PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP MEMINIMALISIR KECEMASAN SISWA DALAM PERENCANAAN KARIR SISWA SMP NEGERI 1 BATANG KUIS T.A 2015/2016.

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK
PROBLEM SOLVING TERHADAP MEMINIMALISIR KECEMASAN
SISWA DALAM PERENCANAAN KARIR SISWA
SMP NEGERI 1 BATANG KUIS T.A 2015/2016.

SKRIPSI

OLEH:
MUHAMMAD RIZA DARWIN
NIM. 1123151023

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK
PROBLEM SOLVING TERHADAP MEMINIMALISIR KECEMASAN
SISWA DALAM PERENCANAAN KARIR SISWA
SMP NEGERI 1 BATANG KUIS T.A 2015/2016.


SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH:
MUHAMMAD RIZA DARWIN
NIM. 1123151023

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Muhammad Riza Darwin. Nim. 1123151023. Pengaruh Pemberian Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving terhadap Meminimalisir
Kecemasan Siswa dalam Perencanaan Karir Siswa SMP Negeri 1 Batang
Kuis T.A 2015/2016. Skripsi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2016.
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengaruh pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap meminimalisir kecemasan
siswa dalam perencanaan karir di kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Kuis tahun
ajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan
bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap meminimalisir kecemasan
siswa dalam perencanaan karir di SMP N 1 Batang Kuis T.A 2015-2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy
experiment).dengan desain pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah siswa
kelas VIII-2 yang berjumlah 9 orang. Instrumen pengumpulan data dengan
menggunakan angket yaitu menggunakan angket kecemasan siswa siswa dalam
perencanaan karir, yang sebanyak 46 butir pernyataan angket kecemasan siswa
dalam perencanaan karir terlebih dahulu diuji cobakan dan dianalisis oleh peneliti
untuk mendapatkan angket yang valid dan reliabel. Dan menjadi 37 butir
pernyataan angket kecemasan siswa dalam perencanaan karir sebagai pengumpul
data.. Teknik analisis data menggunakan uji t.
Dari hasil analisis data pre-test yang diperoleh dari hasil penelitian dengan
jumlah responden 9 orang siswa memiliki kategori rendah. Ditemukan skor
tertinggi 71 dan skor terendah 54, dengan rata- rata (M) = 62,5 dan standar deviasi
(SD) 66,3 dan dari hasil analisis data post-test yang diperoleh dari hasil penelitian

dengan jumlah responden 9 orang siswa memiliki kategori tinggi. Ditemukan skor
tertinggi 98 dan skor terendah 85, dengan rata- rata (M) = 91,2 dan standar deviasi
(SD) 96,2. Yang dilihat Kecemasan siswa dalam perencanaan karir, dalam hal ini
kategori yang diambil adalah kategori rendah dari hasil skor pre-tes yaitu dalam
arti memiliki tingkat kecemasan yang tinggi, dan begitu juga sebaliknya yang
memiliki kategori tinggi dari hasil post-test dalam arti memiliki tingkat
kecemasan yang rendah. Maka dari itu hasil kesimpulan penelitian menunjukkan
bahwa thitung = 7,1039 untuk responden sebanyak 9 orang diperoleh ttabel 1,860,
tampak bahwa thitung > ttabel. Maka hipotesa alternatif yang diajukan diterima pada
signifikan taraf 0,05%. Data pre-test diperoleh rata-rata mean 62,5 sedangkan
rata-rata post-test 91,2. Artinya 1) Kecemasan siswa dalam perencanaan karir di
kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Batang Kuis sebelum mendapat layanan Bimbingan
kelompok teknik Problem Solving cenderung kategori rendah, 2) Kecemasan
siswa dalam perencanaan karir di kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Batang Kuis, setelah
mendapat bimbingan kelompok teknik Problem Solving cenderung kategori
tinggi, 3) ada pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan bimbingan kelompok
teknik Problem Solving terhadap meminimalisir kecemasan siswa dalam
perencanaan karir di kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Batang Kuis.
Kata kunci :Kecemasan siswa, Perencanaan Karir, Bimbingan Kelompok Teknik
Problem Solving.



 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas
segala berkat, rahmat, hidayah dan inayah-Nyalah yang telah memberikan
kesehatan, kesempatan, hikmat dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemberian
Layanan

Bimbingan

Kelompok

Teknik

Problem


Solving

Terhadap

Meminimalisir Kecemasan Siswa dalam Perencanaan Karir Siswa SMP Negeri
1 Batang Kuis T.A 2015/2016.”.
Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan tak ternilai dari berbagai
pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Unimed.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan beserta Prof. Dr. Yusnadi, MS., selaku Wakil
Dekan bidang akademik, Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS., selaku
Wakil Dekan bidang keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.,
selaku Wakil Dekan bidang kemahasiswaan.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd.,Kons. selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu
Pendidikan di Unimed.
4. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd., dan
Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd.,Kons selaku Dosen Penguji yang telah

banyak memberi masukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

ii 
 

5. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan yang telah berjasa memberikan pengetahuan
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
6. Seluruh Staf dan Pegawai Tata Usaha dan Pegawai Perpustakaan Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan
kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat dan mendukung
peneliti agar cepat menyelesaikan skripsi ini serta Pegawai Perpustakan
Digital Library Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Drs. Musimin selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Batang Kuis
beserta wakilnya, guru-guru khususnya guru BK serta Staf Pegawai Tata
Usaha SMP Negeri 1 Batang Kuis telah membantu penulis selama
penelitian.
8.

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Darwin T dan Ibunda

Rahimah Br Marpaung, yakni orangtua tercinta yang telah mendidik,
mendukung, dan memberikan motivasi serta arahan dalam penyelesaian
skripsi ini. Untuk abangku Muhammad Ashari Darwin, Amd.Par, SE, yang
juga telah menyemangati dalam proses penyusunan skripsi.

9.

Untuk yang Terkasih Adinda Ardilla Indah Mustia yang sudah
menyemangati dan mendukung saya dari awal perjuangan Penulisan
skripsi sampai dalam penyelesaian skripsi.

10. Untuk teman lebih dari saudara, Widya Amanda Putri Surbakti, Adrina,
Hambali Batubara yang membantu saat penelitian, M. Febry Alra
Kakanda Ridho, Kakanda Imam, dan Kakanda Rizki, beserta Adinda Deni,
Nauval, Zikri, Fikri, Hani, Rike, Amrizal, Ary , dan yang lain tidak dapat

iii 
 

saya sebutkan satu persatu, dan kepengurusan HMI Komisariat FIP

Unimed periode 2013-2014.
11. Buat teman-teman “Minoritas” M. Khuzairi Batubara, Septia Khairani
Rambe, Diau, Andini Raihan, Tiara, Oca, Putri Dan Dita Nadila Putri yang
telah menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Seluruh Mahasiswa BK terutama stambuk 2012 baik Reguler dan ekstensi
2012 kelas penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu
bersama berbagi suka duka selama masa perkuliahan akhir masa studi, dan
turut memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
Medan, 30 Agustus 2016

Muhammad Riza Darwin 
 

iv 

 

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 9
1.3 Batasan Masalah ................................................................................ 9
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................. 9
1.5 Tujuan Penelitian............................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian........................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 11
2.1 Kecemasan Siswa dalam Perencanaan Karir .................................. 11
2.1.1 Pengertian Kecemasan ............................................................. 11

2.1.2 Ciri-Ciri Siswa yang mengalami Kecemasan ........................... 12
2.1.3 Proses Terjadinya Kecemasan .................................................. 15
2.1.4 Faktor-Faktor Kecemasan Siswa dalam perencanaan karir ...... 16
2.1.5 Pengertian Karir.........................................................................17
2.1.6 Perencanaan Karir ..................................................................... 18
2.1.6.1 Pengertian Karir ............................................................... 18
2.1.6.2 Pengertian Perencanaan Karir ......................................... 20


 

2.1.6.3 Tujuan Perencanaan Karir ............................................... 21
2.1.6.4 Manfaat Perencanaan Karir ............................................. 23
2.1.6.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir . 24
2.1.6.6 Tahapan Perencanaan Karir ............................................. 27
2.2 Bimbingan Kelompok ..................................................................... 30
2.2.1 Pengertian dan tujuan bimbingan kelompok ........................... 30
2.2.2 Jenis-Jenis dan Azas Bimbingan Kelompok ........................... 32
2.2.3 Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ........................................ 34
2.2.4 Pelaksanaan Bimbingan Kelompok dengan menggunakan teknik

Problem Solving ..................................................................... 37
2.3 Kerangka Konseptual ................................................................ 42
2.4 Hipotesis ..................................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 44
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 44
3.2 Subjek Penelitian............................................................................. 44
3.3 Desain Penelitian............................................................................. 45
3.4 Langkah-Langkah Penlitian ............................................................ 46
3.5 Variabel Penlitian ............................................................................ 46
3.6 Operasional Variabel Penelitian...................................................... 47
3.7 Teknik Pngumpulan Data................................................................ 48
3.8 Uji Instrumen .................................................................................. 50
3.8.1 Uji Validitas............................................................................. 50

vi 
 

3.8.2 Uji Validitas Reliabilitas ......................................................... 50
3.9 Teknik Analisis Data ....................................................................... 51
3.10 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ..............................................................53
4.2 Jadwal Penelitian...............................................................................53
4.3 Persiapan Penelitian ..........................................................................54
4.4 Pengujian Persyaratan Analisis .........................................................54
4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................55
4.6 Uji Hipotesis .....................................................................................58
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................................61
5.2 Saran..................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 
 

vii 
 

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pemberian SkorAngket (SkalaLikert) ................................................... 48
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket .................................................................................... 49
Tabel 4.1 HasilPre-Test Kecemasan Siswa dalam Perencanan Karir................... 85
Tabel 4.2 HasilPost-Test Kecemasan Siswa dalam Perencanan Karir ................. 89
Tabel 4.3 Tabel Pre-test&Post-test Kecemasan siswa dalam perencanaan Karir . 93

 
 

ix 
 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Angket uji coba Kecemasan siswa dalam perencanaan karir ...............65
Lampiran 2. Tabel Validitas dan Reliabilitas Angket .......................................69
Lampiran 3. Perhitungan Validitas ...........................................................................70
Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas ........................................................................74
Lampiran 5. Angket Setelah Valid.............................................................................77
Lampiran 6. Data Hasil jumlah populasi kelas VIII-2 ................................................81
Lampiran7. Tabel Sebelum Bimbingan Kelompok ...................................................82
Lampiran 8 Tabel Data Pre-Test……………………………………………….......85
Lampiran 9 Perhitungan Pre-Test…………………………………………............ .86
Lampiran10. Tabel Data Post-Test .............................................................................89
Lampiran 11 Perhitungan Post-Test………………………………………………...91
Lampiran13 Uji Hipotesis…………………………………………………………..93
Lampiran 14 RPLBK……………………………………………………………….94
 

ix 
 


 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini selain

menimbulkan kemudahan dalam berinteraksi, juga berdampak pula terhadap
perubahan perilaku seseorang dalam berkarir yakni cenderung ingin serba cepat
dan instan. Keinginan seseorang yang serba instan dalam memperoleh pekerjaan
atau karir merupakan sebuah fenomena yang mencuat saat ini dan menarik untuk
dikaji. Fenomena tersebut adalah ingin diterima di sekolah favorit, mempunyai
rumah megah, mobil mewah dan uang berlimpah, gadget terbaru, pakaian trendy
atau sepatu model terkini, dan materi yang berlimpah (Vivanews.com, 6 Februari
2012).
Fenomena ini mengindikasikan ketidaksiapan seseorang dalam memasuki
dunia pekerjaan di mana persaingan demikian ketat, maka tuntutan paling dasar
dari setiap orang adalah dengan menjadi kompetitif. Salah satu cara untuk menjadi
kompetitif adalah memiliki keterampilan dalam merumuskan perencanaan yang
matang. Seperti kata pepatah yang mengatakan “tanpa visi dan tujuan, maka
mustahil bagi seseorang untuk mencapai garis finisnya”. Begitupun dengan
remaja yang tidak mempunyai perencanaan karir yang matang, maka sulit rasanya
remaja akan dapat mengambil keputusan secara tepat dalam pilihan karirnya.
Zakiah dalam (Hutasuhut, 1991: 5) menyatakan bahwa: “Tidak jarang kita
mendengar remaja mengeluh menyatakan bahwa hari depannya suram,
tidak jelas, mau jadi apa nanti, di mana ia akan bekerja nanti, profesi apa

1


 

yang akan cocok baginya, dan sebagainya. Akan tetapi di lain pihak ia
tidak melihat jalan untuk menghadapinya, karena kenyataan hidup dalam
masyarakat lingkungannya tidak memberikan kepastian kepadanya. Hal ini
banyak hubungannya dengan macam sekolah dan sistem pendidikan yang
dilaluinya.”.
Pada pendapat di atas terlihat bahwa karir remaja tersebut tidak terencana,
sedangkan perencanaan karir yang matang sangat berpengaruh terhadap
perwujudan karir remaja baik sekarang maupun di masa depan. Selain itu, keluhan
para remaja adalah terkait dengan masa depannya yang berhubungan dengan
masalah pekerjaan, pendidikan, dan keluarga. Pada diri remaja terdapat suatu cita-cita
kehidupan yakni mengenai pekerjaan yang dianggapnya baik dan pendidikan yang

dipandangnya memadai sebagai dasar memilih pekerjaan atau karir di kemudian
harinya. Pada kenyataannya, remaja belum sepenuhnya mencapai tugas
perkembangan karir. Menurut Okiishi (1987, Prihantoro, 2007;2) guru-guru,
teman sebaya, dan orang tua mempunyai pengaruh yang berarti bagi para remaja
dalam perkembangan harapan dan perkembangan karirnya. Selain itu,
Witherington, (Margaretha, 1992) mengemukakan bahwa banyak keinginan anak
merupakan gambaran dari keinginan orang tuanya, karena anak mudah untuk
menerima keyakinan orang tua tanpa kritik; baik yang berbentuk agama, filsafat
hidup, nilai-nilai, sikap, tujuan dan aspirasi.
Ada dua hal pokok yang mendasari pernyataan tersebut yaitu: 1) peran
orang tua sebagai tokoh identifikasi bagi anak (significant other), atau tokoh
yang paling dekat bagi anak, sehingga anak cenderung mengidentifikasikan
dirinya dengan orang tua; 2) adanya tekanan dari orang tua (the great
expectations syndrome), di mana orang tua sering mengharapkan agar anaknya
mengikuti keinginan mereka dalam memilih kegiatan-kegiatan yang berkaitan


 

dengan studi, pekerjaan atau teman hidup, yang dalam upaya mewujudkan
sindrom tersebut orang tua sering tidak segan-segan memaksa anak mereka.
Pernyataan Witherington dalam

(Budiamin, dkk 2002) di Kabupaten

Bandung yaitu sebanyak 90% siswa menyatakan masih bingung dalam memilih
karir di masa depan dan 70% siswa menyatakan rencana masa depan tergantung
pada orang tua.Temuan ini tidak mengherankan jika melihat data yang dipaparkan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat telah terjadi peningkatan
pengangguran terdidik dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2004 mencapai
348.107 orang meningkat menjadi 612.714 orang pada tahun 2011 (Pikiran
.Rakyat, Kamis, 1 November 2012: 29) dalam (Muhibbu, 2013: 2). Data yang
dikemukakan oleh BPS senada dengan data statistik yang dipaparkan oleh Firdaus
(2012) yang menyatakan bahwa 41,2% dari total jumlah pengangguran di
Indonesia adalah pelajar. Ada apa dengan pelajar Indonesia? Apakah dunia
pendidikan yang tidak mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan? Apakah
selama di bangku sekolah mereka tidak belajar?. Salah satu hal yang menjadi
penyebab munculnya fenomena ketidaksiapan yang dialami para remaja di atas
mengindikasikan ketidakmatangan mereka dalam merencanakan karir. Padahal
menurut Super dalam (Muhibbu, 2013: 2). Remaja berada pada masa pemilihan
karir secara tepat sesuai dengan preferensi yang telah disiapkan pada tahap
sebelumnya. Hal ini berarti bahwa dalam tahapan ini hendaknya telah dicapai
suatu keputusan awal untuk menghadapi perjalanan hidup yang lebih realistis.
Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada umumnya memiliki
rentang usia antara 12-15 tahun, atau secara psikologis berada pada tahap
perkembangan remaja awal. Havigurst (Yusuf, 2009: 74-83) menyebutkan tugas-


 

tugas perkembangan pada masa remaja, yakni (1) mencapai hubungan yang lebih
matang dengan teman sebaya; (2) mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita;
(3) menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif; (4) mencapai
kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya; (5) mencapai
jaminan kemandirian ekonomi, dan; (6) memilih dan mempersiapkan karir.
Pengetahuan tentang perencanaan karir pada remaja terutama peserta didik
SMP akan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perjalanan pendidikan
dan pekerjaan peserta didik ke depannya. Pada beberapa penelitian diketahui
bahwa pilihan yang dibuat peserta didik SMP, terutama pada saat memilih jenjang
pendidikan mempunyai hubungan yang sangat kuat dan memberikan dampak
jangka panjang dalam perkembangan pendidikan karir di kemudian hari.
Menurut Richards (1996) Kecemasan adalah takut akan situasi sosial dan
interaksi dengan orang lain yang dapat secara otomatis membawa merasa sadar
diri, pertimbangan, evaluasi, dan kritik. Bersamaan dengan definisi di atas
Richard juga mengemukakan kecemasan

adalah ketakutan dan kecemasan

dihakimi dan dievaluasi secara negatif oleh orang lain, mendorong ke arah merasa
kekurangan, kebingungan, penghinaan, dan tekanan. Selain itu Mattick & Clarke
(1998) berpendapat Kecemasan adalah suatu keadaan yang tertekan ketika
bertemu dan berbicara dengan orang lain. Dalam Prawoto (2010: 30).
Pada hakikatnya kehidupan manusia pasti pernah mengalami suatu kondisi
yang disebut dengan cemas. kondisi ini bisa saja dikarenakan oleh adanya tekanan
ataupun permasalahan yang dihadapi oleh suatu individu. Hal tersebut wajar
karena kecemasan itu merupakan reaksi normal terhadap situasi yang menekan.
Sebagai contoh kita sebut saja seseorang mencemaskan masa depan atau karirnya


 

di masa mendatang, hal ini bisa saja disebabkan oleh faktor salahnya cara berfikir
orang tersebut.
Kecemasan dapat menimpa siapa saja, setiap saat, dengan atau tanpa
alasan apapun. Namun dalam beberapa kasus kecemasan bisa menjadi berlebihan
dan dapat menyebabkan seseorang ketakutan yang tidak rasional terhadap sesuatu
hal.Secara umum bentuk dari kecemasan adalah rasa takut. Rasa takut itu timbul
karena penyebab yang jelas dan adanya fakta-fakta atau keadaan yang benar-benar
membahayakan, namun kecemasan bisa juga timbul karena respon terhadap
situasi yang kelihatannya tidak menakutkan, atau bisa juga dikatakan sebagai hasil
dari rekaan, rekaan pikiran sendiri (praduga subyektif), dan juga suatu prasangka
pribadi yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan.
Layanan bimbingan kelompok diberikan kepada siswa agar para siswa
dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan tertentu melalui dinamika
kelompok yang terjadi saat proses layanan dilaksanakan. Dinamika yang tercipta
didalam bimbingan kelompok dapat menjadi wahana dimana masing-masing
anggota kelompok tersebut secara perseorangan dapat memanfaatkan semua
informasi, tanggapan kepentingan dirinya yang bersangkutan dengan masalahnya
tersebut. Dari segi lain, kesempatan mengemukakan pendapat, tanggapan, dan
berbagai reaksi juga dapat menjadi peluang yang sangat berharga bagi perorangan
yang bersangkutan. Kesempatan timbal balik inilah yang merupakan dinamika
dari kehidupan kelompok yang akan membawa kemanfaaatan bagi para
anggotanya.


 

Teknik bimbingan kelompok dipandang efektif untuk membantu
meminimalisir kecemasan pada siswa dalam perencanaan karir adalah melalui
teknik pemecahan masalah, hal ini di dasarkan pada asumsi bahwa penggunaan
teknik pemecahan masalah dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok
mempunyai banyak fungsi seperti pernyataan Prayitno (2004) menyatakan bahwa
tujuan dan fungsi layanan bimbingan kelompok adalah agar setiap anggotamampu
berbicara di muka orang banyak; mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran,
tanggapan, perasaan kepada banyak orang; belajar menghargai pendapat orang
lain; bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya; mampu
mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang bersifat negative);
dapat bertenggang rasa; menjadi akrab satu sama lainnya; dan Membahas masalah
atau topik-topik umum yang dirasakan atau menjadi kepentingan bersama.
Maka dengan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving ini
merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa
melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Siswa akan mendapatkan
perspektif baru tentang diri sendiri dan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai perilaku diri sendiri. terutama dalam proses pemberian bantuan
terhadap orang lain.Individu akan lebih mampu menanggulangi masalah atau
kesulitan, khususnya meminimalisir kecemasan pada siswa yang muncul dalam
perencanaan karir.
Pemecahan masalah (Problem solving) merupakan suatu proses kreatif
dimana individu menilai perubahan yang ada pada diri dan lingkungannya,
membuat pilihanpilihan baru, keputusan-keputusan atau penyesuaian yang selaras
dengan tujuan dan nilai hidupnya.


 

Dengan teknik pemecahan masalah siswaakan mendapatkan perspektif
baru tentang diri sendiri dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku
diri sendiri, siswa memiliki kemampuan mengatasi kesulitan, siswa akan lebih
mampu menanggulangi masalah atau kesulitan, dengan keterbukaan diri dan
dukungan dari berbagai pihak, seseorang akan menempatkan diri sendiri dalam
posisi yang lebih baik untuk menangkap tanggapan positif dan dapat memberikan
reaksi dengan mengembangkan konsep diri yang lebih positif, dan dapat
meminimalisir kecemasan yang dapat muncul pada siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis sewaktu mengikuti Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 1 Batang Kuis tanggal 24
Agustus sampai dengan 20 November 2015. Penulis melihat bahwasannya banyak
siswa yang minim pengetahuannya dalam perencanaan karirnya mengenai sekolah
lanjutan sesuai dengan cita cita yang mereka inginkan . Masalah ini terjadi karena
memang kurangya peran guru BK dalam memberikan layanan bimbingan dan
Konseling khususnya dalam layanan Peminatan sehingga banyak siswa yang
kurang mampu dalam menentukan arah karirnya kedepan yang

akan

menyebabkan timbulnya gejala kecemasan pada siswa dalam perencanaan
karirnya .
Selain berdasarkan pengamatan penulis pada saat PPLT, Melalui
wawancara terbuka pada salah seorang guru bimbingan dan konseling di SMP
Negeri 1 Batang Kuis, menjelaskan bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling
khususnya untuk membantu mengurangi atau mminimalisir kecemasan siswa
dengan layanan bimbingan kelompok masih sangat terbatas. Apalagi dengan
menggunakan Teknik Problem Solving dalam meminimalisir kecemasan pada


 

siswa dalam perencanaan karirnya. Masalah lain juga ditemukan bahwa
pelaksanaan penetapan arah perencanaan di Kelas VIII dilakukan oleh guru
Bimbingan dan Konseling yang bukan berlatar belakang S1 bimbingan dan
konseling, sehingga untuk melayani peminatan siswa masih cukup menggunakan
data hasil belajar, pendekatan keagamaan atau hanya cukup layanan informasi
saja. Keadaan ini menambah kecemasan siswa untuk memahami dan
mengarahkan minatnya berdasarkan kemampuan dasar, potensi diri dan
kecenderungan kepribadian siswa.
Kecemasan siswa bisa terjadi dan dapat mengganggu kepriadian siswa
dalam hidupnya dan membuat dirinya selalu tidak nyaman, Tentu saja hal ini akan
menjadi karakter yang terbawa sampai dewasa dan menjadi sesuatu yang tidak
baik untuk kedepannya apalagi dalam perencanaan karirnya dan dalam penentuan
sekolah lanjutannya.Maka, hal ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera diatasi
sebab jika permasalahan ini dibiarkan,berakibat pada semakin banyaknya siswa
yang akan mengalami gangguan Kecemasan pada dirinya dan terganggu dalam
memilih arah dari perencanaan karirnya.
Berdasarkan hal tersebut peneliti menganggap penting untuk mengangkat
judul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Problem
Solving Terhadap Meminimalisir Kecemasan Siswa dalam Perencanaan Karir
Siswa SMP Negeri 1 Batang Kuis T.A 2015/2016.”.


 

1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :
1.

Kurangnya pemahaman siswa tentang perencanaan karir terhadap diri
siswa .

2.

Kurangnya kepedulian guru dan pihak sekolah dalam prencanaan karir
siswa di sekolah.

3.

Kurangnya penggunaan layanan bimbingan kelompok di sekolah.

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka masalah ini dibatasi pada : “
Pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap
meminimalisir kecemasan siswa dalam perencanaan karir siswa di SMP N 1 Batang
Kuis T.A 2015-2016”.

1.4 Rumusan Masalah
Apakah pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik problem
solving terhadap meminimalisir kecemasan siswa dalam perencanaan karir di
kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Kuis tahun ajaran 2015/2016.
1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan
kelompok teknik problem solving terhadap meminimalisir kecemasan siswa dalam
perencanaan karir di SMP N 1 Batang Kuis T.A 2015-2016.

10 
 

`1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak
antara lain:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru BK.
Sebagai bahan masukan membantu siswa mengurangi atau
meminimalisir Kecemasan siswa dalam Perencanaan Karir siswa melalui
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik Problem Solving di
sekolah.
b. Bagi Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Batang Kuis agar siswa mampu meminimalisir kecemasan pada diri siswa
dan

dapatmenentukan arah perencanaan karir siswa khususnya dalam

memilih sekolah lanjutan yang sesuai minat dan kemampuan diri siswa
melalui pelaksanaan bimbingan kelompok teknik problem solving.

c. Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman dalam Meminimalisir kecemasan siswa
dalam perencanaan karir. Pengalaman ini berguna untuk keterampilan peneliti
pada saat menjadi guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah kelak.
2. Manfaat Konseptual
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang
melakukan penelitian dengan tema yang sama dalam lingkup masalah yang
berbeda.

11 
 
 

61 
 

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, maka dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap meminimalisir kecemasan
siswa dalam perencanaan karir siswa smp negeri 1 batang kuis t.a 2015/2016..
Hasil perhitungan diperoleh harga thitung > ttabel = (7,1039 > 1,860), maka hipotesa
yang menyatakan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving
berpengaruh terhadap meminimalisir kecemasan siswa dalam perencanaan karir
siswa di kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Batang Kuis, diterima.

5.2

SARAN
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
a) Bagi siswa sebagai pengalaman mengikuti layanan bimbingan kelompok
teknik problem solving agar lebih meminimalisir kecemasan dalam
perencanaan karir.
b) Bagi guru BK, diharapkan menggunakan layanan bimbingan kelompok
teknik problem solving sebagai salah satu upaya meminimalisir kecemasan
siswa dalm perencanaan karir.
c) Bagi peneliti lain, sebagai wadah untuk menambah pengalaman, hasanah
ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

61

 62 

 

DAFTAR PUSTAKA
Abivian, Muhibbu.(2013). Program bimbingan karir untuk meningkatkan
kemampuan perencanaan karir peserta didik, Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia. Skripsi tidak di publikasikan.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Semarang:
IKIP Semarang Press.
Dillard, Wulan Ayodya. 2013. Mau Kemana Setelah SMK? Jakarta : Esensi,
Erlangga Group.
Fahmi, Mustofa. 1977. Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah dan
Masyarakat. Jakarta: Bulan Bintang.
Firdaus, U. (2012). Merencanakan Karier Siswa. [Online]. Tersedia di:
http://www.agp-pgrijabar.net/index.php/dokumentasi-cetak/yanglain/13-merencanakan-karier-siswa. (12 Desember 2012).
Greenberg, Dennis, dkk. 2004. Managemen Pikiran Metode Ampuh Menata
Pikiran Untuk Mengatasi Depresi, Kemarahan, Kecemasan dan
Perasaan Merusak Lainnya. Bandung: Mizan Pustaka.
Hall, CS dan Lindzey G. 2005. Psikologi Kepribadian I. Teori-teori Psikodinamik
(klinis). Yogyakarta: Kanisius.
Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika
Aditama
Hawari, Dadang. 2001. Manajemen stres, cemas dan depresi. Jakarta: Gaya Baru.

Hutasuhut, E. (1991). Pendapat Siswa Tentang Materi Bimbingan Karir yang
Membantu Perencanaan Karirnya. Tesis pada SPs UPI Bandung:
Tidak diterbitkan.
Margareth. (1992). Perencanaan Karier Konseli SMA dan Keterkaitannya dengan
Orientasi Nilai, Aspirasi Karier Orang Tua, dan Kesempatan yang
Tersedia di dalam Masyarakat : Studi Deskriptif-Analitik pada

62 

63 
 

Konseli Kelas III SMA Negeri se Kabupaten Kupang. Tesis pada SPs
UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Menanti, Asih. 2013. Penelitian Eksperimen (sebuah pengantar). Medan: Fakultas
Ilmu Pendidikan UNIMED.
Nevid, Jeffrey S, dkk. 2005. Psikologi Abnormal edisi kelima Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Noegroho. 2012. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Nurgayah. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka
Media Perintis.
Poerwadarminta, W. J. S. 1993. Kamus Umus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Prawoto, Beny , (2010). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan
Sosial Pada Remaja kelas XI SMA Kristen 2 Surakarta, Surakarta:
Universitas Sebelas Maret. Skripsi tidak di terbitkan.
Prayitno & Erman Amti. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Prihantoro, S. (2007). Program Bimbingan untuk Mengembangkan Kemampuan
Perencanaan Karir Remaja (Studi Terhadap Siswa Kelas X SMAN 2
Majalengka Tahun Ajaran 2005/ 2006). Skripsi pada Jurusan PPB FIP
UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Ramaiah, Savitri. 2003. Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta:
Pustaka Populer Obor.
Romlah, Tatiek. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang:
Universitas Negeri Malang.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat:
Quantum Teaching
Sharf, R.S. (1992). Applying Career Development Theory to Counseling.
California: Brook/Cole Publisher Company.

64 
 

Sundari, Siti. 2005. Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta: Rineka Cipta

Sukardi, Ketut D. 1987. Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia.

Supraktiknya. 2006. Mengenal Prilaku Abnormal. Jogjakarta: Kanisius

Super

2009

(http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/07/06/definisi-

karier-378941.html, diakses pada 14 Maret 2013).
Winkel, WS. 1999. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT.
Grasindo.
Winkel.

&

Hastuti,

S.

2012.

Bimbingan

dan

Konseling

di

Institusi Pendidikan.Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Yustitia, Dwi Okta (2009). upaya mengurangi kecemasan siswa terhadap pelajaran
matematika melalui pendekatan konseling behavior dengan teknik
desensitisasi sistematis (studi kasus pada siswa kelas viii smpn 1
kedungwuni kabupaten pekalongan tahun ajaran 2008/2009). Skripsi
Universitas Negeri Semarang: Tidak diterbitkan.
(http://blog.uad.ac.id/sapto1300001085/2015/01/11/problem-solving-bkkelompok/) Diakses 9 januari 2016