Menghindari Perilaku Fitnah Mencari jabatan atau posisi tertentu

Buku Si swa Kela s X I I 160 ٞمۡوَي َكِلَٰذَو ُساَنٱ ُ َ ل ٞعوُمۡ َم ٞمۡوَي َكِلَٰذ ِۚةَرِخٓٱ َباَذَع َفاَخ ۡنَمِ ّل ٗةَيٓ َكِلَٰذ ِف َنِإ ٣ ٞدوُه ۡشَم “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang­orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali­kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan”. QS. Hud11:113

C. Menghindari Perilaku Fitnah

Pertama, mengkaji dan mempelajari al-Qur’an. Untuk mengantisipasi terjadinya fitnah sebaiknya seseorang banyak membaca dan mengkaji al Quran. Al-Qur’an adalah pedoman yang dititipkan oleh Rasulullah Saw kepada umatnya saat menjelang wafat. Selain itu di dalam al Quran banyak kisah yang mengemukakan tentang perbuatan fitnah yang dapat dijadikan pelajaran bagi umat Islam agar terhindar darinya. Antisipasi ini pernah ditanyakan oleh sahabat Ali kepada Rasulullah Saw. Suatu hari Sayyidina Ali bertanya kepada Rasulullah Saw mengenai antisipasi dari perbuatan fitnah. Rasulullah Saw bersabda: ”Akan ada fitnah setelahku seperti memutus malam yang gelap gulita. Ali berkata: Aku bertanya:Bagaimana jalan keluarnya wahai Rasulullah Saw? Rasulullah Saw bersabda: Kitabullah al­ Qur’an karena di dalamnya terdapat berita mengenaiorang­orang sebelum kalian dan berita mengenai orang­orang setelah kalian. Al­Quran adalah hakim bagi kalian, yang memutuskan perkara yang tidak main­main. Siapa pun penguasa yang meninggalkannya, maka Allah Swt menghancurkannya. Barang siapa yang mencari petunjuk kepada selain al­Qur’an, maka Allah Swt menyesatkannya. Al­Quran adalah tali Allah Swt yang kuat, Pengingat yang bijaksana dan jalan yang lurus. Ia tidak dapat disesatkan oleh hawa nafsu, tidak terperangkap dengan ucapan, tidak memiliki berbagai macam pandangan, para ulama tidak merasa kenyang, orang yang bertakwa tidak pernah bosan dengannya. Al­Quran tidak diciptkan dengan banyak penolakan dan tidak pernah habis keajaibannya. Al­Quran adalah kitab suci di mana makhluk Allah jin apabila mendengarnya berkata: “Kami mendengar al­Quran yang menakjubkan”. Barang siapa yang mengajarkan ilmu al­Quran, maka ia menang, barang siapa yang berkata dengannya, maka ia pasti benar dan barang siapa yang berhukum dengannya, maka ia berlaku adil dan barang siapa mengamalkannya, maka ia mendapatkan pahala dan barang siapa mengajak kepadanya, maka ia mendapat petunjuk menuju jalan yang lurus” HR. al-Tirmidzi Di unduh dari : Bukupaket.com 161 Akidah Akhlak Kurikulum 2013 Kedua , meningkatkan keimanan Keimanan yang kokoh memiliki pengaruh besar dan memiliki peran vital dalam menghadapi, mengatasi dan menyikapi berbagai peristiwa serta ujian yang menimpa manusia. Firman Allah: اوُلاَقَو اًناَميِإ ْمُهَداَزَف ْمُهْو َشْخاَف ْمُك َل اوُعَ َج ْدَق َساَنا َنِإ ُساَنا ُمُهَل َلاَق َنيِ َلا اوُعَبَتاَو ٌءوُس ْمُه ْس َسْمَي ْمَل ٍل ْض َفَو ِ َلا َنِم ٍةَمْعِنِب اوُبَلَقْناَف ُليِكَوْلا َمْعِنَو ُ َلا اَنُبْسَح ٍميِظَع ٍل ْض َف وُذ ُ َلاَو ِ َلا َناَوْضِر “ yaitu orang­orang yang mentaati Allah dan Rasul yang kepada mereka ada orang­orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik­baik Pelindung”. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa­apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar.” QS. Ali Imran: 173­174 Ketiga, Berdoa agar terhindar dari hal yang membahayakan diri Orang beriman yang memahami hakekat kehidupan yang sebenarnya belum tentu telah aman dari bahaya fitnah karena setan dan sekutunya menggoda meerka sehingga orang yang beriman kelak akan lalai, jatuh dan terperosok ke dalam fitnah dunia . Allah swt berfirman: ُميِكَْلا ُزيِزَعْلا َتْن َ أ َكَنِإ اَنَبَر اَ َن ْرِفْغاَو اوُرَفَك َنيِ َلِل ًةَنْتِف اَنْلَعْ َت ل اَنَبَر “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan Kami sasaran fitnah bagi orang-orang kafir. dan ampunilah Kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. QS. Al­Mumtahanah60 : 5 Rasulullah senantiasa mengajarkan kepada umatnya agar berlindung kepada Allah Swt dari berbagai bentuk fitnah yang merugikan manusia. Di antara do’a Rasulullah Saw. untuk membentengi diri dari perbuatan fitnah adalah doa nabi : ِلَذْر َ أ َ لِإ َدَر ُ أ ْنأ َكِب ُذوُعأَو ،ِ ْبُلا َنِم َكِب ُذوعَأَو ،ِلْخُلا َنِم َكِب ُذوُعأ ِنإ َمُهَللا ِ ْبَقلا ِباَذَع ْنِم َكِب ُذوُع َ أَو ،اَيْنُدا ِةَنْتِف ْنِم َكِب ُذوُعأَو ،ِرُمُعلا Di unduh dari : Bukupaket.com Buku Si swa Kela s X I I 162 “Ya Allah, aku berlindung kepada­Mu dari kebakhilan, aku berlindung kepada­Mu dari sifat pengecut, aku berlindung kepada­Mu dari kepikunan, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan siksa kubur”. HR. Al­Bukhari, Al­Tirmidzi, al­Nasai dan Ahmad

2. NAMIMAH a. Pengertian Namimah