakan metode lanjut seperti regresi Bayesian atau regresi Ridge. b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika terdapat varians yang berbeda disebut sebagai heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji statistik yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya Heterokedastisitas adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen Ghozali 2006:108. Jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka terjadi Heterokedastisitas. a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka terjadi heterokedastisitas b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Santoso 2014:192. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Santoso 2014:194, analisis untuk mendeteksi adanya autokorelasi yaitu dengan menggunakan besaran Durbin – Watson, secara umum bisa diambil patokan : 1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif 2 Angka D-W di antara -2 sampai 2, berarti tidak ada autokorelasi 3 Angka D-W di atas 2 berarti ada autokorelasi negatif. Jika terdapat masalah autokorelasi, model regresi yang seharusnya signifikan menjadi tidak layak untuk dipakai. Autokorelasi bisa diatasi dengan berbagai cara, antara lain : 1 Melakukan transformasi data 2 Menambah data observasi 3. Uji Simultan Uji F Penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel independen, maka perlu dilakukan evaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen dengan uji F. Uji F digunakan untuk menguji signifikansi model. Uji F ini bisa dijelaskan dengan menggunakan analisis varian analysis of variance = ANOVA Widarjono 2013:65. Prossedur uji F menurut Widarjono 2013:66 adalah sebagai berikut : a. Membuat hipotesis nol H o dan hipotesis alternatif H a sebagai berikut : H o : β 1 = β 2 = … = β k = 0 H a : paling tidak ada satu dari β k ≠ 0, di mana k = 1,2,3, …, k PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Mencari nilai F hitung dan nilai F kritis dari tabel distribusi F. c. Keputusan menolak atau gagal menolak Ho Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak H o menurut Santoso 2013 adalah : a. Berdasarkan nilai probabilitas - Jika probabilitas ≥ 0,05, maka H o diterima - Jika probabilitas 0,05, maka H o ditolak b. Berdasarkan perbandingan F hitung dengan F tabel - Jika statistik hitung angka F output ≥ statistik tabel tabel F, maka H o ditolak - Jika statistik hitung angka F output statistic tabel tabel F, maka H o diterima Tingkat signifikansi α adalah 5. 4. Uji Hipotesis Parsial uji t Menurut Santoso 2014:72, terdapat beberapa tahapan untuk melakukan uji hipotesis : a. Menentukan H o dan H i , yang pada prinsipnya adalah menguji karakteristik populasi berdasarkan informasi yang diterima dari satu sampel. b. Menentukan tingkat signifikans i α, yaitu probabilitas kesalahan menolak hipotesis yang ternyata benar. Jika dikatakan α = 5 berarti risiko kesalahan mengambil keputusan adalah 5. Semakin kecil α, berarti semakin mengurangi risiko salah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Menentukan uji yang akan dilakukan, yaitu uji satu sisi atau uji dua sisi. Asumsi untuk uji t adalah Santoso 2014:74: a. Jumlah sampel relatif kecil, di bawah 30 buah, jika sampel besar maka digunakan uji z b. Sampel yang diambil berdistribusi normal atau mendekati normal atau bisa dianggap normal. Jika sampel ternyata tidak berdistribusi normal, maka dilakukan cara untuk mengatasinya : - Jumlah sampel ditambah kemudian diuji sekali lagi - Data yang ada ditransformasi ke bentuk tertentu misalnya ke bentuk log X, In X, atau resiprokal 1X, kemudian dilakukan pengujian lagi. c. Besaran t hitung bisa ditentukan dengan dua kemungkinan : - Varians kedua populasi yang diuji sama - Varians kedua populasi yang diuji berbeda Uji t dilakukan dengan menggunakan uji t satu sampel one sampel t test. Tujuan dari pengujian ini adalah ingin mengetahui apakah sebuah nilai tertentu yang diberikan sebagai pembanding, berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata - rata sebuah sampel. Asumsi yang digunakan pada pengujian ini antara lain : - Data bertipe kuantitatif numeric, baik itu interval atau rasio - Data berdistribusi normal - Data sampel berjumlah sedikit di bawah 30 Dasar pengambilan keputusan uji t Santoso 2014 : 78 adalah : a. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t table : - Jika statistik hitung angka t output ≥ statistik tabel tabel t, maka H o ditolak - Jika statistik hitung angka t output statistik tabel tabel t, maka H o diterima b. Berdasarkan nilai probabilitas - Jika probabilitas ≥ 0,05 maka H o diterima - Jika probabilitas 0,05 maka H o ditolak c. Hipotesis statistik 1 Pengaruh tingkat efisensi usaha terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o = Tingkat efisensi usaha tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a = Tingkat efisensi usaha berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o : β1 = 0 H a : β1 ≠ 0 H o ditolak, jika probabilitas 0,05 atau t-output ≥ t-tabel H o diterima, jika probabilitas ≥ 0,05 atau t-output t-tabel 2 Pengaruh aspek aktiva produktif terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o = Aktiva produktif tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a = Aktiva produktif berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o : β1 = 0 H a : β1 ≠ 0 H o ditolak, jika probabilitas 0,05 atau t-output ≥ t-tabel H o diterima, jika probabilitas ≥ 0,05 atau t-output t-tabel 3 Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o = Likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a = Likuiditas berpengatuh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o : β1 = 0 H a : β1 ≠ 0 H o ditolak, jika probabilitas 0,05 atau t-output ≥ t-tabel H o diterima, jika probabilitas ≥ 0,05 atau t-output t-tabel 4 Pengaruh rentabilitas terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o = Rentabilitas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a = Rentabilitas berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o : β1 = 0 H a : β1 ≠ 0 H o ditolak, jika probabilitas 0,05 atau t-output ≥ t-tabel H o diterima, jika probabilitas ≥ 0,05 atau t-output t-tabel

5 Pengaruh tingkat kecukupan modal pada profitabilitas Bank

Perkreditan Rakyat. H o = Tingkat kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H a = Tingkat kecukupan modal berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat. H o : β1 = 0 H a : β1 ≠ 0 H o ditolak, jika probabilitas 0,05 atau t-output ≥ t-tabel H o diterima, jika probabilitas ≥ 0,05 atau t-output t-tabel 47

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas jasa keuangan OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Bank Perkreditan Rakyat yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 54 bank, dengan rincian sebagai berikut : 1. Kabupaten Sleman = 27 Bank Perkreditan Rakyat 2. Kabupaten Bantul = 14 Bank Perkreditan Rakyat 3. Kabupaten Kulon Progo = 3 Bank Perkreditan Rakyat 4. Kabupaten Gunungkidul = 4 Bank Perkreditan Rakyat 5. Kota Yogyakarta = 6 Bank Perkreditan Rakyat

B. Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat

Usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan Bank Perkreditan Rakyat diperoleh dari spread effect selisih antara bunga pinjaman dan bunga simpanan dan pendapatan bunga, kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat, antara lain Budisantoso dan Nuritomo 2014:198 : 48 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi. 3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. BPR yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan secara konvensional. Demikian juga BPR yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional tidak diperkenankan melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah. 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank Lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.

C. Data Responden

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 42 bank. Bank Perkreditan Rakyat tersebut adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Tabel 4.1. Daftar Bank Perkreditan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta No. Nama BPR Status Alamat Dati II Dati I 1 PT. BPR Chandra Muktiartha Pusat JL. GEDONGKUNING NO.157 BANGUNTAPAN BANTUL Kab. Bantul D.I Yogyakarta 2 PT BPR Swadharma Artha Nusa Pusat RUKO BAYEMAN PERMAI BLOK A II15 JL. WATES KM 3 Kab. Bantul D.I Yogyakarta 3 PT. BPR Kartikaartha Kencanajaya Pusat RUKO TAMBAK MAS NO 15 JL RAYA GODEAN KM 4 NGESTIHARJO, KASIHAN Kab. Bantul D.I Yogyakarta 4 PT. BPR Artha Parama Pusat JL. PARANGTRITIS KM. 3,5 NO. 206 BANTUL YOGYAKARTA Kab. Bantul D.I Yogyakarta 5 PT. BPR Arga Tata Pusat JL. RAYA WATES KM 2 NO 2 BANTUL Kab. Bantul D.I Yogyakarta 6 PT. BPR Nusamba Banguntapan Pusat JL. WONOSARI KM. 6,5 BATURETNO BANGUNTAPAN Kab. Bantul D.I Yogyakarta 7 PD. BPR Bank Bantul Pusat JL. GAJAH MADA NO.3 Kab. Bantul D.I Yogyakarta 8 PT. BPR Kurnia Sewon Pusat JL. IMOGIRI BARAT KM 4 JOTAWANG BANTUL Kab. Bantul D.I Yogyakarta 9 PT. BPR Tandu Artha Pusat JL. WONOSARI KM.10 PIYUNGAN BANTUL Kab. Bantul D.I Yogyakarta 10 PT. BPR Arum Mandiri Melati Pusat NITIKAN TIMUR SEMANU GUNUNGKIDUL Kab. Gunung Kidul D.I Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Tabel 4.1. Daftar Bank Perkreditan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Lanjutan No Nama BPR Status Alamat Dati II Dati I 11 PT. BPR Agra Arthaka Mulya Pusat PLUMBUNGAN GEDANGREJO KARANGMOJO GUNUNGKIDUL Kab. Gunung Kidul D.I Yogyakarta 12 PD BPR Bank Daerah Gunungkidul Pusat JL BRIGJEND KATAMSO NO 49 WONOSARI GUNUNGKIDUL Kab. Gunung Kidul D.I Yogyakarta 13 PT. BPR Ukabima Nindya Raharja Pusat JL. TENTARA PELAJAR NO 97 KRANON KEPEK Kab. Gunung Kidul D.I Yogyakarta 14 PT. BPR Nusamba Temon Pusat JL RAYA TEMON NO 64 Kab. Kulon Progo D.I Yogyakarta 15 PD. BPR BP Kulon Progo Pusat JL. KHUDORI NO. 36 WATES KULON PROGO YOGYAKARTA Kab. Kulon Progo D.I Yogyakarta 16 PT. BPR Shinta Putra Pengasih Pusat JL.CLERENG KM.0,5 TERBAH PENGASIH Kab. Kulon Progo D.I Yogyakarta 17 PT BPR Dewa Arthaka Mulya Pusat JL.LAKSDA ADISUCIPTO KM.6,5 RUKO JANTI DEPOK SLEMAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 18 PT. BPR Artha Sumber Arum Pusat JL.LAKSDA ADISUCIPTO KM 6,5 NO.31 YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I Yogyakarta 19 PT. BPR Panca Arta Monjali Pusat JL. MAGELANG KM 8,5 MLATI SLEMAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 20 PT. BPR Karangwaru Pratama Pusat JL. MAGELANG KM. 5,2 NO. 87 SINDUADI MLATI SLEMAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 51 Tabel 4.1. Daftar Bank Perkreditan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Lanjutan No Nama BPR Status Alamat Dati II Dati I 21 PT. BPR Artha Mlatiindah Pusat JL MONJALI 36 A SINDUADI MLATI Kab. Sleman D.I Yogyakarta 22 PT. BPR Arta Yogyakarta Pusat JL. TURI KROMODANGSAN LUMBUNGREJO TEMPEL Kab. Sleman D.I Yogyakarta 23 PT. BPR Mlati Pundi Artha Pusat JL. MAGELANG KM 8,5 NO. 27 MLATI SLEMAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 24 PT. BPR Sindu Adi Pusat JL.MAGELANG KM.6,3 JOMBOR,MLATI SLEMAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 25 PT. BPR Berlian Bumi Arta Pusat JL. MAGELANG KM 5 KEL. SINDUADI KEC. MLATI Kab. Sleman D.I Yogyakarta 26 PT. BPR Artajaya Bhaktimulia Pusat JANTI BARU NO.21 Kab. Sleman D.I Yogyakarta 27 PT. BPR Danagung Abadi Pusat JL. MAGELANG KM 8 SENDANGADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I Yogyakarta 28 PT. BPR Restu Mandiri Makmur Pusat JL.ANGGAJAYA 1 NO.331CONDONG CATUR,DEPOK Kab. Sleman D.I Yogyakarta 29 PT. BPR Danagung Ramulti Pusat JL SOLO KM 11 PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 30 PT. BPR Wijayamulya Santosa Pusat JL.PROF.DR.HERMAN YOHANES NO.52 SAGAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 31 PT. BPR Danagung Bakti Pusat JL. KALIURANG KM.5,8 GG. PANDEGA SATYA NO.26A CATURTUNGGAL DEPOK Kab. Sleman D.I Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Tabel 4.1. Daftar Bank Perkreditan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Lanjutan No Nama BPR Status Alamat Dati II Dati I 32 PT. BPR Redjo Bhawono Pusat JL. KALIURANG KM 6, GG. PANDEGA SAKTI NO. 5 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I Yogyakarta 33 PT. BPR Shinta Daya Pusat BOGEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA Kab. Sleman D.I Yogyakarta 34 PD. BPR Bank Sleman Pusat JL.MAGELANG KM.10JLPRAMUKA BERAN TRIDADI SLEMAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 35 PT. BPR Bhakti Daya Ekonomi Pusat JL. KALIURANG KM 17 PAKEM Kab. Sleman D.I Yogyakarta 36 PT. BPR Universitas Gajah Mada Pusat BULAKSUMUR H-5 DEPOK, SLEMAN Kab. Sleman D.I Yogyakarta 37 PT BPR Mataram Mitra Manunggal Pusat JL. ALUN-ALUN UTARA NO.1 YOGYAKARTA Kota Yogyakarta D.I Yogyakarta 38 PT BPR Walet Jaya Abadi Pusat JL. BRIGJEND KATAMSO 282 Kota Yogyakarta D.I Yogyakarta 39 PT. BPR Artha Berkah Cemerlang Pusat JL. GANDEKAN LOR NO. 25 PRINGGOKUSUMAN GEDONGTENGEN Kota Yogyakarta D.I Yogyakarta

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009

0 18 88

Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

5 45 81

Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

0 49 104

Analisis Kemampuan Komponen Rasio Rentabilitas dan Rasio Aktiva Produktif dalam Meningkatkan Kecukupan Modal Bank Umum Syariah Periode 2013-2015

0 7 108

TINGKAT KONSENTRASI PASAR BANK BPR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TINGKAT KONSENTRASI PASAR BANK BPR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2006 – 2009.

0 3 13

Pengaruh Kredit Bermasalah, Tingkat Kecukupan Modal, Tingkat Likuiditas, dan Efisiensi Operasional Perusahaan Terhadap Rentabilitas.

0 0 2

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DILIHAT DARI ASPEK PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, RENTABILITAS, DAN LIKUIDITAS PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BKK PURWOREJO PERIODE TAHUN 2011-2013.

0 0 123

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DALAM ASPEK LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT.BPR CEPER PERIODE 2014 – 2016

0 0 15

ANALISIS KORELASI TINGKAT RENTABILITAS DAN TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK

0 0 88